KUNCI DALAM MEMBENTUK.doc

8
1 KUNCI DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH (Muhammad Siri Dangnga) I. Muqaddimah Peran agama dalam membentuk keluarga Sakinah sangat penting, karena agama merupakan ketentuan-ketentuan Allah Swt yang membimbing dan mengarahkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam pandangan Al-Qur’an, salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan keluarga sakinah, mawaddah warahmah antara suami dan istri bersama anak-anaknya. Allah berfirman QS Ar-Rum (30):21. 021. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya

Transcript of KUNCI DALAM MEMBENTUK.doc

1

KUNCI DALAM MEMBENTUKKELUARGA SAKINAH

(Muhammad Siri Dangnga)

I. MuqaddimahPeran agama dalam membentuk

keluarga Sakinah sangat penting, karena agama merupakan ketentuan-ketentuan Allah Swt yang membimbing dan mengarahkan manusia menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.

Dalam pandangan Al-Qur’an, salah satu tujuan pernikahan adalah untuk menciptakan keluarga sakinah, mawaddah warahmah antara suami dan istri bersama anak-anaknya. Allah berfirman QS Ar-Rum (30):21.

021. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

2

A. Sakinah Mengandung Makna Ketenangan.

Setiap jenis laki-laki atau perempuan, jantan atau betina, dilengkapi Allah dengan alat serta aneka sifat dan kecenderungan yang tidak dapat berfungsi secara sempurna jika ia berdiri sendiri. Kesempurnaan eksistensi makhluk hanya tercapai dengan bergabungnya masing-masing pasangan dengan pasangannya sesuai dengan sunnatullah.

Sakinah terlihat pada kecerahan raut muka yang disertai kelapangan dada, budi bahasa yang halus, yang dilahirkan oleh ketenangan batin akibat menyatunya pemahaman dan kesucian hati, serta bergabungnya kejelasan pandangan dengan tekad yang kuat. Itulah makna sakinah secara umum dan makna-makna tersebut yang diharapkan dapat menghiasi setiap keluarga yang hendak menyandang Keluarga Sakinah.

B. Mawaddah Mengandung Arti Rasa Cinta.Mawaddah ini muncul karena di dalam

pernikahan ada faktor-faktor yang bisa menumbuhkan dua perasaan tersebut.

Rasa cinta yang tumbuh di antara suami istri adalah anugrah dari Allah Swt

3

kepada keduanya, dan ini merupakan cinta yang sifatnya tabiat. Tidaklah tercela orang yang senantiasa memiliki rasa cinta asmara kepada pasangan hidupnya yang sah. Bahkan hal itu merupakan kesempurnaan yang semestinya disyukuri. Namun tentunya selama tidak melalaikan dari berdzikir kepada Allah Swt, karena Allah berfirman dalam QS Al-Munaafiqun (63):9,

009. Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.

Allah Swt tumbuhkan mawaddah tersebut setelah pernikahan dua insan. Padahal mungkin sebelumnya pasangan itu tidak saling mengenal dan tidak ada hubungan yang mungkin menyebabkan adanya rasa kasih sayang, apalagi rasa cinta.

C. Rahmah Mengandung Arti Rasa Sayang.

4

Rasa sayang kepada pasangannya merupakan bentuk kesetian dan kebahagiaan yang dihasilkannya.

Perlu digaris bawahi bahwa sakinah mawaddah warahmah tidak datang begitu saja, tetapi ada syarat bagi kehadirannya. Ia harus diperjuangkan, dan yang lebih utama, adalah menyiapkan kalbu. Sakinah, mawaddah dan rahmah bersumber dari dalam kalbu, lalu terpancar ke luar dalam bentuk aktifitas sehari-hari, baik didalam keluarga maupun dalam masyarakat.

II. Nasehat Untuk Keluarga Baru

Beberapa persiapan yang harus dilakukan oleh pasangan baru yang akan mengarungi bahtera rumah tangga:

1. Persiapan Mental.

5

Diperlukan persiapan mental dalam menyandang jabatan baru, sebagai ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga.

2. Menyusun Agenda Kegiatan. Kehadiran pasangan ananda

disamping ananda tidak boleh ananda abaikan, tetapi ananda tak perlu menarik diri dari aktifitas atau kegiatan yang ananda butuhkan. Ananda dapat membuat agenda untuk efektifitas kerja, dan ananda pilih kegiatan yang sesuai dengan waktu yang ananda miliki dengan tanpa mengganggu tugas ananda sebagai ibu rumah tangga atau kepala rumah tangga.

3. Mempelajari Kesenangan Pasangan. Ananda harus mempelajari

kesenangan pasangan ananda, mulai dari selera makan, kebiasaan, hobby yang tersimpan dan lainnya.

4. Adaptasi Lingkungan. Lingkungan keluarga, famili dan

masyarakat baru sudah pasti akan ananda hadapi. Ananda harus bisa membawa diri untuk masuk dalam kebiasaan-kebiasaan (adat) yang ada di dalamnya.

6

5. Menanamkan Rasa Saling Percaya. Tidak salah jika suatu saat ananda

merasa curiga dan cemburu. Tetapi harus ananda ingat, faktor apa yang membuat ananda cemburu dan seberapa besar porsinya. Yakinkan, bahwa pasangan ananda adalah orang terbaik yang ananda kenal, yang sangat ananda cintai dan kalau perlu buktikan juga bahwa ananda sangat membutuhkan kehadirannya, kemudian bersikaplah secara terbuka.

6. Musyawarah. Persoalan-persoalan yang timbul

dalam rumah tangga harus dihadapi secara dewasa. Upayakan dalam memecahkan persoalan ananda mengajak pasangan ananda untuk bermusyawarah.

7. Menciptakan Suasana Islami. Suasana Islami ini bisa ananda

bentuk melalui penataan ruang, hiasan kaligrafi, tingkah laku keseharian ananda dan lain-lain. Shalat berjama’ah bersama pasangan ananda, ngaji bersama, mendatangi majlis ta’lim bersama atau membuat kegiatan yang Islami dalam rumah tangga ananda. Hal

7

ini akan menambah eratnya ikatan bathin antara ananda dan pasangan ananda. Dari sini akan terbentuk suasana Islami, sebuah keluarga yang Sakinah, Mawaddah wa Rahmah. Insya Allah.

Wabillaahi Taufiq Walhidaayah,Wassalamu Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.

===========