Kulkel.doc

37
CACAR AIR Definisi Infeksi akut primer oleh virus Varisela-Zoster yang menyerang kulit. Penyakit ini biasa menyerang anak-anak dan sangat menular. Cacar air dapat sembuh sendiri namun bila tidak tertangani dengan baik dapat memberikan komplikasi yang cukup serius. Sejak adanya vaksinasi cacar air, angka kejadian cacar air di seluruh dunia menurun cukup drastis. Cacar air dihubungkan dengan respon kekebalan tubuh, yang dapat memberikan kekebalan yang tahan lama, sehingga jarang ditemukan orang yang mendapat dua kali serangan cacar air. Gejala Gejala diawali dengan demam yang tidak terlalu tinggi, lemah, dan nyeri kepala, kemudian disusul timbulnya kelainan kulit berupa papul kemerahan yang dalam waktu beberapa jam berubah menjadi vesikel (lenting). Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drop). Vesikel ini akan berubah menjadi pustul (lenting yang berisi nanah) dan kemudian menjadi krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel di tempat lain. Penyebarannya terutama di bagian badan dan kemudian menyebar ke muka, kaki dan tangan. Penyakit ini biasanya disertai dengan rasa gatal. Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, seperti ensefalitis (radang selaput otak), pneumonia (infeksi pada paru) dan hepatitis.

Transcript of Kulkel.doc

Page 1: Kulkel.doc

CACAR AIR

Definisi

Infeksi akut primer oleh virus Varisela-Zoster yang menyerang kulit. Penyakit ini biasa

menyerang anak-anak dan sangat menular. Cacar air dapat sembuh sendiri namun bila tidak

tertangani dengan baik dapat memberikan komplikasi yang cukup serius. Sejak adanya

vaksinasi cacar air, angka kejadian cacar air di seluruh dunia menurun cukup drastis. Cacar

air dihubungkan dengan respon kekebalan tubuh, yang dapat memberikan kekebalan yang

tahan lama, sehingga jarang ditemukan orang yang mendapat dua kali serangan cacar air.

Gejala

Gejala diawali dengan demam yang tidak terlalu tinggi, lemah, dan nyeri kepala, kemudian

disusul timbulnya kelainan kulit berupa papul kemerahan yang dalam waktu beberapa jam

berubah menjadi vesikel (lenting). Bentuk vesikel ini khas berupa tetesan embun (tear drop).

Vesikel ini akan berubah menjadi pustul (lenting yang berisi nanah) dan kemudian menjadi

krusta. Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi vesikel-vesikel di tempat lain.

Penyebarannya terutama di bagian badan dan kemudian menyebar ke muka, kaki dan tangan. Penyakit ini biasanya disertai dengan rasa gatal. Komplikasi pada anak-anak umumnya jarang timbul dan lebih sering pada orang dewasa, seperti ensefalitis (radang selaput otak), pneumonia (infeksi pada paru) dan hepatitis.

Gambar 1. Gambaran Cacar Air

Gambar 2. Penyebaran Cacar Air

Page 2: Kulkel.doc

PengobatanPenyakit ini dapat sembuh sendiri, namun untuk meredakan gejala seperti demam atau gatal dapat diberikan obat penurun panas dan juga antihistamin. Tidak disarankan pemberian obat penurun panas jenis aspirin kepada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi serius, yaitu penyakit Reye’s Syndrome. Terkadang dokter memberikan antivirus seperti acyclovir untuk mengurangi jangka waktu penyakit. Selain itu untuk mengurangi gatal, dapat diberikan bedak yang ditambah dengan zat anti gatal (menthol, kamfora) untuk mencegah pecahnya vesikel secara dini serta menghilangkan rasa gatal. Antibiotik dapat diberikan bila ada infeksi penyerta seperti pneumonia.

EpidemiologiPenyakit ini tersebar di seluruh dunia, menyerang terutama anak-anak berusia 1-6 tahun, tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Penyebaran penyakit ini secara aerogen, yaitu melalui udara. Orang yang terkena cacar air dapat menularkan penyakitnya sampai lebih kurang 7 hari dihitung dari timbulnya gejala kulit.

PenyebabPenyebabnya adalah virus Varisela-Zoster yang masuk melalui saluran pernapasan dan berkembangbiak di saluran pernapasan bagian atas.

PencegahanVaksin cacar air merupakan cara terbaik untuk mencegah penyakit ini. Vaksin ini memberikan kekebalan total sampai 90% anak-anak yang menerimanya. Kalaupun vaksin ini tidak memberikan kekebalan total, vaksin ini akan secara signifikan mengurangi beratnya penyakit.Vaksin cacar air direkomendasikan kepada:

Anak-anak. Vaksin diberikan dua kali kepada anak-anak. Yang pertama diberikan saat usia 12-15 bulan, dan diulang pada saat usia 4-6 tahun.

Remaja yang belum divaksinasi. Remaja usia 7-13 tahun yang belum vaksinasi disarankan diberikan vaksin cacar air dan diulang tiga bulan kemudian. Remaja usia lebih dari 13 tahun yang belum vaksinasi disarankan diberikan vaksin cacar air dan diulang empat minggu kemudian.

Dewasa yang belum divaksinasi. Diberikan vaksin cacar air dan diulang empat minggu kemudian.

Psoriasis

Definisi

Psoriasis adalah penyakit peradangan pada kulit yang bersifat kronis, dimana penderitanya mengalami pergantian kulit yang terlalu cepat. Penyakit ini terkadang hilang timbul, tidak mengancam jiwa, namun dapat menurunkan kualitas hidup karena dapat membuat penderitanya menjadi kurang percaya diri bila tidak dirawat dengan baik. Psoriasis tidak menular namun dapat diturunkan secara genetik. Peneliti menyatakan penyakit ini dapat disebabkan oleh karena kelainan kekebalan tubuh. Namun, sampai saat ini penyakit psoriasis

Page 3: Kulkel.doc

belum diketahui penyebabnya secara pasti, sehingga belum ada pengobatan yang dapat menyembuhkan secara total penyakit psoriasis.

Gejala

Kulit penderita psoriasis awalnya tampak seperti bintik merah yang makin melebar dan ditumbuhi sisik lebar putih berlapis-lapis. Tumbuhnya tidak selalu di seluruh bagian kulit tubuh, kadang-kadang hanya timbul pada tempat-tempat tertentu saja, karena pergiliran sel-sel kulit bagian lainnya berjalan normal. Psoriasis pada kulit kepala dapat menyerupai ketombe. Penyakit psoriasis dapat disertai dengan atau tanpa rasa gatal. Kulit dapat membaik seperti kulit normal lainnya setelah warna kemerahan, putih atau kehitaman bekas psoriasis. Pada beberapa jenis psoriasis, komplikasi yang diakibatkan dapat menjadi serius, seperti pada psoriasis artropi yaitu psoriasis yang menyerang sendi, psoriasis bernanah (psoriasis pustulosa) dan terakhir seluruh kulit akan menjadi merah disertai badan menggigil (eritroderma)

 

     

Gambar 1. Psoriasis                         Gambar 2. Psoriasis di punggung

Pengobatan

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan psoriasis secara total. Semua pengobatan yang ada hanya dapat menekan gejala psoriasis, memperbaiki keadaan kulit, mengurangi rasa gatalnya. Sebagian besar penderita tidak pernah mencapai suatu keadaan sembuh yang bebas pengobatan sehingga penderita psoriasis tidak bisa berhenti dari pengobatan, ada pengobatan lanjutan sebagai pemeliharaan yang diberikan dalam jangka waktu lama untuk mempertahankan kondisi dan juga untuk mengontrol kelainan kulit yang baru.

Hal lain yang harus diperhatikan sebelum memilih pengobatan psoriasis adalah derajat keparahan yang diderita. Juga lokasi penyakit, tipe, usia dan jenis kelamin juga riwayat

Page 4: Kulkel.doc

kesehatan penderita. Langkah pertama yang dilakukan adalah pengobatan luar (topical). Langkah ini dapat dilakukan untuk penderita psoriasis ringan dengan luas kelainan kulit kurang dari 5 persen. Obat yang bisa digunakan antara lain ter batubara, kortikosteroid, calcipotriol, antralim, retinoid topical (tazaroten), asam salisilat, pimekrolimus, emolien dan keratolitik. Langkah kedua atau fototerapi biasanya dipakai untuk mengobati psoriasis yang berhasil dengan pengobatan topical. Langkah ketiga adalah pengobatan sistemik, yaitu obat yang dimakan atau dimasukkan melalui suntik. Obat tersebut akan diserap dan masuk ke dalam aliran darah kemudian tersebar ke seluruh tubuh. Obat-obat yang bisa digunakan antara lain retinoid, metotreksat, siklosporin, azatiophrine .

Epidemiologi

Angka kejadian psoriasis pada orang kulit putih lebih tinggi daripada penduduk kulit berwarna. Selain itu, psoriasis lebih sedikit ditemukan di negara-negara tropis. Di Amerika Serikat dilaporkan sebanyak 2-2.6% yang terkena. Kasus baru didapatkan antara 150.000-260.000 setiap tahun. Di Eropa dilaporkan sebanyak 3-7%, sedangkan di Jepang 0.6%. Pada bangsa kulit hitam, misalnya di Afrika, jarang dilaporkan, demikian pula bangsa Indian di Amerika. Psoriasis terdapat pada semua usia, namun umumnya terdapat pada orang dewasa.

Penyebab

Psoriasis dihubungkan dengan sistem kekebalan tubuh, yang dipengaruhi terutama oleh sel T (salah satu jenis sel darah putih). Pada orang normal, Sel T akan membantu pertahanan tubuh dengan menyerang bakteri ato virus. Pada penderita psoriasis, Sel T akan menyerang sel kulit yang sehat, sehingga untuk mengatasinya, tubuh akan meningkatkan pembentukan sel kulit yang sehat. Yang terjadi adalah, siklus pembentukan sel kulit baru yang terlalu cepat. Berbeda dengan pergantian kulit pada manusia normal yang biasanya berlangsung selama tiga samapai empat minggu, proses pergantian kulit pada penderita psoriasis berlangsung secara cepat yaitu sekitar 2-4 hari, bahkan bisa terjadi lebih cepat, sehingga akan menyebabkan pembentukan kulit yang tebal dan bersisik.

Psoriasis biasanya diawali atau diperburuk oleh faktor pencetus yang kita ketahui dan dapat dihindari. Faktor pencetusnya antara lain:

Infeksi, contohnya infeksi pada faring Luka pada kulit, seperti tergores, gigitan serangga atau terbakar

Stress berlebihan

Cuaca dingin

Merokok

Minum alkohol berlebihan

Gonore

PenyebabGonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menular ke orang lain melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini juga dapat menular dari ibu ke

Page 5: Kulkel.doc

bayinya saat melahirkan. Kita tidak akan terinfeksi gonore dari pemakaian handuk bersama maupun pemakaian toilet umum.

PencegahanUntuk mencegah penularan gonore, gunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual. Jika menderita gonore, hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai. Walaupun sudah pernah terkena gonore, seseorang dapat terkena kembali, karena tidak akan terbentuk imunitas untuk gonore. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa untuk mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan. Selain itu, juga menyarankan para wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar.

Gejala

Masa inkubasi gonorrhea sangat singkat, pada pria umumnya berkisar antara 2-5 hari, kadang-kadang lebih lama. Pada wanita masa inkubasi sulit untuk ditentukan karena pada umumnya tidak menimbulkan gejala.

Pada pria, awalnya terdapat rasa gatal dan panas di sekitar uretra, saluran yang menghantarkan urin dari kandung kemih ke luar tubuh. Selanjutnya, terdapat rasa nyeri saat buang air kecil dan keluar sekret kental berwarna keruh dari ujung uretra yang kadang-kadang disertai darah. Bila infeksi sudah semakin lanjut, nyeri akan semakin bertambah dan sekret semakin kental dan keruh. Selain itu terdapat nyeri pada waktu ereksi dan terkadang terdapat pembesaran kelenjar getah bening di selangkangan.Pada wanita, gejala, kalaupun ada, dapat sangat ringan sehingga penderita tidak menyadarinya. Sebanyak 30%-60% wanita penderita gonore tidak memberikan gejala. Gejala yang timbul dapat berupa nyeri saat buang air kecil, buang air kecil menjadi lebih sering, dan kadang-kadang menimbulkan rasa nyeri pada panggul bawah.  Selain itu, terdapat sekret kental dan keruh yang keluar dari vagina.

PengobatanBila menyadari mempunyai gejala-gejala seperti di atas, atau mempunyai pasangan seksual dengan gejala di atas, perlu memeriksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan, seperti mengambil sekret dari vagina ataupun penis untuk dianalisa.  Antibiotik adalah pengobatan untuk gonore. Pasangan seksual juga harus diperiksa dan diobati sesegera mungkin bila terdiagnosis gonore. Hal ini berlaku untuk pasangan seksual dalam 2 bulan terakhir, atau pasangan seksual terakhir bila selama 2 bulan ini tidak ada aktivitas seksual. Banyak antibiotika yang aman dan efektif untuk mengobati gonorrhea, membasmi N.gonorrhoeae, menghentikan rantai penularan, mengurangi gejala, dan mengurangi kemungkinan terjadinya gejala sisa. Pilihan utama adalah penisilin + probenesid. Antibiotik yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore, antara lain:

1. Amoksisilin 2 gram + probenesid 1 gram, peroral2. Ampisilin 2-3 gram + probenesid 1 gram. Peroral

3. Azitromisin 2 gram, peroral

4. Cefotaxim 500 mg, suntikan Intra Muskular

5. Ciprofloxacin 500 mg, peroral

Page 6: Kulkel.doc

6. Ofloxacin 400 mg, peroral

7. Spectinomisin 2 gram, suntikan Intra Muskular

Obat-obat tersebut diberikan dengan dosis tunggal.

PenyebabGonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Bakteri ini dapat menular ke orang lain melalui hubungan seksual dengan penderita. Penyakit ini juga dapat menular dari ibu ke bayinya saat melahirkan. Kita tidak akan terinfeksi gonore dari pemakaian handuk bersama maupun pemakaian toilet umum.

PencegahanUntuk mencegah penularan gonore, gunakan kondom dalam melakukan hubungan seksual. Jika menderita gonore, hindari hubungan seksual sampai pengobatan antibiotik selesai. Walaupun sudah pernah terkena gonore, seseorang dapat terkena kembali, karena tidak akan terbentuk imunitas untuk gonore. Sarankan juga pasangan seksual kita untuk diperiksa untuk mencegah infeksi lebih jauh dan mencegah penularan. Selain itu, juga menyarankan para wanita tuna susila agar selalu memeriksakan dirinya secara teratur, sehingga jika terkena infeksi dapat segera diobati dengan benar.

Kusta

Definisi

Kusta adalah penyakit infeksi yang berlangsung dalam waktu lama, penyebabnya adalah

Mycobacterium leprae. Menyerang saraf tepi sebagai tujuan pertama, lalu kulit dan saluran

pernapasan bagian atas, kemudian dapat ke organ lain kecuali susunan saraf pusat. Nama

lainnya adalah Lepra atau Morbus Hansen

Gejala Klinis

Diagnosis penyakit kusta didasarkan gambaran tanda dan gejala yang dimiliki. Di antara

semuanya, diagnosis secara klinislah yang terpenting dan paling sederhana. Hasil

pemeriksaan bakteri memerlukan waktu yang paling sedikit 15-30 menit, sedang pemeriksaan

sel memerlukan 3-7 hari. Kalau masih memungkinkan, baik juga dilakukan tes lepromin

(Mitsuda) untuk membantu penentuan tipe, yang hasilnya baru dapat diketahui setelah 3-4

minggu. Tidak cukup hanya sampai diagnosis kusta saja, tetapi perlu ditentukan tipenya,

sebab penting untuk terapinya.

Kusta terkenal sebagai penyakit yang paling ditakuti karena deformitas atau cacat tubuh.

Orang awam pun dengan mudah dapat menduga kearah penyakit kusta. Yang penting

setidak-tidaknya dapat menduga ke arah penyakit kusta, terutama bagi kelainan kulit yang

Page 7: Kulkel.doc

berupa perubahan warna seperti hipopigmentasi (warna kulit menjadi lebih terang),

hiperpigmentasi (warna kulit menjadi lebih gelap), dan eritematosa (kemerahan pada kulit).

Gejala lain dari penyakit kusta adalah hilangnya sensasi rasa. Hal ini dengan mudah dapat

dilakukan dengan menggunakan jarum suntik terhadap rasa nyeri, kapas terhadap rasa raba.

Mengenai saraf tepi yang perlu diperhatikan ialah pembesarannya, kekenyalannya, dan nyeri

atau tidak. Hanya beberapa saraf yang berada di permukaan kulit yang dapat dan perlu

diperiksa, yaitu antara lain Nervus (saraf). Fasialis, N. aurikularis magnus, N. radialis, N.

ulnaris, N. medianus, N. poplitea lateralis, N. tibialis posterior

Kecacatan pada kusta, sesuai dengan mekanisme kejadiannya, dapat dibagi dalam deformitas

primer dan sekunder. Yang primer sebagai akibat langsung oleh granuloma yang terbentuk

sebagai reaksi terhadap M. leprae, yang mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya, yaitu

kulit, mukosa saluran pernapasan atas, tulang-tulang jari, dan muka. Yang sekunder sebagai

akibat kerusakan saraf. Umumnya kecacatan oleh karena keduanya, tetapi terutama oleh yang

sekunder.

Diagnosis penyakit kusta didasarkan pada penemuan tanda cardinal (tanda utama) yaitu:

1. Bercak kulit yang mati rasa

Bercak hipopigmentasi (warna kulit menjadi lebih terang) atau eritematosa

(kemerahan pada kulit), makula (mendatar) atau plak (meninggi). Mati rasa pada

bercak bersifat total atau sebagian saja terhadap rasa raba, rasa suhu, dan rasa nyeri.

 

Page 8: Kulkel.doc

Gambar 1. Bercak Eritematosa      

                      Gambar 2. Bercak Hipopigmentasi         

2. Penebalan saraf tepi

Dapat disertai rasa nyeri dan dapat juga disertai atau tanpa gangguan fungsi saraf

yang terkena, yaitu:

a. Gangguan fungsi sensoris: mati rasa

b. Gangguan fungsi motoris: kelumpuhan

c. Gangguan fungsi otonom: kulit kering, retak, bengkak, pertumbuhan rambut

yang terganggu.

3. Ditemukan kuman tahan asam

Bahan pemeriksaan adalah hapusan kulit cuping telinga dan lesi kulit pada bagian yang aktif. Kadang-kadang bahan diperoleh dari biopsi kulit atau saraf.

Pengobatan

1.       DDS (Dapsone).

Singkatan dari Diamino Diphenyl Sulfone.

Bentuk obat berupa tablet warna putih dengan takaran 50 mg/tab dan 100 mg/tablet.

Sifat bakteriostatik yaitu menghalang/menghambat pertumbuhan kuman kusta.

Page 9: Kulkel.doc

Dosis : dewasa 100 mg/hari, anak-anak 1-2 mg/kg berat badan/hari.

Efek samping jarang terjadi, berupa anemia hemolitik.

Manifestasi kulit (alergi) seperti halnya obat lain, seseorang dapat alergi terhadap obat

ini. Bila hal ini terjadi harus diperiksa dokter untuk dipertimbangkan apakah obat

harus distop.

Manifestasi saluran pencernaan makanan : tidak mau makan, mual, muntah.

Manifestasi urat syaraf; gangguan saraf tepi, sakit kepala vertigo, penglihatan kabur,

sulit tidur, gangguan kejiwaan. 

2.       Lamperene (B663) juga disebut Clofazimine.

Bentuk : kapsul warna coklat.Ada takaran 50 mg/kapsul dan 100 mg/kaps.

Sifat : bakteriostatik yaitu menghambat pertumbuhan kuman kusta dan anti reaksi

(menekan reaksi).

Dosis : untuk dipergunakan dalam pengobatan kombinasi,lihat pada regimen

pengobatan MDT.

Efek sampingan :

o Gangguan pencernaan berupa diare, nyeri pada lambung.

3.       Rifampicin.

Bentuk : Kapsul atau tablet takaran 150 mg, 300 mg, 450 mg dan 600 mg. Sifat : Bakteriosid (Mematikan kuman kusta)

Dosis : Untuk dipergunakan dalam pengobatan kombinasi,lihat pada regimen pengobatan MDT. Untuk anak-anak dosisnya adalah 10-15 mg/kg berat badan.

Efek samping : dapat menimbulkan kerusakan pada hati dan ginjal. Dengan pemberian Rifampicin 600 mg/bulan tidak berbahanya bagi hati dan ginjal (kecuali ada tanda-tanda penyakit sebelumnya). Sebelum pemberian obat ini perlu dilakukan tes fungsi hati apabila ada gejala-gejala yang mencurigakan. Perlu diberitahukan kepada penderita bahwa air seni akan berwarna merah bila minum obat. Efek samping lain adalah tanda-tanda seperti influenza (flu Syndrom) yaitu badan panas,beringus,lemah dan lain-lain,yang akan hilang bilamana diberikan obat penghilang gejala. Pengobatan Rifampicin supaya dihentikan sementara bila timbul gejala gangguan fungsi hati dan dapat dilanjutkan kembali bila fungsi hati sudah normal.

Page 10: Kulkel.doc

4.       Prednison.

  Obat ini digunakan untuk penanganan/pengobatan reaksi.

5.       Sulfat Ferrosus.

  Obat tambahan untuk pederita kusta yang Anemia Berat.

6.       Vitamin A.

  Obat ini digunakan untuk menyehatkan kulit yang bersisik (Ichthiosis).

Penyebab

Kuman penyebabnya adalah Mycobacterium leprae yang di temukan G.A. HANSEN pada

tahun 1874 di Norwegia, tahan asam dan alkohol, serta dengan pewarnaan giemsa akan

menunjukkan hasil Gram positif (berwarna ungu).

Klasifikasi

Jenis klasifikasi yang umum

A. Klasifikasi Internasional : Klasifikasi Madrid (1953)

Indeterminate (I)

Tuberkuloid (T)

Borderline-Dimorphous (B)

Lepromatosa (L)

B. Klasifikasi untuk kepentingan riset : Klaisfikasi Ridley-Jopling (1962)

Tuberkuloid (TT)

Borderline tuberkuloid (BT)

Mid-borderline (BB)

Borderline lepromatous (BL)

Lepromatosa (LL)

Page 11: Kulkel.doc

C. Klasifikasi untuk kepentingan program kusta : Klasifikasi WHO (1981) dan

modifikasi WHO (1988)

Pausibasiler (PB) à hanya kusta tipe I, TT dan sebagian besar BT dengan pemeriksaan BTA negatif menurut kriteria Ridley dan Jopling atau tipe I dan T menurut klasifikasi Madrid

Multibasiler (MB) à termasuk kusta tipe LL, BL, BB dan sebagian BT menurut kriteria Ridley dan Jopling atau B dan L menurut Madrid dan semua tipe kusta dengan pemeriksaan BTA positif

 Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan bakterioskopik (bakteri di laboratorium)

Pemeriksaan bakterioskopik digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis dan

pengamatan pengobatan. Sediaan dibuat dari kerokan kulit atau mukosa hidung yang

diwarnai dengan pewarnaan terhadap bakteri tahan asam, antara lain dengan Ziehl

Neelsen. Pemeriksaan bakteri negatif pada seorang penderita, bukan berarti orang

tersebut tidak mengandung M. leprae.

Pertama-tama kita harus memilih tempat-tempat di kulit yang diharapkan paling padat

oleh bakteri, setelah terlebih dahulu menentukan jumlah tempat yang akan diambil.

Untuk pemeriksaan rutin biasanya diambil dari minimal 4-6 tempat, yaitu kedua

cuping telinga bagian bawah dan 2-4 tempat lain yang paling aktif, berarti yang paling

merah di kulit dan infiltratif

2. Pemeriksaan histopatologi (jaringan sel abnormal)

Diagnosis penyakit kusta biasanya dapat dibuat berdasarkan pemeriksaan klinis secara

teliti dan pemeriksaan bakterioskopis. Pada sebagian kecil kasus bila diagnosis masih

meragukan, pemeriksaan histopatologis dapat membantu. Pemeriksaan ini sangat

membantu khususnya pada anak-anak bila pemeriksaan saraf sensoris sulit dilakukan,

juga pada lesi dini contohnya pada tipe indeterminate, serta untuk menentukan tipe

yang tepat.

      3.   Pemeriksaan serologis

Page 12: Kulkel.doc

Kegagalan pembiakan dan isolasi kuman M. leprae mengakibatkan diagnosis

serologis merupakan alternatif yang paling diharapkan. Beberapa tes serologis yang

banyak digunakan untuk mendiagnosis kusta adalah :

tes FLA-ABS tes ELISA

tes MLPA untuk mengukur kadar antibodi Ig G yang telah terbentuk di dalam tubuh pasien, titer dapat ditentukan secara kuantitatif dan kualitatif.

Pencegahan Cacat Kusta

Prinsip yang penting pada perawatan sendiri untuk pencegahan cacat kusta adalah  :

pasien mengerti bahwa daerah yang mati rasa merupakan tempat risiko terjadinya luka

pasien dapat melakukan perawatan kulit (merendam, menggosok, melumasi) dan melatih sendi bila mulai kaku

penyembuhan luka dapat dilakukan oleh pasien sendiri dengan membersihkan luka, mengurangi tekanan pada luka dengan cara istirahat

Trikomoniasis

Definisi

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini paling sering menyerang wanita, namun pria dapat terinfeksi dan menularkan ke pasangannya lewat kontak seksual. Vagina merupakan tempat infeksi paling sering pada wanita, sedangkan uretra (saluran kemih) merupakan tempat infeksi paling sering pada pria.

Gejala

Pada wanita, yang diserang terutama dinding vagina, dapat bersifat akut maupun kronik. Pada kasus akut terlihat sekret vagina keruh kental berwarna kekuning-kuningan, kuning hijau, berbau tidak enak dan berbusa. Dinding vagina tampak kemerahan dan sembab. Selain itu didapatkan rasa gatal dan panas di vagina. Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan keluhan utama yang dirasakan penderita dengan trikomoniasis. Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca sanggama dan nyeri perut bagian bawah. Bila sekret banyak yang keluar, dapat timbul iritasi pada lipat paha atau di sekitar bibir vagina. Pada kasus yang kronis, gejala lebih ringan dan sekret vagina biasanya tidak berbusa.

Page 13: Kulkel.doc

Berbeda dengan wanita, pada pria biasanya tidak memberikan gejala. Kalaupun ada, pada umumnya gejala lebih ringan dibandingkan dengan wanita. Gejalanya antara lain iritasi di dalam penis, keluar cairan keruh namun tidak banyak, rasa panas dan nyeri setelah berkemih atau setelah ejakulasi.

Gambar 1. Gambaran sekret vagina pada penderita Trikomoniasis

Pengobatan

Pengobatan paling efektif untuk trikomoniasis adalah dengan obat minum metronidazol. Dosis biasanya 2 gram dosis tunggal ataupun 500 miligram dua kali sehari selama tujuh hari. Obat ini tidak boleh diberikan bila penderita dalam keadaan hamil 3 bulan pertama karena efeknya pada janin. Pada keadaan ini, penderita tersebut dapat menggunakan obat clotrimazole, yang penggunaanya secara dimasukan ke dalam vagina.

Gejala trikomoniasis pada pria yang terinfeksi biasanya akan hilang dalam beberapa minggu tanpa pengobatan. Namun, pria yang terinfeksi tersebut, walaupun tidak pernah memberikan gejala atau gejalanya sudah tidak ada, dapat terus menularkan ke pasangan seksualnya sampai ia selesai diobati. Oleh karena itu, kedua pasangan seksual tersebut harus diobati sekaligus untuk menghentikan penyebaran penyakitnya. Penderita yang sedang diobati disarankan tidak melakukan hubungan seksual selama pengobatan dan sebelum dinyatakan sembuh. Orang yang pernah terkena trikomoniasis tidak melindungi orang tersebut untuk tidak terkena lagi. Walaupun pengobatannya berhasil, orang tersebut dapat terkena infeksi kembali.

Epidemiologi

Angka kejadian di Amerika Serikat sekitar 7.4 juta kasus baru setiap tahun. Angka pastinya sukar didapat karena kebanyakan kasus ini tidak dilaporkan atau tidak terdiagnosis. Secara global, WHO memperkirakan terdapat sekitar 180 juta kasus baru tiap tahunnya di seluruh dunia. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB sampai 75% pada pekerja seks. Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan penyakit menular lain, seperti dengan gonore, yang diketahui berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomoniasis. Trikomoniasis juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV). Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih sering ditemukan pada perempuan.

Penyebab

Trikomoniasis disebabkan oleh parasit Trichomonas vaginalis. Parasit ini menyebar melalui hubungan seksual dengan orang yang sudah terkena penyakit ini. Trikomoniasis menyerang (uretra) saluran kemih pada pria, namun biasanya tanpa gejala, sedangkan pada wanita,

Page 14: Kulkel.doc

trikomoniasis lebih sering menyerang vagina. Resiko untuk terkena penyakit ini tergantung aktivitas seksual orang tersebut. Beberapa faktor resiko untuk terkena penyakit ini antara lain :

Jumlah pasangan seksual selama hidupnya Pasangan seksual saat ini

Tidak memakai kondom saat berhubungan seksual

Pencegahan

Karena trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual, cara terbaik menghindarinya adalah tidak melakukan hubungan seksual. Beberapa cara untuk mengurangi tertularnya penyakit ini antara lain:

Pemakaian kondom dapat mengurangi resiko tertularnya penyakit ini. Tidak pinjam meminjam alat-alat pribadi seperti handuk karena parasit ini dapat

hidup di luar tubuh manusia selama 45 menit.

Bersihkan diri sendiri segera setelah berenang di tempat pemandian umum.

Tinea Kruris

Definisi

Tinea adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk, misalnya lapisan teratas

pada kulit pada epidermis, rambut, dan kuku, yang disebabkan golongan jamur dermatofita

(jamur yang menyerang kulit). Tinea kruris sendiri merupakan penyakit kulit yang

disebabkan oleh jamur pada daerah genitokrural (selangkangan), sekitar anus, bokong dan

kadang-kadang sampai perut bagian bawah.

Gejala

Biasanya lokasi pada daerah selangkangan atau sisi paha atas bagian dalam, dapat terjadi di kedua paha atau di salah satu paha saja. Keluhan utama adalah rasa gatal yang dapat hebat. Lesi berbatas tegas, tepi meninggi yang dapat berupa bintil-bintil kemerahan atau lenting-lenting kemerahan, atau kadang terlihat lenting-lenting yang berisi nanah. Bagian tengah menyembuh berupa daerah coklat kehitaman bersisik. Garukan terus-menerus dapat menimbulkan gambaran penebalan kulit. Buah zakar sangat jarang menunjukkan keluhan, meskipun pemeriksaan jamur dapat positif, hal yang berbeda dengan kandidiasis yang sering menunjukkan keterlibatan pada buah zakar dan penis.

Pemeriksaan penunjang

Pada tinea kruris, bahan untuk pemeriksaan jamur sebaiknya diambil dengan mengerok tepi

lesi yang meninggi atau aktif. Khusus untuk lesi yang berbentuk lenting-lenting, seluruh

Page 15: Kulkel.doc

atapnya harus diambil untuk bahan pemeriksaan. Pemeriksaan mikroskopik (dengan

menggunakan mikroskop) secara langsung menunjukkan artrospora (hifa yang bercabang)

yang khas pada infeksi dermatofita.

Penatalaksanaan

Menghilangkan faktor penunjang sangat penting, misalnya mengusahakan daerah lesi selalu

kering dengan memakai baju yang menyerap keringat. Obat antijamur yang dioleskan adalah

terapi pilihan untuk lesi yang terbatas dan dapat dijangkau. Berbagai macam obat imidazol

dan alilamin tersedia dalam beberapa formulasi. Semuanya memberikan keberhasilan terapi

yang tinggi (70-100%) dan jarang ditemukan efek samping. Obat ini digunakan pagi dan sore

hari selama sekurang-kurangnya 2-4 minggu. Terapi dioleskan sampai 3 cm di luar batas lesi

dan diteruskan sekurang-kurangnya 2 minggu setelah lesi menyembuh.

Pengobatan dengan obat yang diminum diperlukan jika lesi luas atau gagal dengan

pengobatan topikal. Obat oral yang dapat digunakan adalah.

griseofulvin microsized 500-1000 mg/hari selam 2-6 minggu, meskipun beberapa laporan menunjukkan kemungkinan kasus kebal terhadap pengobatan

ketokonazol 200 mg/hari selama kurang lebih 4 minggu

itrakonazol 100 mg/hari selama 2 minggu atau 200 mg/hari selama 1 minggu

terbinafin 250 mg/hari selama 1-2 minggu

Mengobati atau menghilangkan sumber penularan merupakan hal penting untuk mencegah

penularan jamur kembali dan penyebaran lebih lanjut kepada manusia

Penyebab

Jamur dermatofita yang sering ditemukan pada kasus tinea kruris adalah, E.Floccosum, T.

Rubrum, dan T. Mentagrophytes.

Pria lebih sering terkena daripada wanita. Maserasi dan oklusi kulit lipat paha menyebabkan

peningkatan suhu dan kelembaban kulit yang akan memudahkan infeksi. Tinea kruris

biasanya timbul akibat penjalaran infeksi dari bagian tubuh lain. Penularan juga dapat terjadi

melalui kontak langsung dengan individu yang terinfeksi atau tidak langsung melalui benda

yang mengandung jamur, misalnya handuk, lantai kamar mandi, tempat tidur hotel dan lain-

lain.

Page 16: Kulkel.doc

Moluskum Kontagiosum

Definisi

Moluskum kontagiosum merupakan infeksi virus pada kulit yang umum terjadi pada anak-

anak. Infeksi kulit yang terjadi berupa papul (benjolan licin dan sewarna kulit), tidak nyeri

dan dapat hilang dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu setahun. Penyakit ini

mudah menular, namun hanya menyerang kulit tidak menyerang organ-organ dalam. Cara

penularan yang biasa terjadi adalah lewat kontak langsung maupun kontak dengan benda lain

yang terkontaminasi.

Moluskum kontagiosum dapat ditemukan di seluruh dunia, dengan angka kejadian paling

tinggi di negara tropis. Walaupun biasanya terjadi pada anak-anak, penyakit ini dapat

menyerang orang dewasa. Pada anak-anak, biasanya menyerang kulit di wajah, punggung,

kaki dan tangan, sedangkan pada orang dewasa dapat menyerang daerah genital (kemaluan).

Penyakit ini menyebar dengan cepat pada suatu komunitas yang padat, higienis kurang dan

kurang mampu.

Gejala

Moluskum kontagiosum menyebabkan gejala terbentuknya papul yang cukup banyak. Papul

merupakan benjolan yang berbatas tegas, licin, berbentuk kubah dan sewarna dengan kulit.

Ukuran dari papul ini bervariasi, biasanya antara 2-6 milimeter. Di bagian tengah benjolan

seringkali terdapat lekukan kecil yang berisi bahan seperti nasi dan berwarna putih, yang

merupakan ciri khas untuk moluskum kontagiosum. Papul ini dapat meradang secara spontan

ataupun karena trauma akibat garukan. Papul yang meradang memberikan gambaran benjolan

yang merah, dan hangat.

Pada anak-anak, papul biasanya terdapat di wajah, leher, ketiak, kaki dan tangan. Pada orang

dewasa, papul dapat ditemukan di daerah genital (kemaluan), perut bagian bawah,

selangkangan, dan bokong sehingga dapat dikategorikan sebagai Penyakit akibat Hubungan

Seksual. Kelainan ini tidak menyebabkan akibat yang serius, seperti pada Penyakit akibat

Hubungan Seksual yang lain.

Page 17: Kulkel.doc

 

                    Gambar 1. Moluskum Kontagiosum di muka                   

 

 

             Gambar 2. Moluskum Kontagiosum di ketiak

Pengobatan

Pada individu yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang normal, moluskum kontagiosum

akan sembuh sendiri tanpa pengobatan dalam waktu enam sampai 18 bulan. Karena

moluskum kontagiosum dapat mudah menular, dokter biasanya akan merekomendasikan

tindakan medis, terutama untuk orang dewasa. Tindakan medis ini meliputi pengangkatan

papul melalui:

Operasi Cryotherapy (pembekuan dengan nitrogen cair)

Electrocautery (terapi dengan jarum)

Terapi laser

Page 18: Kulkel.doc

Walaupun penyakit ini biasanya tidak menimbulkan gatal, pada beberapa orang dapat timbul

dermatitis di sekitar papul sehingga dapat menimbulkan rasa gatal. Pengobatan untuk gatal

karena dermatitis dapat menggunakan krim atau salep hidrokortison (kortikosteroid). Namun

krim atau salep ini dioleskan hanya di daerah dermatitis dan tidak pada papul moluskum

kontagiosum. Kelainan ini dapat menjadi berat dan meluas pada orang dengan kekebalan

tubuh yang lemah seperti pada penderita AIDS.

Penyebab

Moluskum kontagiosum disebabkan oleh infeksi virus molluscum contagiosum, yang

merupakan bagian dari virus pox. Virus ini masuk ke kulit lewat kelenjar rambut dan mudah

menular lewat kontak langsung kulit ke kulit atau kontak dengan benda yang terkontaminasi,

seperti mainan atau gagang pintu. Virus ini juga menular melalui kontak seksual dengan

pasangan yang terinfeksi. Bila papul digaruk, virus ini dapat menyebar ke kulit di sekitarnya.

Daerah lipatan kulit yang lembab, seperti di ketiak, dapat mempercepat penyebaran virus.

Pencegahan

Untuk mencegah penyebaran virus, dapat dilakukan:

Hindari menyentuh atau menggaruk papul. Tidak pinjam meminjam barang pribadi seperti handuk, baju atau sisir.

Hindari kontak seksual sampai papul telah diobati dan sembuh

AnakCommon Cold

Definisi

Common Cold (pilek, selesma) adalah suatu reaksi inflamasi saluran pernapasan yang disebabkan oleh infeksi virus

Penyebab

Berbagai virus yang berbeda menyebabkan terjadinya common cold:

Rhinovirus Virus influenza A, B, C

Page 19: Kulkel.doc

Virus Parainfluenza

Virus sinsisial pernafasan. Semuanyanya mudah ditularkan melalui ludah yang dibatukkan atau dibersinkan oleh penderita.

Common cold biasanya tidak berbahaya dan kebanyakan dapat sembuh dengan sendirinya. Belum diketahui apa yang menyebabkan seseorang lebih mudah tertular pilek pada suatu saat dibandingkan waktu lain. Kedinginan tidak menyebabkan pilek atau meningkatkan resiko untuk tertular. Kesehatan penderita secara umum dan kebiasaan makan seseorang juga tampaknya tidak berpengaruh.

Gejala dan tanda

Sesak nafas dengan/ tanpa sumbatan hidung,  bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler, batuk, suara serak, lemas, sakit kepala, demam (biasanya ringan).

Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak seringkali berlangsung sampai minggu kedua.

Pengobatan

Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hangat dan nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain.

Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah.

Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang.

Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen.

Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin

Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada.

Mencuci rongga hidung dengan larutan garam isotonik bisa membantu mengeluarkan sekret yang kental

Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur. Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk

Antibiotik tidak efektif untuk mengobati common cold, antibiotik hanya diberikan jika terjadi suatu infeksi bakteri.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8°C.

Page 20: Kulkel.doc

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan tandanya.

Pencegahan

Jagalah kebersihan diri dan lingkungan Sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta

membersihkan permukaan barang-barang.

Vitamin C dosis tinggi (2000 mg per hari) belum terbukti bisa mengurangi resiko tertular atau mengurangi jumlah virus yang dikeluarkan oleh seorang penderita.

Dermatitis Atopik (Telapak Kulit Pecah-pecah dan Kasar)

Definisi

Dermatitis atopik adalah kelainan kulit yang sering terjadi pada bayi dan anak, yang biasa ditandai oleh rasa gatal, penyakit sering kambuh, dan distribusi lesi yang khas. Dermatitis atopik ini penyebabnya adalah multifaktorial, termasuk di antaranya faktor genetik, emosi, trauma, keringat, dan faktor imunologis.

Gejala dan tanda

Biasanya gejala dan tanda pada dermatitis atopik mulai timbul ketika usia 6 bulan, jarang sebelum usia 8 minggu. Umumnya dermatitis atopi sering mengalami kekambuhan, jarang sembuh 100%. Sebagian besar dermatitis atopi dapat sembuh dengan bertambahnya umur tetapi dapat juga menetap sampai usia dewasa.

Bentuk klinis dari dermatitis atopik terbagi atas:

Bentuk infantil (2 bulan – 2 tahun)Nama awam adalah eksema susu. Kelainan kulit berupa eritema berbatas tegas, dapat disertai papul-papul dan vesikel-vesikel miliar. Biasa mengenai daerah kedua pipi, tangan dan kaki.

Bentuk anak (3 – 10 tahun)Merupakan kelanjutan dari bentuk infantil. Kulit tampak lebih kering (xerosis) yang bersifat kronik dan mengenai daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea (lipat paha), tangan kaki dan periorbita.

Bentuk dewasa (13 – 30 tahun)Kelanjutan dari bentuk infantil dan anak. Lesi selalu kering dan terdapat likenifikasi (kulit menjadi tebal dan keras). Distribusi ialah di tengkuk serta daerah fleksura antekubiti (lipat lengan), poplitea (lipat paha).

Tata laksana

Page 21: Kulkel.doc

Identifikasi faktor pencetus dan menghindarinya, termasuk alergen makanan dan inhalan .  Antihistamin sedatif diberikan untuk menghilangkan rasa gatal di malam hari, tetapi bila terdapat gejala saluran napas atau urtikaria konkomitan dapat digunakan antihistamin non sedatif

Antibiotik diberikan bila terdapat infeksi sekunder. Mencegah kekeringan kulit dengan menjaga hidrasi dan pemakaian emolien, hindari pemakaian sabun yang bersifat basa .

Pada kasus yang berat, pemberian kortikosteroid lokal secara sistemik dapat diberikan, namun harus diperhatikan efek sampingnya dan diberikan jangka pendek (4 hari).

Diagnosis

Dari anamnesis pasien, dapat ditanyakan kebiasaan menggaruk (pruritus), eksema pada wajah dan ekstensor pada bayi, likenifikasi fleksural (dewasa), dermatitis kronik atau kronik residif.

Selain itu, ada beberapa hal yang biasanya dihubungkan dengan dermatitis atopi. Yaitu tanyakan stigmata atopi pada pasien atau keluarganya (asma, rinitis alergi, dermatitis atopik), infeksi kulit, xerosis, fisura periaurikular, IgE reaktif (peningkatan kadar di serum, RAST dan uji kulit positif), dan gambaran lain (katarak subkapsular anterior).

Pemeriksaan penunjang

Untuk mencari faktor atopi dapat dilakukan uji kulit alergen atau uji IgE spesifik.

Komplikasi

Komplikasi yang sering terjadi pada anak dengan dermatitis atopi yaitu alergi saluran napas dan infeksi kulit oleh kuman S. aureus dan H. Simplex

Pneumonia pada Anak

Definisi

Pneumonia adalah suatu infeksi pada paru-paru, dimana paru-paru terisi oleh cairan sehingga terjadi gangguan pernafasan.

Penyebab

Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau parasit.

Pneumonia pada bayi baru lahir seringkali berawal dari pecahnya ketuban sebelum waktunya yang menyebabkan terjadinya infeksi pada cairan ketuban (amnionitis). Janin terendam dalam cairan ketuban yang terinfeksi dan menghirupnya sehingga masuk ke dalam paru-paru. Terjadilah pneumonia, kadang disertai sepsis.

Page 22: Kulkel.doc

Pneumonia bisa terjadi beberapa minggu setelah bayi lahir, terutama pada bayi yang pernafasannya dibantu oleh ventilator (alat bantu pernapasan).

Pnemumonia sering terjadi sejak lahir, sampai dengan bayi berusia 2 tahun.

Gejala dan tanda

Gejalanya bervariasi, mulai dari pernafasan yang cepat sampai kegagalan pernafasan dan tekanan darah yang sangat rendah (syok septik). Gejala yang tampak seperti:

Demam Batuk

Hidung tersumbat

Sesak napas, disertai ronki atau mengi

Hipoksia (kekurangan oksigen)

Sianosis (pucat)

Muntah

Jika pneumonia terjadi setelah bayi lahir, gejalanya timbul secara bertahap. Jika bayi bernafas dengan bantuan ventilator, akan tampak bahwa jumlah lendir meningkat. Kadang bayi tiba-tiba menjadi sakit yang disertai dengan turun-naiknya suhu tubuh.

Pengobatan

Pada kasus ringan, pasien boleh berobat jalan. Namun pada kasus bert, sebaiknya pasien dirawat inap.

Pada pasien rawat jalan:

Istirahat/ perawatan supportif Bronkodilator – albuterol nebulizer/ inhaler

Monitor oksigenasi

Pada pasien rawat inap

Oksigen Bronkodilator – albuterol nebulizer (perhatikan selama 4 jam)

Isolasi pernapasan

Ribavirin

Antibiotik

Analisa gas darah arteri

Page 23: Kulkel.doc

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Contoh darah dan lendir dari saluran pernafasan diambil untuk dibiakkan.

Pemeriksaan yang biasa dilakukan:

Pemeriksaan darah untuk mengetahui jumlah sel darah putih dan trombosit Rontgen dada.

Pencegahan

Vaksin untuk mencegah beberapa jenis pneumonia sudah tersedia. Sebaiknya pada anak usia sekolah, diistirahatkan dirumah/ di RS apabila sedang sakit. Guna mencegah penularan pada teman-temannya.

Urtikaria

Definisi

Urtikaria adalah reaksi dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal. Urtikaria dapat berlangsung secara akut, kronik, atau berulang. Urtikaria akut umumnya berlangsung 20 menit sampai 3 jam, menghilang dan mungkin muncul di bagian kulit lain. Satu episode akut umumnya berlangsung 24-48 jam.

Angioedema dapat mucul berupa pembengkakan jaringan dengan batas yang tidak jelas seperti daerah sekitar kelopak mata dan bibir. Bengkak juga dapat ditemukan pada wajah, badan, genitalia dan ekstremitas.

Gejala dan tanda Pada urtikaria, gejala dan tanda yang paling umum adalah gatal dan erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, dan memutih bila ditekan.

Tata laksana

Edukasi pasien untuk menghindari pencetus (yang bisa diketahui). Obat opiat dan salisilat dapat mengaktivasi sel mast tanpa melalui IgE.

Pada urtikaria generalisata mula-mula diberikan injeksi larutan adrenalin 1/1000 dengan dosis 0,01 ml/kg intramuskular (maksimum 0,3 ml) dilanjutkan dengan antihistamin penghambat H1 seperti CTM 0,25 mg/kg/hari dibagi 3 dosis sehari 3 kali yang dikombinasi dengan HCL efedrin 1 mg/tahun/kali sehari 3 kali. (Lihat penanggulangan anafilaksis). Bila belum memadai ditambahkan kortikosteroid misalnya prednison (sesuai petunjuk dokter).

Pada urtikaria yang sering kambuh terutama pada anak sekolah, untuk menghindari efek samping obat mengantuk, dapat diberikan antihistamin penghambat H1 generasi baru misalnya setirizin 0,25 mg/kg/hari sekali sehari.

Diagnosis

Page 24: Kulkel.doc

Pada anamnesis, biasanya ditanyakan riwayat gatal sebelumnya, riwayat atopi dalam keluarga, faktor lingkungan seperti debu rumah, tungau debu rumah, binatang peliharaan, tanaman, karpet, sengatan binatang serta faktor makanan termasuk zat warna, zat pengawet dan sebagainya.

Dari pemeriksaan fisik, dapat dilihat lesi-lesi khas pada permukaan kulit.

Pemeriksaan penunjang

Diperlukan pada urtikaria kronik/berulang, tidak diperlukan pada urtikaria akut. Pemeriksaan yang biasa dilakukan yaitu pemeriksaan urinalisis (mencari fokal infeksi di saluran kemih), feses rutin (mencari adanya parasit cacing), pemeriksaan darah tepi (LED dapat meningkat), pemeriksaan kadar IgE total, pemeriksaan hitung eosinofil total (eosinofilia), pemeriksaan uji kulit alergen , dermografisme, uji tempel es atau IgE spesifik dan kadar komplemen (C3, C4) untuk mencari kelainan sistemik yang mendasari urtikaria, pada pasien yang memiliki riwayat angioedema pada keluarga

Demam Tifoid (Anak)

Definisi

Demam Tifoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi.Demam tifoid merupakan penyakit endemis di beberapa Negara berkembang, dimana sanitasi lingkungan kurang dijaga dengan baik.

 

Gambar. Bakteri Salmonella Typhi

Bakteri tifoid ditemukan di dalam tinja dan air kemih penderita. Penyebaran bakteri ke dalam makanan atau minuman bisa terjadi akibat pencucian tangan yang kurang bersih setelah buang air besar maupun setelah berkemih, Lalat juga bisa menyebarkan bakteri secara langsung dari tinja ke makanan.

Bakteri Salmonella typhi masuk ke dalam saluran pencernaan dan bisa masuk ke dalam peredaran darah. Hal ini akan diikuti oleh terjadinya peradangan pada usus halus dan usus

Page 25: Kulkel.doc

besar. Pada kasus yang berat, yang bisa berakibat fatal, jaringan yang terkena bisa mengalami perdarahan dan perforasi (perlubangan).

Sekitar 3% penderita yang terinfeksi oleh Salmonella typhi dan belum mendapatkan pengobatan, di dalam tinjanya akan ditemukan bakteri ini selama lebih dari 1 tahun. Beberapa dari pembawa bakteri ini tidak menunjukkan gejala-gejala dari demam tifoid.

Sembilan puluh persen kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian meningkat setelah umur 5 tahun. Pada minggu pertama sakit, demam tifoid sangat sukar dibedakan dengan penyakit demam lainnya. Untuk memastikan diagnosis diperlukan pemeriksaan biakan kuman untuk konfirmasi.

Gejala dan tanda

Biasanya gejala mulai timbul secara bertahap dalam waktu 8-14 hari setelah terinfeksi.

Gejalanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri sendi, sakit tenggorokan, sembelit, penurunan nafsu makan dan nyeri perut. Kadang penderita merasakan nyeri ketika berkemih dan terjadi batuk serta perdarahan dari hidung.

Jika pengobatan tidak dimulai, maka suhu tubuh secara perlahan akan meningkat dalam waktu 2-3 hari, yaitu mencapai 39,4-40°C selama 10-14 hari. Panas mulai turun secara bertahap pada akhir minggu ketiga dan kembali normal pada minggu keempat. Demam seringkali disertai oleh denyut jantung yang lambat dan kelelahan yang luar biasa.

Pada kasus yang berat bisa terjadi delirium, stupor atau koma. Pada sekitar 10% penderita timbul sekelompok bintik-bintik kecil berwarna merah muda di dada dan perut pada minggu kedua dan berlangsung selama 2-5 hari.

Tatalaksana

Tirah baring selama demam sampai dengan 2 minggu normal kembali. Dengan antibiotik yang tepat, lebih dari 99% penderita dapat disembuhkan. Antibiotik yang banyak digunakan adalah kloramfenikol 100mg/kg/hari dibagi dalam 4 dosis selama 10 hari. Dosis maksimal kloramfenikol 2g/hari. Kloramfenikol tidak bias diberikan bila jumlah leukosit < 2000 ul. Bila pasien alergi, dapat diberikan golongan penisilin atau kotrimoksazol.

Kadang makanan diberikan melalui infus sampai penderita dapat mencerna makanan. Jika terjadi perforasi usus, diberikan antibiotik berspektrum luas (karena berbagai jenis bakteri akan masuk ke dalam rongga perut) dan mungkin perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaiki atau mengangkat bagian usus yang mengalami perforasi.

Diagnosa

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejala dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk memperkuat diagnosis, dilakukan biakan darah, tinja, air kemih atau jaringan tubuh lainnya guna menemukan bakteri penyebabnya.

Komplikasi

Page 26: Kulkel.doc

Sebagian besar penderita mengalami penyembuhan sempurna, tetapi bisa terjadi komplikasi, terutama pada penderita yang tidak diobati atau bila pengobatannya terlambat :

Banyak penderita yang mengalami perdarahan usus; sekitar 2% mengalami perdarahan hebat. Biasanya perdarahan terjadi pada minggu ketiga.

Perforasi usus terjadi pada 1-2% penderita dan menyebabkan nyeri perut yang hebat karena isi usus menginfeksi ronga perut (peritonitis).

Pneumonia bisa terjadi pada minggu kedua atau ketiga dan biasanya terjadi akibat infeksi pneumokokus (meskipun bakteri tifoid juga bisa menyebabkan pneumonia).

Infeksi kandung kemih dan hati.

Infeksi darah (bakteremia) kadang menyebabkan terjadinya infeksi tulang (osteomielitis), infeksi katup jantung (endokarditis), infeksi selaput otak (meningitis), infeksi ginjal (glomerulitis) atau infeksi saluran kemih-kelamin.

Pada sekitar 10% kasus yang tidak diobati, gejala-gejala infeksi awal kembali timbul dalam waktu 2 minggu setelah demam mereda.

Pencegahan

Vaksin tifus per-oral (ditelan) memberikan perlindungan sebesar 70%, namun vaksin ini hanya diberikan kepada orang-orang yang telah terpapar oleh bakteri Salmonella typhi dan orang-orang yang memiliki resiko tinggi (termasuk petugas laboratorium dan para pelancong).

Hindari makan sayuran mentah dan makanan lainnya yang disajikan atau disimpan di dalam suhu ruangan dan pilih makanan yang masih panas atau makanan yang dibekukan, minuman kaleng dan buah berkulit yang bisa dikupas.