Kuliah1
-
Upload
atiqazhafira -
Category
Documents
-
view
221 -
download
2
description
Transcript of Kuliah1
Terbentuk melalui serangkaian reaksi kimia
Atom-atom membentuk molekul sederhana→molekul komplek → molekul yang lebih kompleks dan akhirnya membentuk struktur kehidupan yang paling sederhana.
Adanya kenyataan ini, direfleksikan terhadap virus yang ada. Virus hanya terdiri dari protein dan DNA.Sel dianggap sebagai kumpulan molekul organik kompleks yang mempunyai struktur organisasi dan dapat membiak diri, mampu melakukan pertukaran energi dan materi dengan lingkungannya melalui serangkaian reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim.Timbul pertanyaan : Bagaimana terbentuknya biomolekul? Bagaimana biomolekul saling berinteraksi satu sama lain? Bagaimana struktur sel atau struktur kehidupan pertama terbentuk dari molekul organik?
Banyak hipotesa dikemukakan.Salah satu diantaranya ialahBahwa sistem benda-benda di alam semesta secara terus menerus melakukan rotasi. Gumpalan gas dan debu panas tersebut terdiri dari atom-atom yang bebas yaitu C, H, O, N, S, P, Si, Ni, Fe, dan Al. Unsur-unsur yang terbanyak ialah atom H.
Akibat rotasi bola gas adalah :Bagian-bagian bola gas itu terlepas yang nantinya akan menjadi planet termasuk bumi. Setiap bagian bola gas yang memisah, juga melakukan rotasi. Menurut perkiraan, bumi dibentuk oleh kondensasi yang berupa gumpalan awan gas dan debu panas kira-kira 1,8 x 106 tahun yang lalu.Atom-atom menyusun diri sebagai berikut, atom yang berat (Ni dan Fe) meletakkan diri di bagian tengah, sedang atom yang ringan (C, H, O, N) berada di bagian tepi.
Karena sebagian besar gas dan debu panas terdiri dari elemen radioaktif, maka di dalam lapisan bumi pecahannya menimbulkan panas yang tinggi dan kegiatan vulkanik, sehingga suhu di permukaan bumi lebih tinggi dari pada sekarang. Pada suatu ketika, karena pengaruh suhu dingin ruang tata surya, suhu bola gas turun sampai tingkat derajat tertentu, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi kimia di antara unsur-unsur tersebut di bumi primitif.
Penurunan suhu yang berlangsung secara terus menerus di ruang tata surya, menyebabkan bumi primitif menjadi dingin, sehingga :1. Gas mencair dan cairan menjadi padat;2. Permukaan lapisan bumi menjadi padat dan tidak rata membentuk cekungan (lembah) dan gunung;3. Lapisan bumi bagian dalam terdiri dari lapisan padat, cair dan gas;4. Turun hujan pertama, berasal dari gas yang mencair di atmosfir, sehingga terbentuk sungai, danau, dan laut. 5. Air hujan pertama mengandung gas atmosfir yaitu metan, amoniak, karbondioksida, asam sianida dan berbagai macam unsur setelah air mengalir di permukaan bumi.
Air merupakan senyawa yang penting bagi kehidupan, karena :
a. Air adalah komponen yang terbesar dari bentuk kehidupan (komponen sel
terbesar adalah air);
b. Air adalah pelarut yang baik bagi kemungkinan berlangsungnya reaksi kimia.
Dari 90 atau lebih unsur yang belakangan ini diketahui menyusun kerak
bumi, kira-kira hanya 27 macam unsur ditemukan dalam struktur kehidupan
(manusia, hewan dan tumbuhan). Contoh beberapa unsur yang menyusun :
Kerak bumi Tubuh manusia
O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg, Ti, H, C
H, O, C, N, Ca, P, Cl, K, S, Na, Mg
Air merupakan senyawa yang penting bagi kehidupan, karena :
a.Air adalah komponen yang terbesar dari bentuk kehidupan (komponen sel terbesar adalah air);
b.Air adalah pelarut yang baik bagi kemungkinan berlangsungnya reaksi kimia.
Dari 90 atau lebih unsur yang belakangan ini diketahui menyusun kerak bumi, kira-kira hanya 27 macam unsur ditemukan dalam struktur kehidupan (manusia, hewan dan tumbuhan). Contoh beberapa unsur yang menyusun :
Kerak bumi Tubuh manusia
O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg, Ti, H, C
H, O, C, N, Ca, P, Cl, K, S, Na, Mg
Keempat unsur pertama dari unsur yang menyusun kerak bumi dan tubuh manusia, merupakan unsur terbanyak
Terbentuknya senyawa anorganik pertama yang terdiri dari gas : hidrogen, metan, amoniak, asam sianida, karbondioksida, atau karbonmonoksida dan uap air, selain dipengaruhi oleh faktor luar, misalnya penurunan suhu di ruang tata surya, juga disebabkan karena setiap unsur tersebut mempunyai kemampuan membentuk ikatan kovalen di antara satu dengan yang lainnya
Kerak bumi Tubuh manusia
O, Si, Al, Fe, Ca, Na, K, Mg, Ti, H, C
H, O, C, N, Ca, P, Cl, K, S, Na, Mg
Senyawa kimia keduaSenyawa kimia kedua atau senyawa organik merupakan “building block”
(kerangka dasar) yang dibentuk dari senyawa anorganik atau senyawa pertama melalui senyawa organik pertengahan yang disebut “metabolic intermediate” yang terdiri dari piruvat, sitrat, malat dan gliseraldehid 3 fosfat. Dalam hal ini senyawa organik yang merupakan kerangka dasar terdiri dari asam amino, monosakarida, nukleotida, asam lemak dan gliserol.
Pembentukan senyawa organik berlangsung melalui serangkaian reaksi kimia dengan tersedianya energi yang berupa sejumlah radiasi yang terjadi di alam semesta (total solar energy), sinar ultraviolet, energi listrik dari kilat, energi gelombang getaran partikel di atmosfir, energi radioaktif, energi kegiatan vulkanik, dan energi sinar kosmik.
Oparin (1920), 1. Proses kimia dan fisika yang terjadi di alam (bumi primitif) secara spontan2. Membentuk senyawa organik sederhana, yaitu asam amino (misalnya
alanin) dan gula (alfa-D-glukose dan alfa-D-ribose) dari metan, amoniak dan uap air yang merupakan komponen atmosfir primitif.
3. Reaksi kimia antara gas di atmosfir primitif diaktifkan oleh bagian unltraviolet dari cahaya matahari atau energi listrik dari kilat.
1. Asam amino
Diperkirakan asam amino dibentuk melalui berbagai beberapa rangkaian
senyawa organik dan asam sianida yang berasal dari reaksi kimia antara metan dan
amoniak pada kondisi bumi primitif sebagai berikut :
a. metan + amoniak asam sianida sianoasetilen asam amino
b. metan + amoniak asam sianida nitril amino nitril asam amino
c. metan + amoniak asam sianida sianamid asam amino
Pembentukan asam amino dari metan dan amoniak di bumi primitif tersebut, telah
dibuktikan pula kebenarannya oleh Stanley Miller melaui eksperimen di dalam
laboratorium sebagai berikut :
80oC metan + amoniak asam sianida + gas hidrogen
listrik metan etana + hidrokarbon
80oC etana + asam sianida nitril
80oC nitril + uap air asam propionat + amoniak
80oC asam propionat + amoniak amino nitril + uap air
80oC amino nitril + uap air alanin (asam amino) + amoniak
Dari eksperimen Miller telah diperoleh sejumlah asam alfa amino yaitu glisine, alanin, asam aspartat dan asam glutamat. Kecuali itu beberapa senyawa organik yang juga diperoleh yaitu asam format, asam asetat, asam propionat, asam laktat dan asam suksinat. Waktu itu di bumi primitif telah dibentuk 18 sampai 20 asam amino.
2. Gula, asam amino dan gliserol
Diperkirakan bahwa gula, asam lemak dan gliserol dibentuk oleh reaksi kimia
antara gas-gas hidrogen dan karbon mono oksida yang diaktifkan oleh energi
ultraviolet dari cahaya matahari. Gula yang terbentuk ialah alfa-D-glukose (C6H12O6)
dan alfa-D-ribose atau pentose (C5H10O5) yang tergolong monosakarida. Dari reaksi
kimia tersebut, juga terbentuk asam lemak (asam palmitat) dan gliserol.
3. Nukleotida
Nukleotida dibentuk oleh basa dari Adenin (A) dan Guanin (G); dan basa
pirimidin terdiri dari Urasil (U), Timin (T), dan Sitosin (C). Selanjutnya salah satu
basa purin, yaitu Adenin melakukan reaksi kimia dengan ribose atau deoksi ribose
membentuk adenosin dan deoksi adenosin. Kemudian :
energi sinar UV 1. adenosin + polifosfat nukleotida 1
energi sinar UV 2. deoksi adenosin + polifosfat nukleotida 2
Terdiri dari Asam nukleatProteinPolisakaridaLipid.
1. Molekul-molekul yang tergolong “building block” mengadakan ikatan kovalen satu sama lain membentuk makromolekul.
2. Melalui ikatan kovalen terjadi polimerisasi, kecuali pada pembentukan lipid.
3. Makromolekul dan “building block” dibentuk di dalam laut primitif, karena tersedianya kondensasi senyawa organik yang telah terbentuk sebelumnya.
1. Asam nukleat
Reaksi kimia di antara adenin dengan ribose atau deoksi ribose membentuk nukleosid yang terdiri dari adenosin atau deoksi adenosin. Adenosin dan deoksi adenosin dengan polifosfat diaktifkan oleh energi sinar UV membentuk nukleotida 1 dan nukleotida 2.
Selanjutnya:
50oC–65oCI. a. nukleotida 1 + nukleotida 1 internukleotida 1
50oC–65oC
b. nukleotida 2 + nukleotida 2 internukleotida 2
II. a. internukleotida 1 + asam polifosfat RNA
b. internukleotida 2 + asam poliposfat RNA
RNA dan DNA adalah asam nukleat.
2. Protein (polipeptida)
Asam-asam amino (sewaktu bumi primitif, diperkirakan ada 18 macam asam amino) dipanaskan dengan energi listrik atau diperlakukan dengan ester polifosfat akan membentuk polimer asam amino, yaitu popeptida. Pada waktu bumi primitif diperkirakan bahwa, protein (polipeptida) yang mengalami pemanasan pada suhu 50oC - 60oC dengan poliposfat selama beberapa jam akan membentuk protenoid yang bukan protein. Protenoid mempunyai sifat yang berbeda dengan protein, dan diperkirakan akan berkembang menjadi prokariota.
3. Lipid (lemak)
Lipid atau lemak yang menyusun struktur kehidupan pertama diperkirakan mempunyai struktur kerangka dasar yang terdiri dari gliserol, kholin (alkohol nitrogen) dan asam lemak (yaitu asam palmitat). Pada struktur kehidupan pertama dan struktur kehidupan selanjutnya, lipid berfungsi menyusun membran sel. Pada perkembangan selanjutnya, asam lemak (asam palmitat) di bumi primitif, dalam tubuh organisme dan pada eksperimen di dalam laboratorium akan membentuk derivat yang terdiri dari asam oleat, asam stearat dan asam laurat.
4. Adenosin Tri Phosphat (ATP)
Reaksi kimia antara ribose dan adenin yang terjadi di bumi primitif diperkirakan membentuk adenosin. Selanjutnya adenosin tersebut melakukan reaksi kimia dengan etilmetafosfat dan dengan adanya energi panas (misalnya energi yang terbentuk karena kegiatan gunung berapi) atau energi radiasi dapat membentuk ATP dan ADP (Adenosin Diphosphat). Pembentukan ATP dan lipid di bumi primitif, di dalam tubuh organisme dan eksperimen di dalam laboratorium tidak berlangsung melalui prose polimerisasi.
5. Polisakarida
Monosakarida, terutama glukose yang telah terbentuk sebagai kerangka dasar di bumi primitif, kemudian melakukan polimerisasi membentuk polisakarida. Contoh polisakarida yang ditemukan pada organisme saat ini adalah glikogen yang terkandung dalam sel-sel otot dan selulose yang menyusun dinding tumbuhan.
Biomolekul adalah struktur dan fungsi molekul yang ditemukan dalam materi kehidupan. Makromolekul adalah molekul yang mempunyai Berat Molekul (BM) sangat besar, misalnya protein, asam nukleat, ATP, polisakarida, lipid dan selulose.
Merupakan asosiasi makromolekul yang berbeda-beda. Lipoprotein adalah senyawa kompleks yang terdiri dari lipid dan proteinRibosom adalah struktur yang merupakan senyawa kompleks yang terdiri dari asam nukleat dan protein (misalnya ribosom bakteri terdiri tiga molekul RNA yang berbeda dan kira-kira 50 molekul protein yang berbeda-beda. Ikatan molekul di antara dua makromolekul yang menyusun supramolekul bukan merupakan ikatan kovalen, tetapi ikatan non kovalen yang lemah, yaitu ikatan hidrogen, interaksi (ikatan) hidrofob dan interaksi (ikatan) Van der Waals.
Supramolekul teridiri dari Ribosom, Enzim kompleks, Sistem kontraktil dan mikrotubulus.
Proses perkembangan (perubahan) mulai dari unsur anorganik sampai terbentuknya supramolekul dinamakan evolusi kimia.
Semua proses evolusi prebiotik (evolusi kimia) diperkirakan berlangsung di dalam medium air, yaitu di dalam semacam “kolam”. Semua molekul organik (supramolekul) terkonsentrasi dan saling berinteraksi membentuk semacam larutan yang pekat (“soup”). Protein yang terbentuk bersifat sebagai enzim yang mengkatalisis reaksi kimia di antara molekul organik.
Di dalam larutan yang pekat tersebut, makromolekul membentuk droplet proteinoid (supramolekul) yang besar yang mempunyai semacam membran di permukaannya, sedangkan di bagian dalam berupa cairan yang pekat. Proteinoid primitif melakukan kegiatan sebagai enzim dan transport. Karena tidak memiliki inti sel, maka proteinoid hanya berfungsi sebagai molekul informasi, dan diperkirakan sebagai struktur kehidupan pertama yang berumur pendek.
Oparin (1920)Terkondensasinya larutan pekat di bumi primitif yang mengandung polipeptida, polinukleotida, polisakarida dan lipid menunjukkan struktur organisme hidup yang pertama. Senyawa-senyawa organik supramolekul, saling berinteraksi di dalam proteinoid (protobin, istilah menurut Oparin) membentuk organel-organel sel yang terdiri dari inti sel, mitokondria, kloroplast dan badan Golgi.Perkembangan asal usul kehidupan dapat dilihat dari skema di atas.
1. Senyawa asal usul dari lingkungan (alam) : karbondioksida, air/uap, amoniak,
nitrogen.
2. Bentuk metabolik intermedia : piruvat, sitrat, malat, gliserildehid 3-fosfat.
3. Struktur dasar (building block) : nukleotida, asam amino, monosakarida, asam
lemak, gliserol.
Asam amino = struktur dasar (building block) protein dan alkaloid
Basa purin, basa pirimidin dan d. ribose = struktur dasar asam nukleat
D-glukose = struktur dasar polisakarida
Glikoserol, kholin dan asam palmitat = struktur dasar lipid
4. Makromolekul : asam nukleat, protein, polisakarida, lipid.
5. Supramolekul : ribosom, enzim, sistem kontraktil, mikrotubulus.
6. Organel sel : nukleus, mitokondria, kloroplas, badan Golgi.
Di lain pihak bentuk dan besarnya biomolekul sangat penting. Hal ini disebabkan karena dimensi, bentuk dan struktur fisik biomolekul sederhana akhirnya menentukan dimensi, bentuk dan struktur fisik organel sel.
Contoh bagaimana besar, bentuk dan sifat biomolekul sederhana dapat mempengaruhi bentuk, besar dan sifat biologis bagian dalam sel yang ditunjukkan oleh penyakit genetis pada manusia, yaitu “sickle cell anemia”. Sel-sel darah penderita terdiri dari komposisi biokimia normal kecuali protein hemoglobin pengikat oksigen. Molekul hemoglobin penderita berbeda karena mutasi genetik : dua mol asam glutamat diganti oleh dua mol valin. Hal ini mempengaruhi struktur asam amino lainnya, sehingga eritrosit berbentuk bulan sabit. Eritrosit “sickle” cenderung berkumpul di dalam pembuluh darah kecil dan menahan sirkulasi darah.
Sesudah kode genetik pertama yang dibentuk oleh basa purin dan basa pirimidin dalam asam nukleat, maka terbentuk organisme pertama yang mengekalkan diri dengan adanya organel sel dan kemudian berlangsung seleksi alam. Pada saat itu Prokariota pertama yang kemudian diikuti oleh terbentuknya Eukariota pertama dengan massa (struktur) kehidupan yang sederhana, merupakan asal usul kehidupan di bumi primitif. Prokariota pertama tersebut diperkirakan bersifat heterotrop anaerob selama belum tersedianya oksigen di atmosfir, sebagai hasil fotosintesis. Setelah terbentuknya oksigen di atmosfir, kemudian berkembang Prokariota autotrop, yaitu “blue green algae” yang mempunyai pigmen fotosintetik.
Walaupun organisme hidup menunjukkan ciri tertentu yaitu mempunyai struktur yang terorganiser, melakukan metabolisme, melakukan gerak, irritabilitas, pertumbuhan, reproduksi dan adaptasi, namun perbedaan antara organisme hidup dengan yang tidak hidup terlihat tidak jelas. Misalnya virus mampu melakukan reproduksi, tetapi tidak mampu melakukan kegiatan lainnya.
1. Struktur yang terorganiser
Setiap organisme hidup :
a. Mempunyai bentuk dan besar tubuh yang sudah tertentu. Dalam hal ini
komposisi biomolekul yang menyusun struktur tubuh berbeda dalam hal
kualitas maupun kuantitasnya. Sebagai contoh, protein dan asam nukleat.
Pada kuman E. coli terdapat 3000 macam protein dan 1000 macam asam
nukleat, sedang pada tubuh manusia diperkirakan ada 100.000 macam
protein. Fungsi protein tersebut diperkirakan sama, tetapi tidak ada struktur
protein yang identik pada keduanya. Sehingga infeksi E. coli terhadap tubuh
manusia merupakan masuknya protein asing (antigen). Sebanyak 3000
protein pada E. coli berasal dari 20 macam asam amino, sedangkan DNA dan
RNA E. coli masing-masing berasal dari empat nukleotida.
b. Mempunyai struktur yang tidak homogen artinya terdiri atas bagian-bagian
tubuh dan tiap bagian mempunyai fungsi tertentu. Unit struktur dan
fungsional organisme adalah sel. Setiap sel berbeda bentuk, besar dan
fungsinya. Struktur organisasi sel terdiri atas membran plasma, sitoplasma
dan inti sel. Pada hewan dan tumbuhan tingkat tinggi sel teroganiser menjadi
jaringan, organ dan sistem organ.
2. Metabolisme
Ialah sejumlah aktivitas kimia sel yang berfungsi untuk pertumbuhan,
mempertahankan struktur sel dan memperbaiki kerusakan bagian-bagian sel.
Setiap sel memerlukan substansi dari luar, mengubahnya secara kimia, menyusun
materi sel baru dan mengubah energi potensial di dalam molekul karbohidrat,
lemak dan protein menjadi energi kinetik. Dalam hal ini sel melakukan semua
kegiatan hidup (metabolisme). Bakteri misalnya, mempunyai tingkat metabolisme
yang tinggi. Kegiatan metabolisme tergantung kepada umur, jenis kelamin,
keadaan kesehatan. Ilmu yang mempelajari transformasi energi disebut
bioenergitic. Metabolisme meliputi proses anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme menggambarkan proses kimia yaitu, penyusunan senyawa kimia
kompleks dari senyawa kimia sederhana. Proses anabolisme membentuk cadangan
energi, materi selular yang baru dan pertumbuhan. Sedangkan katabolisme
menggambarkan proses penguraian senyawa kimia kompleks menjadi senyawa
kimia sederhana yang diikuti pelepasan energi. Kedua proses itu berlangsung
secara terus menerus dan saling tergantung satu sama lain. Contoh kombinasi
proses anabolisme dan proses katabolisme ialah perubahan karbohidrat, lemak dan
protein yang terjadi secara terus menerus di dalam sel mamalia. Selama
berlangsungnya proses anabolisme diperlukan energi, sebaliknya pada proses
katabolisme terjadi pelepasan energi, sehingga hal ini akan mengendalikan reaksi
kimia yang terlibat pada pembentukan molekul baru.
3. Gerakan
Sifat ketiga organisme hidup ialah mampu melakukan gerakan. Gerak organisme
disebabkan oleh kontraksi otot, gerak silia atau flagela. Yang dimaksud dengan
gerakan di sini ialah gerakan pindah tempat atau gerakan bagian tubuh yang
disebabkan oleh kontraksi otot.
4. Irritabilitas
Benda-benda hidup sifatnya peka, artinya dapat memberikan respon terhadap
rangsang, yaitu perubahan fisika dan kimia lingkungan. Respon terhadap rangsang
pada kebanyakan hewan dan tumbuhan ialah perubahan warna, perubahan
intensitas cahaya, perubahan suhu, perubahan tekanan, dan perubahan udara. Pada
manusia dan vertebrata, sel tertentu dalam tubuh memberikan respon terhadap
rangsang tertentu. Misalnya sel batang dan sel kerucut pada retina mata
memberikan respon terhadap rangsang cahaya, sel pada permukaan rongga hidung
dan lidah memberikan respon terhadap rangsang kimia. Hewan dan tumbuhan satu
sel akan mendekati atau menjauhi substansi kimia. Daun tumbuhan tertentu akan
menutup jika terkena rangsang sentuhan.
5. Pertumbuhan
Disebabkan oleh pertambahan massa sel dalam arti setiap sel bertambah besar atau
jumlah sel bertambah banyak. Jika setiap sel bertambah besar, berarti bahwa sel
itu banyak mengambil air dari sekitarnya. Pertumbuhan mungkin merata, artinya
terjadi pada setiap bagian tubuh atau mungkin hanya terjadi pada bagian-bagian
tubuh tertentu.
6. Reproduksi
Merupakan sifat atau ciri kehidupan yang menunjukkan kemampuan berkembang
biak. Hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelanjutan hidup spesies yang
ada.
7. Adaptasi
Hewan, manusia, dan tumbuhan mampu beradaptasi terhadap lingkungan untuk
kelangsungan hidup. Misalnya orang yang tinggal di daerah kutub selalu memakai
pakaian tebal untuk mempertahankan suhu tubuh.
Dengan demikian evolusi bekerja lewat “gene pool” suatu populasi. Melalui seleksi
alam atau reproduksi diferensial beberapa individu suatu populasi memiliki lebih
banyak turunan dari yang lainnya, dengan akibat individu tadi dapat memberikan gen
yang paling banyak pada “gene pool” itu. Biasanya yang paling baik dapat
beradaptasi dengan lingkungan memberikan lebih banyak keturunan pada populasi
itu dan selanjutnya mempengaruhi “gene pool” populasi itu.
Secara singkat, dalam evolusi bekerja proses dasar yang menghasilkan :
1. timbulnya variasi yang dapat diturunkan melalui “sexual recombination” dan
mutasi
2. penyebaran variasi ini dalam populasi, melalui reproduksi diferensial dalam
generasi berikutnya.
Jadi evolusi secara keseluruhannya diarahkan melalui adaptasi dan diarahkan ke arah
adaptasi yang makin baik secara terus menerus. Seleksi alam secara fundamental
merupakan kekuatan kreatif, yang penting dalam menyebarkan pembaruan genetik.
Suatu kekuatan yang berjalan secara damai dengan melibatkan reproduksi dan bukan
suatu “struggle for existence” atau “survival of the fittest”.
Fosil-fosil
Fosil biasanya ditemukan pada lapisan tanah tertentu, sehingga umurnya juga
dapat ditentukan berdasarkan umur dari lapisan tanah di mana fosil itu ditemukan.
Umur lapisan tanah itu dapat dihitung dengan menyelidiki kuantitas relatif dari
radium dan timah, dengan menghitung waktu yang diperlukan untuk membentuk
timah yang ditemukan itu.
Cara yang serupa dapat juga dilakukan melalui “potasium-argon dating”.
Dalam cara yang pertama dihitung berapa isotop kalium 40 yang tidak stabil telah
berubah menjadi isotop argon 40. Sedangkan dalam cara kedua diukur karbon 14,
yang merupakan isotop “alami” karbon 12.
Berdasarkan perhitungan dengan cara-cara di atas dapat dibuat tabel waktu
geologik seperti di bawah.
ERA PERIODA LAMANYA TANGGAL MULAI
Cenozic (Kehidupan Baru)
Quartener
75
1 1
Teriary 74 75
Mesozoic (Kehidupan Pertengahan)
Cretaceous
130
60 135
Jurassic 30 165
Triassic 40 205
Paleozoic (Kehidupan Tua)
Permian
300
25 230
Carboniferous 50 280
Devonian 45 325
Silurian 35 360
Ordovician 65 425
Cambrian 80 505
Precambrian 1500 2000
Azoic (Tanpa Kehidupan) 3000 5000
Dalam era menurut tabel, Azoic sebagai era pertama tidak terdapat kehidupan,
kehidupan diduga baru mulai pada era Precambrium, kemudian era Paleozoic
terdapat kehidupan kuno, era Mesozoic kehidupan pertengahan dan era Cenozoic
terdapat kehidupan baru. Jadi dari tabel ini kehidupan itu baru dimulai pada kira-kira
200 juta tahun yang lalu.
Dimulai pada perioda Cambrian dari era Paleozoic sudah dapat ditemukan
banyak fosil-fosil, yang pada tingkat phylum masih ada sampai sekarang tetapi pada
tingkat spesies semuanya sudah punah. Dengan mempelajari fosil dari tiap perioda
waktu geologik itu kita dapat mempelajari terjadinya proses evolusi di atas bumi ini
sejak kira-kira 2000 juta tahun yang lalu.
Evolusi Hewan
Dalam evolusi Precambrian, digambarkan permulaan hidup itu dimulai oleh
munculnya sel pertama (lihat skema hal. 722 Weisz). Dari Monera pertama
berkembang menjadi bakteri dan protista pertama menjadi beberapa macam
organisme seperti ganggang, fungi, protozoa, dan lumut lendir. Lebih jauh protista
pertama ini juga menghasilkan metazoa pertama yang kemudian berkembang
menjadi macam-macam metazoa seperti Planaria, kerang, bintang laut dan lain-lain.
Terjadinya sel pertama itu dapat digambarkan dengan dimulainya pembentukan zat
organik dari zat anorganik pada masa lalu. Zat organik ini secara eksperimen dapat
dibentuk dari beberapa zat anorganik seperti hidrogen, amoniak, metan, dan uap air.
Kalau semua zat di atas dimasukkan ke dalam tabung percobaan lalu dibiarkan
terkena radiasi ultraviolet, lalu diberi loncatan listrik sebagai pengganti petir, maka
terjadilah sesuatu yang penting, yaitu molekul-molekul organik di mana termasuk di
dalamnya asam amino esensial sebagai bahan utama protein. Dan dalam keadaan
tertentu bahkan dapat juga terbentuk purin dan pirimidin yang merupakan komponen
asam nukleik yang menjadi unit dasar hereditas.