kurikulum astronomi.pdf

7
Kurikulum Tujuan dan Program Pendidikan Astronomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki benda dan isi jagat raya. Kaitan astronomi dengan cabang pengetahuan MIPA lainnya sangat erat karena jagat raya dengan isinya merupakan laboratorium yang selain untuk menguji teori juga untuk mengetahui kelakuan benda dalam alam makro. Kondisi-kondisi yang ekstrem yang sulit atau tidak mungkin diciptakan di laboratorium di bumi (seperti ruang yang sangat hampa, materi dengan kerapatan tinggi, medan gravitasi dan medan magnet yang sangat kuat) dapat diperoleh dalam alam semesta. Teori struktur dan evolusi bintang telah sukses dalam menjelaskan sumber-sumber energi dalam alam semesta serta asal mula dan proses perkembangan bintang-bintang. Ini menunjukkan bahwa teori struktur bintang yang didasarkan pada fisika atom dan benda-benda renik lainnya dapat menjelaskan gejala-gejala alam pada skala yang besar. Medan gravitasi yang kuat di sekitar berbagai benda langit merupakan arena yang menarik untuk telaah teori relativitas umum. Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, penemuan-penemuan baru yang didapatkan dengan menggunakan teleskop optik besar, antena radio raksasa, maupun satelit buatan telah memberikan pengertian dan lapangan baru untuk penelitian. Pengayaan pengetahuan manusia tentang jagat raya itu hanya terjadi karena tuntutan dan kemajuan bidang lain: optika, komputer, elektronika dan lain-lain. Bagian alam yang tadinya tidak "tampak" sekarang menjadi nyata. Karena eratnya kaitan astronomi dengan bidang-bidang MIPA lainnya, khususnya fisika dan matematika, maka kurikulum pendidikan sarjana astronomi banyak memasukkan unsur-unsur fisika dan matematika di samping berbagai cabang ilmu astronomi itu sendiri. Tujuan pendidikan sarjana astronomi adalah membentuk sarjana yang tanggap akan perkembangan ilmu astronomi atau ilmu yang bertautan. Mereka juga dipersiapkan untuk menempuh tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Hal-hal yang diharapkan dari sarjana astronomi dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Pengetahuan. Sarjana astronomi harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam fisika dan matematika yang melandasi hampir semua aspek dalam astronomi. Dasar-dasar astronomi dan astrofisika harus mereka kuasai dengan mendalam. Mereka juga harus memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang berbagai bidang studi astronomi. 2. Kemampuan & Ketrampilan. Sarjana astronomi harus mampu berpikir nalar, kritis, dan kreatif. Mereka juga harus dapat menerangkan gejala alam baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Mereka juga harus mampu menerapkan metode fisika dan matematika dalam pemecahan masalah dalam astronomi dan astrofisika. Mereka harus mampu mengikuti perkembangan ilmu yang didalaminya melalui literatur maupun diskusi. 3. Wawasan. Sarjana astronomi harus memiliki wawasan yang cukup tentang astronomi dan ilmu-ilmu lain yang bertautan. Mereka harus tahu ke mana harus mencari sumber-sumber informasi yang mereka perlukan. 1 / 7

Transcript of kurikulum astronomi.pdf

Page 1: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

Tujuan dan Program Pendidikan

Astronomi adalah cabang ilmu pengetahuan yang menyelidiki benda dan isi jagat raya. Kaitanastronomi dengan cabang pengetahuan MIPA lainnya sangat erat karena jagat raya denganisinya merupakan laboratorium yang selain untuk menguji teori juga untuk mengetahui kelakuanbenda dalam alam makro. Kondisi-kondisi yang ekstrem yang sulit atau tidak mungkindiciptakan di laboratorium di bumi (seperti ruang yang sangat hampa, materi dengan kerapatantinggi, medan gravitasi dan medan magnet yang sangat kuat) dapat diperoleh dalam alamsemesta. Teori struktur dan evolusi bintang telah sukses dalam menjelaskan sumber-sumberenergi dalam alam semesta serta asal mula dan proses perkembangan bintang-bintang. Inimenunjukkan bahwa teori struktur bintang yang didasarkan pada fisika atom dan benda-bendarenik lainnya dapat menjelaskan gejala-gejala alam pada skala yang besar. Medan gravitasiyang kuat di sekitar berbagai benda langit merupakan arena yang menarik untuk telaah teorirelativitas umum.

Dalam beberapa dasawarsa belakangan ini, penemuan-penemuan baru yang didapatkandengan menggunakan teleskop optik besar, antena radio raksasa, maupun satelit buatan telahmemberikan pengertian dan lapangan baru untuk penelitian. Pengayaan pengetahuan manusiatentang jagat raya itu hanya terjadi karena tuntutan dan kemajuan bidang lain: optika, komputer,elektronika dan lain-lain. Bagian alam yang tadinya tidak "tampak" sekarang menjadi nyata.Karena eratnya kaitan astronomi dengan bidang-bidang MIPA lainnya, khususnya fisika danmatematika, maka kurikulum pendidikan sarjana astronomi banyak memasukkan unsur-unsurfisika dan matematika di samping berbagai cabang ilmu astronomi itu sendiri. Tujuanpendidikan sarjana astronomi adalah membentuk sarjana yang tanggap akan perkembanganilmu astronomi atau ilmu yang bertautan. Mereka juga dipersiapkan untuk menempuh tingkatpendidikan yang lebih tinggi. Hal-hal yang diharapkan dari sarjana astronomi dapat dijabarkansebagai berikut:

1. Pengetahuan. Sarjana astronomi harus memiliki pengetahuan yang cukup dalam fisikadan matematika yang melandasi hampir semua aspek dalam astronomi. Dasar-dasar astronomidan astrofisika harus mereka kuasai dengan mendalam. Mereka juga harus memilikipengetahuan yang cukup baik tentang berbagai bidang studi astronomi.

2. Kemampuan & Ketrampilan. Sarjana astronomi harus mampu berpikir nalar, kritis, dankreatif. Mereka juga harus dapat menerangkan gejala alam baik secara kualitatif maupunkuantitatif. Mereka juga harus mampu menerapkan metode fisika dan matematika dalampemecahan masalah dalam astronomi dan astrofisika. Mereka harus mampu mengikutiperkembangan ilmu yang didalaminya melalui literatur maupun diskusi.

3. Wawasan. Sarjana astronomi harus memiliki wawasan yang cukup tentang astronomidan ilmu-ilmu lain yang bertautan. Mereka harus tahu ke mana harus mencari sumber-sumberinformasi yang mereka perlukan.

1 / 7

Page 2: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

4. Sikap.Sarjana astronomi harus memiliki kemauan untuk selalu mengembangkan diri.Mereka harus memiliki itikad untuk mencari informasi-informasi perkembangan terbaru ilmuyang didalaminya.

Program SarjanaKarakter utama dalam Kurikulum 2008 Program Studi Astronomi untukProgram Sarjana (S1) adalah mempertajam kuliah inti astronomi untuk kuliah mayor astronomidan mengakomodasi perubahan paradigma adanya program mayor dan minor. Sejumlahpengetahuan yang dinilai fundamental dalam matematika, fisika, astronomi, dan astrofisikaterdapat dalam matakuliah matakuliah mayor astronomi. Tujuan dari untaian MK tersebutdiharapkan akan membangun karakter calon sarjana dengan latar belakang penguasaan sainsastronomi dan astrofisika yang kokoh. Materi yang lebih lanjut dan/atau lebih khusus diberikandalam bentuk matakuliah pilihan yang jumlah dan ragamnya banyak, yang dirancang untukmemberikan gambaran serta pendalaman dalam kecenderungan perkembangan berbagai ilmudi masa datang. Hal ini agar calon sarjana memiliki bekal wawasan untuk tanggap terhadapperkembangan sains dan teknologi yang sangat cepat. Bekal ini akan memenuhi kebutuhanumum sains dan teknologi modern (serta masyarakat modern) yang menghendaki fleksibilitasdan ketrampilan yang tinggi. Mata kuliah laboratorium serta mata kuliah pilihan dan tugas akhirakan memberikan bekal multi disiplin dengan latar belakang sains yang kuat. Selain itumahasiswa memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan kegiatan ekstrakurikuler berupakomunikasi astronomi dengan masyarakat umum. Hal ini akan menciptakan karakter sarjanayang tidak hanya siap belajar di jenjang yang lebih tinggi di bidang astronomi maupunnon-astronomi, tetapi juga tanggap, cepat beradaptasi, memiliki kemampuan sosial untukmengembangkan diri, di lingkungan apapun.

Berbeda dari Kurikulum 2003, Kurikulum 2008 mengusulkan beberapa matakuliah ”baru”, yangmerupakan aransemen dan distribusi baru berbagai konsep dasar fisika dan matematika yangsegera diikuti oleh pengkayaan dalam aspek astronomi dan astrofisika. Kurikulum ini mencobamengurangi berulangnya pemberian materi yang sama antar matakuliah, walaupunpengulangan sampai batas tertentu terkadang diperlukan. Amat disayangkan bahwapengenalan astronomi sebagai pembuka wawasan tentang ilmu astronomi, yang dalamkurikulum-kurikulum sebelumnya diberikan pada tahun pertama, dalam Kurikulum 2008 tidakdiizinkan untuk diberikan dalam satu matakuliah. Mata kuliah Laboratorium Astronomidimajukan ke tahap Sarjana Muda, untuk lebih mengawalkan pelatihan ketrampilankelaboratoriuman, dengan perombakan materi yang terintegrasi. Pengetahuan tentang teori danpengolahan sinyal digital, pengenalan hardware, dsb, serta aplikasinya untuk astronomi disusunsecara integratif.

Agar sesuai dengan tujuan pendidikan, jumlah total SKS mata kuliah pilihan diperbanyakmenjadi 36 SKS, yang lebih banyak daripada dalam Kurikulum 2003 yang hanya 24 SKS. Sejaktahun kedua mahasiswa berkesempatan untuk mengambil mata kuliah pilihan. Dalamimplementasinya, peran dosen wali tentu perlu dioptimalkan.

Program MagisterDalam Kurikulum 2008 tetap ditawarkan dua keahlian/jalur: 1. Astrofisika Lanjut (Advanced Astrophysics), dan 2. Pengembangan dan Pendidikan Astronomi (Astronomy Development and Education).

2 / 7

Page 3: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

Walaupun dalam jalur kerja yang berbeda, keduanya tetap bersama dalam motivasimengembangkan astronomi. Jalur pertama merupakan jalur riset dalam astronomi, sehinggadapat dikatakan sebagai ekstensi linier dari Program Sarjana. Jalur ini lebih ditawarkan kepadamereka yang memiliki latar belakang yang kuat dalam sains, misalnya sarjana sains (astronomi,fisika, matematika, geofisika, meteorologi, dan sebagainya) dan ingin melanjutkan ke bidangpenelitian astronomi. Dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, tidak terdapat perombakanyang mendasar.

Jalur kedua lebih ditawarkan kepada peminat studi lanjut yang bukan berasal dari latarbelakang sains yang kuat. Tahun pertama, mahasiwa diberi landasan/dasar-dasar astronomiterpenting. Seperti juga telah disinggung, pengertian ”pengembangan” di sini dapat mencakupberbagai aspek. Pada tahun kedua, kurikulum mencoba menggali potensi peserta dalammengembangkan astronomi, misalnya dalam aspek hardware, policy, pendidikan, sejarah,filsafat, dan sebagainya. Melalui program ini mahasiswa didorong untuk berinovasi dalampengembangan astronomi di luar jalur riset ‘klasik’. Mata kuliah pilihan yang ditawarkan,mencerminkan dorongan untuk melakukan inovasi tersebut. Demikian pula, telah disinggungluasnya aspek pendidikan dalam astronomi. Pada jalur ini, mahasiswa juga diajak untukmengeksplorasi ragam pendidikan astronomi, antara lain, di berbagai belahan dunia. Senimengkomunikasikan astronomi juga dicoba didalami dalam program ini. Dengan kata lain,program ini bukan ditujukan untuk ‘menyaingi’ apa yang biasanya dikembangkan di universitaspendidikan, tetapi mendalami pendidikan dalam aspeknya selain pedagogis. Secara umum jalurkedua ini memberikan spesialisasi dalam jalur komunikasi-pendidikan ataupun dalam jalurmanajemen-sains sebagai persiapan ke depan untuk bekerja di tingkat kebijakan (policy level)pada science-based business.

Program DoktorProgram Doktor Institut Teknologi Bandung merupakan penghela utama bagikegiatan penelitian di ITB, sehingga hasil penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakatserta dapat menumbuhkan dan menajamkan pengetahuan di bidang sains, teknologi, dan seni.Setelah mengikuti pendidikan Program Doktor di ITB, para lulusan diharapkan memilikipemahaman yang mendalam tentang ilmu pengetahuan dalam bidang studi pilihannya, dandapat secara mandiri melaksanakan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat sertaberkontribusi dalam kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di taraf internasional.

Program Doktor di bidang astronomi berbasis pada penelitian, yaitu mahasiswa Program Doktormelakukan penelitian untuk menyusun disertasi, yang hasilnya merupakan suatu kontribusidalam astronomi ‘proper’, sebagai suatu karya penelitian yang original. Dengan demikianKurikulum Program Doktor akan sangat terkait dengan program-program penelitian di bawahpayung penelitian Kelompok Keilmuan Astronomi.

Kurikulum program doktor tahun 2008 ditetapkan dengan beban minimal 40 sks, danmerupakan kurikulum yang terpadu, sehingga program doktor merupakan mata rantai yangmenerus dari kurikulum program Sarjana dan Magister. Jika peserta ujian penerimaan programdoktor mempunyai potensi akademik yang dinilai cukup, namun kemampuan akademik yangdicerminkan dari penguasaan materi dinilai belum cukup, maka peserta tersebut dapatmengikuti perkuliahan tambahan yang diakui dengan beban maksimum 9 sks yang sesuaidengan kebutuhan. Mata kuliah yang diakui dalam program Doktor adalah mata kuliah

3 / 7

Page 4: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

Pascasarjana.

Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam mengikuti program doktor dan melaksanakanpenelitian dengan hasil yang berkualitas ilmiah tinggi, maka sebelum melaksanakan programpokok yaitu penelitian, setiap mahasiswa program doktor harus lulus dari ujian kualifikasi.Tujuan Ujian Kualifikasi adalah untuk para mahasiswa program doktor menunjukkankemampuan melakukan dan menyelesaikan penelitian, yang ditunjukkan antara lain denganpenguasaan yang dalam tentang pengetahuan yang melandasi penelitian, kemampuanmenyusun rencana penelitian secara rinci, serta kemampuan lain yang dianggap perlu. Bobotsks ujian kualifikasi ini ditetapkan 3 sks.

Setelah lulus dari ujian kualifikasi, mahasiswa akan berstatus mahasiswa kandidat doktor, danmelaksanakan penelitian secara terstruktur di bawah bimbingan Promotor dan Co-promotoryang telah ditetapkan oleh KPPS Fakultas. Ujian kualifikasi dapat ditempuh antara akhirsemester pertama dan akhir semester ke-empat, sejak diterima sebagai Mahasiswa ProgramDoktor. Ujian Kualifikasi dapat ditempuh maksimum 2 kali. Kegiatan penelitian dimulai denganstudi awal penelitian, penyusunan proposal, dan presentasi proposal, dengan beban 5 sks,yang dirancang untuk diselesaikan dalam 1 semester. Setelah proposal disetujui, kegiatanpenelitian dilaksanakan secara terstruktur dan dievakuasi secara berkala dalam bentuk seminardan laporan kemajuan penelitian pada setiap semester, selama 5 semester, dengan bebanmasing-masing semester sebesar minimum 5 sks. Setiap laporan kemajuan penelitiandisampaikan dalam suatu seminar terbuka yang melibatkan KPPS. Pada semester akhir tahunketiga mahasiswa kandidat doktor menempuh sidang doktor untuk mempertahankandisertasinya, dengan beban sebesar 3 sks. Perkiraan lama studi normal bagi programpendidikan doktor adalah 6 semester.Kompetensi LulusanSejalan dengan tujuan dari desain kurikulum yang mencoba mengantisipasi perkembanganglobal di dunia pendidikan dan penelitian astronomi, maka diharapkan peserta didik akanmemperoleh latar belakang pengetahuan sains yang kokoh, dan memiliki wawasan yangprogresif serta adaptif terhadap bidang-bidang terapan yang terkait. Para sarjana astronomi,khususnya mampu beradaptasi dan berkembang dengan cepat di dunia kerja, apapun bidangyang kelak mereka tekuni. Hal ini karena telah terbentuk self-development attitude.

Proses pendidikan yang ditempuh oleh peserta didik diharapkan mampu membentuk polaberfikir analitik dan melatih kemampuan untuk mengkomunikasikan pikirannya. Kemampuananalitik ini antara lain tercermin pada kemampuan memberikan deskripsi ilmiah dalam melihatsuatu persoalan. Selain itu, ketrampilan ilmiah juga tercermin pada kemampuan penguasaandasar pada tugas-tugas kelaboratoriuman, baik yang bersifat etika maupun pengetahuan danskill. Dengan demikian, mereka akan tanggap terhadap perkembangan sains dan teknologi.Pada jenjang yang lebih tinggi (magister dan doktor), peserta didik diharapkan tidak hanyamampu menerapkan teori yang dipelajari, tetapi juga mengembangkannya.

Dengan demikian, kompetensi lulusan Program Studi Astronomi adalah kompetensi sarjanasains pada umumnya dengan spesialisasi astronomi dan/atau astrofisika, antara lain sebagaiberikut :

4 / 7

Page 5: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

1. dapat melaksanakan pengamatan ilmiah dan mengenali permasalahan ilmiah 2. dapat merumuskan hipotesa penjelasan ilmiah atas hasil yang diamati 3. dapat mengajukan prediksi atas hipotesa 4. dapat melaksanakan eksperimen dan perolehan data 5. dapat menginterpretasi data (mengambil kesimpulan) 6. dapat mengembangkan teori* 7. dapat menerapkan ilmu pengetahuannya untuk menyelesaikan masalah*

Secara umum, sarjana sains dalam astronomi dapat memberikan deskripsi ilmiah tentangberbagai fenomena astronomis yang teramati dan memberikan opini ilmiah yang objektifterhadap materi astronomis yang dihadapi.* Harus tampak (terwujud) pada tingkatan Program Magister dan Program Doktor, namun untukProgram Sarjana cukup hanya deskriptif. Body Of KnowledgePendidikan astronomi dimulai dengan memperkenalkan berbagai fenomena yang dapat diamatidi langit sebagai fenomena ilmiah yang ingin dijelaskan secara ilmiah pula. Tulang belakangdalam perolehan deskripsi ilmiah ini adalah fisika. Diyakini bahwa kaidah-kaidah fisika bersifatuniversal; berlaku di Bumi dan lingkungan-dekatnya dan juga di seluruh alam raya. Karena itu,fisika adalah elemen ilmu dasar yang esensial dalam astronomi. Diperlukan pula pemahamanyang baik tentang konsep dan perangkat matematika untuk memahami aliran logika dalamformulasi kaidah-kaidah tadi dan mendukungnya dalam teknik aplikasinya. Komponen lain yangjuga sangat penting dalam sains adalah pekerjaan laboratorium. Ini diperlukan dalam prosespemahaman konsep atau kaidah ilmiah maupun dalam pembentukan ketrampilan dankreativitas, serta aspek lain dalam metoda ilmiah, yaitu motivasi dan keingintahuan, pelaporan,dan sikap bertanggung jawab dan kritis.

Komponen fisika fundamental yang harus dikuasai, baik formulasi teoritik (formal dan umum)maupun aplikasinya, adalah sebagai berikut:

1. Mekanika: pengertian gerak, kecepatan, momentum, gaya, energi, sistem referensi, orbit,sistem benda, kestabilan 2. Termodinamika: pengertian sifat materi, panas, tekanan, entropi, energi, distribusi materidan energi, sifat statistik materi dan radiasi 3. Elektromagnetik: pengertian sifat dan gejala kelistrikan dan kemagnetan , elektrostatika,elektrodinamika, hamburan, gelombang, perambatan, radiasi 4. Fisika Kuantum: pengertian kuantum, observables, operator kuantum, prinsipketidakpastian, deskripsi keadaan, evolusi keadaan, tingkat energi kuantum, hamburan

Komponen matematika fundamental yang harus dikuasai adalah kalkulus, geometri, aljabarlinier, operasi matriks, persamaan diferensial, fungsi khusus, transformasi integral, danberbagai komponen dalam metoda matematika untuk permasalahan fisika. Komponen pentinglain yang diberikan adalah statistika dan penggunaan komputer (algoritma dan teknikpemrograman, metoda numerik, dan lain sebagainya) yang relevan untuk keperluan sains.Agak berbeda dari penyampaian materi secara klasik, dalam kurikulum astronomi ini motivasiastrofisika sangat ditonjolkan dalam penyampaian materi utama fisika dan matematika seperti

5 / 7

Page 6: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

disebutkan di atas.

Berbagai komponen fisika dan matematika fundamental yang telah disebutkan di atas, berikutperangkat statistik dan komputasi, dituangkan ke dalam adonan besar materi astronomi danastrofisikanya sebagai berikut:

1. Waktu dan astronomi posisional: sistem koordinat, sistem waktu dan penghitungannya,penentuan lokasi dan waktu pemunculan objek langit, koreksi posisi dan waktu 2. Astrofisika: Konsep-konsep mendasar tentang astronomi dan astrofisika; metodapengukuran dan kuantisasi dalam observasi astronomis; hubungan antara besaran teramatidan besaran intrinsik, mengenali perilaku dasar bahan penyusun objek astronomis (gas materi,debu, foton), dan proses fisis yang berasosiasi dengan observables, seperti temperatur, warna,dan kecerlangan. 3. Proses Astrofisika: pemakaian konsep fisika (mekanika, termodinamika, elektromagnetik,fisika kuantum, dsb) dalam proses astronomis, termasuk yang berada dalam kondisi ekstrim,proses pembangkitan radiasi, emisi, absorpsi, pembentukan spektrum kontinu dan garis, akresimassa, gerak sistem benda, orbit, aspek komparasi teori dan pengamatan, berbagai koreksi,kalibrasi, 4. Tata Surya: mengenal berbagai objek dalam Tata Surya, proses-proses fisis dalam TataSurya, matahari sebagai sumber radiasi dan pengatur gerak utama, planet dan satelit, objek-objek kecil dalam Tata Surya, wawasan evolusi Tata Surya, wawasan planet ekstrasolar,aspek kondisi posibilitas kehidupan, orbit satelit buatan 5. Fisika Bintang: berbagai proses utama di dalam dan atmosfer bintang: pembangkitanenergi nuklir, aspek kuantum pada radiasi, aspek hantaran radiasi, dan aspek evolusinya,klasifikasi bintang, karakter bintang 6. Fisika Galaksi: berbagai proses fisis di dalam galaksi, distribusi dan gerak bintang,distribusi, komposisi, dan gerak materi antar bintang, Galaksi Bima Sakti (posisi dan gerakmatahari, lingkungan matahari, rotasi galaksi, penentuan ukuran dan massa galaksi, penentuanposisi pusat galaksi, dsb), property umum galaksi, seperti morfologi, laju pembentukan bintang,kondisi lingkungan, dan evolusi galaksi 7. Kosmologi: mempelajari alam semesta secara keseluruhan, baik struktur maupunevolusinya melalui telaah geometri dan fisis; konsep ruang-waktu, Teori Gravitasi Enstein,kondisi relativistik, kerangka kerja pemodelan alam semesta, identifikasi hasil pengamatankosmologis dalam bentuk dan struktur sifat global alam semesta maupun proses terinci dalamsejarah pembentukan strukturnya.

Materi inti kurikulum astronomi yang disebutkan sebagai body of knowledge di atas,didistribusikan dalam sejumlah 22 matakuliah wajib (termasuk Seminar dan Tugas Akhir)senilai 68 sks, 36 sks matakuliah pilihan yang tersedia dalam 14 matakuliah, yang dirancanguntuk dapat diselesaikan dalam 6 semester setelah TPB. Materi TPB (36 sks) dan matakuliahumum (seperti agama, etika, kewarganegaraan, dan lain-lain) diatur oleh ITB.

Kurikulum AcuanDasar utama sebagai acuan penyusunan kurikulum ini adalah evaluasi menyeluruh dariKurikulum 2003. Namun, proses updating tentu dilakukan dengan melakukan studi

6 / 7

Page 7: kurikulum astronomi.pdf

Kurikulum

banding/komparasi dengan berbagai model kurikulum di dunia internasional, terutama untukProgram Sarjana, Program Magister dan Program Doktor yang mempersyaratkan courses.Karena itu, tim penyusun telah meninjau berbagai model kurikulum untuk ketiga programtersebut, dengan mengambil sampel setidaknya dari empat benua yang memiliki program studiastronomi yang telah dikenal reputasinya.

Di Asia, ditelaah model dari Kyoto University dan University of Tokyo (Jepang) danInteruniversity Center for Astronomy and Astrophysics (Pune, India). Di Australia, University ofMelbourne. Eropa: Cambridge University (Inggris), Leiden dan Utrecht (Belanda), Padua (Italia).Amerika Serikat: MIT, Princeton University, Cornell University, UC Berkeley, University ofArizona, University of Texas at Austin. Juga ditinjau model kurikulum astrnomi di negaraberkembang yang memiliki program astronomi, yaitu Universitas National Mexico. Studibanding ini kemudian disesuaikan dengan kebutuhan maupun dengan sumberdaya yang ada. Silakan rujuk dokumen lengkapnya (dalam format DOC).

7 / 7