KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG …elib.stikesmuhgombong.ac.id/623/1/ANA NURHIDAYATI...
-
Upload
vuongnguyet -
Category
Documents
-
view
261 -
download
1
Transcript of KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG …elib.stikesmuhgombong.ac.id/623/1/ANA NURHIDAYATI...
i
KUALITAS TIDUR PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG
MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG
SKRIPSI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama
Program Studi Ilmu Keperawatan
Diajukan Oleh :
ANA NURHIDAYATI
A11300855
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2017
ii
iii
iv
v
vi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES Muhammadiyah Gombong
Skripsi, Juni 2017
Ana Nurhidayati1),
Marsito, M.Kep.,Sp.Kom2),
Tri Sumarsih, S.Kep.Ns.,MNS3)
Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Terapi
Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong
xvii + 41 + 2 gambar + 7 tabel + 14 lampiran
Abstrak
Latar Belakang: Gagal ginjal kronik yaitu penurunan fungsi ginjal secara
progresif dan irreversible. Terapi yang dapat dilakukan pada GGK yaitu
hemodialisa. Pasien hemodialisa memiliki respon tidur terganggu, sehingga
menyebabkan penurunan kualitas tidur. Sebanyak 80% pasien hemodialisa RS
PKU Muhammadiyah Gombong, mengatakan memiliki masalah tidur
Tujuan : Mengetahui kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani
terapi hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gombong berdasarkan faktor –
faktor.
Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan
pendekatan survey. Pengambilan responden menggunakan total sampling dengan
kriteria inklusi, dan didapatkan 61 respoden.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian kualitas tidur pasien GGK yang menjalani
hemodialisa di RS PKU Muhammadiyah Gombong berdasarkan faktor penyakit
berkategori buruk 53 responden (86,9%), faktor latihan dan kelelahan berkategori
buruk 53 resonden (86,9%), faktor stres berkategori buruk 52 resonden (85,2%),
faktor nutrisi berkategori buruk 55 responden (90,2%), faktor lingkungan
berkategori buruk 58 resonden (95,1%)
Kesimpulan : Mayoritas pasien hemodialisa memiliki kualitas tidur buruk.
Rekomendasi : Perawat diharapkan melakukan screening gangguan tidur dan
memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas tidur
pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa.
Kata Kunci: Gagal Ginjal Kronik, Hemodialisa, Kualitas Tidur.
Referensi : …. (2017 – 2016)
1Mahasiswa Stikes Muhammadiyah Gombong
2Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong
3Dosen Stikes Muhammadiyah Gombong
vii
Bachelor of Nursing Program
Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong
Research, June 2017
Ana Nurhidayati1),
Marsito, M.Kep.,Sp.Kom2),
Tri Sumarsih, S.Kep.Ns.,MNS3)
Sleep Quality Of Chronic Renal Failure Patients Undergoing Hemodialysis
Therapy In PKU Muhammadiyah Gombong Hospital
xvii + 41 pages + 2 charts + 7 tables + appendices
Abstract
Background: Chronic renal failure is the progressive and irreversible decline of
renal function. Therapies that can be performed on cytonucleosis hemodialysis.
Hemodialysis patients have a disturbed sleep response, leading to decrease in
sleep quality. As many as 80% of hemodialysis patients in PKU Muhammadiyah
Gombong Hospital said to have trouble sleeping.
Objective : To determine sleep quality of patients with chronic renal failure who
underwent hemodialysis therapy in PKU Muhammadiyah Gombong Hospitas
based on factors.
Metods Research: This research is descriptive research with survey approach.
How to take participants in this study using total sampling with inclusion criteria,
and got 61 respondents.
Result Research : Result of research of sleep quality of CRF in PKU
Muhammadiyah Hospital based on disease factors categorized badly 53
respondents (86,9%), factors of exercise and fatigue categorized bad 53
respondents (86,9%), stress factors categorized bad 52 respondents (85,2%),
nutritional factors categorized as bad 55 respondents (90,2%), environmental
factors categorized bad 58 respondents (95,1%).
Conclusion : The majority of hemodialysis patients have poor sleep quality.
Recommendation : Nurses are expected to screen for sleep distrubation and
provide appropriate nursing interventions to improve the sleep quality of chronic
renal failure patients undergoing hemodialysis.
Keywords: Chronic renal failure, Hemodialysis, Sleep quality
References: …. (20017 – 2016)
1Student
2First Consultant
3Second Consultant
viii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji kepada
Allah SWT yang telah memberikan segala
kenikmatan yang tiada batasnya dan
melancarkan segala urusanku hingga skripsi ini
dapat diselesaikan, skripsi ini penulis
persembahkan kepada:
1. Bapak Samsul hidayat & Ibu Nuryati tercinta
yang senantiasa memberikan dukungan moril
maupun materil, dan do’a yang tiada
hentinya, serta senantiasa menguatkanku
hingga saat ini.
2. Mba – mba ku tersayang Fitria Nurhidayati
& Lulu Hidayati yang selalu memberikan
dukungan dan semangat serta do’a kepadaku.
3. Mas – mas ku Muhammad Hakim & Wahid
Nasihudin yang memberikan motivasi dan
do’a.
4. Ponakan – ponakan ku Syifa, Ekta, Malika,
Zahra, & Kayla yang selalu menjadi supporter
setia ku.
5. Keluarga besarku yang selalu memberikan
dukungan, semangat dan do’a.
6. My besties Arum Faradina sahabat terbaik
yang sudah aku anggap keluargaku sendiri,
teman kamar paling baik dan tempat
ix
curhatku, yang selalu memberikan dukungan
& menyemangati ku dalam pembuatan skripsi
ini.
7. Sahabatku Anis Dwi Prasetyowati sahabat
setiaku, sahabat yang selalu mensupportku,
mendukung, dan memberikan semangat
kepada ku.
8. Irfanuddin Wakhid my Best Partner yang
selalu memberikan support, do’a, semangat
dan motivasi untuk ku.
9. Teman – teman S1 Keperawatan kelas A
angkatan 2013 – 2017 yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu.
10. Sahabat – sahabat kost pondok Fatimah arum,
anis, iis, nani, putri, gita, iti, siti, santi, yuyun,
nadia, tutut, melinda, ami, hesti, ria, nava,
jeje, isti, amilia, via.
x
MOTTO
“Sesungguhnya Ridho Allah SWT terletak pada Ridho kedua
Orang Tua, dan Murka Allah SWT terletak pada murka
Orang Tua” (H.R. At – Tirmidzi).
“…Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik
bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal
ia amat buruk bagimu ; Allah Maha Mengetahui sedangkan
kamu tidak mengetahui” (Q.S. Albaqoroh : 216).
“Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu pasti ada
kemudahan” (Q.S. Al – Insyiroh: 5).
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada
komitmen untuk menyelesaikannya.
Jadilah diri sendiri dan jangan menjadi orang lain, walaupun
dia terlihat lebih baik dari diri kita.
Jika kamu terjatuh ribuan kali, berdirilah jutaan kali karena
kamu tidak pernah tahu seberapa dekat kamu dengan
kesuksesan.
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini
dengan judul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani
Terapi Hemodialisa Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”,
Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW sehingga penulis mendapatkan kemudahan dan kelancaran
dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.
Sehubungan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Hj. Herniyatun, M.Kep., Sp.Mat selaku ketua STIKES
Muhammadiyah Gombong.
2. Ibu Isma Yuniar, M. Kep selaku ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong.
3. Bapak H. Marsito, M. Kep, Sp. Kom selaku pembimbing I yang telah
berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.
4. Ibu Tri Sumarsih, S. Kep. Ns, MNS selaku pembimbing II yang telah
berkenan membimbing serta mengarahkan.
5. Ibu Ike Mardiati Agustin, M. Kep., Sp. Kep. J sebagai penguji sidang
proposal dan hasil skripsi yan telah berkenan memberikan masukan
serta arahannya.
6. Pihak Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong yang telah
mengizinkan saya melakukan studi pendahuluan dan penelitian di
Ruang Hmodialisa.
7. Ibu Sofiyatun S. Kep. Ns selaku Kepala Ruang Hemodialisa beserta
perawat – perawat yang telah berkenan memberikan waktunya untuk
membimbing saya melakukan penelitian di Ruang Hemodialisa
8. Pihak RSUD Dr. Soedirman Kebumen khususnya Perawat Ruang
Hemodialisa yang telah mengizinkan saya melakukan uji validitas.
xii
9. Kepada kedua orang tua saya Ibu Nuryati dan Bapak Samsul Hidayat
yang telah memberikan dukungan moril, spiritual, dan materil, serta
senantiasa memberikan do’a dan semangat setiap waktu hingga saat
ini, serta seluruh keluarga besar saya yang juga selalu memberikan
semangat kepada saya sampai saat ini.
10. Seluruh teman-teman Program Studi S1 Keperawatan kelas A
angkatan 2013 STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah
memberikan semangat dan motivasi.
Semoga bimbingan serta dukungan yang telah diberikan kepada saya
mendapatkan balasan yang lebih baik dari Alloh SWT. Penulis menyadari bahwa
dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan serta jauh dari kata
kesempurnaan, mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh sebab itu, penulis berharap kepada semua pihak yang terkait
untuk berkenan memberikan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat
membangun agar lebih baik lagi. Penulis juga berharap proposal penelitian ini
dapat memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan dibidang ilmu
pengetahuan khususnya ilmu kesehatan.
Gombong, Juni 2017
(Ana Nurhidayati)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME ................................................. v
ABSTRAK ..................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................. vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................viii
MOTTO ........................................................................................................ x
KATA PENGANTAR .................................................................................. xi
DAFTAR ISI .................................................................................................xiii
DAFAR GAMBAR ..................................................................................... xvi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................xviii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................ 5
D. Manfaat ...................................................................................... 6
E. Keaslian Penelitian .................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 9
A. Tinjauan Teori ............................................................................ 9
1. Gagal Ginjal Kronik ........................................................... 9
a. Pengertian .................................................................... 9
xiv
b. Penyebab Gagal Ginjal Kronik .................................... 9
c. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronik ...................... 10
d. Proses Terjadinya Gagal Ginjal Kronik ...................... 10
e. Klasifikasi ................................................................... 11
f. Penatalaksanaan .......................................................... 12
2. Terapi Hemodialisa ............................................................ 12
a. Pengertian ................................................................... 12
b. Tujuan Hemodialisa .................................................... 13
c. Indikasi Hemodialisa .................................................. 14
d. Komponen Hemodialisa ............................................. 14
e. Dosis Hemodialisa ...................................................... 16
f. Komplikasi Hemodialisa ............................................ 16
g. Perubahan Pada Pasien Hemodialisa .......................... 18
3. Tidur ................................................................................. 19
a. Pengertian Tidur ......................................................... 19
b. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Tidur .............. 19
c. Jenis – Jenis Tidur ...................................................... 24
d. Gangguan Tidur .......................................................... 26
e. Kualitas Tidur ............................................................. 27
f. Komponen Kualitas Tidur .......................................... 28
B. Kerangka Teori ......................................................................... 30
C. Kerangka Konsep ...................................................................... 31
D. Hipotesis ................................................................................... 32
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 33
A. Metode Penelitian ..................................................................... 33
B. Populasi dan Sampel ................................................................. 33
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................... 34
D. Variabel Penelitian .................................................................... 34
E. Definisi Operasional ................................................................. 34
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 37
G. Teknik Analisa Data ................................................................. 38
xv
H. Instrumen Penelitian ................................................................. 39
I. Validitas dan Realiabilitas Instrumen ....................................... 42
J. Etika Penelitian ......................................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 47
A. Hasil Penelitian ........................................................................ 47
1. Distribusi frekuensi data kualitas tidur berdasarkan faktor –
faktor ................................................................................... 47
2. Distribusi frekuensi data kualitas tidur PSQI ..................... 49
B. Pembahasan ............................................................................. 50
1. Kualias tidur pasien gagalginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisa berdasarkan faktor - faktor ............................. 50
2. Kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik ............................ 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 61
A. Kesimpulan .............................................................................. 61
B. Saran ........................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kerangka Teori ........................................................... 30
Gambar 2.2. Kerangka Konsep ....................................................... 31
xvii
DAFTAR TABEL
Table 2.1: Klasifikasi penyebab GGK ................................................... 9
Tabel 2.2: Tanda dan gejala GGK ........................................................ 10
Tabel 2.3: Klasifikasi GGK .................................................................. 11
Tabel 3.1: Definisi operasional ............................................................. 35
Tabel 3.2: Keterangan instrumen PSQI ............................................... 40
Tabel 4.1: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor penyakit .............. 47
Tabel 4.2: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor latihan dan kelelahan
.................................................................................................. 48
Tabel 4.3: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor stres ................... 48
Tabel 4.4: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor nutrisi ................. 48
Tabel 4.5: Distribusi frekuensi kualitas tidur faktor lingkungan ......... 49
Table 4.6: Distribusi frekuensi kualitas tidur PSQI .............................. 49
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin studi pendahuluan
Lampiran 2. Surat ijin penelitian RS PKU Muhammadiyah Gombong
Lampiran 3. Surat ijin uji validitas
Lampiran 4. Surat keterangan lolos etik
Lampiran 5. Lembar informed consent
Lampiran 6. Lembar persetujuan menjadi rsponden
Lampiran 7. Kuesioner kualitas tidur berdasarkan faktor – faktor dan PSQI
Lampiran 8. Kuesioner kualitas tidur PSQI bahasa inggris
Lampiran 9. Keterangan skoring PSQI
Lampiran 10. Lembar uji validitas dan reliabilitas
Lampiran 11. Lembar revisi proposal
Lampiran 12. Lembar konsultasi bimbingan
Lampiran 13. Jadwal penelitian
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ginjal merupakan salah satu organ penting pada tubuh manusia.
Ginjal berfungsi mempertahankan homeostasis dengan cara mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit (Baradero dkk, 2008). Seseorang
dikatakan gagal ginjal apabila fungsi kedua ginjal mengalami gangguan
sampai keduanya tidak mampu menjalankan fungsi regulatorik dan
ekskretorik untuk mempertahankan keseimbangan (Lukman dkk, 2013).
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah kerusakan ginjal yang terjadi
apabila kedua ginjal mengalami kerusakan secara progresif dan
irreversible yang disebabkan karena adanya eksaserbasi nefritis, obstruksi
saluran kemih, kerusakan vaskuler akibat penyakit sistemik (diabetes
mellitus, hipertensi) dan membentuk jaringan parut pada pembuluh darah
(Baradero dkk, 2008). Selain itu dapat ditandai dengan peningkatan ureum
kreatinin dan penurunan laju filtrasi glomerulus (Baradero dkk, 2008).
Jumlah penderita gagal ginjal meningkat setiap tahunnya,
berdasarkan data dari RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar)
menunjukkan, pada tahun 2013 prevalensi gagal ginjal kronik berdasarkan
diagnosa dokter di Indonesia sebesar 0,2%. Prevalensi tertinggi di wilayah
Sulawesi Tengah sebesar 0,5%, kemudian untuk wilayah DIY, Jawa Barat,
Jawa Timur, dan Jawa Tengan masing – masing menempati urutan ke 3
dengan prosentase 0,3% (RISKESDAS, 2013).
Pada tahun 2014 prevalensi gagal ginjal di Amerika Serikat
mengalami peningkatan 50%, sebanyak 200.000 orang Amerika Serikat
melakukan terapi hemodialisa setiap tahunnya akibat gagal ginjal kronik
(Widyastuti, 2014).
2
Penderita gagal ginjal kronik di Indonesia mencapai 150 ribu
orang, dan sekitar 10 ribu orang hidupnya bergantung pada mesin dialisis
(Ismail, Hasanuddin & Bahar, 2014). Sebanyak 23% pasien gagal ginjal
disebabkan oleh penyakit DM, 46% penyakit hipertensi, 11% penyakit
kardiovaskuler, 2% penyakit serebrovaskuler, 2% penyakit saluran
pencernaan, 3% penyakit saluran kemih, 1% penyakit Tb, 2% penyakit
HBSAG/ Hepatitis B, 2% penyakit hepatitis C/ anti HCV, 4% keganasan,
5% lain-lain, dan 78% dari seluruh pasien yang mengalami penyakit ginjal
menjalani terapi hemodialisa (PERNEFRI, 2011).
Menurut Dinkes Jateng (2011) prevalensi penderita gagal ginjal
kronik di wilayah kabupaten Kebumen yaitu 3% atau 456. Dari masalah
tersebut, ada beberapa terapi yang dapat dilakukan untuk pasien gagal
ginjal kronik salah satunya yaitu terapi hemodialisa.
Hemodialisa adalah terapi pengganti fungsi ginjal yang rusak
dengan mengalirkan darah dalam tubuh melalui dialiser secara difusi dan
ultrafiltrasi, kemudian darah kembali lagi kedalam tubuh pasien untuk
mengeluarkan kelebihan cairan dan sisa hasil metabolisme dari dalam
tubuh (Baradero dkk, 2008). Biasanya dilakukan 2 kali seminggu setiap
hemodialisa 5 jam atau 3 kali seminggu dengan setiap hemodialisa 4 jam
(Suwitra, 2006). Pasien hemodialisa memiliki respon yang terganggu,
salah satunya pada kualitas tidurnya.
Tidur merupakan keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
status kesadaran pada waktu dan periode tertentu (Potter & Perry, 2006).
Menurut Virginia Henderson dalam Asmadi (2008) istirahat dan tidur
termasuk dalam urutan kelima dari ke 14 komponen kebutuhan dasar
manusia yang harus terpenuhi untuk membantu proses pemulihan kondisi
seseorang. Tidur harus tercukupi agar mendapatkan kualitas tidur yang
baik. Kualitas tidur yang menurun dapat dialami oleh siapapun termasuk
pasien hemodialisa (HD).
Pasien hemodialisa sering mengalami gangguan tidur yang
menyebabkan penurunan kualitas tidur. Penelitian Sleep disorders in
3
haemodialysis patient menyatakan bahwa prevalensi kualitas tidur yang
rendah pada 88 pasien hemodialisa kronis selama 4 bulan yaitu 79,5%,
kualitas tidur rendah (65,9%) (Sabri, et al, 2006). Kualitas tidur dapat
dipengaruhi oleh gangguan tidur yang dialami seseorang bergantung pada
tercapainya frekuensi tidur dan lama durasi tidur yang dialami pasien
gagal ginjal kronik. Kualitas tidur merupakan gambaran pencapaian
kepuasan seseorang terhadap tidurnya (Alimul, 2006).
Menurut Potter & Perry (2006) pengaruh yang muncul dari
kebutuhan tidur yang tercukupi adalah perasaan tenang dipagi hari,
energik, tidak ada keluhan gangguan tidur. Sehingga kualitas tidur yang
baik sangat penting bagi kesehatan semua orang.
Pasien hemodialisa cenderung memiliki kualitas tidur yang kurang
baik, yang dapat disebabkan karena beberapa faktor antara lain yaitu faktor
penyakit, latihan dan kelelahan, stress psikologis, nutrisi, dan lingkungan
(Alimul, 2006). Dampak dari kualitas tidur yang buruk adalah gangguan
aktifitas sehari – hari, penurunan kinerja, kurang konsentrasi dalam
menjalankan aktifitas dan sulit membuat keputusan (Potter & Perry, 2006).
Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Listiyati
tahun 2014 tentang “Tingkat Stress pada Pasien Gagal Ginjal Kronik
(GGK) yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Cilacap” didapatkan hasil
bahwa pasien GGK yang menjalani hemodialisa memiliki tingkat stress
yang tinggi, sehingga salah satu dampak dari stress tersebut dapat
berpengaruh pada penurunan kualitas tidurnya.
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong merupakan Rumah
Sakit tipe C yang didalamnya memiliki unit-unit keperawatan khusus,
salah satunya yaitu Ruang Hemodialisa. Ruang Hemodialisa merupakan
ruangan yang disediakan untuk melayani pasien yang akan melakukan cuci
darah. Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong
memiliki mesin hemodialisa sebanyak 22 mesin (4 buah mesin Nipro dan
18 mesin Fahrenheit), jumlah tempat tidur pasien sebanyak 17 buah, serta
dilengkapi 1 buah mesin reuse. Jumlah perawat di Ruang Hemodialisa
4
sebanyak 9 orang, satu diantaranya sebagai kepala ruang, dan dilengkapi
dengan 1 dokter konsultan ginjal.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 17
dan 18 Januari 2017 jumlah pasien ruang hemodialisa dihitung per Januari
2017 sebanyak 132 pasien. Peneliti melakukan wawancara terhadap 10
pasien hemodialisa. Sebanyak 80% pasien mengatakan mereka memiliki
masalah dalam tidur seperti susah tidur, mudah terbangun dimalam hari
dan sulit melanjutkan tidur, serta sering mengantuk disiang hari.
Sedangkan 20% lainnya mengatakan hanya kadang-kadang mengalami
kesulitan tidur, terlebih setelah pasien melakukan cuci darah.
Permasalahan dalam tidur yang dialami oleh 80% pasien GGK tersebut
disebabkan karena beberapa hal. Sebanyak 30% diantaranya disebabkan
karena sering berpikiran negatif tentang kondisi dan penyakitnya, kadang
merasa putus asa dan stress, 30% lagi mengatakan sering mengalami sakit
kepala yang menetap, pusing dan mual bahkan ada juga yang mengalami
muntah pada malam hari sehingga sering terbangun dan sulit melanjutkan
tidur, dan 20% lainnya mengatakan tidak tahu alasan mengapa mereka
sering terbangun dimalam hari. Pasien juga mengatakan selama menjalani
proses hemodialisa sering tertidur, dikarenakan pada malam hari pasien
sering mengalami masalah tidur. Sehingga pasien merasa waktu mereka
terbalik, seharusnya malam hari merupakan waktu yang tepat untuk
istirahat dan tidur, tetapi mereka sering terbangun dan sulit untuk tidur,
sedangkan pagi harinya mereka menjadi mengantuk dan aktivitas yang
dikerjakan kurang maksimal.
Menurut survey yang dilakukan, tampak sebagian besar pasien
hemodialisa tidur pulas saat proses hemodialisa, sehingga terkadang
pasien tidak dilakukan monitor tanda-tanda vital, padahal tindakan tersebut
sangat diperlukan untuk mengetahui tanda-tanda vital pasien yang dapat
berhubungan dengan komplikasi intra HD, seperti hipotensi, hipertensi,
hipotermi, kram, nyeri, perdarahan, dan lainnya. Menurut keluarga pasien,
50% diantaranya membenarkan tentang gangguan tidur yang sering
5
dialami oleh pasien pada malam hari sehingga kadang keluarga merasa
terganggu. Penelitian ini penting dilakukan mengingat peran perawat yang
harus menangani pasien secara menyeluruh, salah satunya yaitu pada
kualitas tidur pasien. Penelitian tentang kualitas tidur pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani terapi hemodialisa juga belum pernah dilakukan di
Ruang Hemodialisa Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong.
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian
yang berjudul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas permasalahan yang akan dibahas
dalam penelitian ini yaitu tentang “Bagaimana kualitas tidur pasien gagal
ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gombong berdasarkan faktor – faktor.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan penyakit.
b. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan latihan dan
kelelahan.
c. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan nutrisi.
d. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan stress psikologis.
6
e. Untuk mengidentifikasi kualitas tidur pasien gagal ginjal kronik
yang menjalani terapi hemodialisa berdasarkan lingkungan.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Penelitian ini memberikan informasi tentang kualitas tidur pasien
hemodialisa, sehingga melalui informasi ini peneliti berharap keluarga
dapat memotivasi dan memfasilitasi pasien untuk meningkatkan
kualitas tidurnya saat dirumah terutama pada malam hari, seperti
memberikan lingkungan yang nyaman dan tenang sehingga pasien
dapat memperbaiki pola tidurnya dan mendapatkan kualitas tidur yang
baik.
2. Bagi Perawat Hemodialisa
Sebagai bahan acuan meningkatkan standar asuhan keperawatan, dan
perlunya meningkatkan kemampuan perawat dalam mengidentifikasi
berbagai masalah keperawatan bukan hanya faktor fisik tetapi juga
faktor psikologis dan masalah lainnya secara komperhensif. Perawat
diharapkan mampu melakukan screening tentang gangguan tidur yang
dapat mempengaruhi kualitas tidur pasien yang menjalani hemodialisa.
Selain itu perawat juga diharapkan mampu memberikan hemodialisa
yang adekuat sehingga walaupun pasien sudah menjalani hemodialisa
dalam waktu lama, pasien dapat terhindar dari komplikasi penyakit dan
komplikasi terapi hemodialisa yang dapat menyebabkan kualitas tidur
yang buruk.
3. Bagi Rumah Sakit
Sebagai informasi bagi instansi pelayanan kesehatan tentang kualitas
tidur pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi
hemodialisa. Melalui penelitian ini peneliti berharap dapat
memperoleh informasi tentang pasien dan selanjutnya berdasarkan
informasi tersebut dapat dikembangkan bentuk pelayanan kesehatan
dan meningkatkan mutu standar asuhan keperawatan dan pemenuhan
7
kebutuhan tidur pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa
agar mendapat kualitas tidur yang baik.
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian
selanjutnya, serta dapat dilakukan penelitian dalam bentuk kualitatif
karena adanya keterbatasan responden dalam mengisi kuesioner
penelitian.
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sejenis dengan pnelitian ini
antara lain sebagai berikut:
1. Dewantri (2016) Gambaran Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Profesi
Ners Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro Stikes
Ngudi Waluyo Semarang. Tujuan Penelitian ini adalah untuk
mengetahui gambaran kualitas tidur pada mahasiswa profesi ners
fakultas kedokteran Universitas Diponegoro dan mahasiswa profesi
ners Ngudi Waluyo Semarang. Desain penelitian yang digunakan
yaitu research desain, yaitu strategi penelitian mengidentifikasi
masalah yang ada sebelum pengumpulan data dan menjelaskan
struktur penelitian yang akan dilakukan. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan adalah total sampling, yaitu teknik menggunakan
semua anggota populasi sebagai sampel penelitian. Perbedaan dengan
yang akan penulis teliti yaitu tempat penelitian dan populasi yang
akan diteliti. Persamaan penelitiannya terletak pada desain penelitian
yang digunakan yaitu deskriptif.
2. Rosdiana (2010) Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Insomnia Pada Pasien Gagal ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisis Di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya Dan
Garut. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan faktor yang
berhubungan dengan kejadian insomnia pada pasien gagal ginjal
kronik yang menjalani hemodialisa di RSUD Kota Tasikmalaya dan
8
Garut. Desain penelitian ini menggunakan cross sectional, yaitu
penelitian dimana peneliti mencari hubungan antara variable bebas
(faktor resiko) dengan variabel tergantung (efek) dengan melakukan
pengukuran sesaat, dimana dalam penelitian ini pengukuran variable-
variabelnya dilakukan hanya satu kali. Perbedaan penelitian yaitu
terletak pada desain penelitian yang akan digunakan. Persamaan
penelitian yaitu sama-sama meneliti tentang pasien gagal ginjal yang
menjalani terapi hemodialisa.
DAFTAR PUSTAKA
Adam, R. G., & Vaziri. (2005). Skeletal Muscle Disfunction in Chronic Renal Failur :
effect of exercise. Diperoleh dari http://ajprenal.physiology.org. diakses
pada tanggal 17 Juli 2017.
Al Anam, Munir. (2007). Hubungan Antara Kelemahan Otot dan Status Albumin
pada Penderita Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis Rutin.
Diunduh dari http://arc.ugm.ac.id. Diakses pada tanggal 17 Juli 2017
Almatsier. Sunita. (2006). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
_______. (2014). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep dan Aplikasi Kebutuhan
Dasar Klien. Jakarta: Salemba Medika.
_______. (2008). Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Bakri, S. (2005). Deteksi Dini Upaya-upaya Pencegahan Progresivitas Penyakit
Ginjal Kronik. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin Makasssar Sulawesi selatan.
Baradero, Mary, dkk. (2008). Seri Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Ginjal,
Edisi 2. Jakarta: EGC.
Basirun. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Lembaga Penelitian Pengabdian
Masyarakat STIKES Muhammadiyah Gombong.
Black & Hawks. (2005). Medical Surgical Nursing Clinical Management For
Positive Outcome 7th
Edition. Canada: Elsevier Saunders. St Louis
Missouri.
_______. (2009). Medical surgical Nursing 8th
Edition. Canada: Elsevier Saunders.
Brunner, & Suddarth. (2005). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.
Buss, Jaime Stockslager, Diane labus. (2013). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 2.
Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. (2009). Buku Saku Patofisiologi, Edisi 3. Jakarta: EGC.
Dairot, Gatot. (2003). Rasio Reduksi Ureum Dializer 0,9; 2,10 dan Dializer Seri 0,9
dengan 1,20. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.
Daugirdas, J. T., et al. (2007). Handbook of Dialysis. (4th
ed). Lippicott: Philadelphia.
Dinkes Jateng. (2011). Profil Kesehatan Jawa Tengah. Semarang: Depkes Jateng.
Hawari, D. (2008). Manajemen Stress, Cemas, dan depresi. Jakarta: FKUI.
Herijulianti, dkk. (2001). Pendidikan Kesehatan. Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
_______. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Ignatavicius & Workman. (2006). Medical surgical Nurshing Critical Thingking for
Collaborative Care. Vol 2. Elsevier Sauders: Ohia.
Ismail, Hasanuddin & Bahar, B. (2014). Hubungan Pendidikan, Pengetahuan dan
Motivasi dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di
Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Wahidin Sudiro HusodoMakassar. Jurnal
Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 1 No. 3.
Japardi, Iskandar. (2002). Penyakit Degeneratif pada Medula Spinalis. Fakultas
Kedokteran Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara.
Khasanah, K., & Hidayati, W. (2012). Kualitas Tidur Lansia Balai Rehabilitasi
Sosial “MANDIRI” Semarang. Journal Nursing Studies, I.
Listiyati. (2014). Gambaran Tingkat Stress pada Pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK)
yang Menjalani Hemodialisa di RSUD Cilacap. Stikes Muhammadiyah
Gombong.
Lukman, dkk. (2013). Hubungan Tindakan Hemodialisa dengan tingkat Depresi
Klien Penyakit Ginjal Kronik di BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
Manado. Ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1 No. 1.
Luthfian, dkk. (2016). Hubungan Kepatuhan Diet dengan Kualitas Tidur Pasien
Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisa di RSUD Kraton Kabupaten
Pekalongan. STIKES Muhammadiyah Pekajangan.
Modjod, D. (2007). Insomnia Experience, Management Strategies, and Outcomes in
ESRD Patients Undergoing Hemodyalysis. Mahidol University.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2002). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta.
_______. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nurchayati, Sofiana. (2010). Analisis Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan
Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisis di Rumah Sakit Islam Fatimah Cilacap dan Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas. Jakarta: FKUI.
Ni Komang, dkk. (2014). Hubungan Tingkat Stress dengan Kualitas Tidur pada
Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Unit
Hemodialisa RSUP Sanglah Denpassar. Bali: STIKES Wira Medika.
PERNEFRI. (2003). Konsensus dialysis Perhimpunan Nefrologi Indonesia Jakarta.
_______. (2011). Konsensus Manajemen Anemia pada Penyakit Ginjal Kronik,
Perhimpunan Nefrologi (PERNEFRI). Jakarta.
Potter, P. A., & Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Funda Mental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Jakarta: EGC.
_______. (2006). Buku Ajar Fundamental: Konsep, Prosesdan Praktik. Jakarta: EGC.
Price, S.A, & Wilson, L.M. (2003). Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit
Edisi 6. Jakarta: EGC.
_______. (2005). Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit Edisi 6. Vol 2. Jakarta:
EGC.
Puspita, Amelia. (2014) Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Hemodialisis di Unit Hemodialisa RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta. FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). (2013). Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan Kementrian RI Tahun 2013. Diakses: 6 Oktober 2016.
http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesd
as%202013.pdf.
Riwidikdo, 2008. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendekia.
Riyanto. (2011). Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Rompas, dkk. (2013). Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kualitas Tidur Pasien
Penyakit Ginjal Kronik di Poli Ginjal dan Hipertensi BLU RSUP Prof.
Dr. D Kandou Manado. Fakultas Kedokteran: Universitas Sam
Ratulangi.
Rosdiana. Ida. (2010). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Insomnia
pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Tasikmalaya dan Garut. Fakultas
Ilmu Keperawatan: Universitas Indonesia.
Sabbatini, M., Minale, B., Crispo, A., et al. (2002). Insomnia in Maintenance
Hemodialysis Patients. Nephrology Dialysis Transplantation 17: 852-
856. http://ndt.oxfordjournals.org/cgi/content/short/17/5/8/52.
Sabri, Luknis & Hastono, S. P. (2006). Statistic Kesehatan, Edisi 1. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Sabry, A. A., Zenah, H. A., Wafa, E., Mahmoud, K., et al. (2010). Sleep Disorders in
Hemodialysis Patients. Saudy Journal of Kidney Diseases and
Transplantion. Vol. 21 (2): 300-305.
Santoso, dkk. (2016). Hubungan Lama Hemodialisis dengan Penurunan Nafsu Makan
pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisa RSUD Ulin
Banjarmasin.
Santoso, Mochamad Istiadjid Eddy. (2012). Buku Ajar Etik Penelitian Kesehatan.
Malang: Universitas Brawijaya Press (UB Press).
Saputri, D. (2009). Hubungan antara Sleep Hyegiene dengan Kualitas tidur pada
Lanjut Usia di Dusun Sendowo, Kelurahan Sinduadi, Mlati, Sleman,
Yogyakarta. Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jogjakarta: Mitra Cendekia Press.
Sherry, A., Greenberg. (2012). The Geriatric Depression Scale (GDS). New York:
The Hartford Institute for Geriatric Nursing, New York University,
College of Nursing.
Smeltzer, S. C., & Bare, B. G. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi
3, Volume 2. Jakarta: EGC.
_______. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner Suddarth (Edisi 8,
Volume 1 dan 2) dengan Alih Bahasa Agung Waluyo. Jakarta: EGC.
_______. (2011). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Stanley, Mickey & Patricia G. Beare. Buku Ajar Keperawaan Gerontik (Terjemahan
Nety Juniarti & Sari Kurnianingsih). Jakarta: EGC.
Stuart, Gail W & Sunden SJ. (2006). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta: EGC.
Sudoyo, A. W., dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V Jilid III.
Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Sulistyaningsih, Dwi Retno. (2010). Efektivitas Latihan Fisik Selama Hemodialisis
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal Kronik Di
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Indonesia.
Suwitra, Ketut. (2006). Penyakit Ginjal Kronik, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid
I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbit Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
Swartzendruber et al. (2008). Hemodialysis Procedures and Complication. Diunduh
dari http://www.emedicine.com/med/topic683.htm. Diakses tanggal 20
Maret 2017.
Tarwoto, dan Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Uliyah Musrifatul, dan A. Aziz Alimul Hidayat. (2008). Keterampilan Dasar Praktik
Klinik Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.
USRDS. (2013). Annual Data Report, Cost of Chronic Kidney disease, Vol I.
Vitorino, dkk. (2015). Gangguan Kualitas Tidur pada Pasien Hemodialisis di RSUP
Sanglah Denpasar. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Wavy, W. (2008). The Relationship Between Time Management, Received Stress,
Sleep Quality and Academic Performance among University Students.
http://libproject.hkbu.edu.hk/trsimage/hp/06636306.pdf. Diakses 10
Januari 2017.
Widyastuti, R. (2014). Korelasi Lama Menjalani Hemodialisis dengan Indeks Massa
Tubuh Pasien Gagal Ginjal Kronik di RSUD Arifin Achmad Provinsi
Riau. Jurnal Gizi Volume 1 No. 2. Riau: Poltekes Kemenkes Riau.
Yasmara, Deni dkk. (2016). Rencana Asuhan Keperawatan medikal Bedah:
Diagnosis NANDA 2015-2017, Intervensi NIC dan Hasil NOC. Jakarta:
EGC.
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
JL.Yos Sudarso No. 461, Telf / Fax (0287) 472433, 473750, GOMBONG, 54413
INFORMED CONSENT
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Dengan hormat,
Dengan ini saya :
Nama : Ana Nurhidayati
Nim : A11300855
Pendidikan : Mahasiswa Ilmu Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
Alamat : Jl. Yos Sudarso No. 461 Gombong – Kebumen
Dalam rangka penelitian yang berjudul “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang
Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”. Peneliti
dengan hormat memohon kepada saudara/ saudari untuk bersedia menjadi responden pada
penelitian ini dan responden memberikan jawaban sejujur - jujurnya atas pertanyaan yang
disampaikan dengan ikhlas tanpa ada prasangka apapun. Jawaban yang diberikan semata - mata
hanya berguna untuk kepentingan penelitian ilmiah atau pengembangan ilmu pengetahuan saja,
tanpa ada maksud lain.
Atas partisipasi yang telah diberikan, peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar –
besarnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Kebumen, ……………………….
Peneliti,
Ana Nurhidayati
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MUHAMMADIYAH GOMBONG
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
JL.Yos Sudarso No. 461, Telf / Fax (0287) 472433, 473750, GOMBONG, 54413
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia menjadi responden
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan STIKES
Muhammadiyah Gombong, tentang “Kualitas Tidur Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani
Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong”. Saya mengerti bahwa
penelitian ini tidak menimbulkan dampak negatif dan data mengenai diri saya dalam penelitian
ini akan dijaga kerahasiaannya oleh peneliti. Semua berkas yang mencantumkan identitas saya
hanya akan digunakan akan dimusnahkan. Hanya peneliti yang dapat mengetahui kerahasiaan
data – data penelitian.
Demikian dengan suka rela dan tidak ada unsur paksaan dari siapapun saya bersedia
berperan serta dalam penelitian ini.
Kebumen, ……………………….
Responden
( ……………………………… )
Tanda tangan dan nama terang
JADWAL PENELITIAN
No Kegiatan
Bulan
Oktober
2016
November
2016
Desember
2016
Januari
2017
Februari
2017
Maret
2017
April
2017
Mei
2017
Juni
2017
Juli
2017
1 Mengajukan judul
2 Menetapkan judul
3 Penyusunan proposal
4 Mengajukan sidang
proposal
5 Perbaikan proposal
6 Mengajukan izin
penelitian
7 Uji coba kuisioner
8 Penelitian
9 Pengolahan data
10 Penyusunan laporan
skripsi
11 Ujian sidang skripsi
12 Perbaikan skripsi
13 Mengumpulkan skripsi
KETERAGAN SKORING Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
KOMPONEN Keterangan Skor
Komponen 1 Skor pertanyaan no #9
Komponen 2 Skor pertanyaan #2 + #5a
Skor pertanyaan #2 ( < 15 menit = 0), (16 – 30
menit = 1), (31 – 61 menit = 2), ( > 60 menit =
3) + skor pertanyaan #5a, jika jumlah skor dari
kedua pertanyaan tersebut jumlahnya 0 maka
skornya = 0, jika jumlahnya 1 – 2 = 1 ; 3 – 4 = 2
; 5 -6 = 3
Komponen 3 Skor pertanyaan #4 ( > 7 = 0 ; 6 – 7 = 1 ; 5 – 6 =
2 ; <5 = 3)
Komponen 4 Jumlah jam tidur pulas (#4) / jumlah jam
ditempat tidur( kalkulasi #1 dan #3) x 100% (>
85% = 0 ; 75 – 84% = 1 ; 65 – 74% = 2 ; < 65%
= 3)
Komponen 5 Jumlah skor 5b hingga 5j (bila jumlahnya 0
maka skornya = 0, jika jumlahnya 1 – 9 = 1 ; 10
– 18 = 2 ; 19 – 27 = 3
Komponen 6
Skor pertanyaan #6
Kompoen 7 Skor pertanyaan #7 + #8, jika jumlahnya 0 maka
skornya = 0, jika jumlahya 1 – 2 = 1 ; 3 – 4 = 2 ;
5 – 6 = 3
Total Skor Jumlah skor komponen 1 – 7 (≤ 5 = Baik, > 5 –
21 = Buruk
KUISIONER A
DATA DEMOGRAFI
Petunjuk: Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda centang (V)
pada kotak dengan jawaban sesuai dengan kondisi anda.
1. Kode Responden : ………………………………………
2. Jenis Kelamin : Laki – laki
Perempuan.
3. Umur : ……..Tahun
4. Alamat : ………………………………………
………………………………………
5. Pendidikan terakhir : Tidak Sekolah SD
SMP SMA
Perguruan tinggi
6. Pekerjaan : Bekerja Tidak Bekerja
7. Status : Menikah Belum Menikah
Janda Duda
KUISIONER B
Petunjuk: Beri tanda (V) pada kolom Sering , Kadang – kadang, atau Tidak
Pernah. Jawablah menurut pedapat anda.
KUESIONER KUALITAS TIDUR BERDASARKAN FAKTOR - FAKTOR
1. Faktor Penyakit
No Pertanyaan Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1. Saya mengalami kesulitan untuk memulai
tidur
2. Saya sulit tidur nyenyak setelah terkena
penyakit gagal ginjal dan menjalani cuci
darah
3. Saya sulit untuk tidur saat kondisi saya
kurang sehat
4. Saya sulit untuk tidur saat merasakan nyeri
5. Saya sulit untuk tidur saat merasakan mual
dan muntah
6. Saat terbangun dimalam hari, saya sulit
untuk melanjutkan tidur ke pagi hari
7. Saya sulit tidur saat merasa sakit kepala
2. Faktor Latihan dan Kelelahan
No Pertanyaan Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1. Saya sulit untuk tidur saat banyak aktifitas
2. Saya sulit untuk tidur saat merasa kelelahan
3. Saya sulit tidur dengan nyenyak saat
aktifitas dibatasi
4. Saya mudah mengantuk saat beraktifitas
5. Saya mudah lelah saat beraktifitas
6. Saya mudah mengantuk pada pagi hari
7. Saat saya merasa kelelahan, saya langsung
istirahat
3. Faktor Psikologis
No Pertanyaan Sering
Kadang-
kadang
Tidak
Pernah
1. Saat malam hari saya mengalami sulit tidur
karena mencemaskan kondisi saya
2. Saya merasa sangat takut pada penyakit
saya
3. Saya merasa terbebani dengan penyakit
yang saya derita
4. Saya khawatir akan terjadi hal – hal yang
tidak diinginkan pada diri saya
5. Selama menderita penyakit ini saya
khawatir akan mengganggu pekerjaan saya
6. Saya terbangun dimalam hari dan sulit
melanjutkan tidur kepagi hari karena
merasa cemas dengan penyakit saya
7. Saya sulit untuk tidur ketika merasa stress
dengan penyakit saya
4. Faktor Nutrisi
No Pertanyaan Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1. Saya merasa selera makan saya berkurang
sehingga tidak dapat mengahabiskan
makanan yang disediakan
2. Saya malas mengkonsumsi makanan
bergizi, sayur dan buah – buahan
3. Saya malas mengkonsumsi makanan tinggi
protein ( seperti: telur, ikan, daging, dll)
4. Saya mengkonsumsi minuman berkafein
(seperti kopi)
5. Saya sulit membatasi asupan cairan anda
seperti yang sudah dianjurkan
6. Saya sulit membatasi konsumsi makanan
yang tinggi natrium/ garam
7. Saya sulit membatasi makanan tinggi
kalium (seperti pisang)
5. FaktorLingkungan
No Pertanyaan Sering
Kadang-
kadang
Tidak
pernah
1. Saya sulit untuk tidur jika lingkungan kotor
2. Saya sulit untuk tidur jika suhu ruangan
panas
3. Saya sulit untuk tidur jika suasana
lingkungan berisik
4. Saya sulit untuk tidur jika cahaya ruangan
terlalu terang
5. Saya merasa sulit untuk tidur ketika
dirumah
6. Saya dapat tidur saat menjalani cuci darah
7. Saya merasa nyaman tidur diruang
hemodialisa walaupun satu ruangan dengan
pasien lain
KUESIONER C
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)
Petunjuk: Pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur anda selama
menjadi pasien heomodialisa (cuci darah). Jawaban anda harus menunjukkan
jawaban yang paling akurat. Jawablah semua pertanyaan.
1. Selama menjadi pasien hemodialisa, jam berapa anda biasanya pergi tidur
dimalam hari?.................................................................................................
2. Selama menjadi pasien hemodialisa, berapa menit biasanya anda habiskan
waktu ditempat tidur, sebelum anda akhirnya tertidur?................................
3. Selama menjadi pasien hemodialisa, jam berapa anda biasanya bangun
setiap pagi?.....................................................................................................
4. Selama menjadi pasien hemodialisa, berapa jam anda tidur dimalam hari?
(jumlah jam pada tidur malam)…………………………………………….
5. Selama menjadi pasien hemodialisa, seberapa sering ansda mengalami
kesulitan tidur? :
Pertanyaan Tidak pernah
Selama 1
bulan yang
lalu
(0)
1 Kali per
minggu
(1)
2 Kali per
minggu
(2)
3 Kali atau
lebih per
minggu
(3)
a. Tidak dapat tidur
dalam waktu 30
menit
b. Terbangun
ditengah malam
atau bangun pagi
terlalu cepat
c. Bangun untuk ke
kamar mandi
d. Tidak dapat
bernafas dengan
nyaman
e. Batuk atau
mendengkur
keras
f. Merasa
kedinginan
g. Merasa
kepanasan
h. Mengalami
mimpi buruk
i. Merasa nyeri atau
sakit – sakit
dibadan
j. Alasan lain
silahkan
dituliskan:
6. Selama menjadi
pasien
hemodialisa,
seberapa sering
anda
mengkonsumsi
obat untuk
membantu tidur
anda?
7. Selama menjadi
pasien
hemodialisa,
seberapa sering
muncul masalah –
masalah yang
dapat
mengganggu anda
saat makan, atau
beraktifitas
sosial?
8. Selama menjadi
pasien
hemodialisa,
berapa banyak
masalah yang
menghampiri
anda?
Pertanyaan Sangat
Baik
(0)
Baik
(1)
Buruk
(2)
Sangat
Buruk
(3)
9. Selama menjadi
pasien hemodialisa,
bagaimana anda
menilai kualitas tidur
anda secara
keseluruhan?
1. Faktor Penyakit
Correlations
skor_total
item_1 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_4 Pearson Correlation .464*
Sig. (2-tailed) .039
N 20
item_5 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .646**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_7 Pearson Correlation .863**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 8
2. Faktor Latihan dan kelelahan
Correlations
skor_total
item_1 Pearson Correlation .620**
Sig. (2-tailed) .004
N 20
item_2 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .539*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
item_4 Pearson Correlation .783**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .539*
Sig. (2-tailed) .014
N 20
item_6 Pearson Correlation .567**
Sig. (2-tailed) .009
N 20
item_7 Pearson Correlation .567**
Sig. (2-tailed) .009
N 20
skor_total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.753 8
3. Faktor Stres psikologis
Correlations
skor_total
item_1 Pearson Correlation .799**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .660**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_3 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_4 Pearson Correlation .492*
Sig. (2-tailed) .028
N 20
item_5 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_6 Pearson Correlation .705**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
item_7 Pearson Correlation .696**
Sig. (2-tailed) .001
N 20
skor_total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.768 8
4. Faktor Nutrisi
Correlations
skor_total
item_1 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_2 Pearson Correlation .800**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_4 Pearson Correlation .800**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .916**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .910**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_7 Pearson Correlation .774**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.801 8
5. Faktor Lingkungan
Correlations
skor_total
item_1 Pearson Correlation .527*
Sig. (2-tailed) .017
N 20
item_2 Pearson Correlation .879**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_3 Pearson Correlation .645**
Sig. (2-tailed) .002
N 20
item_4 Pearson Correlation .879**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_5 Pearson Correlation .938**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_6 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
item_7 Pearson Correlation .784**
Sig. (2-tailed) .000
N 20
skor_total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 20
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.789 8