kw3_ffff

Filsafat Pancasila 1

FILSAFAT PANCASILAPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN


TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah menyelesaikan perkuliahan ini diharapkan peserta didik mampumenjelaskan kembali pengertian ttg ilmu

filsafat dan cabangnya sebagai pandangan sekaligus metode berpikir,

menelaah secara filsafati atas Pancasila, menjelaskan Pancasila sbg sistem filsafat yg

lengkap


MATERI BAHASANFILSAFAT PANCASILAFILSAFAT SBG ILMUPERCABANGAN DAN POKOK-2

BAHASAN DLM ILMU FILSAFATASAL MULA DAN SUBSTANSI

PANCASILASISTEM FILSAFAT PANCASILA YG

BULAT-UTUH & HIRARKIS-PIRAMIDAL


SBG PANDANGAN

FILSAFAT

SBG METODE BERPIKIR/ ANALISIS

• ONTOLOGI•

EPISTEMOLOGI• AKSIOLOGI

• PEMIKIRAN• NILAI-NILAI

KEBENARAN NILAI-NILAI

IDEOLOGI• TATA POLITIK• TATA EKONOMI• TATA SOSIAL-BUDAYA• TATA HANKAM

KESEJAHTERAAN KEAMANAN


FILSAFAT SBG ILMU BEROBYEK

REALITAS YG NAMPAK REALITAS YG DLM PIKIRAN REALITAS YG ADA DLM KEMUNGKINAN

BERMETODE METODE TERKAIT DG OBYEK FORMAL DAN

OBYEK MATERIAL METODE – OBYEK TERJAGA KONSISTENSINYA

SISTEMATIS KONSISTEN DGN SISTEM

UNIVERSAL TDK TERIKAT PD RUANG DAN WAKTU MENELITI SEMUA OBYEK SCR UTUH


CIRI BERFIKIR FILSAFAT KRITIS MERAGUKAN & ANALISIS SEMUA REALITAS

SISTEMATIS HUB ANTAR TERM KESAHIHAN TERM SAMBUNG MENYAMBUNG PROSES PENYIMPULAN

RUNTUT & KOHEREN BERURUT & TERKAIT

RADIKAL SAMPAI KE AKARNYA

KOMPREHENSIF MENYELURUH


CABANG ILMU FILSAFAT

FILSAFAT

METAFISIKA

EPISTEMOLOGI

AKSIOLOGI

ONTOLOGIUMUM

KHUSUSANTROPOLOGI

METAFISIK

KOSMOLOGI

ETIKA

ESTETIKA

LOGIKA


PROSES BERFIKIR FILSAFATI

REALITA JAWABANPERTANYAAN• HERAN• RAGU

DIBIMBING OLEH ATURAN-2 BERFIKIR

BERFIKIR


FILSAFAT DLM SILA-SILA PANCASILA

PANCA-SILA

CAUSA FINALIS

CAUSA FORMALIS

CAUSA MATERIALIS

CAUSA EFFISIEN

(Asal mula bahan), unsur-unsurnya telah terdapat dalam kehidupan seluruh suku-suku bangsa di Nusantara, dalam bentuk adat istiadat, kebudayaan dan agama-agama.

(Asal mula karya), proses pemikiran dari mulai perumusan unsur-unsur Pancasila hingga pengesahannya sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945

(Asal mula bentuk), bentuk Pancasila yang dipikirkan oleh Ir. Soekarno, Muh. Yamin dan Prof. Soepomo yang terdiri dari lima kalimat, yang dicetuskan pada sidang BPUPKI yang pertama.

(Asal mula tujuan), tujuan dirumuskan dan disahkannya Pancasila, sebagai sistem filsafat yang mendasari berdirinya sebuah organisasi baru bernama Indonesia.


PENYELIDIKAN PANCASILA SBG SISTEM FILSAFAT

PANCASILA - SEDERET KATA BERMAKNA MAKNA YG TERKANDUNG = ESENSI ESENSI SBG HAKIKAT PUNYA KUALITAS /

SIFAT YG MELEKAT ABSTRAK UMUM UNIVERSAL KHUSUS KONKRET KOLEKTIF


PENGERTIAN ISI PANCASILA

SBG DASAR NEGARA SBG LEGITIMASI IDEOLOGIS NEG INDONESIA SIFAT UMUM – ABSTRAK/UNIVERSAL

SBG PEDOMAN PENYELENGGARAAN NEGARA BENTUK UUD 1945 / HUKUM DASAR SIFAT UMUM – KOLEKTIF

SBG KEBIJAKAN PUBLIK/TINDAKAN POLITIK BENTUK SEMUA PERATURAN PERUNDANGAN SERTA

TINDAKAN POLITIK NEGARA YG BERDASAR ATASNYA SIFAT KHUSUS – KONKRET


ONTOLOGI SILA KETUHANAN YME

BERASAL DR KATA “TUHAN” TUHAN DLM PENGERTIAN

TUHAN IMANEN YG MEMBERKATI & MERESTUI ADANYA BGS & NEG INDONESIA

TUHAN TRANSENDEN SBG CAUSA PRIMA: ABSTRAK – UMUM - UNIVERSAL

ARGUMENTASI LOGIS DASAR BERDIRINYA NEG INDONESIA

KONSEKUENSI LOGIS: TIDAK BOLEH ADA PERTENTANGAN DLM HAL KETUHANAN,

SIKAP ANTI TUHAN/AGAMA, PEMAKSAAN AGAMA, YG HRS ADA KETUHANAN DGN TOLERANSI

TANPA JADI LEMBAGA KEAGAMAAN NKRI MEMILIKI TERTIB NEGARA DAN TERTIB HUKUM TTG HUKUM TUHAN, HUKUM KODRAT, DAN HUKUM TATA-SUSILA

DISADARI TUHAN SBG CAUSA PRIMA PANDANGAN HIDUP BGS & NEG INDONESIA BERSIFAT KERUHANIAN, TIDAK ATEISTIK, DAN TIDAK MATERIALISTIK


ONTOLOGI SILA KEMANUSIAAN Y.A.B DR KATA DASAR “MANUSIA” MANUSIA = MAKHLUK MONOPLURALIS

MAKHLUK INDIVIDU MAKHLUK SOSIAL MAKHLUK OTONOM MAKHLUK KODRATI

NEGARA HRS SESUAI DG KONSEP MANUSIA MONOPLURALIS

KONSEKUENSI LOGISNYA: ADA KESESUAIAN SIFAT/KEADAAN NEG DGN

SIFAT/KEADAAN MANUSIA MONOPLURALIS NEG HRS MEMENUHI KEBUTUHAN KEMANUSIAAN KEPRIBADIAN MANUSIA IND = KEPRIBADIAN PANCASILA TIDAK MEMUNGKINKAN BERLAKUNYA IDEOLOGI DGN

SATU DIMENSI SAJA: INDIVIDUAL/KOMUNAL/KELOMPOK/KEKUASAAN YG TAK INDAHKAN MANUSIA SEUTUHNYA

SEMUA HRS MENGHORMATI HAM


ONTOLOGI SILA PERSATUAN INDONESIA

DR KATA DASAR “SATU” SIFAT & KEADAAN NEGARA SESUAI DG HAKIKAT

SATU PENDIRI NEGARA SEPAKAT BENTUK SATU ORGANISASI

BANGSA NEGARA EKSISTENSI BANGSA KRN ADANYA SUKU-SUKU

PEMBENTUKNYA SALING AKUI KEBERADAAN SUKU-SUKU KEBERADAAN

BANGSA INDONESIA KONSEKUENSI LOGISNYA:

TIDAK DIMUNGKINKAN PARADIGMA KEPENTINGAN GOLONGAN YG LEBIH TINGGI D/P KEPENTINGAN BANGSA

KESADARAN KEBERAGAMAN HRS DIWUJUDKAN DLM SIKAP DAN PERBUATAN

USAHAKAN TERUS INTEGRASI NASIONAL USAHAKAN DIALOG SCR ADIL & SETARA


ONTOLOGI SILA KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM

PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN

DR KATA DASAR “RAKYAT” ESENSI “RAKYAT” NEGARA ADALAH RAKYAT RAKYAT BERDAULAT KEIKUTSERTAAN RAKYAT DLM PEMERINTAHAN

DEMOKRASI PANCASILA: MENITIK-BERATKAN PD ASPEK SOSIAL MANUSIA, TAPI

TETAP HARGAI KEPENTINGAN INDIVIDU GOTONG-ROYONG & MUSYAWARAH MUFAKAT HARGAI HAK-2 MINORITAS

NEGARA MENERIMA KEKUASAAN DR RAKYAT KEBIJAKAN NEG HRS SESUAI KEINGINAN RAKYAT

OTONOMI DAERAH OPOSISI MALAKUKAN KOREKSI, BUKAN MENENTANG ASAS “WIN-WIN SOLUTION” DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

RAKYAT MENGONTROL PELAKSANAAN NEGARA PENDIDIKAN POLITIK HAK TAHU RAKYAT KEBEBASAN INFORMASI


KONSEKUENSI LOGIS DEMOKRASI PANCASILA

AKUI MANUSIA MAKHLUK SOSIAL TANPA ABAIKAN KEPENTINGAN INDIVIDU

TDK MEMUNGKINKAN PEMERINTAHAN YG TDK BERASAL DR RAKYAT

RAKYAT PEMEGANG KEKUASAAN TERTINGGI KEBIJAKAN NEG HRS SESUAI DG KEINGINAN RAKYAT

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DG MUSYAWARAH-MUFAKAT DILAKSANAKAN SCR KONSEKUEN DG CARA GOTONGROYONG

TIDAK KENAL DOMINASI MAYORITAS ATAU TIRANI MINORITAS

ONTOLOGI SILA KERAKYATAN YG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DLM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN


ONTOLOGI SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

DR KATA DASAR “ADIL” ESENSI “ADIL” SIFAT & KEADAAN DLM NEGARA SESUAI DG

HAKIKAT “ADIL” NEGARA HRS PENUHI HAK DASAR WARGANEGARA

MACAM KEADILAN: LEGAL – DISTRIBUTIF - KOMUTATIF KEADILAN SOSIAL = KEADILAN STRUKTURAL YG

MEMBERI HAK, KESEMPATAN, DAN PERLAKUAN SAMA KPD SETIAP WARGANEGARA

KONSEKUENSI LOGIS KESETARAAN HAK – PELUANG – PERLAKUAN BAGI SETIAP

WARGANEGARA NEGARA SEDIAKAN KEBUTUHAN DASAR WARGANEGARA BERHAK MEMPEROLEH DAN WAJIB

MELAKSANAKAN HAK & KEWAJIBANNYA DARI/KPD NEGARA DAN SESAMA WARGANEGARA


PANCASILA BULAT-UTUH DPT TERDIRI DARI BAGIAN-BAGIAN BAGIAN-2 MEMBENTUK KEBULATAN YG UTUH SATU BAGIAN LEPAS - HILANG KESELURUHAN YANG TINGGAL, BUKAN 1 2 KEBULATAN YG UTUH MEMBICARAKAN SA- TU SILA HRS DIKAIT- 5 3 KAN DG SILA YANG LAIN 4


ESTETIKA SUSUNAN SILA-SILA PANCASILA YG HIRARKIS-PIRAMIDAL

ABSTRAK 1 UMUM

2 DIJIWAI 3 MENJIWAI

4

KONKRIT 5 KHUSUS

TATA SUSUNAN BDS URUTAN LUAS (KUALITAS) DAN ISI-SIFAT (KUALITAS)

kw3_ffff

Documents

Transcript of kw3_ffff