Kuliah 1 Pendahuluan

36
Kuliah 1 Pendahuluan dan Kuliah 2 Nilda Tri Putri, Ph.D Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNAND Keselamatan dan Kesehatan Kerja

description

keselamatan dan kesehatan kerja

Transcript of Kuliah 1 Pendahuluan

Page 1: Kuliah 1 Pendahuluan

Kuliah 1 Pendahuluan dan Kuliah 2Nilda Tri Putri, Ph.D

Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik UNAND

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 2: Kuliah 1 Pendahuluan

Tujuan PerkuliahanUntuk memperkenalkan kepada mahasiswa

mengenai pentingnya keselamatan dan manajemen resiko kesehatan di tempat kerja

Mahasiswa dapat memahami jenis-jenis bahaya dan kecelakaan pada tempat kerja dan dapat melakukan tindakan investigasi serta pencegahan kecelakaan pada tempat kerja

Mahasiswa dapat menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kerja.

Page 3: Kuliah 1 Pendahuluan

Konten PerkuliahanDefinisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut

UU.Jenis-jenis Bahaya dan Kecelakaan Kerja.Pencegahan dan Investigasi Kecelakaan Kerja.Pengukuran Kinerja Keselamatan Efektif.Manajemen Resiko Kesehatan Kerja.Ergonomi untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja.Pengelolaan dan Pengendalian Faktor Manusia dan

Keselamatan yang Berhubungan dengan Perilaku.Peningkatan Budaya Keselamatan.Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja.

Page 4: Kuliah 1 Pendahuluan

Keselamatan dan Kesehatan merupakan Hak Asasi ManusiaManusia telah diciptakan dengan sempurna,

memiliki sistem perlindungan mendasar sejak masih dalam kandungan hingga wafat. Memiliki keinginan untuk tetap selamat dan sehatMemiliki perasaan takut terhadap bahayaMemiliki naluri yang dapat mendeteksi adanya bahaya Memiliki gerak refleksMemiliki akal yang selalu menimbang benar atau salahMemiliki Ibu yang melindungi & Ayah yang

membimbing ke jalan selamat Sebagai hak yang asasi maka setiap manusia

harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya yang dikenakan kepadanya.

Page 5: Kuliah 1 Pendahuluan

Tindakan aman yang mungkin telah dilakukan hari ini

• Selalu berusaha melihat kearah mana kita hendak melangkah

• Minum teh panas dengan berhati-hati• Menjaga jarak kendaraan saat

beriringan dgn kendaraan lain• Mengurangi kecepatan bila ada

hambatan didepan jalan• selalu menjaga diri dari bahaya yang

kita ketahui agar tetap selamat.

Kita selalu sadar keselamatan

Page 6: Kuliah 1 Pendahuluan

Semua orang adalah pejuang keselamatan. Untuk dapat selamat

manusia dilindungi dengan sistim pertahanan diri (survival).

1. Sistim Survival Dasar: insting, refleks, rasa dan nafsu dasar (makan, berkembang biak, bersaing, dll.).

2. Sistim Survival tingkat lanjut: penggunaan akal untuk hidup lebih baik.

Page 7: Kuliah 1 Pendahuluan

Basic Survival SystemSistim survival dasar telah tertanam dalam diri manusia sejak awal kehidupannya, begitu juga mahluk hidup lainnya dimuka bumi ini. Sistim tersebut tidak lain berfungsi agar semua mahluk dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.

Page 8: Kuliah 1 Pendahuluan

Advance Survival System

• Dewasa ini penggunaan akal sudah semakin kuat dan pertahanan diri sudah tidak mengandalkan hanya Basic Survival semata tapi juga sistim survival yang lebih menjamin hingga jauh ke masa depan.

• Segala bentuk ancaman bagi keselamatan hidup di masa depan telah banyak diidentifikasi dan evaluasinya melahirkan kesepakatan bersama bagi penyelamatan dunia yang tentu sangat membutuhkan komitmen kuat dari para warganya.

• Siapa yang menolak bergabung dalam program penyelamatan dunia dapat diperlakukan sebagai penjahat dunia.

Page 9: Kuliah 1 Pendahuluan

Sejarah perkembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1700 tahun sebelum masehi Raja Hamurabi dari kerajaan Babylonia dalam kitab undang-undangnya menyatakan Bila seorang ahli bangunan membuat rumah untuk seseorang dan pelaksanaan pembuatannya tidak berjalan dengan baik sehingga rumah itu roboh dan menimpa pemilik rumah hingga mati, maka ahli bangunan tersebut dibunuh.”

Dalam zaman Mozai kurang lebih 5 abad setelah Hamurabi dinyatakan bahwa ahli bangunan bertanggungjawab atas keselamatan para pelaksana dan pekerja dengan menetapkan pemasangan pagar pengamanan pada setiap sisi luar atap rumah.

Kurang lebih 8 abad sesudah masehi, Plinius seorang ahli Encyclopedia bangsa Roma mensyaratkan agar para pekerja tambang diharuskan memakai tutup hidung

Tahun 1450 Dominico Fontana diserahi tugas membangun obelisk di tengah lapangan St. Pieter Roma. Ia selalu mensyaratkan agar para pekerja memakai topi baja.

Page 10: Kuliah 1 Pendahuluan

SekarangPerkembangan teknologi semakin pesat, peralatan di disain dengan tingkat bahaya yang semakin tinggi, namun tingkat keamanan juga tinggi. Pekerjaan diatur agar aman bagi pekerja. Perlindungan hak asasi semakin diperhati kan, keselamatan menjadi perhatian yang utama. Sumber energi ramah linkungan mulai dikembang kan. dstnya

Sejarah Perkembangan Bahaya Pekerjaan

Sebelum era industriBahaya pekerjaan masih terbatas pada bahaya peng gunaan alat-alat sederhana. Perlindungan keselamatan masih sangat kurang. Perlindungan hanya diberi kan kepada kelompok bangsawan atau raja-raja dimana pekerjaan kasar atau berbahaya dilakukan oleh para budak. Kematian atau kecelakaan dianggap sebagai bagian dari nasib para budak.

Revolusi IndustriPeralatan berubah secara drastis. Pada masa ini mesin-mesin bertenaga besar mulai diciptakan. Tentu saja perkembangan ini berakibat meningkatnya bahaya-bahaya pekerjaan. Tidak hanya bahaya yang mengancam keselamatan tetapi juga bahaya lingkungan. Revolusi industri menuju kemajuan atau kehancuran ?

Page 11: Kuliah 1 Pendahuluan

Perjalanan sejarah perlindungan Kesehatan & Keselamatan mulai dari engineering hingga perubahan budaya

Historical path from safety engineering to culture change

E1

E1 E2

E1E2

E3

E1 E2

E3

E1 E2E3

BB

BBCC

(E1) Engineering

(E2) Enforcemen

t

(E3) Education

(BB) Behavior -

based

(CC) Culture Change

= Pola statistik kecelakaanTrend of accident statistic

ime

Page 12: Kuliah 1 Pendahuluan

E1

E1 E2

E1E2E3

E1 E2E3 BB

E1 E2E3 BB

CC

(E1) Engineering

(E2) Enforcemen

t

(E3) Education

(BB) Behavior -

based

(CC) Culture Change

penanggulangan bahaya melalui rekayasa enjinerring

penggunaan bantuan dari luar seperti pengawasan melekat, penegakan disiplin, dll.

Perlindungan melalui peningkatan pengetahuan akan bahaya dan penanggulangannya

Perlindungan dengan mengandalkan perilaku orang dalam hal keselamatan Perlindungan melalui pembentukan budaya masyarakat yang memiliki kesadaran, kebiasaan, kepekaan yang sama

Penggunaan sistem sabuk pengaman otomatis, tidak akan efektif bila diiringi dengan penolakan pemakai.

Pemakaian sabuk pengaman karena takut polisi, tidak efektif bila polisi tidak ada

Mengetahui perlunya memakai sabuk pengaman namun karena belum diiringi dengan kebiasaan maka seringkali terlupakan

Memakai sabuk pengaman karena kebiasaan.

Memakai sabuk pengaman tidak hanya untuk dirinya saja tapi juga untuk yang lain.

Page 13: Kuliah 1 Pendahuluan

Dimanakah kita?

E1 E1 E2 E1E2

E3E1 E2

E3 BB

E1 E2E3 BB

CC

Hanya bergantungpada alat pelindung

Kesadaran tidak ditumbuhkan.

Bergantung pada dorongan orang lain.

Kurang kesadaran

Bergantung pada daya Ingat.

Kesadaran sudah ada.

Terlindungi oleh kebiasaan.

Kesadaran sudah ada.

Terlindungi karena telah membudaya

Kesadaran sangat tinggi dan berjamaah

Page 14: Kuliah 1 Pendahuluan

Variasi Kesehatan akibat kerjaPrakerja Masa kerja Purna kerja

sehat sehat sehat

sehat sehat

sehat sehat

sehat sehat sehat

sakit sakit

sakit

meninggal

a

b

c

d

Mana yang terbaik ?

Page 15: Kuliah 1 Pendahuluan

MENGAPA HARUS ADA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA ?

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MEMPUNYAI ARTI SELAMAT DAN SEHAT BAGI PEKERJA YANG TELAH SELESAI MELAKSANAKAN SUATU PEKERJAAN SEHINGGA PEKERJA MEMPEROLEH DERAJAT KESEHATAN SETINGGI-TINGGINYA, BAIK FISIK,ATAU MENTAL MAUPUN SOSIAL,DENGAN USAHA-USAHA PREVENTIF DAN KURATIF, TERHADAP GANGGUAN-GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN KERJA SERTA PENYAKIT-PENYAKIT UMUM.

Page 16: Kuliah 1 Pendahuluan

SYARAT-SYARAT KESELAMATAN KERJA

PASAL 3UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA NO. 1

TAHUN 1970 DENGAN PERATURAN PERUNDANGAN

DITETAPKAN SYARAT-SYARAT KESELAMATN KERJA UNTUK :

• MENCEGAH DAN MENGURANGI TERJADINYA KECELAKAAN.

• MENCEGAH, MENGURANGI DAN MEMADAMKAN BAHAYA KEBAKARAN.

Page 17: Kuliah 1 Pendahuluan

SYARAT KESELAMATAN KERJA (CONT’)

MENCEGAH DAN MENGURANGI BAHAYA PELEDAKAN.

MEMBERI PERTOLONGAN PADA KECELAKAAN

MEMBERI ALAT-ALAT PELINDUNG DIRIMEMPEROLEH PENERANGAN YANG CUKUP DAN SESUAI.

MENCEGAH DAN MENGENDALIKAN TIMBULNYA PENYAKIT AKIBAT KERJA BAIK FISIK MAUPUN PSIKIS, PERACUNAN,INFEKSI DAN PENULARAN

Page 18: Kuliah 1 Pendahuluan

SYARAT KESELAMATAN KERJA (CONT’)

MEMBERI KESEMPATAN ATAU JALAN MENYELAMATKAN DIRI PADA WAKTU KEBAKARAN DAN KEJADIAN-KEJADIAN LAIN YANG BERBAHAYA.

MENYELENGGARAKAN SUHU DAN LEMBAB UDARA YANG BAIK

MENYELENGGARAKAN PENYEGARAN YANG CUKUP.

MEMBERIKAN KEBERSIHAN,KESEHATAN DAN KETERTIBAN

Page 19: Kuliah 1 Pendahuluan

DASAR HUKUM DASAR HUKUM • Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

• UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai ketenagakerjaan

Pasal 3 Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan

penghasilan yang layak bagi kemanusiaan

Page 20: Kuliah 1 Pendahuluan

DASAR HUKUM DASAR HUKUM Pasal 9Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agamaPasal 10Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi :(1) norma keselamatan kerja (2) norma kesehatan kerja (3) norma kerja (4) pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja

Page 21: Kuliah 1 Pendahuluan

Pasal 86 UU No.13/2003(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh

perlindungan atas :a. keselamatan dan kesehatan kerja;b. moral dan kesusilaan; danc. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia

serta nilai-nilai agama;

(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku

PPaaragraf 5ragraf 5Keselamatan dan Kesehatan KerjaKeselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 22: Kuliah 1 Pendahuluan

Pasal 87 UU No.13/2003

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan

(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Page 23: Kuliah 1 Pendahuluan

Definisi Keselamatan KerjaKeselamatan kerja adalah “keselamatan yang

bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan”(Suma’mur, 1989).

Penerapan keselamatan kerja ditujukan tidak hanya di satu tempat kerja saja tetapi di segala tempat kerja baik berada di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara. Keselamatan kerja juga diterapkan diberbagai bidang kegiatan seperti pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa dan lain-lain

Page 24: Kuliah 1 Pendahuluan

Definisi Keselamatan Kerja (Cont’)Keselamatan kerja juga berarti kondisi yang

terlindungi terhadap bahaya, kecelakaan, gangguan, kerusakan pada kegiatan kerja.

Keselamatan kerja sangat penting dalam perusahaan, karena keselamatan tersebut menyangkut seluruh aspek dalam perusahaan, mulai dari keselamatan dalam penggunaan mesin-mesin industri, keselamatan dalam penggunaan alat-alat kerja seperti soldier, gergaji, juga termasuk keselamatan lingkungan tempat kerja dimana proses produksi itu dilaksanakan.

Page 25: Kuliah 1 Pendahuluan

Tujuan Keselamatan Kerja Tujuan utama dari keselamatan kerja, yaitu

(Suma’mur, 1989):Melindungi tenaga kerja atas hak

keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.

Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja.

Sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan efisien.

Page 26: Kuliah 1 Pendahuluan

Tujuan K3 (Rachman, 1990)Agar tenaga kerja dan setiap orang yang

berada di tempat kerja selalu dalam keadaan sehat dan selamat.

Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan.

Page 27: Kuliah 1 Pendahuluan

Aspek-aspek Perlindungan dalam K3Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang

keahlian.Peralatan dan bahan yang digunakan.Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi,

kimiawi, dan sosial.Proses produksi.Karakteristik dan sifat pekerjaan.Teknologi dan metodologi kerja.

Page 28: Kuliah 1 Pendahuluan

Hubungan antara Keselamatan Kerja dan Peningkatan Produksi dan Produktivitas

Dengan tingkat keselamatan kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan kematian dapat dikurangi dan ditekan sekecil-kecilnya, sehingga pembiayaan yang tidak perlu dapat dihindari.

Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien dan bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas yang tinggi.

Pada berbagai hal, tingkat keselamatan yang tinggi menciptakan kondisi-kondisi yang mendukung kenyamanan serta kegairahan kerja, sehingga faktor manusia dapat diserasikan dengan tingkat efisiensi yang tinggi pula.

Praktek keselamatan tidak bisa dipisah-pisahkan dari ketrampilan, keduanya berjalan sejajar dan merupakan unsur-unsur essensial bagi kelangsungan proses produksi.

Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan buruh akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja, sehingga sangat membantu bagi hubungan buruh dan pengusaha yang merupakan landasan kuat bagi terciptanya kelancaran produksi.

Page 29: Kuliah 1 Pendahuluan

KESELAMATAN KERJA DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJAPERLINDUNGAN TENAGA KERJA MELIPUTI

ASPEK-ASPEK :o PERLINDUNGAN KESELAMATANo KESEHATANo PEMELIHARAAN MORAL KERJAo PERLAKUAN YANG SESUAI DENGAN

MARTABAT DAN MORAL

Page 30: Kuliah 1 Pendahuluan

LATAR BELAKANG SOSIAL-EKONOMIS DAN KULTURALKESELAMATAN KERJA MEMILIKI LATAR

BELAKANG SOSIAL – EKONOMIS DAN BUDAYA YANG SANGAT LUAS, JUGA TINGKAT PENDIDIKAN, KEBIASAAN , KEPERCAYAAN SANGAT ERAT HUBUNGANNYA DENGAN PELAKSANAAN KESELAMATAN KERJA.

Page 31: Kuliah 1 Pendahuluan

Fokus Program Keselamatan KerjaProgram keselamatan kerja difokuskan pada

dua aspek:Perilaku Kerja:

Membentuk sikap karyawan yang pro-keselamatan kerja

Mendorong upaya seluruh karyawan untuk mewujudkan keselamatan kerja, mulai dari manajemen puncak hingga karyawan level terendah

Menekankan tanggung jawab para manajer dalam melaksanakan program keselamatan kerja

Kondisi Kerja:Mengembangkan dan memelihara lingkungan kerja

fisik yang aman, misalnya dengan penyediaan alat-alat pengaman

Page 32: Kuliah 1 Pendahuluan

Definisi Kesehatan KerjaKesehatan kerja adalah spesialisasi dalam Ilmu Kesehatan/Kedokteran

beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atu mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum (Suma’mur, 1967).

Kesehatan kerja menurut UU No. 14 Tahun 1969 adalah lapangan kesehatan yang ditunjukkan kepada pemeliharaan dan mempertinggi derajat kesehatan tenaga kerja, dilakukan dengan mengatur pemberian pengobatan, perawatan tenaga kerja yang sakit, mengatur persediaan tempat, cara-cara dan syarat yang memenuhi norma-norma hygiene perusahaan dan kesehatan kerja untuk mencegah penyakit, baik sebagai akibat pekerjaan, maupun penyakit umum serta menetapkan syarat-syarat kesehatan bagi perumahan tenaga kerja

Page 33: Kuliah 1 Pendahuluan

Tujuan Kesehatan KerjaTujuan utama dari kesehatan kerja

adalah:Sebagai alat untuk mencapai derajat

kesehatan tenaga kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, atau pekerja-pekerja bebas, dengan demikian dimaksudkan untuk kesejahteraan tenaga kerja.

Sebagai alat untuk meningkatkan produksi, yang berlandaskan kepada meningginya efisiensi dan daya produktivitas faktor manusia dalam produksi.

Page 34: Kuliah 1 Pendahuluan

Tujuan utama tersebut dapat diperinci lebih lanjut sebagai berikut: pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakan-kecelakaan akibat kerja, pemeliharaaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja, perawatan dan mempertinggi efisiensi dan daya produktivitas tenaga manusia, pemberantasan kelelahan kerja dan penglipat-gandaan kegairahan serta kenikmatan kerja, perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahaan agar terhindar dari bahaya-bahaya pengotoran oleh bahan-bahan dari perusahaan yang bersangkutan, dan perlindungan masyarakat luas dari bahaya-bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh produk-produk industri

Page 35: Kuliah 1 Pendahuluan

Beberapa Teknik dalam Program Keselamatan dan KesehatanAnalisis Bahaya Pekerjaan

Proses yang dirancang untuk mempelajari dan menganalisis sebuah tugas dan bahaya-bahaya potensial yang bisa timbul dari pelaksanaan tugas tersebut.

Selanjutnya dirumuskan langkah-langkah kerja yang lebih aman guna mencegah bahaya-bahaya potensial tersebut.

ErgonomikaStudi mengenai hubungan antara manusia dengan

pekerjaannya, yang meliputi tugas-tugas yang harus dikerjakan, alat-alat dan perkakas yang digunakan, serta lingkungan kerjanya.

Yang perlu disesuaikan adalah mesin-mesin dan lingkungan kerjanya terhadap karakteristik para karyawan, bukan sebaliknya.

Page 36: Kuliah 1 Pendahuluan

Evaluasi Program Keselamatan & KesehatanKeberhasilan sebuah program keselamatan

dan kesehatan bisa dilihat dari beberapa indikator berikut ini:Penurunan tingkat kecelakaan dan penyakit

yang terkait dengan pekerjaan, baik secara kuantitatif (frekuensi kejadian) maupun kualitatif (berat- ringannya cedera/penyakit).

Menurunnya jumlah jam kerja yang hilang akibat terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit yang disebabkan pekerjaan.