LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya...

96
LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA 1 AB TIM PENGEMBANGAN AB PTA 2020/2021 PENGENALAN VISUAL BASIC Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi GUI (General User Interface) dimana pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan gambar/grafik. Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut Microsoft Visual Basic 6.0.Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini: Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual Basic,Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual Basic.Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program dalam Visual Basic dimana tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form. Properties Window digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif. Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam praktikum ini:

Transcript of LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya...

Page 1: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

1

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

PENGENALAN VISUAL BASIC

Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi GUI (General User

Interface) dimana pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut

menggunakan gambar/grafik.

Salah satu cara untuk mengaktifkan Visual Basic adalah menjalankannya

dari Menu Start, pilih Microsoft Visual Basic 6.0 dan akhirnya pilih shortcut

Microsoft Visual Basic 6.0.Setelah itu pilihlah Standard EXE, kemudian klik

pada tombol Open. Maka akan muncul gambar dibawah ini:

Menu Bar berisi daftar menu dan perintah yang bisa digunakan dalam Visual

Basic,Main Toolbar berisi perlengkapan dan fasilitas yang terdapat di Visual

Basic.Toolbox berisi tools-tools yang sering digunakan dalam membuat program

dalam Visual Basic dimana tools ini bisa ditambah atau dikurangi sesuai

kebutuhan. Project Explorer adalah window yang berisi nama project nama-nama

form dan digunakan untuk menambah dan mengurangi form. Properties Window

digunakan untuk memodifikasi form atau objek yang aktif.

Dibawah ini kita akan membahas beberapa tools yang kita gunakan dalam

praktikum ini:

Page 2: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

2

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

1. Label : Kontrol yang digunakan untuk menampilkan teks yang

tidak dapat diperbaiki oleh pemakaiprogram.

2. Text Box : Untuk menampilkan teks dan pemakai dapat

berinteraksi dengannya.

3. Command Button : Untuk membuat sebuah tombol

pelaksanaperintah.

4. Line : Untuk menggambargaris.

5. MaskEdBox : Untuk membuat kotakinputan.

Cara Menambahkan Maskedbox Pada Toolbox

1. Klik kanan pada toolbox yang kosong.

2. Setelah itu pilih Components, cari dan beri tanda ceklis pada Microsoft

Masked Edit Control 6.0

3. Setelah itu klik Apply lalu klik Ok.

Keterangan :

Input merupakan tempat memasukkan data.

Proses adalah inputan terakhir sebelum menghasilkan output (tempat

memasukkan koding).

Output adalah hasil yang didapat dari koding yang sudah dimasukkan

dalam proses.

Page 3: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

3

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Cara mengganti nama pada Maskedbox, yaitu :

1. Double klik pada maskedbox yang ingin diganti namanya

2. Pada properties “Name” ganti MaskedBox1 dengan nama Persediaan BDP

Awal.

Logika memasukkan koding untuk contoh diatas, yaitu :

1. Untuk memulainya klik 2x pada proses yang pertama (MaskedBox2)

2. Ganti change pada pojok kanan atas menjadi LostFocus.

3. Setelah itu masukkan koding pada proses 1 yaitu pada Biaya Produksi. Barang

Dalam Proses

= Val(Persediaan BDP Awal) + Val (Biaya Produksi)

4. Lalu masukkan koding pada proses kedua yaitu pada Persediaan BDP Akhir

yaitu: Harga Pokok Produksi = Val (Barang Dalam Proses) – Val (Persediaan

BDP Akhir)

5. Setelah itu klik Start pada Main Toolbar untuk menjalankan program.

Page 4: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

4

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB I

HARGA POKOK PRODUKSI

Definisi Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi adalah penjumlahan seluruh pengorbanan sumber

ekonomi yang digunakan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Suatu

perusahaan perlu menentukan harga pokok produksi yang dihasilkan, karena

harga pokok merupakan salah satu faktor yang ikut memengaruhi penentuan harga

jual dasar penentuan kebijakan- kebijakan yang berhubungan dengan pengolahan

perusahaan. Harga pokok produksi juga digunakan untuk menentukan besarnya

keuntungan yang diperoleh suatu perusahaan. Suatu harga dapat diketahui

jumlahnya dari jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

memproduksi suatu produk tersebut.

Perhitungan harga pokok produksi di mulai dengan menjumlahkan biaya -

biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung

dan biaya overhead pabrik, sehingga diperoleh total biaya produksi yang

dibebankan pada pekerjaan pada setiap periode. Untuk menghitung harga pokok

produksi secara tepat dan teliti, maka biaya yang harus dikeluarkan harus

diklasifikasi menurut aliran - aliran biaya itu sendiri. Di dalam akuntansi yang

konvensional komponen harga pokok produksi terdiri dari biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

Komponen Biaya Harga Pokok Produksi

Komponen biaya produksi dimulai dengan menghubungkan biaya ke tahap

yang berbeda dalam operasi suatu bisnis. Total biaya produksi terdiri dari dua

elemen yaitu, biaya manufaktur dan biaya komersial. Biaya manufaktur dapat

disebut juga biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai

jumlah dari tiga elemen biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung dan biaya overhead pabrik.

Page 5: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

5

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Biaya bahan baku disebut pula dengan istilah biaya utama (prime cost),

sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik disebut dengan

istilah biaya konversi (conversion cost), yang merupakan biaya untuk

mengkonversi (mengubah) bahan baku menjadi produk jadi. (Mulyadi,2005:14)

Sedangkan biaya komersial (commercial expenses) adalah biaya yang

timbul diluar dari kegiatan produksi seperti biaya pemasaran dan biaya

administrasi dan umum.

Biaya Bahan Baku

Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku

merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai dalam produksi untuk membuat

barang atau produk. Biaya bahan baku merupakan bagian dari harga pokok barang

jadi yang akan dibuat.

Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya ini timbul karena pemakaian tenaga kerja yang dipergunakan untuk

mengolah bahan menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja langsung merupakan gaji

dan upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat langsung dalam

pengolahan barang.

Biaya Overhead Pabrik

Biaya ini timbul akibat pemakaian fasilitas untuk mengolah barang berupa

mesin, alat-alat, tempat kerja dan kemudahan lain. Dalam kenyataannya dan

sesuai dengan label tersebut, kemudian biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya

selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

Page 6: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

6

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PRODUKSI

PT. NCT bergerak dibidang pembuatan Sepatu. Pada bulan Januari 2020

perusahaan memproduksi 250 pasang Sepatu dengan harga Rp. 400.000 per

pasang. Dengan data sebagai berikut :

a) Pembelian bahan baku Rp 3.000.000, dan bahan penolong 20% dari

pembelian bahan baku.

b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000

c) Potongan pembelian 2% dari pembelian bahan baku.

d) Perusahaan menggaji 10 orang karyawan dengan gaji Rp 750.000 Per

bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.500.000.

e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 450.000, biaya

penyusutan pabrik Rp 300.000, biaya asuransi pabrik Rp 250.000, biaya

lain-lain Rp 300.000.

f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 750.000, biaya pemasaran Rp

1.500.000.

g) Pajak sebesar 10%.

h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :

PERSEDIAAN AWAL AKHIR

Bahan Baku Rp 600.000 Rp 400.000

Barang dalam Proses Rp 500.000 Rp 400.000

Barang Jadi Rp 800.000 Rp 700.000

Diminta :

1. Hitung besarnya biaya bahan baku!

2. Hitung biaya overhead pabrik!

3. Hitung biaya produksi!

4. Hitung harga pokok produksi!

5. Hitung harga pokok penjualan!

6. Buat laporan laba rugi!

Page 7: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

7

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN

CONTOH KASUS

1. Menghitung besarnya Biaya Bahan Baku

Persediaan bahan baku awal Rp 600.000

Pembelian bahan baku Rp 3.000.000

Ongkos angkut pembelian Rp 350.000 +

Rp 3.350.000

Potongan Pembelian Rp 60.000 -

Pembelian Bersih Rp 3.290.000 +

Bahan baku siap digunakan Rp 3.890.000

Persediaan bahan baku akhir Rp 400.000 –

Biaya bahan baku Rp 3.490.000

2. Menghitung besarnya Biaya Overhead Pabrik

Bahan penolong Rp 600.000

Biaya tenaga kerja tak langsung Rp 1.500.000

Biaya listrik pabrik Rp 450.000

Biaya penyusutan pabrik Rp 300.000

Biaya asuransi Rp 250.000

Biaya pabrik lain-lain Rp 300.000 +

Biaya Overhead Pabrik Rp 3.400.000

3. Menghitung besarnya Biaya Produksi

Biaya bahan baku Rp 3.490.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.500.000

Biaya overhead pabrik Rp 3.400.000 +

Biaya Produksi Rp 14.390.000

Page 8: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

8

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

4. Menghitung besarnya Harga Pokok Produksi

Persediaan BDP awal Rp 500.000

Biaya produksi Rp 14.390.000 +

Barang dalam proses Rp 14.890.000

Persediaan BDP akhir Rp 400.000 -

Harga Pokok Produksi Rp 14.490.000

5. Menghitung besarnya Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang jadi awal Rp800.000

Harga pokok produksi Rp14.490.000 +

Barang tersedia untuk dijual Rp15.290.000

Persediaan barang jadi akhir Rp700.000 -

Harga Pokok Penjualan Rp 14.590.000

6. Membuat Laporan Laba Rugi

PT. NCT

Laporan Laba Rugi

Januari 2020

Penjualan (250 X Rp 400.000) Rp 100.000.000

Potongan penjualan (5% X Rp 100.000.000) Rp 5.000.000 -

Penjualan bersih Rp 95.000.000

Harga pokok penjualan Rp 14.590.000 -

Laba kotor Rp 80.410.000

Biaya Usaha :

Biaya administrasi dan umum Rp 750.000

Biaya pemasaran Rp 1.500.000 +

Jumlah biaya usaha Rp 2.250.000 -

Laba sebelum pajak Rp 78.160.000

Pajak (10% X Rp 78.160.000) Rp 7.816.000 -

Laba setelah pajak Rp 70.344.000

Page 9: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

9

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS I

HARGA POKOK PRODUKSI

PT. EXO bergerak dibidang pembuatan kursi. Pada bulan Februari 2020

perusahaan memproduksi 150 unit kursi dengan harga Rp 350.000 per unit.

Dengan data sebagai berikut:

a) Pembelian bahan baku Rp 5.000.000, dan bahan penolong 20% dari

pembelian bahan baku.

b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000

c) Potongan pembelian 3% dari pembelian bahan baku.

d) Perusahaan menggaji 10 orang karyawan dengan gaji Rp 800.000 Per

bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.700.000.

e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 500.000, biaya

penyusutan pabrik Rp 270.000, biaya asuransi pabrik Rp 200.000, biaya

lain-lain Rp 350.000.

f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 800.000, biaya pemasaran Rp

1.500.000.

g) Pajak sebesar 10%.

h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :

PERSEDIAAN AWAL AKHIR

Bahan Baku Rp 600.000 Rp 500.000

Barang dalam Proses Rp 500.000 Rp 350.000

Barang Jadi Rp 800.000 Rp 450.000

Diminta :

1. Hitung besarnya biaya bahan baku!

2. Hitung biaya overhead pabrik!

3. Hitung biaya produksi!

4. Hitung harga pokok produksi!

5. Hitung harga pokok penjualan!

6. Buat laporan laba rugi!

Page 10: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

10

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS II

HARGA POKOK PRODUKSI

PT. GOT7 bergerak dibidang pembuatan Souvenir. Pada bulan Maret 2020

perusahaan memproduksi 15.000 unit Souvenir dengan harga Rp. 7.000 per unit.

Dengan data sebagai berikut :

a) Pembelian bahan baku Rp 8.500.000, dan bahan penolong 20% dari

pembelian bahan baku.

b) Ongkos angkut pembelian Rp 350.000

c) Potongan pembelian 2% dari pembelian bahan baku.

d) Perusahaan menggaji 15 orang karyawan dengan gaji Rp 750.000 Per

bulan dan seorang manajer sebesar Rp 1.700.000.

e) Perusahaan mengeluarkan biaya listrik pabrik Rp 700.000, biaya

penyusutan pabrik Rp 350.000, biaya asuransi pabrik Rp 300.000,

biaya lain-lain Rp 450.000.

f) Biaya administrasi dan umum sebesar Rp 750.000, biaya pemasaran Rp

1.800.000.

g) Pajak sebesar 10%.

h) 5% dari penjualan adalah potongan penjualan.

Dibawah ini adalah data data mengenai nilai persediaan perusahaan :

PERSEDIAAN AWAL AKHIR

Bahan Baku Rp 800.000 Rp 400.000

Barang dalam Proses Rp 650.000 Rp 500.000

Barang Jadi Rp 850.000 Rp 750.000

Diminta :

1. Hitung besarnya biaya bahan baku!

2. Hitung biaya overhead pabrik!

3. Hitung biaya produksi!

4. Hitung harga pokok produksi!

5. Hitung harga pokok penjualan!

6. Buat laporan laba rugi!

Page 11: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

11

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC

FORM1

FORM2

Page 12: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

12

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 3

CONTOH KASUS:

FORM1

Page 13: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

13

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM2

FORM3

Page 14: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

14

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB II

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

A. Definisi Harga Pokok Pesanan

Harga pokok pesanan (job order costing) adalah cara perhitungan harga

pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Tujuan dari

metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk

masing- masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau

persatuan.

B. Karekteristik Usaha Perusahaan yang Produksinya Berdasarkan

Pesanan

1. Proses pengolahan produk terjadi secara terputus–putus. Artinya jika

pesanan yang satu selesai di kerjakan, maka proses produksi mulai di

hentikan dan akan mulai kembali dengan pesanan berikutnya.

2. Produk di hasilkan sesuai dengan spesifikasi yang di tentukan oleh

pesanan, dimana pesanan satu dapat berbeda dengan pesanan yang lain.

3. Produksi di tujukan untuk memenuhi pesanan, bukan untuk memenuhi

persediaan di gudang.

C. Karakteristik Metode Harga Pokok Pesanan

1. Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang

sesuai dengan spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-

putus dan setiap pesanan dapat di pisahkan identitasnya secara jelas.

2. Biaya produksi di kumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat di

hitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil.

3. Biaya produksi di bagi menjadi dua jenis yaitu:

a. Biaya langsung(direct cost) meliputi Biaya Bahan Baku(rawmaterial)

dan Biaya Tenaga Kerja Langsung (direct labor cost) yang di hitung

berdasarkan biaya sebenarnya.

Page 15: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

15

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

b. Biaya tidak langsung(indirect cost) meliputi biaya produksi di luar

Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Langsung, disebut

dengan Biaya Overhead Pabrik yang di bebankan berdasarkan tarif

dimuka.

4. Harga pokok pesanan untuk setiap pesanan di hitung pada waktu pesanan

selesai di produksi.

5. Harga pokok satuan di tetapkan dengan cara membagi total biaya suatu

pesanan yang bersangkutan dengan jumlah satuan produk pesanan yang

bersangkutan.

6. Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai

kartu harga pokok pesanan (job order cost method).

D. Manfaat Informasi Harga Pokok Pesanan

Dalam perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan, informasi

harga pokok produksi per pesanan bermanfaat bagi manajemen untuk:

1. Menentukan Harga Jual yang akan di Bebankan Kepada Pemesan

Harga jual yang di bebankan kepada pemesan sangat di tentukan oleh

besarnya biaya produksi yang akan di keluarkan untuk memproduksi pesanan

tertentu, dengan formula sebagai berikut :

Taksiran biaya produksi untuk pesanan Rp xxx

Taksiran biaya non produksi dibebankan kepada pemesan Rp xxx +

Taksiran total biaya pesanan/HP produk Rp xxx

Laba yang diinginkan Rp xxx+

Taksiran harga jual yang akan di bebankan kepada pemesan Rp xxx

Untuk menghitung biaya produksi suatu pesanan dihitung sebagai berikut :

Taksiran Biaya Bahan Baku Rp xxx

Taksiran biaya kerja langsung Rp xxx

Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +

Taksiran biaya produksi Rp xxx

Page 16: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

16

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

2. Mempertimbangkan Penerimaan atau Penolakan Pesanan

Ada kalanya harga jual produk yang dipesan oleh pemesan telah

terbentuk di pasar, sehingga keputusan yang perlu dilakukan oleh

manajemen adalah menerima atau menolak pesanan.Untuk pengambilan

keputusan, manajemen memerlukan informasi total harga pokok produksi

pesanan yang akan di terima tersebut. Tanpa memiliki informasi total

harga pokok pesanan, manajemen tidak memiliki jaminan apakah harga

yang di minta pemesan dapat menghasilkan laba bagi perusahaan. Cara

perhitungannya sebagai berikut:

Biaya Produksi Pesanan :

Taksiran Biaya Bahan Baku Rp xxx

Taksiran Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx

Taksiran Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +

Taksiran Total Biaya Produksi Rp xxx

Biaya Non Produksi :

Taksiran biaya administrasi & umum Rp xxx

Taksiran biaya pemasaran Rp xxx +

Taksiran total biaya non produksi Rp xxx +

Taksiran total harga pokok pesanan Rp xxx

3. Memantau Realisasi Biaya Produksi

Informasi taksiran biaya produksi bermanfaat sebagai salah satu dasar

untuk mempertimbangkan di terima tidaknya suatu pesanan.Jika pesanan

telah di putuskan untuk di terima, manajemen memerlukan informasi biaya

produksi yang sesungguhnya di keluarkan di dalam memenuhi pesanan

tertentu. Oleh karena itu, akuntansi biaya di gunakan untuk mengumpulkan

informasi biaya produksi tiap pesanan yang diterima untuk memantau apakah

proses produksi untuk memenuhi pesanan tertentu menghasilkan total biaya

produksi pesanan sesuai dengan yang di perhitungkan sebelumnya.

Page 17: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

17

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Cara perhitungannya sebagai berikut :

Biaya Bahan Baku sesungguhnya Rp xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung sesungguhnya Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +

Total biaya produksi sesungguhnya Rp xxx

4. Menghitung Laba atau Rugi BrutoTiap Pesanan

Informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan di perlukan untuk

mengetahui kontribusi tiap pesanan dalam menutup biaya non produksi

dan menghasilkan laba atau rugi. Oleh karena itu, metode harga pokok

pesanan di gunakan oleh manajemen untuk mengumpulkan informasi

biaya produksi yang sesungguhnya di keluarkan untuk tiap pesanan guna

menghasilkan informasi laba atau rugi bruto tiap pesanan, yang dihitung

sebagai berikut :

Harga Jual yang akan di Bebankan Kepada Pemesan Rp xxx

Biaya Produksi Pesanan Tertentu:

Biaya Bahan Baku Rp xxx

Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp xxx

Biaya Overhead Pabrik Rp xxx +

Total Biaya Produksi Pesanan Rp xxx -

Laba/RugiBruto Rp xxx

5. Menentukan Harga Pokok Persediaan Produk Jadi dan Produk

dalam Proses yang di sajikan dalam Neraca

Berdasarkan catatan biaya produksi tiap pesanan tersebut manajemen

dapat menentukan biaya produksi yang melekat pada pesanan yang telah

selesai di produksi, namun pada tanggal neraca belum di serahkan kepada

pemesan yang di sajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan

produk jadi. Biaya yang melekat pada pesanan yang belum selesai pada

tanggal neraca, di sajikan dalam neraca sebagai harga pokok persediaan

produk dalam proses.

Page 18: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

18

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

TOKO ITAEWON menerima pesanan dengan nomor TK101 untuk

membuat 12.000 Sepatu yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi

dilakukan melalui 3 departemen, yaitu Departemen A adalah departemen

pemotongan bahan baku, Departemen B adalah departemen penjahitan dan

Departemen C adalah departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang

dibutuhkan :

Bahan baku utama Rp600.000/jam TKL

Bahan baku tambahan Rp200.000/jam TKL

KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C

Jumlah Jam TKL 5.000 jam 4.500 jam 6.000 jam

Upah Langsung Rp30.000/jam Rp45.000/jam Rp55.000/jam

Jam Mesin yang

Digunakan 2.400 jam 4.000 jam 4.800 jam

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 432.000.000 dengan

kapasitas yang direncanakan 48.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp

396.500.000 dengan kapasitas yang direncanakan 61.000 JM, dan Departemen C

sebesar Rp 493.850.000 dengan kapasitas direncanakan 83.000 JM. Laba yang

diinginkan 80% dari total biaya produksi.

Diminta:

1. Hitung total harga pokok produksi

2. Hitung harga jual perunit

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan

Page 19: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

19

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN :

1. MENGHITUNG TOTAL HARGA POKOK PRODUKSI

BBB Utama : Rp 600.000 x 5.000 = Rp 3.000.000.000

Tambahan : Rp 200.000 x 5.000 = Rp 1.000.000.000 +

Total BBB Rp 4.000.000.000

BTK Dept A : 5.000 x Rp 30.000 = Rp 150.000.000

Dept B : 4.500 x Rp 45.000 = Rp 202.500.000

Dept C : 6.000 x Rp 55.000 = Rp 330.000.000 +

Total BTK Rp 682.500.000

BOP Tarif Dept A : Rp 432.000.000 / 48.000 = Rp. 9.000/jam

Tarif Dept B : Rp 396.500.000 / 61.000 = Rp. 6.500/jam

Tarif Dept C : Rp 493.850.000 / 83.000 = Rp. 5.950/jam

BOP Dept A : Rp 9.000 x 2.400 = Rp 21.600.000

BOP Dept B : Rp 6.500 x 4.000 = Rp 26.000.000

BOP Dept C : Rp 5.950 x 4.800 = Rp 28.560.000 +

Total BOP Rp 76.160.000 +

Jumlah Harga Pokok Produksi Rp 4.758.660.000

2. MENGHITUNG HARGA JUAL PER UNIT

Harga jual per unit = (Rp4.758.660.000 / 12.000) + [(Rp4.758.660.000 X

80%) / 12.000]

= Rp713.794

Page 20: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

20

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

3. KARTU HARGA POKOK PESANAN

TOKO ITAEWON

JL Kelapa Dua

Telp : (021) 9991452

JOB ORDER COST SHEET

ORDER NO : TK101 To : Park Seo Joon

Production : Sepatu Quantity : 12.000 Unit

Character : Directly Date : 01/01/2020

Subscription

1. Raw Material Cost

Prime Rp 3.000.000.000

Addition Rp 1.000.000.000

Total Cost Rp 4.000.000.000

2. Direct Labor Cost

Dept A : 5.000 x Rp 30.000 = Rp 150.000.000

Dept B : 4.500 x Rp 45.000 = Rp 202.500.000

Dept C : 6.000 x Rp 55.000 = Rp 330.000.000 +

Total Cost Rp 682.500.000

3. Factory Overhead Cost

Dept A : Rp 9.000 x 2.400 = Rp 21.600.000

Dept B : Rp 6.500 x 4.000 = Rp 26.000.000

Dept C : Rp 5.950 x 4.800 = Rp 28.560.000 +

Total BOP Rp 76.160.000 +

Total Production Cost Rp 4.758.660.000

Page 21: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

21

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS 1

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

TOKO BUDI menerima pesanan dengan nomor TB100 untuk membuat 10.000

Sprei yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3

departemen, yaitu Departemen A adalah departemen pemotongan bahan baku,

Departemen B adalah departemen penjahitan dan Departemen C adalah

departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang dibutuhkan :

Bahan baku utama Rp 550.000/jam TKL

Bahan baku tambahan Rp 250.000/jam TKL

KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C

Jumlah Jam TKL 5.000 jam 6.500 jam 7.500 jam

Upah Langsung Rp 20.000/jam Rp 40.000/jam Rp 60.000/jam

Jam Mesin yang

Digunakan 2.000 jam 3.000 jam 4.000 jam

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 488.250.000 dengan

kapasitas yang direncanakan 42.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp

566.020.000 dengan kapasitas yang direncanakan 65.000 JM, dan Departemen C

sebesar Rp 606.475.000 dengan kapasitas direncanakan 85.000 JM. Laba yang

diinginkan 50% dari total biaya produksi.

Diminta:

1. Hitung total harga pokok produksi

2. Hitung harga jual perunit

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan

Page 22: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

22

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS 2

HARGA POKOK PESANAN (JOB ORDER COSTING)

TOKO LISA menerima pesanan dengan nomor TL255 untuk membuat 8.000 Tas

yang harus diselesaikan selama 30 hari. Proses produksi dilakukan melalui 3

departemen, yaitu Departemen A adalah departemen pemotongan bahan baku,

Departemen B adalah departemen penjahitan dan Departemen C adalah

departemen penyelesaian. Berikut ini informasi yang dibutuhkan :

Bahan baku utama Rp 750.000/jam TKL

Bahan baku tambahan Rp 300.000/jam TKL

KETERANGAN DEPT A DEPT B DEPT C

Jumlah Jam TKL 5.000 jam 5.500 jam 6.500 jam

Upah Langsung Rp 30.000/jam Rp 40.000/jam Rp 50.000/jam

Jam Mesin yang

Digunakan 2.200 jam 3.800 jam 4.000 jam

Perencanaan BOP pertahun untuk Departemen A sebesar Rp 450.000.000 dengan

kapasitas yang direncanakan 45.000 jam TKL, Departemen B sebesar Rp

650.000.000 dengan kapasitas yang direncanakan 50.000 JM, dan Departemen C

sebesar Rp 800.000.000 dengan kapasitas direncanakan 50.000 JM. Laba yang

diinginkan 65% dari total biaya produksi.

Diminta:

1. Hitung total harga pokok produksi

2. Hitung harga jual perunit

3. Buatlah kartu harga pokok pesanan

Page 23: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

23

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC

FORM 1

FORM 2

Page 24: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

24

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS:

FORM 1

FORM 2

Page 25: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

25

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB III

HARGA POKOK PROSES – PENGANTAR

(PROCESS COSTING)

A. Definisi Harga Pokok Proses (Process Costing)

Harga Pokok Proses merupakan metode pengumpulan biaya produksi yang

digunakan oleh perusahaan yang mengolah produknya secara massa. Perhitungan

harga pokok produknya berdasarkan kepada pengumpulan-pengumpulan biaya-

biaya produksi dalam satu periode tertentu dibagi dengan jumlah unit produksi

periode yang bersangkutan.

B. Ciri-ciri Perusahaan yang menggunakan Harga Pokok Proses

Produk yang dihasilkan merupakan produk standar.

Tidak tergantung kepada spesifikasi dari pembeli.

Kegiatan Produksi dimulai dengan diterbitkannya perintah produksi yang

berisi rencana produksi produk standar untuk jangka waktu tertentu.

Proses produksinya berlangsung secara terus-menerus atau kontinyu.

Tujuan produksi adalah untuk membentuk persediaan yang selanjutnya

untuk dijual.

Media yang digunakan dalam menghitung atau menentukan harga pokok

produk adalah dengan membuat laporan harga pokok produksi, melalui

pengolahan beberapa departemen.

Contoh : Perusahaan Semen

C. Manfaat Informasi Harga Pokok Proses

Penentuan harga jual produk yang tepat

Memantau realisasi biaya produk

Menghitung laba/rugi per periodik secara transparan

Page 26: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

26

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PROSES (PROCESS COSTING)

PT. Rintik Sedu mengolah produknya melalui 2 departemen yaitu

departemen A dan B. Dimana perusahaan ini menggunakan metode harga pokok

proses dalam menentukan harga pokok produk yang dihasilkannya. Data produksi

bulan Maret 2020 sebagai berikut :

Dept. A

(dalam unit)

Dept. B

(dalam unit)

Jumlah produk masuk

proses

(unit started)

Selesai dikirim ke dept.

berikut

(finished goods and

transferred out)

Diterima dari dept.

sebelumnya

(unit received)

80.000

60.000

-

-

-

60.000

Selesai dikirim ke

gudang

(finished goods and

transfered out)

-

40.000

BBB 100% BK 50%

BK 60% 20.000 20.000

Page 27: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

27

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Biaya-biaya produksi untuk bulan Maret 2020

Data-data lain :

Pada bulan Maret2020 terjual 65.000 unit dengan harga jual Rp 14.000

per unit, dimana diketahui biaya administrasi dan umum Rp 13.500.000 dan

biaya pemasaran Rp 8.500.000

Diminta :

1. Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan

Maret 2020!

2. Buatlah laporan rugi laba (income statement) untuk bulan Maret 2020!

Dept. A Dept. B

BBB (raw material cost) 150.000.000 -

BTK (direct labour cost) 97.545.000 78.000.000

BOP (factory overhead) 70.000.000 62.400.000

Page 28: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

28

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN

CONTOH KASUS

1). PT. RINTIK SEDU LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT.

(PRODUCTION COST REPORT DEPT. A)

MARET 2020

Laporan produksi (produksi report) Unit

Jumlah masuk proses (unit started) 80.000

Selesai dikirim ke dept. berikutnya 60.000

Produk dalam proses akhir (BBB 100%, BK 50%) 20.000

Jumlah produk yang dihasilkan 80.000

Biaya dibebankan di Dept. A

Elemen

Biaya Jumlah Unit Ekuivalen HPP

BBB 150.000.000 60.000 + (20.000 * 100%) = 80.000 1.875

BTK 97.545.000 60.000 + (20.000 *50%) = 70.000 1.393,5

BOP 70.000.000 60.000 + (20.000 * 50%) = 70.000 1.000

Jumlah 317.545.000 4.268,5

Perhitungan HP produk selesai ditransfer ke Dept. A

HP. Produk selesai (60.000 * 4.268,5) 256.110.000

Perhitungan HP produk dalam proses Dept. A

BBB = 20.000 * 100% * 1.875 = 37.500.000

BTK = 20.000 * 50% * 1.393,5 = 13.935.000

BOP = 20.000 * 50% * 1.000 = 10.000.000 +

61.435.000 +

Biaya produksi Dept. A 317.545.000

Page 29: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

29

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

PT. RINTIK SEDU

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. B

(PRODUCTION COST REPORT DEPT. B)

MARET 2020

Laporan produksi (production report) Unit

Produk diterima dari Dept. A 60.000

Selesai dikirim ke gudang 40.000

Produk dalam proses akhir (BK 60%) 20.000 +

60.000

Perhitungan HP Produk

HP produk selesai ditransfer ke gudang (40.000 * 6.968,5) 278.740.000

Perhitungan HP produk dalam proses Dept. B

HP dari Dept. A = 20.000 * 4.268,5 = 85.370.000

BTK = 20.000 * 60% * 1.500 = 18.000.000

BOP = 20.000 * 60% * 1.200 = 14.400.000 +

117.770.000 +

Biaya produksi Dept. B 396.510.000

Elemen Biaya Jumlah Unit Ekuivalen HPP/unit

HP dr Dept A 256.110.000 4.268,5

BTK 78.000.000 40.000 + (20.000 * 60%) = 52.000 1.500

BOP 62.400.000 40.000 + (20.000 * 60%) = 52.000 1.200

Biaya kumulatif di Dep. B 396.510.000 6.968,5

Page 30: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

30

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

2).

PT. RINTIK SEDU

LAPORAN RUGI LABA

MARET 2020

Penjualan (sales)

(65.000 unit * 14.000) 910.000.000

Harga Pokok Penjualan (cost of good sold)

(65.000 unit * 6968,5) 452.952.500 –

Laba Kotor (gross income) 457.047.500

(-) Biaya Komersial (commercial expense)

Biaya Administrasi dan Umum 13.500.000

(general and administratif expense)

Biaya Pemasaran (marketing expense) 8.500.000 +

22.000.000 –

Laba bersih sebelum pajak (EBT) 435.047.500

Page 31: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

31

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS I

HARGA POKOK PROSES

PT. Bumi Manusia mengolah produknya melalui 2 departemen yaitu

departemen I dan II. Dimana perusahaan ini menggunakan metode harga pokok

proses dalam menentukan harga pokok produk yang dihasilkannya. Data produksi

bulan Mei 2020 sebagai berikut :

Dept. I

(dalam unit)

Dept. II

(dalam unit)

Jumlah produk masuk

proses

(unit started)

Selesai dikirim ke dept.

berikut

(finished goods and

transferred out)

Diterima dari dept.

sebelumnya

(unit received)

65.000

60.000

-

-

-

60.000

Selesai dikirim ke

gudang

(finished goods and

transfered out)

-

50.000

BBB 100% BK 40%

BK 50% 5.000 10.000

Page 32: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

32

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Biaya-biaya produksi untuk bulan Mei 2020 :

Dept. I Dept. II

BBB (raw material

cost) 136.500.000 -

BTK (direct labour

cost) 98.394.000 96.662.500

BOP (factory

overhead) 77.500.000 57.942.500

Data-data lain :

Pada bulan Mei 2020 terjual 70.000 unit dengan harga jual Rp 15.500 per unit,

dimana diketahui biaya administrasi dan umum Rp 9.000.000 dan biaya

pemasaran Rp 7.525.000

Diminta :

1. Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan

Mei 2020!

2. Buatlah laporan rugi laba (income statement) untuk bulan Mei 2020!

Page 33: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

33

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS 2

HARGA POKOK PROSES

PT. Dengarkan Dia mengolah produknya melalui 2 departemen yaitu

departemen X dan Y . Dimana perusahaan ini menggunakan metode harga pokok

proses dalam menentukan harga pokok produk yang dihasilkannya. Data

produksi bulan Juli 2020 sebagai berikut :

Dept. X

(dalam unit)

Dept. Y

(dalam unit)

Jumlah produk masuk

proses

(unit started)

Selesai dikirim ke dept.

berikut

(finished goods and

transferred out)

Diterima dari dept.

sebelumnya

(unit received)

75.000

65.000

-

-

-

65.000

Selesai dikirim ke

gudang

(finished goods and

transfered out)

-

60.000

BBB 100% BK 80%

BK 30% 10.000 5.000

Page 34: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

34

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Biaya-biaya produksi untuk bulan Juli 2020 :

Dept. X Dept. Y

BBB (raw material

cost) 188.737.500 -

BTK (direct labour

cost) 119.245.500 104.550.000

BOP (factory

overhead) 87.636.500 61.715.250

Data-data lain :

Pada bulan Juli 2020 terjual 80.000 unit dengan harga jual Rp 17.000 per unit,

dimana diketahui biaya administrasi dan umum Rp 17.158.660 dan biaya

pemasaran Rp 15.307.300

Diminta :

1. Buatlah laporan harga pokok produksi (production cost report) untuk bulan

Juli 2020!

2. Buatlah laporan rugi laba (income statement) untuk bulan Juli 2020!

Page 35: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

35

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC CONTOH KASUS

FORM 1 ( Laporan Harga Pokok Produksi Dept. A)

FORM 2 (Laporan Harga Pokok Produksi Dept. B)

FORM 3

Page 36: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

36

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

FORM 1 (Laporan Harga Pokok Produksi Dept. A)

Page 37: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

37

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 2 (Laporan Harga Pokok Produksi Dept. B)

FORM 3

Page 38: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

38

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB IV

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

A. Definisi Harga Pokok Proses Lanjutan

Harga pokok proses lanjutan adalah penguraian lebih lanjut metode harga

pokok proses yang telah memperhitungkan harga pokok persediaan produk dalam

proses awal periode. Harga pokok produksi dalam proses awal periode ini akan

mempunyai pengaruh dalam penentuan harga pokok produk selesai yang

ditransfer ke departmen berikutnya atau ke gudang.

B. Karakteristik persediaan produk dalam proses awal :

1. Dalam suatu departemen produksi, produk yang belum selesai diproses

pada akhir periode akan menjadi persediaan produk dalam proses pada

awal periode berikutnya.

2. Produk dalam proses awal periode ini membawa harga pokok produksi per

satuan yang berasal dari periode sebelumnya, yang kemungkinan akan

berbeda dengan harga pokok produksi per satuan yang dikeluarkan oleh

departemen produksi yang bersangkutan dalam periode sekarang.

C. Metode penentuan harga pokok produksi dalam penentuan harga pokok

proses yaitu :

1. Metode Harga Pokok Rata-Rata Tertimbang (Weighted Avarage Cost

Method)

Dalam metode ini, harga pokok persediaan produk dalam proses awal

ditambahkan kepada biaya produksi sekarang dan jumlahnya kemudian dibagi

dengan unit ekuivalen produk untuk mendapatkan harga pokok rata- rata

tertimbang. Harga pokok rata-rata tertimbang ini kemudian digunakan untuk

menentukan harga pokok produk jadi yang ditransfer ke departemen berikutnya

atau ke gudang dengan cara mengalikannya dengan jumlah kuantitasnya.

Page 39: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

39

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

2. Metode Masuk Pertama Keluar Pertama (First In First Out Method)

Metode masuk pertama keluar pertama menganggap biaya produksi

periode sekarang pertama kali digunakan untuk menyelesaikan produk yang

pada awal periode masih dalam proses, baru kemudian sisanya digunakan

untuk mengolah produk yang dimasukkan dalam proses dalam periode

sekarang. Oleh karena itu, dalam perhitungan unit ekuivalensi, tingkat

penyelesaian persediaan produk dalam proses awal harus diperhitungkan.

Page 40: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

40

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

PT. DALGONA COFFEE memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan

produknya, yaitu departemen A dan departemen B. Berikut ini merupakan data-

data produksi yang terjadi selama bulan Juni 2020 :

Departemen A Departemen B

Produk dalam proses awal :

BBB = 100% ; BK = 50%

BTKL = 40% ; BOP = 60%

20.000

-

-

40.000

Produk Masuk Proses 80.000 -

Unit yang ditransfer ke Dept. B 60.000 -

Unit yang diterima dari Dept. A - 60.000

Produk yang ditransfer ke gudang - 80.000

Produk dalam proses akhir :

BBB 100% ; BK 60%

BTKL 50% ; BOP 70%

40.000

-

-

20.000

Harga Pokok Produk Dalam Proses-

Awal :

Harga Pokok dari Dept. A - Rp 55.000.000

Biaya Bahan Baku Rp 36.500.000 -

Biaya Tenaga Kerja Rp 32.250.000 Rp 52.500.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 30.250.000 Rp 42.500.000

Biaya-biaya Produksi :

Biaya Bahan Baku Rp 27.250.000 -

BTKL Rp 26.500.000 Rp 28.200.000

Biaya Overhead pabrik Rp 25.400.000 Rp 36.000.000

Diminta :

Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) untuk

masing-masing Departemen Produksi dengan menggunakan Metode Rata-

Rata!

Page 41: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

41

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN :

PT. DALGONA COFFEE

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. A

BULAN JUNI 2020

Laporan Produksi (Production Report) Unit

Produk dalam proses awal :

BBB = 100% ; BK = 50% 20.000

Produk Masuk Proses 80.000 +

Jumlah produk yang dihasilkan 100.000

Unit yang ditransfer ke Dept. B 60.000

Produk dalam proses akhir

BBB 100% ; BK 60% 40.000 +

Jumlah produk yang dihasilkan 100.000

Biaya yang dibebankan pada Dept. A

Elemen

Biaya

HPP

BDP Awal

Biaya

Bulan Juni Jumlah

Unit

Ekuivalen HPP / Unit

BBB Rp36.500.000 Rp27.250.000 Rp63.750.000 100.000**1) Rp637,50

BTKL Rp32.250.000 Rp26.500.000 Rp58.750.000 84.000**2) Rp699,40

BOP Rp30.250.000 Rp25.400.000 Rp55.650.000 84.000**2) Rp662,50

Jumlah Rp99.000.000 Rp79.150.000 Rp178.150.000 Rp1.999,40

** Ket :

1) 60.000 + ( 40.000 * 100% ) = 100.000

60.000 + ( 40.000 * 60% ) = 84.000

Page 42: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

42

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Perhitungan Harga Pokok :

Harga pokok produk yang ditransfer ke Departemen B yaitu :

( 60.000 * Rp1.999,40 ) Rp119.964.000

Perhitungan harga pokok produk dalam proses akhir :

BBB 40.000 * 100% * Rp637,50 =Rp25.500.000

BTKL 40.000 * 60% * Rp699,40 =Rp16.785.600

BOP 40.000 * 60% * Rp662,50 =Rp15.900.000 +

Rp58.185.600 +

Total Harga Pokok Produk di departemen A Rp178.149.600

PT. DALGONA COFFEE

LAPORAN HARGA POKOK PRODUKSI DEPT. B

BULAN JUNI 2020

Laporan Produksi (Production Report) Unit

Produk dalam proses awal 40.000

BTKL = 40% , BOP = 60%

Produk yang diterima dari Dept. A 60.000 +

100.000

Produk yang ditransfer ke Gudang 80.000

Produk dalam proses akhir

BTKL = 50%, BOP = 70% 20.000 +

100.000

Page 43: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

43

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Biaya yang dibebankan pada Departemen B :

Elemen

Biaya

HPP

BDP Awal

Biaya

Bulan Juni Jumlah

Unit

Ekuivalen HPP / Unit

HP dari

Dept. A Rp55.000.000 Rp119.964.000 Rp174.964.000 100.000**1) Rp1.749,64

BTKL Rp52.500.000 Rp28.200.000 Rp80.700.000 90.000**2) Rp896,67

BOP Rp42.500.000 Rp36.000.000 Rp78.500.000 94.000**3) Rp835,11

Jumlah Rp150.000.000 Rp184.164.000 Rp 335.164.000 Rp3.481,42

** Ket :

1) 80.000 + 20.000 = 100.000

2) 80.000 + ( 20.000 x 50% ) = 90.000

3) 80.000 + ( 20.000 x 70% ) = 94.000

Perhitungan Harga Pokok :

Harga pokok produk yang ditransfer ke Gudang yaitu :

( 80.000 * Rp3.481,42) Rp278.513.600

Perhitungan harga pokok produk dalam proses akhir :

Dari Dept. A 20.000 X 100% X Rp1.749,64 = Rp34.992.800

BTKL 20.000 X 50% X Rp896,67 = Rp8.996.700

BOP 20.000 X 70% X Rp 835,11 = Rp11.691.540 +

Rp55.681.040 +

Total Harga Pokok Produksi yang dibebankan di Dept. B Rp. 334.194.640

Page 44: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

44

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS 1

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

PT. QUARANTINE memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan

produknya, yaitu departemen P dan departemen Q. Berikut ini merupakan data-

data produksi yang terjadi selama bulan Desember2020 :

Departemen P Departemen Q

Produk dalam proses awal :

BBB = 100% ; BK = 60%

BTKL = 40% ; BOP = 60%

40.000

-

-

80.000

Produk Masuk Proses 140.000 -

Unit yang ditransfer ke Dept. Q 100.000 -

Unit yang diterima dari Dept. P - 100.000

Produk yang ditransfer ke gudang - 140.000

Produk dalam proses akhir :

BBB 100% ; BK 80%

BTKL 40% ; BOP 80%

80.000

-

-

40.000

Harga Pokok Produk Dalam Proses-

Awal :

Harga Pokok dari Dept. P - Rp144.000.000

Biaya Bahan Baku Rp96.000.000 -

Biaya Tenaga Kerja Rp90.600.000 Rp142.600.000

Biaya Overhead Pabrik Rp95.200.000 Rp138.400.000

Biaya-biaya Produksi :

Biaya Bahan Baku Rp111.000.000 -

BTKL Rp139.000.000 Rp302.000.000

Biaya Overhead pabrik Rp200.000.000 Rp283.400.000

Diminta :

Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) untuk

masing-masing Departemen Produksi dengan menggunakan Metode Rata-Rata!

Page 45: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

45

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS 2

HARGA POKOK PROSES LANJUTAN

PT. LOCKDOWN memiliki 2 departemen produksi untuk menghasilkan

produknya, yaitu departemen I dan departemen II.berikut ini merupakan data-data

produksi yang terjadi selama bulan September 2020 :

Departemen I Departemen II

Produk dalam proses awal :

BBB = 100% ; BK = 70%

BTKL = 40% ; BOP = 60%

30.000

-

-

50.000

Produk Masuk Proses 90.000 -

Unit yang ditransfer ke Dept. II 70.000 -

Unit yang diterima dari Dept. I - 70.000

Produk yang ditransfer ke gudang - 90.000

Produk dalam proses akhir :

BBB 100% ; BK 80%

BTKL 60% ; BOP 80%

50.000

-

-

30.000

Harga Pokok Produk Dalam Proses-

Awal :

Harga Pokok dari Dept. I - Rp 100.000.000

Biaya Bahan Baku Rp 55.250.000 -

Biaya Tenaga Kerja Rp 60.250.000 Rp 96.000.000

Biaya Overhead Pabrik Rp 80.500.000 Rp 60.000.000

Biaya-biaya Produksi :

Biaya Bahan Baku Rp 90.000.000 -

BTKL Rp 145.000.000 Rp 125.000.000

Biaya Overhead pabrik Rp 165.000.000 Rp 170.000.000

Diminta :

Buatlah Laporan Harga Pokok Produksi (Production Cost Report) untuk masing-

masing Departemen Produksi dengan menggunakan Metode Rata-Rata!

Page 46: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

46

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC

FORM 1

FORM 2

Page 47: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

47

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

FORM 1

FORM 2

Page 48: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

48

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB V

VARIABEL COSTING

A. Definisi Variabel Costing

Variabel costing adalah metode penentuan harga pokok produksi yang hanya

memperhitungkan biaya produksi variabel saja ke dalam harga pokok produk yang

terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja variabel, dan biaya overhead

pabrik variabel.

B. Manfaat Informasi Yang di Hasilkan Metode Variabel Costing:

1. Laporan Laba/Rugi dengan margin kontibusi hampir mengikuti pemikiran

manajemen tentang prestasi laba sebagai fungsi penjualan.

2. Informasi untuk analisis Biaya-Volume-Laba (CPV) dapat diperoleh

langsung dari laporan laba/rugi.

3. Penentuan harga pokok variabel menyajikan dasar untuk menyiapkan

anggaran fleksibel (yang memisahkan biaya variabel dan biaya tetap).

C. Kelemahan Metode VariabelCosting

1. Pemisahan pola perilaku biaya menjadi biaya variabel dan biaya tetap

sebenarnya sulit dan hasilnya berupa taksiran.

2. Penentuan harga pokok variabel tidak dapat digunakan untuk pelaporan

eksternal, maksudnya tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim

(SAK)

3. Untuk perusahaan yang kegiatan usahanya bersifat musiman, variable

costing akan menyajikan kerugian yang berlebihan dalam periode tertentu

dan menyajikan laba yang tidak normal pada periode lainnya.

4. Tidak diperhitungkannya biaya overhead pabrik tetap dalam persediaan

dan harga pokok persediaan akan mengakibatkan nilai persediaan lebih

rendah, sehingga akan mengurangi modal kerja yang dilaporkan untuk

tujuan-tujuan analisis keuangan.

Page 49: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

49

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

VARIABLE COSTING

Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2019 dari iKON

COMPANY

1. Produksi selama tahun 2018 sebanyak 625.000 unit

2. 80% dari produksi tahun 2018 terjual dan sisanya masih tersimpan

digudang pada akhir tahun.

3. BBB sebesar Rp. 85.000.000

4. BTKL sebesar Rp. 65.000.000

5. BOP (V) sebesar Rp. 35.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 25.000.000

6. Harga jual per unit sebesar Rp. 15.000

7. Biaya adminstrasi dan umum (V) sebesar Rp. 50.000.000 dan Biaya

administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 25.000.000

8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 35.000.000 dan Biaya pemasaran (T)

sebesar Rp. 60.000.000

Diminta:

a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2019 dengan metode variable

costing dan full costing!

b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full

costing!

Page 50: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

50

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN

KASUS

a. Menghitung nilai persediaan akhir

Produk terjual = 80 % x 625.000 unit = 500.000 unit

Persediaan akhir tahun 2019 = 20 % x 625.000 unit = 125.000 unit

Nilai persediaan akhir tahun 2019 dengan metode variable costing

BBB Rp. 85.000.000

BTKL Rp. 65.000.000

BOP (V) Rp. 35.000.000 +

HP. Produksi Rp. 185.000.000

HP. Produksi per unit = Rp. 185.000.000 / 625.000 unit

= Rp. 296

Nilai persediaan akhir tahun 2019 = 125.000 unit x Rp. 296

= Rp. 37.000.000

Nilai persediaan akhir tahun 2019 dengan metode full costing

BBB Rp. 85.000.000

BTKL Rp. 65.000.000

BOP (V) Rp. 35.000.000

BOP (T) Rp. 25.000.000 +

HP. Produksi Rp. 210.000.000

HP. Produksi per unit = Rp. 210.000.000 / 625.000 unit

= Rp. 336

Nilai persediaan akhir tahun 2019 = 125.000 unit x Rp. 336

= Rp. 42.000.000

Page 51: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

51

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

iKON COMPANY

LAPORAN L/R VARIABLECOSTING

PER 31 DESEMBER 2018

Penjualan 500.000 x Rp. 15.000 Rp. 7.500.000.000

Harga Pokok Penjualan

BBB Rp. 85.000.000

BTKL Rp. 65.000.000

BOP Variabel Rp. 35.000.000+

HP. Produksi Rp. 185.000.000

Persediaan Akhir Rp. 37.000.000 –

HPP Variabel Rp. 148.000.000

Biaya Adm. & Umum (V) Rp. 50.000.000

Biaya Pemasaran (V) Rp. 35.000.000 +

Total Biaya Variabel Rp. 233.000.000-

Margin Kontribusi Rp. 7.267.000.000

Biaya Tetap:

BOP Tetap Rp. 25.000.000

Biaya Adm. & Umum (T) Rp. 25.000.000

Biaya Pemasaran Rp. 60.000.000 +

Total Biaya Tetap Rp. 110.000.000 -

Laba Bersih Rp. 7.157.000.000

Page 52: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

52

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

iKON COMPANY

LAPORAN L/R FULLCOSTING

PER 31 DESEMBER 2018

Penjualan 500.000 x Rp. 15.000 Rp. 7.500.000.000

Harga Pokok Penjualan

BBB Rp. 85.000.000

BTKL Rp. 65.000.000

BOP Variabel Rp. 35.000.000

BOP Tetap Rp. 25.000.000 +

HP. Produksi Rp. 210.000.000

Persediaan akhir Rp. 42.000.000 –

HPP Rp. 168.000.000 -

Laba Kotor Rp. 7.332.000.000

Biaya Komersial:

Biaya Adm. & Umum (V) Rp. 50.000.000

Biaya Pemasaran (V) Rp. 35.000.000

Biaya Adm. & Umum (T) Rp. 25.000.000

Biaya Pemasaran (T) Rp. 60.000.000 +

Total Biaya Komersial Rp. 170.000.000 -

Laba Bersih Rp. 7.162.000.000

KASUS I

Page 53: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

53

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VARIABLE COSTING

Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2019 dari

NCT COMPANY

1. Produksi selama tahun 2018 sebanyak 550.000 unit

2. 80% dari produksi tahun 2018 terjual dan sisanya masih tersimpan

digudang pada akhir tahun.

3. BBB sebesar Rp. 75.000.000

4. BTKL sebesar Rp. 55.000.000

5. BOP (V) sebesar Rp. 55.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp.

30.000.000

6. Harga jual per unit sebesar Rp. 12.000

7. Biaya adminstrasi dan umum (V) sebesar Rp. 50.000.000 dan Biaya

administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 35.000.000

8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 35.000.000 dan Biaya pemasaran

(T) sebesar Rp. 45.000.000

Diminta:

a. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2019 dengan metode

variable costing dan full costing!

b. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan

full costing!

KASUS II

Page 54: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

54

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VARIABLE COSTING

Berikut ini adalah data biaya dan persediaan akhir tahun 2019 dari

BLACKPINK COMPANY

1. Produksi selama tahun 2018 sebanyak 720.000 unit

2. 70% dari produksi tahun 2018 terjual dan sisanya masih tersimpan

digudang pada akhir tahun.

3. BBB sebesar Rp. 80.000.000

4. BTKL sebesar Rp. 65.000.000

5. BOP (V) sebesar Rp. 35.000.000 dan BOP (T) sebesar Rp. 25.000.000

6. Harga jual per unit sebesar Rp. 17.000

7. Biaya adminstrasi dan umum (V) sebesar Rp. 55.000.000 dan Biaya

administrasi dan umum (T) sebesar Rp. 30.000.000

8. Biaya pemasaran (V) sebesar Rp. 40.000.000 dan Biaya pemasaran (T)

sebesar Rp. 60.000.000

Diminta:

A. Hitunglah nilai persediaan akhir tahun 2019 dengan metode variable

costing dan full costing!

B. Buatlah laporan Laba Rugi menurut metode variable costing dan full

costing!

VISUAL BASIC

Page 55: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

55

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 1

FORM 2

FORM 3

Page 56: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

56

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 4

VISUAL BASIC CONTOH KASUS

Page 57: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

57

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 1

FORM 2

FORM 3

Page 58: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

58

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 4

BAB VI

Page 59: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

59

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Biaya Overhead Pabrik adalah biaya produksi selain Biaya Bahan Baku dan

Biaya Tenaga Kerja Langsung.Biaya Overhead Pabrik di bebankan kepada

produk atas dasar tarif yang di tentukan di muka. Pada akhir tahun, Biaya

Overhead Pabrik yang di bebankan kepada produk berdasarkan tarif di

bandingkan dengan Biaya Overhead Pabrik yang sesungguhnya terjadi.Oleh

karena itu, kita perlu analisa selisih antara BOP yang di bebankan dengan BOP

sesungguhnya.

Perhitungan tarif BOP :

Biaya Overhead Pabrik yang dianggarkan

= Tarif BOP

Taksiran dasar pembebanan

Ada berbagai macam dasar yang dapat di pakai untuk membebankan Biaya

Overhead Pabrik kepada produk, diantaranya adalah :

1. Satuan Produk

Metode ini yang paling sederhana diantara metode lain, dimana jumlah

BOP langsung di bebankan kepada produk.

2. Biaya Bahan Baku

Metode ini membebankan BOP berdasarkan taksiran bahan baku yang di

pakai sebagai produksi.

3. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Metode ini membebankan BOP berdasarkan taksiran Biaya Tenaga Kerja

Langsung yang digunakan untuk memproduksi produk.

4. Jam Tenaga Kerja Langsung

Metode ini membebankan BOP berdasarkan taksiran jumlah jam kerja

langsung yang digunakan untuk memproduksi produk.

5. Jam Mesin

Metode ini membebankan BOP berdasarkan taksiran jumlah jam mesin

Page 60: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

60

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

yang di gunakan untuk memproduksi produk.

Penggolongan BOP Berdasarkan perilakunya :

1. Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam hubungan dengan perubahan

volume kegiatan dapat di bagi menjadi tiga golongan :

a. Biaya Overhead Pabrik Tetap

Adalah BOP yang tidak berubah (konstan) dalam kisar perubahan volume

kegiatan tertentu.

Contoh : biaya depresiasi pabrik.

b. Biaya Overhead Pabrik Variabel

Adalah BOP yang berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan.

Contoh :biaya bahan penolong.

c. Biaya Overhead Pabrik Semivariable

Adalah BOP yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume

kegiatan (gabungan biaya tetap dan variabel).

Contoh : biaya listrik

2. Penggolongan BOP menurut perilakunya dalam hubungan dengan

departemen, di bagi menjadi dua kelompok yaitu :

a. BOP Langsung Departemen, yaitu BOP yang terjadi dalam departemen

tertentu dan manfaatnya hanya dinikmati oleh departemen tersebut.

Contoh :biaya gaji mandor departemen produksi, biaya depresiasi mesin,

dan biaya bahan penolong.

b. BOP tidak Langsung Departemen, yaitu BOP yang manfaatnya dinikmati

oleh lebih dari satu departemen.

Contoh :biaya depresiasi, pemeliharaan dan asuransi gedung pabrik.

Apabila perusahaan mempunyai lebih dari satu departemen produksi maka proses

penentuan tarif BOP adalah sebagai berikut :

Page 61: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

61

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

1. Menyusun anggaran BOP untuk masing-masingdepartemen produksi

tersebut.

2. Memilih dasar pembebanan BOP tersebut, sesuai dengan sifat departemen

produksi yang bersangkutan.

Menghitung tarif BOP berdasarkan anggaran BOP di bagi dengan dasar

pembebanan.

CONTOH KASUS

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Page 62: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

62

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

PT. ABAYA menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran

perusahaan untuk bulan April 2019 dengan kapasitas normal 6.000 jam mesin

disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 10.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 9.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.000.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 800.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 1.250.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 700.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 550.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 430.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 850.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 720.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.200.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 2.000.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 750.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 60.000

jam mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

Page 63: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

63

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 10.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 8.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 2.150.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 1.600.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 1.300.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 800.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 560.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 490.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 900.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 660.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.000.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 975.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 750.000

Data lain berkaitan dengan produksi: Jam kerja langsung (direct labour hours)

30.000 jam. Unit produksi (production unit) 100.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan

dan yang sesungguhnya?

2. Hitunglah tarif BOP bulan April 2019 yang dianggarkan

berdasarkan:

a. Jam mesin (machine hours) (Rp)

b. Biaya bahan baku(direct material) (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)

d. Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)

e. Unit produksi (production units) (Rp)

JAWABAN:

1. BOP yang dianggarkan dan yang sesungguhnya (budgeted and

Page 64: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

64

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

realized FOH) :

BOP dianggarkan BOP sesungguhnya

BOP Tetap (Fixed FOH) Rp 4.830.000 Rp 4.715.000

BOP Variabel (Variable FOH) Rp 5.420.000 + Rp 6.470.000 +

Total BOP (Total FOH) Rp 10.250.000 Rp 11.185.000

2. Tarif BOP yang dianggarkan berdasarkan :

a. Tarif BOP Budgeted

Tarif BOP Tetap = Rp 4.830.000

= Rp 805/JM

6.000

Tarif BOP Variabel = Rp 5.420.000

= Rp 903/JM +

6.000

Total tarif BOP

Rp 1.708/JM

b.Tarif BOP berdasarkan biaya bahan baku :

Tarif BOP Tetap = Rp 4.830.000

* 100 = 48,3 %

Rp 10.000.000

Tarif BOP Variabel = Rp 5.420.000

* 100 = 54,2 % +

Rp 10.000.000

Total tarif BOP

102,5 %

c. Tarif BOP berdasarkan biaya tenaga kerja langsung :

Tarif BOP Tetap = Rp 4.830.000

* 100 = 53,67 % Rp 9.000.000

Tarif BOP Variabel = Rp 5.420.000

* 100 = 60,22 % +

Rp 9.000.000

Total tarif BOP

113,89 %

d.Tarif BOP berdasarkan jam kerja langsung :

Page 65: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

65

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Tarif BOP Tetap =

Rp 4.830.000

= Rp 161 / JKL 30.000

Tarif BOP Variabel = Rp 5.420.000

= Rp 180,67 / JKL +

30.000

Total tarif BOP

Rp 341,67 / JKL

e. Tarif BOP berdasarkan unit produksi :

Tarif BOP Tetap =

Rp 4.830.000

= Rp 48,3 / Unit 100.000

Tarif BOP Variabel = Rp 5.420.000

= Rp 54,2 / Unit +

100.000

Total tarif BOP

Rp 102,5 / Unit

KASUS 1

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Page 66: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

66

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

PT. SUGA menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran

perusahaan untuk bulan Mei 2019 dengan kapasitas normal 8.000 jam mesin

disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 7.620.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 6.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.200.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 780.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 1.130.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 700.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 550.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 420.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 750.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 720.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.300.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 2.400.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 580.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 70.000

jam mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

Page 67: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

67

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 8.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 6.500.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.250.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 1.500.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 900.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 870.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 580.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 520.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 900.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 560.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.000.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 700.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 650.000

Data lain berkaitan dengan produksi: Jam kerja langsung (direct labour hours)

28.000 jam. Unit produksi (production units) 80.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan

dan yang sesungguhnya?

2. Hitunglah tarif BOP bulan Mei 2019 yang dianggarkan

berdasarkan :

a. Jam mesin (machine hours) (Rp)

b. Biaya bahan baku(direct material) (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)

d. Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)

e. Unit produksi (production units) (Rp)

KASUS 2

BIAYA OVERHEAD PABRIK

Page 68: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

68

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

PT. ASAHI menggunakan tarif BOP ditentukan dimuka. Adapun anggaran

perusahaan untuk bulan Juni 2019 dengan kapasitas normal 10.000 jam mesin

disajikan sebagai berikut :

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 8.500.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 5.560.000

Biaya bahan penolong V Rp 1.130.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 870.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 1.250.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 870.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 520.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 480.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 750.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 735.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.400.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 2.100.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 950.000

Pada akhir tahun BOP sesungguhnya terjadi pada kapasitas sesungguhnya 80.000

jam mesin (machine hours) yang dapat disajikan sebagai berikut :

Page 69: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

69

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JENIS BIAYA (EXPENSES) FIXED/VARIABLE TOTAL

Biaya bahan baku (direct material) Rp 9.000.000

Biaya tenaga kerja langsung Rp 7.000.000

Biaya bahan penolong V Rp 2.150.000

Biaya depresiasi pabrik F Rp 1.200.000

Biaya bahan bakar pabrik (Fuel) V Rp 1.100.000

Biaya listrik pabrik (electric cost) V Rp 780.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik V Rp 510.000

Biaya reparasi & pemeliharaan pabrik F Rp 490.000

Biaya asuransi pabrik (insurance) F Rp 985.000

Biaya promosi dan iklan V Rp 540.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung V Rp 1.225.000

Biaya tenaga kerja tidak langsung F Rp 995.000

Biaya kesejahteraan karyawan pabrik F Rp 780.000

Data lain berkaitan dengan produksi: Jam kerja langsung (direct labour hours)

35.000 jam. Unit produksi (production units) 90.000 unit

Diminta :

1. Berapakah BOP Tetap dan variabel yang dianggarkan dan

yang sesungguhnya?

2. Hitunglah tarif BOP bulan Juni 2019 yang dianggarkan

berdasarkan:

a. Jam mesin (machine hours) (Rp)

b. Biaya bahan baku(direct material) (%)

c. Biaya tenaga kerja langsung (direct labor) (%)

d. Jam kerja langsung (direct labor hours) (Rp)

e. Unit produksi (production units) (Rp)

VISUAL BASIC

FORM 1

Page 70: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

70

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 2

Page 71: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

71

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 3

FORM 4

Page 72: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

72

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

FORM 1

FORM 2

Page 73: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

73

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 3

FORM 4

Page 74: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

74

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB VII

DEPARTEMENTALISASI BOP

1. Definisi Departementalisasi BOP

Departementalisasi BOP adalah Pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian

yang disebut Departemen dimana BOP akan dibebankan. Departementalisasi

BOP bermanfaat untuk pengendalian biaya dan ketelitian penentuan harga pokok

produk.

2. Cara Penentuan Tarif BOP Departementalisasi

Langkah-langkah penentuan tarif biaya overhead departementalisasi adalah

sebagai berikut:

1. Disusun terlebih dahulu anggaran biaya overhead pabrik per departemen.

Penyusunan anggaran biaya overhead pabrik per departemen dibagi

menjadi empat tahap utama berikut ini:

a. Penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang

direncanakan untuk tahun anggaran.

b. Penaksiran BOP tak langsung departemen.

c. Distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-departemen

yang menikmati manfaatnya.

d. Penjumlahan BOP per departemen (baik BOP langsung maupun

departemen tak langsung) untuk mendapatkan anggaran BOP per

departemen (baik departemen produksi maupun departemen pembantu).

2. Mengalokasikan departemen BOP departemen pembantu ke departemen

produksi dengan cara :

a. Metode alokasi langsung

Dalam metode alokasi langsung BOP departemen pembantu di alokasikan ke tiap-

tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung

digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departeman pembantu hanya

dinikmati oleh departemen produksi saja. Tidak ada departeman pembantu yang

memakai jasa departemen pembantu lain

Page 75: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

75

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

b. Metode alokasi bertahap

Metode alokasi bertahap digunakan apabila jasa yang dihasilkan departemen

pembantu tidak hanya dipakai oleh departemen produksi saja. Tetapi digunakan

pula oleh departemen pembantu lain.

Metode alokasi bertahap dibagi menjadi 2 kelompok yaitu :

a) Metode alokasi bertahap yang memperhitungkan jasa timbal balik antar

departemen-departemen pembantu. Yang termasuk ke dalam metode ini

adalah:

Metode alokasi kontinu (continous allocation method)

Yaitu BOP departemen-departemen pembantu yang saling

memberikan jasa di alokasikan secara terus menerus, sehingga jumlah

BOP yang belum di alokasikan menjadi tidak berarti.

Metode aljabar (algebraic method)

Dalam metode ini jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu

dinyatakan dalam persamaan aljabar.

b) Metode alokasi bertahap yang tidak memperhitungkan transfer jasa timbal

balik antar departemen pembantu. Metode alokasi yang termasuk dalam

kelompok ini adalah ”metode urutan alokasi yang diatur” (specified order

of closing).

3. Perhitungan Tarif Pembebanan BOP Per Departemen

Istilah yang dipakai untuk menggambarkan pembagian BOP tak langsung

departemen kepada departemen-departemen yang menikmati manfaatnya,

baik departemen produksi maupun departemen pembantu adalah distribusi

BOP.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian BOP

departemen pembantu ke deparatemen produksi, atau dari departemen

pembantu ke departemen pembantu yang lain dan departemen produksi

adalah alokasi BOP.

Istilah yang digunakan untuk menggambarkan pembagian BOP di

departemen produksi kepada produk adalah pembebanan BOP.

Page 76: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

76

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

DEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Di dalam menghitung tarif BOP untuk tahun 2017 PT. XYZ menggunakan

metode langsung (direct alocation method) untuk masing-masing departemen

produksi. Berikut ini jumlah BOP (FOH) sebelum adanya alokasi dari departemen

pembantu U, T, dan S adalah sebagai berikut : PT. XYZ menggunakan tarif BOP

ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk Juli 2016 dengan

kapasitas normal 150.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

Departemen Produksi (Production Department) Z Rp 60.000.000

Departemen Produksi (Production Department) Y Rp 40.000.000

Departemen Produksi (Production Department) X Rp 50.000.000

Departemen Produksi (Production Department) W Rp 75.000.000

Departemen Produksi (Production Department) V Rp 35.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) U Rp 80.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) T Rp 85.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) S Rp 55.000.000

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiap

departemen produksi yang dirinci sebagai berikut :

Jasa dari Departemen Pembantu Departemen Produksi

Z Y X W V

Departemen Pembantu U 20% 10% 30% 25% 15%

Departemen Pembantu T 30% 25% 10% 15% 20%

Departemen Pembantu S 20% 15% 30% 25% 10%

Page 77: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

77

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Dasar pembebanan untuk menghitung tarif BOP masing-masing Departemen

Produksi adalah sebagai berikut :

Departemen Produksi Kapasitas normal

Z 250.000 / unit

Y 100.000 / unit

X 400.000 / unit

W 350.000 / unit

V 550.000 / unit

Diminta :

1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dari departemen pembantu ke

departemen produksi menggunakan metode alokasi langsung (direct

allocation method) !

2. Hitunglah tabel BOP untuk masing-masing departemen produksi, apabila

pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normalnya (normal

capacity)!

Page 78: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

78

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN

CONTOH KASUS

PT. XYZ

DEPARTEMEN PRODUKSI DEPARTEMEN

PEMBANTU

Z Rp 60.000.000 U Rp 80.000.000

Y Rp 40.000.000 T Rp 85.000.000

X Rp 50.000.000 S Rp55. 000.000

W Rp 75.000.000

V Rp 35.000.000

Jasa dari Departemen Pembantu Departemen Produksi

Z Y X W V

Departemen Pembantu U 20% 10% 30% 25% 15%

Departemen Pembantu T 30% 25% 10% 15% 20%

Departemen Pembantu S 20% 15% 30% 25% 10%

Departemen Produksi Kapasitas normal

Z 250.000 / unit

Y 100.000 / unit

X 400.000 / unit

W 350.000 / unit

V 550.000 / unit

Page 79: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

79

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

1.

TABEL ALOKASI BUDGET BOP

(BUDGET FOH ALLOCATION TABLE)

Dalam ribuan

Keterangan JML DEP PRODUKSI DEP PEMBANTU

Z Y X W V U T S

Budget BOP

sblm alokasi 260.000 60.000 40.000 50.000 75.000 35.000 80.000 85.000 55.000

Alokasi Dep U 80.000 16.000 8.000 24.000 20.000 12.000 80.000 - -

Alokasi Dep T 85.000 25.500 21.250 8.500 12.750 17.000 - 85.000 -

Alokasi Dep S 55.000 11.000 8.250 16.500 13.750 5.500 - - 55.000

Alokasi dr Dep

Pembantu 220.000 52.500 37.500 49.000 46.500 34.500 80.000 85.000 55.000

Budget BOP 480.000 112.500 77.500 99.000 121.500 69.500 0 0 0

( 000 )

2. PERHITUNGAN TARIF BOP

DEP PRODUKSI Budget BOP setelah

Alokasi

Kapasitas

Normal Tarif

Z Rp112.500.000 250.000 / unit Rp450 / unit

Y Rp77.500.000 100.000 / unit Rp775 / unit

X Rp99.000.000 400.000 / unit Rp248 /unit

W Rp121.500.000 350.000 / unit Rp347 / uni

V Rp69.500.000 550.000 /unit Rp126 / unit

( 000 )

Page 80: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

80

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS I

DEEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Di dalam menghitung tarif BOP untuk tahun 2016 PT. PQR menggunakan

metode langsung (direct alocation method) untuk masing-masing departemen

produksi. Berikut ini jumlah BOP (FOH) sebelum adanya alokasi dari departemen

pembantu H, I, dan J adalah sebagai berikut : PT. PQR menggunakan tarif BOP

ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk september 2019 dengan

kapasitas normal 100.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

Departemen Produksi (Production Department) K Rp 30.000.000

Departemen Produksi (Production Department) L Rp 40.000.000

Departemen Produksi (Production Department) M Rp 60.000.000

Departemen Produksi (Production Department) N Rp 55.000.000

Departemen Produksi (Production Department) O Rp 65.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) H Rp 35.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) I Rp 45.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) J Rp 50.000.000

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiap

departemen produksi yang dirinci sebagai berikut :

Jasa dari Departemen Pembantu Departemen Produksi

K L M N O

Departemen Pembantu H 10% 30% 25% 15% 20%

Departemen Pembantu I 30% 25% 20% 10% 15%

Departemen Pembantu J 25% 20% 10% 15% 30%

Page 81: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

81

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Dasar pembebanan untuk menghitung tarif BOP masing-masing Departemen

Produksi adalah sebagai berikut :

Departemen Produksi Kapasitas normal

K 300.000 / unit

L 250.000 / unit

M 400.000 / unit

N 350.000 / unit

O 100.000 / unit

Diminta :

1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dari departemen pembantu ke departemen

produksi menggunakan metode alokasi langsung (direct allocation method)!

2. Hitunglah tabel BOP untuk masing-masing departemen produksi, apabila

pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normalnya (normal capacity)!

Page 82: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

82

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS II

DEPARTEMENTALISASI BOP

(Factory Overhead Departmentalization)

Di dalam menghitung tarif BOP untuk tahun 2014 PT. ABC menggunakan

metode langsung (direct alocation method) untuk masing-masing departemen

produksi. Berikut ini jumlah BOP (FOH) sebelum adanya alokasi dari departemen

pembantu X, Y, dan Z adalah sebagai berikut : PT. ABC menggunakan tarif BOP

ditentukan dimuka. Adapun anggaran perusahaan untuk Agustus 2019 dengan

kapasitas normal 10.000 jam mesin disajikan sebagai berikut :

Departemen Produksi (Production Department) A Rp 30.000.000

Departemen Produksi (Production Department) B Rp 35.000.000

Departemen Produksi (Production Department) C Rp 40.000.000

Departemen Produksi (Production Department) D Rp 42.000.000

Departemen Produksi (Production Department) E Rp 32.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) X Rp 38.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) Y Rp 30.000.000

Departemen Pembantu (Service Department) Z Rp 28.000.000

Dasar alokasi adalah pemakaian jasa departemen pembantu untuk setiap

departemen produksi yang dirinci sebagai berikut :

Jasa dari Departemen Pembantu Departemen Produksi

A B C D E

Departemen Pembantu X 25% 10% 25% 30% 10%

Departemen Pembantu Y 30% 20% 10% 25% 15%

Departemen Pembantu Z 10% 25% 10% 30% 25%

Page 83: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

83

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

Dasar pembebanan untuk menghitung tarif BOP masing-masing Departemen

Produksi adalah sebagai berikut :

Departemen Produksi Kapasitas normal

A 200.000 / unit

B 250.000 / unit

C 350.000 / unit

D 150.000 / unit

E 200.000 / unit

Diminta :

1. Buatlah Tabel Alokasi Budget BOP dari departemen pembantu ke departemen

produksi menggunakan metode alokasi langsung (direct allocation method) !

2. Hitunglah tabel BOP untuk masing-masing departemen produksi, apabila

pembebanan tarif BOP berdasarkan kapasitas normalnya (normal capacity) !

Page 84: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

84

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC

FORM1

FORM 2

Page 85: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

85

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 3

VISUAL BASIC CONTOH KASUS

FORM 1

Page 86: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

86

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 2

FORM 3

Page 87: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

87

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

BAB VIII

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Biaya bersama dapat diartikan sebagai biaya overhead bersama (joint

overhead cost) yang harus dialokasikan ke berbagai departemen, baik dalam

perusahaan yang kegiatan produksinya berdasarkan pesanan maupun yang

kegiatan produksinya dilakukan secara massa.

Biaya produk bersama (joint product cost) adalah biaya yang dikeluarkan

sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam

produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya produk bersama ini terdiri dari biaya

bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Biaya bergabung adalah biaya-biaya untuk memproduksi dua atau lebih

produk yang terpisah (tidak diolah bersama) dengan fasilitas sama pada saat yang

bersamaan. Biaya bergabung dan biaya bersama mempunyai satu perbedaan

pokok yaitu bahwa biaya bergabung dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai

produk yang terpisah tersebut atas dasar sebab akibat, atau dengan cara

menelusuri jejak penggunaan fasilitas. Biaya bergabung tidak meliputi biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Di lain pihak biaya bersama tidak

dapat diikuti jejak alirannya ke berbagai macam produk yang dihasilkan dan

meliputi biaya-biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan

overheadpabrik

Biaya bersama dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi berbagai

macam produk yang dapat berupa produk bersama (join product), produk

sampingan (by-product), dan produk sekutu(co-product).

Produk bersama adalah dua produk atau lebih yang diproduksi secara serentak

dengan serangkaian proses atau dengan proses gabungan. Nilai jual (kualitas kali

harga per satuan). Masing–masing produk bersama ini relatif sama, sehingga tidak

ada diantara produk–produk yang dihasilkan tersebut dianggap sebagai produk

utama ataupun produk sampingan.

Page 88: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

88

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

a. Produk sampingan adalah suatu produk atau lebih yang nilai jualnya relatif

lebih rendah, yang diproduksi bersama dengan produk lain yang nilai jualnya

lebihtinggi.

b. Produk sekutu adalah dua produk atau lebih yang diproduksi pada waktu yang

bersamaan, tetapi tidak dari kegiatan pengolahan yang sama atau tidak berasal

dari bahan baku yang sama.

Karakteristik Produk Bersama, Produk Sampingan, dan Produk Sekutu

a. Produk Bersama dan Produk Sekutu memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Produk bersama dan produk sekutu merupakan tujuan utama kegiatan

produksi.

2. Harga jual produk bersama atau produk sekutu relatif tinggi bila

dibandingkan dengan produk sampingan yang dihasilkan pada saat

yangsama.

3. Dalam mengelolah produk bersama tertentu, produsen tidak dapat

menghindarkan diri untuk menghasilkan semua jenis produk bersama, jika

ingin memproduksi hanya salah satu diantara produk bersama tersebut.

b. Produk Sampingan dapat digolongkan sesuai dengan dapat tidaknya produk

tersebut dijual pada saat terpisah dari produk utama (mainproduct)

1. Produk sampingan yang dapat dijual setelah terpisah dari produk utama,

tanpa memerlukan pengolahan lebihlanjut.

2. Produk sampingan yang memerlukan prsoses pengolahan lebih lanjut setelah

terpisah dari produkutama.

Contoh produk sampingan yang tidak memerlukan proses pengolahan lebih

lanjut setelah terpisah dari produk utamanya terdapat dalam proses

penggilingan gabah. Produk sampingan berupa menir, katul, dedak, dapat

langsung dijual setelah terpisah dari beras.

Page 89: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

89

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

CONTOH KASUS

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

(Joint Cost & By Product)

PT JAYA ABADI. selama satu periode mengeluarkan biaya bersama berjumlah

Rp750.000 dalam memproduksi 4 macam produknya. Data yang terkait adalah

sebagai berikut :

Produk

Bersama

Jumlah Produk

yang dihasilkan

Harga

Jual/Unit

Biaya Pengolahan

LebihLanjut/Unit

Harga Jual / Unit Setelah

Diproses Lebih Lanjut

K 500 Rp700 Rp300 Rp1000

L 300 Rp1.500 Rp150 Rp1.800

M 200 Rp1.700 Rp300 Rp2.300

N 250 Rp1.500 Rp200 Rp1.800

Data-data Tambahan :

Satuan yang Terjual

Produk K Produk L Produk M Produk N

350 250 150 100

Diminta :

1. Hitunglah alokasi biaya bersama (joint cost) dan harga pokok produk per unit

denganmetode:

a. Metode nilai pasar relatif (relative market value method): nilai pasar

diketahui pada saat titik pisah (market value at split ofpoint).

b. Metode nilai pasar relatif (relative market value method) :nilai pasar

diketahui setelah titik pisah (market value after split ofpoint).

2. Berapa laba kotor perusahaan pada periode tersebut, bila perusahaan

menggunakan nilai pasar relatif (relative market value) : nilai pasar diketahui

pada saat titik pisah (market value at split ofpoint).

Page 90: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

90

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

JAWABAN :

NamaPerusahaan : JAYA ABADI

BiayaBersama : Rp. 750.000,-

Produk

Bersama

Jumlah Produk

yang

dihasilkan

Harga

Jual/Unit

Biaya

Pengolahan

Lebih

Lanjut/Unit

Harga Jual /

Unit Setelah

Diproses Lebih

Lanjut

Produk

Terjual

K 500 700 300 1000 350

L 300 1.500 150 1.800 250

M 200 1.700 300 2.300 150

N 250 1.500 200 1,800 100

1. METODE NILAI PASAR RELATIF

a. BIAYA-BIAYA DIKELUARKAN PADA SAAT TITIK PISAH

Produk

Bersama

Jumlah

Produk

yang

dihasilkan

(1)

Harga

Jual/Unit

(2)

Nilai Jual

(3)=

(1) x(2)

Nilai Jual

Relatif

(4)

Alokasi Biaya

Bersama

(5) =

(4) x Rp750.000

Harga Pokok

Produk

Bersama/Unit

(6) =

(5) : (1)

K 500 Rp700 Rp350.000 23,10% Rp173.250 Rp346,5

L 300 Rp1.500 Rp450.000 29,70% Rp222.750 Rp742,5

M 200 Rp1.700 Rp340.000 22,44% Rp168.300 Rp841,5

N 250 Rp1.500 Rp375.000 24,75% Rp185.625 Rp742,5

Rp1.515.000 100% Rp 750.000

Page 91: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

91

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

b. BIAYA-BIAYA DIKELUARKAN SETELAH TITIK PISAH

Produk

Bersama

Harga

Jual/Unit

Setelah

Diproses

Lebih

Lanjut

(1)

Biaya

Pengolahan

Lebih

Lanjut/Unit

(2)

Nilai Jual

Hipotesis

(3) =

(1) – (2)

Jumlah

Produk

yang

Dihasilkan

(4)

Total Nilai

Jual

Hipotesis

(5) =

(3) x (4)

Total

Nilai

Jual

Relatif

(6)

Alokasi

Biaya

Bersama

(7) =

(6) x Rp

750.000

HPP

Bersama/

Unit

(8) =

(7) : (4)

K Rp1000 Rp300 Rp700 500 Rp350.000 21,27% Rp159.525 Rp319,05

L Rp1.800 Rp150 Rp1.650 300 Rp495.000 30,09% Rp225.675 Rp752,25

M Rp2.300 Rp300 Rp2.000 200 Rp400.000 24,31% Rp182.325 Rp911,62

N Rp1.800 Rp200 Rp1.600 250 Rp400.000 24,31% Rp182.325 Rp729,3

Rp1.645.000 100% Rp750.000

2. LABA KOTOR PERUSAHAAN

Keterangan K L M N

Penjualan Rp245.000 Rp375.000 Rp255.000 Rp150.000

HPP (Rp121.275) (Rp185.625) (Rp126.225) (Rp74.250)

Laba Kotor Rp123.725 Rp189.375 Rp128.775 Rp75.750

Ket :

Penjualan : Harga Jual/kg * ProdukTerjual

HPP : Harga Pokok Produk Bersama * Produk Terjual

Page 92: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

92

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS I

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

(Joint Cost & By Product)

Biaya bersama yang dikeluarkan oleh BINTANG JAYA. selama satu periode

akuntansi berjumlah Rp.1.500.000,- dalam memproduksi empat jenis produknya.

Data yang terkait adalah :

Produk

Bersama

Jumlah Produk

yang Dihasilkan

Harga Jual

/ Unit

Biaya Pengolahan

Lebih Lanjut / Unit

Harga Jual / Unit

Setelah Diproses Lebih

Lanjut

E 450 1.500 300 1.900

F 300 2.300 230 2.650

G 200 2.500 350 3.100

H 250 2.250 200 2.600

Data-data Tambahan :

Satuan yang Terjual

Produk E Produk F Produk G Produk H

350 250 150 150

Diminta :

1. Hitunglah alokasi biaya bersama dan harga pokok produk per unit dengan

Metode Nilai Pasar Relatif :

a. Biaya-biaya dikeluarkan pada saat titikpisah

b. Biaya-biaya dikeluarkan setelah titikpisah

2. Berapa laba kotor perusahaan pada periode tersebut, bila perusahaan

menggunakan nilai pasar relatif :Biaya-biayadikeluarkan pada saat titik pisah!

Page 93: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

93

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

KASUS II

BIAYA BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN

Biaya bersama yang dikeluarkan oleh DISNEY STUDIOS CORP. selama satu

periode akuntansi berjumlah Rp 200.000.000,- dalam memproduksi empat jenis

produknya. Data yang terkait adalah :

Produk

Bersama

Jumlah

Produk yang

dihasilkan

Harga

Jual/Unit

Biaya

Pengolahan

Lebih

Lanjut/Unit

Harga Jual

/Unit Setelah

Diproses

Lebih Lanjut

D 10.000 5.000 400 7.000

S 30.000 15.000 400 17.000

N 15.000 8.000 900 10.000

Y 6.000 10.000 1.000 12.000

Data-data tambahan:

Satuan yang Terjual

Produk D Produk S Produk N Produk Y

5.000 10.000 12.000 4.000

Diminta:

1. Hitunglah alokasi biaya bersama dan harga pokok produk per unit dengan

metode Nilai PasarRelatif:

a. Biaya-biaya dikeluarkan pada saat titikpisah

b. Biaya-biaya dikeluarkan setelah titik pisah

2. Berapa laba kotor perusahaan pada periode tersebut, bila perusahaan

menggunakan nilai pasar relatif : Biaya-biaya dikeluarkan pada saat titik

pisah!

Page 94: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

94

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

VISUAL BASIC

FORM 1

FORM 2

Page 95: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

95

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 3

CONTOH KASUS

FORM 1

Page 96: LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A AB FAKULTAS ......Biaya Bahan Baku Biaya ini timbul karena adanya pemakaian bahan baku. Biaya bahan baku merupakan harga pokok bahan baku yang dipakai

LABORATORIUM AKUNTANSI LANJUT A

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS GUNADARMA

96

AB

TIM PENGEMBANGAN AB

PTA 2020/2021

FORM 2

FORM 3