Kumpulan Asuhan Keperawatan
description
Transcript of Kumpulan Asuhan Keperawatan
Kumpulan Asuhan Keperawatan & KebidananAskep ini bertujuan untuk memudahkan anda. Mohon maaf bila ada kesalahan isi dan tulisan. Saya sangat membutuhkan kritik dan saran & anda; semoga bermanfaat.
Senin, 18 Juni 2012
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) Pada Anak
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF)A. Batasan
DHF adalah penyakit panas akut yang disebabkan oleh 4 serotip virus dengue secara klinik ditandai oleh adanya fenomena perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock, bisa menimbulkan kematian. Dengue Shock Syndrome (DSS) adalah suatu bentuk dari DHF yang disertai shock atau merupakan komplikasi DH. Dengue Fever (Dengue Klasik) atau demam lima hari adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dengue yang pertama, ditandai oleh panas tinggi, nyeri pada anggota badan seperti kepala, bola mata, punggung, sendi, dan timbulnya makulopapular rash.
B. PatofisiologiSampai sekarang masih dianut teori ‘the secondary heterologous infaction’ , yang menyatakan bahwa DHF dapat terjadi apabila seorang anak telah kena infeksi dengue pertama, mendapat infeksi berulang dengan serotip virus yang berlainan. Faktor imunologis memegang peranan untuk meningkatkan permeabilitas pembuluh darah, maka akan terjadi kebocoran plasma, protein dan elektrolit terutama Na+ yang kemudian dapat berkembang menjadi hipovolemia dan kadang-kadang jatuh kedalam shock. Keadaan-keadaan seperti panas, tidak nafsu makan, muntah-muntah, dapat mengakibatkan dehidrasi yang juga memperberat hipovolemia sehingga shock yang lebih berat tidak dapat dihindari. Sebagai dari akibat shock yang tidak cepat diatasi, akan terjadi anoksia jaringan yang dapat menimbulkan metabolik asidosis, perdarahan gastrointestinal dan kematian.
C. Gejala Klinik
Gejala klinik bervariasi dari ringan sampai berat yang disertai dengan shock, malahan tidak jarang berakhir dengan kematian.Manifestasi klinis dapat berupa:
1. PanasPada umumnya panas berlangsung selama 2-7 hari yang kemudian turun secara lisis, disertai gejala-gejala yang tidak khas seperti anoreksia, mual, muntah, nyeri punggung, tulang kepala, batuk, dan lemah. Dan tidak jarang ditemukan keluhan seperti rasa sakit di daerah epigastrium, sakit perut, diare, konjungtivitas, malahan kejang-kejang.
2. PerdarahanAdapun bentuk perdarahan yang biasanya terjadi adalah Tourniquet test positif, petecchiae, purpura, echymosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis, melena dan kadang-kadang hematuria terutama ditemukan di DSS.
3. Pembesaran HatiSebenarnya pembesaran hati sudah dapat diraba saat permulaan penyakit atau bisa timbul kemudian bila penderita sudah tidak panas. Pembesaran hati tidak ada hubungannya dengan berat ringannya penyakit, tetapi pada penderita yang dari semula hatinya tidak teraba atau membesar, sedangkan dalam observasi hati terus membesar, kita harus hati-hati karena penderita ini kemungkinan besar akan jatuh kedalam shock.
4. Gangguan SirkulasiDengan keluarnya cairan plasma serta beberapa komponen dari dalam pembuluh darah, terjadi hipovolemi, namun tidak semua kasus DHF mengalami kegagalan sirkulasi. Kegagalan sirkulasi hanya terjadi pada 1/3 dari kasus DHF, terutama kasus-kasus yang berat.
D. Laboratorium1. Hemoglobin (Hb)
Pemeriksaan Hb menunjukkan peningkatan sesuai dengan meningkatnya hematrokit (PVC) sampai penderita jatuh shock yang bukan disebabkan oleh pendarahan. Pada shock yang disebabkan oleh pendarahan, baik Hb maupun PCV akan berkurang.
2. HemokonsentrasiBisa dilihat dari peningkatan nilai hematrokit selama observasi yaitu sebesar 20%, sehingga perlu pemeriksaan PCV berulang kali.
3. TrombositTrombositopenia biasanya didapatkan pada kasus DHF, hanya saja penurunan trombosit bervariasi, bisa ringan sampai berat, yang sudah dimulai dari ke 3, kemudian menjadi normal pada ke 8-10.
4. LekositPada permulaan penyakit akan didapatkan lekopeni (jumlah lekosit < 5.000/ml), sedangkan dalam keadaan shock akan didapatkan lekositosis.
5. Faktor pembekuan
Pada kasus-kasus yang berat dengan shock, menunjukkan berkurangnya factor II, V, VII, IX dan XII.
6. VirologyDiagnosis yang paling tepat untuk menentukkan adanya infeksi virus dengue pada anak adalah dengan mengisolasi virus dengue dari tubuh penderita, terutama pada masa viremia
7. SerologisPada infeksi primer, titer antibody HI pada masa akut < 1:20 dan titer akan naik. 4X atau lebih pada masa konvalesen, namun tidak melebihi 1:2560. Padainfeksi sekunder, titer antibody HI menjadi >= 4 kali.
E. DiagnosisTahun 1980 WHO membuat criteria untuk mendiagnosis DHF/DSS secara klinis, dengan criteria sbb:
1. Adanya 2 gejala klinik ditambah trobositopenia dan hemokonsentrasi.2. Bila ada shock dengan PCVtinggi (kecuali pada penderita dngan pendar
ahan yang hebat) dan trombositopenia yang hebat, diagnosis DHF/DSS adalah sangat mungkin.Pembagian derajat penyakit:
GradeI:Demam disertai gejalagejala yang tidak khasdan tourniquet test positf.GradeII:Grade I disertai pendarahan spontan dikulit dan/ atau perdarahan lain.GradeIII:Adanya kegagalan sirkulasi, yaitu nadi lemah, kecil, cepat, tekanan nadi menu
run (<20 mmHg) atau hipotensi disertai kulit dingin, lembah dan penderita menjadi gelisah.
GradeIV:Profound shock dengan nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak dapat diukur.
F. Differential Diagnosis pada hari-hari pertama, diagnosis DHF sukar dibedakan dengan penyakit morbili, dan ITP yang disertai panas. Pada hari-hari berikutnya (ke 3-4 demam) kemungkinan diagnosis DHF lebih jelas. Diagnosis banding yang paling penting adala Chikungunya Hemorhagic. Praktis sukar dibedakan DHF derajat sedang dari Chikungunya Hemorhagic Fever. Pada Chikungunya hemorrhagic fever demam lebih mendadak, masa demam lebih pendek, ruam makulopapular, injeksi konjungtiva dan rasa nyeri pada sendi lebih sering dijumpai, sedangkan perdarahan gastrointestinal dan shock tidak ditemukan.
G. Penyulit1. D.I.C (Disseminated Intravasculer Coagulation)
Komplikasi ini sangat mengancam jiwa penderita karena angka kematiannya cukup tinggi (338%). Kecurigaan adanya D.I.C. pada DHF/DSS bila ditemukan penderita jatuh shock, trombositopenia yang hebat, fibrinogenemia, perdarahan yang hebat dan penurunan kesadara.
2. Ensefalopati
Keadaan ini terutama ditemukan pada penyakit yang berat dan biasanya disusul dengan kematian.
Diposkan oleh Fendy Nurse di 6/18/2012 10:28:00 AM Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Reaksi:
Tidak ada komentar:Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Document Askep
► 2013 (40)
▼ 2012 (30)
o ► Juli (4)
o ▼ Juni (26)
Asuhan Keperawatan Anak Dengan Leukemia
DX & Definisi EFFUSI PLEURA MALIGNA
Definisi Karsinoma Mediastinum
Askep Pasien dengan Tumor Otak (Meningioma Sphenoi...
Definisi Ca Thyroid
KONSEP PENYAKIT DAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIE...
Askep Angina Pektoris
Askep Akut Miokard Infark (AMI)
Pneumonia Pada Anak
DENGUE HEMORRHAGIC FEVER (DHF) Pada Anak
Kejang Demam pada anak
Bronckiolitis pada anak
Diare (Definisi) pada anak & Etiologi,pengobatan
Diagnosa (Dx) yang sering muncul pada pasien Ca & ...
Asuhan Kebidanan Plasenta Previa
Cedera Kepala (definisi) & Perawatan dengan pemasa...
Diabetes Mellitus Hiper Osmolar Non Ketotik (DM HO...
PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF MENAHUN
Diagnosa perawatan yang sering muncul pada pasien ...
Askep CHF (GAGAL JANTUNG KONGESTIF)
Asuhan Keperawatan Bronkitis
Askep pada pasien fraktur servikal
Asuhan Keperawatan Anak dengan Pneumonia
Askep Labiogenitopalato Schizis (LGPS)
Askep Gagal Ginjal Akut pada Neonatus
Askep Carsinoma Cerviks
Translate
Powered by Translate
My Propil
Fendy Nurse
Saya orang yang diciptakan untuk mencari jati diri...
Lihat profil lengkapku
Relaxation MP3 Player
Digital clock
Daily Calendar
Share It
Template Ethereal. Diberdayakan oleh Blogger.