Kutipan
-
Upload
fiqhri-mulianda-putra -
Category
Education
-
view
4.042 -
download
5
Transcript of Kutipan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Daftar pustaka mungkin sudah pernah kita temukan ketika kita mulai belajar
pelajaranBahasa Indonesia di sekolah menengah. Sebagai pelajar, pembuatan
daftar pustaka biasanya diberikan oleh guru Bahasa Indonesia sebagai sebuah
tugas atau dalam sebuah ulangan. Dan pada tahap ini, mungkin kita tidak begitu
tahu akan pentingnya sebuah daftar pustaka. Baru ketika kita mendapat tugas
untuk menulis sebuah karya tulis kita akan sadar betapa pentingnya sebuah
pengetahuan akan daftar pustaka.
Dalam menyusun suatu karangan ilmiah, unsur yang tidak terlepas yaitu
sumber bahan karya ilmiah itu didapat. Berbagai banyak sumber dalam menyusun
karangan ilmiah, selalu ada unsur dalam karangan tersebut, salah satunya dikutip,
dan sumber yang didapatpunharus dicantumkan sumber menemukan data dengan
menggunakan daftar pustaka dan catatan kaki.
Ada cara dan susunan dalam membuat kutipan, daftar pustaka dan catatan
kaki yang harus diketahui dalam membuat karangan ilmiah. Dan unsur ini
terkadang disepelekan oleh sebagian orang dalam menyusun karangan ilmiah.
Penulis pada kesempatan kali ini akan menjelaskan tentang kutipan, daftar
pustaka,dan catatan kaki, dimana terdapat membuaat/ mengambil kutipan, daftar
pustaka, dan catatan kaki yang benar. Dimana pembahasan tersebut amatlah
penting untuk menunjang mata kuliah Bahasa Indonesia.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kutipan, rujukan, dan bibioligrafi (daftar pustaka)?
2. Apa saja jenis-jenis dan unsur yang terdapat pada kutipan, rujukan, dan
bibiliografi?
3. Apa fungsi kutipan, rujukan, dan bibiliografi?
4. Bagaimana penulisan kutipan, rujukan, dan bibiliografi yang benar?
1.3 Tujuan Makalah
1. Menjelaskan arti kutipan, rujukan, dan bibiliografi
2. Menjelaskan jenis dan unsur yang terdapat dalam kutipan, rujukan, dan
bibiliografi
3. Menjelaskan fungsi kutipan, rujukan, dan bibiliografi
4. Menjelaskan contoh penulisan kutipan, rujukan, dan bibiliografi yang benar
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KUTIPAN
2.1.1 Pengertian Kutipan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artikel, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Bahan-bahan yang dimasukkan dalam sebagai kutipan adalah bahan yang
tidak atau belum menjadi pengetahuan umum, hasil-hasil penelitian terbaru dan
pendapat-pendapat seseorang yang tidak atau belum menjadi pendapat umum.
Jadi, pendapat pribadi tidak perlu dimasukkan sebagai kutipan. Dalam mengutip
kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan sebagai pernyataan
penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip dan sebagai pembuktian
akan kebenaran kutipan tersebut.
2.1.2 Fungsi Kutipan
Fungsi kutipan diantaranya :
1. Sebagai landasan teori.
2. Penguat pendapat penulis.
3. Penjelasan suatu uraian.
4. Bahan bukti untuk menunjang pendapat itu.
Sedangkan fungsi utama kutipan dalam karya ilmiah adalah menegaskan isi
uraian atau membuktikan kebenaran yang diajukan oleh penulis berdasarkan
bukti-bukti yang diperoleh dari literatur, pendapat seseorang atau pakar, bahkan
pengalaman empiris. Peletakan kutipan dilakukan dalam dua cara yakni, pada teks
atau menjadi bagian catatan kaki. Peletakan pada catatan akhir (endnote)
3
umumnya dilakukan andaikata penulis tidak menginginkan adanya penjelasan
yang akan mengganggu keruntutan uraian pada teks.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam mengutip, diantaranya :
1. Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu.
2. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3. Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori.
4. Jangan terlalu bnayak mempergunakan kutipan langsung.
5.Penulis mempertimbangkan jenis kutipan dan kaitannya dengan sumber
rujukan.
2.1.3 Prinsip-Prinsip Mengutip
Dalam mengutip kita harus menyebutkan sumbernya. Hal itu dimaksudkan
sebagai pernyataan penghormatan kepada orang yang pendapatnya dikutip, dan
sebagai pembuktian akan kebenaran kutipan tersebut. Ada beberapa prinsip yang
harus diterapkan dalam mengutip, yaitu :
1. Penulis jangan terlalu banyak mengutip sehingga tulisan yang disusun
menjadi suatuhimpunan kutipan. Ingat mengutip hanya menjadi bukti
penunjang pendapat penulis.
2. Kutipan dianggap benar jika penulis menunjukkan tempat atau asal kutipan
sehinggapembaca dapat mencocokkan kutipan dengan sumber aslinya.
3. Kutipan hendaknya diambil seperlunya agar tidak merusak uraian sebenarnya.
4. Kutipan yang panjang sebaiknya dimasukkan dalam lampiran.
5. Menghilangkan bagian kutipan diperkenankan dengan syarat bahwa
penghilangan
bagian itu tidak menyebabkan perubahan makna.
4
Cara:
• Menghilangkan bagian kutipan yang kurang dari satu alinea. Bagian
yangdihilangkan diganti dengan titik berspasi.
• Menghilangkan bagian kutipan yang lebih dari satu alinea. Bagian yang
dihilangkan diganti dengan titik berspasi sepanjang garis (dari magin kiri
sampai ke margin kanan).
6. Pada kutipan langsung, penulis tidak boleh mengubah apapun dan andaikata
penulistidak menyetujui apa yang dikutipnya atau menemukan kesalahan, ia
dapat memberitanda : [. . .. ] atau [ sic]. Sic berasal dari kata latin sicut yang
berarti “dengandemikian”, “jadi..”, “ seperti itu”.
7. Pengutip tidak boleh mengadakan perubahan, baik kata-katanya maupun
tekniknya. Bila penulis terpaksa harus membuat perubahan atau tambahan,
maka kata-katatambahan itu harus dicetak lain – tebal, miring, atau
renggang- dan diberi catatan kaki yang menyatakan bahwa huruf yang
dicetak lain itu adalah dari penulis, bukan teks asli.
Contohnya :
‘Tugas bank antara lain adalah memberi pinjam uang.’ Pengutip tahu bahwa
dalam kalimat itu ada kata yang salah, namun pengutip tidak boleh
memperbaikinya.
Cara memperbaikinya:
• ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [seharusnya, pinjaman, penulis]
uang.’
• ‘Tugas bank antara lain memberi pinjam [Sic!] uang.’[Sic!] artinya dikutip
sesuai dengan aslinya.
5
2.1.4 Jenis Kutipan dan Cara Mengutip
Menurut jenisnya kutipan dapat dibedakan menjadi :
1. Kutipan langsung
Adalah pinjaman pendapat dengan mengambil secara lengkap atau persis
kata demi kata, kalimat demi kalimat dari sumber teks asli. Cara penulisannya
sebagai berikut :
Kutipan yang panjangnya kurang dari 4 baris :
• Diketik seperti ketikan teks.
• Diawali dan diakhiri dengan tanda petik (“ “).
• Jarak antar baris kutipan dua spasi.
• Sesudah kutipan selesai, langsung ditulis di belakang yang dikutip dalam
tanda kurungditulis sumber dari mana kutipan itu diambil, dengan menulis
nama singkat atau namakeluarga pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman
tempat kutipan itu diambil(Penulis, Tahun:Halaman).
Kutipan yang terdiri dari 4 baris atau lebih :
• Jarak antar baris kutipan satu spasi.
• Dimulai 5-7 ketukan dari batas tepi kiri sesuai dengan alinea teks
pengarang ataupengutip. Bila kutipan dimulai dengan alinea baru, maka
baris pertama kutipandimasukkan lagi 5-7 ketukan.
• Kutipan dipisahkan dari teks sejarak tiga spasi.
• Sumber rujukan ditulis langsung sebelum teks kutipan.
• Apabila pengutip memandang perlu untuk menghilangkan beberapa
bagian kalimat,pada bagian itu diberi titik sebanyak tiga buah.
• Di belakang kutipan diberi sumber kutipan.
• Kutipan diapit oleh tanda kutip atau tidak diapit tanda kutip.
• Bila pengutip ingin menghilangkan satu kalimat atau lebih, maka pada
bagian yangdihilangkan tersebut diganti dengan titik-titik sepanjang satu
baris.
6
• Apabila pengutip ingin memberi penjelasan atau menggarisbawahi bagian
yangdianggap penting, pengutip harus memberikan keterangan.
Keterangan tersebut beradadiantara tanda kurung, misalnya: (garis bawah
oleh pengutip.
• Apabila penulis menganggap bahwa ada satu kesalahan dalam kutipan,
dapat dinyatakan dengan menuliskan symbol (sic!) langsung setelah
kesalahan tersebut.
1. Kutipan Langsung
Kutipan langsung ditampilkan untuk mengemukakan konsep atau informasi
sebagai data. Titik-titik sepanjang satu baris menandai penghilangan sebuah
kalimat, titik-titik sebanyak tiga menandai penghilangan kata, dan (sic!)
menandai adanya kesalahan dalam kalimat.
Contoh kutipan langsung
Anderson and Clancy (1991:12) memberi pengertian biaya adalah sebagai
berikut: “Cost is an exchange price, or a sacrifice made obtain a benefit”.
Dalam pendapat tersebut Anderson dan Clancy menyatakan bahwa biaya
adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan untuk mendapatkan sesuatu
keuntungan.
2. Kutipan tidak langsung
Penulis melakukan parafrase atau menggunakan kalimat-kalimat yang
disusunnya sendiri (hanya mengambil pokok pikiran/inti sari dari sumber
yang dikutip) untuk dinyatakan kembali dengan kalimat yang disusun oleh
pengutip menjadi ikhtisar atau intisari berdasarkan apa yang dikutipnya.
Adapun cara peraturan dalam pembuatannya adalah sebagai berikut:
• Kalimat-kalimat yang mengandung kutipan ide tersebut ditulis dengan spasi
rangkapsebagaimana teks biasa.
• Semua kutipan harus dirujuk.
• Kutipan di integrasikan dengan teks.
7
• Kutipan tidak diapit tanda kutip.
• Sumber rujukan dapat ditulis sebelum atau sesudah kalimat-kalimat yang
mengandungkutipan.
• Apabila ditulis sebelum teks kutipan, nama akhir sebagaimana tercantum
dalam daftarpustaka masuk ke dalam teks, diikuti dengan tahun terbitan
diantara tanda kurung .
• Apabila ditulis sesudah teks kutipan, rujukan ditulis di antara tanda kurung,
dimulaidengan nama akhir sebagaimana tercantum dalam daftar pustaka, titik
dua, dandiakhiri dengan tahun terbitan
Contoh kutipan tidak langsung
Anderson and Clancy (1991:12) Dalam pendapat tersebut Anderson dan
Clancy menyatakan bahwa biaya adalah nilai tukar atau suatu pengorbanan
untuk mendapatkan sesuatu keuntungan atau “Cost is an exchange price, or a
sacrifice made obtain a benefit”.
1. Kutipan pada catatan kaki, kutipan selalu ditempatkan pada spasi rapat,
meskipun kutipan itu singkat saja. Kutipan diberi tanda kutip, dikutip seperti
dalam teks asli.
2. Kutipan atas ucapan lisan, harus dilegalisir dulu oleh pembicara atau
sekretarisnya(bila pembicara seorang pejabat). Dapat dimasukkan ke dalam
teks sebagai kutipanlangsung atau tidak langsung.
3. Kutipan dalam kutipan, kadang-kadang terjadi bahwa dalam kutipan
terdapatkutipan. Dapat dilakukan dengan dua cara:
• Bila kutipan asli tidak memakai tanda kutip, kutipan dalam kutipan dapat
mempergunakan tanda kutip tunggal atau tanda kutip ganda.
• Bila kutipan asli memakai tanda kutip tunggal, kutipan dalam kutipan
memakai tandakutip ganda. Sebaliknya bila kutipan asli memakaitanda kutip
ganda, kutipan dalamkutipan memakai tanda kutip tunggal.
8
4. Kutipan langsung pada materi, kutipan langsung dimulai dengan materi
kutipanhingga penghentian terdekat (dapat berupa koma, titik koma,atau titik)
disusul dengansisipan penjelas siapa yang berbicara.
Contoh:
“Jelas,” kata Prof. Haryati, “kosa kata bahasa Indonesia banyak mengambil
dari kosa kata bahasa Sansekerta.”
Contoh-contoh kutipan :
Isu Millenium Bug atau yang lebih dikenal dengan istilah Y2K berpengaruh
besar terhadap peningkatan penjualan komputer. Di Indonesia, sejak kwartal
pertama tahun 1999, penjualan komputer mengalamai peningkatan hingga 50-
200%. Menurut Ir. Budi Prasetyo, M.Com dari perusahaan distributor
komputer merek Dell, penjualan Personal Computer (PC) Wearnes meningkat
sebesar 55% dibandingkan angka penjualan tahun sebelumnya (Bisnis
Indonesia, 2 Mei 1999: 40). [1]
Peningkatan yang sama juga dialami oleh perusahaan komputer Compaq,
yaitu berkisar 50-57% pada akhir bulan Maret 1999 sebagaimana diutarakan
oleh Direktur PT Compaq Computer Indonesia, B.T. Lim,“peningkatan
penjualan komputer Compaq sebesar 200% selama tiga bulan pertama tahun
1999 disebabkan oleh kegiatan komputerisasi untuk menghadapi Y2K dan
segmen bisnis layanan” (Atmadi dan Purwito 1999:12) [2]
9
2.2. RUJUKAN
2.2.1 Pengertian Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahan
bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam Daftar
Rujukan, sedangkan bahan yang dikutip secara langsung atau tidak langsung
dalam teks harus dicantumkan dalam Daftar Rujukan
2.2.2 Fungsi Rujukan
Digunakan dalam karya-karya akademis agar penguji atau dosen dapat
meneliti langsung sumber referensi yang digunakan oleh penulis, contohnya
dalam artikel ilmiah di jurnal, makalah, skripsi, disertasi, dantesis. Daftar
rujukan jelas lebih disukai pada karya akademis karena sifatnya yang terbatas
sehingga para penguji, penyunting, ataupun dosen dapat melakukan verifikasisi
antara teks dan sumber yang dirujuk. Rujukan dalam teks dapat berupa catatan
perut (in-notes), catatan kaki (foot notes), dan catatan akhir (end notes).Di dalam
daftar rujukan biasanya juga tercantum nomor halaman dari sumber bacaan yang
dirujuk langsung.
2.2.3 Unsur – UnsurRujukan
Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan meliputi:
1. Nama penulis ditulis dengan urutan : nama akhir, nama awal (disingkat),
dan nama tengah (disingkat) tanpa gelar akademik.
2. Tahun penerbitan.
3. Judul, termasuk anak judul (subjudul) dicetak miring.
4. Kota tempat penerbitan.
5. Nama penerbit.
10
2.2.4 Macam-macam Daftar Rujukan
a) Rujukan dari Buku
Seorang penulis dengan satu buku .
Contoh: Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi bangsa. Malang.
FPIPS IKIP Malang.
Seorang penulis dengan banyak buku
Contoh: Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends
and Emerging Issues 1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.Cornet,
L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladders: Lessons from the state.
Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.
b) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya) atau
Bunga Rampai.
Contoh : Letheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Billingual
Education: Teaching English as a Second Language. New York:
Praeger.Aminuddin (Ed.). 1990.Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam
bidang Bahasa dan Sastra. Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3.
NB: *Eds= Editornya lebih dari satu
*Ed= editornya hanya satu orang
c) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal
Cara penulisannya, yaitu:
Judul ditulis dengan huruf tegak, nama jurnal ditulis dengan huruf
miring, tahun ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), nomor halaman dari
artikel tsb.
Contoh: Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan
pengadopsian Inovasi. Forum penelitian, 1(1): 33-47.
11
d) Rujukan dari Makalah
Makalah biasanya disajikan dalam Seminar, Lokakarya dll. Nama
Penulis ditulis paling depan, tahun. Judul makalah ditulis dengan cetak miring,
kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam..”, nama pertemuan,
lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, tanggal, bulan.
Contoh:
a. Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang
Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, Malang, 12 Juli.
b. Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan
dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
e) Rujukan dari Arikel dalam Majalah atau Koran
Nama Koran ditulis di bagian awal. Tahun, Tanggal, dan bulan ditulis
setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak
miring dan diikuti dengan nomor halman.
Contoh: Gardener, H. 1981. Do Babies Sing Universal Song?
Psychology Today, hlm. 70−76.Suryadarma, S.V.C. 1990. Prosesir dan
interface:Komunikasi Data. Info Komputer, IV (4):46−48.
f) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis
Contoh: Jawa Pos. 22 April, 1955. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri,
hlm. 3.
g) Rujukan Berupa Karya Terjemahan
Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya
asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli
tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa Tahun.
Contoh: Ary, D., Jacobs, L.C., & Razavieh, A. Pengantar Penelitian
Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
12
2.3 BIBLIOGARAFI (DAFTAR PUSTAKA)
2.3.1. Pengertian Daftar Pustaka
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama
pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu
karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan
sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disusun berderet dari atas ke bawah.
Menurut Gorys Keraf (1997 :213) yang dimaksud dengan daftar kepustakaan atau
bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan
bahan-bahan penerbitan lainnya yang mempunyai pertalian dengan sebuah
karangan yang tengah digarap. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir
tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Daftar pustaka disusun menurut urutan abjad nama belakang penulis pertama.
Daftar pustaka ditulis dalam spasi tunggal. Antara satu pustaka dan pustaka
berikutnya diberi jarak satu setengah spasi. Baris pertama rata kiri dan baris
berikutnya menjorok ke dalam.
2.3.2. Fungsi Daftar Pustaka
Daftar pustaka memiliki beberapa fungsi, diantaranya :
• Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu
bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain
yang penulis.
• Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang
ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap sumber aslinya.
• Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku
atau karya tulisyang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut
menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
13
• Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya
tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
• Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja penyusunan
sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh
karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar
pustaka.
2.3.3. Unsur – Unsur Daftar Pustaka
Unsur-unsur daftar pustaka agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan
daftar pustaka, tiap penulis harus mengetahui pokok-pokok mana yang
harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam
sebuah bibliografi adalah:
1. Nama penulis atau nama pengarang, yang dikutip secara lengkap.
• Apabila nama penulis terdiri lebih dari satu kata, maka nama yang
paling belakangdiletakkan di depan.
Misal : nama penulis Sultan Takdir Alisyahbana maka di tulis dalam
daftarpustaka : Alisyahbana, Sultan Takdir. 1957. Sejarah Perjuangan
dan Pertumbuhan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Rakyat.
• Apabila penulisnya ada 2 penulis, maka yang dibalik cukup nama
penulis yangpertama saja. Misal : nama penulis Madyo Ekosusilo dan
Bambang Triyanto maka di tulis dalam daftar pustaka : Ekosusilo,
Madyo dan Bambang Triyanto. 1995. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Semarang: Dahara Prize.
• Apabila penulisnya lebih dari 2 penulis, maka yang ditulis cukup
nama penulis yangpertama saja dan diberi singkatan dkk. (dan
kawan-kawan) atau et.al.
Misal : Ghiselli E. et al 1981. Measurement Theory for The
Behavioral Sciences. San Francisco: WH. Freeman and Company
• Apabila dalam sebuah daftar pustaka terdapat dua atau lebih buku
yang ditulis olehpenulis yang sama, maka pengurutannya
14
berdasarkan tahun terbitnya, dan nama penulis cukup ditulis sekali
dan selanjutnya digantikan dengan garis.
• Pemisahan antara nama belakang dan nama depan menggunakan
tanda koma (,).
• Setelah unsur nama penulis diakhiri tanda titik (.).
2. Judul buku, termasuk judul tambahannya.
• Semua huruf pertama dari tiap kata ditulis dengan huruf kapital,
kecuali kata tugas.
• Jika daftar pustaka diketik dengan komputer, maka judul ditulis
dengan huruf miring.Jika ditulis tangan, maka diberi garis bawah.
• Pemisahan antara judul buku dengan tahun terbit menggunakan tanda
titik.
3. Data publikasi seperti tahun terbit, tempat terbit, nama penerbit,
cetakkan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku
tersebut.
a. Tahun terbit
• Apabila ada 2 buku atau lebih yang ditulis oleh penulis yang sama,
maka yangdituliskan lebih dulu adalah yang tahun terbitnya
paling dulu.
• Apabila buku tersebut tidak diketahui tahun terbitnya, maka cukup
ditulis dengan (tanpa tahun).
b. Tempat terbit
Cukup menyebutkan kota lokasi penerbit buku.
Pemisahan antara unsur tempat terbit dengan nama penerbit
menggunaka titik dua (:).
c. Nama penerbit
• Cukup menuliskan nama perusahaan penerbitnya.
• Setelah unsur nama penerbit diakhiri tanda titik(.).\
15
4. Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan,
nama majalah, jilid, nomor dan tahun.
Berikut ini contoh pembuatan tahun dalam daftar pustaka Informasi
dari sebuah buku : Tahun Penerbitan : 1988 Judul Buku : Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia Penulis : Sabarti Akhadiah
Kota diterbitkan : Jakarta Penerbit : PT. Gelora Aksara Permata
Maka dalam daftar pustaka kita tuliskan seperti di bawah ini :
Akhadiah, Sabarti. 1988. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia. Jakarta: PT. Gelora Aksara Permata.
2.3.4. Sumber Informasi
Dalam penulisan daftar pustaka pasti penulis mendapatkan sumber
informasi yang dapat dijadikan sebagai penulisannya, sumber informasi
tersebut biasanya :
Sumber informasi yang ditulis adalah sumber yang relevan yang dibaca,
diacu dalampenelitian/laporan.
Tidak semua sumber informasi mempunyai dasar ilmiah yang dapat
diandalkandandipercaya.
Sebaiknya sumber informasi yang dipakai adalah sumber primer, bukan
sekunder.
Jika sumber primer tidak berhasil didapatkan, sumber sekunder dapat
digunakan.
Penulisannya sbb : Menurut penulis1 1990 dalam penulis2 1995,
pernyataan.
Usahakan selalu menggunakan sumber yang terbaru.
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti
salah satu dari tiga sistem berikut :
16
a. Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun
secara abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori.
Penunjukan pada naskah dengan nama akhir penulis diikuti tahun
penerbitan.
Contohnya : Sistem Harvard (author-date style)Buller H, Hoggart K.
1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome.New
England J Med 337(6): 435-439.Buller H, Hoggart K. 1994b. The
social integration of British home owners intorench rural
communities. J Rural Studies 10(2):197–210.Dower M. 1977.
Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
Second Homes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–
237.Grinspoon L, Bakalar JB. 1993. Marijuana: the Forbidden
Medicine. London: Yale Univ Press.
Palmer FR. 1986. Mood and Modality. Cambridge: Cambridge Univ
Press.
b. Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada
sistem ini cara penunjukannya dalam naskah adalah dengan
memberikan nomor sesuai dengan nomor pada daftar pustaka yang
disusun sesuai abjad.
c. Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi
nomor berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti
tercantum pada naskah dan tidak menurut abjad.
Contohnya : Sistem Vancouver (author-number style)
(1) Prabowo GJ, Priyanto E. New drugs for acute respiratory distress
syndrome due to avian virus. N Ind J Med. 2005;337:435-9.
(2) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine.
London: Yale Univ Pr; 1993.
(3) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and
17
Neuropsychology. Ed ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
(4) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontics. J Endod
1994; 20: 355-6.
(5) Amerongen AVN, Michels LFE, Roukema PA, Veerman ECI. 1986.
Ludah dan kelenjar ludah arti bagi kesehatan gigi. Rafiah Arbyono dan
Sutatmi Suryo. Yogyakarta: Gadjah Mada University Pr; 1992. hlm1-42.
(6) Salim S. Pengaruh humiditas dan waktu penyimpanan serta cara
curing terhadap sifat fisik, kimia dan mekanik akrilik basis gigi tiruan.
Disertasi. Surabaya: Pascasarjana Universitas Airlangga; 1995. hlm8-21.
Penyusunan bibliografi juga harus memperhatikan syarat-syarat sebagai
berikut:
a. Nama pengarang diurutkan menurut alfabet, nama yang dipakai dalam
urutanituadalah nama keluarga.
b. Bila tidak ada pengarang, maka judul buku atau artikel yang
dimasukkan dalam urutanalfabet.
c. Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan referensi,
maka untukreferensi yang kedua dan seterusnya , nama pengarang
tidak perlu diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau
7 ketukan.
d. Jarak antara baris dengan baris untuk satu referensi adalah satu spasi.
Tetapi jarakantara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
e. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya
dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak 3 atau 4 ketikan.
(Gorys Keraf, 1997 : 222).
Teknik Penulisan
Ada beberapa cara atau teknik penulisan daftar pustaka, sebagai
berikut :
Cara Penulisan Daftar Pustaka Textbook (1)
18
· Penulis perorangan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,
judulbuku (cetakmiring atau garisbawahi), edisi dan volume, nama
penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca
· Kumpulan karangan beberapa penulis dengan editor : nama penulis
(disusun balik), tahun terbit, judul karangan. Bab diikuti kata “dalam”
atau “in”, judul buku (cetak miring atau garisbawahi), nama editor,
edisi, nama penerbit, tempatpenerbit (kota)Cara Penulisan Daftar
Pustaka Textbook (2)
a. Buku yang ditulis/dibuat oleh lembaga : nama lembaga, tahun
terbit, judul buku (cetakmiring atau garisbawahi), edisi dan volume,
nama penerbit, tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
· Buku terjemahan : nama penulis (disusun balik), tahun terbit, judul
buku (cetak miringatau garisbawahi), penerjemah, nama penerbit,
tempat penerbit (kota), halaman yang dibaca.
b. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (1)
· Artikel yang disusun oleh penulis : nama penulis (disusun balik),
tahun terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau
garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca. Artikel yang disusun oleh lembaga : nama lembaga, tahun
terbit, judul artikel, nama majalah/jurnal (cetak miring atau
garisbawahi), volume majalah/jurnal diikuti tanda “:”, halaman yang
dibaca.
c. Cara Penulisan Daftar Pustaka Jurnal dan Disertasi/Tesis (2)
Kelompok makalah yang dipresentasikan dalam
seminar/konferensi/simposium : nama penulis (disusun balik), tahun
penyajian, judul makalah, nama forum penyajian (cetak miring atau
garisbawahi), kota, bulan dan tanggal penyajian.
· Kelompok disertasi/tesis : nama penulis (disusun balik), tahun terbit,
19
judul disertasi/thesis (ceta miring atau garisbawahi), tempat penerbitan
(kota),universitas, kata “disertasi” atau “tesis”.
d. Cara Penulisan Daftar Pustaka dari Internet
· Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila ada nama
penulis) : nama penulis (disusun balik), tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.
· Kelompok makalah/informasi dari Internet (apabila tidak ada nama
penulis) : nama lembaga yang menulis, tahun penyajian, judul
makalah/informasi, alamat Internet.
Penulisan Pustaka Dibedakan Menurut Sumbernya
Menurut sumbernya penulisan pustaka dibedakan dalam
beberapa jenis, berikut merupakan macam-macam pustaka, cara
penulisannya beserta contohnya :
a. Pustaka dalam bentuk buku dan buku terjemahan
- BukuPenulis. Tahun. Judul buku (harus ditulis miring). Volume
(jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota penerbit.
- Buku terjemahanPenulis asli. Tahun buku terjemahan. Judul
buku terjemahan (harus ditulis miring). Volume (jika ada).
Edisi (jika ada), (diterjemahkan oleh : nama penerjemah).
Nama penerbit terjemahan. Kota penerbit terjemahan.
- Artikel dalam bukuPenulis artikel. Tahun. Judul artikel (harus
ditulis miring). Nama editor. Judul buku (harus ditulis miring).
Volume (jika ada). Edisi (jika ada). Nama penerbit. Kota
penerbit.
b. Pustaka dalam bentuk artikel dalam majalah ilmiah
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama Majalah
(harus ditulis miring sebagai singkatan resminya), Volume,
Jumlah halaman. Tersedia: alamat di internet [tanggal akses]
Contoh :Goodstein, C. (1991, September). Healers from the
20
deep. AmericanHealth [CD ROOM], 60-64. Tersedia: 1994
SIRS/SIRS 1992 Life Science/Article 08A [13 Juni1995]\
c. Pustaka dalam bentuk artikel dalam seminar ilmiah
- Artikel dalam prosiding seminarPenulis. Tahun. Judul artikel.
Judul prosiding Seminar (harus ditulis miring). Kota seminar.
- Artikel lepas tidak dimuat dalam prosiding seminar
Penulis. Tahun. Judul artikel. Judul prosiding Seminar (harus
ditulis miring). Kota seminar. Tanggal seminar.
d. Pustaka dalam bentuk skripsi/tesis/disertasi
Penulis. Tahun. Judul skripsi. Skripsi/Tesis/Disertasi (harus
ditulis miring). Nama fakultas/program pasca sarjana.
Universitas. Kota
e. Pustaka dalam bentuk laporan penelitian
Peneliti. Tahun. Judul laporan penelitian. Nama laporan
penelitian (harus ditulis miring).Nama proyek penelitian. Nama
institusi. Kota.
f. Pustaka dalam bentuk artikel dalam surat kabar
Penulis. (Tahun, bulan tanggal). Judul artikel. Nama surat kabar
(harus ditulis miring). halaman. Tersedia: alamat di internet
[tanggal akses] Contohnya : Cipto, B. (2000, April 27). Akibat
Perombakan Kabinet Berulang, Fondasi Reformasi Bisa Runtuh.
Pikiran Rakyat [online], halaman 8. Tersedia:
http://www.pikiran-rakyat.com [9 Maret 2000]
g. Pustaka dalam bentuk dokumen paten Penemu. Tahun. Judul
paten (harus ditulis miring). Paten negara. Nomor.
h. Pustaka dalam bentuk jurnal Penulis. (Tahun). Judul. Nama
Jurnal [Jenis media], Volume (terbitan), halaman. Tersedia:
alamat di inetrenet. [tanggal di akses] Contohnya :
21
Supriadi, D. (1999). Restructuring the Schoolbook Provision
System in Indonesia: Some Recent Initiatives. Dalam Education
Policy Analysis Archives [Online], vol 7 (7), 12 halam. tersedia:
http: //epaa.asu.edu/epaa/v7n7.html [17 maret 2000]
i. Pustaka dalam bentuk artikel dalam internet
Penulis. (Tahun). Judul. (edisi). [jenis media]. Tersedia: alamat
di Internet [tanggal di akses] (tidak diperkenankan melakukan
sitasi artikel dari internet yang tidak ada nama penulisnya).
Contoh : Thomson, A. (1998). The Adult and the Curriculum.
[Online].Tersedia:http://www.ed.uiuc.ed/EPS/PESYearbook/199
8/thomson.html [30 Maret 2000]
- Artikel majalah ilmiah versi cetakan
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis
miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman
- Artikel majalah ilmiah versi online
Penulis. Tahun. Judul artikel. Nama majalah (harus ditulis
miring sebagai singkatan resminya). Nomor. Volume.
Halaman. Alamat website.
- Artikel dari emailPengirim (alamat e-mail pengirim). (Tahun,
bulan tanggal). Judul pesan (harus ditulis miring). E-mail
kepada penerima [alamat e-mail penerima].
Contohnya :
Musthafa, Bachrudin ([email protected]). (2000,
April 25). Bab V Laporan Penelitian. E-mail kepada Dedi
Supriadi [[email protected]].
- Artikel umumPenulis. Tahun. Judul artikel. Alamat website
(harus ditulis miring). Diakses tanggal
22
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
23
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat ataupun pendapat dari seseorang
pengarang atau seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia,
artiket, laporan, majalah, koran, surat kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun
dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV, radio, internet, dan lain
sebagainya. Tujuannya sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan.
Kutipan terdiri dari:
1. Kutipan langsung
2. Kutipan tidak langsung
Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel, atau
bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung ataupun tidak langsung. Fungsi
Daftar rujukan dalam karya-karya akademis agar penguji atau dosen dapat meneliti
langsung sumber referensi yang digunakan oleh penulis. Unsur yang ditulis dalam
daftar rujukan meliputi, Nama penulis, tahun penerbitan, judul, kota tempat
penerbitan, nama penerbit.
Daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikelartikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai
pertalian dengan sebuah karangan. Melalui daftar pustaka yang disertakan pada
akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya.
Cara penulisan daftar pustaka sebagai berikut:
Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu,
baru nama depan). Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda
titik(.). Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring).
Setelah judul buku diberi tanda titik (.).Tulislah kota terbit dan nama
penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:).
Setelah nama penerbit diberi tanda titik. Apabila digunakan dua sumber
pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirulis dari buku yang
lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber
24
pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
3.2 Saran
Perlu diperhatikan bahwasanya dalam pembuatan Daftar Pustaka Ada
7 (Tujuh) hal, diantaranya :Daftar pustaka tidak diberi nomor urut.Nama
penulis diurut menurut abjad.Gelar penulis tidak dicantumkan walaupun
dalam buku yang dikutip penulis mencantumkan gelar.Daftar pustaka
diletakkan pada bagian terakhir dari tulisan.Masing-masing sumber bacaan
diketik dengan jarak baris satu spasi.Jarak masing-masing sumber bacaan
dua spasi.Baris pertama diketik dari garis tepi (margin) tanpa indensi dan
untuk baris-baris berikutnya digunakan indensi empat/tujuh ketukan.
DAFTAR PUSTAKA
Keraf, Gorys. 1994. Komposisi. Jakarta: Nusa Indah.
25
Ali Lukman, ed. 1967. Bahasa dan Kesusastraan Indonesia sebagai Tjermin
Manusia Indonesia Baru (BKI). Jakarta: Gunung Agung.
Keraf, Gorys. 1977. Tata Bahasa Indonesia, Ende: Nusa Indah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kutipan
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18343/Kutipan.ppt
http://ati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19582/Bibliografi.pptx
http://blog.atmasetya.com/yang-dimaksud-dengan-kutipan.html
http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/citation.pdf
http://main.man3malang.com/download//Pelajaran/
Sastra_(Indonesia,_Arab,_Inggris_dll)/BI-daftar_pustaka.pdf
http://nolimitz.web.id/2010/03/cara-menulis-daftar-pustaka/
http://myth90.blogspot.com/2010/12/kutipan-daftar-pustaka.html
http://eziekim.wordpress.com/2010/12/25/kutipan-dan-daftar-pustaka/
26