La Tar Bela Kang

4
Perawat sebagai manajer perlu menyatukan disiplin dari hubungan manusia, hubungan tenaga kerja, manajemen personalia, dan teknik industri ke dalam suatu kesatuan kerja untuk mewujudkan suatu manajemen yang efektif. Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan beberapa hal, yaitu: 1. Perencanaan (planning). a. Mengenali masalah b. Menetapkan dan mengkhususkan tujuan jangka panjang dan pendek. c. Mengembangkan tujuan d. Menguraikan bagaimana tujuan dan sasaran tersebut tercapai. 2. Pengorganisasian (organizing) mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, serta sumber daya keperawatan sehingga tujuan keperawatan dapat dicapai. 3. Gerak aksi (actuating) a. Mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam unsur perencanaan dan pengorganisasian. b. Menetapkan dan memuaskan kebutuhan manusiawi para staf. c. Memberi penghargaan. d. Memimpin, mengembangkan, serta memberi kompensasi. 4. Pengaturan anggota (staffing) memperoleh, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan. 5. Kepemimpinan (leading) memberikan arahan kepada staf keperawatan sehingga mereka menjadi perawat yang berpengetahuan.

description

mankep

Transcript of La Tar Bela Kang

Perawat sebagai manajer perlu menyatukan disiplin dari hubungan manusia, hubungan tenaga kerja, manajemen personalia, dan teknik industri ke dalam suatu kesatuan kerja untuk mewujudkan suatu manajemen yang efektif. Dalam keperawatan, manajemen berhubungan dengan beberapa hal, yaitu:1. Perencanaan (planning).a. Mengenali masalahb. Menetapkan dan mengkhususkan tujuan jangka panjang dan pendek.c. Mengembangkan tujuand. Menguraikan bagaimana tujuan dan sasaran tersebut tercapai.2. Pengorganisasian (organizing) mengatur dan mengalokasikan pekerjaan, wewenang, serta sumber daya keperawatan sehingga tujuan keperawatan dapat dicapai.3. Gerak aksi (actuating) a. Mengawali dan melanjutkan kegiatan yang telah ditetapkan dalam unsur perencanaan dan pengorganisasian.b. Menetapkan dan memuaskan kebutuhan manusiawi para staf.c. Memberi penghargaan.d. Memimpin, mengembangkan, serta memberi kompensasi.4. Pengaturan anggota (staffing) memperoleh, menempatkan, dan mempertahankan anggota pada posisi yang dibutuhkan.5. Kepemimpinan (leading) memberikan arahan kepada staf keperawatan sehingga mereka menjadi perawat yang berpengetahuan.6. Pengendalian (controlling) aktivitasaktivitas upaya keperawatan atau divisi keperawatan dan dari subunit departemen.

Sistem penugasan menurut Huber dalam Kusnanto (2003) terbagi atas private duty nurse, metode aplikasi klien, functional nursing, team nursing, primary nursing, case management, dan ProACT1. Private duty nursing/sistem keperawatan kasus/case nursing adalah seorang perawat yang hanya merawat satu orang klien. Asuhan keperawatan dilakukan secara menyeluruh yang dilakukan baik di rumah sakit maupun di rumah. Keuntungannya yaitu hanya memfokuskan pada kebutuhan satu klien saja sehingga dapat memberikan pelayanan keperawatan yang terbaik. Sedangkan kerugiannya, sistem ini cenderung mahal dan mobilitas perawat terbatas serta terisolasi dari rekan kerja. Model ini kemudian dikembangkan menjadi keperawatan berkelompok (group nursing). Praktik kelompok terpadu yang terpadu dengan pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat. Sehingga sekelompok perawat merawat sekelompok klien. 2. Metode aplikasi klien/ keperawatan total merupakan metode dimana satu orang perawat memberikan asuhan keperawatan kepada satu atau beberapa klien pada saat bertugas selama periode waktu tertentu atau sampai klien pulang. Kepala perawat bertanggung jawab dalam pembagian dan menerima laporan. Keuntungannya adalah fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien, memberikan kesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif, memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas, mendukung penerapan proses keperawatan dan kepuasan tugas secara keseluruhan dapat tercapai. Kelemahannya adalah beban kerja tinggi terutama jika jumlah klien banyak, pendelegasian tugas terbatas dan kelanjutan perawatan hanya sebagian selama perawat penanggungjawab klien bertugas3. Functional nursing/keperawatan fungsional Keperawatan fungsional dilakukan dengan tiap perawat bekerja berdasarkan tugas spesifik dan bersifat teknis (memberikan obat, memandikan klien, mengukur tanda vital). Kelebihan: secara administratif sangat efisien karena setiap perawat mendapatkan tugas yang spesifik, perawat terampil untuk tugas tertentu, memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staff. Kelemahan: tidak memungkinkan klien untuk menerima asuhan keperawatan yang holistik, pelayanan terpilah-pilah sehingga proses keperawatan sulit dilakukan, dam perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai keterampilan saja. 4. Team nursing/keperawatan tim diberikan oleh tim yang terdiri dari beberapa perawat dan tenaga penunjang keperawatan. Tim terdiri atas ketua tim dan beberapa anggota tim. Semua anggota tim bertanggung jawab atas pasien yang dirawat. Kelebihan: mengusahakan peningkatan kepuasan pasien dan staf perawat pada batas efisiensi biaya, memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal, dan konflik dapat ditekan melalui rapat tim. Kerugian: memungkinkan terjadinya keterlambatan tindakan, perawat yang belum berpengalaman akan bergantung pada anggota tim/ketua tim yang berpengalaman. 5. Primary nursing/keperawatan primer adalah pendekatan yang memungkinkan perawat untuk pertanggung jawab dan tanggung gugat mulai dari masuk hingga keluar rumah sakit. Perawat primer bertanggung jawab atas klien selama 24 jam. Kelebihan: memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif, memungkinkan penerapan proses keperawatan. memberikan kepuasan bagi klien dan perawat. Kelemahan: hanya dapat dilakukan oleh perawat profesional dengan biaya relatif mahal. 6. Case management/manajemen kasus yaitu sistem pemberian asuhan keperawtaan yang berfokus pada pencapaian keberhasilan klien dengan menggunakan waktu dan sumber secara efisien dan efektif. Sistem ini melalui pendekatan multidisiplin pada semua tatanan dan rentang pelayanan kesehatan. 7. ProACT (the professionally advanced care team model) model ini merupakan gabungan dari sistem penugasan keperawatan primer dan penugasan tim. Model ini menggunakan dua peran perawat profesional yaitu sebagai perawat primer dan manajemer asuhan klinis. Peran manajer asuhan klinis memungkinkan manajemen klinis dengan kualitas tinggi. Selain itu sistem ini mendayagunakan tenaga setara DIII/SPK untuk memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan perawat setara ners spesialis sebagai manajer asuhan klinis, perawat primer (S1 dan DIII plus) dan perawat pelaksana (setara DIII) .