KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

10
UNIVERSITAS YARSI FAKULTAS KEDOKTERAN UJIAN KUIS SEMESTER GENAP PERIODE 2012 – 2013 Mata Kuliah : KEWARGANEGARAAN KLS : A, B Hari / Tgl / Waktu : Kamis/4 April 2013/14.45 WIB OPEN BOOK SKS / Semester : 2 (dua) / VI (Enam) Nama Dosen : Drs. H. Aidil Fitri. M. Hatta, MM, M.Si Nama : Nabila NPM : 1102010197 Kelompok : B 4 “ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BANGSA MELALUI PIKIRAN” Judul Kelompok : Demokrasi Kota : Aceh Jaya 1. DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI KABUPATEN ACEH JAYA Definisi Demokrasi secara harfiah berarti pemerintahan rakyat. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Secara terminologi, Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat (Joseph A. Schmitter). Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas pada rakyat dewasa. Philippe C. Schmitter menyatakan, demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah public oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah terpilih; dan Henry B. Mayo menyatakan bahwa demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik. Contoh Pelaksanaan Demokrasi Indonesia 1. Periode 1945-1959 Pada masa ini, demokrasi dikenal dengan sebutan Demokrasi Parlementer. Model demokrasi ini dirasa kurang cocok untuk Indonesia.

description

KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

Transcript of KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

Page 1: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

UNIVERSITAS YARSIFAKULTAS KEDOKTERAN

UJIAN KUIS SEMESTER GENAPPERIODE 2012 – 2013

Mata Kuliah : KEWARGANEGARAAN KLS : A, BHari / Tgl / Waktu : Kamis/4 April 2013/14.45 WIB OPEN BOOKSKS / Semester : 2 (dua) / VI (Enam) Nama Dosen : Drs. H. Aidil Fitri. M. Hatta, MM, M.Si

Nama : NabilaNPM : 1102010197Kelompok : B 4

“ANALISA STRATEGI SITUASI DAN KONDISI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BANGSA MELALUI PIKIRAN”

Judul Kelompok : DemokrasiKota : Aceh Jaya

1. DEMOKRASI DAN DEMOKRASI DI KABUPATEN ACEH JAYADefinisi

Demokrasi secara harfiah berarti pemerintahan rakyat. Abraham Lincoln mendefinisikan demokrasi sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Secara terminologi, Demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik di mana individu-individu memperoleh kekuasaan untuk memutuskan cara perjuangan kompetitif atas suara rakyat (Joseph A. Schmitter). Menurut Sidney Hook, demokrasi adalah bentuk pemerintahan dimana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas pada rakyat dewasa. Philippe C. Schmitter menyatakan, demokrasi sebagai suatu sistem pemerintahan dimana pemerintah dimintai tanggung jawab atas tindakan-tindakan mereka di wilayah public oleh warga negara, yang bertindak secara tidak langsung melalui kompetisi dan kerjasama dengan para wakil mereka yang telah terpilih; dan Henry B. Mayo menyatakan bahwa demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu sistem yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan-pemilihan berkala yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya kebebasan politik.

Contoh Pelaksanaan Demokrasi Indonesia

1. Periode 1945-1959Pada masa ini, demokrasi dikenal dengan sebutan Demokrasi Parlementer. Model demokrasi ini dirasa

kurang cocok untuk Indonesia. Lemahnya budaya demokrasi untuk mempraktikkan demokrasi model Barat ini telah memberi peluan sangat besar kepada partai-partai politik untuk mendominasi kehidupan sosial politik. Ketiadaan budaya demokrasi yang sesuai dengan sistem Demokrasi Parlementer ini akhirnya melahirkan fragmentasi politik berdasarkan afiliasi kesukuan dan agama. Pemerintahan yang berbasis pada koalisi politik pada masa ini jarang dapat bertahan lama. Koalisi yang dibangun dengan sangat mudahnya pecah. Hal ini mengakibatkan destabilisasi politik nasional yang mengancam integrasi nasional yang sedang dibangun. Persaingan tidakk sehat antara fraksi-fraksi politik dan pemberontakan daerah terhadap pemerintah pusat telah mengancam berjalannya demokrasi itu sendiri.

Faktor-faktor tersebut, ditambah dengan kegagalan partai-partai dalam Majelis Konstituante untuk mencapai konsensus mengenai dasar negara untuk undang-undang dasar baru, mendorong Preside Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, yang menegaskan berlakunya kembali UUD 1945. Dengan demikian, masa demokrasi berdasarkan sistem parlementer berakhir, digantikan oleh Dmokrasi Terpimpin (Guided Democracy) yang memosisikan Presiden Soekarno menjadi pusat kekuasaan negara.

2. Periode 1959-1965Ciri-ciri demokrasi Terpimpin adalah dominasi politik presiden dan berkembangnya pengaruh komunis

dan peranan tentara (ABRI) dalam panggung politik nasional. Hal ini disebabkan oleh lahirnya Dekrit

Page 2: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

Presiden 5 Juli 1959 sebagai usaha untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan politik melalui pembentukan kepemimpinan personal yang kuat. Kepemimpinan presiden menjadi seumur hidup, melanggar ketentuan UUD 1945 yang memberikan kesempatan 5 tahun sebagai periode jabatan presiden. Kepemimpinan tanpa batas ini terbukti menjadikan tindakan dan kebijakan yang menyimpang dari ketentuan-ketentuan UUD 1945. Dalam pandangan sejarawan Ahmad Syafi’i Ma’arif, Demokrasi Terpimpin sebenarnya ingin menempatkan Presiden Soekarno ibarat seorang ayah dalam sebuah keluarga besar yang bernama Indonesia dengan kekuasaan terpusat berada di tangannya. Dengan demikian, kekeliruan yang besar dalam Demokrasi Terpimpin model Presiden Soekarno adalah pengingkaran terhadap nilai-nilai demokrasi, yakni lahirnya absolutisme dan terpusatnya kekuasaan pada diri pemimpin, dan pada saat yang sama hilangnya kontrol sosial dan check and balance dari legislatif terhadap eksekutif.

3. Periode 1965-1998Periode ini merupakan masa pemerintahan Presiden Soeharto dengan sebutan Orde Baru, yang

merupakan upaya untuk meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD 1945 yang terjadi dalam masa Demokrasi Terpimpin. Seiring pergantian kepemimpinan nasional, demokrasi terpimpin ala Presiden Soekarno difantikan oelh elite Orde Baru dengan Demokrasi Pancasila.Demokrasi Pancasila menawarkan 3 komponen demokrasi. Demokrasi dalam bidang politik pada hakikatnya adalah menegakkan kembali asas-asas negara hukum

dan kepastian hukum. Demokrasi dalam bidang ekonomi pada hakikatnya adalah kehidupan yang layak bagi semua warga

negara. Demokrasi dalam bidang hukum pada hakukatnya bahwa pengakuan dan perlindungan HAM, peradilan

yang bebas yang tidak memihak.Hal yang sangat disayangkan adalah, alih-alih pelaksanaan ajaran Pancasila secara murni dan konsekuen, Demokrasi Pancasila yang dikampanyekan leh Orde Baru baru sebatas retorika politik belaka. Dlam praktik kenegaraan dan pemerintahannya, penguasa Orde Baru bertindak jauh dari prinsip-prinsip demokrasi. Seperti yang dikatakan oleh M. Rusli Karim, ketidakdemokratisan penguasa Orde Baru ditandai oleh dominannya peranan militer (ABRI). Birokratisasi dan sentralisasi pengambilan keputusan politik, pengebirian peran dan fungsi partai politik, campur tangan pemerintah dalam berbagai urusan partai politik dan publik, politik masa mengambang, monolitisasi ideologi negara dan inkorporasi lembaga nonpemerintah.

4. Periode Pasca Orde BaruPeriode ini disebut era Reformasi, yang erat kaitannya dengan gerakan reformasi rakyat yang menuntut

pelaksanaan demokrasi dan HAM secara konsekuen. Tuntutan ini ditandai oleh lengsernya Presiden Soeharto dari tampuk kekuasaan Orde Baru pada Mei 1998, setelah lebih dari 30 tahun berkuasa dengan Demokrasi Pancasilanya. Demokrasi yang hendak dikembangkan setelah kejatuhan rezim Orde Baru adalah demokrasi tanpa nama dimana hak rakyat merupakan komponen inti dalam mekanisme dan pelaksanaan pemerintahan yang demokratis. Wacana demokrasi pasca Orde Baru erat kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat madani (civil society) dan penegakan HAM secara sungguh-sungguh.

Contoh Pelaksanaan Demokrasi di Kabupaten AgamPemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Agam 2010 sudah semakin dekat, Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Agam terus melaksanakan persiapan untuk menyelenggarakan pesta demokrasi 5 tahunan itu. Untuk dapat menyelenggarakan Pemilihan Umum Bupati dan Wakil Bupati Agam 2010 yang sukses Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Agam melakukan Bimbingan Teknis Kepada Panitia Pemilihan Kecamatan(PPK) se-Kabupaten Agam Divisi Hukum dan pengawasan organisasi pada rabu dan kamis (25-26/5) bertempat di Hotel Parai Holiday kecamatan Tilatang Kamang.Anggota KPU Kabupaten Agam Izwaryani,S.Ag menjadi pemateri dalam bimbingan teknis ini.Izwaryani,S.Ag memberikan materi tentang tata cara perekrutan KPPS dan juga memberikan materi tentang kampanye. Selain memberikan Bimbingan Teknis kepada PPK, Sekretariat KPU Agam juga memberikan Bimbingan Teknis Kepada Sekretariat PPK se-Kabupaten Agam.KPU Agam menghadirkan Kabid Perencanaan Anggaran DPPKA Agam Ibuk Willisma,SE.,MM dan juga Ibuk Zuraida Z dari DPPKA Agam.Bimbingan teknis untuk sekretariat PPK ini bertujuan untuk memberikan penjelasan dan materi kepada Sekretaris dan Bendahara PPK dalam mengelola keuangan. Sebagai penutup dalam acara bimbingan teknis ini, Panitia bimbingan teknis menggelar outbond di halaman hotel parai tersebut.Outbond yang difasilitasi oleh Urfan Thoriq dari LUBAS OUTBOUND ADVENTURE itu berlangsung sangat menarik karena games yang diberikan diharapkan bisa menumbuhkan kerja sama tim antar

Page 3: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

KPU maupun PPK, Para peserta dari KPU Agam dan juga PPK itu sangat antusias dalam mengikuti games yang diberikan oleh fasilitator. Outbond ini digelar untuk dapat menumbuhkan kekompakan antar penyelenggara Pemilu di Kabupaten Agam, Baik KPU, PPK dan juga Sekretariat KPU dan Sekretariat PPK,dan mudah-mudahan jika telah timbul kekompakan antar penyelenggara pemilu, maka akan terwujud pemilu yang sukses, damai, dan berkualitas.

2. KETAHANAN JATI DIRI Definisi

Ketahanan nasional untuk mempertahankan jati diri bangsa dari banyaknya asimilasi budaya dalam era globalisasi.Karakter Bangsa dalam Konsep Keamanan dan Ketahanan Nasional merupakan salah satu determinan sosial.  Determinan Sosial bisa menyangkut keamanan atau Geografi.  Sedangkan yang sosial termasuk Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Pertahanan Keamanan. Tetapi ada satu sub determinan yang disebut sebagai Nation Character yang sangat ditakuti oleh bangsa lain, seperti yang dimiliki Jepang, Cina, dan juga Amerika Serikat yang Demokrat.  Bangsa-bangsa tersebut telah sejak lama membangun Karakternya, sehingga menjadi suatu keunggulan kompetitif.  Seperti Bangsa Vietnam yang kurang lebih seabad telah membangun Karakternya, sehingga sulit ditundukan oleh Amerika.  Begitu juga Indonesia,  pada masa lalu Founding Father  telah membangun Karakter Bangsa Ini, yang dikenal  atau disebut sebagai Bhinneka Tunggal Ika  merupakan modal dasar yang sangat penting. Dengan demikian National Character pada suatu bangsa merupakan satu elemen determinan sosial dalam kekuatan nasional.  Sekarang menjadi Jati Diri Bangsa yang dirumuskan dalam empat hal, yaitu: Pancasila, UUD 1945, Konsep Negara Kesatuan, dan Sesanti Bhinneka Tunggal Ika.  Bila tidak ada semuanya itu, mungkin Indonesia sudah bubar.  Persoalan yang mendasar bagi bangsa Indonesia pasca Reformasi, bahwa kita telah sepakat untuk melakukan proses demokratisasi. Dalam demokratisasi tersebut terdapat nilai-nilai dasar.  Nilai-nilai dasar yang harus dikonsolidasikan. Dasar-dasar demokrasi yaitu: Sistem Check and Balance dalam Konstitusi, Pemilihan Umum yang jujur dan adil, Prinsip-prinsip Good Governance, yaitu pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan responsif, Supremasi Hukum, kekuasaan Kehakiman yang bebas dan merdeka, Otonomi Daerah, Promosi dan Perlindungan HAM, memberikan ruang bergerak kepada Civil Society/Masyarakat Madani, Refomasi TNI dan POLRI. Semuanya itu merupakan hal yang sangat penting, yang setalah 1998 sampai dengan saat ini terus dimantapkan, serta dikonsolidasikan. Dengan kata lain Indonesia saat ini bukan masa transisi demokrasi, tetapi sudah masuk dalam tahap konsolidasi demokrasi.  Jadi gejolak-gejolak yang sering selama ini adalah sebagai upaya Konsolidasi Demokrasi.  Bagi Bangsa asing Indonesia dapat dikatakan sebagai Laboratorium sosial yang luar biasa, karena bagaimana orang bisa berfikir suatu demokrasi, tetapi masih didukung dengan kemiskinan.  Begitu pula orang menjadi berfikir, sistim Presidensil tetapi didampingi oleh sistim multi partai. Semuanya itu tidak ada rumusnya.  Begitu pula Islam bisa berdampingan dengan demokrasi. Ternyata ada keniscayaan di Indonesia, dan inilah yang harus kita buktikan pada negara-negara di dunia, bahwa ini bukan sesuatu yang temporer tetapi sesuatu yang permanen Indonesia. Inilah yang disebut ke-Indonesiaan.  Itulah yang akan kita lakukan, yang merupakan sebagai proses Konsolidasi Demokrasi yang dilakukan secara sistemik, yaitu baik yang menyangkut struktur organisasi maupun Peraturan Perundang-undangan yang mendasari dan budaya.  Jadi budaya ini nampak pasif, maka kita harus berjuang keras, karena pengaruh globalisasi yang luar biasa.

a. Ketahanan jati diri individu Kekuatan : Memiliki keterlibatan dalam pengambilan keputusan politik.Kelemahan : Kurangnya kesadaran penduduk untuk menggunakan hak pilih di dalam pemilihanumum.Peluang : Memiliki kebebasan mengeluarkan pendapat.Ancaman : Masih kurangnya kesadaran penduduk untuk menggunakan hak pilih.

b. Ketahanan jati diri keluargaKekuatan : Menghargai adanya perbedaan karakter/sikap sesama anggota keluargaKelemahan : Kepala keluarga belum menyadari pentingnya penggunaan hak pilih dalam pemilihanumum.Peluang : Mencapai keharmonisan di tiap keluarga.Ancaman : Menurunnya partisipasi keluarga dalam pengambilan keputusan politik.

c. Ketahanan jati diri lingkungan kabupaten AgamKekuatan : Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga perwakilan

Page 4: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

rakyat.Kelemahan : Hak pilih dalam pemilihan umum tidak digunakan dengan sebaik-baiknya.Peluang : Adanya pemilu dapat menciptakan kebebasan mengeluarkan pendapatAncaman : Buruknya kebersihan dan keindahan lingkungan.

d. Ketahanan jati diri nasionalKekuatan : Menghormati pejabat atau pemimpin negara yang telah dipilih secara demokratis.Kelemahan : Pemimpin kurang terbuka kepada publik.Peluang : Musyawarah menjadi cara utama untuk menyelesaikan masalah-masalah kenegaraan.Ancaman : Partisipasi yang kurang dari penduduk dalam musyawarah negara.

3. TRIGATRA KABUPATEN AGAMA1.Luas daerah seluas 2.232,30 km² atau (5,29 %) dari luas wilayah Provinsi Sumatera Barat yang memiliki luas 42.229,04 km² dengan batas-batas daerah:Utara: Kabupaten PasamanTimur: Kabupaten 50 KotaSelatan: Kabupaten Padang Pariaman dan Kabupaten Tanah DatarBarat: Samudera Indonesia

B1.Sumber Daya AlamKekuatan : kopra, tebu, jagung, bawang merah, kacang-kacangan, padi, cengkeh, kentang, kol. Kelemahan : pemanfaatan yang belum maksimal.Peluang : di pasarkan lebih luas lagi di pasaran nasional dan internasional.Ancaman : iklim dan cuaca yang berubah-ubah tak terprediksi membawa kerugian panen.

B2. Sumber Daya IndustriKekuatan : industri pariwisata, kerajinan dan cenderamataKelemahan : kurangnya pemodalan pada bidang industry oleh pemerintah setempatPeluang : dimanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata kab. Agam dan mempergunakan sumberdaya manusia

Ancaman : persaingan yang terlalu ketat antar pengrajin

B3. Sumber Daya BudayaRumah Peninggalan jaman Belanda, Rumah gadang di Maninjau, Rumah Kelahiran Bayu Hamka, Raflesia Arnoldi, Lesung Batu, Batu Kuda, Pemandian Gadih Ranti, Tugu Siti Manggopoh, Rumah Gadang Asli Minangkabau, Perkampungan Tradisional dan Asli Sepak Rago, Kerajinan Perak Koto Gadang, Batu Bertulis Malak, Makam Tuanku Luma Koto Tuo, Kawasan Kerajinan Anyaman, Pandan Benteng Andaleh, Monumen Tuanku Nan Renceh, Makam Haji Abdul Manan, Tugu Perang Kamang, Kawasan Wisata Pacu Kuda, Perkampungan Tradisional,Are Gadang Pansa Bali Beta, Kawasan Pengrajin Talempong, Kawasan Pengrajin Tukang Kerbau dan Sapi, Kawasan Perkampungan Nelayan, Jorong Qoriyah Tharbiyah, Situs Purbakala Malam syech Ammarullah, Perkampungan Kelahiran Prof. DR. Hamka, Makam dan Pustaka Inyiak DR, Makam Tuanku Nan Renceh, Tugu Perjuangan AVRO ANSON, Sungai Janiah.

B4. Sumber Daya Manusia

Page 5: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

C1. Jumlah PendudukJika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada akhir tahun 2009 yaitu sebesar 445.387 jiwa dengan jumlah penduduk akhir tahun 2010 yang berjumlah 467.348 jiwa, maka laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam (Growth Rate) sebesar 0,43 %. Tingkat kepadatan penduduk di 8 Profil Pembangunan Kesehatan Kabupaten Agam Tahun 2010 Kabupaten Agam adalah sebesar 209,36/Km2, meningkat dari tahun 2009yang hanya 199,52/Km2. Hal ini berarti bahwa terjadin peningkatan kepadatan penduduk di Kabupaten Agam dalam kurun waktu selama tahun 2010 ini. Kecamatan Banuhampu merupakan daerah kecamatan yang terpadat penduduknya dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Agam, yaitu dengan kepadatan 1.224 jiwa/km2 dengan luas 28,45 km2 dan rumahtangganya sebanyak 7.977 KK. Sedangkan kecamatan IV Nagari merupakan kecamatan yang terjarang penduduknya yaitu dengan kepadatan 26,61 jiwa/km2 dengan luas wilayah 268,69 km2 dan KK sebanyak 3.975 KK.

4. IPOLESBUD HANKAMA. Ideologi

1. Terhadap politik : menanamkan pada generasi penerus agar membenci korupsi.2. Terhadap ekonomi : sikap gotong royang mencerminkan identitas diri bangsa Indonesia.3. Terhadap budaya : memegang teguh budaya bangsa Indonesia.4. Terhadap HANKAM : setiap warga wajib menjaga nama baik daerahnya.

B. Politik1. Terhadap ideologi : mempertahankan keyakinan pada dunia politik yang sedang buruk.2. Terhadap ekonomi : banyaknya partai politik yang pro terhadap rakyat ekonomi lemah3. Terhadap budaya : memajukan budaya daerah lewat kampanye4. Terhadap HANKAM : banyaknya kebijakan yang membuat warga berdemo

C. Ekonomi 1. Terhadap ideologi : tidak mendiskriminasi rakyat berdasarkan tingkat perekonamiannya.2. Terhadap politik : menciptakan lapangan pekerjaan guna meningkatkan perekonomian daerah.3. Terhadap budaya : budaya daerah tersebut merupakan tonggak perekonomian daerah itu sendiri.4. Terhadap HANKAM : banyaknya tindakan kriminal karena keterbatasan lapangan pekerjaan.

D. Budaya 1. Terhadap ideologi : kenalkan kebudayaan Indonesia pada generasi selanjutnya sejak usia dini.2. Terhadap politik : kesejahteraan sosial masih menjadi janji dalam berpolitik.3. Terhadap ekonomi : tetap melestarikan kebudayaan nasional di daerah konflik

Page 6: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

4. Terhadap HANKAM : adat istiadat sudah mulai pupus karena remaja menolak untuk mewariskan kebudayaan yang dianggap kuno

E. HANKAM1. Terhadap ideologi : pemerintah daerah wajib menjaga keamanan warga2. Terhadap politik : menciptakan rasa aman di lingkungan masyarakat dalam berpolitik3. Terhadap ekonomi : menjaga keamanan lingkungan demi stabilitas Negara di bidang

perekonamian4. Terhadap budaya : menjaga kelestarian budaya di setiap daerah

5. Data Rumah Sakit Kabupaten AgamKabupaten Agam memiliki 1 Rumah Sakit Umum Daerah di Lubuk Basung, 22 unit Puskesmas, 122 unit Puskesmas pembantu, dan 29 unit Pusakesmas keliling.

Tabel Perkembangan Ratio Tenaga Medis di Kabupaten Agam Tahun 2006-2010

NO TAHUNRATIO TENAGA MEDIS

(RASIO /100.000 PENDUDUK)Dr. Spesialis Dr. Umum Dr. Gigi Jumlah

1 2006 0.9 9.2 4.6 14.72 2007 0.9 7.9 0.004 8.93 2008 0.7 7.9 3.8 12.44 2009 0.7 9.2 4.9 14.85 2010 0.9 10.9 4.9 16.7

Sumber : Subbag Kepegawaian Dinkes Kab. Agam tahun 2010

6. Pola Pikir

Page 7: KUIS KEWARGANEGARAAN YARSI

7. Penutup1. Kesimpulan

a. Sebagai warga negara kita wajib membela negara.b. Tidak semua warga negara mau berkorban demi negaranya untuk suatu hal yang baikc. Adanya dukungan dari pihak tertentu untuk mewujudkan bela negara di Indonesiad. Adanya ancaman dari negara asing

2. Sarana. Harus adanya kesadaran toleransi antar individub. Meningkatkan ketahanan jati diri masyarakat Kabupaten Agamc. Pelestarian sumber daya budaya sebagai sumber ilmu wawasan nusantarad. Kerja sama antara masyarakat Kabupaten Agam untuk memelihara warisan bangsa.