KURIKULUM.pdf

63
KURIKULUM SMP 18 SEMARANG DOKUMEN SATU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 18 SEMARANG DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG TAHUN 2010/ 2011 DAFTAR ISI

description

KURIKULUM.pdf

Transcript of KURIKULUM.pdf

KURIKULUM SMP 18 SEMARANG

DOKUMEN SATU

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA 18 SEMARANG DINAS PENDIDIKAN KOTA SEMARANG

TAHUN 2010/ 2011

DAFTAR ISI

2

Daftar Isi 2 Daftar Lampiran-lampiran 4 Lembar Pemeriksaan 5 Lembar Pengesahan 6 Bab I PENDAHULUAN 7

A. Latar Belakang 7

B. Tujuan Pengembangan KTSP 9

C. Prinsip Pengembangan KTSP 9

Bab II TUJUAN 12

A. Tujuan pendidikan 12

B. Visi Sekolah 12

C. Misi Sekolah 12

D. Tujuan Sekolah 13

Bab III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM 15

A. Mata Pelajaran 15 1. Mapel dan Alokasi Waktu 15

2. Tujuan masing-masing Kelompok Mapel 16

B. Muatan lokal 19

C. Kegiatan Pengembangan diri 19

1. Jadwal Kegiatan 20 2. Alokasi Waktu 20 3. Penilaian 20

D. Pengaturan beban belajar 21

E. Ketuntasan Belajar 22

F. Kenaikan Kelas, dan kelulusan 23

G. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 26

3

Bab III KALENDER PENDIDIKAN

A. Minggu Efektif 27

B. Jam Efektif 27

C. Kegiatan Sekolah 28

D. Kalender Akademik SMP 18 Semarang 31 BAB IV. PROFIL SEKOLAH 35

A. Profil Sekolah 35

B. Keadaan Sekolah 35

C. Personil Sekolah 38 1. Tenaga Pendidik 38 2. Tenaga Kependidikan 42

Bab. V. PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP 43

I. PENGEMBANGAN SILABUS 43

A. Pengertian 43

B. Prinsip Pengembangan 43

C. Unit Waktu Silabus 44

D. Pengembangan Silabus 45

E. Langkah – langkah Pengembangan Silabus 46

II.PENGEMBANGAN RPP 51

A. Pengertian 51

B. Komponen RPP 51

C. Prinsip Penyusunan RPP 54

D. Pedoman Penyusunan RPP 56

4

E. Langkah- langkah Penyusunan RPP 57 Lampiran

1. SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun KTSP

2. SK Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik SMP

Negeri 18 Semarang

3. SK Kepala Sekolah tentang Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)

5

LEMBAR PEMERIKSAAN

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

Sekolah : SMP 18 Semarang

Alamat : Jalan Purwoyoso I, Ngaliyan – Semarang

Kota : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Telah diperiksa

Pada tanggal 12 bulan Juli tahun 2010, dan dinyatakan layak untuk mendapat

pengesahan.

Semarang,12 Juli 2010 Pemeriksa: Pengawas SMP Kota Semarang Tri Sulasmiyati, S.Pd., M.Pd. NIP19611012 198111 2 001

LEMBAR PENGESAHAN

6

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP )

Sekolah : SMP 18 Semarang

Alamat : Jalan Purwoyoso I, Ngaliyan – Semarang

Kota : Semarang

Provinsi : Jawa Tengah

Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah, dengan ini

Kurikulum SMP 18 Semarang ditetapkan/disahkan untuk diberlakukan mulai

tahun pelajaran 2009 / 2010

Ditetapkan/disahkan

Di : Semarang Tanggal : Juli 2010 Ketua Komite Sekolah, Kepala Sekolah, Drs. H. Iswoyo Dirjowikarto Drs. Ringsung Suratno, M.Pd NIP. 19550905 197803 1 006

Mengetahui, a.n. Kepala Dinas Pendidikan Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah Drs. Soedjono, M.Si. NIP 19610721 198803 1 006

BAB I

7

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai

pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan

pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan

nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah,

satuan pendidikan dan peserta didik.

KTSP merupakan salah satu bentuk realisasi kebijakan

desentralisasi di bidang pendidikan agar kurikulum benar-benar sesuai

dengan kebutuhan pengembangan potensi peserta didik di sekolah

dengan mempertimbangkan kepentingan lokal, nasional dan tuntutan

global dengan semangat MBS. Manajemen Berbasis Sekolah sebagai

bentuk otonomi sekolah memotivasi guru untuk mengubah paradigma

sebagai “curriculum user" menjadi "curriculum developer". Guru mampu

keluar dari kultur kerja konvensional menjadi kultur kerja yang

kontemporer yang dinamis. Guru mampu memainkan peran sebagai

"agent of change"

Sebagai landasan atau dasar penyususnan KTSP SMP 18

Semarang adalah :

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah

Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32 ayat (1),

8

(2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37

ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).

1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Ketentuan di dalam PP 19/2005 yang mengatur KTSP, adalah

Pasal 1 ayat (5), (13), (14), (15); Pasal 5 ayat (1), (2); Pasal 6 ayat

(6); Pasal 7 ayat (1), (2), (3), (4), (5), (6), (7), (8); Pasal 8 ayat

(1), (2), (3); Pasal 10 ayat (1), (2), (3); Pasal 11 ayat (1), (2), (3),

(4); Pasal 13 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 14 ayat (1), (2), (3);

Pasal 16 ayat (1), (2), (3), (4), (5); Pasal 17 ayat (1), (2); Pasal 18

ayat (1), (2), (3); Pasal 20.

2. Standar Isi

Standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi

untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis

pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar

dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan

Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap

semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan

menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun

2006.

4. Standar Kompetensi Lulusan

SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup

sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang

ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

9

B. TUJUAN PENGEMBANGAN KTSP

Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

SMP 18 Semarang mengacu pada standar nasional pendidikan untuk

menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional

pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga

kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan

penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan

tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)

merupakan acuan utama bagi SMP 18 Semarang dalam mengembangkan

kurikulum.

C. PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

1. Berpusat pada potensi, pengembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik dan lingkungannya.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta

didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan

kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang

demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung

pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompentensi peserta

didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan

kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki

posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta

didik.

10

2. Beragam dan terpadu.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman

karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis

pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap

perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial

ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen

muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri

secara terpadu, serta disusun dalam keterikatan dan

kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.

3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,

teknologi, dan seni.

Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu

pengetahuan, teknologi dan seni berkembang secara dinamis.

Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan

pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan

memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan

seni.

4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.

Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan

pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi

pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya

kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh

karena itu, pengembangan dan keterampilan pribadi,

keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan

akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

11

5. Menyeluruh dan berkesinambungan.

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi,

bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan

dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang

pendidikan.

6. Belajar sepanjang hayat.

Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,

pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan

mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum

mencerminkan keterkaitan antara unsur – unsur pendidikan

formal, nonformal, dan informasi dengan memperhatikan kondisi

dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah

pengembangan manusia seutuhnya.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan

daerah.

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan

nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional

dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan

memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika

dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

12

BAB II

TUJUAN PENDIDIKAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup

mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.

B. VISI SEKOLAH

Visi SMP 18 Semarang adalah : Unggul Dalam Mutu dan

Berbudi Pekerti Luhur.

C. MISI SEKOLAH

Misi SMP 18 Semarang adalah:

1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, efisien,

serta memberi bimbingan yang maksimal kepada peserta

didik sehingga peserta didik mampu berkembang secara

maksimal sesuai dengan potensi yang dimiliki.

2. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler secara terprogram dan

terpadu sehingga dapat memupuk bakat, minat dan prestasi

peserta didik.

3. Menggali keunggulan serta penelusuran bakat dan minat

peserta didik di bidang akademik maupun non akademik.

4. Menumbuhkan inovasi – inovasi dalam proses pendidikan

kepada seluruh warga sehingga mampu menggali konsep –

konsep peningkatan mutu.

5. Menanamkan penghayatan ajaran agama yang dianut dan budi

pekerti sehingga warga sekolah mampu menghayati dan

mengamalkan dalam kehidupan sehari – hari.

13

D. TUJUAN SEKOLAH

1. Peserta didik mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu,

serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya

secara bebas, dinamis dan menyenangkan.

2. Menegakkan lima pilar belajar yaitu:

a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa

b. Belajar untuk memahami dan menghayati

c. Belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat

secara efektif

d. Belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang

lain ; serta

e. Belajar untuk membangun dan menemukan jati diri,

melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif

dan menyenangkan.

3. Peserta didik mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan,

pengayaan, dan percepatan;

4. Tercipta suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling

menerima dan menghargai, akrab, terbuka dan hangat;

5. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan multi strategi

dan multi media , sumber belajar dan tehnologi yang

memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar;

6. Mendaya gunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta

kekayaan daerah; dan

14

7. Proses pendidikan dan pembelajaran diselenggarakan dalam

keseimbangan, keterkaitan dan kesinambungan yang cocok

dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.

15

BAB III

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. MATA PELAJARAN KELOMPOK MAPEL

Struktur dan muatan KTSP pada jenjang pendidikan dasar yang

dilaksanakan di SMP 18 Semarang, sesuai dengan Standar Isi yaitu

meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut :

1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.

2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan

kepribadian.

3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan

teknologi.

4) Kelompok mata pelajaran estetika.

5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan

kesehatan.

a. Mapel dan Alokasi Waktu

Kelas dan Alokasi Waktu Komponen VII VIII IX A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2 2 2 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3 3 3 3. Bahasa Indonesia 4 4 4 4. Bahasa Inggris 4 4 4 5. Matematika 5 5 5 6. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5 7. Ilmu Pengetahuan Sosial 7 7 7 8. Seni Budaya 2 2 2 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2 10.Keterampilan/TIK 2 2 2 B. Muatan Lokal 1. Bahasa Jawa 2 2 2 C. Pengembangan Diri 2 2 2

Jumlah 38 38 38

16

Struktur program kurikulum SMP 18 Semarang ada beberapa

penambahan beban mengajar. Penambahan beban jam mengajar terdapat pada

mata pelajaran Matematika, IPS, IPA, dan PKn. Penambahan beban mengajar

untuk mata pelajaran Matematika dari empat jam menjadi lima jam, IPS dari

empat jam menjadi tujuh jam, IPA dari empat jam menjadi lima jam, dan PKn

dari dua jam menjadi tiga jam. Secara umum alasan penambahan beban

mengajar ini dikarenakan untuk meningkatkan kualitas lulusan. Selain itu

penambahan beban mengajar juga dirasakan penting untuk meningkatkan

penanaman budi pekerti.

Alasan khusus penambahan beban mengajar sebanyak satu jam untuk

mata pelajaran Matematika adalah untuk menekankan penguasaan konsep

berhitung (perkalian, pembagian, penjumlahan, dan pengurangan) secara cepat

dan tepat khususnya bagi siswa kelas VII. Khusus kelas VIII dan IX

penambahan beban mengajar untuk mempersiapkan sukses ujian nasional.

Penambahan beban mengajar sebanyak satu jam untuk mata pelajaran

PKn karena ada penambahan materi Pendidikan Anti Korupsi. Alasan

penambahan beban mengajar sebanyak tiga jam untuk mata pelajaran IPS adalah

karena mata pelajaran IPS terdiri dari mata pelajaran Ekonomi, Geografi,

Sejarah, dan Sosiologi. Materi mata pelajaran IPS tersebut sangat banyak dan

beban jam mengajar perlu ditambah.

IPA terdiri dari mata pelajaran Biologi dan Fisika. Penambahan beban

mengajar mata pelajaran IPA dari empat jam menjadi lima. Jumlah beban

mengajarnya dibagi menjadi dua jam untuk Biologi dan tiga jam untuk Fisika.

Penambahan tersebut dilakukan agar penguasaan konsep pada mata pelajaran

Fisika dapat dikuasai siswa secara optimal.

17

Langkah-langkah yang dilakukan guru dalam menerapkan penambahan

beban mengajar ini dengan cara pengulangan KD atau penambahan indikator.

Proses pembelajaran diharapkan lebih dalam dan siswa mengusai konsep secara

maksimal.

b. Tujuan Masing – Masing Kelompok Mata Pelajaran

1. Agama dan Akhlak Mulia.

a. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai

dengan tahap perkembangan peserta didik.

b. Menunjukkan sikap jujur dan adil.

c. Mengenal keberagaman agama, budaya, suku, ras,

dan golongan sosial ekonomi di lingkungan

sekitarnya.

d. Berkomunikasi secara santun yang mencerminkan

harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

e. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,

bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang

sesuai dengan tuntunan agamanya.

f. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap

sesama manusia dan lingkungannya sebagai

ciptaan Tuhan.

2. Kewarganegaraan dan kepribadian

a. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap

bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.

b. Mematuhi aturan – aturan sosial yang berlaku

dalam lingkungannya.

18

c. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku,

ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan

sekitarnya.

d. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap

lingkungan.

e. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

f. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan

menyadari potensinya.

g. Berkomunikasi secara santun.

h. Menunjukkan kegemaran membaca.

i. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,

bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

j. Bekerja sama dalam kelompok, tolong –

menolong, dan menjaga diri sendiri dalam

lingkungan keluarga dan teman sebaya.

k. Menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri

melalui kegiatan seni dan budaya lokal.

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

a. Mengenal dan menggunakan berbagai informasi

tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan

kreatif.

b. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis,

dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik.

c. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi.

19

d. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah

sederhana dalam kehidupan sehari – hari.

e. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam

dan sosial di lingkungan sekitar.

f. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara,

membaca, menulis dan berhitung.

g. Membiasakan kebiasaan hidup bersih, sehat,

bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

4. Estetika

a. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan

kegiatan seni dan budaya.

5. Jasmani Olahraga dan kesehatan.

a. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat,

bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.

b. Mengenal berbagai informasi tentang potensi

sumber daya lokal untuk menunjang hidup bersih,

sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu

luang.

B. MUATAN LOKAL Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk

mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri

khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang

materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran

lain dan/atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata

pelajaran tersendiri. Berdasarkan SK Gubernur Jawa Tengah

Nomor 895.5/01/2005 tanggal 23 Februari 2005 Tentang

20

Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa Jawa untuk jenjang

pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs dan

SMA/SMALB/SMK/MA Negeri dan Swasta sebagai Mulok

Wajib di Provinsi Jawa Tengan adalah Bahasa Jawa. Sekolah

diberi keleluasaan untuk menambah mulok lain selama tidak

melebihi beban belajar maksimal

Tujuan Mulok Bahasa Jawa adalah untuk

mengembangkan kompetensi berbahasa Jawa untuk

melestarikan bahasa Jawa.

C. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan

kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik sesuai dengan

kondisi sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan di dalam pelajaran

dan di luar pelajaran. Di luar pelajaran kegiatan ini berbentuk

ekstrakurikuler. Jenis kegiatan pengembangan diri di SMP 18

Semarang antara lain Kegiatan Pelayanan Konseling, Upacara

Bendera, Kegiatan Kerohanian Islam, Kristen, Katolik, dan

Hindu, Pramuka, Paskibra , PMR, Pencak Silat, Volley ball,

Basket ball dan Band.

21

1. Jadwal Kegiatan

NO NAMA KEGIATAN HARI WAKTU 1 Pramuka Sabtu 15.00 - 17.00 2 Paskibra Senin 15.00 - 17.00 3 PMR Rabu 15.00 - 17.00 4 Pencak Silat Rabu 15.00 - 17.00 5 Volley ball Kamis 15.00 - 17.00 6 Basket ball Jumat 15.00 - 17.00 7 Band Jumat 15.00 - 17.00 8 Paduan Suara Rabu 15.00 – 17.00 9 Futsal Jumat 15.00 - 17.00 10 Bahasa Inggris Sabtu 11.00 - 13.00 11 Panatacara Rabu 15.00 - 17.00 12 Komputer Kamis 15.00 - 17.00

2. Alokasi Waktu

Untuk kelas VII s.d. IX diberikan 2 jam pelajaran

(ekuivalen 2 X 40 menit). Kelas IX juga diberi kegiatan

Bimbingan Belajar secara intensif untuk persiapan

menghadapi UN.

3. Penilaian:

Kegiatan pengembangan diri dinilai dan

dilaporkan secara berkala kepada sekolah dan orang tua

dalam bentuk kualitatif:

Kategori Keterangan

A Sangat Baik

B Baik

C Cukup

D Kurang

22

D. PENGATURAN BEBAN BELAJAR Beban belajar menggunakan sistem paket dengan beban belajar

maksimal 38 jam pelajaran per minggu. Satu jam pelajaran 40 menit,

dengan rincian sebagai berikut:

Kelas

Satu jam pembelajaran TM / menit

Jumlah jam pembelajaran

perminggu

Minggu efektif

pertahun ajaran

Waktu pembelajaran/jam

pertahun

VII

40’

38

34-38

1224 – 1368

VIII

40’

38

34-38

1224 – 1368

IX

40’

38

34-38

1224 - 1296

E. KETUNTASAN BELAJAR

Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran ditentukan oleh

kelompok guru mata pelajaran dengan mempertimbangkan :

1. Tingkat Kompleksitas

Tingkat Kompleksitas (Kesulitan & Kerumitan) setiap SK/KD yang

harus dicapai oleh peserta didik.Tingkat kompleksitas tinggi, apabila

dalam pelaksanaan-nya menuntut :

a) Guru memahami kompetensi yang harus dicapai peserta didik

serta kreatif dan inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

b) Waktu cukup lama karena perlu pengulangan

c) Penalaran dan Kecermatan peserta didik yang tinggi.

23

2. Kemampuan Daya Dukung, yaitu:

a) ketersediaan tenaga,

b) sarana dan prasarana pendidikan yang sangat dibutuhkan,

c) biaya operasional pendidikan,

d) manajemen sekolah,

e) kepedulian stakeholders sekolah.

3. Intake ( Tingkat Kemampuan Rata-rata ) Peserta Didik:

a) KKM Kelas VII dapat didasarkan pada hasil seleksi PPD

yaitu dengan melihat hasil Ujian Nasional dan Rapor kelas

VI SD, atau hasil psikotes

b) KKM Kelas VIII dan IX didasarkan pada tingkat pencapaian

KKM peserta didik pada semester atau kelas sebelumnya .

REKAP KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL SETIAP MAPEL

TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011 KKM NO. MATA PELAJARAN VII VIII IX

Pendidikan Agama Islam 75 75 75 Pendidikan Agama Kristen 75 75 75 1

Pendidikan Agama Katolik 75 75 75 2 Pendidikan Kewarganegaraan 70 72 75 3 Bahasa Indonesia 75 75 75 4 Bahasa Inggris 70 70 70 5 Matematika 68 69 70 6 Ilmu Pengetahuan Alam 70 70 70 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 70 70 70 8 Seni Budaya 75 75 75 9 Pend. Jasmani OrKes 70 70 70

10 Teknologi Informasi dan Komunikasi 72 72 72

11 Muatan Lokal Bahasa Jawa 70 70 70 12 Pengembangan Diri B B B

24

F. KENAIKAN KELAS & KELULUSAN a. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun. Kriteria

kenaikan kelas diatur sebagai berikut:

1. peserta didik dinyatakan naik kelas, apabila yang

bersangkutan telah mencapai kriteria ketuntasan

minimal.

2. peserta didik dinyatakan harus mengulang di kelas

yang sama bila:

a. Jika peserta didik tidak menuntaskan standar

kompetensi dan kompetensi dasar lebih dari empat

mata pelajaran sampai pada batas akhir satu tahun

pelajaran.

b. Jika karena alasan yang kuat, misalnya karena

gangguan kesehatan fisik, emosi, atau mental

sehingga tidak mungkin berhasil dibantu mencapai

kompetensi yang ditargetkan.

3. Ketika mengulang di kelas yang sama, nilai peserta

didik untuk semua indikator, kompetensi dasar, dan

atandar kompetensi yang ketuntasan belajar

minimumnya sudah dicapai, minimal sama dengan

yang dicapai pada tahun sebelumnya.

b. Kriteria Kelulusan diatur sebagai berikut;

Peserta didik dinyatakan lulus apabila :

1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

25

2. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir

untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata

pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok

mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan;

3. Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

4. Lulus Ujian Nasional (UN)

. Peserta didik dinyatakan lulus setelah menyelesaikan seluruh

program pembelajaran.Hal ini berarti peserta didik telah mengikuti

program pembelajaran seluruh mata pelajaran yang terdapat pada

kurikulum yang digunakan. Pemenuhan persyaratan ini dilihat pada

kelengkapan laporan hasil belajar yang tercantum pada rapor yang

dimiliki peserta didik mulai semester 1 sampai semester 6 (semester ke-1

kelas VII s.d. semester ke-2 kelas IX).

Peserta didik dinyatakan lulus setelah memperoleh nilai minimal

baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata

pelajaran agama dan akhlak mulia , kelompok mata pelajaran

kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika,

dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan.

Penilaian akhir untuk masing-masing kelompok mata pelajaran

dilakukan oleh sekolah dengan mempertimbangkan hasil penilaian

peserta didik oleh pendidik.

26

1. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran agama dan

akhlak mulia dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan

perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan afeksi peserta

didik, serta melalui ulangan dan/atau penugasan untuk mengukur

aspek kognitif peserta didik.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing

harus minimum baik;

a. Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku

minimum baik;

b. Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

2. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran kewarganegaraan

dan kepribadian dilakukan melalui pengamatan terhadap

perubahan perilaku dan sikap untuk menilai perkembangan

afektif peserta didik dan kepribadian, serta melalui ulangan

dan/atau penugasan untuk mengukur aspek kognitif peserta didik.

Hasil penilaian akhir terdiri dari dua aspek yang masing-masing

harus minimum baik:

a. Hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku

minimum baik;

b. Hasil ulangan dan/atau penugasan minimum baik.

3. Penilaian hasil belajar kelompok mata pelajaran estetika

dilakukan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku dan

sikap untuk menilai perkembangan afektif dan ekspresi

psikomotorik peserta didik.

27

Hasil penilaian akhir yang merupakan gabungan dari hasil

penilaian dari beberapa observasi ditentuan oleh satuan

pendidikan.

4. Penilaian hasil

G. PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN

GLOBAL.

Program pendidikan yang dikembangkan dengan

memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global di

SMP 18 Semarang meliputi:

NO ASPEK PROGRAM KETERANGAN

1 BAHASA ENGLISH

CONVERSATION CLUB

EKSTRAKURIKULER

2 TIK WEBSITE / BLOG MULOK

3 BUDAYA SENI KRIYA TERINTEGRASI DALAM

MAPEL SENI BUDAYA

4 BUDAYA VOKAL GROUP EKSTRAKURIKULER

28

BAB IV

KALENDER PENDIDIKAN

A. MINGGU EFEKTIF

Minggu efektif dalam 1 tahun = 37 minggu dengan rincian sebagai

berikut:

Bulan Juli = 3 minggu

Bulan Agustus = 4 minggu

Bulan September = 3 minggu

Bulan Oktober = 4 minggu

Bulan Nopember = 4 minggu

Bulan Desember = 1 minggu

Bulan Januari = 4 minggu

Bulan Februari = 4 minggu

Bulan Maret = 4 minggu

Bulan April = 2 minggu

Bulan Mei = 3 minggu

Bulan Juni = 1 minggu

B. JAM EFEKTIF

NO KEGIATAN ALOKASI WAKTU

KETERANGAN

1 Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 38 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan

2 Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester

3 Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II

4 Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran

29

5 Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

6 Hari libur umum/ nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah.

7 Hari libur khusus

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing.

8 Kegiatan khusus sekolah/ madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

C. KEGIATAN SEKOLAH

No. Bulan Kegiatan Penang

gung Jawab

Pelaksana

1 Juli

Evaluasi Program pelaksanaan KBM & Pembuatan Program

Kepala Sekolah MGMP

MOS PP kesiswaan

Melaksanakan pembelajaran Guru

Pembinaan Kelas Wali kelas

2 Agustus Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah Guru

Peringatan HUT Pramuka PP kesiswaan

Peringatan HUT Kemerdekaan RI beserta kegiatannya

PP kesiswaan

30

Kegiatan Pesantren Kilat Ramadhan PP Kesiswaan

dan guru Agama

Pembinaan kelas Wali kelas

3 September Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah Guru

Pembinaan kelas

Wali kelas

Pengayaan kelas 9 PP Kurikulum

UHT 1 smt I PP Kurikulum

Kemah Pelantikan anggota baru klas VII

PP Kesiswaan

4 Oktober Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah Guru

Pembinaan kelas

Wali kelas

Ulangan Tengah Semester Gasal

PP Kurikulum

Pengayaan kelas IX PP Kurikulum

Pemantapan dan Pelantikan Anggota PMR

PP Kesiswaan

5 Nopember Melaksanakan

pembelajaran Kepala Sekolah Guru

Pengayaan klas IX PP Kurikulum

UHT 2 & remedial PP Kurikulum

LADAKOR PP Kesiswaan

Peringatan Idul Adha PP Kesiswaan

dan guru Agama

31

Pembinaan kelas Wali kelas

6 Desember Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah Guru

Ulangan Akhir Semester Gasal Panitia

Libur akhir semester gasal

Pembinaan kelas Wali kelas

7 Januari Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah Guru

Try Out I Mapel UN kelas 9 PP kurikulum

Peringatan Natal PP Kesiswaan

dan guru Agama Pembinaan kelas Wali kelas

8 Februari Melaksanakan

pembelajaran Kepala Sekolah

Guru

Try Out II Mapel UN kelas 9

PP kurikulum

Pembinaan kelas Wali kelas

Karya wisata klas VIII

PP Kesiswaan

9 Maret Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah

Guru

Try Out III Mapel UN kelas 9

PP kurikulum

UHT 1 Smt 2 PP kurikulum

Ujian Nasional Utama

Panitia

Pembinaan kelas Wali kelas

10 April Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah

Guru

Kegiatan Tengah semester

Panitia

Ujian Nasional Susulan

PP kurikulum

Peringatan Hari Kartini

PP Kesiswaan

32

Pembinaan kelas

Wali kelas

11 Mei Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah

Guru

Pembinaan kelas

Wali kelas

UHT

PP kurikulum

12 Juni Melaksanakan pembelajaran

Kepala Sekolah

Guru

Pengumuman Hasil Ujian

Panitia

Perpisahan kelas 9

Panitia

Ulangan Kenaikan Kelas

Panitia

Penyerahan Rapor

Wali kelas

Penerimaan peserta didik baru

Panitia

Pembinaan kelas

Wali kelas

Libur akhir semester genap

D. KALENDER PENDIDIKAN

KALENDER PENDIDIKAN SMP 18 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010 / 2011

Juli 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 4 11 18 25 13,14,15 KEG. MGMP Senin 5 12 19 26 12,13,14 MOS Selasa 6 13 20 27

Rabu 7 14 21 28

12 - 31 Melaksanakan pembelajaran

Kamis 1 8 15 22 29 31 - 1 IHT Jumat 2 9 16 23 30

Sabtu 3 10 17 24 31

Agustus 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 1 8 15 22 29 10,11,12 LIBUR AWAL PUASA

Senin 2 9 16 23 30 14 KEGIATAN HARI PRAMUKA

33

Selasa 3 10 17 24 31 14 -17 HUT RI KE-65

Rabu 4 11 18 25 26-28 PESANTREN KILAT

Kamis

5 12 19 26

Melaksanakan pembelajaran

Jumat 6 13 20 27 Pembinaan Kelas Sabtu 7 14 21 28

September 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 19 26 4-10 LIBUR AWAL IDUL FITRI

Senin 6 13 20 27 11-17 LIBUR IDHUL FITRI

Selasa 7 14 21 28

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 1 8 15 22 29 20 -25 PENGAYAAN KLAS 9 Kamis 2 9 16 23 30 27 -2 OKT UHT 1 SMT 1 Jumat 3 10 17 24 Pembinaan Kelas

Sabtu 4 11 18 25 25 - 26 Kemah Pelantikan anggota baru Pramuka

Oktober 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 3 10 17 24 31 4 - 16 PENGAYAAN KLAS 9

Senin 4 11 18 25 18 - 21 UL TENGAH SMT GASAL

Selasa 5 12 19 26

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 6 13 20 27 Pembinaan Kelas

Kamis 7 14 21 28

30 PEMANTAPAN & PELANTIKAN ANGGOTA PMR

Jumat 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

November 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 7 14 21 28 1 - 13 PENGAYAAN KLAS 9

Senin 1 8 15 22 29 17 Peringatan Idul Adha Selasa 2 9 16 23 30 Pembinaan Kelas Rabu 3 10 17 24 15 – 20 U H T 2 SMT 1

Kamis 4 11 18 25

Jumat 5 12 19 26

Melaksanakan pembelajaran

Sabtu 6 13 20 27 27 - 28 LA DAKOR

Desember 2010 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 19 26 6 - 11 UL AKHIR SEMESTER GASAL

Senin 6 13 20 27 13 - 17 PENULISAN RAPOR

Selasa 7 14 21 28 18 PENERIMAAN RAPOR

34

Rabu 1 8 15 22 29 20 – 31 LIBUR AKHIR SMT 1

Kamis 2 9 16 23 30 25 LIBUR HARI NATAL

Jumat 3 10 17 24 31

Melaksanakan pembelajaran

Sabtu 4 11 18 25 Pembinaan Kelas Januari 2011 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 2 9 16 23 30 1 TAHUN BARU

Senin 3 10 17 24 31 8 PERINGATAN HARI NATAL

Selasa 4 11 18 25

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 5 12 19 26 17 - 20 TRY OUT 1 UN

Kamis 6 13 20 27

Jumat 7 14 21 28 Pembinaan Kelas

Sabtu 1 8 15 22 29

Pebruari 2011 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 6 13 20 27 14 – 16 WISATA KELAS 8

Senin 7 14 21 28 16 - 19 TRY OUT 2 UN

Selasa 1 8 15 22

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 2 9 16 23 Pembinaan Kelas Kamis 3 10 17 24

Jumat 4 11 18 25

Sabtu 5 12 19 26

Maret 2011 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 6 13 20 27 7 - 10 TRY OUT 3 UN

Senin 7 14 21 28 7 - 12 UHT 1 SMT 2

Selasa 1 8 15 22 29

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 2 9 16 23 30 Pembinaan Kelas Kamis 3 10 17 24 31 28 - 31 UJIAN NASIONAL UTAMA

Jumat 4 11 18 25

Sabtu 5 12 19 26

April 2011 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 3 10 17 24 4 - 7 UJIAN NASIONAL SUSULAN

Senin 4 11 18 25

Selasa 5 12 29 26

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 6 13 20 27

11 – 14 ULANGAN TENGAH SMT GENAP

Kamis 7 14 21 28 21 PERINGATAN HARI

KARTINI Jumat 1 8 15 22 29

35

Sabtu 2 9 16 23 30

Mei 2011 TANGGAL URAIAN KEGIATAN

Minggu 1 8 15 22 29

Senin 2 9 16 23 30 16 - 19 UJIAN NASIONAL ULANGAN

Selasa 3 10 17 24 31

Melaksanakan pembelajaran

Rabu 4 11 18 25

Pembinaan Kelas

Kamis 5 12 19 26

Jumat 6 13 20 27

Sabtu 7 14 21 28

Juni 2011

TANGGAL

URAIAN KEGIATAN

Minggu 5 12 19 26

Melaksanakan pembelajaran

Senin 6 13 20 27

6 - 11 ULANGAN AKHIR SMT 2

Selasa 7 14 21 28

13 - 17 PERSIAPAN PENYUSUNAN LAP

Rabu 1 8 15 22 29 18 PENYERAHAN LAPORAN

Kamis 2 9 16 23 30

20 - 30 Libur akhir semester genap

Jumat 3 10 17 24

Sabtu 4 11 18 25

36

BAB. V

ANALISIS DAN PROFIL SEKOLAH

A. Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SMP Negeri 18 Semarang

2. No. Statistik Sekolah : 201036391017

3. Tipe Sekolah : A2

4. Alamat Sekolah : Jln.Purwoyoso I Ngaliyan

: (Kecamatan) Ngaliyan.

: (Kota)Semarang.

: (Propinsi) Jawa Tengah.

5. Telepon/HP/Fax : ( 024 ) 7603798

6. Status Sekolah : Negeri

7. Nilai Akreditasi Sekolah : 93,5 ( A ).

B. Keadaan Sekolah

1. KepemilikanTanah : Pemerintah

2. Status Tanah : SHM/HGB/Hak Pakai/Akte Jual

Beli/Hibah*)

3. Luas Lahan/Tanah : 8.254. m2

4. Luas Tanah Terbangun : 3.049,5. m2

5. Luas Tanah Siap Bangun : 250. m2

6. Luas Lantai Atas Siap Bangun : 315. m2

a. Data Ruang Belajar (Kelas)

Jumlah dan ukuran

Kondisi Ukuran

7x9 m2 (a)

Ukuran

> 63m2 (b)

Ukuran

< 63 m2 (c)

Jumlah (d) =(a+b+c)

Jml. ruang lainnya

yg digunakanuntuk r. Kelas

(e)

Jumlah ruang yg digunakan u. R. Kelas

(f)=(d+e)

Baik 13 8 21

Rsk ringan

Rsk sedang

Rsk Berat

Rsk Total

1 ruang, yaitu: Lab.Bahasa

37

b. Data Ruang Belajar Lainnya

Jenis Ruangan Jumlah (buah) Ukuran

(pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan

Jumlah(buah) Ukuran

(pxl) Kondisi

1. Perpustakaan 1 9 X 7 6. Lab. Bahasa 1 8 X 7

2. Lab. IPA 1 12 X 10 7.Lab. Komp. 1 14 X 9

3. Ketrampilan 1 9 X 7 8. PTD

4. Multimedia 9. aula 1 99 X 14

5. Kesenian 1 9 X 7 10. ……………

c. Data Ruang Penunjang

Jenis Ruangan Jumlah(buah) Ukuran

(pxl) Kondisi*) Jenis Ruangan

Jumlah(buah) Ukuran

(pxl) Kondisi

1. Gudang 5 10 X 5 Baik 10. Ibadah 1 18 X 10 Baik

2. Dapur 11. Ganti

3. Reproduksi 1 3 X 2 Baik 12. Koperasi 1 3 X 3 baik

4. KM/WC

Guru

3 3 X 2 Baik 13. Hall/lobi

5. KM/WC

Siswa

9 3 X 2 Baik 14. Kantin 5 3 X 3 Baik

6. BK 1 3 X 8 Baik 15. Rumah

Pompa/

Menara Air

2 Baik

7. UKS 1 7 X 2,5 Cukup 16. Bangsal

Kendaraan

2 18 X 9 Baik

8.

PMR/Pramuka

1 7 X 2,5 Baik 17. Rumah

Penjaga

2 7 X 3 Baik

9. OSIS 1 3 X 3 Baik 18. Pos Jaga 1 3 X 2 Baik

d. Lapangan Olahraga dan Upacara

Lapangan Jumlah (buah)

Ukuran (pxl) Kondisi Keterangan

1. Lapangan Olahraga

a. Basket

b. Volley ball

c. Atletik.

d. Bulu Tangkis

1

1

1

1

14 X 26

18 X 9

20 X 10

12 X 6

Baik

Baik

Baik

Baik

2. Lapangan Upacara 1 50 X 40 Baik

38

e. Koleksi Buku Perpustakaan

Kondisi No. Jenis Jumlah Rusak Baik

1. Buku siswa/pelajaran (semua mata pelajaran)

17.945 17.945

2. Buku bacaan (misalnya novel, buku ilmu pengetahuan dan teknologi, dsb.)

1.031 1.031

3. Buku referensi (misalnya kamus, ensiklopedia, dsb.)

171 171

4. Jurnal

5. Majalah 1 1

6. Surat kabar 3 3

C. Personil Sekolah

1. Tenaga Pendidikan

a. Unsur Pimpinan

Jenis Kelamin

No.

Jabatan Nama

L P Usia Pend.

Akhir Masa Kerja

1. Kepala Sekolah Drs.Ringsung Suratno,M.Pd.

L 55 Th

S-2

2. Wakil Kepala Sekolah

Erwan Rachmat,S.Pd.,M.Pd.

L 42 Th

S-1

3. Urusan Kurikulum 1

Sri Hari Dewantari, S.Pd.

P 49 S-1

4. Urusan Kurikulum 2

Purnami Subadiyah,SPd,MPd

P 42 S-2

5. Urusan Kesiswaan 1

Edy Wiharyanto, S.H. L 51 S-1

6. Urusan Kesiswaan 2

Retnoadi Muhammad, S.Pd.

L 34 S-1

7. Urusan Sarana 1 Subihandono,Amd. Pd

L 53 D-3

8. Urusan Sarana 2 Martanto,SPd L 40 S-1 9. Humas Bambang P,Amd .Pd L 47 D-3

12. Kepala Tata

Usaha Rina Sinaryu Jatiningsih, S.H.

P 41 S-1

b. Guru Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah

Jumlah dan Status Guru

GT/PNS GTT/Guru Bantu No.

Tingkat Pendidikan L P L P

Jumlah

39

1. S3/S2 1 3 4 2. S1 14 16 30 3. D-4 4. D3/Sarmud 2 11 13 5. D2 1 1 6. D1 1 1 7. SMA/sederajat

Jumlah 18 31

49

c. Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar

belakang pendidikan (keahlian)

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan sesuai

dengan tugas mengajar

Jumlah guru dengan latar belakang pendidikan yang TIDAK sesuai dengan tugas

mengajar No.

Guru

D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3 D1/D2 D3/

Sarmud

S1/D4 S2/S3

Jumlah

1. IPA 4 2 6

2. Matematika 6 6

3. Bahasa Indonesia 1 5 6

4. Bahasa Inggris 1 3 4

5. Pendidikan

Agama 4 4

6. IPS 3 7 10

7. Penjasorkes 2 2

8. Seni Budaya 2 2

9. PKn 1 1

10. TIK/Keterampilan 4 4

11. BK 3 3

12. Lainnya: ..............

Jumlah 9 39 48

d. Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru

Jumlah Guru yang telah mengikuti kegiatan

pengembangan kompetensi/profesionalisme N

o. Jenis Pengembangan Kompetensi

Laki-laki Jumlah Perempuan Jumlah

1. Penataran KBK/KTSP

3. Penataran Metode Pembelajaran

(termasuk CTL) 5 7 12

4. Penataran PTK

40

5. Penataran Karya Tulis Ilmiah

6. Sertifikasi Profesi/Kompetensi

7. Penataran PTBK 1 1

8. Penataran lainnya:

PKG/SPKG/LPKG

3 5 8

e. Prestasi guru

Perolehan kejuaraan 1 sampai 3

dalam 3 tahun terakhir No. Jenis lomba

Tingkat Jumlah Guru

Nasional

Provinsi

1. Lomba PTK

Kab/Kota

Nasional 1

Provinsi

2. Lomba Karya tulis Inovasi

Pembelajaran

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

3. Lomba Guru Berprestasi

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

4. Lomba lainnya: ...............................

Kab/Kota

Nasional

Provinsi

4.

Kab/Kota

2. Tenaga Kependidikan : Tenaga Pendukung

Jumlah tenaga pendukung dan kualifikasi pendidikannya

Jumlah tenaga pendukung

Berdasarkan Status dan Jenis Kelamin

PNS Honorer

No. Tenaga pendukung

≤ SMP

SMA D1 D2 D3 S1 L P L P

Jumlah

41

1. Tata Usaha 4 1 2 6 1 7

2. Perpustakaan 1 1 1

3. Laboran lab. IPA 1 1 1

4. Teknisi lab.

Komputer

5. Laboran lab. Bahasa 1 1 1

6. PTD (Pend Tek.

Dasar)

7. Kantin 1 1 1

8. Penjaga Sekolah 2 2 2

9. Tukang Kebun 3 2 1 3

10. Keamanan 1 1 1

11. Lainnya: ..................

Jumlah 6 5 1 2 6 1 1 4 17

BAB VI

PEDOMAN UMUM PENGEMBANGAN SILABUS DAN RPP

I. PENGEMBANGAN SILABUS A. Pengertian Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata

pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi

dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian

kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.

B. Prinsip Pengembangan Silabus

1. Ilmiah

42

Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan

dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan

secara keilmuan.

2. Relevan

Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan

penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat

perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan

spritual peserta didik.

3. Sistematis

Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara

fungsional dalam mencapai kompetensi.

4. Konsisten

Adanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara

kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. Memadai

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan

pembelajaran , sumber belajar, dan sistem penilaian cukup

untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar.

6. Aktual dan Kontekstual

Cakupan indikator, materi pembelajaran kegiatan

pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian

memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni

mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi.

7. Fleksibel

43

Keseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi

keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan

yang terjadi di sekolah dan kebutuhan masyarakat.

8. Menyeluruh

Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah

kompetensi (kognitif, afektif, psikomotor).

C. Unit Waktu Silabus

1. Silabus mata pelajaran disusun berdasarkan seluruh alokasi

waktu yang disediakan untuk mata pelajaran selama

penyelenggaraan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.

2. Penyusunan silabus memperhatikan alokasi waktu yang

disediakan per semester, per tahun, dan alokasi waktu mata

pelajaran lain yang sekelompok.

3. Implementasi pembelajaran per semester menggunakan

penggalan silabus sesuai dengan Standar Kompetensi dan

Kompetensi Dasar untuk mata pelajaran dengan alokasi waktu

yang tersedia pada struktur kurikulum. Khusus untuk

SMK/MAK menggunakan penggalan silabus berdasarkan

satuan kompetensi.

D. Pengembang Silabus

Pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara

mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah atau beberapa sekolah,

kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) pada atau Pusat

Kegiatan Guru (PKG), dan Dinas Pendidikan.

44

a. Disusun secara mandiri oleh guru apabila guru yang bersangkutan

mampu mengenali karakteristik siswa, kondisi sekolah dan

lingkungannya.

b. Apabila guru mata pelajaran karena sesuatu hal belum dapat

melaksanakan pengembangan silabus secara mandiri, maka pihak

sekolah dapat mengusahakan untuk membentuk kelompok guru

mata pelajaran untuk mengembangkan silabus yang akan

digunakan oleh sekolah tersebut.

c. Di SD/MI semua guru kelas, dari kelas I sampai dengan kelas VI,

menyusun silabus secara bersama. Di SMP/MTs untuk mata

pelajaran IPA dan IPS terpadu disusun secara bersama oleh guru

yang terkait.

d. Sekolah yang belum mampu mengembangkan silabus secara

mandiri, sebaiknya bergabung dengan sekolah-sekolah lain

melalui forum MGMP/PKG untuk bersama-sama

mengembangkan silabus yang akan digunakan oleh sekolah-

sekolah dalam lingkup MGMP/PKG setempat.

e. Dinas Pendidikan setempat dapat memfasilitasi penyusunan

silabus dengan membentuk sebuah tim yang terdiri dari para guru

berpengalaman di bidangnya masing-masing.

E. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

1. Mengkaji Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar mata

pelajaran

45

sebagaimana tercantum pada Standar Isi, dengan memperhatikan

hal-hal berikut:

a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat

kesulitan materi, tidak harus selalu sesuai dengan urutan yang ada di

SI;

b. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan antara standar kompetensi dan kompetensi dasar

antarmata pelajaran.

2. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang

pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:

a. potensi peserta didik;

b. relevansi dengan karakteristik daerah,

c. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spritual peserta didik;

d. kebermanfaatan bagi peserta didik;

e. struktur keilmuan;

f. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

g. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan; dan

h. alokasi waktu.

3. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan

pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik

46

melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru,

lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian

kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat

terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang

bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar

memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan

kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.

a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan

proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus

dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai

kompetensi dasar.

c. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan

hierarki konsep materi pembelajaran.

d. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal

mengandung dua unsur yang mencerminkan pengelolaan

pengalaman belajar peserta didik, yaitu kegiatan peserta didik dan

materi.

` 4. Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator merupakan penanda pencapaian kompetensi

dasar yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

47

Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik

peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah

dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi. Indikator digunakan sebagai dasar

untuk menyusun alat penilaian.

Kata kerja operasional (KKO) Indikator dimulai dari

tingkatan berpikir mudah ke sukar, sederhana ke kompleks, dekat

ke jauh, dan dari konkrit ke abstrak (bukan sebaliknya).

Kata kerja operasional pada KD benar-benar terwakili dan

teruji akurasinya pada deskripsi yang ada di kata kerja

operasional indikator.

5. Penentuan Jenis Penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar peserta didik

dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan non tes dalam bentuk tertulis maupun lisan,

pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya

berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio,

dan penilaian diri.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk

memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses

dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis

dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah:

a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.

48

b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa

yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses

pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang

terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang

berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator

ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan

kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan siswa.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.

Tindak lanjut berupa perbaikan proses pembelajaran

berikutnya, program remedi bagi peserta didik yang

pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan

program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi

kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar

yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika

pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi

lapangan maka evaluasi harus diberikan baik pada proses

misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil

melakukan observasi lapangan.

6. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap kompetensi dasar

didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata

pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah

49

kompetensi dasar, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan

tingkat kepentingan kompetensi dasar. Alokasi waktu yang

dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata

untuk menguasai kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh peserta

didik yang beragam.

7. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang

digunakan untuk kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak

dan elektronik, nara sumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial,

dan budaya.

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar serta materi pembelajaran,

kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

II. PENGEMBANGAN RPP

A. Pengertian

Berdasarkan PP 19 Tahun 2005 Pasal 20 dinyatakan bahwa:

”Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana

pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan

pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan

penilaian hasil belajar”.

Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD.

Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara

50

lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,

kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

B. Komponen RPP

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu

kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap

pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.

Komponen RPP adalah:

1. Identitas mata pelajaran, meliputi:

a. satuan pendidikan,

b. kelas,

c. semester,

d. program studi,

e. mata pelajaran atau tema pelajaran,

f. jumlah pertemuan.

2. standar kompetensi

merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang

menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan

yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada

suatu mata pelajaran.

3. kompetensi dasar,

51

adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik

dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator

kompetensi dalam suatu pelajaran.

4. indikator pencapaian kompetensi,

adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk

menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi

acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi

dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang

dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan

keterampilan.

5. tujuan pembelajaran,

menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai

oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

6. materi ajar,

memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis

dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

pencapaian kompetensi.

7. alokasi waktu,

ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban

belajar.

8. metode pembelajaran,

52

digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar

atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode

pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik,

serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak

dicapai pada setiap mata pelajaran.

9. kegiatan pembelajaran :

a. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan

motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

b. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk

mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik

untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini

dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi.

c. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri

aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk

53

rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan

tindaklanjut.

10. Penilaian hasil belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar

disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu

kepada Standar Penilaian.

11. Sumber belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan

kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan

indikator pencapaian kompetensi.

C. PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RPP

1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin,

kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat,

potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,

kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau

lingkungan peserta didik.

2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik

untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi,

kemandirian, dan semangat belajar.

3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi

54

dalam berbagai bentuk tulisan.

4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif,

penguatan, pengayaan, dan remedi.

5. Keterkaitan dan keterpaduan

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber

belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan

mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata

pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi

informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif

sesuai dengan situasi dan kondisi.

D. PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN (RPP)

Dasar: PP RI No. 19 Th. 2005, Panduan BSNP, Permendiknas RI N0.

41/2007

1. a. RPP disusun untuk satu Kompetensi Dasar

(jika akan menggabungkan lebih dari satu kompetensi dasar

perlu disertai dengan pemetaan)

55

b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip

dari silabus yang disusun oleh satuan pendidikan

c. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi

dasar yang bersangkutan, yang dinyatakan dalam jam

pembelajaran dan banyaknya pertemuan. Oleh karena itu, waktu

untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan

dalam satu atau beberapa kali pertemuan tergantung pada

karakteristik kompetensi dasarnya.

2. Persyaratan RPP

3.1. Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran (tidak menimbul

kan penafsiran ganda dan mengandung perilaku hasil belajar)

3.2. Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan

karakteristik peserta didik)

3.3. Pengorganisasian materi ajar (keruntutan, sistematika

materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu)

3.4. Pemilihan sumber/media pembelajaran (sesuai dengan

tujuan, materi, dan karakteristik peserta didik)

3.5. Kejelasan skenario pembelajaran (langkah-langkah

kegiatan pembelajaran : awal, inti, dan penutup)

3.6. Kerincian skenario pembelajaran (setiap langkah tercermin

strategi/metode dan alokasi waktu pada setiap tahap)

3.7. Kesesuaian teknik dengan tujuan pembelajaran

3.8. Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman penskoran)

56

3. RPP dokumen kurikulum tidak perlu ditanda tangani oleh guru ybs

dan diketahui/disahkan oleh kepala sekolah, tetapi RPP Perangkat

Pembelajaran wajib ditanda-tangani oleh guru dan

diketahui/disahkan oleh Kepala Sekolah.

4. RPP Perangkat Pembelajaran dikembangkan dari RPP dokumen

kurikulum.

E. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN RPP

Langkah-langkah minimal dari penyusunan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), dimulai dari mencantumkan Identitas RPP,

Tujuan Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode Pembelajaran,

Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran, Sumber Belajar, dan

Penilaian. Setiap komponen mempunyai arah pengembangan masing-

masing, namun semua merupakan suatu kesatuan.

Penjelasan tiap-tiap komponen adalah sebagai berikut.

1. Mencantumkan Identitas

Terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas, Semester,

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi

Waktu.

Hal yang perlu diperhatikan adalah :

a. RPP boleh disusun untuk satu Kompetensi Dasar.

b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip

dari silabus. (Standar kompetensi – Kompetensi Dasar –

Indikator adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat

dipisahkan)

57

c. Indikator merupakan:

ciri perilaku (bukti terukur) yang dapat memberikan gambaran

bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi dasar

penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai oleh

perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan.

dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, satuan

pendidikan, dan potensi daerah.

rumusannya menggunakan kerja operasional yang terukur

dan/atau dapat diobservasi.

digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat penilaian.

d. Alokasi waktu diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi

dasar, dinyatakan dalam jam pelajaran dan banyaknya pertemuan

(contoh: 2 x 45 menit). Karena itu, waktu untuk mencapai suatu

kompetensi dasar dapat diperhitungkan dalam satu atau beberapa

kali pertemuan bergantung pada kompetensi dasarnya.

2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Output (hasil langsung) dari satu paket kegiatan pembelajaran.

Misalnya:

Kegiatan pembelajaran: ”Mendapat informasi tentang sistem

peredaran darah pada manusia”.

pembelajaran, boleh salah satu atau keseluruhan tujuan

pembelajaran, misalnya peserta didik dapat:

mendeskripsikan mekanisme peredaran darah pada

manusia.

58

menyebutkan bagian-bagian jantung.

merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan oleh teman-teman sekelasnya.

mengulang kembali informasi tentang peredaran darah

yang telah disampaikan oleh guru.

Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu) pertemuan, ada

baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu

pertemuan, sehingga tiap pertemuan dapat memberikan hasil.

3. Menentukan Materi Pembelajaran

Untuk memudahkan penetapan materi pembelajaran, dapat diacu

dari indikator.

Contoh:

Indikator: Peserta didik dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan.

Materi pembelajaran:

Ciri-Ciri Kehidupan:

Nutrisi, bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas,

bernapas, dan ekskresi.

4. Menentukan Metode Pembelajaran

Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi dapat

pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran,

bergantung pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang

dipilih.

59

Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan pembelajaran

dan metode yang diintegrasikan dalam satu kegiatan

pembelajaran peserta didik:

a. Pendekatan pembelajaran yang digunakan, misalnya: pendekatan

proses, kontekstual, pembelajaran langsung, pemecahan masalah,

dan sebagainya.

b. Metode-metode yang digunakan, misalnya: ceramah, inkuiri,

observasi, tanya jawab, e-learning dan sebagainya.

5. Menetapkan Kegiatan Pembelajaran

a. Untuk mencapai suatu kompetensi dasar harus dicantumkan

langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan. Pada dasarnya,

langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan

pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada

setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Pendahuluan

a. Orientasi: memusatkan perhatian peserta didik pada

materi yang akan dibelajarkan, dengan cara menunjukkan

benda yang menarik, memberikan illustrasi, membaca

berita di surat kabar, menampilkan slide animasi dan

sebagainya.

b. Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada peserta

didik tentang materi yang akan diajarkan.

60

c. Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat

mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan

berkaitan dengan gempa bumi, dsb.

d. Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian

ilmu yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan

materi pokok dan uraian materi pelajaran secara garis

besar.

e. Pembagian kelompok belajar dan penjelasan

mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai

dengan rencana langkah-langkah pembelajaran).

2. Kegiatan Inti

Berisi langkah-langkah sistematis yang dilalui

peserta didik untuk dapat mengkonstruksi ilmu sesuai

dengan skemata (frame work) masing-masing. Langkah-

langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar peserta

didik dapat menunjukkan perubahan perilaku

sebagaimana dituangkan pada tujuan pembelajaran dan

indikator.

Untuk memudahkan, biasanya kegiatan inti

dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS), baik

yang berjenis cetak atau noncetak. Khusus untuk

pembelajaran berbasis ICT yang online dengan koneksi

internet, langkah-langkah kerja peserta didik harus

dirumuskan detil mengenai waktu akses dan alamat

61

website yang jelas. Termasuk alternatif yang harus

ditempuh jika koneksi mengalami kegagalan.

a. Kegiatan penutup

i. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuat

rangkuman/simpulan.

ii. Guru memeriksa hasil belajar peserta didik. Dapat

dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau

meminta peserta didik untuk mengulang kembali

simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya

jawab dengan mengambil ± 25% peserta didik sebagai

sampelnya.

iii. Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,

dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas

sebagai bagian remidi/pengayaan.

b. Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam

bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan

karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan

urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu,

kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.

6. Memilih Sumber Belajar

Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan yang ada

dalam silabus yang dikembangkan. Sumber belajar mencakup sumber

62

rujukan, lingkungan, media, narasumber, alat dan bahan. Sumber belajar

dituliskan secara lebih operasional, dan bisa langsung dinyatakan bahan

ajar apa yang digunakan. Misalnya, sumber belajar dalam silabus

dituliskan buku referensi, dalam RPP harus dicantumkan bahan ajar yang

sebenarnya.

Jika menggunakan buku, maka harus ditulis judul buku teks tersebut,

pengarang, dan halaman yang diacu.

Jika menggunakan bahan ajar berbasis ICT, maka harus ditulis nama file,

folder penyimpanan, dan bagian atau link file yang digunakan, atau

alamat website yang digunakan sebagai acuan pembelajaran.

7. Menentukan Penilaian

Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan

instrumen yang dipakai.

63

LAMPIRAN-LAMPIRAN

4. SK Kepala Sekolah tentang Tim Penyusun KTSP

5. SK Kepala Sekolah tentang Peraturan Akademik SMP

Negeri 18 Semarang

6. SK Kepala Sekolah tentang Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM)