Kuliah 5 Jenis-jenis Asuransi Sosial

16

Click here to load reader

description

hukum

Transcript of Kuliah 5 Jenis-jenis Asuransi Sosial

  • JENIS-JENIS ASURANSI SOSIALA. ASURANSI SOSSIAL KECELAKAAN PENUMPANG (ASKEP)1. PENGATURAN : UU No. 33 Th 1964 PP No. 17 Th. 19652. Askep termasuk jenis asuransi wajib (compulsary insurance), krn :a. berlakunya diwajibkan oleh UU bkn krn perjanjian UU Pertanggungan wajib Kecelakan Penumpangb. Penyelenggara adl. Pemerintah BUMN, Ps 14 ayat (1) UU No. 2 Tahun 1992.

  • c. Bermotif perlindungan masyarakat (social security), yg dananya dihimpun dr masyarakat dan digunakan utk kepentingan masyarakat yg diancam bahaya kecelakaan.d. Dana yg terkumpul yg blm dimanfaatkan digunakan utk kesejahteraan masyarakat melalui program investasi.3. PIHAK-PIHAK DLM ASKEPPs. 2 UU No. 33 Th 1964 yg jadi pihak adl pembayar iuran dan penguasa dana dng kata lain penguasa dana adl P dan pembayar iuran adl T

  • Penguasa dana sbg P ditentukan dlm Ps. 1 huruf (e) dan (f) PP No. 17 Th 1965 : pertanggungan adl hub. Hk. Antara P yi perusahaan negara yg dimaksud Ps 8, dan penumpang alat angkutan penumpang yg sah. Pembayar iuran sbg T diatur dlm Ps. 3 UU No. 33 Th. 1964, yg menetukan setiap penumpang yg sah dr kendaraan bermotor umum wajib membayar iuran melalui pengusaha/pemilik perusahaan ybs. Utk menutup akibat keuangan disebabkan kecelakaan penumpang dlm perjalanan utk penumpang dlm kota dibebaskan dr pembayaran iuran wajib

  • Kedudukan pihak yg menjadi korban lalin dalam hukum asuransi adl sbg pihak ketiga yg berkepentingan yg hrs disebutkan dalam polisDlm Praktek Ps 4 UU No. 34 Tahun 1964 menyebutkan : setiap orang yg menjadi korban mati atau cacat tetap akibat kecelakaan yg disebabkan oleh alat angkutan lalin jalan, akan diberikan ganti kerugian kepadanya atau ahli warisnya sebesar jumlah yg ditentukan berdasarkan PP.

  • 4. PREMI ASKEPPremi adl sejumlah uang yg dibayar T kepada P sbg imbalan risiko yg ditanggungnya. adapun yg dimaksud premi dlm askep adl diatur dlm Ps. 2 PP No. 17 Th. 1965, utk pertanggungan kecelakaan diri, tiap penumpang kendaraan umum, --- wajib membayar suatu iuran jumlah iuran wajib tsb ditentukan oleh Menteri Keuangan menurut tarif yg bersifat progresip. pembayaran dilakukan melalui pengusaha angkutan kepada PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja setiap bulan paling lambat tgl 27 scr langsung atau melalui bank (Ps. 3 PP No. 17 Th 1965 apb tdk melakukan kewajibannya maka dpt diancam dng hukumn denda setinggi-tingginya satu juta rupiah dan sanksi pencabutan izin usaha paling lama 3 bulan ( Ps. 22 PP no. 17 Th. 1965).

  • 5. EVENEMEN ASKEP- Evenemen adl bahaya yg menjadi beban penenggung, dlm askep yg dimaksud dng bahaya adalah kecelakaan penumpang alat angkutan umum, yg mengancam keselamatan penumpang alat angkutan penumpang umum- Sejak kapan mulai dan berakhirnya ancaman bahaya kecelakaan yg dijamin ?Ps. 10 ayat (1) PP No. 17 Th. 1965 : setiap penumpang sah kendaraan bermotor umum diberi jaminan pertanggungan kecelakaan diri selama penumpang itu berada dlm alat angkutan yg disediakan oleh pengusaha angkutan

  • Hal-hal yg dijamin dlm ASKEP : Korban meninggal dunia akibat langsung dr kecelakan 365 hr stl kecelakan,Korban mendapat cacat tetap krn akibat langsung dr kecelakan, 365 hr stl kecelakaanAda biaya-biaya perwatan dan pengobatan dokter yg diperlukan utk korban krn akibat langsung kecelakaan, yg dikeluarkan dr hr pertama setelah tjd kecelakaan wkt paling lama 30 hr.Korban meninggal dunia tdk mempunyai ahli waris, kepada yg menyelenggarakan penguburan diberikan penggantian biaya penguburan (ps 10 ayat (2) PP No. 17 Th 1965).

  • Hal-hal yg tdk dijamin (Ps 13 PP No. 17 Th 1965) :Bunuh diri atau suatu kesengajaan lain pd pihak korban atau ahli warisnya,Kecelakaan pd wkt korban dlm keadaan mabuk atau tdk sadar, melakukan perbuatan kejahatan,Kecelakaan yg tdk pnya hub. Dng risikolalu lintas modern, misal : mengikuti perlombaan kecakapan dan kecepatan huru hara dsb.

    Sedangkan besarnya santunan diberikan berdasarkan ketentuan menteri keuangan (Ps 11 PP No. 7 Th. 1965. dan menurut ketentuan Ps 14 PP No 7 Th. 1965 pembayaran gantikerugian pertanggungan tdk mengurangi tanggung jawab dr pihak pengankut dan/atau pihak lain yg dpt dipersalahkan menurut ketentuan hk pidana maupun perdata.

  • Guna keabsahan pembuktian diperlukan hal-hal sbb :Dlm hal kematian1.proses verbal polisi lalin atau yg bwerwenang ttg kecelakaan yg telah tjd dng alat angkutan umum, yg mengakbatkan kematian,2. Keputusan hakim atau pihak berwajib lain yg berwenang ttg pearisan ybs,3. Surat-surat keterangan dokter dan bukti-bikti lain yg dianggap perlu guna pengesahan fakta kematian.b. Dalam hal cacat tetap atau cederaHakekatnya sama Cuma keterangan kematian diganti dng cacat/ cedera.

  • B. ASURANSI SOSIAL KECELAKAAN LALU LINTAS JALANPENGATURAN : UU No. 34 Tahun 1964 PP No. 18 Tahun 19652. PIHAK-PIHAK yang menjadi pihak - adl pemilik dan pengusaha kendaraan bermotor - Yang diancam bahaya adl pejalan kaki, pengendara motor, beca, pekerja perbaikan jalan raya. Mengapa pengusaha/pemilik alat angkutan lalulintas yg diwajibkan memberikan sumbangan krn dr segi hukum asuransi tanggung jawab (solvability insurance) mereka ikut bertanggung jawab terhadap kerugian yg ditimbulkan oleh penggunaan alat angkutan lalin miliknya. dhi pengusaha/pemilik alat angkutan adl sbg T

  • 3. Evenemen ASKELdlm Askel yg dimaksud dng bahaya adl kecelakaan lalu lintas jalan, yg mengancam keselamatan pihak ketiga yg berada di luar alat angkut yg menyebabkan kecelakaan itu.Kerugian pihak ketiga yg berada di luar alat angkut lalin inilah yg wajib diganti oleh PT Kerugian jasa raharja sbg P. Sejak kapan mulai dan berakhirnya ancaman bahaya kecelakaan?Dlm askel ini mengenal jangka waktu asuransi identik dengan jangka waktu kepemilikan alat angkutan lalin jalan.

  • 4. Ganti Kerugian AskelPs 11 PP No. 18 Th 1965 besarnya jumlah dana dlm hal kematian atau cacat tetap dan penggantian maksimum biaya pengobatan dokter, serta biaya penguburan ditentukan oleh menteri keuangan.Ps 10 PP No. 8 Tahun 1965, yang berhak pembayaran ganti kerugian askel adl setiap orang yg berada di luar alat angkutan lalin jalan, dan diberikan dlam hal :a. Korban meninggal dunia,b. Korban mendapat cavat tetapc. biaya perawatan dan pengobatan dokterd. korban meninggal tdk ada ahli warisnya diberikan pd pihak yg menyelenggarakan penguburan.

  • ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJAPengaturan : -UU No. 3 Tahun 1992-PP No. 14 Tahun 1993 Ttg Penyelenggaraan Program Jamsostek-Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 05 Th 1993 ttg Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan Pembayaran iuran, Santunan dan Pelayanan Jamsostek-PP No. 4 Tahun 2003 ttg

  • 2. Pihak-pihak Dalam ASTEKPs 17 UU No. 3 Th 1992 : Pengusaha dan tenaga kerja wajib ikut serta dalam jaminan sosial tenaga kerja yg termasuk gol pengusaha adl orang, persekutuan, atau badan hukum yg menjalankan perusahaan bukan miliknya, atau yg berada di Ind mewakili prsh yg ada di luar wil Ind. sedang termasuk gol tenaga kerja adl setiap orang yg mampu melakukan pekerjaan baik di dlm maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang utk memenuhi kebutuhan masyarakat.Ps 22 ayat (1) UU No. 23 Th 1992 : Pengusaha wajib membayar iuran dan melakukan pemungutan iuran yg menjadi kewajiban tenaga kerja melalui pemotongan upah tenaga kerja serta membayarkan kepada badan penyelenggara.- Ps 29 ayat (1) : Jika pengusaha tdk membayar iuran Program Jmsostek, diancam dng kurungan selama lamanya 6 bulan atau denda setinggi-tingginya 50 jt

  • 3. Penyelenggaraan Program JamsostekPengusaha ygmemperkerjakan tenaga kerja sebanyak 10 orang atau lebih, atau membayar upah paling sedikit satu juta rupiah sebulan, wajib mengikutsertakan tanga kerjanya dalam Program Jamsostek, yg terdiri dari :1. Jaminan yg berupa uang meliputi :a. Jaminan kecelakaan kerja b. Jaminan kematian, dan c. Jaminan hari tua2. Jaminan berupa pelayanan meliputi :Jaminan pemeliharaan kesehatan

  • 4.