Kuliah Pemetaan GPS
-
Upload
rakif-nero -
Category
Documents
-
view
48 -
download
2
description
Transcript of Kuliah Pemetaan GPS
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
1/42
Global Positioning System
(GPS)
Syamsul B. AgusKuliah Pemetaan SDHL
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
2008
1
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
2/42
2
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
3/42
Latar BelakangDewasa ini, kegiatan pemetaan permukaan bumi sudah sampai ke eradigital.
Dengan adanya citra satelit, diharapkan biaya survey dapat ditekantanpa harus mengesampingkan tingkat ketelitian peta.Namun tentu saja citra satelit yang diperoleh masih mengandungkesalahan yang disebabkan beberapa faktor, baik pengaruh alatmaupun efek bumi itu sendiri.
Oleh karena itu, perlu dilakukan koreksi terhadap distorsi kesalahan-kesalahan tersebut, yang disebut koreksi geometrik
3
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
4/42
Prosedur Pengadaan Data Pemetaandengan menggunakan Foto Udara
4
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
5/42
Koreksi geometrik ???Koreksi geometrik dimaksudkan untuk mengurangi efek daridistorsi sehingga representasi geometrik dari citra dapatdibuat sedekat mungkin dengan keadaan sebenarnya.Kebanyakan dari variasi ini bersifat sistematik atau dapatdiprediksi dan dapat dihitung dengan menggunakanpemodelan yang akurat.Koreksi geometrik ini dapat dilakukan dengan cara registrasi
geometrik dari citra ke dalam sistem koordinat bumi tertentu(misal WGS 84).
5
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
6/42
GCP vs GPSRegistrasi geometrik mencakup proses pengidentifikasian koordinatcitra dari beberapa titik yang dapat diidentifikasi dengan jelas, yangdisebut dengan Ground Control Points(GCP).
Proses pengidentifikasian koordinat ini dilakukan dalam citra yangterdistorsi dan mencocokkannya dengan posisi sebenarnya dalamkoordinat bumi (lintang dan bujur).Salah satu metode yang dapat dilakukan dalam penentuan titik-titikGCP adalah dengan Global Positioning System (GPS).Sistem koordinat penentuan posisi dengan GPS adalah sistemkoordinat global, artinya koordinat yang ditentukan denganmenggunakan GPS untuk seluruh dunia akan menyambung.Dengan sistem koordinat global ini maka akan sangat baik sekaliapabila data GPS digabungkan dengan data GIS.
6
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
7/42
Sistem Pemetaan Global dengan GPS
7
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
8/42
Aplikasi GPSSaat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalamberbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi,kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti.
GPS telah banyak diaplikasikan untuk keperluan-keperluan danproyek-proyek yang khususnya memerlukan informasi mengenai posisiseperti dalam bidang survai pemetaan darat dan laut, kebumian,geodesi, transportasidan navigasi.
8
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
9/42
Teknologi GPS dan PemetaanDalam keperluan pembuatan peta, ketelitian merupakan masalah yangpaling penting.Untuk mendapatkan ketelitian yang diinginkan, maka penentuan GCPdilakukan dengan memanfaatkan teknologi GPS.beberapa strategi dan metode penentuan posisi yang dapatdigunakan untuk mendapatkan ketelitian yang diinginkan, yaitu
metode penentuan posisi secara relatif (differensial) terhadap titikyang dijadikan sebagai referensi
9
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
10/42
Informasi yang dikandung sinyal GPS
10
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
11/42
Sistem Satelit GPSGPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan
penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat.Sistem ini didesain untuk memberikan informasi mengenaiposisidankecepatandalam ruang tiga-dimensi serta informasi waktu
Ketelitian informasi posisi yang diberikannya pun bervariasi dari fraksimeter sampai dengan millimeter.
Sistem ini dapat digunakan oleh banyak orang secara kontinyu dansimultan di seluruh dunia, tanpa bergantung pada waktu dan cuaca.
11
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
12/42
Struktur dan karakteristik sinyal GPSSecara terus menerus setiap satelit GPS memancarkan sinyal-sinyal
gelombang pada dua frekwensi L band yang dinamakan L1 dan L2.Frekwensi dari sinyal-sinyal tersebut untuk
L1 = fL1 = (fo x 154 = 1575.42 Mhz), sedangkan
L2 = fL2 = (fo x 120 = 1227.60 MHz)dalam hal ini fo adalah frekwensi dasar yang besarnya 10,23 MHz.(lihat Bagan).
Kode yang dibawa adalah kode P dan kode C/A untuk sinyal L1, sedangkanL2 hanya membawa kode C/A saja (P kependekan daripreciseatauprivate,sedangkan C/A adalah clear accessatau coarrse acquisition).
Kode C/A diperuntukkan masyarakat umum (sipil), sedangkankode P hanya diperuntukkan bagi kepentingan pihak militer Amerika Serikatatau lembaga-lembaga tertentu yang telah diberi ijin, sehingga dalampelaksanaannya kode P tersebut ditransformasi menjadi kode Y yangberstruktur rahasia dan yang dapat diketahui hanya oleh pihak militer
Amerika, kebijaksanaan perubahan ini dikenal dengan istilah anti spoofing.
12
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
13/42
Struktur Frekwensi
13
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
14/42
proses modulasi fase
Informasi yang ada dapat sampai ke pengamat, maka harus dilakukanproses modulasi fase.Adapun proses pemodulasian yang terjadi adalah sebagai berikut :
modifikasi binary-to-binarydari kode
Pada tahap awal ini maka kode-P(Y) dan kode-C/Adimodulasi dengan pesan navigasi.Dengan kata lain maka pesan navigasi ditumpangkan padakode-P dan kode-C/A.
modulasi binary biphasePada tahap ini Kode-P(Y) dan Kode-C/A yang telahmembawa Navigation Message ditumpangkan ke gelombangpembawa L1 dan L2.
14
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
15/42
Konfigurasi Satelit GPS
IlustrasikonfigurasisatelitGPS
secara nominal terdiri dari 24 satelityang menempati 6 orbit yangbentuknya sangat mendekatilingkaran, di mana setiap orbitditempati oleh 4 satelitdengan ketinggian rata-rata daripermukaan bumi sekitar 20.200 km
15
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
16/42
Pengamatan Satelit dari GPS
Dengan 24 satelit yangmengangkasa tersebut, 4
sampai 10 satelit GPS akanselalu dapat diamati padasetiap waktu dari manapun dipermukaan bumi
4 sampai 10 satelit diterima GPS
16
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
17/42
Click Stick
Page Button
On/O!Button
17
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
18/42
Signal Transmission
18
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
19/42
Bagaimana GPS Bekerja???
Setiap satelit GPS secara kontinyu memancarkan sinyal-sinyalgelombang elektromagnetik yang pada prinsipnya menginformasikan
posisinya serta jaraknya dari pengamat di permukaan Bumi.Satelit GPS secara kontinu mem-broadcastsignal (microwave) yangberisi data orbital, posisi saat itu dan waktu, serta signal lainnya yangberguna untuk mencirikan satu satelit dari yang lain, serta signal yangdigunakan sebagai penanda jarak itu sendiri.Dalam penentuan posisinya, satelit GPS menggunakan sistem referensikoordinat (datum) yang merupakan sistem yang digunakan dalampendefinisian koordinat dari suatu atau beberapa titik dalam ruang.Datum yang digunakan dalam sistem satelit GPS adalah WGS 84
19
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
20/42
Tipe Alat GPS
Ada 3 macam tipe alat GPS, dengan masing-masing tingkat ketelitian(posisi) yang berbeda-beda, yaitu :
Tipe Navigasi (Handheld, Handy GPS) dengan ketelitian posisi yangdiberikan saat ini baru dapat mencapai 3 sampai 6 meter.Tipe Geodetiksingle frekuensi(tipe pemetaan), yang biasa digunakandalam survey dan pemetaan yang membutuhkan ketelitian posisisekitar sentimeter sampai dengan beberapa desimeter.
Tipe Geodetikdual frekuensi
yang dapat memberikan ketelitian posisihingga mencapai milimeter. Tipe ini biasa digunakan untuk aplikasiprecise positioningseperti pembangunan jaring titik kontrol, surveydeformasi, dan geodinamika.
20
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
21/42
Metode Penentuan Posisi dengan GPSUntuk mendapatkankoordinatx,y, danz,receiver membutuhkanpengamatan dariminimal tiga satelit,
dan satu pengamatandari satelit keempatdibutuhkan untukkeakuratan prediksi.
IlustrasipenentuanposisidengansatelitGPS
21
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
22/42
metode penentuan posisi dengan GPS
Ada banyak metode penentuan posisi dengan GPS, yang dikelompokkanmenjadi dua kelompok besar, yaitu :
Metoda Absolutreal time (statik dan kinematik)
post-processing (statik dan kinematik)Metoda Diferensial.
real time (statik dan kinematik)
post-processing (statik dan kinematik)
22
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
23/42
Metode Penentuan Posisi dengan GPS
23
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
24/42
Metode Penentuan Posisi
Metode yang tepat untuk digunakan dalam penentuan GCP yaitumetode penentuan posisi secara relatif (differensial) danpost
processing.
Metode pengukuran ini memerlukan minimal 2 buah receiver yangdiukur bersamaan.Posisi titik yang satu ditempatkan pada titik yang telah diketahuikoordinatnya yang disebut sebagai titik referensi (base station),sedangkan posisi titik lainnya ditentukan relatif terhadaptitik
referensi tersebut. Koordinat titiknya didapatkan setelah dilakukanpengolahan data terlebih dahulu.
24
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
25/42
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Ketelitian Data
25
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
26/42
Akurasi Data
26
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
27/42
How does the GPS work?
Using satellites in the sky, ground
stations on earth, and a GPSreceiver, the distances betweeneach of these points can becalculated.
The distance is calculated based onthe amount of time it takes for a
radio signal to travel betweenthese points.
This allows the GPS receiver toknow where you are, in terms oflatitude and longitude, on theearth.
The more satellites the GPSr can see, the more accurate your reading.
The GPSr must see the satellites, so it does not work well in dense forests,inside caves, underwater, or inside buildings, but it does work at night.
27
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
28/42
Metode Penentuan Posisi Relatif
(Differensial)
28
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
29/42
Konsep dasar differencing-post processing
Konsep dasar differencing-post processing adalah mengeliminir ataumereduksi efek-efek dari beberapa kesalahan dan bias, baik akibatpengaruh alam (atmosfer, dsb.) maupun kesalahan alat (sistematik).
Seperti kita tahu bahwa setiap pengamatan mengandung kesalahan.Masing-masing kesalahan baik dari titik referensi maupun titik lainnyadiasumsikan homogen karena diamati secara bersamaan dan olehsatelit yang sama pula.Sehingga kesalahan dari dua pengamatan tersebut saling mengeliminirdan akan didapatkan ketelitian posisi yang cukup tinggi.
29
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
30/42
MetodeDifferencing Post Processing
Efektivitas dari differencing-post processing sangat tergantung pada :Jarak (baseline) antara titik referensi dengan titik yang akanditentukan posisinya (semakin pendek baselinesemakin efektif)
Lama pengamatan yang dilakukan.Strategi pengolahan, dengan software ilmiah, sepertiBernesse,permasalahan jarak dapat diatasi, untuk mendapatkan ketelitianyang diinginkan.Namun ketelitian posisi yang diperoleh bervariasi dari tingkat
menengah sampai tinggi, tergantung dari kualitas datanya itusendiri.
30
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
31/42
Strategi Pengukuran GPS
Untuk memenuhi ketelitian yangdiinginkan, maka dilakukanpengukuran GPS dengan strategiyang tepat, efisien, dan optimal.Misalnya, citra satelit Quickbirdmemiliki resolusi spasial 60 cm.
Artinya, panjang/lebar daerah dipermukaan bumi yang dapatdirekam dalam citra ini adalah 60cm.Ini adalah kemampuan maksimalwahana yang merekam citraQuickbird, sehingga tidak dapatmerekam objek di permukaan bumi
yang berukuran kurang dari 60cm.Dengan strategi yang telahdirencanakan, diharapkanketelitian yang didapat beradadalam toleransi tersebut, sehinggadapat digunakan untuk koreksigeometrik citra.
QuickBird Kota Sorong
31
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
32/42
32
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
33/42
Pengolahan DataMetodeDifferencing Post
Processing.
Titik-titik referensi yang digunakanuntuk penentuan titik-titik GCP
adalah dari beberapa titik kontinyu(IGS) yang tersebar di sekitarLokasi (Misal di Sorong :Bako, Ntus,Darw, Darr, Karr, Pimo, Guam).
Lama pengamatan bervariasi, antara
45 menit hingga 1 jam.Pengolahan data menggunakansoftwareBernesse 4.2.
33
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
34/42
34
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
35/42
Koordinat Geodetik (WGS 84)No Titik Latitude Longitude h_ellip (m) sd LAT sd LON sd h_ellip (m)
1 BPN0 0 57' 05.38154" S 131 21' 52.28302" E 217.3082 0.0445 0.1539 0.1457
2 BRIM 0 49' 42.61617" S 131 14' 18.08839" E 83.1594 0.0388 0.1413 0.1329
3 CATH 0 51' 53.76444" S 131 15' 07.59854" E 78.9869 0.0418 0.2073 0.192
4 GCP1 0 57' 09.73113" S 131 23' 06.17331" E 176.927 0.0671 0.2887 0.2672
5 GCP2 0 56' 32.13525" S 131 18' 40.82145" E 77.3304 0.0407 0.1702 0.1554
6 HUTN 0 55' 06.60614" S 131 20' 06.07707" E 83.1582 0.1815 0.5007 0.5033
7 JBTN 0 49' 28.09152" S 131 23' 16.48332" E 118.0814 0.0178 0.1655 0.1627
8 KBRN 0 51' 03.53725" S 131 15' 19.07293" E 97.0353 0.044 0.1344 0.1255
9 KNAL 0 54' 16.13922" S 131 17' 58.02912" E 76.9148 0.0212 0.1255 0.1224
10 PEAK 0 52' 12.05112" S 131 16' 09.21611" E 195.5924 0.022 0.192 0.1752
11 PMAX 0 53' 16.98435" S 131 19' 11.24071" E 80.4875 0.0344 0.1096 0.1093
12 PURA 0 57' 11.82710" S 131 24' 06.34519" E 171.1654 0.0406 0.1018 0.0989
13 SAOK 0 49' 02.54056" S 131 15' 18.73031" E 79.5569 0.0166 0.0949 0.0925
14 SD01 0 52' 57.18518" S 131 19' 54.67822" E 85.8396 0.0544 0.1716 0.1597
15 SDTG 0 52' 33.44960" S 131 14' 39.41347" E 90.2893 0.0482 0.1513 0.143916 SOOP 0 53' 17.19029" S 131 11' 43.76103" E 78.9569 0.0635 0.2959 0.2803
17 TIGA 0 51' 12.17926" S 131 22' 26.98744" E 151.8539 0.0361 0.1889 0.184
18 TNJG 0 48' 31.22282" S 131 16' 42.27299" E 77.5985 0.0428 0.1341 0.1312
19 TPAS 0 52' 29.70713" S 131 21' 43.99639" E 213.6465 0.0227 0.1507 0.1367
20 TUGU 0 56' 52.58122" S 131 20' 13.76196" E 114.2519 0.0175 0.0892 0.0848
21 WALI 0 52' 59.16985" S 131 17' 07.77366" E 79.4403 0.0201 0.1442 0.1347
35
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
36/42
Koordinat Geosentrik (WGS 84)no nama X (m) Y (m) Z (m) std X (m) std Y (m) Std Z (m)
1 BPN0 -4214540.7554 4786429.3809 -105209.7263 0.1794 0.1129 0.0444
2 GCP1 -4216226.9679 4784887.3392 -105342.6395 0.3531 0.1734 0.0670
3 GCP2 -4210014.7707 4790246.9375 -104186.3638 0.2130 0.0880 0.0406
4 PURA -4217618.1251 4783652.0471 -105406.9144 0.1113 0.0846 0.0165
5 TUGU -4212190.3136 4788369.4084 -104814.8979 0.1028 0.0677 0.0174
6 JBTN -4216572.6186 4784797.4243 -91163.7747 0.1749 0.1525 0.0176
7 TIGA -4215415.7033 4785799.3204 -94361.0643 0.2047 0.1663 0.0360
8 TNJG -4207410.0055 4792835.6215 -89416.6181 0.1435 0.1209 0.0428
9 TPAS -4214435.2203 4786697.2378 -96743.0740 0.1913 0.0693 0.0226
10 BRIM -4204041.6715 4795756.1648 -91609.3583 0.1660 0.1003 0.0388
11 CATH -4205150.6832 4794699.0314 -95637.1462 0.2517 0.1285 0.0417
12 HUTN -4212026.3899 4788542.8040 -101559.7312 0.4915 0.5124 0.1813
13 SAOK -4205460.7265 4794530.5510 -90378.4896 0.1027 0.0838 0.0165
14 SDTG -4204490.7142 4795268.1735 -96856.1291 0.1735 0.1161 0.0482
15 WALI -4207923.5623 4792225.5035 -97645.8814 0.1722 0.0963 0.020016 KBRN -4205444.5359 4794496.0275 -94094.8326 0.1605 0.0898 0.0440
17 KNAL -4209065.0347 4791170.5174 -100009.7093 0.1354 0.1114 0.0211
18 PEAK -4206654.1127 4793523.8523 -96200.5374 0.2400 0.0999 0.0218
19 PMAX -4210786.4708 4789700.2794 -98193.0140 0.1108 0.1081 0.0344
20 SD01 -4211804.7850 4788824.4935 -97585.0269 0.2069 0.1102 0.0544
21 SOOP -4200384.5170 4798822.8356 -98199.3152 0.3418 0.2220 0.0634
36
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
37/42
Koordinat UTMNo Titik Easting (m) Northing (m) h_ellip (m) sd EAST (m) sd NORTH (m) sd h_ellip (m)
1 BPN0 763151.3475 9894740.922 217.3082 0.1539 0.0445 0.1457
2 BRIM 749111.1001 9908354.909 83.1594 0.1413 0.0388 0.1329
3 CATH 750640.127 9904324.282 78.9869 0.2073 0.0418 0.192
4 GCP1 765436.8447 9894605.687 176.927 0.2887 0.0671 0.2672
5 GCP2 757229.8573 9895766.53 77.3304 0.1702 0.0407 0.1554
6 HUTN 759868.6509 9898392.956 83.1582 0.5007 0.1815 0.5033
7 JBTN 765764.9332 9908791.52 118.0814 0.1655 0.0178 0.1627
8 KBRN 750995.9432 9905867.392 97.0353 0.1344 0.044 0.1255
9 KNAL 755908.9625 9899946.261 76.9148 0.1255 0.0212 0.1224
10 PEAK 752545.6482 9903761.249 195.5924 0.192 0.022 0.1752
11 PMAX 758174.6345 9901762.542 80.4875 0.1096 0.0344 0.1093
12 PURA 767298.0737 9894539.984 171.1654 0.1018 0.0406 0.0989
13 SAOK 750987.4774 9909585.24 79.5569 0.0949 0.0166 0.0925
14 SD01 759518.6119 9902370.095 85.8396 0.1716 0.0544 0.1597
15 SDTG 749767.632 9903105.409 90.2893 0.1513 0.0482 0.1439
16 SOOP 744333.9997 9901764.672 78.9569 0.2959 0.0635 0.2803
17 TIGA 764231.915 9905593.882 151.8539 0.1889 0.0361 0.184
18 TNJG 753572.0747 9910546.09 77.5985 0.1341 0.0428 0.1312
19 TPAS 762900.5955 9903212.337 213.6465 0.1507 0.0227 0.1367
20 TUGU 760104.1925 9895136.336 114.2519 0.0892 0.0175 0.0848
21 WALI 754355.9935 9902312.317 79.4403 0.1442 0.0201 0.1347
37
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
38/42
Tinggi Geoid (EGM 96)No Titik h_ellip (m) Undulasi H_geoid
1 BPN0 217.308 74.120 143.188
2 BRIM 83.159 74.467 8.692
3 CATH 78.987 74.351 4.636
4 GCP1 176.927 74.132 102.795
5 GCP2 77.330 74.121 3.209
6 HUTN 83.158 74.181 8.977
7 JBTN 118.081 74.352 43.729
8 KBRN 97.035 74.386 22.6499 KNAL 76.915 74.218 2.697
10 PEAK 195.592 74.323 121.269
11 PMAX 80.488 74.251 6.236
12 PURA 171.165 74.147 97.018
13 SAOK 79.557 74.475 5.082
14 SD01 85.840 74.260 11.580
15 SDTG 90.289 74.327 15.962
16 SOOP 78.957 74.333 4.624
17 TIGA 151.854 74.309 77.545
18 TNJG 77.599 74.466 3.133
19 TPAS 213.647 74.272 139.375
20 TUGU 114.252 74.114 40.138
21 WALI 79.440 74.277 5.163
38
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
39/42
GPS menarik untuk digunakan dalam
penentuan posisi (kuntungan)1. GPS dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung pada waktu dan cuaca. GPS dapat digunakan baikpada siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca yang buruk sekalipun seperti hujan ataupunkabut. Karena karakteristiknya ini maka penggunaan GPS dapat meningkatkan efisiensi danfleksibilitas dari pelaksanaan survei dan menekan biaya operasionalnya.
2. GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi,dan jumlahnya relatif cukup banyak, yaitu 24 satelit. Ini menyebabkan GPS dapat meliputi wilayah yang
cukup luas, digunakan oleh banyak orang pada saat yang sama, dan pemakaiannya menjadi tidakbergantung pada batas-batas politik dan batas alam.3. penggunaan GPS dalam penentuan posisi relatif tidak terpengaruh dengan kondisi topografis daerah
surveidibandingkan dengan penggunaan metode konvensional seperti pengukuran poligon.Penentuan posisi dengan GPS tidak memerlukan adanya saling keterlihatan antara satu titik dengantitik lainnya seperti yang umumnya dituntut oleh metode-metode pengukuran terestris.
4.posisi yang ditentukan dengan GPS akan mengacu ke suatu datum global yang dinamakan WGS 1984.
Dijelaskan pada bagian tersendiri.5. GPS dapat memberikan ketelitian posisi yang spektrumnya cukup luas. Dari yang sangat teliti (ordemilimeter) sampai yang biasa-biasa saja (orde puluhan meter). Luasnya spektrum ketelitian yang bisadiberikan ini memungkinkan penggunaan GPS secara efektif dan efisien sesuai dengan ketelitian yangdiminta serta dana yang tersedia.
39
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
40/42
GPS menarik untuk digunakan dalam
penentuan posisi (kuntungan)
40
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
41/42
keterbatasan dari pemakaian GPS
1. dalam menerima sinyal tidak boleh ada penghalangantara alat penerima tersebut dengan satelityang bersangkutan.2. datum penentuan posisi yang digunakan oleh GPS, yaitu WGS 1984, bukanlah datum yangdigunakan untuk penentuan survei dan pemetaan di Indonesia. Indonesia secara resmi sampai saatini masih menggunakan datum ID 1974 (Indonesian datum 1974) yang tidak sama dengan datum WGS1984.
3.komponen tinggi koordinat tiga dimensi yang diberikan oleh GPS adalah tinggi yang mengacu ke
permukaan ellipsoid,yaitu ellipsoid GRS (Geodetic Reference System) 1980. Jadi titik tinggi yangdidapatkan dengan GPS bukanlah tinggi orthometris, yaitu tinggi yang mengacu ke permukaangeoid (umumnya didekati dengan permukaan air laut rata-rata).
4.pemrosesan data GPS dan penganalisisan hasilnya bukanlah suatu hal yang mudah,disamping harusmemahami dasar-dasar hitung perataan kuadrat terkecil, statistika, serta perhitungan geodetik,kita juga harus memahami efek dari geometri satelit serta kesalahan dan bias yang mempengaruhidata pengamatan, seperti kesalahan orbit, bias ionosfer dan trofosfer, multipath, cycle slyp, dansebagainya.
5. karena GPS merupakan teknologi yang relatif baru,maka sumber daya manusia yang menguasaiteknologi ini di Indonesia relatif masih belum banyak. Oleh sebab itu seandainya suatu instansipemerintah ingin menggunakan teknologi GPS ini untuk mendukung pekerjaan-pekerjaan dilingkungan mereka, maka disamping pengadaan perangkat keras dan perangkat lunak GPS,penyiapan sumber daya manusia juga tidak boleh dilupakan.
41
-
5/27/2018 Kuliah Pemetaan GPS
42/42
terima kasih :)