l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3,...

13
MENTERI PERTANIAN ITEPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK ]NDONESIA NOMOR 08/Permenran/SR. 120/3/20 I 5 TENTANG PERUBAHAN ATAS PtrRATURAN MENTERI PERTANIAN I.IOMOR 02/Permentan/SR. 120/ I l2014 TENTANC PRODUKSI, SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA DENGAN RAHMAl'TUFIAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahs,a dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02lPermentan/SR, I20/ L l2014 telah ditetapkan Produksi, Sertihkasi, dan Peredaran Benih Bina; b. bahu'a untuk pelaksanaan produksi, sertifikasi, dari peredaran benih bina tanaman perkebunan clan tanaman pakan ternak berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02 / Permenran/ SR,I20lll2Ol4 tentang Produksi, . Serlifikasi, dan Peredaran Benih Bina, mengalami l<esulitan; c. bahu'a berdasarkan pertimbangan sebagaimana dirnaksr,rd dalam irurui a dan huruf b, perlu mengubah Peraturan Menteri Pertanian Nomor 02/Perrnenran/ SR, i20l | 12014 tentang Produksi, Slertilrkasi, dan Percdaran Benih Bina; Nlengingat : L Llndang-l.Jndang Nomor 12 Tahr-rn 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara llepr-rblik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3478); 2. Undang-Undang Nomor B Tahun 1999 tentang Periincir-tngan Iionsumen (Lembaran Negara Republik indonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nornor 382 1); 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Pe rlincir.r n girn \i eLrietas Tanaman (Lembarar: Ne 11:rr;L Republii< Irrdonesia Tahun 20OO Nomor 2.+ 1, Tambahan Lembaran Negara Republilr lrrclo nc sia Nomor 4 04 3); 4. Urrdang-Unclzrng Nomor 1B Tahun 2009 tentanFi P('tollr:tl(rft rl:rrr l(('s('lrillirn ll<'u,lrn (l,t:rnirrrirrr NcgnriL ltepublili Inclonesia 1'ahun 2009 Nomor 84, Tambahan l-e miraran Negara Repr.rblil< Indoncsr.r Norrror- :rO I5) jr.rncto U nclang- U ncli.Ing Nomor 4 I 'frthr.rli 2014 {Lcmbaran Negara Republik Indoncsi:r Tahun 2014 Nomor 338, Tambahar-i l.embarrarr Ncgara Repr.rblik lndonesia Nomor' .i6 r 9);

Transcript of l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3,...

Page 1: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

MENTERI PERTANIANITEPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK ]NDONESIANOMOR 08/Permenran/SR. 120/3/20 I 5

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PtrRATURAN MENTERI PERTANIANI.IOMOR 02/Permentan/SR. 120/ I l2014 TENTANC PRODUKSI,

SERTIFIKASI, DAN PEREDARAN BENIH BINA

DENGAN RAHMAl'TUFIAN YANG MAHA ESA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahs,a dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor02lPermentan/SR, I20/ L l2014 telah ditetapkanProduksi, Sertihkasi, dan Peredaran Benih Bina;

b. bahu'a untuk pelaksanaan produksi, sertifikasi,dari peredaran benih bina tanaman perkebunanclan tanaman pakan ternak berdasarkanPeraturan Menteri Pertanian Nomor02 / Permenran/ SR,I20lll2Ol4 tentang Produksi,

. Serlifikasi, dan Peredaran Benih Bina, mengalamil<esulitan;

c. bahu'a berdasarkan pertimbangan sebagaimanadirnaksr,rd dalam irurui a dan huruf b, perlumengubah Peraturan Menteri Pertanian Nomor02/Perrnenran/ SR, i20l | 12014 tentang Produksi,Slertilrkasi, dan Percdaran Benih Bina;

Nlengingat : L Llndang-l.Jndang Nomor 12 Tahr-rn 1992 tentangSistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negarallepr-rblik Indonesia Tahun 1992 Nomor 46,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3478);

2. Undang-Undang Nomor B Tahun 1999 tentangPeriincir-tngan Iionsumen (Lembaran NegaraRepublik indonesia Tahun 1999 Nomor 42,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNornor 382 1);

3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentangPe rlincir.r n girn \i eLrietas Tanaman (Lembarar:Ne 11:rr;L Republii< Irrdonesia Tahun 20OO Nomor2.+ 1, Tambahan Lembaran Negara Republilrlrrclo nc sia Nomor 4 04 3);

4. Urrdang-Unclzrng Nomor 1B Tahun 2009 tentanFiP('tollr:tl(rft rl:rrr l(('s('lrillirn ll<'u,lrn (l,t:rnirrrirrrNcgnriL ltepublili Inclonesia 1'ahun 2009 Nomor 84,Tambahan l-e miraran Negara Repr.rblil< Indoncsr.rNorrror- :rO I5) jr.rncto U nclang- U ncli.Ing Nomor 4 I'frthr.rli 2014 {Lcmbaran Negara RepublikIndoncsi:r Tahun 2014 Nomor 338, Tambahar-il.embarrarr Ncgara Repr.rblik lndonesia Nomor'.i6 r 9);

Page 2: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

5. Undang-Undalg Nomor 20 Tahun 20 14 tentangStandardisasi dan Penilaian Kesesuaiarr(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun20 14 l{omor 2 16, Tambahan l,embaran NegaraRepubIk Indonesia Nomor 5584);

6. Unciang-Undang Nomor 23 Tahun 20 14 tentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikInclonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahankmbalan Negara Republik Indonesia Nomor5587);

7 . Undarrg-Undang Nomor 39 Tahun 20 14 tentangPerkebr:nan (l,embaran Negara Republik IndonesiaTahu.n 2014 Nomor 308, Tambahan l,embaranNegara Republik Indonesia Nomor 5613);

B. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1 99 StentanB Perbenihan Talaman (l,embaran NegaraRepublik lndonesia Tahun 199S Nomor gS,Tambahan kmbaran Negara Republik indonesiaNomor 36 I 6);

9. Peraluran Pemerintah Nomor 102 Tahun 2O0Otentang Standardisasi Nasional (tembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2OOO Nomor 199,Tambahan kmbaran Negara Republik IndonesiaNomor'4020);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentan6l Pembagian Urusan Pemerintahan AntaraPemerintah, Pemerintahal Daerah provinsi, danPe me ri n laha.n D aerah Kabupaten / Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor g2,Tambahan kmbaran Negara Republik IndonesiaNomor 4347);

1 1. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2010tentang Us$a Budidaya Tanaman (LembararrNegara Republik Indonesia Tahun 2O l0 Nomor 24,Tambahan Lembaran Negara Republik indonesiaNornor 5 l06);

12. Keputusan Presiden Nomor 27 Tahun Ig7 Itentang Badan Benih Nasional;

13. Peraturan Presiden Nomor'24 Tahun 2010 tentangKedudukan, Tugas, dan Fungsi KementerianNega_ra serta Susunan Organisasi, Tr:gas, danF\ngsi Eselon I Kementerian Negara;

14. KepurLlsar Presiden Nomor I21/p Tahun 2O1atenta_ng Pembentukan Kemente rian dariPengangkatan Menteri Kabinet Ke{a periodeTahun 2014-2019;

15. Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2OI4tcnraxg Penataan Tr:gas dan Fungsi Kabinet Kerja{Lcmbaran Nega-ra Republik Indonesia Tahun20i4 Nomor 339);

Page 3: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

16. Pcratr:ran Presidcn Nomor 7 Tahun 2015 tentangO rganisaoi Kementerial Ne gara (Lembaran N e garaRepublik Irrdonesia Tahun 2015 Nomor 8);

17. Keputusan Mcntcri Pertanian Nomor 1100' 1/Kpts/KP. 150/ 10/ 1999 tentang PembentukanLembaga Sertifikasi Sistem Mutu Bcnih TanamanPangan dal Hortikultura sebagaimana telahdiubah dengan Keputusan Menteri PertanianNomor 36i/Kpts/ KP.150/5 I 2AO2;

1 8. Kepunrsa:r Menteri Penanian N omor 5 l l / Kpts /'PD.3L0/9/2006 rentang Komodrti Binaa:r

Direktorat Jenderal Perkebunan, DirektoratJenderal Tana:rar Pangan dan Direl.,rtoratJen,lera.l Hortikulfura sebagaimana telah diubahdengan Kepufusart Menteri Pertanian Nomor3599 /Kpts/PD.390/ 1 0/2009;

19. Peraturar Menteri Pe rtanian Nomor 08/PerrnenranlOT.I4O l'2l20OB tentang Organisasi dan TataKerja Balai Besar Perbenihan dal ProteksiTanaman Perkebunan Surabaya;

20. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/PermentanI Of .140 I 2l 2O0B tcntang Organisasi da:-r TataKerja Balai Besar Perbenihan dan ProteksiTa.narnan Perkebunan Medal;

2 1 . Perafura-n Menteri Pertaniat Nomor 10/ Permental-rlOT.l4Ol2l2OO8 tentang Organisasi dan TataKeqa Balai Besar Perbenihan dan Proteksi'l'anaman Pcrl<cbunirn Ambon;

22. Kepuftlsan Menteri Pertanian Nomor I014/KptsIOT.160 l712008 tentang Susunan Pimpinan dalrKeanggo taa-n Badan Benih Nasione-l;

23. Peraturan Mente ri Pertanial Nomor 6l /Perme nta:-r

lAT.I4Ol10/2010 tentang Organisasi dan Tata. Kerja Kementerian Pertanian;

24. Peraturan Menteri Perlanian Nomor 6l/permentanI O'l.l4O I IO l20I l tentang Pengujian, penilaian,Pelepasan dan Penarikan Varietas (Berita NegaraRepublik Indone sia Tahun 201 1 Nomor 623);

25. Keputusan Menteri Pertanian Nomor 35 l7/Kpts/OT. 160/ IOl2Ot2 tentang Tim pembinaan,Pengawasan dan Sertifi.kasi Benih (Tp2 S) TanamanPangal dan Perkebuiran;

26. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 59 / permenta-n

I OT .140 I 5 l20 13 tentang Organisasi dan TataKe{a Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi pakan;

Page 4: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

27, Keputusan Mcnteri Pcrtalliall Nomor4472lKpts/OT. 160/ 7l2OI3 tentang Tim Penilaidan Pelepas Varietas (TP2V) Talaman Parrgan,Perkebunan dan Tanaman Palcal Ternak;

28. Peratural Menteri Pertalian Nomor02 / Pernrentan I SR.|2O I I I 20 14 tentang Produksi,Sertiiikasi, dan Peredaran Benih Bina (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 20 14 Nomor5a);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURANPERUBAHANPERTA},{IANTENTANCPEREDARAN

MENTERI PERTANIAN TENTANGATAS PERATURAN MENTERI

NOMOR 02lPermentaa/SR. 12Ol | /2Ot4PRODUKSI, SERIIFIKASI, DANBENIH BINA.

i.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalarn Peraturan Menteri pertalial Nomor02/Permental/ SR.120/ | l2Ot4 tentang produksi, S ertifrkasi, dalPeredaran Benih Bina, diubah sebagai berikut:

a. Ketentuan ayat (4) Pasal 4 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut:

Pasa] 4

(1) Benih Bina dapat dihasilkan melalui perbanyakar generatifda:r/ atau ve getatif.

(2) Perbalyakan Benih Bina secara generatif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) terdin atas Varietas bersari bebasdan/arar.r hjbndit.

(3) Benih Bina sebagaimar,a dimaksud pada ayat ( 1)dildasifi kas ikan da.lam:a. Benih Penjenis (BS);

b. Benih Dasar (BD);c. Benih pokok (Bp); dand. Benih Sebar (BR).

(4) Klasifikasi ben.ih sebagaimara dimaksud pada ayat (3)r:ntuk Tanamar tebu, yakni:a. Benih pokok Utama (BpU);b. Benih Pokok (Bp);c. Benih Nenek (BN);d. Benih Induk (BI); dane. Benih Data: (BD).

(5) Untuk Tanaman tahunan perkebunan klasihkasisebagaimala dimal<sud pada ayat 1'Sy tranya pada BR.

(6) Benih Varictas hibrida disetarakan ke dalam kelas BR.

Page 5: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

b. Ketentuan Pasal 6 diubah, schingga kcselunrhannya berbunyisebagai berikut:

Pasal 6

(1) Benih a:reka kacang dan umbi dapat diperbanye& mela-luiPola Perbanyakan Benih Ganda u.ntuk kelas Bp dan BR.

(2\ Pola Perbanyakan Benih Ganda sebagaimana dimaksudpada ayat (l) untuk kelas Bp1 diproduksi dari kelas Bpsesuai prosedur baku Sertifrkasi Bcnih Bina atau sistemstanda-rciisasi nasional.

(3) Perbanyakan kelas BR unhrk benih aneka kacang da-numbi diproduksi dari Bp1, Bp, BD atau BS sesuai prJsedurbaku Sertilikasi Benih Bina atau sistem standardisasinasional.

(4) Pola Perbarryaka:: Benih Galda sebagairnana dimaksudpada ayat (1) unEuk kelas BR1 diproduksi dari BR dan BR2diproduksi dari kelas BRI .sesuai prosedur baku SertifikasiBenih Bina atau sistem standardisasi nasional.

(5) BP 1 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakankehrmnan pertama da_ri Bp, yang standar mutunya sarnadengan BP.

(6) .BR1 sebagaimana dimaksud pada ayat (4) merupakanketurunan pertama dari BR, yarlg standar mufunya sanadengar BR.

(7) BR2 sebagaimana dima_ksud pada ayat (4) merupakankefurunan dari BR1, ya:rg standar murunya sama dinganBR.

c. Diantara Pasal 6 dan pasa-l 7 disisipkan 2 (dua) pasal, yakniPasa-l 6A dan Pasal 68, sehingga keseluruhannya berLunlnsebagai berikut:

Pasal 6A

(1) Pola Perbanyakan Benih Canda sebagaimana dimaksuddaiarn Pasal 6 ayat (l), unruk benih kedelai dapatdiperbanyak derrgan cara:

b. kelas BR, diproduksi dari kelas Bpt, Bp, BD atau BSsesuai prosedur baku Serfifikasi Benih Bina atau sistemstandardisasi nasiona1;

c. kelas BR1, diproduksi dari kelas BR sesuai prosed.urbaku Sertifikasi Benih Bina atau sistem standardisasinasional;

d. kelas BR2, diproduksi dari kelas BRl sesuai prosedurbaku SertilLkasi Benih Bina atau sistem standardisasinasiona_l;

a. kelas BP1, diproduksibaku Sertifikasi Benihnasional;

dari kelas BP sesuai prosedurBina atau sistem standardisasi

r

Page 6: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedurbaku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem standardisasinasiollal; dafi

f, kclas BR4, diprodr.rksi dari kelas BR3 ecsuai prosedurbaku Serlifikasi Benih Bina atau sistem standardisasinasiona-I.

12) BP1 sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupal<anketurunan pertama dari BP yarrg standar mufunya samadengan BP.

(3) BR 1 sebagai:nana dimaksud pada ayat ( 1) merupakankeFurunan pertama dari BR yang standar mutunya tidaksama dengan BR.

(4) BR2 sebagairnana dimaksud pada ayat (i) merupakanketurunan pertama dari BRI yang standar mutunya tidaksama dengan BR.

(5) BR3 sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) merupakanketurunan pertama da-ri BR2 yang standar mufunya Lidaksama dengal BR.

(6) BR4 seba.gaimara dimaksud pada ayat (l) merupakanketurunan pertama dari BR3 yang standar mutunya tidaksana dengan BR.

(1) unhrk Benih t""^::1.t:", kapas, nilam, dan tembakaudapat dipcrbanyak melalui pola perbanyakan benihberj enj ang.

(2) Perbanyakan kelas kebun Benih Datar (BD) untuk benihtebu diproduksi secara be{enjang dari kelas kebun BenihInduk (BI), kelas kebun Benih Nenek (BN), kelas ke bunBenih Penje nis (BP) dan kelas kebun Benih penjenis Utama(BPU).

(3) Perbanyakan kelas kebun Benih Induk (Bi) untuk benihtebu diproduksi secara berjenjang dari kelas kebun BenfiNenek (BN), kelas kebun Benih penjenis (Bp) dan kelaskebun Beni}r Penjenis Utama (BpU).

(4) Perbanyakan kelas kebun Benih Nenek (BN) unruk benihtebu diproduksi secara berjenjang dari kelas kebun BenihPenjenis (BP) dan kelas kebun Benih penjenis Utama (BpU).

(5) Perbanyakan kelas kebun Benih penjenis (Bp) unruk benihtebu diproduksi secara berjenjang dari kelas kebun BenihPenjenis U tama (BPU).

(6) Perbanyakan kelas kebun Benih Sebar (BS) untuk kapas,nilarn, dan tembakau diproduksi secara berl'enjalg darikelas kebun Benih Pokok.

(7\ Perbanyakan kelas kebun Bcnih pokok untuk kapas, nilam,dan tembakau dipioduksi secara berjenjang dari kelas' kebun Ben'ih Dasar.

6

Page 7: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

d. Diantara ayat (1) dan ayat (2) Pasa-l 7 disisipkan I (eatu) ayat,yakni ayat (1a), sehingga keseluruharnya berbunyi sebagaiberikut:

Pasal 7

(1) Produsen Benih yang akan memproduksi benih harusmenguasai lahan, sarana pengola}an benih dan saranapenunjang yarg memadai sesuai dengan jenis benihnya,scrta tenaga yang mempunyai pengetahuan di bidangperbeniharl.

(1a) Untuk Benih Tanamal perkebunan selain persyaratansebagaimala dimaksud pada ayat (1) Produsen Benihwajib memiliki atau menguasai Benih Sumber darijenis Tanaman yalg a)<an diproduksi benih binalyadan memiliki rencara produksi benih.

(2) Produsen Benih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajibmemiliki lzin produksi Benih Bina apabilala. mempekerjakan paling sedikit 30 (tiga pr.rluh) orang

tenaga. tetap;b. memiliki aset diluar tanah dan bangunan paling sedikit

Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah); atauc. hasil penjualan Benih Bina selama I (safu) ta-l-un paling

sedikit Rp. 15.000.000.000,- (lima belas milyar rupiah).(3) Produsen Bcnih yang tidak memenuhi persyaratan

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) didaftar dan dinilaiunhrk mendapatkan Rekomendasi sebagai Produsen Benih.

(4) Antar Produscn Be nil.r Bina dapat bckcrjasama dalambenluk kerj asama produksi Benih Bina da:r / atauke rjasama pemasaran Benih Bina.

e. Ketentuar ayat (3) Pasal B diubah dan menambah 1 (satu) ayat,yakni ayat (4), sehingga keseluruhannya berbunyi sebagarberikut:

Pasal B

(l) Izin atau tanda da_ftar sebagaimana dirnaksud dalam pasal7 diterbitka_n oleh bupati / walikota.

12) Izin atau talda daJtar sebagaimana dimaksud pada ayat (l)ditembuskan kepada Menteri pertanian melalui DirekturJenderal dan Kepala Saluan Kerja perangkat Daerah yangmenyelenggarakan tugas dal fungsi pengawasan darLSertihkasi Benih.

(3) Izin atau tanda d aJtar sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling kurang berisi keterangan pemilik, data lahari,identitas dan domisili pemilik, lokasi laha_n, stafuskepemilikan lahan, luas a_real, jenis Tanaman dan rencanaproduksi.

(4) Untuk Benih Talaman perkebunan Izin atau tanda da_ftarsebagaimana dimaksud da,la.m pasa.l 7 diterbitkan olehgubernur,

Page 8: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

f. Ketentuar Pasal 9 diubah dan menanbah 2 (dua) ayat, yalcrriayat (2) dan ayat (3), sehingga keseluruhannya berbunyi sebagaiberikut:

. Pasal 9

(1) Untuk memper,oleh izin produksi Benih Bina sebagajmanadimaksud dalan pasa.l B ayat ( 1) produsen Benih harusmengajukal permohonar secara tertulis kepadabupad/walikota, unruk Benih Tanaman perkebunarrdiajukan kepada .gubernur dengan persyaratan:a. mcmiliki akte pendirian usaha dan perubahannya

(kecuali perseorangan) ;

b. surat kuasa dari Direktur Utama (kecuali perseorangar);c. KTP pemilik atau penanggung jawab perusahaan;d. fotokopi Nomor pokok Wajib pajak (NpWp);e. fotokopi surat keterangan telah melaksanakan Analisis

Mengenai Dermpak Lingkungal (AMDAL) atau UpayaKelola Lingkungan (UKL) da-rr Upaya pemantaua_nLingkungan (UpL);

f. fotokopi Hak Guna Usaha (HGU) bagi yang menggunakanta:rah nega-ra; dan

g. Rekomendasi sebagai produsen Benih yang diterbitkarroleh Saruan Kerja perangkat Daerah.

(2) Untuk memperoleh tanda daftar sebagaimana dimaksuddalam- Pasal B ayat (1) calon produsen -Benih

mengajukanpermohonan benih kepada bupati/walikota -ai"g*persyaratan:a. idendtas dan alamat domisili yang benar;b. je nis dan iurnlair benih yang akari diproduksi;c. fasilitas dan kapas.itas prosesing darr penyimpanan yang

dimiliki unhrk produksi Benih Tanaman pangan;d. Rekomendasi sebagai produsen Benih yang diterbitkan

oleh Satuari Keq'a perangkat Daerah.(3) Re.komendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2), untuk Benih Tanaman perkebuna_n atau Benih Tanamanpa}<arr terna_k diterbitkan olch Satuan Kerja peralgkat

Daerah arau Unit pelaksana Teknis pusat y1ngmenyeienggarakan Lugas dal fungsi pengawasan daiSertifikasi Benih Talam arr perke-buna-n, atau BenihTanaman pakan ternak

g. Ketentuan ayat ( 1 ) pasal I O diubah, sehingga keseiuruhalnyaberbunyi sebagai be rikr.rt:

Pasal 10

(1) Untuk mernperoleh Rekomendasi sebagaimana dimaksuclda]am pasa.l 9, proclusen Benih -B;; mengajukanpermohonan kepada Kepala Satual Kerja perangkat Daeratratau Kepala Unit pelal<sana Te-knis drsat yargmenyelenggarakan fugas dan fungsi pengawasal danSertifikasi Benii.r.

Page 9: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

7(2) Permohona:r sebaga.imana dimaksud pada ayat (l) harus

dilengkapi keterargan penguesaan lahan, Baranapengolahan benih, sarana penunjang yalg memadai sesuaidengan jenis benihnya dan tenaga yang mempunyaipengetahuan cli bidang perbcnihan.

h. Ketentuan Pasal l1 diubah, sehingga keselumhannya berbungsebagai berikut:

Pasal 11

(I) Bupati/walikota atau gtrbernur setelah menerimapermohonar izin atau tanda daJt€r sebagaimana dimaksuddalam Pasal 9 dalam jangka waktu paling lama 30 (tigapuluh) hari kerja, harus memberikan jawaban menerimaatau menolak.

(2) Permohonan yang diterima sebagairnana dimaksud padaayat (1) diterbitkan izin atau tanda daJt^a, usalra proJuksiBenih Bina.

(3) Permohonan yang ditolak sebagaimara dimaksud pada ayat(1) dibentahuka_n kepada pemohon disertai dengan alasansecara tertulis.

(4) Apabila dalam jangka wakru paling larna 30 (tiga puluh) harikeq'a tidak ada jawaban diterima atau ditolak sebagaimanadimaksud pada ayat (1), permohonan dianggap diterima darrha:rs diterbi&an izin atau tanda daftar usaha produksiBenih Bina oleh bupati/v;alikota atau gubernur.

(5) Apabila izin atau tanda daJtar usaha produksi Benih Binasebagaimana dinraksud pada ayat (4) belum diterbitkan,pelayanan sertifikasi dapat dilaksanakan berdasarkanRekomendasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9.

i. Ketentuan Pasal l3 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyisebagai berikut:

rasat@

izin produksi Benih Bina atau taada daftar sebagaimanadimaksud dalam pasal 7 berlaku selama produsen Benih masihoperasional ,-i;rlam rnelalrukal usaha produksi Benih Bina.

j. Dialtara Pasal I 3 dan pasal 14 disisipkan I (satu) pasal, yakniPasal 13A, sehing;1a keseluruhannya berbunyi sebagai berikut:

Pasa.l 13A

Kepemilikan saham asir,g untuk usaha produksi Benih Binatanaman pangan paling banyak sebesar 49yo (empat puluhsembila:r persen).

Page 10: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

k. Ketentuan ayat (2) huruf a dan ayat (3) Pasa-l 15 diubah,sehingga keseluruhannya berbunyi sebagai berikut:

Pasal 15

Unluk me mproduksi Be nih Bina mcngikuti proscdur balruSertihkasi Benih Bina atau sistem standardisasi nasional.

Proses Sertifikasi Benih Bina sebagaimarra dimaksud padaayat (1) meliputi:a. Pemeriksaan terhadap:

- kebenaran Benih Sumber;- lapangan da-n pertanaman;- isolasi Tanaman agar tidak terjadi persiiangan liar;- alat panen dan pengolahan benih;- tercampurnya benih; dan- pengoiahan benih untuk tarrarnan pangan,

b. Pengujian laboratorium untuk menguji mutu benih yalgterdiri atas mutu hsik, Iisiologis, dan/ atau tanpakeseha'.an benih, sedangkan untuk kemurnia-n genetikdia:nbilkar da.ri hasil pemeriksaan lapangan.

c. Pengawasan pemasangan Label.

Prcses Sertifikasr Benih Bina sebagaima-na dimaksud padaayat (2) dapat diselenggarakan oleh:a. Saluan Kerja Peralgkat Daerah yang menyelenggarakan

tugas dan fungsi Pengawasan dan Serti.likasi Benih;b. Produsen Benih Bina yang mendapat sertifikat dari

kmbaga Sertifikasi Sistem Mutu, kecuali unluk BenihTanaman pakan ternak; atau

c. Unit Pelaksana Teknis Pusat yang menyelenggarakantugas dan fungsi Pengawasan dan Sertifikasi BenihTanaman perkebunan atau Benih Tarramarr pakan ternak.

l. Ketentuan Pasal 16 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyisebagai berikut:

Pasal 16

Sertifftasi Benih Bina sebagaimana dimaksud dalam Pasa-l 15ayat (1) dila-lcukan atas permohonan yang diajukan oleh

(i)

12)

(3)

Produsen Benih yang telah terdaftar ataB__@@rngnda"i sebagai Prffin-EcATF Eila dan belummenerapkan sistem manajemen mufu.

m. Ketentuan ayat (3) dan ayat (5) Pasal 27 diubah dan menambah2 (dua) ayat, yakni ayat (6) dan ayat (7), sehinggakeseluruhannya berbunyi sebagai berikut:

Pasal 27

Benih Bina yang diedarkert wajib diberi Label.

Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mudah dilihat,dibaca, tidal: nruciah mr;al< dan da.lam bahasa Indonesia.

(1)

(2)

10

Page 11: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

(3)

(4)

Label sebagaimana dimaksud pada ayat (f ) paling kurangmemuat keterangan jenis dan Varietas Tanamar, kelasbenih, data kemurnia,n genetik dan mutu benih, akhir masaedar benih, serla nama dan alamat produscn.

Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unhrk kelas BSdiberikan d ala-rn benh-rk surat keterangan Pemulia Tanamandan/ atau Label benih yang menerangkan tentang kemurnianVarietas.

(5) Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk kelas:a. BS berwarna kuning;b. BD benvarna putih;c. BP dan BP1 berwama ungu;d. BR, BR1, BR2, BR3, dan BR4 berwarna biru.

(6) Label sebagaimala dimalsud pada ayat ( 1) untuk benih. tebu, kelas:

a. BPU dan BP berwanra lrr-rning;

b. BN berwama putih;c. tsI berwarna ungu;d. BD berwarna biru.

(7) Label sebagaimana dimaksud pada ayat (1) unruk benihkapas, nilam, dan tembakau, kelas:

a, Benih Dasar berwarna purih;b. Benih Pokok berwarna ungll;c. Benih Sebar berwarna bin-r.

n. Ketentuan ayat (1) dan ayat (3) Pasal 28 diuban, darr menambah1 (satu) ayat yakni ayat (5), sehingga keselun-rhannya berbunyisebagai berikut:

Pasal 28

(1) Label sebagaimana dimaksud da_lam pasal 27 ayat (1)disedial<an o)eh produsen denga_n dilegalisasi oleh SaruanKerja Perar-rgkat Daerah atau Unit Pelaksara Teknis pusatyang menyele nggarakan tugas dan fungsi pengawasan danSerlifikasi Benih Tanaman perkcbunan atau Benih Talamanpakan ternak.

(2) Legalisasi Label berupa nomor seri Label dan srempel.hologram atau segel.

(3) Da-lam hal Produsen Benih memiliki sertifikat dari kmbagaSertifikasi Sistem Manaj emen Mutu dapat meiabel sendiribenitr produknya, kecuali untuk Benih Tanaman pakanternak.

(a) Label BS sebagaimana dimaksud da1amhuruf a diterbitkan oleh institusibersangku tan.

Pasal 27 ayat (5)pemulia yang

tl

(5) Label BPU, BP r-rntuk tebu, l,abel Benih Dasar, dan BenihPokok pada kapas, nilam, dan tembakau sebagaimanadimaksud da-lam Pasal 27 ayat (6) dan ayar (7) ditirbitkanoleh instirusi pe mulia yang bcrsangkutan,

Page 12: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

o. 5:j:lgqt 1fat.(|) Pasal 29 diubah, sehingga keseluruhannyaberbunyi sebagai berikut:

Pasa-l 29

(f ) Label sebagaimana dimaksud dalam pasal 2g avar I 1 lo.rpasang oleh proCusen Benih Bina sebagai berikut:a. Benih Tanaman pangan pada sedap kemasal.b Pj:t^l.Tiiaaan perkebunan dan Benih Tanaman pakanrernak sesuai dengan jenis benih dan komoditasnya..

(2) Pemasangan L^a.bel seb_agaimana dima*sud pada ayat ( 1)diawasi oteh pensawas ee;ih T;;rr1-a;;ni,ngawas t"tunlPakal.

Ketenfuan Pasal 37 diubah dan mcnambah 1 (satu) ayat, yaJcniayat (5), sehin gga keselu ruhannyu U".6urryi r.d"g"i' ti".li.ii,-- "

' Pasal 37

(1) Peredaran Benih Bina clilakukan oleh pengedar Benih Bina.(2) Pengedar Benih Bina sebagaimana dimaksud Dada avat r r lharus mernitjki tanda. da_fiar dal u.ip"tl*-"r!i;;,-Gr[ilBenih Tanamal oerkslLlnar talda daftar diterbitkarL olehgubernur.(3) Unruk rncmperoleh tanda d a_ftar sebagarmara dimaksud

9ada.. aylr (21 calon pengedar -""!u;iut"r, ;";;;;;tertu]is kepada uupatiTwitikota atair' guu"*-ur,--;;;;;dilengkapi persya-ratan: ' -'---

'a. identitas dan alamat domisili yang jelas dal benar;b. jenis dan jumlah benih yang akan diedarkan;c. fasi.litas dan kapasitas penyimpanan yarrg dimiliki; dand. Rekomendasi sebaga-i

. pengedar Benih yalg diterbitkaloleh Saruan Kerja -'eerur,[tui - Daerah vanomenl'elenggarakan tugas dan fu"ngsi p."g;;..^, ,;";

Serdfikasi Benin.(4) Untuk Benih T*!"T"r, perkebunan harus memililo

|<eq.a;ama dengan produsen'B.;ih t;; memiliki i.ain atauterdaftar.(5) Rekomenciasi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d,untuk Benih TTurq"rr perkebunan Ltau genih Tanamanpakan ternal< diterbitkan ol.li b;h-fi K-eda' p;;;;fiiDaerah atau Unit petaksana-- i&nr" hrsnrmenyelengga.r.akan rugas dan fungsi - e-errg;;;; tf#

Serlifikasi- Benih T;;", p.ii."d"rr"rr, atau BenihTalaman pakal ternak

q. Ketentuan Pasal 45 diubah, sehingga keseluruhannya berbunyisebagai berikut:

Pasa.l 45

Pengawas Benih Tqqqul atau pengawas Mutu pakansebaglimana dimaksud adam pasal ++ [.Ff,.auaukan di satuanKerja Pera-ngkar Daerai^yang -."y.i."gg?J"*, *g." dan fungsiPcngawasan dan Scrtifii<a"i e."i't - "t T*uiil p.r"l"u'ra Teknis

P ".1:.v* g Senyeien ggarak.. r.,g;"-d; rimgsi nen gawasan danSertifikasi Benih Tanaman perk"ebun"r, -a_l Benih Tanamanpakan ternaj<.

p.

T2

Page 13: l2014 tanamanweb.jambiprov.go.id/assets/skpd/bpspt-provinsi-jambi/download/7... · e. kelas BF.3, diproduksi dari kelas BR2 seoual prosedur baku Scrtifikasi Benih Bina atau sigtem

a

2. Ketentual , lain dalam Peraturan Mcnteri Pcrtanian Nomor02lPermentan/SR.120/ L l2OI4 tentang Produksi, Serrifikasi, danPeredaran Benih Bina, dinyatakan masih tetap berlaku.

Pasal II

Peraturan Menteri ini mulai bcrlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orarg rnengetahuinya, memerintahkan pcngundanganPeraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita NegaraRepublik Indonesia.

Ditetapkan di Jakartagga.l 2 l'laret 2015

ERTANIAN

SUT.AIMAN

Diundangkan di Jakartripada taIlggal 10 l4aret 20 15

MENTERI H AN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK IN IA,

H. tAOL.1

TA NBGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 20i5 NOMOR ]5,

w

13