Label Obat

download Label Obat

of 10

description

farmasi

Transcript of Label Obat

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANANNOMOR HK.00.05.1.55.1621TENTANGPENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN KEMASAN PANGANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESAKEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,Menimbang: a. bahwa untuk melindungi kesehatan masyarakat, bahan kemasan pangan yang digunakan untuk kepentingan produksi kemasan pangan, harus memenuhi persyaratan keamanan kemasan pangan; b. bahwa setiap pemasukan bahan kemasan pangan ke dalam wilayah Indonesia harus di lakukan pengawasan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan tentang Pengawasan Pemasukan Bahan Kemasan Pangan;Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 3. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3821); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara No.3867); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4424); 6. Keputusan Presiden No. 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden No. 64 Tahun 2005; 7. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor HK 00.05.55.6497 Tahun 2007 tentang Bahan Kemasan Pangan.MEMUTUSKAN:Menetapkan:PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN TENTANG PENGAWASAN PEMASUKAN BAHAN KEMASAN PANGAN.BAB IKETENTUAN UMUMPasal 1Dalam Perturan ini yang dimaksud dengan: 1. Bahan kemasan pangan adalah zat kimia yang digunakan sebagai bahan dasar dan bahan tambahan kemasan pangan. 2. Kemasan pangan adalah bahan yang digunakan untuk mewadahi dan atau membungkus pangan, baik yang bersentuhan langsung dengan pangan maupun tidak. 3. Pemasukan bahan kemasan pangan adalah importasi bahan kemasan pangan melalui angkutan darat, laut dan udara ke dalam wilayah Indonesia. 4. Pemohon adalah importir dan produsen yang melakukan kegiatan memasukkan bahan kemasan pangan ke dalam wilayah pabean Indonesia. 5. Importir adalah badan usaha yang berbentuk badan hukum yang melakukan kegiatan memasukkan bahan kemasan pangan ke dalam wilayah pabean Indonesia yang selanjutnya akan mendistribusikan dan atau menggunakan sendiri untuk kemasan pangan. 6. Produsen adalah setiap perseorangan atau badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang melakukan kegiatan mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi menjadi kemasan pangan. 7. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.BAB IIPERSYARATAN DAN TATA CARAPasal 2(1) Importir dan produsen yang memasukkan bahan kemasan pangan ke wilayah Indonesia hams mengajukan permohonan secara tertulis kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan.(2) Importir dan produsen yang berhak memasukkan bahan kemasan pangan ke wilayah Indonesia, hanya yang memiliki izin impor sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.(3) Persetujuan pemasukan bahan kemasan pangan diberikan secara tertulis oleh Kepala Badan.(4) Tata cara untuk memperoleh persetujuan pemasukan bahan kemasan pangan sebagaimana dimaksud ayat (1) akan diatur lebih lanjut oleh Deputi Bidang Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya.BAB IIIJENIS BAHAN KEMASAN PANGANPasal 3Bahan kemasan pangan yang diizinkan untuk digunakan dalam kemasan pangan sebagaimana tercantum dalam Lampiran.BAB IVTARIF PEMASUKAN BAHAN KEMASAN PANGANPasal 4(1) Persetujuan pemasukan bahan kemasan pangan sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 ayat (3) dikenai biaya per item sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(2) Setiap persetujuan pemasukan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya berlaku untuk setiap kali pemasukan (setiap shipment).BAB VPEMBINAANPasal 5(1) Dalam rangka pembinaan, Badan Pengawas Obat dan Makanan mewajibkan pemohon untuk mendokumentasikan setiap kegiatan pemasukan, penyaluran dan penggunaan bahan kemasan pangan.(2) Pendokumentasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilakukan secara baik dan benar.BAB VIPENGAWASANPasal 6Badan Pengawas Obat dan Makanan melakukan pengawasan terhadap kegiatan pemasukan, penyaluran dan penggunaan yang dilakukan pemohon yang diatur dalam peraturan ini.BAB VIILARANGANPasal 7Dilarang memasukkan bahan kemasan pangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 sebelum mendapat persetujuan dari Kepala Badan.BAB VIIISANKSIPasal 8(1) Pelanggaran terhadap peraturan ini dikenai sanksi administratif dan atau sanksi pidana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa: a. Peringatan tertulis; b. Larangan memasukkan bahan kemasan pangan sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 3 untuk sementara waktu.BAB IXKETENTUAN PERALIHANPasal 9Dengan ditetapkannya peraturan ini, semua peraturan berkaitan dengan bahan kemasan pangan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Peraturan ini.BAB XKETENTUAN PENUTUPPasal 10(1) Hal-hal yang bersifat teknis yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan tersendiri.(2) Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.Ditetapkan di JakartaPada tanggal 13 April 2009KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,ttd,Dr. Husniah Rubiana Thamrin Akib, MS, Mkes, SpFK

Pengertian Label{fie0803} Sebagai konsumen yang baik,kita harus membacalabelterlebih dahulu untuk mengetahui kandungan apa saja kah yang terdapat dalam makanan tersebut. Berikut adalah pengertianLabel,bentukLabel,fungsiLabeldan hal-hal yang tedapat didalamLabel:1. PengetianlabelLabelmerupakan keterangan yang melengkapi suatu kemasan barang yang berisi tentang bahan-bahan yang digunakan untuk membuat barang tersebut ,cara pengggunaan,efek samping dan sebagainya.2. Bentuklabela) Tanda dengan tulisan.b) Gambar pada kemasan makanan minuman dan barang yang lain.c) Brosur atau selebaran yang dimasukkan kedalam wadah atau pembungkus.3. FungsiLabela) Merupakan salah satu bentuk perlindungan pemerintah kepada para konsumen yangbaru.yangberupa pelaksanaan tertib suatu undang-undang bahan makanan dan minuman atauobat.dalamhal ini pemerintah mewajibkan produsen untuk melekatkanlabel/etiket pada hasil produksinya sesuai dengan peraturn yang tercantum dalam undang-undang bahan makan.b) Dengan melekatkanlabelsesuai dengan peraturan berarti produsen memberikan keterangan yang diperlakukan oleh para konsumen agar dapat emilih memebeli serta meneliti secara bijaksanac) Merupakan jaminan bahwa barang yang telah dipilih tidak berbahaya bia digunakan ,untuk megatasi hal ini maka para konsumen mmembiasakan diri untuk membacalabelterlebih dahulu sebelum membelinyad) Bagi produsenlabeldipergunakan untuk alat promosi dn perkenalan terhadap barang tersebut.Dengan demikian para konsumen membiasakan diri untuk membacalabeltersebut karena dengan mambaca label akan diketahui isi bungkusan /wadah barng tersebut.hampir semua makanan jadiyang dijual berada dalam kemasan sehingga konsumen tidak dapat memeriksa apa dan bagaimana keadaan isinya waktu membeli.4.Hal-hal yang dicantumkan diLabela) Nama barangb) Merk barangc) Nomor kode pendaftaran/ ragisterd) Nomor kode produksie) Berat bersih isi wadahf) Komposisi hendaknya nama dari setiap kompponen disebutkan dalam urutan yang tepat menuru beratnya masing-masingg) Kepekaan dan sifat bahan makananh) Alamat lengkap produsen dan penyaluri) Dalam hal tertentu perlu dicantumkan cara pemakaiannyaj) Tanggal kadaluwarsa perlu dicantumkank) Nettol) Peringatan terhadap akibat sampingannyam) Cara penyimpnan dan pemeliharaan nya .n) Barang-barang yang mahal perlu diberi manualo) Peringatan(awas bahaya obat keras dan sebagainya)p) Layanan konsumenq) Label SNIPenggunaan Obat Rasional 1. Pengertian Menurut World Health Organization (WHO) tahun 1985 : Penggunaan obat rasional bila : - Pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya - Periode waktu yang adekuat - Harga yang terjangkau 2. Batasan penggunaan obat rasional Kriteria penggunaan obat rasional adalah : a. Tepat diagnosis Obat diberikan sesuai dengan diagnosis. Apabila diagnosis tidak ditegakkan dengan benar maka pemilihan obat akan salah. b. Tepat indikasi penyakit Obat yang diberikan harus yang tepat bagi suatu penyakit. 6c. Tepat pemilihan obat Obat yang dipilih harus memiliki efek terapi sesuai dengan penyakit. d. Tepat dosis Dosis, jumlah, cara, waktu dan lama pemberian obat harus tepat. Apabila salah satu dari empat hal tersebut tidak dipenuhi menyebabkan efek terapi tidak tercapai. 1) Tepat Jumlah Jumlah obat yang diberikan harus dalam jumlah yang cukup. 2) Tepat cara pemberian Cara pemberian obat yang tepat adalah Obat Antasida seharusnya dikunyah dulu baru ditelan. Demikian pula antibiotik tidak boleh dicampur dengan susu karena akan membentuk ikatan sehingga menjadi tidak dapat diabsorpsi sehingga menurunkan efektifitasnya. 3) Tepat interval waktu pemberian Cara Pemberian obat hendaknya dibuat sederhana mungkin dan praktis agar mudah ditaati oleh pasien. Makin sering frekuensi pemberian obat per hari (misalnya 4 kali sehari) semakin rendah tingkat ketaatan minum obat. Obat yang harus diminum 3 x sehari harus diartikan bahwa obat tersebut harus diminum dengan interval setiap 8 jam. 4) Tepat lama pemberian Lama pemberian obat harus tepat sesuai penyakitnya masing masing. Untuk Tuberkulosis lama pemberian paling singkat adalah 6 bulan, sedangkan untuk kusta paling singkat 6 bulan. Lama pemberian kloramfenikol pada demam tifoid adalah 10 14 hari.