KWIRAUSAHAAN

19
Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara yang sangat indah. Semua itu dapat di manfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obyek wisata yang dapat menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang dating berkunjung merupakan sumber devisa Negara yang dapat meningkatkan pendapatan Negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata. Pengembangan potensi wisata kawasan sempadan pantai akan mampu memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan masyarakat. Secara ekonomi pariwisata member dampak dalam perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income dan peningkatan devisa Negara. Dalam bidang kehidupan social terjadi interaksi social budaya antara pendatang dan penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam kehidupan masyarakat serta terjadinya integrasi social. Dalam proses sebuah perencanaan kawasan pariwisata, elemen-elemen yang disebut diatas merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan agar mewujudkan pembangunan kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan mencapai sasaran kesejahtraan masyarakat sebagai tujuan dari sebuah pembangunan. Untuk menyikapi fenomena yang terjadi pada “kawasan malimbu” sebagai sebuah destinasi baru 1 TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Transcript of KWIRAUSAHAAN

Page 1: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan Negara yang sangat indah. Semua itu dapat di

manfaatkan oleh masyarakat Indonesia sebagai obyek wisata yang dapat menarik

kunjungan wisatawan. Wisatawan yang dating berkunjung merupakan sumber devisa

Negara yang dapat meningkatkan pendapatan Negara dan masyarakat di lokasi obyek

wisata.

Pengembangan potensi wisata kawasan sempadan pantai akan mampu

memberi dampak positif dengan adanya perubahan yang besar dalam kehidupan

masyarakat. Secara ekonomi pariwisata member dampak dalam perluasan lapangan

usaha dan kesempatan kerja, peningkatan income dan peningkatan devisa Negara.

Dalam bidang kehidupan social terjadi interaksi social budaya antara pendatang dan

penduduk setempat sehingga dapat menyebabkan perubahan dalam kehidupan

masyarakat serta terjadinya integrasi social.

Dalam proses sebuah perencanaan kawasan pariwisata, elemen-elemen yang

disebut diatas merupakan hal penting yang harus dipertimbangkan agar mewujudkan

pembangunan kawasan pariwisata yang berkelanjutan dan mencapai sasaran

kesejahtraan masyarakat sebagai tujuan dari sebuah pembangunan. Untuk menyikapi

fenomena yang terjadi pada “kawasan malimbu” sebagai sebuah destinasi baru

dimana arah kebijakan pengembangannya hanya semata-mata mengejar pertumbuhan

pendapatan (ekonomi makro).

Pada proses awal perencanaan sebuah kawasan pariwisata baru seperti

“kawasan malimbu” pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung seperti infrastruktur

dan amenity core merupakan sebuah hal yang mutlak untuk dilakukan, terlebih

dengan potensi alam dan kebudayaan yang menjadi daya tarik kawasan pariwisata

“Malimbu” yang secara signifikan akan merangsang minat wisatawan untuk

berkunjung. Namun disisi lain, elemen lain yang tidak dapat dikesampingkan adalah

keterlibatan masyarakat yang merupakan bagian dari stakeholder dan juga sebagi

pihak yang akan merasakan dampak langsung pengembangan kawasan tersebut baik

dampak postitf maupun negative yang akan ditimbulkan.

1TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 2: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

I.2. Rumusan Masalah

A. Bagaimanakah Rangkuman dari perencanaan kawasan Malimbu sebagai

kawasan Pariwisata?

B. Bagaimanakah analisa yang akan dilakukan pada kawasan Malimbu dalam

perencanaan?

C. Jelaskan secara umum tentang Rencana Anggaran Biaya yang akan di

rencakan pada kawasan malimbu!

I.3. Tujuan Masalah

A. Untuk mengetahui perencanaan kawasan Malimbu sebagai kawasan

Pariwisata.

B. Analisa yang akan dilakukan yakni dengan a). analisa prespektif yaitu analisa

yang menjelaskan tentang gambaran dari suatu perencanaan yang di jelskan

dalam bentuk gambar. b). analisa masa depan yakni penjelasan analisa yang

mampu memberikan dampak terhadap masa yang akan datang baik dari

dampak positif maupun negatif. c). analisa segmentasi pasar yaitu analisa yang

akan dilakukan guna untuk mengetahui sasaran dari perencanaan sebagai

kawasan pariwisata dan kepada siapa akan dipromosikan suatu perencanaan.

C. Untuk mengetahui seberapa besar anggaran biaya secara umum yang akan

dikeluarkan dalam suatu perencanaan.

2TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 3: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

BAB II

RANGKUMAN KEGIATAN PERENCANAAN

II.1. Kawasan Malimbu

Kawasan malimbu yang letaknya tepat di Kabupaten Lombok Utara yakni di

Desa Nipah dengan Luas area kawasan perencanaan 246 m x 130 m atau 31.980 m2.

Untuk melihat lebih jelas kawaan yang akan di rencanakan dapat di lihat pada gambar

di bawah ini :

Gambar II.1. Kawasan yang akan di rencanakan

Kawasan malimbu yang di rencanakan dengan konsep Green Space of

Malimbu seperti yang terlihat pada deliniasi kawasan perencanaan di atas yang

berbentuk daun yang melambangkan dari konsep yang akan direncakan.

II.2. Perencanaan Kawasan Malimbu

Perencanaan pada kawasan malimbu dengan konsep hijau yang di lambangkan

dengan kawasan yang berbentuk sehelai daun yang dimana maksudnya daun yang

selalu identik dengan penghijauan. Untuk mengetahui lebih detail dari perencanaan

tersebut yang di jabarkan pada sub – sub perencanaan di bawah ini :

A. Perencanaan Sirkulasi Jalan Trotoir

Pembuatan jalan trotoir dengan bermaterial paving blok dalam

kawasan perencanaan dengan panjang total 1.368 m dengan rata-rata lebar

3TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Kawasan Perencanaan

Page 4: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

jalan 2 m dengan luas jalan trotoir secara keseluruhan yakni 2.736 m2.

Jalan yang didesain seperti urat pada sehelai daun.

B. Perencanaan Fasilitas Barugak

Penyediaan fasilitas barugak yang di buat dari material bambu

untuk menambahkan kesan dari konsep green yang dimana atap dengan

material atap alang-alang. Barugak yang di buat dengan semi permanen

ini sengaja dengan material yang natural agar lebih memperkuat konsep

yang telah dibuat. Bangunan semi permanen ini di desain untuk para

wisatawan yang berkunjung agar menikmati malimbu sebagai pantai yang

masih terasa alami dan terasa sejuk karena menggunakan material –

material yang masih dikatakan hidup. Barugak dengan material bambu

yang akan di pernis dengan Bamboo Paint dari Propan yang telah

menyediakan cat khusus untuk bambu agar tetap memperlihatkan wajah

asli bambu juga terlindung dari rayap dan barugak juga dapat bertahan

lama seperti biasanya.

C. Perencanaan Faslitas Permandian Air Bersih dan MCK

Penyediaan fasilitas permandian air bersih yang di buat sperti

sower dengan ukuran pipa 2 inci dengan ketinggian 230 cm dengan

jumlah sebanyak 5 buah. Manfaat dari fasilitas ini yakni untuk para

wisatawan yang telah mandi air laut sehingga bisa dengan mudah

membersihkan tubuh mereka dari air asin dengan cara memutar keran

untuk menyalakan pipa sower tersebut.

Selain dari perencanaan di atas juga terdapat penyediaan fasilitas

toilet sekaligus dengan kamar mandi yang di manfaatkan untuk para

wisatawan yang akan melakuan suatu kegiatan yang wajib dilakukan.

Karena kebanyakan dari kesulitan para wisatawan yang selalu mengeluh

karena kekurangan fasilitas MCK.

D. Perencanaan Fasilitas Pedagang Lokal

Banyak sekali kita melihat para pedagang yang ada di kawasan

malimbu baik yang terdapat di sepanjang koridor jalan akses Lobar –

KLU maupun yang terdapat di sempadan pantai malimbu ini mrupakan

potensi yang dimiliki oleh kawasan malimbu. Para pedagang tersebut

4TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 5: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

merupakan masyarakat yang ada dikawasan malimbu sendiri sehingga

akan memudahkan masyrakat itu melakukan suatu kegiatan komersil.

Dari penjelasan di atas maka saya terpacu untuk merencankan

penyediaan fasilitas para pedagang lokal dimana tempat penjualan yang

juga dibuat dari material seperti barugak tapi material bambu ini akan di

pernis dengan Propan Cat agar tetap memperlihatkan warna dari keaslian

bambu yang masih mudah yakni dengan warnah hijau.

E. Perencanaan Taman Bermain Anak

Perencanaan pada kawasan malimbu ini memang tujuannya

sebagai tempat wisatawan keluarga yang harus menikmati tempat wisata

ini harus sesuai dengan karakter-karakter para wisatawan.

Dari penjelasan di atas maka di area perencanaan ini perlu

penyediaannya fasilitas permainan anak-anak dimana permainan yang

tidak terlalu berbahaya. Dari beberapa permainan tersebut yakni ayunan,

peluncuran, dan permainan pasir untuk membuat bangunan bagi anak-

anak.

F. Perencanaan Lampu Taman

Perencanaan penyediaan lampu taman pada kawasan malimbu ini

selain dapat menambah nilai keindahan juga alasan pertama yakni pada

saat malam hari. Penempatan lampu taman di sepanjang jalan trotoir

dengan jarak sepanjang 10 m.

G. Perencanaan Vegetasi Hiasan

Kawasan Strategis Pariwisata kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan. Kawasan Peruntukan Pariwisata kawasan yang diperuntukan bagi kegiatan pariwisata atau segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut (Permen PU Nomor 41 Tahun 2007) Pariwasata Berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah. (UU No 10 Tahun 2009) 1. Pengertian

2. Bagaimana dengan Kawasan Pariwisata Pesisir? Indonesia merupakan negara bahari terbesar di dengan jumlah pulau sebanyak 13.487 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 kilometer. (kementrian perikanan dan kelautan, 2011) Potensi wisata bahari

5TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 6: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

Indonesia (Harian Kompas, Jumat 20 Maret 2009) • Laut, pantai pasir putih dan sinar matahari. • 950 species terumbu karang dengan luas 75.000 km persegi. • 8.500 species ikan tropis. • 555 species rumput laut. • 18 species padang lamun.

3. Kawasan Pariwisata Pesisir Kebijakan, Peraturan, Pedoman Perencanaan Kawasan Pariwisata Pesisir

4. PEDOMAN PERENCANAAN KAWASAN PARIWISATA PESISIR

5. Kriteria Pemanfaatan Ruang Kawasan Pariwisata Pesisir: - Tersedia sarana dan prasarana; - Tersedia aksesibilitas yang tinggi ke pusat pelayanan niaga dan kesehatan; - Memiliki obyek dan daya tarik wisata; - Pemberlakuan lebar garis sempadan pantai (Perda atau hukum pengusahaan atau sistem pemilikan pantai); - Pengaturan pemakaian air tanah yang disesuaikan dengan kapasitas ketersediaan air tanah dan waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kembali; - Lebar garis sempadan pantai 100-300 meter dari titik pasang tertinggi. Pedoman Pemanfaatan Ruang Tepi Pantai Di Kawasan Perkotaan, Departemen PU, Direktorat Jenderal Penataan Ruang

6. Ketentuan Teknis a. Kriteria kawasan pariwisata yang ditetapkan dalam RTRW Kabupaten/Kota : - Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan - Mempunyai struktur tanah yang stabil b. Sarana dan prasarana : jalan, air bersih telepon, listrik, hotel/penginapan, rumah makan, kantor pengelola, tempat rekreasi dan hiburan, WC umum, mushola, dan angkutan umum. c. Jaringan jalan : Perencanaan jaringan jalan di kawasan ini mengacu pada ketentuan Pedoman Perencanaan Geometrik Jalan Perkotaan yang berlaku. d. Pengembangan obyek buatan dengan memperhatikan aspek-aspek visual, kondisi dan kesalarasan dengan lingkungan e. Didukung dengan perencanaan landscape yang memadai.

7. Ketentuan Lebar Sempadan Kawasan Pariwisata Tepi Pantai Jenis kegiatan Bentuk Pantai Kondisi fisik pantai & Lebar sempadan Kawasan Pariwisata Landai dengan gelombang < 2 m - Stabil dengan pengendapan = 100 m - Stabil tanpa pengendapan = 150 m - Labil dengan pengendapan= 150 m - Labil tanpa pengendapan= 200 m Landai dengan gelombang > 2 m - stabil dengan pengendapan = 150 m - stabil tanpa pengendapan = 200 m - labil dengan pengendapan = 200 m - labil tanpa pengendapan = 250 m Curam dengan gelombang < 2 m - Stabil = 200 - Labil = 250 Curam dengan gelombang > 2 m - Stabil = 250 - Labil = 300

8. a. Kriteria Struktur Ruang - Prasarana : jaringan jalan, air bersih, drainase, sanitasi, pemadam kebakaran; - Utilitas : jaringan listrik, telepon dan gas; - Sarana : pasar rakyat tradisional/seni/art & craft shop, kesehatan, peribadatan, keamanan, niaga, jasa informasi, kegiatan budi daya (produksi), keamanan dan pelayanan kesehatan, museum; - Didukung dengan akses ke pusat pelayanan ke pusat pelayanan niaga (pasar rakyat/art & craft shop), daerah tujuan wisata, jasa dan pusat informasi wisata, kegiatan budi daya (produksi), lokasi tujuan industri wisata alam (bila ada), mixed use area, keamanan kawasan dan pelayanan kesehatan; - Kelengkapan transportasi: - Harus menyediakan ruang dan mengatur parkir dengan sistem: Kantong parkir; Inner court yard parking; Back yard parking. Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Kawasan Reklamasi Pantai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.40 Tahun 2007

9. a. Kriteria Pola Ruang - Bangunan penunjang pariwisata = 40%; - Fasum dan fasos = 10%; - Site development (infrastruktur, ruang terbuka hijau/taman/lansekap, ruang

6TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 7: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

terbuka publik, ruang terbuka biru/ waterscape, jalan & parkir umum) = 50%. Pedoman Perencanaan Tata Ruang, Kawasan Reklamasi Pantai, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.40 Tahun 2007

10. Ketentuan Teknis Intensitas Penggunaan Lahan Di Kawasan Reklamasi Pantai Untuk Kegiatan Pariwisata Jenis Kawasan KDB KLB KDH GSB GSS / GSP Kawasan Peruntuka n Pariwisata darat & laut = maks 40% - KLB di darat & laut = maks 2 atau Ketinggian bangunan = maks 4 lantai - KLB untuk hotel = maks 10 atau Ketinggian bangunan = maks 12 lantai min 60 % (a) GSB depan bangunan tiap unit bangunan = 1/2 ROW jalan umum di depan bangunan, dimanfaatkan untuk taman. (b) GSB samping bangunan tiap unit bangunan resort = minimal 5 meter, sedangkan hotel = minimal 1/10 tinggi bangunan. (c) GSB belakang bangunan tiap unit resort = minimal 5 meter, sedangkan hotel = minimal 1/10 tinggi bangunan. (a) GSS = ½ lebar badan sungai, dimanfaatkan untuk jalan inspeksi atau jalur hijau. (b) GSP = 30 m - 50 m dari titik pasang tertinggi, atau GSP = 0 (penanganan rekayasa teknis/ engineering harus profesional). (c) GSP yang besar bisa dimanfaatkan untuk ruang wisata pantai dan atau green belt area

11. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 41 Tahun 2007 Tentang Pedoman Kriteria Teknis Kawasan Budi Daya Jenis Wisata Kriteria Teknis Fisik Prasarana Sarana Wisata Bahari - Mempunyai struktur tanah yang stabil - Mempunyai kemiringan tanah yang memungkinkan dibangun tanpa memberikan dampak negatif terhadap kelestarian lingkungan - Mempunyai daya tarik, flora & fauna aquatic, pasir putih, dan terumbu karang - Harus bebas bau tidak enak, debu, asap, serta air tercemar - Jenis prasarana yang tersedia antara lain jalan, air bersih, listrik, dan telepon - Mempunyai nilai pencapaian dan kemudahan hubungan yang tinggi dan mudah dicapai dengan kendaraan bermotor - Memperhatikan risiko bahaya dan bencana - Perancangan sempadan pantai yang memperhatikan tinggi gelombang laut - Tersedia angkutan umum - Jenis sarana yang tersedia yaitu hotel/penginapan, rumah makan, kantor pengelola, tempat rekreasi & hiburan, WC umum, dan mushola - Gaya bangunan disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan dianjurkan untuk menampilkan ciri-ciri budaya daerah

“Air laut memang sering naik menggenangi warung saya, bahkan sampai ke jalan. Tapi pedagang di sini sudah biasa, jadi tidak ada rasa takut lagi,” tutur Ketut Bambang, salah satu pedagang makanan di Pantai Lebih. Ia dan warga Lebih lainnya telah mengetahui pantai Lebih telah terabrasi sejak dulu. Tetapi warga merasa aman-aman saja membangun warung di tepi pantai, meski sudah banyak bangunan yang tergerus air laut. Sebutlah wantilan desa dan balawista milik pemerintah yang kini sudah jauh tenggelam di dasar laut akibat pengikisan pantai ke arah utara sejauh kurang lebih 500 meter. Areal persawahan pun tak luput dari kikisan ombak.

“Kita tak bisa sepenuhnya menyalahkan para warga yang mendirikan warung di tepi Pantai Lebih, ranah ekonomi mereka memang di sana. Lagi pula para pemilik warung telah diberi tanggung jawab untuk menjaga kebersihan areal sekitar warung mereka, dan mereka mampu melaksanakannya,”papar Dek Gus, salah seorang relawan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Bali. Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah maraknya pembangunan villa dan hotel di sempadan pantai. Sarana wisata tersebut jelas memerlukan ruang lebih luas, sehingga “memakan” sempadan pantai lebih banyak.

Pembangunan sarana wisata di Pantai Lebih belum seramai Pantai Kuta atau Pantai Sanur. Hanya ada satu villa yang dibangun di tepi pantai, itu pun dibangun tanpa mengantongi ijin dari pihak desa adat. Pemiliknya adalah warga asing keturunan Belanda, namun villa itu dibangun atas nama seorang warga lokal. Pihak desa adat yang diwakili oleh sekretaris desa

7TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 8: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

menyatakan tidak memiliki wewenang untuk melarang pembangunan villa yang jelas-jelas melanggar sempadan pantai tersebut, karena pihak yang membangun telah mengantongi sertifikat tanah. Hanya saja, pihak nelayan Lebih merasa dirugikan, sebab areal tempat mereka menambatkan perahu menjadi berkurang.

“Sempadan pantai sebenarnya berguna untuk memberikan ruang bagi dinamika pantai. Menurut aturan sempadan pantai seharusnya 100 meter dari bibir pantai, namun pada prakteknya banyak dilanggar. Akibatnya dinamika pantai terhambat dan terjadilah abrasi,”tutur Iwan Dewantama, salah seorang aktivis LSM Lingkungan Bali. Hal senada juga diungkapkan R. Suyarto dari Pusat Pengelolaan Lingkungan Hidup Universitas Udayana (PPLH Unud).

“Warga Desa Lebih banyak yang menjual tanah pantai ke investor. Mereka berpikir sederhana saja, daripada tanah yang mereka miliki sedikit demi sedikit habis terabrasi memang lebih baik mereka jual ke investor yang tertarik,” ungkap Sekretaris Desa merangkap Perbekel Desa Lebih, Nyoman Widiarsa. Ketika ditanya mengenai peran pemerintah dalam menghimbau warga, Nyoman Widiarsa hanya tersenyum kecut sembari menyatakan kekecewaannya.

”Jarang sekali ada pihak pemerintah, pusat maupun daerah, yang mau terjun langsung ke lapangan menghimbau warga tentang bahaya abrasi dan tindakan antisipasi yang harus dilakukan.” Secara umum warga tahu tentang abrasi, tapi mereka tak terlalu serius menanggapinya sebab mereka memang tidak tinggal langsung di tepi pantai. Mengenai warga yang bandel mendirikan kedai di pinggir pantai, pihak desa mengaku sudah kewalahan menanganinya sebab mereka merasa memiliki hak atas pantai. Ia hanya berharap pemerintah bisa mengeluarkan peraturan yang menguntungkan orang banyak. Tidak hanya berpihak pada investor.

“Fenomena investor di pesisir Bali bisa dianalogikan seperti orang yang makan bubur panas. Tentunya bagian pinggir disantap terlebih dahulu, hingga habis sampai bagian tengahnya. Seperti itulah eksploitasi lahan Pulau Bali, investor memulai pembangunan dari bagian pesisir hingga akhirnya semua tanah di Bali habis terpakai,”ujar Dek Gus yang juga menjadi staf Divisi Program Walhi Bali. Menurutnya satu-satunya solusi yaitu menegakkan aturan sempadan pantai setegas-tegasnya. Selama ini pemerintah lebih peduli pada pendapatan dari sarana-sarana wisata tersebut daripada dampak jangka panjangnya pada lingkungan.

Miris memang. Sementara pantai terkikis ombak, sempadan yang tersisa pun ikut termakan sarana wisata. Soal izin seolah hanya kerikil kecil bagi para investor. Aturan mengenai batas sempadan pantai di Bali amat penuh dengan toleransi. Terbuka dengan bermacam permakluman. Hanya untuk rupiah pemerintah rela menggadaikan pantai. Akankah kita baru sadar setelah sempadan pantai habis terabrasi, atau hati kita mau tergerak untuk bertindak dari sekarang?

BAB III

ANALISA

III.1. Analisa Perspektif

III.2. Analisa Masa Depan

III.3. Analisa Segmentasi Pasar

8TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 9: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

Kegiatan pengembangan pariwisata, disamping mempunyai dampak positif tentunya juga  mempunyai dampak negatif. Oleh karena itu diperlukan perencanaan untuk menekan sekecil mungkin dampak negatif yang ditimbulkan.

Dampak positif dari adanya kegiatan pengembangan pariwisata meliputi :1) Penciptaan lapangan kerja, dimana pada umumnya pariwisata merupakan industri padat karya dimana tenaga kerja tidak dapat digantikan dengan modal atau peralatan.2) Sebagai sumber devisa asing.3) Pariwisata dan distribusi pembangunan spiritual, disini pariwisata secara wajar cenderung mendistribusikan pembangunan dari pusat industri kearah wilayah desa yang belum berkembang, bahkan pariwisata disadari dapat menjadi dasar pembangunan regional. Struktur perekonomian regional sangat penting untuk menyesuaikan dan menentukan dampak ekonomis dari pariwisata.Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan dengan adanya pengembangan pariwisata meliputi :1) Pariwisata dan vulnerability ekonomi, karena di negara kecil dengan perekonomian terbuka, pariwisata menjadi sumber mudah kena serang atau luka (vulnerability), khususnya kalau negara tersebut sangat tergantung pada satu pasar asing.2) Banyak kasus kebocoran sangat luas dan besar, khususnya kalau proyek-proyek pariwisata berskala besar dan diluar kapasitas perekonomian, seperti barang-barang impor, biaya promosi keluar negeri, tambahan pengeluaran untuk warga negara sebagai akibat dari penerimaan dan percontohan dari pariwisata dan lainnya.3) Polarisasi spasial dari industri pariwisata dimana perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk menerima sumber daya modal yang besar dari kelompok besar perbankan atau lembaga keuangan lain. Sedangkan perusahaan kecil harus tergantung dari pinjaman atau subsidi dari pemerintah dan tabungan pribadi. Hal ini menjadi hambatan dimana terjadi konflik aspasial antara perusahaan kecil dan perusahaan besar.4) Sifat dari pekerjaan dalam industri pariwisata cenderung menerima gaji yang rendah, menjadi pekerjaan musiman, tidak ada serikat buruh.5) Dampak industri pariwisata terhadap alokasi sumber daya ekonomi industri ini dapat menaikkan harga tanah dimana kenaikan harga tanah dapat menimbulkan kesulitan bagi penghuni daerah tersebut yang tidak bekerja disektor pariwisata yang ingin membangun rumah atau mendirikan bisnis disini.6) Dampak terhadap lingkungan, bisa berupa polusi air atau udara, kekurangan air, keramaian lalu lintas dan kerusakan dari pemandangan alam yang tradisional.Ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan kegiatan pengembangan pariwisata, yaitu :1) Wisatawan (Tourist)Harus diketahui karakteristik dari wisatawan, dari negara mana mereka datang, usia, hobi, dan pada musim apa mereka melakukan perjalanan.2) TransportasiHarus dilakukan penelitian bagaimana fasilitas transportasi yang tersedia untuk membawa wisatawan ke daerah tujuan wisata yang dituju.3) Atraksi/Obyek Wisata

9TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 10: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

Bagaimana obyek wisata dan atraksi yang akan dijual, apakah memenuhi tiga syarat berikut, apa yang dapat dilihat, apa yang dilakukan dan apa yang dapat dibeli di DTW yang dikunjungi.4) Fasilitas pelayananFasilitas apa saja yang tersedia di DTW tersebut, bagaimana akomodasi perhotelan yang ada, restoran, pelayanan umum seperti Bank/money changers, kantor pos, telepon/teleks di DTW yang akan dikunjungi wisatawan5) Informasi dan PromosiDiperlukan publikasi atau promosi, kapan iklan dipasang, kemana leaflets/brosur disebarkan sehingga calon wisatawan mengetahui tiap paket wisata dan wisatawan cepat mengambil keputusan.

Pengertian Segmentasi PasarBerdasarkan pengertian yang sudah dijelaskan diatas segmentasi memiliki peran penting, dimana perusahaan dapat membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah. Mengingat luasnya pasar, maka kegiatan segmentasi pasar harus dilakukan dengan maksud dan tujuan sebagai berikut:a. Pasar lebih mudah dibedakanb. Pelayanan kepada pembeli menjadi lebih baikc.Produk lebih responsif terhadap kebutuhan pasard. Dapat Menganalisa pasar lebih mudahe. Menemukan peluang setelah menganalisis pasarf. Mengetahui pergeseran-pergeseran yang terjadi di dalam segmennyag. Dapat menentukan strategi komunikasi yang efektif dan efisien

Pendekatan-Pendekatan Segmentasi1. Pendekatan Karakteristik KonsumenPendekatan-pendekatan segmentasi ada beberapa macam diantaranya adalah geografi, demografi, psikografi, dan behavioral. Masing-masing pendekatan ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Yang akan dipaparkan sebagai berikut dibawah ini :a.Segmentasi GeografiPada segmentasi geografi pengelompokan dilakukan berdasarkan faktor geografinya, seperti berdasarkan negara, wilayah,kota,desa.b. Segmentasi DemografiPada segmentasi demografi mengelompokkan dilakukan berdasarkan variable usia,jenis kelamin, dan pekerjaanc. Segmentasi PsikografiPada segmentasi psikografi konsumen dapat dibagi menurut demografi tetapi seringkali ini tidaklah cukup. Perusahaan ingin tahu lebih jauh apa sebenarnya yang membuat orang-orang yang memiliki usia. Penghasilan, pendapatan dan pendidikan yang sama berbeda dalam hal merespon terhadap produk. Dalam segmentasi psikografis, perilaku konsumen diobservasi melalui gaya hidup,nilai-nilai kehidupan yang dianut ,

10TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 11: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

kepribadian individu tersebut baik dari segi persepsi, motivasi maupun sikapd. Segmentasi Behavioral(kebiasaan)Pada segmentasi kebiasaan yaitu dilihat dari pada pengetahuan,sikap,reaksi mereka terhadap suatu produk. Seperti kebiasaan membeli,mengkonsumsi,dsb2. Berdasarkan Respon konsumenSegmentasi manfaat yaitu pengelompokan yang didasarkan kepada manfaat yang diharapkan dari suatu produk atau jasa, use occasion(saaat pemakaian) dan Brand atau merek. Dengan ini konsumen akan dikelompokkan berdasarkan respon mereka terhadap produk atau jasa,seperti ada konsumen yang mementingkan kualitas maupun ada juga konsumen yang mementingkan harga yang murah ketimbang kualitas.

Tahapan Segmentasi PasarTerdapat tiga tahapan yang umumnya dilakukan oleh perusahaan dalam melaksanakan segmentasi pasar, yaitu:1. Tahap surveyyaitu peneliti melakukan wawancara dan pengamatan. Wawancara dilakukan untuk mencari penjelasan, sedangkan pengamatan dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang motivasi, sikap dan perilaku konsumen. Dengan menggunakan hasil temuan ini, peneliti menyiapkan lembaran kuesioner untuk pengumpulan data tentang:a. Atribut produk,b. Kesadaran merek,c. Pola-pola pemakaian produk,d. Sikap terhadap kategori produk,e. Demografis, geografis, psikografis.2.  Tahap analisayakni peneliti mengolah data dengan analisa faktor untuk membuang variabel yang berkorelasi tinggi. Kemudian peneliti menerapkan analisa kelompok untuk menghasilkan segmen yang berbeda secara maksimum.3.  Tahap pembentukanyakni tiap kelompok dibentuk berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikografis. Tiap segmen diberi nama sesuai dengan sifat–sifat dominan yang membedakannya.

Pola Segmentasi PasarUntuk mengidentifikasai preferensi segmen ada tiga pola segmentasi pasar yang dapat digunakan (Kotler,2003). Pola tersebut adalah:• Homogeneus preference (preferensi homogen)Homogeneus preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang sama terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.• Diffused preference (preferensi yang menyebar)Diffused preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang beragam terhadap suatu produk atau jasa yang ditawarkan

11TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 12: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

• Clustered preference (preferensi yang mengelompok)Clustered preference merupakan pola yang menunjukkan bahwa konsumen memiliki preferensi yang berkelompok-kelompok. Dimana konsumen yang berada dalam satu kelompok memiliki kesamaan preferensi

 Pendekatan SegmentasiSementara itu Kotler, Kartajaya, Huan dan Liu (2003) mengelompokkan pendekatan dalam melakukan segmentasi pasar menjadi tiga, yaitu :• Static Atribut SegmentationStatic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut-atribut statis yang serupa, yang tidak selalu mencerminkan perilaku pembelian atau penggunaan dan tidak secara langsung mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli. Jenis atribut ini mencakup variabel geografi dan demografi.• Dynamic Atribut SegmentationDynamic Atribut Segmentation mengelompokkan pasar berdasarkan atribut dinamis yang serupa, atau atribut-atribut yang mencerminkan karakteristik konsumen. Atribut ini mencakup Variabel psikografis dan behavioral.• Individual SegmentationIndividual Segmentation mengelompokkan pasar atas unit terkecil atau individu.

Pengaruh SegmentasiA. Analisis Kepuasan KonsumenMenurut Philip Kotler (1997:36) Kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja ( hasil) suatu produk dengan harapannya.Macam-macam atau Jenis kepuasan konsumenKepuasan konsumen terbagi menjadi 2 :a. Kepuasan Fungsional, merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Misal : karena makan membuat perut kita menjadi kenyang.b. Kepuasan Psikologikal, merupakan kepuasan yang diperoleh dari atribut yang bersifat tidak berwujud. Misal : Perasaan bangga karena mendapat pelayananyang sangat istimewa dari sebuah rumah makan yang mewah .

Pengelompokan inilah yang sering kita dengar sebagai segmentasi pelanggan. Segmentasi ini mutlak dilakukan secara bervariasi. Dapat di bagi beberapa segmen berdasarkan :- letak geografis- volume pembelian demografis- produk yang dibeli- sesuai kebutuhan AndaUmumnya, tiap segmen adalah unik dan juga memberi kontribusi yang berbeda terhadap organisasi.

12TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 13: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

B. ProfitabilitasHubungan antara kepuasan pelanggan dan profitabilitas sangatlah erat. Studi yang menunjukkan hal ini, terutama sepanjang dekade 80-an dan awal 90-an sudah sangat banyak. Secara logikapun, pelaku bisnis juga dengan mudah meyakini adanya hubungan antara dua hal ini. Pelanggan yang puas cenderung loyal. Tingkat loyalitas inilah yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap tingkat profitabilitas. Pelanggan yang loyal, cenderung membeli lebih banyak. Mereka juga cenderung mudah melakukan pembelian cross-selling atau add-on selling.Karena hubungannya dengan tingkat profitabilitas, maka kepuasan pelanggan adalah asset yang berharga. Oleh karena itu, setiap upaya atau program untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, pada dasarnya adalah suatu investasi. Karena bersifat investasi, maka ada kemungkinan, usaha untuk meningkatkan kepuasan pelanggan tidaklah optimal. Perusahaan bisa over investment atau under investment.C. Strategi PemasaranAgar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:• Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur walaupun ada beberapa variabel yang sulit diukur.• Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.• Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani• Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.• Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-segmen yang bersangkutan.Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.Pengertian Analisis DemografiAnalisis Demografi adalah analisis penduduk dari rahim hingga liang kubur (from the womb to the tomb) karena meliputi analisis penduduk pada seluruh siklus kehidupanmanusia sejak dari kandungan sampai meninggal.Demografi, ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara,kawasan, propinsi, kota).

13TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)

Page 14: KWIRAUSAHAAN

Proposal Perencanaan Sempadan Pantai Kawasan Malimbu Lombok Utara

Sedangkan demografi berati kita melihat pasarberdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan pendidikan.

Manfaat Analisis Demografi Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalamsuatu daerah

tertentu. Menjelaskan pertumbuhan penduduk pada masa lampau,

kecenderungannya, dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial, ekonomi, budaya, lingkungandan lain-lain.

Pemperkirakan pertumbuhan penduduk (proyeksi penduduk) pada masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

BAB IV

RENCANA ANGGARAN BIAYA

Paving Blok permeter persegi 20rb

BAB V

PENUTUP

14TEKNIK PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA (PLANOLOGI UMM)