Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 |...

63
Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1

Transcript of Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 |...

Page 1: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1

Page 2: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

DIVISI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN SEJARAH

2019

8 FINALIS LOMBA ESSAY OLIMPIADE SEJARAH 2019

“Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila Dalam Membangun Identitas

Bangsa”

Page 3: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Grand Design

Dorotea Adriana Arya Putri

Editor

Galang Kanugraha, Sri Andini, Raras Dhina P, Ardika Krisna M, Gunawan

Wibisono, Kristiana, Nanda Hasna K, Cristin Wulandari, Dorotea Adriana A P

Cover dan Layout

Tim Editor

Penulis

Ajeng Nazhifa T, Akmal Yusam El H, Dhiyaa Rahma N, Ivana Angeline S,

Karisma Kusmaningsih, Martinus Kurnia Yunaiko P, Muhammad, Tiffany

Pryanka A

Cetakan Pertama, Desember 2019

Diterbitkan Oleh

Divisi Penelitian dan Pengembangan Periode 2019

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah

Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri YogyakartaKompleks Pusat Kegiatan

Mahasiswa Lantai 2 FIS UNY

e-mail : [email protected]

Page 4: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | i

SAMBUTAN

Gunawan Wibisono

Penanggung Jawab Essai Olimpiade Sejarah 2019

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT/Tuhan

YME karena rahmat dan hidayahnya sehingga buku HMPS Berkarya yang memuat

karya 8 Finalis Essai olimpiade 2019 dapat diselesaikan, dicetak serta dapat

menjadi karya yang tidak akan pernah terlupakan.

Pertama saya mengucapkan selamat kepada 8 Finalis Essai Olimpiade

Sejarah 2019 yang telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat serta menyajikan

karya esaai, sehingga dapat dimuat dalam buku HMPS Berkarya ini. Untuk yang

lain semoga tahun berikutnya karya kalian akan dimuat dalam Buku HMPS

Berkarya ini.

Buku ini disusun tidak terlepas dari bantuan teman-teman Divisi Penelitian

dan Pengembangan periode 2019 yang telah berusaha semaksimal mungkin untuk

menyusun buku ini dengan maksimal. Semoga buku ini tidak hanya menjadi buku

yang dipajang saja, tetapi menjadi bahan bacaan, referensi bagi generasi selanjutnya

untuk meningkatkan budaya menulis, serta menjadi karya yang tidak akan terlupan

sepanjang masa. Karena dengan menulis, kita kan selalu dikenang melalui karya

tulisan kita.

Demikian sambuatan dari saya, jika ada salah kata dalam sambuat ini saya

meminta maaf yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr Wb

Yogyakarta, 20 Desember 2019

Page 5: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | ii

SAMBUTAN

Agung Bahroni

Ketua Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah 2019

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Salam sejahtera untuk kita semua. Puji syukur kehadirat Allah SWT / Tuhan

YME atas berkah limpahan rahmat dan hidayah-Nya serta pertolongan-Nya

sehingga penyusunan buku HMPS BERKARYA tahun 2019 dapat terselesaikan

sebagaimana mestinya.

Buku ini disusun untuk memuat hasil karya finalis 8 Besar Peserta Lomba

Essay Sejarah tingkat SMA/Sederajat se-Jawa yang telah terlaksana pada bulan

Oktober 2019. Buku HMPS BERKARYA inisebagai bentuk apresiasi bagi peserta

Finalis 8 Besar Lomba Essay Sejarah tingkat SMA/Sederajat se-Jawa tahun 2019.

Disatu sisi, dengan disusunnya buku HMPS BERKARYA diharapkan dapat

meningkatkan minat menulis dan melakukan penelitian yang berkaitan dengan

sejarah utamanya dikalangan pelajar.

Penyusunan buku HMPS BERKARYAini tidak dapat terlepas dari bantuan

berbagai pihak. Saya ucapkan banyak-banyak terimakasih khususnya kepada Divisi

Penelitian dan Pengembangan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Sejarah periode

2019 yang telah berupaya sedemikian rupa untuk menyusun dan menyelesaikan

buku HMPS Berkarya ini. Tidak lupa juga saya mengucapkan terimakasih untuk

Finalis 8 Besar Peserta Lomba Essay Sejarah tingkat SMA/Sederajat se-Jawa tahun

2019 yang telah berpartisipasi dan menyajikan karya terbaiknya dalam Lomba

Essay tersebut.

Demikian yang dapat saya sampaikan. Semoga buku HMPS BERKARYA

ini dapat memberikan manfaat untuk semua pihak yang membacanya dan menjadi

referensi baru bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Yogyakarta, 20 Desember 2019

Page 6: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | iii

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ........................................................................................................... i

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

KUMPULAN KARYA

1. Pengamalan Pancasila Melalui Pembelajaran Sejarah Dengan Budaya

Literasi di Era Revolusi 4.0

Ajeng Nazhifa Taqiyya ................................................................................. 1

2. Implementasi Nilai Pancasila Pada Pembelajaran Sejarah Sebagai

Jawaban Untuk Tantangan Revolusi 4.0

Akmal Yusam Deva El Haq .......................................................................... 8

3. Sejarah Perumusan Pancasila Untuk Mewujudkan Identitas Bangsa

Dhiyaa Rahma Nabila ................................................................................ 14

4. Revitalisasi Semangat Gotong Royong Melalui Pembelajaran Sejarah

Dalam Menghadapi Artificial Intelligence (AI) pada Era Revolusi 4.0

Ivana Angeline Susandi .............................................................................. 22

5. Munculnya Semangat Persatuan Rakyat Indonesia Dipelopori Oleh

Sosok-sosok Penggagas Pancasila

Karisma Kusmaningsih .............................................................................. 30

6. Peran Pembelajaran Sejarah Dalam Memerdekakan Kemerdekaan

Martinus Kurnia Yunaiko Putra ................................................................ 35

7. Gagasan Soepomo Dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar

Negara Indonesia

Muhammad ................................................................................................. 42

8. Revitalisasi Nilai-nilai Pancasila Melalui Pembelajaran Sejarah

Bermuatan Bela Negara di Era Revolusi 4.0

Tiffany Pryanka Andini .............................................................................. 49

Page 7: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1

Pengamalan Pancasila Melalui Pembelajaran Sejarah Dengan Budaya

Literasi di Era Revolusi 4.0

Oleh :

Ajeng Nazhifa Taqiyya

SMAIT ABU BAKAR YOGYAKARTA

Sub Tema : Peran Pembelajaran Sejarah dalam Mengimplementasikan Pancasila

di Era Revolusi 4.0

Latar Belakang

Pembelajaran sejarah adalah belajar tentang masa lalu untuk mengingat

dan membimbing manusia kepada bangsa, dimana manusia akan teringat

tentang perjuangan pemimpin-pemimpin bangsa terdahulu dalam menegakkan

negara ini. Hal-hal yang terkandung didalamnya merupakan implementasi-

implementasi dan harus diteruskan kepada generasi saat ini. Seiring berjalanya

waktu dan perubahan zaman, telah terjadi banyak perubahan dalam hal moral,

tindakan, dan kesadaran manusia untuk melakukan perbuatan yang bersifat

nasionalisme.Pembelajaran sejarah di era globalisasi ini, manusia dituntut untuk

bertindak akan pentingnya persatuan agar lebih menumbuhkan kesadaran

sejarah yang pernah dilakukan bangsa terdahulu.

Selama ini pendidikan sejarah di sekolah atau dimanapun selalu

dianggap remeh dan bahkan dirasa membosankan. Oleh karena itu, guru juga

dituntut untuk memberikan motivasi agar anak didik mencintai pelajaran sejarah

sehingga senantiasa mengenang dan meneruskan perjuangan, antara lain dengan

cara mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu

contohnya adalah guru diharapkan dapat menumbuhkan minat baca dan literasi

tentang sejarah kepada anak didik. Dengan demikian, generasi yang akan

Page 8: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 2

datang diharapkan kembali mengenal dan mencintai bangsa melalui

pembelajaran sejarah. Esai ini mengangkat salah satu konsep dalam

perkembangan sejarah di era revolusi 4.0 yaitu dengan meningkatkan budaya

literasi serta mengharapkan para generasi saat ini kembali mengenang sejarah

dan menjadikan pancasila sebagai nilai-nilai dasar kehidupan.

Pembahasan

A. Peran Pembelajaran Sejarah di sekolah

Upaya pemahaman sejarah oleh warga negara merupakan bagian dari

usaha menempatkan bangsa dalam konteks perubahan zaman yang terus

berlangsung, sehingga sumber-sumber sejarah akan dapat dijadikan sebagai

pemersatu dan pengikat identitas bangsa di tengah perkembangan hubungan

dunia internasional. Setiap warga negara harus mengetahui gambaran sejarah

negara, sehingga negara berkewajiban untuk sejauh mungkin memperkenalkan

visi kesejarahan dan memberikan gambaran tentang sebuah sejarah nasional

yang dapat dipahami dari generasi ke generasi. Melalui penegasan kesejarahan

nasional, identitas bangsa akan terus terpelihara dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR, 2012:17).

Sejarah mempunyai peranan yang penting, karena hanya dengan

melihat ke masa lalu kita akan dapat membangun masa depan dengan lebih

baik. Selebihnya, sejarah juga menawarkan cara pandang yang kritis mengenai

masa lalu, sehingga tidak akan terjebak pada archaisme dan makronisme,

sekalipun berpijak pada jati diri yang terbentuk di masa lampau sejarah kita

(Kuntowijoyo, 2003 : 133). Peran pembelajaran sejarah di era revolusi industri

4.0 adalah sebagai pendidik karakter bagaimana menyadarkan siswa untuk

belajar dari masa lalu agar kesalahan yang sama tidak akan pernah terulang

kembali. Pembelajaran sejarah ini dapat menjadi filter terhadap perkembangan

zaman, apalagi di era milenial yang notabennya semua dapat diakses melalui

Information Tecnologi. Hal inisangatmendukung tindak negatif dari para siswa.

Jika hal tersebut tidak diimbangi dengan penyadaran akan pentingnya sejarah

dikhawatirkan akan merusak moral bangsa kita.

Page 9: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 3

Dengan adanya pembelajaran sejarah di era sekarang terutama

kurikulum 2013 sudah memberikan ruang yang besar di sekolah-sekolah. Jika

masih banyak siswa yang belum sadar akan sejarah, itu yang menjadi PR

atau tugas kita bersama, bagaimana membuat sejarah itu melekat dihati tanpa

menghilangkan unsur kesejarahan. Cara membentuk kesenangan dihati siswa

bisa dilakukan dengan pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka, jika

mereka sudah senang dengan cara yang dilakukan guru, dengan sendirinya

siswa juga akan senang dengan pelajarannya (Finna Wijayanti, Wawancara.

05 Oktober, 2019).

B. Penerapan Nilai Pancasila di era 4.0

Pada hakikatnya yang menjadi dasar kesatuan Pancasila adalah manusia.

Di dalam sila-sila Pancasila hanya terdapat satu pendukung yaitu manusia. Hal

ini dapat dijelaskan sebagai berikut : bahwa yang berketuhanan yang Maha

Esa, yang berkemanusiaan yang adil dan beradab, yang berpersatuan Indonesia,

yang berkerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan

/ perwakilan, dan yang berkeadian sosial bagi seluruh rakyat Indonesia pada

hakikatnya adalah manusia. Jadi yang menjadi pendukung pokok dan subjek

sila sila Pancasila adalah manusia. Pancasila adalah dasar filsafat negara

Republik Indonesia, dan negara Republik Indonesia adalah negara bagi bangsa

Indonesia, adapun bangsa Indonesia adalah terdiri atas sejumlah manusia

(Notonagoro, 1975: 23).

Dalam pengamalan Pancasila bilamana nilai-nilai Pancasila telah dipahami,

diresapi dan dihayati oleh seseorang maka seseorang itu telah memiliki moral

Pancasila dan bilamana hal ini berlangsung secara terus-menerus sehingga nilai

pancasila telah melekat dalam hati sanubari bangsa Indonesia maka kondisi

yang demikian ini disebut dengan kepribadian Pancasila. Hal ini dikarenakan

bangsa Indonesia telah memiliki suatu ciri khas (yaitu nilai-nilai Pancasila,

sikap, dan karakter) sehingga membedakan bangsa Indonesia dengan bangsa lain

(Drs. Kaelan,1990:176).Penerapan nilai-nilai pancasila di sekolah dilakukan

dengan konsep dasar yang tetap atau tidak berubah, hanya tinggal diaplikasikan

Page 10: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 4

dengan kreatifitas atau imajinasi masing-masing yang disesuaikan dengan

kondisi kekinian. Tidak ada yang salah dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila,

hanya saja cara kita memaknai Pancasila yang perlu di uptodate.

Di era revolusi 4.0 banyak sekali tantangan-tantangan yang membuat

kita lupa akan adanya nilai-nilai Pancasila yang harus selalu diterapkan. Jika

dilihat lebih dalam lagi, Pancasila ini berperan sebagai pengayom, sebagai

pagar serta tameng bagi negara ini terhadap ancaman baik dalam maupun

luar. Masyarakat jauh dari Pancasila karena mereka lupa bahwa Pancasila

sebagai alat pemersatu, bisa jadi masyarakat tersebut mengambil prinsip-prinsip

yang justru dari luar dan tidak sesuai dengan kultur serta kepribadian bangsa

ini.Di sekolah, peserta didik diharapkan tetap mempelajari, memahami, dan

mengerti sejarah serta melakukan kebiasaan kebiasaan yang sesuai dengan

pancasila, contohnya: melakukan diskusi yang produktif, mengajak untuk berpikir

sesuai kondisi mereka sehingga memunculkan ide-de kreatif (Estuning,

Wawancara, Oktober 03, 2019).

C. Pembelajaran Sejarah Melalui Budaya Literasi

Belajar sejarah merupakan pintu untuk mempelajari dan menemukan

hikmah terhadap apa yang sudah terjadi. Belajar sejarah adalah belajar tentang

kemanusiaan dalam segala aspeknya. Belajar sejarah akan melahirkan kesadaran

tentang hakekat perkembangan budaya dan peradaban manusia, hasil belajar inilah

yang kemudian dikenal sebagai kesadaran sejarah (historicalconsciousness). Jadi

tujuan belajar sejarah salah satunya adalah melahirkan kesadaran sejarah. Dengan

demikian, proses pembelajaran sejarah di sekolah juga harus didorong untuk

menciptakan situasi yang dapat menumbuh kembangkan kesadaran sejarah (Joko

Sayono, 2013:4).

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional merupakan dasar hukum penyelenggaraan dan

reformasi sistem pendidikan nasional, undang-undang tersebut memuat visi,

misi, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional, serta strategi pembangunan

pendidikan nasional untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu, relevan

Page 11: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 5

dengan kebutuhan manusia dan berdaya saing dalam kehidupan global (Ropita

Dewi Sartika, 2018 : 20). Usaha peningkatan mutu pendidikan di Indonesia

melalui berbagai kegiatan seperti penyempurnaan kurikulum, pengadaan buku,

penyediaan serta penataran-penataran guru (Tatang M. Amirin, dkk, 2011 : 153).

Saat ini, pembelajaran tidak hanya didapat dari buku, tetapi pelajar

lebih mudah mengakses informasi atau materi melalui internet. Sehingga buku

mulai ditinggalkan, sementara itu buku merupakan salah satu sumber penting

untuk belajar dan menggali informasi. Hal ini juga didukung oleh

perkembangan teknologi seiring bergantinya zaman, tak heran jika siswa

milenial saat ini memiliki ciri-ciri berbeda secara signifikan dibanding generasi

sebelumnya. Oleh karena itu, minat baca peserta didik kepada buku sudah

mulai pudar dan inilah yang memunculkan salah satu permasalahan seputar

pendidikan.

Hal ini berdasarkan data survei Central Connecticut State University

(CCSU) yang merilis peringkat literasi bertajuk World’s Nost Leterate Nations

pada Maret 2016, dari 61 negara disurvei, Indoneisa berada pada peringkat

60 (Ratusan Orang Antre Masuk JEC, Harian Jogja 2019). Tingginya budaya

membaca dan menulis menjadi salah satu indikator bangsa yang cerdas.

Besarnya suatu bangsa tidak hanya diperoleh dari satu faktor atau satu bidang

saja karena naskah atau buku berfungsi sebagai perantara pengetahuan,

pembentuk karakter bangsa melalui nilai-nilai yang tersirat didalamnya, serta

sarana hiburan (Augustina Rahma Damayantie, Literasi dari era ke era hal 1

dan 4).

Pembelajaran sejarah di sekolah yang ideal sebagai bentuk proses

pengembangan kapasitas berpikir dan pengembangan sikap serta kepribadian

memang tidak mudah dilaksanakan di jenjang pendidikan seperti SD hingga

SMA. Namun demikian, dalam batas tertentu dapat diciptakan sebuah situasi yang

memfasilitasi peserta didik untuk mempelajari sejarah dengan baik. Kehadiran

media audio visual dalam pembelajaran sejarah akan sangat memotivasi siswa

untuk mengembangkan rasa ingin tahu lebih jauh. Kehadiran media audio visual

Page 12: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 6

tentu saja masih diperlukan, terutama film-film dokumenter yang dapat menggugah

sisi kemanusiaan lebih dalam (Formwalt, 2002).

Intinya bahwa pembelajaran sejarah yang ideal di sekolah adalah

terfasilitasinya siswa untuk dapat tumbuh dan berkembangnya kesadaran sejarah

siswa, yakni sebuah kemampuan siswa menggunakan peristiwa sejarah untuk dasar

berpikir dan pengambilan keputusan yang memengaruhi kehidupannya sehari-hari.

Pembelajaran sejarah yang ideal adalah ketika siswa dapat menemukan nilai dan

makna sebuah peristiwa lalu yang dapat dipergunakan untuk memahami apa yang

terjadi sekarang dan menyiapkan masa depan yang lebih baik (Joko Sayono, 2019:

8).

Penutup

Pembelajaran sejarah dengan pancasila sangat berhubungat erat, karena

dengan mempelajari sejarah kita memiliki kesadaran bertindak sebagai rakyat

Indonesia untuk berperilaku selayaknya para pejuang dahulu dalam

memperjuangkan Tanah Air ini, contohnya: menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan. Sebagai generasi penerus bangsa di era revolusi 4.0,

meningkatkan pembelajaran sejarah dengan cara meningkatkan budaya literasi

di masing-masing jenjang pendidikan. Zaman ini memiliki teknologi yang

canggih, boleh kita mengikuti zaman tapi tetap harus bisa memilah dan

mengelola kembali apa yang sudah kita dapati, jangan sampai kita terjerumus

oleh perkembangan zaman yang bisa mendatangkan ancaman bagi diri sendiri

dan bangsa ini. Di Era revolusi 4.0 ini, kita dituntut untuk cerdas dalam

kemajuan negeri. Indonesia akan merasa utuh bilamana rakyatnya menjadikan

Pancasila sebagai tonggak kehidupan. Melalui pembelajaran sejarah dan

menerapkan nilai-nilai Pancasila dengan budaya literasi, maka Indonesia akan

bangkit dari segala keterpurukan, nanti, esok, dan selamanya.

Page 13: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 7

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Pustaka

Cetakan pertama: 2012. Judul: Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan

Bernegara

Drs. Kaelan, M.S. 1990. Judul: Filsafat Pancasila

Kuntowijoyo. Edisi kedua : 2003. Judul : Metodologi sejarah

Notonagoro, Prof., Dr., Drs., S.H. 1975, Pancasila Secara Ilmiah Populer,

Pantjuran Tudjuh, Jakarta

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014.

Tatang M. Amirin, dkk. 2013. Judul: Manajemen Pendidikan

Sumber Lisan

Wawancara dengan Estuning, S. IP selaku guru Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan SMAIT Abu Bakar

Wawancara dengan Finna Wijayanti, S. Pd selaku guru sejarah SMAIT Abu

Bakar

Sumber Koran

Abdul Hamied Razak. Judul: Ratusan Orang Antre Masuk JEC. Harian Jogja.

2019

Yonky Karman. Judul: Kepemimpinan Generasi Hitoris. Kompas. 2019

Jurnal Ilmiah

Augustina Rahma Damayantie. 2002. Judul : Literasi dari era ke era.

Formwalt. 2002

Joko Sayono. 2013. Pembelajaran Sejarah di Sekolah.

Ropita Dewi Sartika. 2018 halaman 20

Page 14: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 8

Implementasi Nilai Pancasila Pada Pembelajaran Sejarah Sebagai Jawaban

Untuk Tantangan Revolusi 4.0.

Oleh :

Akmal Yusam Deva El Haq

SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Sub Tema Pilihan: Peran Pembelajaran Sejarah Dalam Mengimplementasikan

Nilai Pancasila Di Era Revolusi 4.0

Latar Belakang

Perkembangan zaman merupakan salah satu fenomena yang tidak

terelakkan. Hal ini sangat terlihat semenjak adanya Renaissance (abad pencerahan)

di Eropa. Mulai dari abad pencerahan inilah perkembangan ilmu pengetahuan

khususnya teknologi tidak terelakan. Hampir setiap detiknya teknologi di bumi ini

selalu mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Tentunya hal tersebut

tidak terlepas dari adanya peran para tokoh-tokoh peneliti dunia itu sendiri.

Rennaisance atau lebih kita kenal abad pencerahan di Eropa ini berawal dari abad

ke-14 ketika adanya perkembangan IPTEK. Semenjak adanya perkembangan

IPTEK inilah, berbagai perkembangan teknologi tidak terelakan. Seperti yang

dirasakan pada revolusi 4.0 saat ini. Inti dari adanya revolusi 4.0 adalah adanya

pengembangan teknologi digital. Hal inilah yang menyebabkan adanya kemunculan

dampak dari revolusi 4.0 yang menyebabkan beberapa industri besar dan ternama

gulung tikar, misalnya saja “nokia”. Dampak inilah yang nantinya dikenal dengan

era disrupsi.

Disrupsi itu sendiri menurut Reynald Kasali (2017: 120) diperkenalkan oleh

Clayton M. Christensen sejak 1997. Inti dari adanya disrupsi itu sendiri adalah

kemunculan berbagai teknologi yang membantu kehidupan manusia dengan 3 sifat

dominan, yakni praktis, inovatif dan ekonomis. Dari pengertian inilah muncul

Page 15: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 9

berbagai teknologi kehidupan manusia yang berlandaskan dengan adanya

pengguanan serba online. Pengunaan serba online dalam berbagai bidang

kehidupan inilah yang nantinya memunculkan banyak dampak buruk bagi manusia.

Salah satunya adalah yaitu memudarnya Nasionalisme dan Patriotisme pada

kalangan muda. Hal ini disebabkan oleh budaya yang masuk dari Negara asing dan

diterima oleh pemuda kita tanpa adanya pemilahan dan penyaringan budaya

tersebut. Mereka berpandangan bahwa budaya asing adalah budaya yang modern

dan jauh lebih maju daripada budaya bangsanya sendiri. Hal ini berakibat pada

lunturnya nilai-nilai luhur bangsa pada generasi muda.

Kelunturan nilai luhur tersebut terlihat dari memudarnya rasa Nasionalisme,

banyak pemuda yang mengalami disorientasi, dislokasi dan menjadi seorang

merkantilis atau menguntukan diri pribadinya saja. Sebagai salah satu solusinya

generasi muda harus lebih memahami mengenai dasar negara, Pancasila. Di era

disrupsi ini peran Pancasila tentulah sangat penting untuk tetap menjaga eksistensi

kepribadian bangsa Indonesia Hal ini dikarenakan adanya kecanggihan teknologi

internet ini, batasan-batasan diantara negara seakan tak terlihat. Kedudukan

Pancasila sebagai pilar bangsa yang mengandung nilai-nilai bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara kini sudah tidak begitu penting lagi bagi beberapa

kalangan generasi muda. Padahal apabila dasar negara kita terus-menerus

mengalami ketergerusan seperti ini, kegoncangan dalam kehidupan di Indonesia

tidak akan bisa terelakan. Hal inilah yang melatarbelakangi penyusun untuk

menyusun esai dengan judul “Implementasi Nilai Pancasila pada Pembelajaran

Sejarah sebagai Jawaban untuk Tantangan Revolusi 4.0”.

Pembahasan

Untuk menjawab tantangan revolusi 4.0., patutlah kita sebagai generasi

muda bisa memperkuat dan mempertajam nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.

Adapun beberapa implementasi Pancasila yang dikembangkan pada revolusi 4.0 ini

adalah sebagai berikut :

Page 16: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 10

A. Mengenalkan Pancasila Lewat Pendidikan Sejarah

Pendidikan Sejarah adalah salah satu solusi untuk kembali menghidupkan

nilai Pancasila yang mati ditengah globalisasi. Karena dengan sejarah kita dapat

mengenalkan bagaimana proses perumusan Pancasila, mengingat kembali

bagaimana para pahlawan dulu memperjuangkan Pancasila dan bagaimana generasi

saat ini seharusnya bersikap terhadap dasar negara itu. Sebagai suatu contoh, pada

tanggal 30 September 1965 terjadi pemberontakan besar besaran oleh partai

komunis Indonesia atau lebih sering kita dengar dengan nama G30S/PKI atau hari

kesaktian Pancasila. Pada saat itu kita tahu bahwa tujuh perwira tinggi militer

Indonesia dan beberapa orang lain tewas dalam mempertahankan idelogi Pancasila

yang akan dirubah menjadi ideologi Komunisme.

Dengan adanya kejadian tersebut, maka kita dapat mengajarkan pada

generasi muda bahwa Pancasila tidak terlahir dari arus yang tenang tetapi pernah

melewati ombak yang memukul mukul hingga harus berkorban darah dalam

menjaga keutuhannya. Oleh sebab itulah jika kita memperbanyak mempelajari

sejarahnya, maka pemuda akan tergerak untuk mempelajari kembali isi Pancasila.

Jika mereka sudah kembali mau untuk mempelajari Pancasila maka kita akan

mudah untuk menggerakan mereka untuk kembali ke rel bangsanya, menumbuhkan

rasa cinta kepada ideologi bangsanya dan sejarah bangsanya. Dengan tumbuhnya

rasa cinta ini maka akan mudah bagi pendidik untuk mengajak mereka

mengimplementasikan nilai Pancasila dalam kehidupan mereka sehari-hari (SP,

wawancara, 13 September 2019).

Menurut Tsabit Azinar Ahmad dalam jurnalnya (2015: 2) berkata bahwa

Pendidikan sejarah memiliki peran penting terhadap pembangunan karakter

masyarakat. Hal ini tercermin dalam tujuan mata pelajaran sejarah dalam

Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yang berisikan sebagai berikut.Mengandung

nilai-nilai kepahlawanan, keteladanan, kepeloporan, patriotisme, nasionalisme, dan

semangat pantang menyerah yang mendasari proses pembentukan watak dan

kepribadian peserta didik. Peran penting ini didukung dengan materi-materi yang

mengandung nilai-nilai penting bagi peserta didik. Melalui mata pelajaran sejarah,

Page 17: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 11

pendidikan karakter dapat diintegrasikan dalam materi-materi pelajaran dan proses

pembelajarannya.

B. Alternatif Lain

Adapun upaya lain yang dapat kita kembangkan adalah sebagai berikut.

1. Membuka Lembaran Sejarah Bangsa

Pada tahap ini anak diajak untuk berpikir kembali kebelakang untuk melihat

sejarah bangsanya dalam mendirikan bangsa yang berdaulat. Penyusun harap pada

tahap ini usia anak berada di usia 8-10 tahun atau kita anggap usia Sekolah Dasar.

Karena saat usia itu anak akan mudah menangkap apa yang diajarkan orang.

Dengan begitu guru di sekolah dapat dengan mudah menerapkan nila- nilai sejarah

bangsa kepada anak didiknya. Ditahap ini juga alangkah baiknya jika kita mulai

menanamkan sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa. Diharapkan melalui

sila pertama ini mereka dapat belajar untuk hidup berdasarkan hukum agamanya

dan tidak lupa mengingat sejarah bangsanya.

2. Penanaman Bela Negara

Pada Tahap ini akan melibatkan anak usia kelas 6 Sekolah Dasar hingga

usia kelas Sekolah Menengah Pertama. Pemilihan taraf usia ini dikarenakan pada

saat usia tersebut, anak mulai mengetauhi dunia luar dan mereka sedang dalam

proses mencari jati diri mereka. Di dalam proses ini memang kita tidak boleh

melibatkan peranan guru saja tetapi peran orang tua juga sangat dibutuhkan. Dalam

tahapan umur ini, kita berfokus pada sila ke dua dan tiga serta pada penanaman

karakter. Adanya kegiatan pramuka juga menjadi salah satu solusi untuk

mewujudkan pendidikan bela negara. Selain itu tahapan umur ini, juga harus sudah

mulai dikenalkan dengan literasi. Selain dengan menggunakan kegiatan pramuka

dan pengenalan literasi, pendidikan karakter juga dapat diwujudkan melalui

pelajaran agama, pendidikan kewarganegaraan, dan norma di masyarakat.

Page 18: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 12

3. Tahap Kesiapan

Tahap inilah waktu yang tepat untuk penyempurnaan setelah melewati

tahapan-tahapan sebelumnya. Pada tahapan ini anak yang dilibatkan adalah anak

usia Sekolah Menengah Atas. Diperkirakan bahwa pada usia ini mereka telah

terbuka pandangannya tentang dunia yang lebih luas. Disinilah waktunya anak

diajarkan bagaimana pelaksanaan pemerintahan di Indonesia atau lebih spesifiknya

adalah mereka diajarkan untuk mempelajari Pancasila dengan ruang lingkup yang

lebih luas. Mereka juga harus diajarkan untuk melihat kondisi masyarakat Indonesia

yang sebenarnya saat ini.

Penutup

Kesimpulannya adalah dengan perkembangan zaman yang ada

mengakibatkan adanya suatu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

canggih dan praktis. Dengan kepraktisan pengaksesan berbagai media sosial

banyak anak-anak yang salah menggunakannya, sehingga mereka mengembangkan

perilaku buruk. Oleh sebab itulah, secara tidak langsung penerapan Pancasila

memburuk. Banyaknya tindakan menyimpang, kriminalitas, asusila, berbagai

macam tindakan kekerasan yang mirisnya banyak terjadi di kalangan generasi

muda. Rendahnya tingkat religi yang diharapkan bahwa agama mampu mengatasi

permasalahan yang ada. Oleh karena itu, penerapan nilai-nilai Pancasila adalah

solusi etis untuk menghadapi era revolusi 4.0.

Page 19: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 13

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Kuntowijoyo. 2013. Peran Borjuasi dalam Transformasi Eropa. Yogyakarta:

Ombak

Reynald Kasali. 2018. Disruption, Cetakan ke 7. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sumber Jurnal

Maftuh, B. 2008. Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila dan Nasionalisme Melalui

Pendidikan Kewarganegaraan. Jurnal Educationist, Vol. 2(2).

Tsabit Azinar Ahmad. 2014.Kendala Guru Dalam Internalisasi Nilai Karakter

Dalam Pendidikan Sejarah.Jurnal.

Sumber Internet

Adi Pujakesuma. 2016. Mengenal Nilai-Nilai Luhur Kehidupan Bangsa Indonesia

melalui Sejarah Pancasila. Diakses pada

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/sarajevo,

tanggal 16 Oktober 2019 pukul 10.20 WIB.

Sultan Hamengku Buwono X. 2012. Kongres Pancasila IV, UGM. diakses pada

https://www.ugm.ac.id/id/berita/4256-psp-ugm, tanggal 16 Oktober 2019

pukul 10.20 WIB.

Sumber Wawancara

Wawancara dengan Sania Palupi, selaku guru pengampu Sejarah di SMA

Muhammadiyah 1 Yogyakarta

Wawancara dengan Sultan Dhaniswara Friyadi, selaku peserta didik di SMA N 1

Prambanan Yogyakarta.

Page 20: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 14

Sejarah Perumusan Pancasila Untuk Mewujudkan Identitas Bangsa

Dhiyaa Rahma Nabila

Sma It Abu Bakar Yogyakarta

Sub Tema: Merefleksikan Peran Bpupki Dalam Merumuskan Pancasila Sebagai

Jalan Menuju Kemerdekaan

Latar Belakang

Pancasila adalah dasar negara dan pandangan hidup seluruh rakyat

Indonesia yang menjadi arahan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani

kehidupan sehari-hari sesuai dengan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Proses

perumusan Pancasila sebagai dasar negara berlangsung pada akhir masa

pendudukan Jepang. Diawali dengan janji Jepang yang akan membebaskan

Indonesia, dari penjajahan yang diwujudkan dengan Kaiso Declaration (Rukiyati

2015:39). Dalam rangka pemberian “kemerdekaan” itu pemerintah Jepang

membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia). Melalui beberapa persidangan terbentuk rumusan dasar negara yang

tertuang dalam Piagam Jakarta, yang kemudian dilanjutkan dengan perumusan

undang-undang dasar. Setelah kekalahan Jepang, dibentuklah PPKI (Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Akhirnya Jepang menyerah tanpa syarat dan

kemerdekaan Indonesia diproklamirkan. Sehari kemudian, disahkanlah undang-

undang dasar negara yang memuat Pancasila dalam pembukaanya (preambule)

sebagai dasar dan landasan berbangsa dan bernegara.

Essai ini mengangkat tentang sejarah panjang perjuangan para pahlawan

untuk mencapai Indonesia merdeka, salah satunya melalui BPUPKI yang

berkontribusi merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang menjadi landasan

dan dasar falsafah bangsa Indonesia. Namun, dalam perjalanan kehidupan

berbangsa dan bernegara di era milenial ini, Pancasila mengalami deviasi dalam

aktualisasi nilai-nilainya yang tercermin dalam sikap dan perilaku masyarakat

Page 21: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 15

Indonesia yang seperti kehilangan identitas dan persatuan hakiki karena kurangnya

pemahaman dan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, penulis bertujuan mengajak seluruh lapisan masyarakat melalui

tulisan untuk merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam realita keseharian

bermasyarakat, dan mengenang jasa para pahlawan yang berjuang untuk mencapai

kemerdekaan dengan Pancasila sebagai dasar negara yang merdeka.

Pembahasan

A. Indonesia Menuju Kemerdekaan

Cita-cita Jepang untuk membangun kawasan Persemakmuran bersama Asia

Timur di bawah naungannya, direalisasikan dengan mencetuskan Perang Asia

Timur Raya yang dipicu dengan penyerangan mendadak atas pangkalan Angkatan

Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour pada tanggal 7 Desember 1941. Sejak itu,

gerakan invasi militer Jepang dengan cepat merambah kawasan Asia Tenggara.

Philipina (Januari 1942) dan Singapura (Februari 1942) dikuasai, dan selanjutnya

giliran Indonesia pada bulan Maret 1942. Namun, seluruh kekuasaan Belanda

berakhir dengan kemenangan total gemilang Jepang pada Maret 1942 karena sekutu

telah berhasil dikalahkan. Kemudian Jepang mengambil alih kekuasaan di

Indonesia (Rohayuningsih 2009).Dalam rangka merangkul bangsa-bangsa Asia

yang mereka duduki, bangsa Jepang telah memberikan “kemerdekaan” kepada

Birma dan Filipina dan menjanjikan akan membebaskan Indonesia dari penjajahan.

(Notosusanto 1985:19). Namun, waktu kemenangan tidak langsung tiba.

Memerdekakan Indonesia bukanlah prioritas utama Jepang, dan mereka menolak

mentah-mentah upaya para pemimpin Indonesia berperan sebagai pemerintah

langsung di bawah pengawasan Jepang (Elson 2008:148). Tetapi dalam rangka

tahap terakhir strateginya tatkala kekalahan sudah ada di ambang pintu, Jepang

akhirnya merasa perlu untuk juga memberikan “kemerdekaan” kepada bangsa

Indonesia untuk memperoleh dukungannya dalam usaha perangnya.

Menurut strateginya itu, mereka akan mengadakan pertahanan terakhir di

Indonesia dan bertolak dari situ akan berusaha memperoleh perdamaian yang

merupakan hasil negosiasi. Segala rencana itu akhirnya tidak terlaksana karena

Page 22: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 16

penggunaan bom atom oleh Amerika telah memaksa Jepang menyerah tanpa syarat

(Notosusanto 1985:19). Kekalahan demi kekalahan dalam perang di Pasifik

membuat kedudukan Jepang di Indonesia terancam. Jepang mulai mengambil

kebijakan memasukkan kekuatan pribumi. Untuk keperluan tersebut, maka mereka

harus bisa lebih memikat rakyat Indonesia. Supaya rakyat Indonesia makin bersedia

membantu Jepang dengan segala pengorbanannya, maka Perdana Menteri Koiso

pada tanggal 7 September 1944 mengucapkan pidato di muka parlemen Jepang

yang antara lain menjanjikan pemberian kemerdekaan kepada Hindia Timur

(Indonesia) “di kemudian hari”. Inilah yang dikenal sebagai Koiso Declaration (G.

Moedjanto 1988:84).

A. Proses Perumusan Pancasila

Pihak Jepang akhirnya harus memenuhi janji kemerdekaan mereka karena

runtuhnya posisi militer mereka yang berlangsung secara cepat. Pada bulan Maret

1945, pihak Jepang mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha

Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau Dokuritsu Junbi Cosakai (Ricklefs

2008:441). Tugas BPUPKI adalah meneliti dan merumuskan kebijakan-kebijakan

mengenai kelengkapan politik dan birokratik yang diperlukan sebuah negara baru.

Ketuanya adalah Radjiman Wedyodiningrat, dan dia dikelilingi nama-nama

tangguh seperti Soekarno, Sutardjo, Hatta, Agus Salim, Soepomo, Abikusno

Tjokrosuyoso, dan M. Yamin (Elson 2008:158). Dalam kata pembukaanya, Ketua

BPUPKI meminta pandangan para anggota mengenai dasar negara Indonesia

merdeka yang akan dibentuk itu (Notosusanto 1985:20). Tanggal 29 Mei 1945 M.

Yamin berpidato dengan judul asas dan dasar negara Indonesia. Soepomo pada

tanggal 31 Mei 1945 berpidato yang isinya berupa penjelasan tentang masalah-

masalah yang berhubungan dengan dasar negara. Soekarno pada tanggal 1 Juni

1945 berbicara tentang dasar falsafah negara Indonesia merdeka (Rohayuningsih

2009).

Sidang pertama BPUPKI berakhir, namun rumusan dasar negara Indonesia

untuk merdeka belum terbentuk. Padahal BPUPKI akan istirahat satu bulan penuh,

akhirnya BPUPKI membentuk panitia perumus dasar negara yang anggotanya

Page 23: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 17

terdiri sembilan orang yang disebut Panitia Sembilan. Tugas Panitia Sembilan

adalah menerima berbagai aspirasi mengenai pembentukan dasar negara Indonesia.

Anggota Panitia Sembilan terdiri dari Soekarno (ketua), Abdulkahar Muzakir, M.

Hatta, KH. Abdul Wachid Hasyim. M. Yamin, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo,

Abikusno Cokrosuyoso, dan A.A. Maramis (Lubis 2018).

Panitia berhasil mencapai modus itu yang diberi bentuk suatu rancangan

pembukaan hukum dasar. Inilah yang dikenal dengan nama yang diberikan M.

Yamin, yakni “Piagam Jakarta”. Rumusan Panitia Sembilan itu diterima baik dan

dioper oleh Panitia Kecil dan dilaporkan kepada sidang pleno Badan Penyelidik.

Rapat itu kemudian membentuk sebuah “Panitia Perancang Undang-Undang

Dasar” (Notosusanto 1985:22). Dalam rapatnya pada tanggal 11 Juli, Panitia

Perancang Undang Dasar dengan suara bulat menyetujui isi preambul yang diambil

dari Piagam Jakarta. Adapun konsep pernyataan Indonesia Merdeka disusun

dengan mengambil tiga alinea pertama Piagam Jakarta dengan sisipan yang panjang

sekali, terutama di antara alinea pertama dan alinea kedua (Poesponegoro

2008:129).

A. Lahirnya Indonesia, lahirnya Pancasila

Sementara itu, kedudukan Jepang yang terus menerus terdesak karena

serangan balik Sekutu. Pada tanggal 6 Agustus, bom atom pertama dijatuhkan di

Hiroshima. Hari berikutnya, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki (Ricklefs

2008:443). Kedudukan Jepang yang terus menerus terdesak oleh sekutu membuat

Komando Tentara Jepang di selatan mengadakan rapat pada akhir bulan Juli 1945

di Singapura. Disetujui bahwa kemerdekaan Indonesia akan diberikan pada tanggal

7 September 1945. Jenderal Terauchi lalu menyetujui pembentukan Panitia

Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai yang

bertugas melanjutkan pekerjaan BPUPKI dan mempersiapkan segala sesuatu yang

akan diperlukan karena akan diselenggarakan pemindahan kekuasaan dari Jepang

kepada banga Indonesia.

Jepang menyerah tanpa syarat pada tanggal 15 Agustus, dengan dengan

demikian menghadapkan para pemimpin Indonesia pada suatu masalah yang berat.

Page 24: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 18

Karena pihak Sekutu tidak menaklukkan kembali Indonesia, maka kini terjadi suatu

kekosongan politik. Jepang masih tetap berkuasa namun telah menyerah, dan tidak

tampak kehadiran pasukan Sekutu yang akan menggantikan mereka (Ricklefs

2008:443). Atas desakan pemuda dan massa, akhirnya Soekarno-Hatta bersedia

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Keesokan harinya, pada 18 Agustus 1945, PPKI bersidang untuk secara resmi

menyusun undang-undang dasar Indonesia Merdeka (Notosusanto 1985:23).

Pancasila akhirnya ditetapkan sebagai dasar negara Republik Indonesia pada sidang

pertama PPKI (18 Agusutus 1945) yang didahului dengan penetapan Rancangan

Mukadimah (Pembukaan) dan rancangan UUD menjadi pembukaan dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, secara sah dan resmi menurut

ketentuan yuridis konstitusional (Akhmad 2015).

B. Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam Membangun Identitas Bangsa

Manusia dalam kehidupannya selalu berkaitan dengan nilai. Manusia

senantiasa dinilai dan menilai. Nilai bagi manusia dipakai dan diperlukan untuk

menjadi landasan alasan, motivasi dalam segala sikap, tingkah laku, dan

perbuatannya. Hal itu terlepas dari kenyataan bahwa ada orang yang dengan sengaja

dan sadar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan kesadaran akan nilai yang

diketahuinya dan diyakini. Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai,

yaitu: ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Kelima nilai

ini merupakan satu kesatuan yang utuh, tak terpisahkan mengacu kepada tujuan

yang satu. Pancasila sebagai nilai yang termasuk nilai moral atau nilai kerohanian

juga mengakui adanya nilai material dan nilai vital. Hal ini bersumber dari dasar

Pancasila, yaitu manusia yang mempunyai susunan kodrat, sebagai makhluk yang

tersusun atas jiwa (rohani) dan raga (materi). Di samping itu, Pancasila sebagai

sistem nilai juga mengakui nilai-nilainya secara lengkap dan harmonis, yaitu nilai

kebenaran (epistemologis), estetis, etis, maupun nilai religius. Nilai-nilai Pancasila

itu bagi bangsa Indonesia menjadi landasan, dasar, serta motivasi atas segala

perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari dan dalam kehidupan kenegaraan

(Rukiyati 2013 55,57).

Page 25: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 19

Pancasila sering mengalami berbagai deviasi dalam aktualisasi nilai-nilai.

Deviasi pengamalan Pancasila tersebut bisa berupa penambahan, pengurangan, dan

penyimpangan dari makna yang seharusnya. Selanjutnya era globalisasi menuntut

adanya berbagai perubahan. Demikian juga bangsa Indonesia pada saat ini terjadi

perubahan besar-besaran yang disebabkan oleh pengaruh dari luar maupun dari

dalam negeri. Perubahan-perubahan yang dihadapi dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berlangsung cepat serta untuk

menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Untuk

menghadapi hal tersebut semua pihak dituntut untuk mengantisipasinya, agar dapat

menjadi warga negara yang Indonesia yang baik (good citizen). Kesepakatan

bangsa Indonesia untuk menjadikan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa

(way of life) saat ini semakin kabur era globalisasi dalam segala tatanan kehidupan

yang mengarah kepada liberalisme menyebabkan nilai-nilai Pancasila yang

merupakan nilai dasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara semakin

ditinggalkan. Oleh karena itu, peran Pancasila dalam kehidupan di Indonesia sangat

dibutuhkan saat ini karena kehidupan di Indonesia saat ini sudah semakin

memprihatinkan.

Implementasi fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup, juga akan

menentukan keberhasilan fungsi Pancasila sebagai dasar negara. Jika setiap warga

negara telah melaksanakan Pancasila sebagai pandangan hidup (mempunyai

karakter/moral Pancasila), ketika yang bersangkutan diberi amanah menjadi

penyelenggara negara tentu akan menjadi penyelenggara negara yang baik, paling

tidak akan berusaha untuk menghindari tindakan-tindakan strategi kebudayaan

yang mampu meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam

segala aspek kehidupan bangsa (Yudistira 2016). Contoh kasus hilangnya identitas

dan persatuan bangsa Indonesia terlihat dari kurangnya rasa hormat dan menghargai

terhadap orang lain, yaitu kasus rasisme mahasiswa Papua di Surabaya yang

berujung dengan kerusuhan Wamena yang merugikan banyak korban yang tidak

bersalah. Hal ini mencoreng identitas bangsa yang berlandaskan Pancasila, yaitu

persatuan Indonesia. Faktanya, bangsa ini terpecah belah.

Page 26: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 20

Penutup

BPUPKI adalah badan awal yang mempunyai peran penting dalam

merumuskan kehidupan politik dan birokratik seluruh negara baru, atau dengan tak

lain negara yang merdeka, terlepas dari penjajahan. Salah satu yang dirumuskan

adalah dasar negara Indonesia yaitu Pancasila. Dalam proses perumusan Pancasila

sebagai dasar negara, diawali dengan munculnya tiga konsepsi dari M. Yamin,

Soepomo, dan Soekarno yang melahirkan Piagam Jakarta, yang kemudian menjadi

draf undang-undang dasar negara dan disahkan UUD 1945 sehari setelah negara

Indonesia merdeka. Dengan kata lainnya Pancasila dalam pembuka UUD 1945

menjadi awal lahirnya Indonesia yang merdeka. Tidak terlepas dari peran penting

BPUPKI yang memprakarsai di awal sejarah perumusan Pancasila. Menjadi bahan

renungan untuk menelaah kembali implementasi nilai-nilai Pancasila dalam

kebudayaan bangsa dan bernegara yang sudah banyak mengalami perubahan di era

sekarang ini. Harus berapa banyak lagi korban akibat perpecahan bangsa ini?

Kerusuhan Wamena, demonstrasi mahasiswa dan pelajar di seluruh Indonesia, dan

lain-lain. Nilai-nilai Pancasila sudah jauh ditinggalkan. Sudah saatnya bangsa ini

berbenah diri mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara sebagai identitas bangsa. Mulai dari kita mengingat, menghargai, dan

belajar dari tokoh bangsa di masa lalu, untuk membangun generasi muda Indonesia

yang lebih baik. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati para

pahlawannya”.

Page 27: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 21

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Pustaka

Elson, R.E. 2008. The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta:

PT Serambi Ilmu Pustaka.

Notosusanto, Nugroho. 1985. Proses Perumusan Pancasila. Jakarta: PN Balai

Pustaka.

Ricklefs, M.C. 2008. Sejarah Indonesia Modern: 1200-2008. Jakarta: PT Serambi

Ilmu Pustaka.

Rukiyati. 2013. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.

Poesponegoro, Marwati Djoened. 2008. Sejarah Nasional Indonesia VI. Jakarta:

Balai Pustaka.

Jurnal Ilmiah

Lubis, Yusnawan, Sodeli. 2018. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.

Depok. Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.

Rohayuningsih, Heri. 2009. Peranan BPUPKI dan PPKI dalam Mempersiapkan

Kemerdekaan Indonesia. Jurnal Forum Ilmu Sejarah, Vol. 36, No. 2,

Desember 2009. Semarang.

Yudistira. 2016. Aktualisasi dan Implementasi Nilai-nilai Pancasila dalam

Menumbuh Kembangkan Karakter Bangsa. Seminar Nasional Hukum, Vol.

2, No. 1, 2016. Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang.

Page 28: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 22

Revitalisasi Semangat Gotong Royong Melalui Pembelajaran Sejarah Dalam

Menghadapi Artificial Intelligence (Ai) Pada Era Revolusi 4.0

Oleh :

Ivana Angeline Susandi

Sma Regina Pacis Surakarta

Sub Tema : Peran Pembelajaran Sejarah Dalam Mengimplementasikan Nilai

Pancasila Di Era Revolusi 4.0

Latar Belakang

Pembentukan karakter manusia tidak terlepas dari pendidikan yang didapat

di usia dini. Pembelajaran sejarah di sekolah berperan penting dalam pembentukan

watak dan karakter generasi muda. Pembelajaran sejarah mampu mengembangkan

daya berpikir kritis guna memahami fakta dengan benar. Memahami sejarah bangsa

dapat membangun kesadaran pentingnya menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam

kehidupan bermasyarakat. Hal ini menjadi vital karena adanya perkembangan

zaman yang memunculkan rasa ketidaksiapan dan kebimbangan masyarakat dalam

mencari pedoman guna menghadapi era revolusi 4.0.

Era revolusi 4.0 adalah tren yang mengedepankan sistem teknologi

informasi dan komunikasi berbasis digital. Revolusi ini merupakan upaya

transformasi menuju kemajuan dengan internet sebagai penopang utama. Gagasan

ini pertama kali dicetuskan pada tahun 2011 dalam Hannover Trade Fair. Pada

tahun 2015, kanselir Jerman yakni Angela Merkel memperkenalkan gagasan ini di

acara World Economic Forum. Dalam menghadapi era tersebut, nilai-nilai

Pancasila perlu diperkuat guna mewujudkan cita-cita bangsa. Sukar dibayangkan

bagaimana generasi muda dapat memperoleh wawasan pentingnya nilai-nilai

Pancasila tanpa mempelajari dan meneladani kehidupan para pendahulunya. Oleh

karena itu, proses penanaman dan pengembangan nilai ditempuh melalui

pendidikan sejarah. Hal ini didasarkan pada fenomena perkembangan teknologi

Page 29: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 23

yang sangat pesat seperti Artificial Intelligence (AI) atau teknologi kecerdasan

buatan yang mampu menggeser peran manusia dalam melakukan pekerjaan. Hal

tersebut mengakibatkan persaingan kerja menjadi semakin ketat, tingkat

pengangguran bertambah tinggi, dan meluasnya sikap individualisme dalam

masyarakat.

Tujuan penulis memilih sub tema Peran Pembelajaran Sejarah Dalam

Mengimplementasikan Nilai Pancasila di Era Revolusi 4.0 agar generasi muda

menyadari pentingnya pembelajaran sejarah dalam membentuk karakter yang

sesuai dengan nilai Pancasila. Penulis menonjolkan salah satu nilai yang terkandung

dalam Pancasila yaitu gotong royong. Dasar pemilihan nilai tersebut adalah adanya

anggapan bahwa kebersamaan dalam lingkup masyarakat mulai berkurang. Selain

itu, semangat gotong royong sebagai salah satu kearifan lokal Indonesia mampu

menjadi landasan yang relevan di segala era.

Pembahasan

A. Pembelajaran Sejarah Sebagai Sarana Pendidikan Karakter

Historia Vitae Magistra. Pernyataan klasik dari Herodotus tersebut

memaknai sejarah sebagai guru kehidupan. Abu Su’ud dalam Seminar Sejarah

Nasional V:Pengajaran Sejarah mengartikan sejarah sebagai alat untuk mencapai

tujuan pendidikan yang dikehendaki manusia. Hal ini dikarenakan pada hakikatnya

sejarah berisi pengalaman yang penuh dengan pelajaran hidup. Menurut Paul Veyne

dalam Comment on écrit l’histoire, sejarah merupakan proyeksi dari nilai-nilai yang

dianut masyarakat. Sejarah selalu tidak lengkap dan hanya dapat dilacak melalui

jejak. Oleh karena itu dalam pemahaman sejarah dibutuhkan logika serta penalaran

yang sesuai dengan konsep dasar.

Peran pendidikan sejarah dalam pembentukan sikap gotong royong sangat

dibutuhkan mengingat adanya tantangan perubahan zaman dan berbagai gejolak

disintegrasi yang melanda Indonesia akhir-akhir ini. Salah satu bentuk cikal bakal

perpecahan adalah kurangnya rasa keakraban antarindividu. Hal ini berkaitan erat

dengan kapasitas moral setiap orang untuk bersosialisasi dengan orang lain sebagai

Page 30: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 24

bentuk integrasi bangsa. Proses belajar sejarah berguna untuk memfasilitasi

perkembangan karakter personal dan kebudayaan yang sesuai dengan landasan

negara Indonesia yakni Pancasila. Keberhasilan sejarah sebagai fasilitator dapat

diraih dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi masa kini.

B. Fusi Wawasan Sejarah dengan Teknologi AI

Pendidikan sejarah menggambarkan apiknya semangat gotong royong di

masa lampau. Hal itu dilatarbelakangi oleh multikulturalnya kondisi bangsa

Indonesia. Bukti konkret adanya semangat gotong royong yaitu adanya pergerakan

nasional pasca 1908. Hal ini ditandai dengan munculnya Budi Utomo pada tanggal

20 Mei 1908. Tujuan awal dibentuknya Budi Utomo adalah memajukan pendidikan

bangsa dan menumbuhkan semangat kebersamaan. Hambatan yang muncul pada

masa tersebut ialah banyaknya tugas mahasiswa kedokteran sehingga mereka tidak

sanggup memimpin organisasi yang berpusat di Yogyakarta ini. Jalan keluar yang

diambil adalah menjadikan kaum tua sebagai pemimpin organisasi, sedangkan

kaum muda sebagai anggota yang akan menggerakkan organisasi. Fenomena ini

menggambarkan dengan jelas bagaimana sikap gotong royong mampu

mengintegrasikan rakyat untuk meraih suatu tujuan.

Berbeda dengan era revolusi 4.0 yang serba digital dimana masyarakat

menjadi lebih individualis dan anti sosial. Kemajuan sistem teknologi seperti AI

mampu menggeser peran manusia dalam melakukan pekerjaan. Penggabungan

teknologi dengan kearifan lokal dapat dijumpai di Taman Pintar Yogyakarta,

tepatnya di zona memorabilia. Zona tersebut berisi sejarah Indonesia yang meliputi

sejarah keraton Yogyakarta, tokoh pendidikan nasional, dan sejarah kepresidenan

Indonesia. Taman Pintar memiliki wahana dan fasilitas teknologi yang beragam

namun tidak mengesampingkan pentingnya keberadaan unsur sejarah Indonesia

dan penggunaan tenaga kerja manusia sebagai guide. Ganendra Pagehgiri selaku

generasi muda mengatakan bahwa manusia akan selalu bekerja sama dengan orang

lain karena keberadaan teknologi hanya sebagai sarana pembantu.

Perpaduan unsur sejarah dan teknologi juga tampak di Museum Benteng

Vredeburg. Selain berbagai koleksi sejarah, terdapat pula fasilitas teknologi yang

Page 31: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 25

dijadikan media untuk memperdalam pengetahuan sejarah. Melalui pemanfaatan

teknologi informasi dan komunikasi yang tepat, penyampaian peristiwa dan fakta

sejarah menjadi lebih efektif dan efisien. Media yang terdapat di benteng ini berupa

penayangan film dokumenter, layar sentuh, dan ruang audio visual. Sarana

pendukung AI di Benteng Vredeburg yaitu sebuah aplikasi permainan berbasis

android bernama Augmented Reality for History Telling (Aristotell). Aplikasi yang

dikembangkan oleh mahasiswa Universitas Gadjah Mada dan Universitas Sebelas

Maret ini mengajak pengguna untuk menyusuri sejarah melalui koleksi yang

terdapat di museum. Tujuan dibuatnya Aristotell adalah agar pengunjung menjadi

lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran sejarah dengan menjadikan museum

sebagai objek wisata modern.

C. Revitalisasi Semangat Gotong Royong di Era Revolusi 4.0

Sila ketiga yang berbunyi Persatuan Indonesia menyiratkan berbagai

pedoman hidup salah satunya yaitu semangat gotong royong. Gotong royong

memiliki arti semangat bela rasa, bersatu, dan berbagi. Dalam menghadapi

tantangan masa kini seputar individualisme dan sikap anti sosial, bangsa ini

memerlukan adanya upaya revitalisasi nilai Pancasila, utamanya adalah nilai

kebersamaan. Mengutip tulisan Yudi Latif di Kompas 1 Oktober 2019, gotong

royong merupakan level tertinggi proses adaptasi manusia saat mengarungi

tantangan seleksi kehidupan. Hal ini menandakan bahwa sikap tersebut mampu

mengubah makhluk individu dengan kecenderungan simpanse (selfish) menjadi

makhluk sosial dengan kecenderungan lebah (groupish).

Era revolusi menghadapkan bangsa Indonesia pada berbagai konsekuensi

arus perkembangan yang semakin luas dan instan. Setiap ideologi dipaksa untuk

menyesuaikan diri dengan tantangan dan perkembangan baru. Puluhan tahun

berlalu sejak Pancasila dilahirkan tetapi keluhuran nilai-nilainya sebagai ideologi

negara terus menjadi angan dengan kurangnya kemampuan untuk menerapkannya

ke dunia nyata. Usaha membudayakan semangat gotong royong berkaitan erat

dengan pendidikan karakter yang diperkenalkan kedalam pembelajaran di sekolah

Page 32: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 26

melalui peristiwa sejarah dan studi kepahlawanan. Dengan demikian generasi muda

mampu menemukan keteladanan untuk ditanamkan sebagai nilai dasar.

Dalam era revolusi 4.0 ini, proses pembelajaran sejarah dapat dilakukan

dengan berbagai cara. Kecanggihan teknologi memacu peningkatan kreativitas

generasi muda. Salah satu sarana efektif untuk menumbuhkan nilai-nilai

kebangsaan yaitu dengan penggunaan media film. Amanat yang ingin disampaikan

melalui media film relatif dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Hampir

seluruh film sejarah di Indonesia menyiratkan pentingnya semangat gotong royong

seperti Kartini (2017), Sultan Agung (2018), dan Soegija (2012). Hal tersebut

memotivasi generasi muda untuk menerapkan semangat gotong royong dalam

menghadapi sikap individualisme masyarakat masa kini.

Penumbuhkembangan semangat gotong royong dalam proses pembelajaran

juga dapat dilakukan dengan pengadaan unjuk kerja berkelompok. Tugas dapat

berupa presentasi, debat, maupun penelitian sejarah. Hal ini mendorong partisipasi

aktif setiap individu untuk terlibat dalam proses pengerjaan tugas. Ibu Nindias

Dwikky Cahyaningtyas selaku guru Sosiologi dan PPKn menjelaskan bahwa

penilaian di sekolah tidak hanya berorientasi pada nilai, melainkan juga proses

pembelajaran dan sikap setiap individu. Adapun sarana lainnya yaitu kegiatan Pesta

Rakyat dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Umumnya dalam

peringatan hari bersejarah tersebut akan didapati berbagai perlombaan seperti

egrang, tarik tambang dan bakiak. Dengan demikian nilai gotong royong dapat

tertanam di setiap peserta didik. Semangat gotong royong meliputi nilai

kebersamaan, rela berkorban, dan tolong-menolong.

Penutup

Era revolusi 4.0 membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan

manusia. Selain membantu dan memfasilitasi kegiatan manusia, kecanggihan

teknologi berpotensi menghilangkan nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.

Semangat gotong royong relevan sebagai landasan karakter bangsa dalam

menghadapi era globalisasi. Semangat gotong royong diperlukan untuk

mempertahankan nilai jati diri bangsa Indonesia agar manusia tidak meninggalkan

Page 33: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 27

kehidupan sosialnya setelah beralih ke era digital. Generasi muda penerus bangsa

diharapkan mampu memiliki kecerdasan dan kemampuan beradaptasi di era 4.0

sehingga dapat mengendalikan teknologi, bukan dikendalikan oleh teknologi.

Page 34: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 28

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Pustaka

Agus Mulyana & Darmiasti. 2009. Historiografi di Indonesia: Dari Magis-Religius

Hingga Strukturis. Bandung: Refika Adhitama.

Chris Skinner. 2019. Manusia Digital. Jakarta: Elex Media Komputindo.

E. Mulyasa, Dadang Iskandar, & Wiwik Dyah Aryani. 2016. Revolusi dan Inovasi

Pembelajaran: Sesuai Standar Proses. Jakarta: Rosda.

Gamal Komandoko. 2008. Boedi Oetomo: Awal Bangkitnya Kesadaran Bangsa.

Yogyakarta: MedPress.

Hamzah B. Uno. 2007. Profesi Kependidikan: Problema, Solusi, dan Reformasi di

Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.

Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kuntowijoyo. 2013. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana.

P. Swantoro. 2016. Dari Buku ke Buku: Sambung Menyambung Menjadi Satu.

Jakarta: KPG.

Paul Veyne. 1971. Comment on écrit l'histoire. Paris: Le Seuil.

Tim Redaksi TEMPO. 2016. Tjokroaminoto: Guru Para Pendiri Bangsa. Jakarta:

Kepustakaan Populer Gramedia.

Rukiyati dkk. 2013. Pancasila. Yogyakarta: UNY Press.

Slamet Muljana. 2008. Kesadaran Nasional Dari Kolonialisme Sampai

Kemerdekaan Jilid I. Yogyakarta: LKiS.

V. Agus Sulistya dkk. 2019. Profil Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.

Yogyakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yudi Latif. 2018. Wawasan Pancasila: Bintang Penuntun untuk Pembudayaan.

Bandung: Mizan.

Zeffry Alkatiri. 2010. Belajar Memahami HAM. Depok: Ruas.

Jurnal Ilmiah

Abu Su’ud. 1990. Seminar Sejarah Nasional V:Pengajaran Sejarah. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah.

Page 35: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 29

Rochiati Wiriatmodjo. 1998. Simposium Pengajaran Sejarah (Kumpulan Makalah

Diskusi): Landasan Filosofis Kurikulum Pengajaran Sejarah (SMU)

Tantangan dan Harapan. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

RI.

Soedijarto. 1998. Simposium Pengajaran Sejarah (Kumpulan Makalah Diskusi):

Pengajaran Sejarah Sebagai Wahana Pendidikan Nilai dan Sikap. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Yulius Dwi Cahyono. 2014. Strategi Pembelajaran Sejarah Peristiwa 1965 untuk

Tingkat SMA. Historia Vitae, 28(1), 70 – 87.

Sumber Koran

“Pancasila Jangkar Visi,”Kompas, 1 Oktober 2019.

“Teknologi Hidupkan Sejarah,” Kompas, 5 Oktober 2019.

Sumber Lisan

Wawancara dengan Yosafat Ganendra Bhagaskara Pagehgiri selaku generasi muda

dan peserta didik SMAN 2 Madiun.

Wawancara dengan Ibu Nindias Dwikky Cahyaningtyas, S.Pd. selaku guru PPKn

dan Sosiologi di SMA Regina Pacis Surakarta.

Page 36: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 30

Munculnya Semangat Persatuan Rakyat Indonesia Dipelopori Oleh Sosok –

Sosok Penggagas Pancasila

Karisma Kusmaningsih

SMA Negeri 3 Magelang

Sub Tema : Peran Tokoh Penggagas Pancasila Sebagai Awal Kunci Persatuan

Bangsa Indonesia

Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar negara dan pedoman hidup Bangsa Indonesia.

Pancasila dalam sistem perumusannya juga sangat sulit dan membutuhkan waktu

yang lama, namun berkat seluruh pemikiran dan kerja keras para tokoh proklamasi,

akhirnya pancasila dapat lahir sebagai ideologi bangsa. Pancasila disusun

berdasarkan kehidupan sosial, budaya, adat istiadat yang sesuai dengan keadaan

bangsa indonesia itu sendiri serta tidak memihak dalam satu pihak saja, dapat

dibuktikan dengan berbagai macam implementasi dan nilai – nilai yang terkandung

dalam pancasila itu sendiri. Hebatnya nilai – nilai tersebut masih dapat

direalisasikan hingga sekarang dan tidak menyimpang dengan kehidupan reformasi

saat ini.

Kelahiran pancasila memang membutuhkan pemikiran – pemikiran yang

kritis dan realistis, karena banyaknya perbedaan pendapat dari masing – masing

tokoh penggagas yang memungkinkan tejadinya konflik. Akan tetapi dari berbagai

macam pendapat itu dapat menjadi sebuah pertimbangan dan perbandingan untuk

menentukan pemikiran yang paling tepat karena dasar negara harus bisa diterapkan

diberbagi zaman dan menjadi pedoman masyarakat yang tinggal di suatu negara

tersebut. Oleh karna itu, dasar negara adalah hal yang sangat penting dan harus ada

bagi setiap negara di dunia. Negara yang tidak memiliki dasar negara dijamin

negara itu tidak akan maju dan bingung dala menjalani pemerintahan bahkan akan

Page 37: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 31

selalu ada masalah – masalah yang menyimpang karena rakyat tidak mempunyai

pedoman dalam menjalani hidup berbangsa dan bernegara

Pembahasan

Indonesia memiliki dasar negara yang kuat dan sesuai dengan kehidupan

bangsa Indonesia itu sendiri yaitu Pancasila. Lahirnya Pancasila didukung karena

adanya pemberian janji kemerdekaan kepada bangsa Indonesia oleh Perdana

Menteri Jepang yaitu Kuniako Koiso pada tanggal 7 September 1944. Akan tetapi

,dia tidak menentukan tanggal kemerdekaan itu dan jelas diharapkan bahwa bangsa

Indonesia akan membalas janji ini dengan cara mendukung Jepang sebagai

ungkapan rasa terimakasih. Pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan

penyelidikan Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dengan tujuan

untuk menyelidiki dan memperlajari hal – hal yang berkaitan dengan usaha

persiapan kemerdekaan Indonesia. Beberapa hari setelah pembentukan anggota

BPUPKI melakukan sidang pertama yaitu pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945

dengan materi bahasan yaitu perumusan falsafah dan dasar negara Indonesia untuk

kedepannya. Pada saat itu ada 3 penggagas untuk merumuskan dasar negara

Indonesia yakni Muhammad Yamin, Ir. Soekarno dan Mr. Soepomo. 3 sosok itu

adalah orang – orang pemikir dasar negara Indonesia yang pertama kali dan setiap

individunya memiliki pemikiran dan pendapat yang berbeda – beda, akan tetapi

dengan keputusan bersama akhirnya dapat terpilih ide terbaik yaitu pemikiran dari

Ir. Soekarno.

Pada hari pertama sidang yakni pada tanggal 29 Mei 1945 usulan pertama

yaitu pemikiran dari Muhammad Yamin yang disampaikan secara lisan berisi

tentang peri kebangsaan, peri kemanusiaan, peri ketuhanan, peri kerakyatan, dan

kesejahteraan rakyat akan tetapi rumusan tersebut diragukan kebenarannya, oleh

karna itu rumusan tersebut tidak diterima. Setelah itu, Rumusan dasar negara kedua

dipelopori oleh Mr. Soepomo yakni pada tanggal 31 Mei 1945 dengan rumusannya

yaitu persatuan, kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah dan keadilan

sosial. Rumusan tersebut juga kurang sesuai dengan kehidupan bangsa Indonesia,

Oleh karna itu dirumuskan lagi pada hari ketiga yakni pada tanggal 1 juni 1945,

Page 38: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 32

untuk kali ini yang merumuskan dasar negara ialah Ir. Soekarno dengan 3

rumusannya yakni Ekasila, Trisila, dan Pancasila, akan tetapi yang disetujui oleh

BPUPKI adalah Pancasila yang isinya kebangsaan Indonesia atau nasionalisme,

internalisme atau peri kemanusiaan, mufakat atau demokrasi kesejahteraan sosial

dan ketuhanan.

Dengan berbagai macam pertimbangan rumusan itu akhirnya ditetapkan

sebagai dasar negara dengan perbaikannya di masukan dalam Piagam Jakarta. Oleh

karena pada tanggal 1 Juni itu adalah hari dimana Ir. Soekarno menyampaikan

pidato mengenai dasar negara dan rumusannya disetujui, maka setiap tanggal 1 juni

diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Setelah Indonesia mempunyai dasar

negara, rakyat Indonesia segera mempersiapkan kemerdekaan Indonesia secepat

mungkin. Setelah perumusan dasar negara berakhir BPUPKI kemudian membentuk

Panitia Kecil yang bertugas untuk merumuskan tujuan dan maksud didirikannya

negara Indonesia. Panitia kecil itu terdiri dari 9 orang yakni Ir. Soekarno, Drs. Moc.

Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Mr. A.A Maramis, Mr. Achmad Subardjo,

Abdulkahar Muzakir, K.H.A. Wachid Hasyim, Abikusono Tjokrosuyoso dan H.

Agus Salim. Panitia tersebut menghasilkan dokumen yang berisi asas – asas dan

tujuan Indonesia merdeka.

Berdasarkan usulan dari Muh. Yamin dokumen hasil rumusan Panitia

Sembilan diberi nama Piagam Jakarta isi nya yakni bunyi Pancasila yang sekarang.

Begitulah usaha – usaha yang dilakukan oleh para tokoh proklamator Indonesia

dalam perumusan dasar negara kita. Dasar Negara Indonesia sangatlah sesuai

dengan kepribadian Bangsa Indonesia sejak dulu hingga sekarang, baik tentang

keimanan, budaya, toleransi dan lain – lain. Masyarakat Indonesia dapat menjalani

kehidupan berbangsa dan bernegara dengan baik apabila sudah bisa mengamalkan

dan mengimplementasikan nilai – nilai yang terkandung di Pancasila itu sendiri.

Oleh karena itu, kita harus selalu menghargai para pahlawan yang telah

memperjuangkan kemerdekaan dengan berlimpahan darah, karena tanpa mereka

semua kita tidak bisa hidup di tanah air Indonesia ini dengan bahagia.

Page 39: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 33

Penutup

Dapat kita cermati bahwa perumusan dasar negara itu sangatlah sulit juga

harus membutuhkan banyak pertimbangan, dimulai dari pembentukan panita,

pemikiran – pemikiran panjang dan lain – lain. Oleh karena itu, kita sebagai rakyat

Indonesia dan warga negara yang baik harus bisa menghormati dan mengamalkan

isi yang terkandung dalam dasar negara kita yakni Pancasila. Dalam

pengamalannya dapat melalui berbagai macam kegiatan dan sektor contohnya

menghargai satu sama lain, tidak membeda – bedakan teman, tolong – menolong,

cinta tanah air, musyawarah untuk mufakat dan lain- lain. Dengan demikian kita

akan menjadi orang yang baik dan dapat menjadi warga negara yang baik karena

telah mengamalkan nilai – nilai dasar yang berada dalam pancasila itu sendiri.

Page 40: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 34

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, H.F, dan M. Saifullah AM. 2013. Jas Merah. Jakarta : Divapress.

Eko,Herimanto.2017.Sejarah.Solo.PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri .

Nabila, Dewi (2019, 25 Mei). Implementasi Pancasila dalam Menjawab Tantangan

Revolusi Industri 4.0. Dikutip 20 September 2019 dari Kompasiana:

https://www.kompasiana.com/dewinabila1549/5ce8d2caaa3ccd1e756b8bf

6/implementasi-etika-pancasila-dalam-menjawab-tantangan-revolusi-

industri-4-0.

Ricklefs,M.C.2007.Sejarah Indonesia Modern.Bulaksumur Yogyakarta.Gadjah

Mada University Press.

Romadecade.org sejarah pancasila (diunduh pada tanggal 16 September 2019 Pukul

19.00 WIB).

Yapeta Pusat. 1995. Sejarah Lahirnya Pancasila. Jakarta : YAPETA Pusat.

Page 41: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 35

Peran Pembelajaran Sejarah Dalam Memerdekakan Kemerdekaan

Martinus Kurnia Yunaiko Putra

SMA Kolese De Britto

SUBTEMA : Peran Pembelajaran Sejarah Dalam Mengimplementasikan Nilai

Pancasila di Era Revolusi Industri 4.0

Latar Belakang

Kemerdekaan bangsa Indonesia sudah menjadi sebuah hal yang final pada

tanggal 17 Agustus 1945. Umur bangsa Indonesia yang tahun ini genap 74 tahun

telah mengalami pasang surut kehidupan berbangsa dan bernegara. Para perumus

Pancasila yang telah menghabiskan banyak waktu, pikiran, tenaga, dan materi

selalu dikenang setiap upacara kemerdekaan di sekolah. Namun, apakah Pancasila

yang telah digagas oleh para pendiri bangsa ini masih digdaya melawan arus

perkembangan zaman ini?

Menjadi sebuah ironi, apabila bangsa yang telah berumur 74 tahun ini belum

merdeka secara keseluruhan. Memerdekakan sebuah kemerdekaan mungkin

bukanlah sebuah hal yang mudah dihadapi seluruh bangsa di dunia ini. Bahkan,

liberalisme Amerika Serikat yang sudah diuji hampir 300 tahun masih mengalami

timbul tenggelam dalam pelaksanaan kehidupan mereka. Namun, perbedaannya

jelas bahwa Amerika Serikat telah menjadi negara maju, sedangkan Indonesia

masih berusaha untuk mencapai titik tersebut. Mengapa Pancasila belum sesakti

yang dicita-citakan para perumus Pancasila?

Topik ini diambil untuk menjelaskan kesaktian Pancasila dalam

pembentukan jati diri dan identitas bangsa Indonesia. Beranjak dari keprihatinan

bahwa konflik-konflik horizontal maupun vertikal masih sering menjadi judul di

halaman sampul surat kabar di Indonesia. Dijelaskan pula peran sejarah sebagai

Historia Magistra Vitae atau sejarah adalah guru terbaik dalam menentukan arah

bangsa Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang sudah ada di depan

mata.

Page 42: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 36

Tujuan penulis dalam memilih topik Peran Pembelajaran Sejarah Dalam

Memerdekakan Kemerdekaan adalah sebagai tajuk rencana dalam penulisan esai

ini adalah sebagai pandangan reflektif yang bersifat persuasif dalam menggiring

pemikiran para generasi emas bangsa ini untuk mempelajari sejarah sebagai sebuah

disiplin ilmu yang mempelajari kehidupan manusia di masa lalu dalam ruang dan

waktu. Sejarah juga mampu menjadi batu penjuru dalam pembuatan kebijakan yang

akan terjadi di masa depan, apalagi saat berbicara tentang kemerdekaan secara

keseluruhan. Bukan menjadi hal yang tabu bahwa sejarah kelam di masa lalu

semestinya menjadi pengalaman yang tidak perlu diulang kembali. Mengutip

perkataan seorang filsuf asal Jerman, Karl Marx yang berkata “Sejarah berulang,

pertama sebagai tragedi, kedua sebagai komedi.

Pembahasan

A. Sebuah Ironi Bernama Kemerdekaan

Kemerdekaan adalah sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan,

kemerdekaan Indonesia diproklamasikan bukan sekedar untuk merdeka, akan

tetapi dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, peristiwa proklamasi dibentuk untuk

menciptakan keadaan yang memberi kemungkinan bagi bangsa Indonesia dalam

mencapai cita-cita hidupnya berdasarkan prinsip-prinsip yang hidup di dalam

kalbu.

Sejarah mencatat isi Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea 1–4

yang berisi tentang cita-cita kemerdekaan memiliki makna yang lebih dari sekedar

penghapusan penjajahan di tanah Nusantara. Penegasan dan pemaknaan mendalam

perlu diarahkan pada alinea kedua Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang

berbunyi “Dan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat

yang berbahagia dengan selamat sentosa, mengantarkan seluruh rakyat Indonesia

kedepan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang merdeka, bersatu,

berdaulat, adil dan makmur.” Pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur adalah cita-cita sesungguhnya dari

kemerdekaan yang telah diproklamasikan di masa lalu. Namun, apakah keadaan

Indonesia sekarang telah merdeka dalam arti yang sesungguhnya? Apakah

Page 43: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 37

Indonesia telah bersatu dalam arti persamaan visi dan misi tentang kepentingan

bersama melebihi kepentingan individu maupun golongan? Apakah Indonesia

telah berdaulat untuk menentukan nasib bangsanya sendiri? Apakah Indonesia

telah adil dan makmur dalam pelaksanaan berbangsa dan bernegara?

Masih ada ironi dibalik sebuah kata kemerdekaan yang setiap tahunnya

dirayakan pada tanggal 17 Agustus ini. Pancasila yang telah final pun terkadang

belum mampu mengkondisikan perspektif masyarakat dalam mencapai cita-cita

para founding fathers bangsa Indonesia. Setelah itu, isu terbesar sekaligus

konsekuensi logis dari keberagaman di Indonesia adalah polarisasi antargolongan.

Polarisasi itu telah muncul pada berbagai tingkat. Pada tingkat kedaulatan nasional,

kita mengalami polarisasi antara kesatuan tanah air dan gerakan daerah untuk

memisahkan diri, polarisasi antara otonomi nasional dan integrasi ke dalam

internasionalisme. Dalam bidang kebudayaan, terjadi polarisasi yang keras antara

keseragaman dan pluralitas, sedangkan dalam bidang sosial terjadi polarisasi yang

semakin kencang antara civil society yang berjuang untuk terciptanya ruang publik,

dan mengerasnya kembali sentimen komunal yang mempertahankan ruang privat

dalam sistem kebudayaannya masing-masing.

B. Polarisasi Kemerdekaan Dalam Gerak Sejarah Bangsa Indonesia

Peta pluralitas keIndonesiaan kita menjadi demikian kompleks, yang dalam

dirinya membawa kepentingan, yang juga semakin terfragmantasi, mengancam

semangat kebangsaan kita. Keberagaman justru cenderung menyempit, mengkristal

dalam kelompok, dan dimaknai sebatas prinsip bahwa orang lain tidaklah lebih baik

daripada kelompoknya sendiri.Fenomena itu mempertegas pendapat Clifford

Geertz tentang sulitnya melukiskan anatomi sosial-budaya masyarakat karena

begitu kompleksnya dan serba multinya unsur Indonesia yang harus disemayamkan

(Hamengku Buwono X, 2010 : 210). Oleh karena keberagaman mulai berubah

menjadi penyeragaman, polarisasi antargolongan yang memiliki agenda masing-

masing mampu memperburuk kondisi bangsa kita.

Semua jenis polarisasi telah dialami oleh Indonesia sepanjang 74 tahun

usianya. Ketegangan antara kesatuan nasional dan gerakan daerah telah dialami

Page 44: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 38

oleh pemerintahan Soekarno yang menghadapi, antara lain PRRI dan Permesta, dan

dialami pula oleh pemerintahan Habibie yang harus menghadapi masalah Timor

Timur. Sekarang, masih hangat di telinga kita bahwa Gerakan Operasi Papua

Merdeka (OPM) yang sedang gencar-gencarnya digaungkan setelah isu

diskriminasi rasial dipertontonkan secara vulgar kepada sesama saudara setanah air.

Kemanusiaan yang adil dan beradab yang secara gamblang tertera di butir-

butir Pancasila seakan sebagai delusi dalam penerapannya. Terbukti dengan jelas

bahwa sejarah mencatat selama 32 tahun pemerintahan Soeharto adalah periode

yang penuh dengan polarisasi (Ignas Kleden, 2001 : 276). Hal yang menjadi benang

merahadalahsemua polarisasi diselesaikan dengan cara yang tak berimbang dan

bahkan cenderung mencederai sila kedua. Dalam arti ini, polarisasi terjadi antara

perdamaian politik dan keadilan politik yang diselesaikan dengan memenangkan

perdamaian politik atas nama stabilitas nasional sambil mengorbankan keadilan

berupa hak-hak kemanusiaan masyarakat.

Atas motif yang sama, polarisasi dalam bidang ekonomi antara

pertumbuhan dan pemerataan telah diselesaikan dengan meningkatkan

pertumbuhan dan mengabaikan pemerataan. Hal ini tentulah sangat berseberangan

dengan cita-cita adil dan makmur yang terdapat di alinea kedua Pembukaan

Undang-Undang Dasar 1945. Selain itu, di bidang administrasi dan birokrasi

pemerintahan, dominasi pusat telah dimenangkan dengan mengalahkan otonomi

daerah, sejalan dengan sentralisme birokrasi yang mengorbankan desentralisasi.

Sementara itu, ruang gerak masyarakat ini semakin dipersempit oleh watak negara

korporatis yang merebut dan mempertahankan hegemoninya baik dengan cara

sentralisasi secara ke dalam maupun dengan intervensi secara keluar menerobos

urusan-urusan masyarakat yang sebetulnya tidak perlu dicampurinya. Walau ada

juga segudang prestasi yang dicapai di era Soeharto.Namun,keberhasilan ini malah

dianggap sebagai peluang untuk melakukan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme

(KKN) yang dilakukan oleh para anggota keluarga dan kroni para penguasa, baik

di pusat maupun di daerah (Miriam Budiardjo, 2017 : 133).

Page 45: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 39

Semua fakta empirik yang telah menjadi bagian dari gerak di bangsa ini

haruslah mencerminkan sikap bangsa Indonesia kedepannya. Tolak ukur sebuah

bangsa adalah pandangannya melihat sebuah sejarahnya. Dengan segala

problematika yang telah dipaparkan sebelumnya, haruslah kita kembali memegang

teguh Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, kepribadian

bangsa, jiwa bangsa, sumber dari segala hukum, falsafah hidup, cita-cita dan tujuan

bangsa, dan tentunya sebagai ideologi tunggal bangsa Indonesia.

C. Memerdekakan Nasib Untuk Menentukan Arah Meneropong Revolusi

Industri 4.0

Melalui pengalaman sejarah yang telah dilalui bangsa Indonesia di masa

lampau. Indonesia sekarang telah menatap realitas dunia dengan menghadapi

Revolusi Industri 4.0. Nasib bangsa kita tidak mungkin hanya ingin stagnan pada

posisi ini. Standard Chartered Plc, memproyeksikan Indonesia akan menjadi negara

dengan ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030. Namun, segala persiapan

haruslah disiapkan sedini mungkin. Segala isu-isu yang masih berbau SARA

tentunya harus sesegera mungkin dihapuskan untuk menjadikan Indonesia sebagai

negara maju.

Pancasila sebagai ideologi negara harus kembali ditegaskan untuk menolak

paham-paham radikal yang sekarang ini sangat mudah masuk dan tersebar di

kalangan masyarakat. Jati diri bangsa Indonesia yang kaya akan segala sumber

dayanya harus menjadi senjata yang ampuh untuk mengatasi perkembangan zaman.

Menghidupi nilai-nilai dasar bangsa juga harus kembali digalakkan ke seluruh

penjuru insan tanah air untuk mencapai persatuan visi dan misi.

“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan

samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dengan 2,5 sen sehari.

Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang

rela menderita demi pembelian cita-cita.”- Presiden Ir. Soekarno. Begitu

kutipan pernyataan Bapak Proklamator Indonesia yang menegaskan bangsa

Indonesia harus menjadi negara yang besar dan memiliki idealisme kebangsaan

yang kuat.

Page 46: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 40

Penutup

Kemerdekaan Indonesia memang sudah terjadi 74 tahun silam, tapi

semangat kemerdekaan itu masih menjadi sebuah daya magis bagi keseluruhan jiwa

dan raga penduduk Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, bahwa perkembangan zaman

selalu menuntut perubahan. Pembelajaran sejarah juga memberi kita perspektif

kebangsaan yang pernah dilalui bangsa Indonesia. Pemaknaan setiap butir-butir

Pancasila menjadi sebuah tuntutan bagi para generasi penerus bangsa. Tinta hitam

yang tertulis di buku sejarah kelak akan ditentukan dengan tindakan bangsa ini dari

sekarang. Manusia Indonesia tidak akan menjadi bangsa “pembeo” dan tidak

memiliki pendirian. Kemerdekaan pikiran dan tindakan tetap menjadi proses

Indonesia dalam bergerak maju di kemudian hari. Benang merah yang dapat

diambil dari deskripsi reflektif itu adalah tentang semangat Pancasila dalam

implementasinya di kehidupan bangsa dan negara sekarang dan di masa yang akan

datang.

Page 47: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 41

DAFTAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2017. Dasar-Dasar Ilmu Politik (edisi revisi). Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Buwono X, Hamengku. 2010. Rindu Pancasila. Jakarta: Penerbit Buku Kompas

Kleden, Ignas. 2001. Menulis Politik: Indonesia Sebagai Utopia. Jakarta: Penerbit

Buku Kompas

Page 48: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 42

Gagasan Soepomo dalam Proses Perumusan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Indonesia

Muhammad

Sma Progresif Bumi Shalawat

Sub Tema : Peran Tokoh Penggagas Pancasila Sebagai Awal Kunci Persatuan

Bangsa Indonesia

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris yang secara astronomis terletak pada

titik koordinat 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT. Selama 74 tahun Indonesia

telah menjadi negara yang merdeka dan berdaulat. Kemerdekaan Indonesia tersebut

dapat tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945. Hal itu menunjukan hasil dari

perjuangan masyarakat Indonesia dalam melawan kolonialisme dan imperealisme

telah tercapai. Indonesia sebagai negara merdeka haruslah memiliki pemerintahan

yang berdaulat, meliputi kepala negara, dasar negara, dan bentuk negara.

Menindaklanjuti hal tersebut, maka melalui sidang BPUPKI disusunlah dasar

negara Kesatuan Republik Indonesia yang diberi nama pancasila.

Jika dilihat dari asal katanya pancasila berasal dari bahasa sansekerta yaitu

panca artinya lima dan syla artinya batu sendi atau unsur.1 Pengertian pancasila

secara umum adalah lima dasar pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pancasila sebagai dasar negara terlahir dari jiwa dan karakteristik masyarakat

Indonesia yang disampaikan melalui gagasan-gagasan para tokoh-tokoh Indonesia

yaitu Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno. Ketiga tokoh tersebut memiliki

gagasan yang berbeda namun memiliki tujuan yang sama yaitu persatuan bagi

bangsa Indonesia.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka esai ini mengangkat tentang peran

tokoh penggagas pancasila sebagai awal kunci persatuan Indonesia. Tokoh yang

Page 49: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 43

dipilih adalah Dr. Soepomo, alasannya karena ingin menggali sisi sejarah dari

pembentukan pancasila mengenai gagasan Soepomo dan sedikit orang mengetahui

siapa Soepomo dan apa peranannya dalam sejarah Indonesia. Padahal di era

globalisasi saat ini pemahaman tentang nilai-nilai pancasila yang telah disusun oleh

para tokoh-tokoh bangsa tersebut haruslah diketahui dan diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari sehingga kerukunan dan rasa nasionalisme bangsa Indonesia

dapat terwujud.

Pembahasan

A. Biografi Soepomo

Soepomo sebagai salah satu tokoh penggagas pancasila dilahirkan di

Sukoharjo, Solo pada tanggal 22 Januari 1903.2 Apabila dilihat dari segi

ekonominya, Soepomo lahir dikalangan keluarga yang berkecukupan. Ayahnya

adalah seorang Bupati Anom Kesunanan Surakarta yang bernama Raden

Tumenggung Wignyodipuro dan ibunya bernama R.A. Renak Wignyodipuro

adalah anak dari Raden Tumenggung Reksowardono, seorang Bupati Anom

Sukoharjo.3 Ia merupakan anak pertama dari sebelas bersaudara. Latar belakang

pendidikan Soepomo cukup tinggi yaitu pada awalnya ia bersekolah di

Europeesche Lagere School (ELS) yaitu sekolah dasar bagi anak-anak Belanda dan

lulus pada tahun 1917.4 Kemudian ia melanjutkan pendidikan ke Meer Uitgebreid

Lager Onderwijs (MULO) di Solo dan lulus tahun 1920.

Setamat dari MULO, ia berangkat ke Jakarta dan bersekolah di

RechtsschoolBatavia yaitu sekolah hukum dan lulus pada tahun 1923.5 Soepomo

kemudian bekerja menjadi pegawai di Pengadilan Negeri di Sragen, Jawa Tengah.

Tidak lama kemudian ia melanjutkan sekolah di Universitas Leiden pada tanggal

12 Agustus 1924 sampai 15 Juli 1927.6 Ia mengambil jurusan Aculteit der

Rechtsgeleerdheid dan mendapatkan gelar Meester in de Rechten (Mr.). Soepomo

kemudian melanjutkan pendidikan doktornya dan berhasil meraih gelar doktor ilmu

hukum. Selama bersekolah tersebut, Soepomo ikut aktif dalam berbagai organisasi

mahasiswa yang bernama Perhimpunan Indonesia (PI). Organisasi tersebut pada

awalnya bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang-orang Indonesia yang

Page 50: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 44

bersekolah di Belanda, kemudian pada tahun 1924 berubah untuk mewujudkan

kemerdekaan Indonesia.7

Melalui pengalamannya dalam berorganisasi tersebut membuat Soepomo

lebih berpikir kritis, terutama mengenai perkembangan Indonesia. Penjelasan

tersebut menunjukan bahwa dengan adanya pendidikan maka dapat melahirkan

orang-orang cendekiawan yang dapat memajukan bangsa Indonesia. Pada masa

pendudukan Jepang di Indonesia, Soepomo juga memiliki peranan aktif seperti

Kepala Perundang-undangan (Hooki Kyoku Cho), Kepala Departemen Kehakiman

(Shijobucho), Anggota Mahkamah dan Penggagas Perumusan Pancasila.

B. Gagasan Soepomo dalam Perumusan Pancasila

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mulai terbentuk saat Jepang

mengalami kekalahan. Hal tersebut terjadi tepatnya pada bulan Juli 1944 dengan

dikuasainya Kepulauan Saipan oleh Amerika.8 Hal ini menunjukan garis

pertahanan Jepang di Kepulauan Mariana sudah dikuasai. Pulau tersebut terletak di

perairan Jepang dan Indonesia. Dalam keadaan yang krisis tersebut, Pemerintah

Jepang berjanji memberikan kemerdekaan bagi Indonesia. Maka pada tanggal 1

Maret 1945 Letnan Jendral Kumakici Harada mengumumkan akan didirikan

Dokuritsu Junbi Cosakai atau Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan

Kemerdekaan bagi Indonesia. Badan tersebut baru terealisasikan pada tanggal 29

April 1945. Tujuan didirikan BPUPKI adalah untuk mempelajari dan menyelidiki

hal-hal penting yang berhubungan dengan pembentukan negara Indonesia merdeka.

Adapun susunan pengurusnya, antara lain sebagai ketua adalah dr. K.R.T Radjiman

Wediodiningrat. Ketua muda pertama dijabat oleh Jepang yakni Shucokun Cirebon

bernama Ichibangase, dan R.P Suroso diangkat sebagai Kepala Sekretariat dengan

dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G Pringgodigdo.9Anggota dalam

BPUPKI tersebut berjumlah 60 orang yaitu salah satunya adalah Prof. Dr. Mr.

Raden Soepomo yang bertugas sebagai kepala perundang-undangan (Hooki Kyoku

Cho).10

Page 51: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 45

Pada tanggal 28 Mei 1945, dilangsungkan upacara peresmian BPUPKI yang

bertempat di gedung Chuo Sang In, Jalan Pejambon, Jakarta.11 Pada kesempatan itu

dilakukan upacara pengibaran bendera Jepang yaitu hinomaru oleh Mr. A.G.

Pringgodigo, kemudian disusul dengan pengibaran bendera Indonesia yaitu merah

putih oleh Toyohiko Masuda. Kemudian keesokan harinya BPUPKI mulai

mengadakan sidang yang membahas mengenai perumusan dasar negara pada

tanggal 29 Mei sampai 1 Juni 1945. Dalam kata pembukaannya, Ketua dr. Radjiman

Wediodiningrat meminta pandangan para anggota mengenai dasar negara Indonesia

Merdeka. Di antara para anggota yang hadir terdapat tiga orang yang

menyampaikan gagasan mengenai dasar negara. Mereka itu adalah Mr. Muh.

Yamin, Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno. Muh. Yamin menyampaikan

gagasannya pada tanggal 29 Mei 1945, sedangkan Soepomo pada tanggal 31 Mei

1945, dan Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Berikut penjelasan tentang gagasan

dasar negara oleh Soepomo. Soepomo memulai pidatonya dengan kalimat sebagai

berikut:

“Bahwa jika hendak mendirikan negara Indonesia yang sesuai dengan

keistimewaan sifat dan corak masyarakat Indonesia maka negara kita harus

berdasar atas aliran pikiran negara yang integralistik, negara yang bersatu dengan

seluruh rakyatnya, yang mengatasi seluruh golongan-golongannya dalam lapangan

apa pun. Menurut aliran pikiran ini, kepala negara badan-badan pemerintah lain,

harus bersifat pemimpin yang sejati, penunjuk jalan kearah cita-cita luhur, yang

diidam-idamkan oleh rakyat. Negara harus bersifat hukum yang timbul dari hati

sanubari rakyat seluruhnya.”12

Setelah menyampaikan pidato di atas, Soepomo juga menyampaikan

gagasannya mengenai dasar negara yaitu persatuan, kekeluargaan, keseimbangan

lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat. Sila persatuan dan kekeluargaan

tersebut didasari oleh pemikiran tiga filsuf abad ke-18 dan 19 yaitu Spinoza, Adam

Muller, dan Hegel dengan menerapkan konsep integralistik yaitu dimana satu

elemen dengan elemen lain saling terkait dan saling melindungi sehingga terbentuk

sebuah kesatuan negara yang kuat.13 Konsep integralistik ternyata juga telah

diterapkan oleh negara maju lainnya seperti sistem Kekaisaran Tennoo Haika

Page 52: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 46

dengan Rakyat Jepang, dan konsep nasional-sosialis dalam NAZI Jerman.14 Dasar

persatuan dan kekeluargaan ini menurut Soepomo sangat sesuai dengan corak

masyarakat Indonesia. Masyarakat bukan lagi sebuah identitas sendiri, melainkan

satu dalam bentuk negara sehingga Soepomo menolak konsep individualisme barat

yang menurutnya tidak sesuai dengan struktur masyarakat desa.

Sila keseimbangan lahir dan batin menurut Soepomo didasari bahwa Negara

Indonesia yang bersatu akan memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan

akan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur. Maka negara yang

demikian, hendaknya yang memakai dasar moral yang luhur. Selain itu dianjurkan

kepada semua masyarakat agar beragama, walaupun urusan agama harus

dipisahkan dengan urusan negara. Kemudian sila musyawarah menurutnya harus

dibentuk Badan Musyawarah agar pemimpin negara berjiwa satu dengan wakil

rakyat, sehingga keputusan yang didapat nantinya dapat diterima oleh semua pihak.

Sedangkan sila keadilan rakyat didasarkan pada anggapan bahwa, bila negara

bertindak sebagai penyelenggara keadilan rakyat maka Indonesia akan bersatu dan

adil. Sistem ekonomi rakyat Indonesia menurut Soepomo diatur berdasarkan asas

kekeluargaan, tolong menolong dan sistem kooperasi. Penjelasan gagasan Soepomo

tentang dasar negara menunjukan bahwa dalam merumuskan dasar negara tersebut

haruslah sesuai dengan karakteristik masyarakat Indonesia, agar tercipta kehidupan

yang adil dan damai. Maka kita sebagai generasi penerus bangsa harus dapat

mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu

para akademisi intelektual juga menilai gagasan yang disampaikan Soepomo

tersebut yang mengilhami dalam menyusun Undang-Undang Dasar 1945 nantinya.

Penutup

Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang terlahir dari jiwa dan

karakteristik masyarakat Indonesia. Dasar negara tersebut disampaikan melalui

gagasan-gagasan para tokoh-tokoh Indonesia, salah satunya oleh Soepomo.

Gagasan yang disampaikan Soepomo yaitu persatuan, kekeluargaan, keseimbangan

lahir dan batin, musyawarah, dan keadilan rakyat. Gagasan tersebut didasari oleh

pemikiran tiga filsuf abad ke-18 dan 19 yaitu Spinoza, Adam Muller, dan Hegel

Page 53: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 47

dengan menerapkan konsep integralistik.Negara yang bersatu dengan seluruh

rakyatnya, akan akan tercipta keadilan, dan akan memelihara budi pekerti

kemanusiaan yang luhur.

Page 54: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 48

DAFTAR PUSTAKA

Agung, D.A.G. 2011. Sejarah Indonesia Modern Periode 1908-1949. Malang:

Universitas Negeri Malang. Hal. 18,51

Aning, S, F. 2007. 100Tokoh Yang Mengubah Indonesia. Yogyakarta: Narasi.

Halkis. 2017. Konstelasi Politik Indonesia:Pancasila dalam Analisis

Fenomenologi Hermeneutika. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.

Poesponegoro & Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia. Jakarta: PT Balai

Pustaka.

Ronto. 2010. Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Jakarta: PT Balai

Pustaka.

Catatan Kaki

1 Ronto (2010:9)

2 Halkis (2017:168)

3 Halkis (2017:168)

4 Aning (2007:211)

5 Aning (2007:211)

6 Aning (2007:211)

7 Agung (2011:18)

8 Agung (2011:51)

9 Poesponegoro & Notosusanto (2010:122)

10 Agung (2011:59)

11 Poesponegoro & Notosusanto (2010:122)

12 Poesponegoro & Notosusanto (2010:123)

13 Halkis (2017:168)

Page 55: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 49

Revitalisasi Nilai - Nilai Pancasila Melalui Pembelajaran Sejarah Bermuatan

Bela Negaradi Era Revolusi 4.0

Tiffany Pryanka Andini

Man 1 Yogyakarta

Sub Tema : Peran Pembelajaran Sejarah dalamMengimplementasikan Nilai

Pancasila di EraRevolusi Industri 4.0

Latar Belakang

Revolusi industri gelombang keempat, atau lebih dikenal sebagai revolusi

4.0, dipahami sebagai era dimana banyak aspek kehidupan manusia digantikan oleh

unsur-unsur yang sarat akan digitalisasi, mekanisasi, serta otomatisasi.

Berlangsungnya era revolusi 4.0 ini ditandai dengan adanya keseragaman dalam

penggunaan media digital serta menjamurnya penggunaan tenaga kerja mesin tanpa

dibatasi ruang dan waktu. Cara produksi yang lebih berorientasi pada hal-hal yang

serba otomatis ini bersamaan dengan paradigma manusia yang juga ikut berubah

seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Seperti dalam istilah

“dunia dalam genggaman”, teknologi yang semakin masif ini akan menghubungkan

jutaan manusia melalui jaringan internet, sehingga peningkatan efektivitas serta

efisiensi kerja manusia akan lebih mudah untuk diwujudkan.

Pada sisi lain, adanya digitalisasi ini kemudian menjadi paradoks. Tidak

dapat dipungkiri bahwa revolusi 4.0 ini juga membawa dampak negatif, terutama

di bidang sumber daya manusia. Di era digital, bukanlah hal asing apabila berita

hoaks, isu-isu SARA, penyebaran paham radikal, dekadensi moral, serta sikap

intoleran terus menjalar di kalangan masyarakat. Sifat-sifat ini jelas bertentangan

dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila (Kaelan,2004:79-84). Dengan

terkikisnya nilai-nilai Pancasila, yang merupakan pandangan hidup dan kepribadian

bangsa Indonesia, maka upaya untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila adalah

suatu kebutuhan mendesak. Dalam hal ini, kurikulum pembelajaran sejarah menjadi

pilar penting untuk menanamkan substansi nilai-nilai Pancasila (Nurul A, 2019).

Page 56: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 50

Pendidikan sejarah memiliki arti strategis dalam pembentukan kepribadian nasional

dan jati diri bangsa Indonesia (Vijay, 2019).

Selain itu, dengan tergerusnya nilai-nilai Pancasila, sangat berpotensi

ancaman disintegrasi bangsa. Oleh karena itu, menjadi penting bagi bangsa

Indonesia untuk menguatkan kembali nilai-nilai bela negara. Upaya bela negara ini

menjadi komponen pendukung proses revitalisasi nilai-nilai Pancasila di era

revolusi 4.0. Tantangan dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila akan

dapat ditekan dengan penguatan nilai bela negara. Oleh karena itu, menjadi hal yang

penting untuk membahas tentang bagaimana upaya merevitalisasi nila-nilai

Pancasila melalui pembelajaran sejarah dengan muatan bela negara.

Pembahasan

A. Tantangan Bangsa Indonesia di Era Revolusi 4.0

EraRevolusi Industri 4.0 yang identik dengan teknologi serba digital

memang menciptakan suatu kondisi baru, dimana aktifitas manusia sudah banyak

digantikan oleh mesin dan terhubung dengan jaringan internet. Dengan demikian,

Revolusi 4.0 memiliki banyak potensi untuk mendayagunakan individu maupun

masyarakat. Revolusi 4.0 ini memberikan peluang dalam berbagai sektor, seperti

ilmu pengetahuan, ekonomi, sosial, budaya, dan lain-lain. Akan tetapi, Revolusi

4.0 juga menghadapkan bangsa Indonesia dalam berbagai tantangan yang harus

diantisipasi dan ditanggulangi (Dirjen Belmawa, 2017 : 59).

Salah satu tantangan di era Revolusi 4.0 yang terjadi di kalangan masyarakat

adalah memudarnya nilai-nilai luhur dalam diri pribadi bangsa Indonesia. Seiring

dengan canggihnya teknologi berbasis digital dan otomatisasi yang kian berprogres,

nilai-nilai konsensus kebangsaan justru mengalami regresi. Kemudahan teknologi

akan mempersempit relasi antar individu, sehingga individu cenderung bergantung

pada teknologi. Rasa empati, toleransi, gotong royong, persatuan, nilai-nilai

demokratis, dan lain-lain yang merupakan nilai-nilai Pancasila akan memudar,

digantikan dengan maraknya degradasi moral dan pengingkaran terhadap nilai-nilai

luhur Pancasila (Raharja, 2019:18).

Page 57: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 51

Di tengah-tengah kenyataan bahwa bangsa Indonesia memiliki budaya yang

plural dan masyarakat yang heterogen, maka tergerusnya nilai-nilai luhur Pancasila

dapat berakibat fatal bagi eksistensi bangsa. Sikap individualis, antipati, intoleransi,

egois, dan lain-lain merupakan sikap yang kontraproduktif dalam upaya

mengimplementasi dan merevitalisasi Pancasila. Hal ini juga dinilai sangat bertolak

belakang dengan upaya mewujudkan persatuan bangsa, sehingga akan memicu

adanya disintegrasi bangsa, Di sinilah sebenarnya letak ancaman terhadap bangsa

dan negara Indonesia. Sikap-sikap negatif ini menguat seiring dengan masifnya

guliran globalisasi di Era Revolusi 4.0 yang disebabkan oleh lunturnya nilai-nilai

kebangsaan pada diri bangsa Indonesia (Alius, 2016 : 142).

B. Urgensi Penguatan Nilai-nilai Bela Negara

Lunturnya nilai-nilai kebangsaan (nasionalisme) sebagai dampak Revolusi

4.0 berpotensi menggerus persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Hal ini

merupakan ancaman yang harus diantisipasi dan ditanggulangi. Disinilah bangsa

Indonesia membutuhkan adanya ketahanan bangsa. Ketahanan bangsa merupakan

kemampuan suatu bangsa untuk mempertahankan persatuan dan kesatuannya,

memperkuat daya dukung kehidupannya, menghadapi segala bentuk ancaman yang

dihadapinya sehingga mampu melangsungkan kehidupannya dalam mencapai

kesejahteraan bangsa tersebut (Sumarsono, 2006 : 106).

Konsep Ketahanan Bangsa ini dikenal sebagai Ketahanan Nasional. Pada

hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa

untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara

(Dirjen Belmawa, 2016 : 239). Ketahanan nasional meliputi ketahanan ideologi,

ketahanan politik, ketahanan ekonomi, ketahanan sosial budaya dan ketahanan

keamanan yang didasarkan pada Pancasila (ibid. :247).Upaya menyelenggarakan

ketahanan nasional ini dapat diwujudkan melalui upaya bela negara. Berdasarkan

Pasal 27 Ayat 3 UUD NRI 1945 usaha pembelaan negara merupakan hak dan

kewajiban bangsa Indonesia. Dalam bagian penjelasan Undang-undang No. 3

Tahun 2002 tersebut dinyatakan bahwa upaya bela negara adalah sikap dan perilaku

Page 58: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 52

warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik

Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang.

Upaya bela negara ini bisa dilakukan secara fisik (militer) dan non fisik (non

militer). Bela negara secara militer dilakukan dengan memanggul senjata untuk

menghadapi serangan dan agresi untuk menghadapi musuh dari luar. Pengertian ini

dapat disamakan dengan bela negara dalam arti militer. Sedangkan bela negara

secara nonfisik dapat didefinisikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan

negara kesatuan Republik Indonesia dengan cara meningkatkan kesadaran

berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air serta berperan

aktif dalam memajukan bangsa dan negara, termasuk penanggulangan ancaman

(ibid.: 266-270).

C. Pembelajaran Sejarah dan Revitalisasi Pancasila

Semakin menipisnya nila- nilai kebangsaan yang ditandai dengan lunturnya

pengimplementasian nilai-nilai Pancasila, maka diperlukan adanya revitalisasi

Pancasila. Upaya-upaya dalam merevitalisasi Pancasila memerlukan dukungan dari

berbagai aspek demi keselarasan dan keseimbangan dalam mencapai tujuan yang

dikehendaki. Pembelajaran sejarah, menjadi aspek yang vital dalam merevitalisasi

nilai-nilai Pancasila, sebab refleksi sejarah dalam pembelajaran sejarah diperlukan

untuk mengokohkan sikap nasionalisme dan patriotisme generasi bangsa.

Pembelajaran sejarah berfungsi untuk menyadarkan peserta didik akan adanya

proses perubahan dan perkembangan masyarakat dalam dimensi waktu dan untuk

membangun perspektif serta kesadaran sejarah dalam menemukan, memahami, dan

menjelaskan jati diri bangsa di masa lalu, masa kini, dan masa depan di tengah-

tengah perubahan dunia (Depdiknas,2003:6). Pembelajaran sejarah juga berguna

untuk menguatkan kesadaran sejarah dan menanamkan pemahaman yang kuat

mengenai sejarah berdirinya bangsa Indonesia, sehingga generasi bangsa tidak

melupakan jasa-jasa pahlawan bangsa.

Pembelajaran sejarah, pada dasarnya adalah perpaduan antara aktivitas

belajar dan mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau

yang erat kaitannya dengan masa kini (Widja, 1989: 23). Akan tetapi, pembelajaran

Page 59: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 53

sejarah tidak hanya mengambil nilai kognitifnya saja, melainkan menyerap nilai

afektif dalam penyampaian materi sejarah (Kristantia, 2019 : 80). Nilai afektif yang

diambil, seperti keterampilan meneladani para pejuang kemerdekaan, sikap

nasionalisme, patriotisme, etika, dan toleransi (Kasmadi,1996:13). Sikap-sikap

inilah yang sesungguhnya merupakan esensi dari bela negara, yang diharapkan

mampu membangun kembali karakter bangsa yang bermoral dan beradab, di tengah

perhelatan Revolusi Industri 4.0.

Dalam materi sejarah, disebutkan secara gamblang mengenai peristiwa-

peristiwa masa lalu yang terkait dengan usaha-usaha untuk menjatuhkan ideologi

Pancasila, seperti Peristiwa PKI Madiun, G30S, dan Pemberontakan DI/TII.

Melalui pengajaran sejarah, kita dapat memahami peristiwa-peristiwa tersebut, dan

menjadikannya sebagai bahan pelajaran yang berharga bagi bangsa Indonesia, agar

senantiasa menjadikan Pancasila sebagai pedoman hidup dalam berbangsa dan

bernegara. Melalui pembahasan topik di atas, peserta didik akan diingatkan pada

perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan Pancasila dengan segenap jiwa

raga. Materi ini bertujuan untuk menyadarkan peserta didik bahwa Pancasila adalah

ideologi yang paling tepat bagi bangsa Indonesia, dan pengkhianatan terhadapnya

berdampak pada distabilitas dan disintegrasi bangsa.

Pembelajaran sejarah tentu tidak lepas dari peran seorang pengajar sejarah.

Seorang pengajar sejarah mengambil peran yang besar dalam merekonstruksi

peristiwa-peristiwa sejarah yang telah dilalui, dan menyampaikannya pada peserta

didik. Tidak hanya itu, pengajar sejarah juga menjadi pion penting dalam

menyampaikan substansi kepribadian bangsa kepada peserta didik, sesuai dengan

nilai-nilai dasar Pancasila (Vijay, 2019). Dengan berbekal nilai-nilai luhur tersebut,

maka peserta didik diharapkan dapat meningkatkan semangat membela Pancasila

sebagai landasan idiil, serta dapat melawan ancaman penggulingan ideologi

Pancasila agar tetap kokoh. Oleh karenanya, penguatan rasa cinta tanah air,

patriotisme, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa sebagai wujud sikap bela

negara (Wardani,2019), menjadi esensial dalam pembelajaran sejarah.

Page 60: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 54

Kesimpulan

Era Revolusi 4.0 menghadapkan bangsa Indonesia pada tantangan dalam

mempertahankan nilai-nilai Pancasila. Kecanggihnya teknologi berbasis digital

telah menggerus nilai-nilai konsensus kebangsaan yang bersumber pada

Pancasila.Sejarah merupakan peristiwa masa lalu yang bisa dijadikan pelajaran

berharga bagi bangsa Indonesia. Sejarah menjadi pilar penting dalam upaya untuk

merevitalisasi nilai nilai Pancasila. Pembelajaran sejarah dengan muatan bela

negara merupakan instrumen penting untuk mengokohkan Pancasila sebagai

ideologi, dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Melalui sejarah

diharapkan bisa menyadarkan bangsa Indonesia tentang pentingnya membela dan

mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.

Page 61: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 55

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Depdiknas. 2003. Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian Mata

Pelajaran Sejarah. Jakarta. Ensiklopedi Nasional Indonesia jilid 6. 1989.

Jakarta : PT. Cipta Adi Pustaka.

Dirjen Belmawa. 2016. Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta :Dirjen Belmawa

Ristekdikti

Dirjen Belmawa, 2017. Memandang Revolusi Industri dan Dialog Pendidikan

Karakter di Perguruan Tinggi di Indonesia. Jakarta : Dirjen Belmawa

Ristekdikti.

Kaelan. 2004. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta : Paradigma.

Kasmadi, Hartono. 1996. Model-model dalam Pengajaran Sejarah. Semarang: Ikip

Semarang Press.

Sumarsono, S. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Gramedia

Widja, I Gede. 1989. Dasar-Dasar Pengembangan Strategi serta metode

pengajaran Sejarah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Lembaga Pendidikan Tenaga

Kependidikan.

Jurnal

Alius, Suhardi, “Resonansi Kebangsaan: Pancasila dalam Pusaran Globalisasi,

Jurnal Keamanan Nasional, Vol. II, NO. 1, 2016

Kristantia, Irma, at.al.,“The Character-Based Modules and Their Influence on

Historical Awareness of Students of Class XI MIPA SMAN Pasirian”,

Jurnal Historica, ISSN No. 2252-4673,Volume 3, Issue 1,Februari 2019

Raharja, Handy Yoga , “Relevansi Pancasila di Era Industry 4.0 dan Society 5.0 di

Pendidikan Tinggi Vokasi”, Journal of Digital Education, Communication,

and Arts, Vol. 2 No. 1 E-ISSN: 2614-6916 March 2019

Zahroa, Mustika ,at.al , Marjonoc, “The Implementation Of The Character

Education In History Teaching”, Jurnal Historica, ISSN No. 2252-4673

Volume. 1 Issue. 1, 2017

Dokumen Wawancara

Vijay, Guru Sejarah di Lembaga Bimbingan Belajar dan penulis, 2019

Page 62: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 56

Wardani, Retno , Guru Pendidikan Kewzrganegaraan MAN 1 Yogyakarta, 2019

Nurul A, Masayu ., Guru Sejarah MAN 1 Yogyakarta, 2019

Internet

“Menguatkan Pancasila Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”,

2019,https://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/19/07/02/pu

0ubw349-menguatkan-pancasila-menghadapi-era-revolusi-industri-40,

diakses 22 September 2018.

Page 63: Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 1hmpsfis.student.uny.ac.id/files/2019/12/HMPS-BERKARYA-2019-FIN… · Assalamu’alaikum Wr. Wb Salam sejahtera untuk kita semua. Puji

Kumpulan Karya 8 Besar Lomba Essay HMPS 2019 | 57