Kurikulum purwodadi 2013

download Kurikulum purwodadi 2013

If you can't read please download the document

Transcript of Kurikulum purwodadi 2013

17

PEMERINTAH KABUPATEN KEDIRIDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGAUPTD PENDIDIKAN TK DAN SD KEC. RINGINREJOSDN BATUAJI 2Desa Batuaji Kec. Ringinrejo Kab. Kediri, kode pos 64176

Bab IPENDAHULUAN

Latar BelakangKurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip menyesuaikan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu, maka dikembangkanlah apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakn di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan dasar dan Menengah mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaharuan pada beberapa aspek pendidikan, teruatama kurikulum. Dalam kaitan ini, kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan kebijakan.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini mengembangkan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa sebagai satu kesatuan kegiatan yang terjadi di sekolah. Nilai-nilai yang dimaksud diantaranya : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli sosial dan lingkungan, serta tanggung jawab. Nilai-nilai melingkupi dan terintegrasi dalam seluruh kegiatan pendidikan sebagai budaya sekolah.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan diharapkan mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan yang pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Dengan demikian, KTSP merupakan acuan bagi perwujudan sekolah yang efektif, produktif, dan berpresatasi.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SDN Batuaji 2 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah. Kurikulum ini disusun oleh tim penyusun yang terdiri atas unsur sekolah dan komite sekolah di bawah koordinasi dan supervisi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.SDN Batuaji 2 terletak di Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Wilayah kecamatan ini paling selatan di Kabupaten Kediri. Letak SDN Batuaji 2 cukup strategis, tepat berada di sebelah barat dari balai desa. Halaman sekolah cukup luas dengan jumlah siswa tahun ajaran 2014/2015 berjumlah 285 siswa. Dengan jumlah guru 18 orang. Di SDN Batuaji 2 ada 12 rombongan belajar. Tingkat kehadiran siswa baik tetapi motivasi belajar siswa rendah. Hal ini disebabkan karena faktor internal dan eksternal dari siswa. Oleh karena itu, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai dokumen yang akan diimplementasikan sebagai panduan proses pembelajaran, baik di kelas maupun diluar kelas. Pembelajaran hendaknya berlangsung secara efektif dan efisien yang mampu membangkitkan aktifitas peserta didik. Dalam hal ini para pelaksana kurikulum dituntut untuk melaksanakannya sesuai karakteristik Desa Batuaji Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri yang sebagaian besar penduduknya bertani dan buruh tani. Para pendidik juga hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang aktif, keatif,efektif, berbobot dan menyenangkan bagi peserta didik.

Landasan Penyusunsn KTSPa. Landasan FilosofisSekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan kurikulum sekolah.

Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan, kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini. b. Landasan YuridisUndang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II pasal 3, Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik seutuhnya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab . Pasal 36 ayat (2), Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversivikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.Pasal 38 ayat (2), Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional , pasal 17 ayat 1 :Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB/SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karateristik daerah, sosial budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

Standar IsiSI mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah : kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran pada setiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah. SI ditetapkan dengan Permendiknas No. 22 Tahun 2006.

Standar Kompetensi Lulusan SKL merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan sebagaimana yang ditetapkan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2006.

Permendiknas no. 6 tahun 2007 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan no. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar isi dan Standar Kompetensi Lulusan, Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama dengan unit terkait.Landasan Penyusunan Kurikulum 2013Landasan YuridisSecara konseptual, kurikulum adalah suatu respon pendidikan terhadap kebutuhan masyarakat dan bangsa dalam membangun generasi muda bangsanya. Secara pedagogis, kurikulum adalah rancangan pendidikan yang memberi kesempatan untuk peserta didik mengembangkan potensi dirinya dalam suatu suasana belajar yang menyenangkan dan sesuai dengan kemampuan dirinya untuk memiliki kualitas yang diinginkan masyarakat dan bangsanya. Secara yuridis, kurikulum adalah suatu kebijakan publik yang didasarkan kepada dasar filosofis bangsa dan keputusan yuridis di bidang pendidikan.Landasan TeoritisKurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU nomor 20 tahun 2003; PP nomor 19 tahun 2005). Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang dirancang baik dalam bentuk dokumen, proses, maupun penilaian didasarkan pada pencapaian tujuan, konten dan bahan pelajaran serta penyelenggaraan pembelajaran yang didasarkan pada Standar Kompetensi Lulusan.

Konten pendidikan dalam SKL dikembangkan dalam bentuk kurikulum satuan pendidikan dan jenjang pendidikan sebagai suatu rencana tertulis (dokumen) dan kurikulum sebagai proses (implementasi). Dalam dimensi sebagai rencana tertulis, kurikulum harus mengembangkan SKL menjadi konten kurikulum yang berasal dari prestasi bangsa di masa lalu, kehidupan bangsa masa kini, dan kehidupan bangsa di masa mendatang. Dalam dimensi rencana tertulis, konten kurikulum tersebut dikemas dalam berbagai mata pelajaran sebagai unit organisasi konten terkecil. Dalam setiap mata pelajaran terdapat konten spesifik yaitu pengetahuan dan konten berbagi dengan mata pelajaran lain yaitu sikap dan keterampilan. Secara langsung mata pelajaran menjadi sumber bahan ajar yang spesifik dan berbagi untuk dikembangkan dalam dimensi proses suatu kurikulum. Kurikulum dalam dimensi proses adalah realisasi ide dan rancangan kurikulum menjadi suatu proses pembelajaran. Guru adalah tenaga kependidikan utama yang mengembangkan ide dan rancangan tersebut menjadi proses pembelajaran. Pemahaman guru tentang kurikulum akan menentukan rancangan guru (Rencana Program Pembelajaran/RPP) dan diterjemahkan ke dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Peserta didik berhubungan langsung dengan apa yang dilakukan guru dalam kegiatan pembelajaran dan menjadi pengalaman langsung peserta didik. Apa yang dialami peserta didik akan menjadi hasil belajar pada dirinya dan menjadi hasil kurikulum. Oleh karena itu proses pembelajaran harus memberikan kesempatan yang luas kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi hasil belajar yang sama atau lebih tinggi dari yang dinyatakan dalam Standar Kompetensi Lulusan. Kurikulum berbasis kompetensi adalah outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum diartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Tujuan Penyusunan KTSPKTSP ini disusun sebagai pedoman bagi komunitas sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan pendidikan yang sesuai dengan karakteristik sekolah, tujuan pendidikan nasional, dan prinsip-prinsip pendidikan.

Tujuan Penyusunan Kurikulum 2013Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.Karakteristik Kurikulum 2013Isi atau konten kurikulum adalah kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) mata pelajaran dan dirinci lebih lanjut ke dalam Kompetensi Dasar (KD).Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas, dan mata pelajaran Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu mata pelajaran di kelas tertentu. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif, keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian utama kurikulum. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan disciplinarybased curriculum atau content-based curriculum. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak langsung. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan (Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat memuaskan).

Prinsip-prinsip Pengembangan KurikulumPengembangan KTSP ini berpedoman pada prinsip-prinsip berikut ini.

Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannyaKurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

Beragam dan terpaduKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan jender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.

Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seniKurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Relevan dengan kebutuhan kehidupanPengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.

Menyeluruh dan berkesinambunganSubstansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antarsemua jenjang pendidikan.

Belajar sepanjang hayatKurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik agar mampu dan mau belajar yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.

Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerahKurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013 Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut :

Kurikulum satuan pendidikan atau jenjang pendidikan bukan merupakan daftar mata pelajaran. Atas dasar prinsip tersebut maka kurikulum sebagai rencana adalah rancangan untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh seluruh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan atau jenjang pendidikan tertentu. Kurikulum sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta didik di satu satuan atau jenjang pendidikan untuk menguasai konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan dalam menerapkan perolehannya di masyarakat. Standar kompetensi lulusan ditetapkan untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun. Selain itu sesuai dengan fungsi dan tujuan jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta fungsi dan tujuan dari masing-masing satuan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan maka pengembangan kurikulum didasarkan pula atas Standar Kompetensi Lulusan pendidikan dasar dan pendidikan menengah serta Standar Kompetensi satuan pendidikan. Model kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk pengetahuan dikemas secara khusus dalam satu mata pelajaran. Kompetensi yang termasuk sikap dan ketrampilan dikemas dalam setiap mata pelajaran dan bersifat lintas mata pelajaran dan diorganisasikan dengan memperhatikan prinsip penguatan (organisasi horizontal) dan keberlanjutan (organisasi vertikal) sehingga memenuhi prinsip akumulasi dalam pembelajaran. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kemampuan Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip perbedaan kemampuan individual peserta didik, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah ditentukan (dalam sikap, keterampilan dan pengetahuan). Oleh karena itu beragam program dan pengalaman belajar disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan awal peserta didik. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif dalam belajar. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni; membangun rasa ingin tahu dan kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan secara tepat hasil-hasil ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan. Pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan lingkungan hidup. Artinya, kurikulum memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan yang dipelajari di kelas dalam kehidupan di masyarakat. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Pemberdayaan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan dasar yang dapat digunakan untuk mengembangkan budaya belajar. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar Kemampuan/SK dan Kemampuan Dasar/KD serta silabus. Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia yang tidak tercabut dari akar budayanya dan mampu berkontribusi langsung kepada masyarakat di sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan yang dinyatakan dalam Bhinneka Tunggal Ika untuk membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia. Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses perbaikan terhadap kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok peserta didik.

Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

Peningkatan iman dan takwa serta akhlak muliaKeimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun agar sejauh mungkin semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.

Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didikPendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional dan sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkunganDaerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan, dan keragaman karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

Tuntutan pembangunan daerah dan nasionalDalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus ditampung secara berimbang dan saling mengisi.

Tuntutan dunia kerjaKegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seniPendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

AgamaKurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung peningkatan iman, taqwa dan akhlak mulia.

Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting dalam dinamika perkembangan global dimana pasar bebas sangat berpengaruh pada semua aspek kehidupan semua bangsa. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaanPendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Kurikulum harus dapat mendorong berkembangnya wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. Muatan kekhasan daerah harus dilakukan secara proporsional.

Kondisi sosial budaya masyarakat setempatKurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang pelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

Kesetaraan JenderKurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan mendukung upaya kesetaraan jender.

Karakteristik satuan pendidikanKurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.

BAB IITUJUAN

Tujuan Pendidikan Sekolah DasarTujuan Pendidikan Nasional adalah berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang: beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjutVisi SekolahMenjadi Cerdas, Trampil, Kesatria, dan Bersahaja Berdasar Imtaq didukung Iptek

Misi Sekolah

Membentuk insan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha EsaMenghasilkan anak didik yang cerdas dan terampilMenanamkan perilaku Kesatria dan bersahajaMengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dasarMenjalin hubungan yang harmonis dengan warga sekolah, stake holder dan masyarakat sekitar.

Tujuan Sekolah

Sejalan dengan tujuan Pendidikan Dasar dalam Peraturan Pemerintah No.19 Tahun 2005 yaitu meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlaq mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka tujuan yang ingin dicapai oleh SDN Batuaji 2 adalah sebagai berikut :Halaman sekolah memiliki taman sebagai sumber belajar yang nyamanDinding sekolah diciptakan dengan logo dan tulisan yang mengandung unsur pembelajaran;Dapat mengamalkan ajaran agama sebagai kegiatan pembiasaan.Kelas III dan VI menerapkan pembelajaran PAIKEM, sedangkan kelas I, II, IV dan V menerapkan pendekatan pembelajaran scientific approach.Terwujudnya karakter bangsa yang kuat;Menguasai dasar dan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai bekal untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi.

BAB IIISTRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUMSTRUKTUR KURIKULUM KTSPStruktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai kelas I sampai dengan VI. Struktur kurikulum SDN Batuaji 2 disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran dengan ketuntasan sebagai berikut :

1.Kurikulum SD memuat 8 mata pelajaran, muatan local, dan pengembangan diri seperti tertera pada table. Muatan local merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas potensi daerah, termasuk keunggulan daerah. Yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat, setiap peserta didi sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan dari difasilitasi dan atau dibimbing oleh guru atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra kurikuler.2.Substansi mata Pelajaran IPA dan IPS pada SD kelas III dan VI merupakan IPA terpadu dan IPS terpadu3.Pembelajaran pada kelas I, II, IV dan V dilaksanakan melalui pendekatan tematik. Sedangkan pada Kelas III s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.4.Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur Kurikulum Satuan Pendidikan dimungkinkan menambah maksimem empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. menit.5.Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit.6.Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 38 minggu.

MUATAN KURIKULUM KTSPNoKomponenMuatan Kurikulum

Kelas / Alokasi WaktuAMata PelajaranIIIIIIIVVVI1.Pendidikan Agama Islam

4

42.Pendidikan Kewarganegaraan

2

23.Bahasa Indonesia

6

64.Matematika

5

65.IPA

4

46.IPS

3

37.Seni Budaya dan Keterampilan

4

48.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

4

4

B.Mulok

a. Bahasa Jawa

2

2

b. Bahasa Inggris

1

C. Pengembangan Diri

a. Pramuka

*2

b. Olahraga

*2

c. UKS

*2

Jumlah

32

36

Keterangan :SDN Batuaji 2 menambahkan 4 jam pelajaran pada empat mata pelajaran tertentu,1.Menambah 1 jam pelajaran untuk pendidikan agama Islam dengan tujuan peningkatan Iman dan taqwa serta pembiasaan melaksanakan perintah agama.2.Menambah masing-masing satu jam pelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA dengan tujuan ketiga pelajaran tersebut sebagai penentu kelulusan dalam Ujian Nasional.

Muatan kurikulum seperti diuraikan pada PP 19 tahun 2006 pasal 7 meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Di samping itu juga materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri sebagai berikut .Pendidikan Agama IslamPendidikan Agama Islam di SD bertujuan :

Menumbuhkembangkan aqidah melalui proses pembelajaran, pengalaman, pembiasaan agar menjadi manusia yang terus meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan luas, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin, toleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup meliputiAl-quran dan haditsAkidahAkhlakFiqihTarikh dan kebudayaan islam

Pendidikan agama islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian, antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri dan hubungan manusia dengan alam sekitar. Pendidikan KewarganegaraanPelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :Berfikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menangkap isu kewarganegaraan.Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Ruang Lingkup

Persatuan dan kesatuan bangsaNorma hukum dan peraturanHak azasi ManusiaKonstitusi NegaraKekuasaan dan politikPancasilaGlobalisasi

Bahasa IndonesiaMata Pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Berkomunikasi secara aktif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis.Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara.Memahami bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan social.Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.Menghargai dan mengembangkan sastra Indonesia sebagai khasanah budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Ruang lingkupMendengarkanBerbicaraMembacaMenulis

MatematikaMata pelajaran Matematika di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Memahami konsep matematika, mejelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau logaritma, secar luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah.Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pertanyaan matematika.Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Ruang Lingkup

BilanganGeometrid an PengukuranPengelolaan data

IPAMata pelajaran IPA di SD bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan, dan keteraturan alam ciptaan-Nya.Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antar IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat.Mengembangkan ketrampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan.Meningkaykan kesadaran untuk berperan serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan di jenjang berikutnya.

Ruang Lingkup

Makhluk hidup dan proses kehidupan yaitu manusia, hewan, tumbuhan, dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan. Benda / materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi : Cair, Padat, dan gas. Energi dan perubahannya meliputi : Gaya, Bunyi, Panas, magnit, listrik, cahaya dan pesawat sederhana.Bumi dan alam semesta meliputi : tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda langit lainnya.

IPSMata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungan.Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tau, inkuiri, memecahkan masalah, ketrampilan dalam kehidupan sosial.Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional , dan global.

Ruang Lingkup

Manusia, tempat dan lingkunganWaktu keberlanjutan dan perubahanSistim social dan budayaPerilaku ekonomi dan kesejahteraan

Seni Budaya dan KeterampilanMata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan.Menampilkan satu sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan.Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan.Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, nasional dan global.

Ruang Lingkup

Seni rupa mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak dan sebagainya.Seni musik mencakup kemampuan untuk menguasai olah vocal memainkan alat musik, apresiasi karya musik.Seni tari mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.Seni drama mencakup keterampilan pementasan dengan memadukan seni musik, tari dan peran. Keterampilan mencakup segala aspek kecakapan hidup yang meliputi keterampilan personal, keterampilan social, keterampilan vokasional dan akademi.

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan KesehatanMata pelajaran Pendidikan Penjasmani, Olahraga dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik memilik kemampuan sebagai berikut :

Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktifitas jasmani, dan olahraga yang terpilih.

Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan spikis yang lebih baik.Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan gerak dasar.Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internasionalisasi nilai-nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani , olahraga dan kesehatan.Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis.Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan.Memahami konsep aktifitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil serta memiliki sikap yang positif.

Ruang LingkupPermainan dan olah raga meliputi : olah raga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, keterampilan lokomotor dan manipulatif, atletik, kasti, rounders, keepers, sepak bola, bola basket, bola volley, tennis meja, tennis lapangan, bulu tangkis, dan bela diri serta aktivitas lainnya.Aktivitas pengembangan meliputi : mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya.Aktivitas senam meliputi : Ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, dan senam lantai serta aktivitas lainnya.Aktivitas ritmik meliputi : gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic serta aktivitas lainnya.Aktivitas air meliputi : permainan di air, keselamatan air, keterampilan gerak di air, dan renang serta aktivitas lainnya. Kesehatan meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan PPPK dan UKS, aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri dan secara inplisit masuk ke dalam semua aspek.

Muatan LokalMuatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam materi yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan. Muatan lokal yang diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi :Muatan lokal yang akan diselenggarakan di SDN Batuaji 2 meliputi :Muatan Lokal wajib yaitu Mata Pelajaran Bahasa Daerah (Jawa)

Diberikan mulai kelas I s.d. VI pada semester I dan II. Alokasi 2 jam per minggu.Muatan Lokal Pilihan yaitu Mata Pelajaran Bahasa Inggris.

Diberikan mulai kelas I s.d. VI, pada semester I dan II. Alokasi waktu 2 jam per minggu.

Bahasa DaerahMata Pelajaran Bahasa Daerah bertujuan agar peserta didik memiiki kemampuan sebagai berikut :

Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Jawa.

Memahami bahasa Jawa dari segi bentuk, makna dan fungsi serta mrnggunakannya dengan tepat untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan : misalnya di sekolah, di rumah, dan di masyarakatMemiliki kesadaran pentingnya bahasa Jawa untuk menumbuhkan/mengembangkan etika (sopan santun) dalam kehidupan sehari-hari.

Ruang LingkupMendengarkanBerbicaraMembacaMenulis

Bahasa InggrisTujuan Pendidikan Bahasa Inggris agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :Mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi (language accompanying action) dalam konteks sekolah.Memiliki kesadaran tentang hakekat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.

Ruang Lingkup

MendengarkanBerbicaraMembacaMenulis

STRUKTUR KURIKULUM 2013Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; 3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Tabel 1: Kompetensi Inti Kelas I, dan II,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2KOMPETENSI INTIKELAS IKOMPETENSI INTIKELAS II

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Tabel 2: Kompetensi Inti Kelas IV, dan V,Sekolah Dasar Negeri Batuaji 2

KOMPETENSI INTIKELAS IVKOMPETENSI INTIKELAS V

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya

2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa ingin tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

Mata pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan matapelajaran dan alokasi waktu untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sebagaimana tabel berikut.NoKomponenMuatan Kurikulum

Kelas / Alokasi WaktuAKelompok AIIIIIIIVVVI1.Pendidikan Agama Islam44

44

2.Pendidikan Kewarganegaraan55

55

3.Bahasa Indonesia89

77

4.Matematika56

66

5.IPA

33

6.IPS

33

B.Kelompok B

1.Seni Budaya dan Keterampilan44

44

2.Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan44

44

Jumlah3032

3636

Keterangan: Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah antara lain Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah, dan Palang Merah Remaja. Kegiatan ekstra kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja, dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan kompetensi sikap sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat. Matapelajaran Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan tersebut. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu untuk tiap matapelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Khusus untuk matapelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian Agama. Pembelajaran Tematik-Terpadu

Beban Belajar Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu. a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran. b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran. c. Beban belajar satu minggu Kelas IV, dan V adalah 36 jam pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 2. Beban belajar di Kelas I, II, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18 minggu dan paling banyak 20 minggu. 3. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan paling banyak 16 minggu. 4. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40 minggu. Kompetensi Dasar Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut :

kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1; kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Pengembangan DiriPengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler di SDN Batuaji 2 terdiri atas:

Pramuka

Sasaran kegiatan siswa kegiatan pramuka adalah agar peserta didik memiliki:Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lainPerilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaanSikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

Materi Kepramukaan :Baris berbaris. Simpul dan ikatan MorseSemaphoreSandiKompasMenaksir Tanda jejakPenggunaan petaPokok pokok tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan .Permainan

Nilai-nilai yang ditanamkanDemokratisDisiplin Kerja samaRasa KebangsaanToleransiPeduli sosial dan lingkunganCinta damaiKerja keras

Olah raga

Sepak bolaBola vollyAtletikTenis mejaBulu tangkis

Nilai Yang DitanamkanSportifitasMenghargai prestasiKerja kerasCinta damaiDisiplinJujur

UKS

Kegiatan-kegiatan UKS diantaranya : Pelaksanaan Program UKS Meliputi :

Kebersihan kelasKebersihan halamanKebersihan anakPemeriksaan berkalaPemeriksaan rutinPengukuran Berat Badan, Tinggi BadanLomba Kebersihan KelasKerja Bakti KebesihanSekriningImunisasiPengobatan SiswaPemeriksaan KesehatanPembinaan Kades Tri Wisada

Nilai yang ditanamkan :Peduli sosialToleransiDisiplinKomunikatif

Agama

Qiroat (dilaksanakan di gugus tiap hari Sabtu)Tartil

Komputer

Materi pembelajaran computer meliputi :Mengenal perangkat computer (bagian yang tampak)Menghidupkan dan mematikan computerMengetik huruf dan angka Mengetik surat dan jadwal pelajaranBermain gamesPengenalan internet

Kegiatan Pembiasan Rutin (kegiatan yang dilakukan terjadwal)

Piket kelasIbadah/sholat dhuha/sholat dhuhur berjamaah/Peringatan Hari Besar Agama (PHBA)Berdoa sebelum dan sesudah pelajaranUpacara hari SeninSenamJumat bersih dilaksanakan minggu ke-1 dan ke-3 tiap bulan

Spontan adalah kegiatan yang tidak terjadwal dalam kejadian khusus

Memberi dan menjawab salamMeminta maafBerterima kasihMenjenguk teman sakitMembuang sampah pada tempatnyaMelerai teman yang bertengkar

Keteladanan adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari

Pembinaan Ketertiban Pakaian Seragam Anak Sekolah

Berpakaian bersih dan rapiBerpakaian seragam lengkap

Pembinaan Kedisiplinan

Mentaati tata tertib (disiplin , taat waktu dan taan peraturan)berangkat lebih awalAntri Meminjam dan mengembalikan buku perpustakaaan tepat pada waktunyaMenggunakan alat-alat sekolahan dan mengembalikan dengan baikTidak menaiki sepeda di halaman sekolahIjin jika meninggalkan sekolahan

Penanaman Nilai Akhlak Islami

Berdoa sebelum dan sesudah pelajaranShalat dhuha pada waktu istirahatShalat dhuhur berjamaahSenyum , salam, sapa, salim bila bertemuSalim dengan guru saat masuk kelas dan pulangMeminta maaf jika berbuat salahMengakui kesalahan diri sendiriMengunjungi siswa/teman yang sakitBerperilaku santunMengucapkan terima kasih

Penanaman Budaya Minat Baca

Membaca buku di perpustakaan

Penanaman Budaya Bersih Diri

Kebersihan kuku dan tangan Kebersihan gigiKebersihan rambutKebersihan pakaianKebersihan kulit / mencuci tanganKebersihan telinga

Penanaman Budaya Bersih Lingkungan Kelas dan Sekolah

Mengambil sampah yang berserakan

Penanaman Budaya Lingkungan Hijau

Membawa tanaman bunga dan menanam di taman sekolahan

Pengondisian

keadaan yang harus dilakukan agar kondisi lingkungan sekolah menjadi nyaman, aman, dan tentram. (toilet yang selalu bersih, bak sampah ada diberbagai tempat dan selalu dibersihkan, sekolah terlihat rapi dan alat belajar ditempatkan teratur.

Kegiatan Nasionalisme dan PatriotismeUpacara Hari Kemerdekaan RIUpacara hari Sumpah PemudaUpacara hari Pendidikan NasionalUpacara hari Kesaktian Pancasila

PENGATURAN BEBAN BELAJAR Beban belajar yang digunakan pada jenjang SD adalah system paket.

Sistem paket adalah sistem penyelelenggaraan program pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.Jumlah jam secara menyeluruh sebanyak 38 jam pelajaran (jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada system paket dialokasikan sebagai tertera pada struktur kurikulum. Sekolah 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam system paket untuk SDN Batuaji 2 40%, dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. (Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi).Satu jam pelajaran berjumlah 35 menit.Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka.

KelasSatu Jam Pembelajaran TatapMuka/menitJumlah jam Pembelajaran per mingguMinggu efektif per Tahun AjaranWaktu Pembelajaran/Jam Per Tahun123456353535353535323232373737363636363636

588609630798798798

KETUNTASAN BELAJARKetuntasan belajar didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya input peserta didik tingkat isensial SK, KD dan atau mata pelajaran, Kemampuan daya dukung, dan tingkat kesulitan mata pelajaran. Berdasarkan pertimbangan tersebut ditentukan ketuntasan belajar, minimal 70%.Peserta didik yang belum dapat mencapai ketuntasan belajar 70% dan 75% harus mengikuti program perbaikan (Remidial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang dipersyaratkan. Yang telah mencapai ketuntasan belajar 70% sampai 100% dapat mengikuti program pengayaan (earchement).

Ketuntasan Belajar SDN Batuaji 2NoMata PelajaranKKMKeterangan1Pendidikan Agama75KKM2Pendidikan Kewarganegaraan75

3Bahasa Indonesia70KL I VI

KKMdihitungdengan rumus :JmlKKM JmlMp4Matematika 70

5Ilmu Pengetahuan Alam70

6Ilmu Pengetahuan Sosial75

7Seni Budaya dan Keterampilan75

8Pendidikan Jasmani, Olah Raga Kesehatan75

9Muatan Lokal70

a. Bahasa Jawa75

b. Bahasa Inggris70

10Pengembangan DiriB

Jumlah 730

Rata-rata 73.00

Kelas INoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama757560602Pendidikan Kewarganegaraan 70-40-3Bahasa Indonesia707030384Matematika 70

35

5Ilmu Pengetahuan Alam707040376Ilmu Pengetahuan Sosial707030

7Seni Budaya dan Keterampilan -75-508Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-75-60BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa70703540

b. Bahasa Inggris70702525

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Kelas IINoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama7,57,56,06,02Pendidikan Kewarganegaraan 7,0-3,0-3Bahasa Indonesia7,07,53,52,74Matematika 7,0

2,5-5Ilmu Pengetahuan Alam7,07,02,82,86Ilmu Pengetahuan Sosial7,0

3,0-7Seni Budaya dan Keterampilan -7,5-5,08Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,5-6,0BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa7,07,53,03,5

b. Bahasa Inggris7,07,02,52,5

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Kelas IIINoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama7,57,56,06,02Pendidikan Kewarganegaraan 7,5-2,5-3Bahasa Indonesia7,57,53,54,04Matematika 7,0-2,7-5Ilmu Pengetahuan Alam7,07,03,53,66Ilmu Pengetahuan Sosial7,0-2,5-7Seni Budaya dan Keterampilan -7,5-5,08Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,5-6,0BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa7,07,53,53,8

b. Bahasa Inggris7,07,02,52,5

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Kelas IVNoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama7,57,56,06,02Pendidikan Kewarganegaraan 7,5-3,5-3Bahasa Indonesia7,57,53,53,04Matematika 7,0-2,5-5Ilmu Pengetahuan Alam7,07,53,53,96Ilmu Pengetahuan Sosial7,0-2,5

7Seni Budaya dan Keterampilan -7,5-5,08Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,5-6,0BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa7,07,5403,6

b. Bahasa Inggris7,07,02,52,5

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Kelas VNoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama7,57,56,06,02Pendidikan Kewarganegaraan 7,5-4,5-3Bahasa Indonesia7,57,53,52,64Matematika 7,0-3,4-5Ilmu Pengetahuan Alam7,07,53,53,46Ilmu Pengetahuan Sosial7,0-2,5-7Seni Budaya dan Keterampilan -7,5-5,08Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,5-6,0BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa7,07,0403,5

b. Bahasa Inggris7,07,02,52,5

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Kelas VINoMata PelajaranKKM

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama7,57,56,06,02Pendidikan Kewarganegaraan 7,5-4,0-3Bahasa Indonesia7,57,53,63,74Matematika 7,0-3,4-5Ilmu Pengetahuan Alam7,07,03,53,76Ilmu Pengetahuan Sosial7,0-3,0-7Seni Budaya dan Keterampilan -7,5-5,08Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,5-6,0BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa7,07,53,43,5

b. Bahasa Inggris7,07,02,52,5

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Mekanisme dan Prosedur penentuan KKM di SDN Batuaji 2 kompleksitas dengan bobot tinggi 1, sedang 2, ringan 3Daya dukung dengan bobot tinggi 3, sedang 2 , rendah 3Intake dengan bobot tinggi 3, sedang 2, rendah 3Bobot maksimal 3 x 3 = 9KKM:Jumlah bobot yang diperolehBobot maksimalx 100

Upaya sekolah untuk mencapai KKM Ideal

Mengaktifkan jam pembelajaranMelaksanakan perbaikan bagi peserta didik yang lamban dan pengayaan bagi peserta didik yang pandai.Mengatur pelaksanaan tugas mandiri terstruktur dan tidak terstruktur.Memberi pelajaran tambahanMembentuk kelompok belajar

F. KENAIKAN KELAS DAN KELULUSAN1. Kenaikan KelasKriteria kenaikan kelas mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BNSP.Peserta didik SDN Batuaji 2 dinyatakan naik kelas jika memnuhi syarat :Mencapai ketuntasan minimal pada semua indicator hasil belajar (HB), Kompetensi Dasar (KD), dan Standar Kompetensi (SK) pada semua pelajaran.Jika nilai peserta didik yang tidak tuntas tidak lebih dari tiga mata pelajaranJika ketidak hadiran tanpa keterangan dalam 1 tahun kurang dari 20 hari.

Jenis penilaian berdasarkan cakupan kompetensi yang diukurSebagaimana dijelaskan dalam PP. No. 19 tahun 2005 bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik terdiri atas ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.Ulangan harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk mengukur/menilai pencapaian kompeternsi setelah menyelesaikan satu kompetensi dasar (KD) atau lebih. Ulangan harian merujuk pada indikator dari setiap KD. Bentuk ulangan harian selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.Sebagaimana tindak lanjut ulangan harian yang diperoleh dari hasil tes tertulis, pengamatan, atau tugas diolah dan dianalisis. Hal ini dimaksudkan agar ketuntasan belajar siswa pada setiap kompetensi dasar lebih dini diketahui. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan sehingga perkembangan belajar siswa dapat segera diketahui sebelum akhir semester. Dalam rangka memperoleh nilai tiap mata pelajaran selain dengan ulangan harian dapat dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Tugas-tugas tersebut dapat didokumentasikan dalam bentuk fortofolio. Ulangan harian ini juga berfungsi sebagai diagnosis terhadap kesulitan belajar siswa.Ulangan Tengah Semester

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. Bentuk ulangan tengah semester selain tertulis dapat juga secara lisan, praktik/perbuatan, tugas dan produk.Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester satu. Cakupan ulangan akhir semester meliputi seluruh indikator yang mereseprentasikan semua KD pada semester satu. Ulangan Kenaikan Kelas

Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan di akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester genap. Cakupan ulangan kenaikan kelas meliputi seluruh indikator yang mempresentasikan KD pada semester tersebut. Ulangan Kenaikan Kelas dapat berbentuk tes tertulis, lisan , praktik/perbuatan, pengamatan. tugas dan produk. Sebagai tindak lanjut ulangan kenaikan kelas adalah mengolah dan menganalisis nilai ulangan kenaikan kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. Dengan demikian ulangan ini dapat diikuti dengan program tindak lanjut baik remidial atau pengayaan, sehingga kemajuan belajar siswa untuk hal-hal yang bersifat esensial dapat diketahui sedini mungkin sebelum menamatkan sekolahPelaporan

Laporan kemajuan hasil belajar siswa merupakan sarana komunikasi dan hubungan kerjasama antara sekolah, siswa, dan orang tua. Proses pelaporan penilaian hasil belajar siswa merupakan suatu tahapan dari serangkaian suatu proses pendidikan di sekolah yang harus dilewati. Bentuk laporan kejuan harus disajikan secara sederhana, mudah dibaca, dipahami, komunikatif serta menampilkan profil atau tingkat kemajuan siswa. Dengan demikian orang tua atau pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan mudah mengidentifikasi kompetensi yang harus ditingkatkan . Laporan pencapaian kemajuan belajar secara menyeluruh menggambarkan kualitas pribadi siswa sebagai internalisasi dan kristalisasi belajar melalui sebagian kegiatan baik intra maupun ekstrakurikuler pada waktu 1 semester.

2.KelulusanKriteria kelulusan mengacu kepada standar penilaian yang dikembangkan oleh BSNP, yang mengacu pada PP 19/2005 pasal 72 ayat 1.Peserta didik dinyatakan lulus apabila :Menyelesaikan seluruh program pembelajaran Memperoleh nilai minimal 55 pada penilaian akhir untuk seluruh kelompok mata pelajaran :

Agama dan akhlak muliaKewarganegaraan dan kepribadianEstetikaPendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

Lulus Ujian Sekolah untuk kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.Lulus Ujian Nasional SKL (Tingkat Kelulusan yang harus dicapai)

NoMata PelajaranStandar Kelulusan

Peserta Didik NormalPeserta Didik Inklusi

Tulis PraktekTulis Praktek AMata Pelajaran

1Pendidikan Agama6,007,505,006,002Pendidikan Kewarganegaraan 7,00-3,00-3Bahasa Indonesia5,007,503,005,004Matematika 4,00-2,25-5Ilmu Pengetahuan Alam6,007,503,005,006Ilmu Pengetahuan Sosial6,50-3,00-7Seni Budaya dan Keterampilan -7,50-6,008Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan-7,50-6,00BMuatan Lokal :

a. Bahasa Jawa6,507,504,006,00

b. Bahasa Inggris6,006,502,502,50

c. Budi Pekerti-B-CCPengembangan Diri

a. Kepramukaan-B-C

b. Olah Raga-B-C

c. Komputer-B-C

d. Keagamaan-B-C

Program sekolah dalam meningkatkan kwalitas kelulusan

- Membentuk kelompok belajar- Menambah jam pembelajaran - Mengaktifkan kegiatan pembelajaran- Melatih mengerjakan soal-soal ujianAntisipasi jika peserta didik tidak lulus ujian

- Mendaftarkan dan mengikutsertakan pada ujian kejar paket C.Pendidikan Kecakapan HidupPendidikan kecakapan hidup di SDN Batuaji 2 adalah computer

MATERI PEMBELAJARAN KOMPUTERSD NEGERI BATUAJI 2KelasMateriIPengenalan bagian bagian komputerMengetik huruf dan angkaGames

IIMenghidupkan dan mematikan dengan urutan yang benarMengetik huruf dan angkaGames

III1.Mengetik huruf dan angka2.Games IV1.Mengetik surat2.Games V1.Membuat dan mengetik surat2.Membuat kolom/table jadwal mata pelajaran3. GamesVI1.Membuat surat dan mengetik surat2.Menghitung3.Games

Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karateristik bangsa

Pendidikan karakter adalah langkah terencana untuk membentuk pribadi peserta didik agar mengenal, peduli, dan memadukan nilai-nilai baik dalam pembelajaran di sekolah pada setiap aspek yang ada di sekolah. Nilai-nilai baik tersebut harus melibatkan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik yang akan berguna bagi kehidupan siswa di kemudian hari.

Pendidikan karakter dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan dari berbagai pihak, tidak hanya dari guru dan pihak sekolah tetapi juga keluarga serta lingkungan masyarakat sekitar siswa agar terjadi lingkaran komunitas yang bersinergi dan menghasilkan tatanan masyarakat yang madani.Beberapa daerah telah mengaplikasikan pendidikan karakter dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Diharapkan dengan adanya penerapan pendidikan karakter ini dapat meminimalisir bahkan mencegah meningkatnya perilaku kenakalan remaja di kalangan pelajar.Dalam pelaksanaan pendidikan karakter di sekolah, ada dua mata pelajaran yang dapat langsung mengimplementasikannya pada materi ajar terkait dengan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia, yakni pendidikan agama dan PKn. Selain dua pelajaran tersebut, pelajaran lain lebih pada internalisasi nilai-nilai dalam tingkah laku sehari-hari melalui proses pembelajaran (kegiatan belajar mengajar dan penilaian).Ada delapan hal yang menjadi pokok dalam pendidikan karakter, yaitu:1. Kereligiusan2. Kejujuran3. Kecerdasan4. Tanggung jawab5. Kebersihan dan kesehatan6. Kedisiplinan7. Tolong menolong8. Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatifPelaksanaan pendidikan karakter baik melalui proses pembelajaran, kegiatan pembinaan kesiswaan, maupun pengelolaan sekolah perlu dimonitor dan dievaluasi agar kesesuaian antara tujuan dan penerapan dapat terpantau dengan baik serta hambatan-hambatan yang dihadapi dapat dicari solusi dalam masalah yang dihadapi.Dari hasil pengamatan, catatan, tugas, laporan, dan sebagainya guru dapat memberikan kesimpulannya/pertimbangan yang dinyatakan dalam pernyataan kualitatif sebagai berikut iniBT: Belum Terlihat (apabila peserta didik belum memperlihatkan tanda- tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator).MT : Mulai Terlihat (apabila peserta didik sudah mulai memperlihatkan adanya tanda-tanda awal perilaku yang dinyatakan dalam indikator tetapi belum konsisten)MB : Mulai Berkembang (apabila peserta didik sudah memperlihatkan berbagai tanda perilaku yang dinyatakan dalam indikator dan mulai konsisten)MK : Membudaya (apabila peserta didik terus menerus memperlihatkan perilaku yang dinyatakan dalam indikator secara konsisten)

PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBALPendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peseta didik. Keterampilan lokal dan global SD Batuaji 2 adalah ketrampilan membuat taplak meja.

PROGRAM KETRAMPILANKELASMATERII1. Memberikan contoh kertas yang akan dipakai melipat2. Kertas lipat tidak boleh mengkilap karena diisi hiasan dengan spidol3. Latihan membuat lipatan berbagai macam bentuk4. Siswa praktek membuat bentuk lipatan : kapal dan bajuII1. Menerangkan bahan kertas yang akan dipakai melipat2. Memberikan beberapa contoh bentuk lipatan 3. Siswa latihan membuat lipatan bentuk : burung angsa dll 4. Memberikan tugas latihan di rumahIII1. Memberikan contoh bahan bahan yang akan dipakai dalam membuat mainan yang digerakkan oleh angin2. Memberikan contoh cara membuat baling baling3. Siswa praktek secara berkelompok dan perorangan4. Memberikan tugas untuk melipat model lainIV1. Memberikan contoh pita yang akan dipakai membuat ayaman2. Memberikan contoh cara membuat : ketupat3. Siswa dapat membedakan bahan / alat berdasarkan teksturV1. Memperkenalkan bahan bahan taplak2. Memberikan contoh cara teknik teknik membuat taplak3. Latihan membuat motif taplak 4. Siswa membuat taplak meja dengan kain VI1. Memperkenalkan bahan bahan taplak2. Memberikan contoh cara teknik teknik membuat taplak3. Latihan membuat motif taplak 4. Siswa membuat taplak meja dengan kain BAB VPENUTUP

Dengan selesainya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini, maka SDN Batuaji 2 telah memiliki acuan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran pada tahun pelajaran 2014 / 2015. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ini diharapkan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sehingga kegiatan belajar mengajar di SDN Batuaji 2 menjadi lebih menyenangkan, menantang, mencerdaskan, dan dapat menghasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata hanya mendapat pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk akhlak budi luhur. Melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan. Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancarr. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang memiliki akhlak budi mulia sebagai pencerminan budaya bangsa.