Lab. Lingkungan

18

Click here to load reader

description

Presentasi

Transcript of Lab. Lingkungan

Page 1: Lab. Lingkungan

Standard Guide for Choosing Locations and Sampling Methods to Monitor Atmospheric

Deposition at Non-Urban Locations

Astri Irma Shafitri 25-2011-004Winona Maheswari R 25-2011-020Vadel Avicena Iqbal 25-2011-036Yohanes P. Fernandes 25-2011-043

Page 2: Lab. Lingkungan

Panduan ini membantu individu atau lembaga dalam mengidentifikasi lokasi yang cocok dan memilih strategi sampling yang sesuai untuk memantau deposisi atmosfer di non-perkotaan lokasi. Ini tidak dimaksudkan untuk membahas semua aspek merancang jaringan pemantauan deposisi atmosfer.

Pedoman ini cocok untuk digunakan dalam memperoleh perkiraan konstituen anorganik dominan dan jejak logam yang ditemukan di deposisi asam.

Panduan ini baik digunakan untuk menentukan perkiraan deposisi atmosfer di daerah non perkotaan meskipun banyak metode sampling yang disajikan dapat diterapkan untuk lingkungan perkotaan.

Page 3: Lab. Lingkungan

Pengertian

Atmospheric Deposition

polutan ditransfer dari udara ke permukaan bumi

hasil dari udara senyawa kimia menetap ke tanah atau permukaan air

Non-Urban Locations Daerah lokasi non-perkotaan

Page 4: Lab. Lingkungan

Atmospheric DepositionWet Depositionterjadi melalui

penyerapan senyawa yang jatuh bersama

hujan

Dry Depositionpartikel dan gas terjadi

melalui proses yang kompleks seperti

pengendapan, impaksi, dan adsorpsi

Page 5: Lab. Lingkungan

Lokasi Sampling1. Daerah Regional- Harus berdasarkan konsep interpretasi konsensus manajemen

proyek pemantauan.- Tanah - berdasarkan klasifikasi ekologi atau memperhatikan

daerah sensitif terhadap endapan asam.- jarak kriteria harus mencerminkan ambang batas setiap

karakteristik dari area lokal menjadi tidak dapat dibedakan dari daerah lokal lainnya.

- Jika pusat populasi lebih dari 10.000, maka letak perangkat pengambilan sampel 10 km dari populasi. jarak meningkat jika perangkat sampling terletak melawan arah angin dari pusat arah angin yang berlaku

- Jika emisi dari semua industri dan alami lebih dari 10.000 ton per tahun maka letak perangkat pengambilan sampel jaraknya 10 km.

Page 6: Lab. Lingkungan

2. Daerah Lokal- tempat pemantauan harus menggambarkan geografis kecil dari penggunaan lahan.- Tidak ada sumber emisi tunggal yang mendominasi kualitas udara-Tempat yang ideal terletak di daerah dimana penggunaan tanah tidak berubah selama upaya pemantauan- Tempat pemantauan harus terletak jauh dari pusat populasi. Dimana jaraknya adalah 1 km per 1000 orang- Jarak perangkat pengambilan sampel lebih dari 500 meter dari kegiatan intensif pertanian dan aktivitas pengolahan limbah- 100 meter dari sumber emisi transportasi- 100 meter dari industri produk- perangkat sampling harus terletak setidaknya 5 km dari daerah badan air yg besar, atau lembah dan tebing

Page 7: Lab. Lingkungan

3. Tempat pemantauan- Terletak di tempat yang terbuka, di tumbuhan yang alami atau rumput. Penutup tanah harus homogen dan daerah lereng tidak lebih dari 15%- Jarak perangkat sampel ke objek yang lebih besar. Ketinggian perangkat sampel harus dua kali dari tinggi objek.-Struktur perumahan di luar kerucut 30 derajat dari arah angin-Perangkat sampling harus berorientasi dengan rata-rata angin yang berlaku setiap tahunnya.- adanya hewan pemakan rumput dan budidaya tanaman pertanian tidak diizinkan dalam tempat pemantuan

Page 8: Lab. Lingkungan

Persyaratan Umum Sampling

1. Menentukan tujuan upaya pemantaun, dan identifikasi lokasi frekuensi sampling dan peralatan sampling dapat ditentukan

2. Lokasi harus ditentukan terlebih dahulu sebelum menentukan sampling untuk menentukan biaya, dan ketersediaan serta akses.

3. Kemampuan alat sampling harus selektif mengukur berbagai jenis pengendapan dan kimia

Page 9: Lab. Lingkungan

Frekuensi Sampling

Continous Sampling Cumulative

SamplingEvent

SamplingSequential Sampling

Page 10: Lab. Lingkungan

Sampling Frequency

Waktu Penggunaan Keterbatasan Fungsi

Continous Sampling

Dry Deposition Mahal, membutuhkan alat-alat yang banyak dan canggih

Cumulative Sampling

Wet deposition (untuk sampling dengan interval waktu beberapa hari/ beberapa bulan), Dry deposition (digunakan untuk interval waktu selama beberapa minggu)

Harus sangat memperhatikan kemungkinan proses degradasi sampel yang dapat mengganggu selama periode waktu perhitungan

Program monitoring

Event sampling Digunakan untuk mengumpulkan liquid deposition dari suatu kejadian alam (kabut, salju, embun,dll), mempelajari proses atmosferik dan untuk memperhitungkan efek non-kumulatif dari atmosferik deposition pada ekosistem alam.

Tidak efektif

Sequential Sampling

Untuk mengkarakteristikkan event variability, liquid deposition

Monitoring jangka panjang

Page 11: Lab. Lingkungan

Peralatan dan Teknik Sampling1. Wet deposition- Sensor atau detector curah hujan- Operasi tutup mekanis yang meliputi wadah

sampel atau inlet- Di desain untuk mendapatkan sampel yg

representatif dan mencegah pencampuran pengendapan dengan pengendapan bentuk lain

Mendeteksi keberadaan air dan mengaktifkan tutup mekanis

2. Dry deposition Teknik sampling yang digunakan untuk pengukuran dry deposition sangat beragam . Di rancang untuk mengukur zat-zat. Banyak teknik untuk dry deposition yang melibatkan satu atau lebih pengukuran kimia atau parameter meteorologi dan beberapa jenis model matematis diterapkan dalam pengukuran

Page 12: Lab. Lingkungan

A. Metode Inferensial- Memerlukan pengukuran mikro-meteorologi- Pengukuran konsentrasi udara- Adanya model matematis yang sesuai- Asumsi eksplisit kecepatan pengendapan pada zat-zat yang sedang

dipantau- Dengan melihat arah angin

B. metode fluks atmosfer metode seperti inferential metods

Metode ini dengan memperhatikan fluktuasi atmosfir pada daerah lokasi sampling

Page 13: Lab. Lingkungan

C. Metode yang didasarkan pada analisis permukaan-memperkirakan pengendapan muatan pada permukaan selama periode bebas non-precipitation baik oleh analisis permukaan yang menerima pengendapan langsung atau dengan menggunakan teknik yang menghitung. -metode ini biasanya terbatas untuk wilayah ekologi tertentu dan musim dimana mewakili permukaan yang ersedia-Teknik sampling permukaan konvensional dapat diterapkan-Mengestimasi loading deposition ke permukaan selama periode non-presipitasi dengan analisis permukaan yang menerima deposisi, atau menggunakan teknik perhitungan dry deposition oleh perbedaan (throughfall/stemflow estimation, runoff/catchment mass balancing, snow sampling)

Page 14: Lab. Lingkungan

3. Fog/Cloud Water Collectors

-Memiliki filament berdiameter kecil yang digunakan untuk menyangkut kabut atau awan air dan langsung ke wadah penyimpanan-Dirancang untuk mengumpulkan sampel yang representatif untuk analisis kimia berikutnya

4. Bulk Sampling

-Merupakan gabungan dari wet dan dry deposition yang masuk ke dalam wadah tunggal-Wadah terbuka sederhana untuk sampling penyerapan salju dan es-Memiliki keuntungan yang sederhana yaitu perangkat pasif yang tidak memerlukan daya listrik

Page 15: Lab. Lingkungan

1. Wadah sampling- Wadah sampling untuk kedua deposition yang digunakan untuk

pengumpulan sampel dan transportasi sampel harus dipilih untuk meminimalkan kontaminasi sampel seperti adanya reaksi kimia, aktivitas mikroba atau penguapan

- Wadah sampel yang digunakan harus disesuaikan dengan teknik yang digunakan secara spesifik

- Media filter yang digunakan pada dry deposition harus sesuai standar dan besar sesuai dengan jumlah atau frekwensi sampling

- Meminimalkan kontaminasi atau kesalahan analisis dengan memilih wadah untuk pengumpulan sampel dan transportasinya dengan pemilihan wadah yang lebih besar

- Warna dan teksture dari komposis harus sitetapkan ketika memilih wadah sampel dan media filter sesuai dengan standar proyek.

Kontrol dan jaminan kualitas

Page 16: Lab. Lingkungan

2. Pemeliharaan sampel- Dengan memasukkannya ke dalam design peralatan sampling atau

sebagai bagian standar protokol sampling- Teknik umum yang digunakan meliputi penyaringan, pendinginan,

pengasaman dan penambahan biocide

3. Penempatan audit- Kuisioner deskripsi penempatan harus diulang secara periodik agar

tetap memenuhi kriteria penempatan secara terus menerus, ulasan dengan evaluasi kembali dari semua sumber emisi dan perubahan kondisi tanah pada area lokal

- Pemeliharaan pengumpul secara rutin dengan menggunakan standar referensi dan cek kalibrasi harus dimasukkan ke dalam program jaminan kualitas proyek

Page 17: Lab. Lingkungan

4. Audit kinerja sistem- Mengulang frekuensi sampling dan besarnya kesalahan pada sampling.

Pengukuran harus secara berkala pada bagian atau keseluruhan dari kontribusi analisis yang terkait dengan pelanggaran dari ketentuang sampling.

- Kelengkapan jumlah sampling harus dihitung sesuai dengan perbandingan setiap tahun atau musim agar kelengkapan angka-angka dapat mewakilkannya

- Persen dari jumlah pengendapan yang terkumpul harus dibandingkan dengan jumlah yang seharusnya

Page 18: Lab. Lingkungan

Terima kasih