Kul mikro-lingkungan

133
Mikrobiologi Irma Suswati

description

ab

Transcript of Kul mikro-lingkungan

  • MikrobiologiIrma Suswati

  • *MikrobiologiAplikasi untuk kepentingan komersial produk kimia: acetone, alkohol, obat-obatanIndustri makanan dan minuman: vinegar, rotiGenetic engineering: hormon insulinPenyebab penyakit Senjata biologis

  • *MikrobiologiPemeriksaan penunjang klinisPemeriksaan dan pewarnaan specimenKultur specimen; sensitifity antibiotic test

  • *MikrobiologiCLASSIFICATION - 5 Kingdoms (Whittaker, 1969) Prokaryotae or Monera Protista Fungi Plantae Animaliae

  • *MikrobiologiCLASSIFICATION - 3 Kingdoms (Woese, 1978)Eubacteria - true bacteriaArchaebacteria - ancient bacteriaEukaryotes - protists, fungi, plants, animals

  • MikroorganismeBakteri : Pertumbuhan sangat cepat, merupakan penyebab penyakit yang terbesarVirus : Ukuran sangat kecil, dapat hidup jika berada di sel yang hidup Jamur : Pertumbuhannya perlu budding, yeast dan moldsProtozoa : Ukurannya lebih besar dari bakteri, berada di tanah dan air

  • *SalmonellaE.coliCampylobacterBacteriaVirusesFungiProtozoaMikroorganismeGram PositiveGram NegativeSpore FormersNon-Spore FormersBacillus subtilisBacillus cereusClostridium perfringensStaphylococcusListeriaEnvelopedNon- EnvelopedInfluenzaHIvRotavirusPoliovirusSRSVMouldsYeastsCladosporiumAspergillusPenicilliumCandidaGiardiaCryptosporidium

  • *MikroorganismeSmallestLargestPrionsVirusesBacteriaFungiProtozoaProkaryotikEukaryotik

  • *Prokaryotik dan Eukaryotik

    PROKARYOTES EUKARYOTES a) Size 1-10 microns 10-100 microns b) Complexity unicellular, rarely small clusters or filaments sometimes unicellular more often multicellular c) Membrane bound organelles none (mesosome is infolding of cytoplasmic membrane) nuclei, mitochondria, chloroplasts, lysosomes, endoplasmic reticulum, golgi, & vacuoles d) Nucleus no yes e) Chromosomes single & circular usually several & linear f) Introns & Exons occasionally frequent g) Histones no yes

  • *

    h) Ploidy haploid diploid i) Mitosis & Meiosis absent present j) Sexual reproduction none, or unidirectional from donor to recipient usually, involves fusion of haploid gametes k) Ribosomes 70s (50s + 30s subunits) 80s (60s + 40s) in cytoplasm (mitochondria & chloroplasts have prokaryotic ribosomes) l) Cytoskeleton absent microtubules and microfilaments m) Cell wall usually present, contains peptidoglycan absent in animals present in fungi (chitin) & plants (cellulose)

  • *

    n) Motility simple, prokaryotic, flagella, gliding motion complex "9+2" flagella or cilia with centrioles o) Endocytosis & cytoplasmic streaming absent present p) Differentiation usually absent cells differentiate to form tissues & organs q) Energy metabolism many diverse pathways in various bacteria glycolysis in cytoplasm, Krebs Cycle and ETC in mitochondria r) Oxygen aerobic and/or anaerobic usually aerobic s) Sterols usually absent used as hormones and in plasma membrane

  • *Karakteristik/morphologiHasil pewarnaanHasil serologisKarakteristik genetikProteinIdentifikasi Mikroorganisme

  • *BakteriProkaryotik Ukuran kecil 1 20 umUnicelluler organismsDNA dan RNABinary fission

  • *Bakteri Berdasar bentuk bakteri Spherical (coccus)e.g. Staphylococcus aureusRod (bacilli)e.g Escherichia coliSpiral/helicale.g. Treponema

  • *Bakteri

  • *KapsulLapisan tipis diluar dinding selPolisakarida dan atau polipeptidaSalah satu vaktor virulensiMelindungi bakteri terhadap proses fagositosisTidak dimiliki oleh semua bakteri

  • *Dinding SelMerupakan lapisan luarMerupakan mukopeptidaMelindungi struktur bagian dalam bakteriBerperan pada pembelahan dan biosintesisBersifat antigenikMelekatkan diri pada sel host

  • *Dinding SelPewarnaanSimple staining Methylene blue, SafraninDifferential stainingGram, Acid fastSpecial stainingMetachromasi, Negative staining, Endospore staining, Flagella

  • *Simple Staining (Safranin)

  • *Gram Staining

  • *BakteriPewarnaan Gram: Gram-positif Gram-negatif

    Gram-positif bakteri: dinding sel tebal dan mengandung peptidoglycan (gula dan asam amino) Gram-negatif bakteri: dinding sel tipis dan lapisan outer membrane (lipopolysaccharides dan lipoprotein)

  • *Gram-positif

  • *Gram-negatif

  • *Acid-fast Staining

  • *Dinding SelPewarnaan Acid-fastSukar diwarnai / dicat (dinding sel mengandung wax/lilin)Bila telah menyerap bahan warna/cat sukar dillunturkan, walaupun dilunturkan dengan bahan asam (alkohol asam)

  • *Negative Staining

  • *Flagella staining

  • *Endospore Staining

  • *Membran SelLapisan tipis sebelah dalam dinding selFosfolipid & proteinSemi permeableMengontrol keluar masuknya metabolitAktif transport bahan makanan Melindungi struktur bagian dalam bakteri

  • *PiliDisebut juga fimbriaeProteinPermukaan bakteriUmumnya pada bakteri batang gram negatifSex pili berfungsi sebagai konjugasiPili sebagai adhesi

  • *FlagellaProtein flagellinAlat gerakAntigenikTidak dimiliki oleh semua bakteriLetak :MonotrikusLopotrikusAmpitrikusperitrikus

  • *FlagellaFlagella AmphitrikusFlagella PeritrikusFlagella Monotrikus

  • *SporaAlat untuk mempertahankan diriTidak dimiliki oleh semua bakteriSukar diwarnaiSukar dirusakLetak :Terminal / ujungSub terminalsentral

  • *ToxinBahan metabolit yang dihasilkan oleh kumanAda 2 toxin: eksotoksin(toksin protein) dan endotoksin (toksin lipopolisakarida)

  • *Toxin

    EksotoksinEndotoksinDiprodusir

    SifatPanasToxoid

    IsiToxicityFebris Kuman Gram +Kuman hidupAntigenikTidak tahanDibuat toxoid

    ProteinSangat toxisTidak febrisKuman Gram Kuman matiTidak antigenikTahan panasTidak dapat dibuatLPSKurang toxisFebris

  • *Pertumbuhan BakteriKurve pertumbuhan BakteriLag Phase pertumbuhan lambat, tidak ada peningkatan jumlah sel, penyesuaian dengan lingkungan baru dan kebutuhan nutrisiLog Phase meningkatnya mekanisme metabolik, mulai memperbanyak diri secara eksponensial, tiap menit bertambah dua kali lipat.

  • *Pertumbuhan BakteriStationary Phase bakteri bersaing untuk mendapatkan nutrisi yang mulai berkurang, pertumbuhan mulai berhenti, jumlah bakteri stabilDeath Phase meningkatnya produksi toxic, nutrisi habis, bakteri mulai mati

  • *and so on ...Bacteria divide by binary fissionLog10 viable organisms/mlTimeStationaryLogLag8.06.04.02.00DeathTypical bacterial growth rate in optimum conditionsTypical growth curve for a bacteria population

    TimeN of bacteria0120 mins22 hours646 hours262,1448 hours16,777,216

  • *Kebutuhan TumbuhSuhu Oksigen pHTekanan osmoseKebutuhan kimiawi : karbon, nitrogen, sulfur dan fosforGrowth factor : purin, asam amino, vitaminNutrisi

  • *Suhu Bakteri dibagi menjadi tiga kelompok menurut temperatur pertumbuhan:Mesophiles 200C- 450C ( 500C)Ex; bakteri lingkungan, pathogenThermophiles 450C ( 50 - 800C)Ekstrim Thermophiles ( hyperthermophiles) - 1100CEx; musim semi/ mata air panas, gunung, decomposers Psychrophiles 00C- 200CEx; musim semi/ mata air dingin, danau; daerah kutub; lemari es.

  • *Heat resistanceHIGHCl botulinum EBacillus cereusCl botulinum A&BLOWHIGHMinimum Growth Temp.LOWCampylobacterStaph aureusE. coliSalmonellaCl perfringensListeriaBakteri mati, suhu panas waktu lama, destruksiPertumbuhan bakteri berhenti tetapi tidak mati4Bakteri tumbuh cepat100634038361570BakteritumbuhperlahanBakteritumbuhPsikrofilMesofilTermofil

  • *OksigenAerob mutlak : pertumbuhannya memerlukan oksigenAnaerob fakultatif : bakteri tumbuh baik ada oksigen maupun tanpa adanya oksigenAnaerob aerotoleran : bakteri tidak mati dengan adanya oksigenAnaerob mutlak : bakteri hidup bila tidak ada oksigenMikroaerofilik : kebutuhan oksigennya rendah

  • *pHKonsentrasi H+, OH- ion1 --------------------------- 7 ----------------------------14Acid Neutral Basic3 group pH range :a.Neutrophiles 5 to 8 Optimum pH 7.0 - 7.2b.Acidophiles 0 to 5c.Alkalinophiles - 8 to 12

  • *Tekanan osmoseSemua bakteri membutuhkan airSebagian besar sel mengandung kandungan airTekanan osmose tinggi sel dehidrasiTekanan osmose rendah sel lysisHalophiles membutuhkan NaCl 3%

  • *Kebutuhan kimiawi & growth faktorKebutuhan dasar untuk pertumbuhan kuman:Karbon- membangun komponen selNitrogen- produksi protein, asam nucleicHidrogen- campuran organikOksigen- produksi energiMineral, trace element-unsur yang dibutuhkan dalam jumlah kecillMetabolites( growth faktor)vitamin, asam amino, karbohidrat, darah

  • *Kebutuhan kimiawi & growth faktorDua tipe organisma berdasarkan sumber bahan gizi:Autotrophs- menggunakan inorganic compounds (C- CO2, karbonat; N- NH4, N2, NO3)Heterotrophs- menggunakan organik compounds ( C- CHO, lipids; N- protein)Saprophytes- material organik matiParasit- material organik hidup

  • *MediaNutrientLiquid, semisolid & solidKoloni kumanSelective mediaNonselective media: blood agarAnalisa KualitatifAnalisa Kuantitatif

  • *Flora NormalFlora Normal : mikroorganisme terdapat pada orang sehat/normalPathogen : mikroorganisme yang mampu menyebabkan penyakitVirulence : kemampuan menjadi pathogen Morbidity : kesakitan per 100,000Mortality : kematian per 100,000

  • *Flora NormalOpportunistik : flora normal dapat menimbulkan penyakit pada inang (hospes) atau patogenCarrier : asymptomatis, tetapi dapat menyebarkan penyakit

  • Kochs postulatan)Dari binatang yang sakit (antrax) dapat diisolasi bakteri Bacillus anthracisBakteri tersebut dapat dibiakkan secara murniKultur dari bakteri tersebut apabila disuntikkan pada yang sehat akan menderita anthraxDari binatang yang sakit pada no. 3 dapat diisolasi bakteri yang sama seperti pada binatang no.1

  • *Microbial Loads on External SurfacesLarge intestine1014Skin1012Vagina1010Mouth1010Nose1010Throat1010

  • *Flora NormalFlora tetap (resident flora) : ORGANISME tertentu, pada bagian tubuh tertentu, pada usia tertentu, bila berubah segera kembali semulaFungsi : mencegah overgrowth mikroba patogen ; disebut microbial antagonism/ bacterial interferenceFlora sementara (transient flora) : m.o non pathogen/ potensial pathogen, pada waktu tertentu, asal dari lingkungan

  • The original of flora in newbornsFaculty of Associated Medical Sciences, Chiang Mai UniversityNormal microbial flora 1x1020 cells

  • Staphylococci

    Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus

    skin dan mucous membranesStaphylococcus epidermidis, invariably found on skin and nasal membranes.Flora Normal

  • Corynebacteria

    Includes Corynebacterium and Probionibacterium species

    Located primarily on skin and upper respiratory tractPropionibacterim acnes colonies. The bacterium is found on skin, nasal membranes and the conjunctiva of the eye.Flora Normal

  • Streptococci

    Includes Streptococcus salivarius, S. mitis and S. mutans

    Located in oral cavityStreptococcus mutans, the main bacterium implicated in dental caries.Flora Normal

  • Lactic acid bacteria

    Includes Streptococcus and Lactobacillus species

    Located in oral cavity, intestinal tract and vaginaLactobacillus acidophilus and a vaginal squamous epithelial cell.Flora Normal

  • Bifidobacteria

    Members of the genus Bifidobacterium

    Found in the the intestinal tract Bifidobacterium bifidus. Bifidobacteria make up over 90 percent of the bacteria in the intestine of breast-fed infants.Flora Normal

  • Enterococci

    Includes Enterococcus faecalis and Enterococcus faecium

    Located in the intestinal tractEnterococcus faecalis - so regularly found in the intestine that some countries use the bacterium as their indicator of fecal pollution of water.Flora Normal

  • Clostridia

    Members of the genus Clostridium

    Found in the the intestinal tract Clostridium difficile. Clostridia are anaerobic endospore-forming bacteria, found mainly in the large intestine.Flora Normal

  • Gram-negative cocci

    Includes Neisseria, Moraxella and Veilonella species

    Located in the nasopharynxNeisseria species are found commonly in the throat.Flora Normal

  • Enteric bacteria

    Gram-negative rod-shaped bacteria including E. coli and its relatives

    Located in the intestinal tractEscherichia coli Gram stain and colonies on EMB agar.Flora Normal

  • Bacteroides

    Members of the genus Bacteroides

    Found in the oral cavity and the intestinal tract Bacteroides fragilis is the most common bacterium in the colon, outnumbering E. coli by 1000:1Flora Normal

  • BACTERIA COMMONLY FOUND ON THE SURFACES OF THE HUMAN BODY

    BACTERIUM

    Skin

    Conjunctiva

    Nose

    Pharynx

    Mouth

    Lower Intestine

    Anterior urethra

    Vagina

    Staphylococcus epidermidis (1)

    ++

    +

    ++

    ++

    ++

    +

    ++

    ++

    Staphylococcus aureus* (2)

    +

    +/-

    +

    +

    +

    ++

    +/-

    +

    Streptococcus mitis

    +

    ++

    +/-

    +

    +

    Streptococcus salivarius

    ++

    ++

    Streptococcus mutans* (3)

    +

    ++

    Enterococcus faecalis* (4)

    +/-

    +

    ++

    +

    +

    Streptococcus pneumoniae* (5)

    +/-

    +/-

    +

    +

    +/-

    Streptococcus pyogenes* (6)

    +/-

    +/-

    +

    +

    +/-

    +/-

    Neisseria sp. (7)

    +

    +

    ++

    +

    +

    +

    Neisseria meningitidis* (8)

    +

    ++

    +

    +

    Veillonellae sp.

    +

    +/-

    Enterobacteriaceae* (Escherichia coli) (9)

    +/-

    +/-

    +/-

    +

    ++

    +

    +

    Proteus sp.

    +/-

    +

    +

    +

    +

    +

    +

  • BACTERIA COMMONLY FOUND ON THE SURFACES OF THE HUMAN BODY

    BACTERIUM

    Skin

    Conjunctiva

    Nose

    Pharynx

    Mouth

    Lower Intestine

    Anterior urethra

    Vagina

    Pseudomonas aeruginosa* (10)

    +/-

    +/-

    +

    +/-

    Haemophilus influenzae* (11)

    +/-

    +

    +

    +

    Bacteroides sp.*

    ++

    +

    +/-

    Bifidobacterium bifidum (12)

    ++

    Lactobacillus sp. (13)

    +

    ++

    ++

    ++

    Clostridium sp.* (14)

    +/-

    ++

    Clostridium tetani (15)

    +/-

    Corynebacteria (16)

    ++

    +

    ++

    +

    +

    +

    +

    +

    Mycobacteria

    +

    +/-

    +/-

    +

    +

    Actinomycetes

    +

    +

    Spirochetes

    +

    ++

    ++

    Mycoplasmas

    +

    +

    +

    +/-

    +

  • *Normal flora at various body sites

    Mims C et al. Medical Microbiology Textbook. 2004.

  • Pemeriksaan BakteriologisAir, Air Susu Sapi

  • AIRPemeriksaan air : sangat pentingair mudah tercemar oleh mikroorganisme yang berasal dari : Udara, tanah dan excretaair dapat menularkan penyakit (waterborne disease)

  • Indikator kuman :Coliform bacilli mis. E. coli IndonesiaStreptococcus faecalis MalaysiaClostridium welchii EropaPencemaran Air

  • Coliform bacilliFlora normal GIT Manusia dan hewan, manusia patogenMasa hidup beberapa hari menunjukkan pencemaran feces yang baru terjadiMudah diidentifikasi batang Gram (-), non-spora, meragikan laktosa menjadi asam & gas, indole (+). Pencemaran Air

  • Streptococcus faecalisHidup di air lebih lama dibandingkan E.coliSukar didifferensiasi coccus Gram (+), cepat mati daripada Coliform bacilliResisten terhadap clorinasiBakteri hidup di manusia dan di hewanPencemaran Air

  • Clostridium welchii/ perfringensAnaerob, batang Gram (+)Membentuk spora (+) sehingga tidak dapat diketahui pencemaran baru terjadi atau sudah lama.Jumlahnya di feses sedikitHidup lama di air, resisten clorinasiPencemaran Air

  • Cara pemeriksaan :Kualitatif Presumptive testConfirmed testCompleted test Ketiga tes ini dilakukan secara bertahap.Pemeriksaan Air

  • Cara pemeriksaan :KuantitatifMPN (most probable number) methodPlate count methodMembrane filter methodPemeriksaan Air

  • Presumptive testHanya mengetahui apakah air tercemar feses atau tidak. Alat yang dipakai : tabung fermentasi (Durham atau Eijkman).Medium : lactose broth (Bile salt lactose pepton-water)Pemeriksaan Air

  • Cara : dibuat suatu seri percobaan5 x 10 ml air dimasukkan kedalam tabung 10 ml lactose broth5 x 1 ml air dimasukkan kedalam tabung 5 ml lactose broth 5 x 0,1 ml air dimasukkan kedalam tabung 5 ml lactose broth air sample + lactose broth inkubasi selama 18-24 jam, 37C(+) ada gas dalam tabung, (-) dilanjutkan inkubasi 24 jam (2 x 24 jam).Pemeriksaan Air

  • Confirmed testMemperkuat dugaan adanya Coliform bacilliCara : air sample dari presumtive test yang (+) tanam pada EMB agar/endo agar inkubasi pada 37C selama 18-24 jam.(-) tidak ada pertumbuhan kuman(+) bila ada pertumbuhan kumanPemeriksaan Air

  • Completed testDari hasil confirmed test yang (+) diambil bakterinyatanam pada tabung fermentasi (Durham atau Eijkman)NAPdiinkubasi pada 37C selama 18-24 jam.(+) pada tabung fermentasi : terbentuk gas(+) pada NAP pengecatan gram : terbentuk batang gram negatif, dilanjutkan tes biokimiaPemeriksaan Air

  • Metode MPN (most probable number)prinsip = presumptive test mempergunakan seri 3 tabung atau 5 tabung.Jumlah gas (+) dalam tabung fermentasi pada tiap seri dijumlah dan dicocokkan dengan tabel Mc Crady perkiraan jumlah bakteri per 100 ml-air.Pemeriksaan Air

  • Plate count method. Air sample diencerkan secara serial (ten fold dillution) 10-1, 10-2, 10-3, 10-4, dst. Dari masing-masing pengenceran diambil 1 ml + dicampur dengan NA cair, dituang pada cawan petri, setelah agar mengeras inkubasi pada 37C. Koloni yang tumbuh dihitung, standart koloni yang dihitung : 30-300 koloni/cawan. < 30 dianggap kesalahan penghitungan> 300 dianggap terlalu padat.Cara menghitungnya (per 1 ml air) : jumlah koloni/cawan x pengenceran.

    Pemeriksaan Air

  • Membrane filter method.Dipakai bila air sample cukup banyak (100 500cc).Mempergunakan filter bakteri dan air diisap dengan pompa vakum. Filter diletakkan pada medium yang sesuai, diinkubasikan pada suhu 37C selama 24 48 jam koloni yang tumbuh dihitung/volume air sample.Pemeriksaan Air

  • Pengambilan air sampelHal-hal yang harus diperhatikan : - wadah harus steril, kapasitas min.250 ml, bermulut lebar, tutup rapat.- pengambilan secara aseptis, tergantung jenis air sample- bila air mengandung chlorine dinetralkan dengan Na-thiosulfat.- diperiksa secepat mungkin (
  • Kelas airKelas I :paling baik, 10 koliform / 100 ml air

  • Hasil penelitianPENGARUH LAMA PENYIMPANAN DAN KONTAK SINAR MATAHARI TERHADAP E. COLI DAN COLIFORM SERTA KOTAK KEMASAN DALAM AIR MINUM KEMASAN YANG BEREDAR DI KOTA PADANG (AYU AZHARI,2005)Uji bakteriologi dengan metoda Most Probable Number (MPN). hasil analisis ditemukan adanya bakteri E. coli dan Coliform pada beberapa sampel. Hasil analisis untuk kontaminasi kemasan, ditemukan adanya polimer plastik kemasan yang bermigrasi ke dalam air yang ditunjukkan dengan adanya puncak serapan yang berbeda dengan puncak pelarut. Berdasarkan statistik, waktu penyimpanan maupun titik pengambilan sampel umumnya memberikan perbedaan yang signifikan. Lama penyimpanan dan kontak sinar matahari dapat mempengaruhi kualitas dari AMDK yang beredar di kota Padang

  • AIR SUSU SAPIPengujian mutu susu secara fisik, kimiawi dan uji biologik.Pengujian mutu susu secara fisik :1. Uji Kebersihan : warna, bau, rasa dan ada tidaknya kotoran (dengan menggunakan kertas saring).Bau susu : jika susu dibiarkan beberapa jam pada suhu kamar. Rasa susu : sedikit manis (laktosa), rasa asin (garam mineral seperti garam klorida dan sitrat)Warna air susu : putih kebiruan hingga kuning keemasam.

  • AIR SUSU SAPI 2. Uji Berat Jenis (uji BJ) : alat laktodensi meter (rata-rata BJ susu = 1,028). susu yang encer BJ menjadi rendah atau dibawah standar.B). Pengujian mutu susu secara kimiawi 1. Uji kadar lemak susu : Rataan kandungan lemak susu sesuai milk codex adalah 2,8 %.2. Uji kadar Protein susu : Rataan kandungan protein susu pada milk codex adalah 3,5%.C) Pengujian mutu susu secara biologi

  • ASS merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan bakteri ; protein, lemak dan karbohidratmelalui ASS dapat ditularkan berbagai penyakit (milk borne disease). Penyakit dapat berasal dari :hewan itu sendiri, mis. tuberculosis, mastitis, infeksi virusdllluar hewan, mis. demam tifoid, tbc, poliomyelitis, salmonellosis, dll.AIR SUSU SAPI

  • ASS yang diambil secara aseptis masih mengandung bakteri 200-400 bakteri/ml ASS.secara kurang aseptis : I.k.2.000-6.000 bakteri/ml ASSbila secara tidak aseptis terdapat 30.000-10.000 bakteri/ml ASS.AIR SUSU SAPI

  • Cara pemeriksaan ASS secara bakteriologis.Plate count. Prinsip : sama seperti pemeriksaan air. ASS grade A : < 30.000 bakteri/ml ASSASS grade B : < 100.000 bakteri/ml ASSMicroscopic count (Breed method).cara : menggunakan kamar hitung, ASS dicat dengan methylen blue, dan dilihat pakai mikroskop hitung jumlah kuman. AIR SUSU SAPI

  • Hotis test : untuk mengetahui adanya infeksi pada kelenjar susu (mastitis).Cara: ASS segar + 0,025% brom cresol purple inkubasi (+) bila terbentuk selaput kuning yang menempel pada tepi tabung.AIR SUSU SAPI

  • Methylen blue reduction test.Cara: ASS dalam tabung + meth.blue kocok homogen, masukkan dalam waterbath 37C periksa tiap - jam; makin cepat warna biru hilang, makin jelek kualitas ASS. Berdasar atas pemeriksaan ini, dikenal beberapa kelas ASS. AIR SUSU SAPI

  • Kelas I (ASS baik)Bila hilangnya warna > 4,5 jamDiduga terdapat < 200.000 ku/100 ccKelas II (ASS sedang)Bila hilangnya warna 2,5 4,5 jamDiduga terdapat kuman > 200.000 2 juta ku/100ccKelas III (ASS jelek)Bila hilangnya warna < 2,5 jamDiduga terdapat kuman > 2 juta ku/100ccAIR SUSU SAPI

  • Coliform count : seperti pemeriksaan air.Isolasi bakteri patogen Pemeriksaan ASS yang telah diproses:Tes fosfatase (-) pasteurisasi ASS baik, (+) ASS segar mengandung fosfatase.Tes turbiditas, ASS yang telah dipasteurisasi + ammonium sulfat kemudian disaring, filtrat yang didapat dimasukkan dalam water bath. Filtrat jernih sterilisasi jelek, keruh sterilisasi baik.AIR SUSU SAPI

  • Pasteurisasi SusuPasteurisasi susu pemanasan susu dibawah temperatur didih membunuh kuman ataupun bakteri patogen, sporanya masih dapat hidup.

  • Pasteurisasi SusuAda 3 cara pasteurisasi yaituPasteurisasi lama (law temperature, long time).temperatur 62-65 C selama 1/2 -1 jam.Pasteurisasi singkat (High temperature, Short time). temperatur 85 - 95 C selama 1 - 2 menitPasteurisasi dengan Ultra High Temperature (UHT). temperatur tinggi yang segera didinginkan pada temperatur 10 C

  • Sterilisasi SusuSterilisasi susu adalahproses pengawetan susu dengan cara memanaskan susu sampai mencapai temperatur di atas titik didihbakteri berikut sporanya akan mati semua.

  • Sterilisasi SusuSterilisasi susu dilakukan dengan cara Sistem UHT : susu dipanaskan sampai suhu 137 C - 140 C selama 2 - 5 detik.Mengemas susu dalam wadah hermetis kemudian memanaskannya pada suhu 110 C - 121 C selama 20 - 45 detik.

  • Penyimpanan ASSSusu : pertumbuhan bakteri, cepat asam dan basi Susu dng sterilisasi konvensional 120C - 15 menit. dalam kemasan yang belum dibuka, umur simpan susu ini bisa mencapai enam bulan. Susu bubuk kering dengan pemanasan 80 C - 30 detik, dikeringkan dengan spray dryer atau roller dryer sekitar dua jam per ton pada suhu 180 C, Susu bisa awet sampai dua tahun dalam kemasan aluminium dan kotak karton.

  • Penyimpanan ASSSusu UHT, 140 C dan pengemasan aseptic enam lapis kertas, plastik polyethylene, dan alumunium foil yang mampu melindungi susu dari udara luar, cahaya, kelembaban, aroma luar, dan bakteri Susu UHT tahan disimpan dalam suhu kamar sampai 10 bulan, tanpa bahan pengawet, disimpan di rak biasa. Namun, begitu kemasannya dibuka, harus tetap masuk kulkas

  • FOODBORNE DISEASE

  • FOODFaktor yang dapat menyebabkanpertumbuhan mikroba Intrinsic: foodWater availability (aw): amount of water in food (pure water is 1.0)Most food >0.98; most bacteria require >0.90pH
  • FOODFaktor yang dapat menyebabkan pertumbuhan mikrobaExtrinsic:Storage temperature
  • Foodborne Disease ada 2 jenis :Tipe infeksi (Food infections)bakteri masuk bersama makanan, multiplikasi gejalainkubasi panjang 6 24 jamTipe toksik (Food poisoning)bakteri menghasilkan toksin dalam makanan masuk bersama makanan toksin diabsorpsi gejalaInkubasi singkat 2 4 jamFOODBORNE DISEASE

  • FOODBORNE DISEASE

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningPathogenesisFood intoxications resulting from the ingestion of preformed bacterial toxins. (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium botulinum, Clostridium perfringens)

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningPathogenesisFood intoxications caused by noninvasive bacteria that secrete toxins while adhering to the intestinal wall (Enterotoxigenic E.coli, Vibrio cholerae, Campylobacter jejuni)Food intoxications that follow an intracellular invasion of the intestinal epithelial cells. (Shigella, Salmonella)

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningPathogenesisDiseases caused by bacteria that enter the blood stream via the intestinal tract. (Salmonella typhi, Listeria monocytogenes)

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningSymptom dan duration of onsetNausea, vomiting within 6 jam (Staphylococcus aureus, Bacillus cereus)Abdominal cramps dan diare within 8 16 jam (Clostridium perfringens, Bacillus cereus)Fever, abdominal cramps and diarrhoea within 16-48 hours (Salmonella, Shigella, Vibrio parahemolyticus, Enteroinvasive E.coli, Campylobacter jejuni)

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningSymptom dan duration of onset Abdominal cramps and watery diarrhoea within 16-72 hours (Enterotoxigenic E.coli, Vibrio cholerae O1, O139, Vibrio parahemolyticus, NAG vibrios, Norwalk virus)Fever and abdominal cramps within 16-48 hours (Yersinia enterocolitica)

  • FOOD POISONINGKlasifikasi food poisoningSymptom dan duration of onsetBloody diarrhoea without fever within 72-120 hours (Enterohemorrhagic E.coli O157:H7)Nausea, vomiting, diarrhoea and paralysis within 18-36 hours (Clostridium botulinum)

  • Prinsip: sama dengan pemeriksaan air (plate count). Dalam hal ini makanan dihancurkan sampai homogen dan dibuat dalam konsentrasi 10% (working dilution), kemudian diencerkan 10x dan ditanam pada nutrient agar cair dan dituang pada cawan petri dan diinkubasi. Setelah ditemukan jumlah kuman, kemudian dikalikan 10, dan dilaporkan sebagai jumlah kuman/gram makanan.Pemeriksaan Bakteriologi Makanan

  • INFEKSI NOSOKOMIAL

  • INFEKSI NOSOKOMIAL

    Infeksi yang diperoleh di Rumah Sakit(Nosos = Penyakit, Comeion = Perawatan)BATASAN UMUM : Pada waktu masuk RS : Tanda klinis (-)Masa tunas infeksi (-)Tanda klinik infeksi (+) 3 x 24 jam setelah MRS (bukan gejala sisa)Bila tanda klinik (+), dapat dibuktikan IN yang lalu

  • INFEKSI NOSOKOMIALInfeksi nosokomial adalah suatu infeksi yang diperoleh/dialami pasien selama dia dirawat di rumah sakit dan infeksi itu tidak ditemukan/diderita pada saat pasien masuk rumah sakit

  • SUMBER :Diri sendiri (auto infeksi)Pasien lainDokter/perawatPetugas lab, kebersihan, bagian giziPengunjungPeralatanLingkunganMakanan/minumanINFEKSI NOSOKOMIAL

  • KLASIFIKASI :Penyebab Infeksi Nosokomial :EndogenEksogenINFEKSI NOSOKOMIAL

  • Faktor endogen/intrinsik :UmurSexGenetikPenyakit yang dideritaStatus kekebalanStatus giziKelainan anatomisTindakan medisINFEKSI NOSOKOMIAL

  • Faktor Eksogen/EkstrinsikPasien >>Pengunjung >>Lama penderita dirawatKontak langsung dengan petugas RS yang terkontaminasi kumanPenggunaan alat yang tidak sterilINFEKSI NOSOKOMIAL

  • Tiga faktor yang berinteraksi

  • Bakteri penyebab IN(Tortora et.al 1995)

  • Mikroorganisme penyebab IN (Tortora et.al 2001)

  • Berbagai tipe IN (Tortora et.al 1995)

  • Berbagai tipe IN (Tortora et.al 2001)

  • INFEKSI NOSOKOMIALCara PencegahanTehnik sterilisasi dan disinfeksiPemakaian antibiotika harus sesuai indikasiApabila mungkin menghindari prosedur invasifMeminimalisasi pemakaian obat imunosupresif

  • INFEKSI NOSOKOMIAL5.Pemanfaatan kamar isolasi6.Melengkapi rumah sakit dengan tenaga khusus yang menangani infeksi nosokomial, misal Komite Pengendalian Infeksi (Infection Control Committee)

  • *******************