Kuliah PPCD mutasi
-
Upload
adzkannisa-shalihah -
Category
Documents
-
view
215 -
download
0
description
Transcript of Kuliah PPCD mutasi
Kuliah PPCD Variasi dan Pertukaran Genetik
Variasi genetik terjadi karena adanya EVOLUSI suatu mikroorganisme.
Mekanisme yang terjadi :
1. adanya perubahan genom bakteri karena terjadi perubahan susunan
kimia mutasi yang akan diturunkan pada generasi berikutnya.
2. penyusunan ulang kembali pada segmen besar DNA pada peristiwa
tunggal (meliputi inversi, duplikasi, insersi, delesi atau transposisi
segmen besar DNA dari satu lokasi kromosom suatu bakteri ke bakteri
lain, hal ini disebabkan adanya unsur genetik transposon dan sekuen
insersi (IS)
3. adanya perolehan DNA asing yang dibawa oleh plasmid atau
bakteriofag.
Mekanisme ini menyebabkan suatu keadaan pada bakteri dengan
timbulnya resistensi.
Gen resistensi ini dapat menyebar ke bakteri lain melalui proses
transformasi, transduksi, konyugasi, atau transposisi.
MUTASI
Setiap perubahan dalam urutan basa DNA. Bentuk gen normal disebut
alel alami , gen yang termutasi disebut alel mutan. Mutasi bisa terjadi
secara spontan ataupun bila terinduksi. Mutasi spontan terjadi pada saat
pembelahan antara 106 -109 . Mutasi terjadi pada saat replikasi.
Mutasi pada bakteri menghasilkan tiga tipe perubahan: 1. penggantian
basa, 2. pergeseran rangka baca, dan 3. integritas transposon atau IS ke
dalam kromosom.
Mutasi dapat terjadi bila ada mutasi titik hanya satu atau beberapa
nukleotida, misalnya subsitusi, delesi dan insersi. Mutasi titik dapat
disebabkan kesalahan pemasangan basa yang komplemen selama
replikasi. Kesalahan ini dapat direparasi oleh suatu enzim yang disebut
proses mismatch yaitu suatu proses dalam sintesis DNA untuk
memastikan bahwa basa berkomplemen denga cetakannya secara
sempurna. Penggantian pasangan basa dapat bersifat transisi (pirimidin
diganti pirimidin atau purin diganti purin) atau transversi (pirimidin
diganti purin)
Bila terjadi mutasi pada gen wild type (tipe alami) pengkode protein,
akan terdapat beberapa kemungkinan: (gambar)
1. Mutasi silent: terjadi suatu perubahan kodon pengkode suatu asam
amino namun tidak menyebabkan terjadinya perubahan asam amino
lain .(mutasi ini terjadi biasanya pada basa ketiga) misalnya UAC
Tyrosin UAU Tyrosin.
2. Mutasi missense, terjadi perubahan basa kesatu atau kedua dari triplet,
sering menyebabkan terjadinya perubahan asam amino , misalnya
UAC pengkode Tyrosin AAC pengkode aspargin. Bila
perubahan terjadi pada sisi aktif maka protein sisi aktif tersebut
menjadi inaktif atau aktifitasnya berkurang.
3. Mutasi nonsense perubahan basa yang membentuk kodon stop yaitu
triplet basa yang tidak mengkode suatu asam amino hingga terjadi
terminasi dari proses translasi, menyebabkan protein tidak lengkap
dan menjadi suatun protein yang tidak berfungsi.
Terjadinya delesi dan insersi pada mutasi titik maupun yang bukan
kelipatan tiga basa dapat mempengaruhi urutan pengkode gen hingga
merubah kerangka baca pada semua tempat setelah mutasi. Hal ini dapat
menambah atau menghilangkan sejumlah asam amino.
Mutasi insersi dapat dihasilkan oleh integritas elemen transposisi
misalnya transposon atau IS ke dalam gen. Elemen transposisi adalah
segmen DNA yang diinsersikan ke dalam molekul DNA, demikian
sebaliknya pada delesi. Jadi elemen ini dapat dipindahkan dari satu lokasi
kromosom ke lokasi lain, dari kromosom ke plasmid atau sebaliknya.
MUTASI TARGET ANTIBIOTIK.
Perubahan PBP
Resistensi antibiotik betalaktam terjadi antara lain adanya perubahan dari
PBP. Resistensi ini banyak dijumpai pada bakteri Gram positif. Dengan
adanya inhibitor betalaktamase tidak dapat digunakan untuk mengatasi
resitensi jenis ini, karena target inhibitor betalaktamase adalah enzim
betalaktamase dan bukan PBP. Gen resistensi yang banyak dipelajari
adalah gen mec a yang mengkode PBP 2a yang tidak mampu mengikat
metisilin. Bakteri yang memiliki gen mec a ini tetap memsintesis
peptidoglikan, namun tidak menaktivasi autolisin.
Modifikasi 23S rRNA
Situs pengikatan linkosida dan makrolida pada ribosom bakteri adalah
23S rRNA. Resistensi terjadi bila adanya gugus metil pada adenin 23S
rRNA. Adenin termetilasi menyebabkan antibiotik tidak dapat mengikat
ribosom. Tipe resistensi ini terdapat pada kokus Gram positif dan pada
Bacteriodes. E. coli secara alami cenderung resistensi terhadap
makrolida, kemungkinan karena makrolidat5idak dapat dengan mudah
melalui membran luar.
Perubahan RNA polimerase
Resitensi terhadap rifampin disebabkan karena mutasi subunit beta RNA
polimerase yang menurunkan afinitas terhadap antibiotik, tetapi RNA
polimerase mutan yang dihasilkan masih tetap mempertahankan fungsinya.
Pada Mycobacterium tuberculosis, resistensi terhadap rifampin telah
dilaporkan terjadi karena mutasi pada gen rpoB ( gen pengkode subunit beta)
yang mengakibatkan mutasi misesns, insersi dan delesi pada kodon 507-533.
Proteksi Ribosom
Resistensi terhadap tetrasiklin yang kedua terpenting dalam klinik adalah
proteksi ribosom. Resistensi ini diperantarai oleh suatu proteion sitoplasma
yang menurunkan kepekaan ribosom terhadap tetrasiklin. Tet (M), Tet (O),
OtrA bertangguyng jawab terhadap protein yang memproteksi ribosom. Jika
protein ini ada dalam sitoplasma, tetrasiklin tidak dapat berikatan dengan
ribosom. Resistensi tipe ini banyak dijumpai pada bakteri patogen, seperti
Mycoplasma, Neisseria, Haemophillus dan Bacteriodes.