KUESIONER perilaku konsumen

29
PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KERIPIK PISANG DI KAWASAN SENTRA INDUSTRI KERIPIK BANDAR LAMPUNG ( Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen ) Oleh Kelompok 6 Khairuni Shalehah 1214131055 Maria Christina Pasaribu 1214131059 Marietta Debora 1214131061 Mita Fitria Dewi 1214131063 Mulia Wulandari 1214131069 Via Agiesta 1214131109

description

kuesioner perilaku konsumen keripik

Transcript of KUESIONER perilaku konsumen

Page 1: KUESIONER perilaku konsumen

PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN PRODUK KERIPIK PISANG DI KAWASAN SENTRA INDUSTRI KERIPIK

BANDAR LAMPUNG( Tugas Mata Kuliah Perilaku Konsumen )

OlehKelompok 6

Khairuni Shalehah 1214131055Maria Christina Pasaribu 1214131059Marietta Debora 1214131061Mita Fitria Dewi 1214131063Mulia Wulandari 1214131069Via Agiesta 1214131109

JURUSAN AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG2014

Page 2: KUESIONER perilaku konsumen

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era sekarang ini, banyak sekali perusahaan yang melakukan inovasi

produk. Contohnya saja perusahaan di bidang makanan yang menciptakan

inovasi dimulai dari bentuk hingga inovasi rasa. Inovasi produk yang

demikian memunculkan berbagai persaingan antar perusahaan untuk

mengambil hati konsumen, agar konsumen dapat kembali lagi untuk membeli

sebuah produk perusahaan dan dapat menunjang keberhasilan tujuan

perusahaan yang diantaranya untuk mendapatkan keuntungan yang optimal.

Perusahaan di bidang makanan sebagai produsen tidak hanya sekedar

bertugas untuk menciptakan suatu produk semata, melainkan juga harus

disertai kemampuan untuk mengetahui perilaku konsumen agar dapat

mengenali produknya. Salah satu upaya untuk mengenali keadaan konsumen

yang menjadi sasaran penjualan adalah dengan mempelajari bagaimana

perilaku mereka dalam membeli suatu barang atau produk tertentu. Hal inilah

yang mendasarkan bahwa pemasaran produk perusahaan kepada konsumen

harus dilakukan dengan tepat sasaran atau efektif.

Pemasaran merupakan ujung tombak sebuah usaha dalam mencapai tujuan

bisnisnya. Tujuan tersebut akan dapat dicapai manakala seorang pengusaha

mampu menciptakan, mengantarkan serta mengkomunikasikan nilai melalui

sebuah produk sehingga dapat meraih dan mempertahankan pelanggan.

Sehingga bidang pemasaran adalah merupakan bidang pengambilan

keputusan yang sulit bagi sebuah usaha ataupun perusahaan. Berbagai

variabel psikologis konsumen memainkan peranan penting dan besar dalam

Page 3: KUESIONER perilaku konsumen

perencanaan pemasaran serta membentuk dan berinteraksi dalam fungsi

bisnisnya. Pemahaman tentang bagaimana konsumen menanggapi tawaran

produk, memilih serta memutuskan produk yang akan dibeli adalah

merupakan kunci sukses dalam pencapaian tujuan perusahaan.

Keripik merupakan makanan ringan yang banyak digemari oleh masyarakat

dan dapat dijangkau oleh semua kalangan. Keberadaan usaha kecil keripik ini

diharapkan dapat menyerap tenaga kerja, meningkatkan nilai tambah pada

komoditi itu sendiri dan menjadi sumber pendapatan bagi pemilik usaha

tersebut yang diharapkan juga dapat berpengaruh dalam meningkatkan

ekonomi masyarakat lokal. Selain itu dengan adanya Indutri keripik ini,

konsumen juga mendapatkan keuntungan seperti mudahnya konsumen dalam

mencari oleh-oleh khas Lampung dan mudah dalam menjangkau produsen.

Konsumen juga memiliki banyak alternatif toko di sentra ini sehingga

kepuasan konsumen saat berbelanja menjadi terpenuhi.

Konsumen dari keripik pisang di Kawasan Sentra Industri Keripik di Bandar

Lampung memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Hal ini dapat

mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh

konsumen. Proses pengambilan keputusan melalui 5 tahap yaitu ; pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan

perilaku pasca pembelian. Tetapi tiap konsumen mempunyai proses yang

berbeda-beda dalam tiap tahap tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat

memperjelas tentang karakteristik konsumen dan proses pengambilan

keputusan konsumen keripik pisan di di Kawasan Sentra Industri Keripik di

Bandar Lampung.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas, dapatlah

dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

Page 4: KUESIONER perilaku konsumen

1. Bagaimana karakteristik konsumen keripik di Sentra Keripik Bandar

Lampung?

2. Bagaimana proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli

keripik pisang di Sentra Keripik di Bandar Lampung?

3. Apa saja faktor-faktor yang menentukan pengambilan keputusan

konsumen dalam pembelian keripik pisang.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian yang ingin

dicapai adalah:

1. Mengetahui karakteristik konsumen keripik di Sentra Keripik Bandar

Lampung.

2. Menganalisis proses pengambilan keputusan konsumen di Sentra Keripik

di Bandar Lampung.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menentukan

pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian keripik pisang.

Page 5: KUESIONER perilaku konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pisang

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Musaceae (suku pisang-pisangan)

Genus : Musa

Spesies : Musa paradisiaca

Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa

berdaun besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa

acuminata, M. balbisiana, dan M. ×paradisiaca) menghasilkan buah

konsumsi yang dinamakan sama. Buah ini tersusun dalam tandan dengan

kelompok-kelompok tersusun menjari, yang disebut sisir. Hampir semua

buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang, meskipun ada

beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir

hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi

(karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.

Perlu disadari, istilah "pisang" juga dipakai untuk sejumlah jenis yang

tidak menghasilkan buah konsumsi, seperti pisang abaka, pisang hias, dan

pisang kipas.Pisang secara tradisional tidak dibudidayakan secara intensif.

Page 6: KUESIONER perilaku konsumen

Hanya sedikit yang dibudidayakan secara intensif dan besar-besaran dalam

perkebunan monokultur, seperti 'Gros Michel' dan 'Cavendish'. Jenis-jenis

lain biasanya ditanam berkelompok di pekarangan, tepi-tepi lahan tanaman

lain, serta tepi sungai.Perbanyakan secara vegetatif membuat pisang amat

mudah terkena serangan pengganggu, karena sempitnya keragaman

genetik. Suatu perkebunan yang terkena penyakit dapat menularkan

dengan singkat ke perkebunan tetangganya.

Berdasarkan cara konsumsi buahnya, pisang dikelompokkan dalam dua

golongan, yaitu pisang meja (dessert banana) dan pisang olah (plantain,

cooking banana). Pisang meja dikonsumsi dalam bentuk segar setelah

buah matang, seperti pisang ambon, susu, raja, seribu, dan sunripe. Pisang

olahan dikonsumsi setelah digoreng, direbus, dibakar, atau dikolak, seperti

pisang kepok, siam, kapas, tanduk, dan uli.Buah pisang diolah menjadi

berbagai produk, seperti sale, kue, ataupun arak (di Amerika Latin).Selain

memberikan kontribusi gizi lebih tinggi daripada apel, pisang juga dapat

menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk

ketika otak mengalami keletihan.

Beragam jenis makanan ringan dari pisang yang relatif populer antara lain

Kripik Pisang asal Lampung, Sale pisang(Bandung), Pisang Molen

(Bogor), dan epe (Makassar).Pisang mempunyai kandungan gizi sangat

baik, antara lain menyediakan energi cukup tinggi dibandingkan dengan

buah-buahan lain. Pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor,

besi, dan kalsium. Pisang juga mengandung vitamin, yaitu C, B kompleks,

B6, dan serotonin yang aktif sebagai neurotransmitter dalam kelancaran

fungsi otak.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, yang secara

keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat

lebih tinggi daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hanya

mengandung 54 kalori.Karbohidrat pisang menyediakan energi sedikit

lebih lambat dibandingkan dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat

Page 7: KUESIONER perilaku konsumen

dari nasi, biskuit, dan sejenis roti. Oleh sebab itu, banyak atlet saat jeda

atau istirahat mengonsumsi pisang sebagai cadangan energi.

B. Keripik Pisang

Keripik pisang adalah makanan ringan yang paling banyak diproduksi dan

diperdagangkan di Indonesia. Hal ini bisa dimaklumi, karena pisang juga

merupakan buah yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi oleh

masyarakat Indonesia. Selain itu, pisang juga merupakan buah tanpa

musim. Hingga agroindustri keripik pisang bisa berlangsung sepanjang

tahun tanpa berhenti. Meskipun pada musim kemarau, produksi pisang

tidak sebanyak pada musim penghujan, hingga para perajin keripik sering

kesulitan bahan baku.

Bahan keripik adalah pisang ambon dan kepok kuning. Sebab dua jenis

pisang ini paling mudah dijumpai di pasaran. Dan dua jenis pisang ini,

juga akan menghasilkan keripik dengan kualitas terbaik. Ambon kuning,

selama ini merupakan pisang favorit sebagai buah meja. Sementara kepok

kuning paling banyak diminati sebagai pisang goreng. Hingga agroindustri

keripik pisang, harus berebut bahan baku ambon kuning dengan pasar

buah segar, serta kepok kuning dengan pedagang pisang goreng.

Pisang tanduk, sebenarnya juga bisa menjadi bahan keripik dengan

kualitas cukup baik. Namun ukurannya terlalu besar, dan nilai pisang

segarnya juga cukup tinggi, hingga harga keripiknya akan menjadi terlalu

mahal. Pisang raja sereh dan raja bulu, sebenarnya juga akan

menghasilkan keripik dengan kualitas cukup baik. Namun ketersediaan

dua pisang ini sangat terbatas. Untuk pasar segar pun masih kurang,

apalagi untuk keripik. Pisang kepok putih, sebenarnya tersedia dalam

volume melimpah, namun kualitas keripiknya kurang bagus.

Page 8: KUESIONER perilaku konsumen

C. Agroindustri Keripik Pisang

Pemilihan jenis pisang Pisang yang akan diolah menjadi keripik adalah

pisang dengan kualitas yang  baik. Jenis pisang yang bisanya digunakan

adalah pisang kepok kuning dan  pisang Ambon.Skala usaha Agroindustri

keripik pisang yang banyak dijumpai di Indonesia adalah agroindustri

berskala kecil-menengah. Skala usaha yang ditetapkan pada agroindustri

keripik pisang ini terkait dengan ketersediaan input

dan pasar. Hal ini perlu dipertimbangkan dengan matang agar tidak terjadi

kelebihan  pasokan produk maupun kelebihan permintaan.

 Pemilihan lokasi produksi Lokasi produksi yang dipilih bisa ditentukan

berdasarkan skala usaha. Kegiatan produksi skala usaha kecil-menengah

dapat dilakukan di rumah (home industry) atau di lingkungan sekitar

tempat tinggal produsen. Untuk usaha berksala besar, dapat dilakukan di

pabrik pengolahan keripik pisang. Pemilihan lokasi produksi juga perlu

memperhatikan ketersediaan tenaga keja, ketersediaan sarana-prasarana

fisik yang menunjang, lokasi pemasaran, serta insentif wilayah yang

terkait dengan kebijakan pemerintah seperti penarikan  pajak dan lain-lain.

 Dalam perencanaan proses produksi hal-hal yang perlu dipertimbangkan

dalam perencanaan proses produksi adalah biaya produksi, penjadwalan

produksi, pola produksi, dan sumber-sumber input serta pengadaannya.

Pengorganisasian sumber daya berupa input dan sarana produksi yang

diperlukan sangat berguna bagi pencapaian efisiensi waktu dan usaha.

Pengorganisasian tersebut menyangkut bagaimana mengalokasikan

berbagai input dan fasilitas yang akan digunakan dalam proses produksi

sehingga produksi dapat  berjalan efektif dan efisien.

Pencapaian efektivitas dan efiensi dalam  pengorganisasian input

dan sarana produksi merupakan salah satu komponen yang sangat

menentukan produktivitas. Dalam agroindustri keripik pisang, input

dan sarana produksi yang diperlukan adalah bahan baku, peralatan yang

digunakan dalam proses produksi, serta sumber daya manusia (tenaga

Page 9: KUESIONER perilaku konsumen

kerja) Input dan sarana produksi yang dipilih harus benar-benar

diperhatikan dan diorganisasikan dengan baik guna mencapai efektivitas

dan efisiensi sehingga dapat mencapai produktivitas yang tinggi.

Pengarahan merupakan pemberian instruksi dari manajer kepada karyawan

(tenaga kerja) agar karyawan mau menjalankan tugas yang dibebankan

dengan  baik dan benar. Hal ini sangat diperlukan demi kelancaran kerja

dan proses produksi. Pengkoordinasian penting dilakukan oleh para

pekerja untuk menyelesaikan tugas bersama. Dalam agroindustri keripik

pisang ini,  pekerja dapat melakukan koordinasi dengan pekerja lainnya,

misalnya pekerja A melakukan pemilahan bahan, pekerja B melakukan

pengupasan, dan sebagainya sesuai dengan posisi masing-masing.

Kegiatan produksi keripik pisang meliputi pemilahan bahan,  pengupasan,

perendaman, perajangan, penggorengan I, pendinginan, pemberian

bumbu, penggorengan II, pendinginan, dan pengemasan. Pemilihan bahan

bertujuan untuk memperoleh pisang berkualitas baik sehingga keripik

pisang yang dihasilkan memiliki kualitas baik pulaPengawasan dilakukan

agar semua kegiatan berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan tenaga

kerja dapat bekerja dengan baik dan benar sesuai tugasnya masing-masing.

Pengawasan produksi meliputi pengawasan upaya-upaya untuk

memperoleh hasil maksimal dalam produksi, seperti pengawasan

anggaran, proses kerja, dan lain-lain.

D. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi

dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang

produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya.

Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap

sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap

sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang

Page 10: KUESIONER perilaku konsumen

terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan

pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen

melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan

akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka

memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin

berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user. Dalam upaya

untuk lebih memahami konsumennya sehingga dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen, perusahaan dapat menggolongkan

konsumennya ke dalam kelompok yang memiliki kemiripan tertentu, yaitu

pengelompokan menurut geografi, demografi, psikografi, dan perilaku

(Sumarwan, 2004).

Konsumen adalah seseorang yang mengkonsumsi suatu barang atau jasa.

Kegiatan konsumen adalah seseorang atau kelompok yang melakukan

serangkaian kegiatan konsumsi barang atau jasa. Maka konsumsi

seseorang itu tergantung pada pendapatan, pendidikan kebiasaan dan

kebutuhan. Adapun pengetrian perilaku konsumen, yaitu tingkah laku dari

konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan untuk membeli,

menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki dan memperbaiki sutu

peroduk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagai

mana individu membuat keputusan untuk mengkonsumsi suatau barang.

1. James F Engel

Perilaku konsumen didefinisikan tindak-tindakan individu secara

langsung terlibata dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang-

barang jasa ekonomi termasuk proses pengambilan kepustusan yang

mendahuli dan menentukan tindakan-tindakan tersebut.

2. David L Loundon

Perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai proses pengambilan

keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam

Page 11: KUESIONER perilaku konsumen

mengevaluasi, memperoleh, menggunakan atau dapat mempergunakan

barang-barang atau jasa.

3. Gerald Zaltman

Perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial

yang di lakukan oleh individu, kelompok dan organisasi dan

mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai sutu

akibat dari pengalaman dengan produk, pelayanan dan dumber-sumber

lainya. Dari beberapa Definisi tersebut di atas maka dapat di tarik suatu

kesimpulan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang

dilakukan oleh individum, kelompok, atau organisasi yang berhubungan

dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapakan, menggunakan

barang-barang atau jasa ekonimi yang dafat di pengaruhi linkungan

(Sukirno, 2005).

Teori perilaku konsumen yang berkembang akhir-akhir ini didasarkan

pada kebutuhan ekonomi, yakni yang menjelaskan bahwa seorang

konsumen akan menetapkan kuantitas komoditas yang dikonsumsi dengan

cara memaksimumkan kepuasan (utilitas). Pada menentuan kuantitas

tersebut, konsumen dihadapkan pada kendala pendapatan dan harga

komoditas. Sementara itu, preferensi dan variabel yang lain dianggap tetap

atau konstan yang disebut dengan istilah ceteris paribus.

Pada teori ekonomi mikro tersebut, konsumen hanya mempertimbangkan

dari sisi kuantitas. Keputusan individu konsumen diturunkan dari perilaku

konsumen didalam memaksimumkan utilitas dengan kendala pendapatan.

Perilaku konsumen menitikberatkan pada aktivitas yang berhubungan

dengan konsumsi dari individu. Perilaku konsumen berhubungan dengan

alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan, pembelian,

penggunaan, dan pembuangan barang dan jasa yang bertujuan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan pribadi, terdapat tiga faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen yaitu :

Page 12: KUESIONER perilaku konsumen

1. Pengaruh lingkungan, terdiri dari budaya, kelas sosial, keluarga dan

situasi. Sebagai dasar utama perilaku konsumen adalah memahami

pengaruh lingkungan yang membentuk atau menghambat individu

dalam mengambil keputusan berkonsumsi mereka. Konsumen hidup

dalam lingkungan yang kompleks, dimana perilaku keputusan mereka

dipengaruhi oleh keempat faktor tersebut diatas.

2. Perbedaan dan pengaruh individu, terdiri dari motivasi dan keterlibatan,

pengetahuan, sikap, kepribadian, gaya hidup, dan demografi. Perbedaan

individu merupkan faktor internal (interpersonal) yang menggerakkan

serta mempengaruhi perilaku. Kelima faktor tersebut akan memperluas

pengaruh perilaku konsumen dalam proses keputusannya.

3. Proses psikologis, terdiri dari pengolahan informasi, pembelajaran,

perubahan sikap dan perilaku. Ketiga faktor tersebut menambah minat

utama dari penelitian konsumen sebagai faktor yang turut

mempengaruhi perilaku konsumen dalam penambilan keputusan

pembelian(Hamidah, 2009).

Page 13: KUESIONER perilaku konsumen

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder.

Data primer diperoleh dari wawancara, observasi, dan juga menggunakan

kuesioner (lampiran). Kuesioner yang dibagikan terdiri dari tiga bagian

yaitu bagian pertama berisi tentang karakteristik responden, bagian kedua

berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan proses

pengambilan keputusan, dan bagian ketiga berisi tentang faktor-faktor apa

yang mempengaruhi perilaku konsumen. Pengumpulan data dilakukan

dengan menggunakan metode self administration survey, yaitu responden

diminta untuk mengisi sendiri kuesioner. Sedangkan data sekunder

berasal dari artikel, internet, buku-buku, majalah yang terkait dan relevan

dengan penelitian.

B. Metode Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan salah satu

teknik pengambilan sampel non-probabilitas/non acak yaitu convinience

sampling (cara dipermudah). Teknik ini menjadikan semua elemen populasi

belum tentu memiliki peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota

sampel dan memiliki beberapa keunggulan yaitu paling murah, cepat

dilakukan, serta memiliki kebebasan untuk memilih siapa saja yang mereka

temui. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan aturan jumlah sampel

minimal untuk melakukan analisis faktor yaitu empat sampai lima kali

jumlah variabel (Sulianto, 2005).

Page 14: KUESIONER perilaku konsumen

Pada penelitian ini, jumlah variabel yang digunakan adalah 15 variabel

sehingga jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah 36 orang.

Pada penelitian ini, lokasi yang dipilih untuk melakukan pengambilan data

adalah Kawasan Sentra Industri Keripik Bandar Lampung yang beralamat di

Jl. Zainal Abidin Pagar Alam (Gang PU) Bandar Lampung. Alasan memilih

lokasi tersebut adalah dikarenakan Kawasan Sentra Industri Keripik

merupakan pusat transaksi produk keripik pisang. Di Kawasan Sentra

Industri Keripik tersebut terdapat banyak kios yang menjual berbagai jenis

keripik yang salah satunya adalah keripik pisang. Pada penelitian ini diambil

minimal 10% dari jumlah keseluruhan kios yang ada di Kawasan Sentra

Industri Keripik Bandar Lampung.

Page 15: KUESIONER perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara

KUESIONER PENELITIAN PERILAKU KONSUMEN TERHADAP PEMBELIAN

PRODUK KERIPIK PISANG DI SENTRA INDUSTRI KERIPIK

DI BANDAR LAMPUNG TAHUN 2014

No. Responden :

I. KARAKTERISTIK KONSUMEN KERIPIK

Nama produsen keripik :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan :

Penghasilan :

II. PENGETAHUAN KONSUMEN KERIPIK

1. Menurut saudara, Bagaimana harga produk keripik pisang di Sentra Industri Keripik?

a) Sangat mahal (very expensive)

b) Mahal (expensive)

c) Sedang (medium)

d) Murah (cheap)

e) Sangat murah (very cheap)

2. Mengapa saudara melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk keripik pisang?

a) Makanan utama (the main food)

b) Makanan camilan (snack foods)

c) Hobi (hobby)

d) Kuliner (culinary)

e) Lainnya .............

3. Berapa pendapatan saudara perbulannya?

a) < 500.000

b) 500.000 – 1.000.000

c) 1.000.001– 1.500.000

d) 1.500.001 – 2.000.000

e) > 2.000.0004.

Page 16: KUESIONER perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara

III. PENGENALAN KEBUTUHAN

4. Apa alasan saudara membeli keripik pisang di Sentra Industri Keripik Bandar

Lampung?

a) Memenuhi keinginan mengkonsumsi keripik

b) Merupakan pilihan oleh-oleh yang cocok dari Lampung

c) Ingin mencoba makanan keripik khas Lampung

d) Untuk dijual kembali

e) Dianjurkan/diajak oleh teman

f) Lainnya.........

5. Apa manfaat yang Saudara dapatkan dari membeli keripik di Sentra Industri Keripik

Bandar Lampung?

a) Keinginan/kebutuhan akan jajanan keripik terpenuhi

b) Dapat menjadi oleh-oleh dari Lampung

c) Dapat menjadi sumber pendapatan bagi reseller keripik

d) Menjadi salah satu sumber pemenuh kebutuhan gizi

e) Lainnya.....

6. Menurut saudara, apakah anda memiliki keterlibatan tinggi dengan produk

keripik pisang atau apakah Saudara akan merasa tidak nyaman bila tidak

membeli keripik di Sentra Industri Keripik?

a) Biasa saja

b) Merasa ada kebutuhan yang kurang/belum terpenuhi

IV. PENCARIAN INFORMASI

7. Darimana saudara mendapat informasi tentang adanya penjualan keripik pisang di

Sentra Industri Keripik bandar lampung?

a) Teman

b) Saudara

c) Iklan

d) Brosur

e) Radio

f) Lainnya...........

8. Menurut saudara, apa fokus perhatian Saudara terhadap informasi yang diperoleh?

a) Harga

Page 17: KUESIONER perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara

b) Lokasi

c) Brand/nama

d) Rekomendasi teman

e) Lainnya......

9. Apakah toko tempat anda membeli keripik melakukan kegiatan promosi ?

a) Ya

b) Tidak

10. Jika Ya, bagaimana menurut Saudara, pengaruh promosi terhadap keputusan

pembelian ?

a) Tidak terpengaruh

b) Tertarik mencoba

c) Tertarik membeli

V. EVALUASI ALTERNATIF

11. Hal apa saja yang menjadi pertimbangan anda untuk membeli Keripik pisang di

Sentra Industri Keripik ? (jawaban bisa lebih dari satu)

a) Harga

b) Lokasi

c) Fasilitas

d) Rekomendasi teman/keluarga

e) Brand /nama

f) Lainnya,sebutkan...............

12. Menurut anda, bagaimana harga yang ditawarkan oleh produsen keripik pisang di

Sentra Industri Keripik ?

a) Mahal

b) Murah

c) Biasa saja

13. Bagaimana lokasi Sentra Industri Keripik ini?

a) Mudah dicapai

b) Relatif jauh

c) Dekat dengan rumah

d) Dekat dengan Kantor

e) Lainnya, sebutkan..................

Page 18: KUESIONER perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara

14. Apakah anda membeli keripik pisang di tempat lain?

a) Ya

b) Tidak

15. Jika ya, mengapa? (jawaban bisa lebih dari satu)

a) Harga yang ditawarkan

b) Fasilitas

c) Suasana yang nyaman

d) Lokasi

e) Lainnya, sebutkan..................

VI. KEPUTUSAN PEMBELIAN

15. Kapan anda biasanya membeli keripik pisang di Sentra Keripik ?

a. Waktu senggang

c. Pulang Kerja/Kuliah/Sekolah

b. Liburan

d.Lainnya, sebutkan..................

16. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli keripik di Sentra Industri Keripik?

a. Pengaruh teman

c. Keinginan sendiri

b. Pengaruh keluarga

d. Lainnya, sebutkan..................

VII.EVALUASI PASCA PEMBELIAN (HASIL)

17. Apakah anda merasa puas membeli keripik di Sentra Industri Keripik?

a. Puas

b. Biasa saja

c. Tidak puas

18. Sudah berapa lama anda membeli keripik di Sentra Industri Keripik?

a. ≤ 1 bulan

c. 3 bulan

b. 2 bulan

d. >3 bulan

19. Apabila keripik di Sentra Industri Keripik menaikkan harga, apa reaksi anda?

Page 19: KUESIONER perilaku konsumen

Universitas Sumatera Utara

a. Tetap membeli keripik di Sentra Industri Keripik

b. Membeli di tempat lain

c. Berhenti membeli keripik di Sentra Industri Keripik

d. Lainnya, sebutkan............

VIII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Menurut anda, sejauh mana faktor-faktor dibawah ini mempengaruhi anda untuk membeli

keripik pisang di Kawasan Sentra Industri Keripik Bandar Lampung.

Petunjuk: berilah tanda ( √) pada kolom yang sesuai dengan pilihan anda berdasarkan

keterangan pilihan berikut:

1= Sangat Tidak Mempengaruhi 4= Mempengaruhi

2= Tidak Mempengaruhi 5= Sangat Mempengaruhi

3= Cukup Mempengaruhi

NO Faktor Yang Mempengaruhi 1 2 3 4 5BUDAYA

1 Kebiasaan2 Kelas Sosial (Pendapatan per bulan)3 Iklan atau Promosi

SOSIAL1 Keluarga (orang tua, anak, saudara kandung)2 Teman3 Peran dan status dalam keluarga

PRIBADI1 Gaya hidup2 Selera3 K epercayaan diri dan kemampuan bersosialiasi

PSIKOLOGIS1 Motivasi2 Persepsi (pandangan)3 Pengalaman

ATRIBUT PRODUK 1 Harga produk per kg2 Rasa, warna dan aroma3 Kemasan

TERIMA KASIH ATAS KERJASAMA ANDA