KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

8
321 KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DI MOJOKERTO) (A Study about The Quality of Nursing Services a Hospitals’ Ward, Mojokerto) Abdul Muhith*, Nurwidji* *STIKES Majapahit Mojokerto, Jl. Raya Jabon Gayaman KM.02, Mojokerto Email: [email protected] ABSTRAK Pendahuluan: Saat ini, tren kunjungan rumah sakit yang ada di Mojokerto menunjukkan kecenderungan menurun. Penyebab tren yang menurun diduga berasal dari unsur man (perawat), yaitu kualitas layanan keperawatan yang belum maksimal. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kualitas layanan keperawatan pada ruang rawat inap rumah sakit di Mojokerto. Metode: Penelitian merupakan explanatory menggunakan metode survey dengan pendekatan cross-sectional. Populasi adalah perawat dan pasien yang menjalani rawat inap minimal tiga hari di RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS Rekso Waluyo di Mojokerto. Data dikumpulkan dengan lembar kuesioner dan dianalisis dengan uji statistik Regresi. Hasil: 1) ada pengaruh yang signifikan positif langsung antara kemampuan kerja, etika rumah sakit, dan perilaku kepemimpinan terhadap komitmen perawat; 2) ada pengaruh yang signifikan antara faktor kemampuan kerja (identifikasi kerja, signifikansi kerja, otonomi, dan umpan balik) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan; 3) ada pengaruh yang signifikan antara faktor etika rumah sakit (pengkomunikasian, berkaitan dengan industri, keharusan, dan spesifik) terhadap peningkatan kualitas layanan; 4) ada pengaruh yang signifikan antara faktor kepemimpinan rumah sakit (penantang risiko, memasyarakatkan atau mensosialisasikan visi misi, penggerak, penuntun, dan pendukung) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan; 5) ada pengaruh yang signifikan antara komitmen perawat (rasa kepemilikan, keterkaitan, percaya pada pimpinan, dan kesesuaian nilai) terhadap peningkatan kualitas layanan keperawatan. Diskusi: Berdasarkan hasil penelitian diketahui untuk meningkatkan kualitas layanan keperawatan, maka manajemen RSU dr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS Rekso Waluyo Mojokerto harus meningkatkan kemampuan perawat, pemberlakuan etika rumah sakit kepada seluruh perawat tanpa terkecuali, menyusun etika rumah sakit yang dapat mewakili berbagai kepentingan stakeholder , serta menjaga dan meningkatkan perilaku kepemimpinan di rumah sakit. Kata kunci: keperawatan, kualitas, layanan ( tangibility, reliability, responsiveness, assurance, empathy) ABSTRACT Introduction: Nowadays, the trend of hospital visits in Mojokerto is declining. It can caused by man (nurses), such as the quality of nursing services hasn’t been conducted optimally. This study was aimed to analyze the quality of nursing services at hospitals’ ward at Mojokerto. Method: This was explanatory research with survey method and cross sectional approach. The population were nurses and patients who undergo hospitalization minimally in three days at RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo and RS Reksa Waluyo Mojokerto. The data were collected by using questionnaire, and then will be analyzed by using regression statistical test. Result: 1) There was positive significance influence of nurses capability, hospital’s ethic, and leadership to the commitment of nurses; 2) There was significant influence of capability work (identification, significance, autonomy, and feedback) to the improvement of nursing services quality; 3) There was significant influence of hospital’s ethics (communication, relatedness with industry, compulsion, and specification) to the improvement of nursing services quality; 4) There was significant influence of leadership (challenger risk, socialization in vision and mission, supporter, guiding, and supporting) to the improvement of nursing services quality; 5) There was significant influence of nurses’ commitment (sense of belonging, sense of linking, believable leader, and suitability of value) to the improvement of nursing services quality. Discussion: It can be concluded that in order to improve the quality of nursing service, management of RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo and RS Rekso Waluyo Mojokerto should improve the ability of nurses, the enforcement of hospital ethics to all employees without exception, and develop hospital ethics that can represent various stakeholder interests, as well as maintain and improve leadership issue. Keywords: nurses, quality, services (tangibility, reliability, responsiveness, assurance, empathy) PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan salah satu bentuk industri jasa, di mana eksis dan tidaknya sebuah rumah sakit tergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat dalam menggunakan jasa rumah sakit tersebut. Kualitas pelayanan rumah sakit menjadi harapan bagi masyarakat. Kualitas pelayanan keperawatan biasanya dikaitkan dengan proses penyembuhan, berkurangnya rasa sakit, kecepatan dalam pelayanan, keramahtamahan, dan tarif pelayanan yang murah (Wiyono,

Transcript of KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

Page 1: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

321

KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DI MOJOKERTO)

(A Study about The Quality of Nursing Services a Hospitals’ Ward, Mojokerto)

Abdul Muhith*, Nurwidji**STIKESMajapahitMojokerto,Jl.RayaJabonGayamanKM.02,Mojokerto

Email:[email protected]

ABSTRAK

Pendahuluan: Saat ini, trenkunjungan rumah sakit yangadadiMojokertomenunjukkankecenderunganmenurun.Penyebabtrenyangmenurundidugaberasaldariunsurman(perawat),yaitukualitaslayanankeperawatanyangbelummaksimal.TujuanpenelitianiniadalahmenganalisiskualitaslayanankeperawatanpadaruangrawatinaprumahsakitdiMojokerto.Metode:Penelitianmerupakanexplanatory menggunakanmetodesurveydenganpendekatancross-sectional.Populasiadalahperawat danpasienyangmenjalanirawatinapminimaltigaharidiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyodiMojokerto.Datadikumpulkandenganlembarkuesionerdandianalisisdenganujistatistik Regresi.Hasil: 1) ada pengaruh yang signifikan positif langsung antara kemampuan kerja, etika rumah sakit, dan perilakukepemimpinanterhadapkomitmenperawat;2)adapengaruhyangsignifikanantarafaktorkemampuankerja(identifikasikerja,signifikansikerja,otonomi,danumpanbalik)terhadappeningkatankualitaslayanankeperawatan;3)adapengaruhyangsignifikanantarafaktoretikarumahsakit(pengkomunikasian,berkaitandenganindustri,keharusan,danspesifik)terhadap peningkatan kualitas layanan; 4) ada pengaruh yang signifikan antara faktor kepemimpinan rumah sakit(penantangrisiko,memasyarakatkanataumensosialisasikanvisimisi,penggerak,penuntun,danpendukung)terhadappeningkatankualitaslayanankeperawatan;5)adapengaruhyangsignifikanantarakomitmenperawat(rasakepemilikan,keterkaitan,percayapadapimpinan,dankesesuaiannilai)terhadappeningkatankualitaslayanankeperawatan.Diskusi:Berdasarkanhasilpenelitiandiketahuiuntukmeningkatkankualitaslayanankeperawatan,makamanajemenRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokertoharusmeningkatkankemampuanperawat,pemberlakuanetikarumahsakitkepadaseluruhperawattanpaterkecuali,menyusunetikarumahsakityangdapatmewakiliberbagaikepentinganstakeholder,sertamenjagadanmeningkatkanperilakukepemimpinandirumahsakit.

Kata kunci:keperawatan,kualitas,layanan(tangibility, reliability, responsiveness, assurance, empathy)

ABSTRACT

Introduction: Nowadays, the trend of hospital visits in Mojokerto is declining. It can caused by man (nurses), such as the quality of nursing services hasn’t been conducted optimally. This study was aimed to analyze the quality of nursing services at hospitals’ ward at Mojokerto. Method: This was explanatory research with survey method and cross sectional approach. The population were nurses and patients who undergo hospitalization minimally in three days at RSU. Dr. Wahidin Sudiro Husodo and RS Reksa Waluyo Mojokerto. The data were collected by using questionnaire, and then will be analyzed by using regression statistical test. Result: 1) There was positive significance influence of nurses capability, hospital’s ethic, and leadership to the commitment of nurses; 2) There was significant influence of capability work (identification, significance, autonomy, and feedback) to the improvement of nursing services quality; 3) There was significant influence of hospital’s ethics (communication, relatedness with industry, compulsion, and specification) to the improvement of nursing services quality; 4) There was significant influence of leadership (challenger risk, socialization in vision and mission, supporter, guiding, and supporting) to the improvement of nursing services quality; 5) There was significant influence of nurses’ commitment (sense of belonging, sense of linking, believable leader, and suitability of value) to the improvement of nursing services quality. Discussion: It can be concluded that in order to improve the quality of nursing service, management of RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo and RS Rekso Waluyo Mojokerto should improve the ability of nurses, the enforcement of hospital ethics to all employees without exception, and develop hospital ethics that can represent various stakeholder interests, as well as maintain and improve leadership issue.

Keywords: nurses, quality, services (tangibility, reliability, responsiveness, assurance, empathy)

PENDAHULUAN

Rumah sakit merupakan salah satubentuk industri jasa, di mana eksis dantidaknya sebuah rumah sakit tergantungpada tingkatkepercayaanmasyarakatdalammenggunakan jasa rumah sakit tersebut.

Kualitas pelayanan rumah sakit menjadiharapanbagimasyarakat.Kualitaspelayanankeperawatanbiasanyadikaitkandenganprosespenyembuhan, berkurangnya rasa sakit,kecepatandalampelayanan,keramahtamahan,dan tarif pelayanan yang murah (Wiyono,

Page 2: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:321–328

322

1999). Menurut Wiyono (1999), kualitaslayanan merupakan gambaran total sifatdari suatu produk atau jasa pelayanan yangberhubungan dengan kemampuannya untukmemenuhi kepuasan. Untuk memenangkansebuah persaingan global dalam merebutpangsa pasar dan makin dipercaya olehmasyarakat, maka rumah sakit harus bisamemberikan jaminan kepuasan kepadapasien.Peningkatankualitaspelayananyangkomprehensifdanmenyeluruhterutamapadapelayanan keperawatan bisa menjadi modalutamanya.Pelayanankeperawatanmerupakangaristerdepan( frontliners)dalampemberianpelayananjasarumahsakit,dimanaperawatselalu berada bersama pasien selama pasienrawatinapdirumahsakit.

Keperawatan sebagai pelayananprofesionalbersifathumanistik,menggunakanpendekatan holistik, dilakukan berdasarkanilmudankiatkeperawatan,berorientasikepadakebutuhan pasien, mengacu pada standarprofesional keperawatan, dan menggunakanetika keperawatan sebagai tuntutan utama.Pelayanan keperawatan yang berkualitasmerupakansalahsatukebutuhandasaryangdiperlukansetiaporang.Sampaisaatini,paraahli keperawatan dan kesehatan senantiasaberusaha meningkatkan mutu diri, profesi,maupun peralatan keperawatan, demikianpula kemampuan manajerial keperawatan,khususnya manajemen kualitas pelayanankeperawatan juga ditingkatkan (Nursalam,2003). Sebagai contoh apabila peralatankeperawatan sebagai salah satu sarana didalam melayani pasien tidak tersedia dalamjumlah yang mencukupi (misalnya, jumlahtensimeter untuk mengukur tekanan darahpasien secara rutin setiap pagi jumlahnyatidakmencukupi).Apabilaperalatantersebuttidakdapatberfungsisebagaimanamestinya,hal ini mencerminkan bahwa pelayananyangdiberikanolehrumahsakitkepadaparaperawat(pelayananinternal)tidakberkualitas.Apabila kualitas pelayanan internal rendahmaka akan berpengaruh terhadap kinerjaperawat dalam melayani pasien. Kualitaspelayanan internal yang rendah akanmengakibatkanperawattidakdapatmelayanipasiensecaraoptimal.Perawatyangtidakpuas

terhadapkinerjaperawatakanmenunjukkanperilaku tidak loyal terhadap rumah sakit,seperti misalnya rentan untuk pindah kerjakerumahsakitlainyangmemilikiperalatanjauhlebihlengkapdanberkualitasyangdapatmenunjang kelancaran pekerjaannya. Selainitu, akibat dari ketidakpuasan kerja perawatjugaberpengaruhterhadapkualitaspelayananyang diberikan oleh perawat kepada pasien(pelayanan eksternal). Apabila pelayananyang diberikan kepada pasien berkualitasrendah, hal ini akan membawa pengaruhpadaketidakpuasanpasienterhadappelayanankeperawatanyangmerekaterima,khususnyakepuasanpasienpadaaspekinterpersonalakanrendah. Akibat dari ketidakpuasan terhadappelayanan keperawatan yang diterimanyatersebut, pasien akan berperilaku negatifseperti misalnya menceritakan hal buruksehubungan dengan pelayanan keperawatandirumahsakityangbersangkutan.

Era globalisasi dan era informasitelahmenyebabkanberkembangnyatuntutanbarudisegalasektor,tidakterkecualidalamsektorpelayanankesehatan.Haltersebuttelahmembuat dunia keperawatan di Indonesiauntuk terus mengembangkan kualitaspelayanan keperawatan. Namun, masih adahambatanyangdihadapiolehkeperawatandiIndonesia, di antaranya adalah keterbatasansumber daya manusia bidang keperawatandan ketersediaan teknologi informasi secaraterpadu(Rini,2009).

Berkurangnyakepercayaanmasyarakatpada industri rumah sakit berdampak padamenurunnya jumlah pengguna jasa rumahsakit.Calonpenggunajaditidakpercayaakanpelayananyangdiberikandanakanberpalingke rumah sakit lain yang lebih menjanjikandanlebihrepresentatif.Saatinitrenkualitaslayanan rumah sakit yang adadiMojokertomenunjukkanmasihbelumoptimal.Penyebabtren yang menurun di ruangan rawat inaprumah sakit diduga karena unsur manusia(perawat)yaitukualitaspelayanankeperawatanyang belum maksimal dalam memberikanpelayanan keperawatan. Perawat merupakansalah satu bagi dari sistem pelayanankesehatandi rumahsakit.MenurutAditama(2003),keperawatanadalahsalahsatuprofesi

Page 3: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

KualitasLayananKeperawatan(AbdulMuhithdanNurwidji)

323

dirumahsakityangberperanpentingdalammenjalankan pekerjaannya, seorang perawatmenggunakanstandarpraktikkeperawatan.

BAHAN DAN METODE

Penelitian merupakan explanatory menggunakan metode survey denganpendekatan cross-sectional. Populasi adalahperawat danpasienyangmenjalanirawatinapminimaltigaharidiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyodiMojokerto.Kriteriasampeluntukpasien,adalah1)pasienatau keluarga berusia di atas 17 tahun; dan2) mampu menjawab pertanyaan yangdiberikan. Sedangkan kriteria sampel untukperawat,adalahperawat yangbertugasdiunitinstalasirawatinapdiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyo,diambildenganstratified random sampling berdasarkanstrataperawat.

Variabelterdiriatas3kelompok,yakni:1)variabeleksogen(yaitu,kemampuankerja,etikarumahsakit,danperilakukepemimpinandi rumah sakit); 2) variabel endogen intervening, yaitu komitmen perawat; dan3) variabel endogen, yaitu kualitas layanan.Variabel kemampuan kerja diukur dengankuesioner job characteristics Hackman danOldman (Luthans, 1998), etika rumah sakitdiukur dengan kuesioner corporate ethics (Murphy, 1995) dan program ethics control orientation (Weaver et al., 1999), perilakukepemimpinan rumah sakit diukur denganLeadership Practice Inventory (LPI-Others) (Kouzes dan Posner, 1990; Smith, 1996),komitmen perawat diukur dengan The Origanizatiorial Commitment Questionaire (Mowday et al., 1979; Luthans, 1998), sertakualitaslayanandiukurdenganmenggunakankuesionerServqual (Parasuramanet al, 1988)dan Imrie (2002) yang telah disesuaikandengankarakteristikjasalayanankeperawatanrumahsakit.Pengujiankeberlakukanhipotesisyang telah dirumuskan dalam penelitian inimenggunakanteknikanalisisujiregresiyaituuntuk mengetahui ada tidaknya pengaruhvariabelyangditeliti.

HASIL

Tabel1.Hasilanalisisterhadapaspektampilanfisik(tangibility) perawat

No Aspek tampilan fisik (tangibility) Frekuensi %

1 Sangattidakbaik 1 2,02 Tidakbaik 3 6,03 Kurangbaik 10 20,04 Baik 33 66,05 Sangatbaik 3 6,0

Total 50 100,0

Tabel2. Hasil analisis terhadap aspekkehandalan(reliability)

NoAspek

kehandalan (reliability)

Frekuensi %

1 Sangattidakbaik 1 2,02 Tidakbaik 3 6,03 Kurangbaik 14 28,04 Baik 29 58,05 Sangatbaik 3 6,0

Total 50 100,0

Tabel3. Hasil analisis terhadap aspek dayatanggap(responsiveness)perawat

No

Aspek daya tanggap

(responsiveness) petugas

Frekuensi %

1 Sangattidakbaik 2 4,02 Tidakbaik 4 8,03 Kurangbaik 13 26,04 Baik 28 56,05 Sangatbaik 3 6,0

Total 50 100,0

Tabel4. Hasilanalisisterhadapaspekjaminanrasaaman(assurance)

NoAspek jaminana

rasa aman (assurance)

Frekuensi %

1 Sangattidakbaik 1 2,02 Tidakbaik 5 10,03 Kurangbaik 12 24,04 Baik 29 58,05 Sangatbaik 3 6,0

Total 50 100,0

Page 4: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:321–328

324

Berdasarkantabel6diperolehinformasibahwa nilai signifikansi (p) pada faktorkemampuan kerja perawat adalah p=0,753lebih dari 0,05 yang terdiri dari identifikasikerja(p=0,360),signifikansikerja(p=0,520),otonomi (p=0,984), dan umpan balik (p=0,743) lebih dari α 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa adapengaruh yang signifikan antarafaktor kemampuan kerja (identifikasi kerja,signifikansikerja,otonomidanumpanbalik)terhadap peningkatan kualitas layanan diruangrawatinaprumahsakitMojokerto.

Tabel 7 menginformasikan bahwanilaisignifikansi(p)darifaktoretikarumahsakit adalah p=0,979 lebih dari 0,05. Halini menunjukkan bahwaadapengaruh yangsignifikan antara faktor etika rumah sakit(pengkomunikasian,berkaitandenganindustri,keharusan,danspesifik)terhadappeningkatankualitas layanandi ruang rawat inap rumahsakitMojokerto.

Berdasarkan tabel 8 diperolehinformasibahwanilaisignifikansipadafaktorkepemimpinan perawat p=0,321 lebih dari0,05. Hal ini berarti bahwa ada pengaruhyangsignifikanantarafaktorkepemimpinan

Tabel5.Hasilanalisisterhadapaspekempati(empathy) perawat

NoAspek empati

(empathy) petugas

Frekuensi %

1 Sangattidakbaik 1 2,02 Tidakbaik 6 12,03 Kurangbaik 10 20,04 Baik 30 60,05 Sangatbaik 3 6,0

Total 50 100,0

Tabel6 Hasilujipengaruhfaktorkemampuankerja(identifikasikerja,signifikansikerja, otonomi dan umpan balik)terhadap meningkatkan kualitaslayanan

No Variabel SignifikansiFaktorKemampuanKerja 0,753

1 Identifikasikerja 0,3602 Signifikansikerja 0,5203 Otonomi 0,9844 Umpanbalik 0,743

Tabel7 Hasilujipengaruhfaktoretikarumahsakit (pengkomunikasian, berkaitandengan industri, keharusan, danspesifik) terhadap meningkatkankualitaslayanan

No Variabel SignifikansiFaktorEtikaRumahSakit 0,9791 Pengkomunikasian 0,7232 Berkaitandengan

industri0,885

3 Keharusan 0,5754 Spesifik 0,953

Tabel8 Hasil uji pengaruh faktor kepe-mimpinankeperawatanrumahsakit(penantangrisiko,memasyarakatkanatau mensosialisasikan visi misi,penggerak,penuntun,danpendukung)terhadap meningkatkan kualitaslayanan

No Variabel SignifikansiFaktorKepemimpinanPerawat

0,321

1 Penantangrisiko 0,5052 Memasyarakatkan/

mensosialisasikanvisimisi

0,759

3 Penggerak 0,8494 Penuntun 0,3095 Pendukung 0,714

Tabel9. Hasil uji pengaruh komitmenperawat (rasa kepemilikan, rasaketerkaitan,percayapadapimpinan,dan kesesuaian nilai) terhadapmeningkatkankualitaslayanan

No Variabel SignifikansiFaktorKomitmenPerawat 0,0011 Rasakepemilikan 0,7052 Rasaketerkaitan 0,2173 Percayapadapimpinan 0,1914 Kesesuaiannilai 0,000

keperawatan rumah sakit (penantang risiko,memasyarakatkan/mensosialisasikan visimisi,penggerak,penuntun,danpendukung)terhadap peningkatan kualitas layanan diruangrawatinaprumahsakitMojokerto.

Tabel 9 menginformasikan bahwaterdapat pengaruh yang signifikan antara

Page 5: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

KualitasLayananKeperawatan(AbdulMuhithdanNurwidji)

325

komitmen perawat (rasa kepemilikan, rasaketerkaitan, percaya pada pimpinan, dankesesuaian nilai) terhadap kinerja perawatdalammeningkatkankualitaslayanandiruangrawatinaprumahsakitMojokerto.

PEMBAHASAN

KemampuankerjaperawatdiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokertomemilikipengaruhyangsignifikanterhadap kualitas layanan, telah dibuktikankeabsahannya melalui pengujian hipotesis.Hasil dari pengujian tersebut menyatakanbahwa kemampuan kerja perawat di RSUdr.WahidinSudiroHusododanrumahsakitReksoWaluyoMojokertoberpengaruhsecarasignifikanpositiflangsungterhadapkualitaslayanan keperawatan, dengan koefisienjalur sebesar 0,35. Hasil ini diperkuat olehperolehan nilai p=0,000 (< 0, 05) yangmenunjukkan bahwa hubungan terbuktisecara signifikan antara kemampuan kerjaperawatdengankualitaslayanankeperawatan.Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggikemampuankerjaperawatdiRSUdr.WahidinSudiro Husodo dan RS Rekso WaluyoMojokerto(berdasarkandimensiatauindikatoridentifikasikerja,signifikansikerja,otonomi,dan umpan balik), maka tingkat kualitaslayananrawatinapdirumahsakitberdasarkanpenilaianperawatsemakinbaikpula.

Hasil penelitian ini konsisten denganteori interaktifpemasaranGronroos(Kotler,2000), yang menekankan pentingnya prosespenyampaian layanan kepada pelanggan.Secara implisit (tidak langsung) kompetensikaryawan memberikan pengaruh terhadapkualitas layanan melalui terciptanya iklimlayanan yang dapat memuaskan pelanggan.Kualitas iklim penyajian layanan oleh parapenyaji layanan ini dikenal dengan istilahinternal service quality,yangpadaprinsipnyadipengaruhiolehberbagaifaktor,antaralainkemampuan karyawan, sistem kerja, dankarakteristikdariorganisasi.

Selain penemuan terhadap pengaruhpositif langsung dan signifikan antarakemampuan kerja perawat dengan kualitaslayanan keperawatan, penelit ian ini

membuktikanpulabahwadalamhubungannyadengan kualitas layanan, terdapat pulapengaruh positif dan tidak langsung antarakemampuan kerja perawat dengan kualitaslayanan. Ini disebabkan oleh keberadaanvariabel komitmen perawat sebagai variabelyang mengantarai kemampuankerja dengankualitaslayanan.TemuaninimengindikasikanbahwakemampuankerjaperawatdiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokerto tidak semata-mata berpengaruhlangsungterhadapkualitaslayanan,tetapijugaberpengaruhtidaklangsungmelaluivariabelkomitmenperawat.TemuaninimempertegaspendapatLuthans(1998:200)yangmenyatakanbahwa variabel komitmen karyawan dapatdiperlakukan sebagai variabel antara yangmengantarai hubungan kausal antar duavariabellain.

Pendugaan terhadap hubungan yangsignifikanantaraetikayangberlakudiRSUdr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS ReksoWaluyo Mojokerto dengan kualitas layanankeperawatan telah dibuktikan melaluipengujianhipotesis.Hasilyangdiperolehdaripengujianterhadaphipotesisiniadalahbahwaetika rumah sakit berpengaruh langsungdan signifikan terhadap kualitas layanankeperawatan,dengankoefisienjalursebesar0,94.Sedangkansignifikansihasilinidibuktikandengan perolehan nilai CR>2 (uji t), denganp<0.05.Temuan inimengindikasikanbahwasemakin baik pemberlakuan etika rumahsakitdilingkunganRSUdr.WahidinSudiroHusodo dan RS Rekso Waluyo Mojokerto,serta semakin baik penilaian perawat padaapayangterkandungdalametikarumahsakit,akanmenyebabkankualitaslayananmenjadisemakintinggi.

Temuan empiris ini sejalan denganbeberapatemuanRobbins(Murphy,1995),dimanapadakodeetikperusahaan-perusahaanbesardidunia,salahsatunyaadalahbersikapbaiklah pada pelanggan anda. Pernyataanini memiliki makna yang sangat luas, yangartinyabahwaperlakukanpelanggandengansebaik-baiknyadenganmemberikan layananyangberkualitaskepadaparapelanggan.

Di antara ketiga variabel yangdiprediksikan sebagai pembangun kualitas

Page 6: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:321–328

326

layanan keperawatan, variabel etika rumahsakit ini yang memiliki pengaruh terbesar,yaknisebesar0,94.Selainpenemuanterhadappengaruhpositiflangsungantaraetikarumahsakit dengan kualitas layanan keperawatan,ditemukanpulapengaruhpositiftidaklangsungantara etika rumah sakit dengan kualitaslayanankeperawatan.HasilInimenunjukkanbahwa dalam hubungan etika rumah sakitdengankualitaslayanankeperawatan,terdapatvariabel yang mengantarai hubungan antarakedua variabel tersebut, yakni variabelkomitmen perawat. Dengan demikian dapatdinyatakanbahwadalamrangkameningkatkankualitaslayanankeperawatanRSUdr.WahidinSudiro Husodo dan Waluyo Mojokerto,pihak manajemen rumah sakit harus lebihmengutamakan pemberlakuan etika rumahsakit, serta lebih memperhatikan penilaianperawatpadaapayangterkandungpadaetikarumahsakittersebut.Selainetikarumahsakit,dalamhubungannyadengankualitaslayanankeperawatan manajemen rumah sakit jugaharus memberikan perhatian secara khususpadakomitmenperawatpadarumahsakit.

Perilaku kepemimpinan RSU dr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokertomemilikipengaruhyangsignifikanterhadapkualitaslayanankeperawatanmelaluihasil pengujian hipotesis, telah terbuktikeabsahannya. Hasil pengujian terhadapdugaan ini menemukan bahwa perilakukepemimpinan RSU dr. Wahidin SudiroHusodo dan RS Rekso Waluyo Mojokertoberpengaruhpositiflangsungsecarasignifikanterhadapkualitaslayanankeperawatandengankoefisien jalur sebesar 0,71. Sedangkan,signifikansi hasil ini dibuktikan denganperolehannilaiCR>2 (uji t), denganp<0.05.Hasil studi ini mengindikasikan bahwaapabila para bawahan menilai baik perilakukepemimpinan,makatingkatkualitaslayanankeperawatan rawat inap akan semakin baikpula.

Pada dasarnya studi ini konsistendengan temuan para ahli sebelumnya yangmenyatakanbahwaterdapathubunganantarakepemimpinan dengan motivasi dan kinerjapara bawahan. Smith (1996) menyatakanbahwa perilaku kepemimpinan sangat

mempengaruhikeberhasilansuatuorganisasi.Pernyataan ini menyiratkan bahwa perilakukepemimpinan seorang pimpinan tercerminpadaperilakuparakaryawannya.Olehkarenaitu, perilaku kepemimpinan yang dapatmenjadi contoh positif bagi karyawannya,mampu mengarahkan karyawan untukmengoptimalkankinerjanya.

Selain pengaruh langsung antaraperilaku kepemimpinan dengan kualitaslayanan keperawatan, yang telah terbuktisecaraempiris.Terdapatpulapengaruhtidaklangsung antara perilaku kepemimpinandengankualitaslayanankeperawatan.Keadaanini menunjukkan bahwa dalam menelaahhubungan antara perilaku kepemimpinandengankualitaslayanankeperawatan,terdapatsatu variabel yang mengantarai hubungantersebut, yakni variabel komitmen perawat.Dengan demikian temuan terapan darihasil studi ini adalah bahwa dalam rangkameningkatkan kualitas layanan rawat inappasiendiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokerto,membutuhkanseorang pimpinan yang memiliki perilakukepemimpinan sebagai penantang risiko,memasyarakatkanvisirumahsakit,penggerak,penuntun,danpendukungperawat.Perilakupimpinan inilah yang menciptakan iklimlayanankeperawatanrumahsakitberkualitasberdasarkanpenilaianpasiensebagaipenggunalayanankeperawatanrumahsakit.Olehkarenaitu,perilakukepemimpinanpimpinandiRSUdr. Wahidin Sudiro Husodo dan RS ReksoWaluyo Mojokerto, (khususnya perilakusebagai penantang risiko, memasyarakatkanvisi rumah sakit, penggerak, penuntun danpendukung)haruslebihditingkatkanlagi.

KomitmenperawatdiRSUdr.WahidinSudiro Husodo dan RS Rekso WaluyoMojokertomemilikipengaruhyangsignifikanterhadap kualitas layanan keperawatan.Berdasarkanpengujianhipotesis,makahasilpengujianmenunjukkanditerimanyadugaanyang menyatakan bahwa terdapat pengaruhlangsung yang signifikan antara komitmenperawatdengankualitaslayanankeperawatan,meskipun koefisien pengaruh tersebutmemilikinilaiCR>2,0sertap<0,05.Hasilinimengindikasikan bahwa terdapat pengaruh

Page 7: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

KualitasLayananKeperawatan(AbdulMuhithdanNurwidji)

327

yangsalingbertolakbelakangantarakomitmenperawatdengankualitaslayanankeperawatan.Ini berarti bahwa dalam konteks komitmenperawatdiRSUdr.WahidinSudiroHusododanRSReksoWaluyoMojokerto(berdasarkanindikatorkepemilikan,ketertarikan,percayadan kesamaan nilai), memiliki pengaruhyang saling bertolak belakang terhadapkualitas layanan keperawatan (berdasarkanindikator tangibility, reliability, empathy, responsiveness, assurance).

Padadasarnyakualitaslayananrumahsakit yang diukur oleh pasien merupakansalah satu pengukuran terhadap kinerjalayanan yang disajikan oleh rumah sakit.Berdasarkanpendapatparaahliterdapattigasudut pandang ataukelompokvariabel yangdapatditelaahdalammenjelaskanhubunganantara komitmen dengan kinerja karyawan(komitmen karyawan dan outcomes darikomitmenkaryawan),antaralain:1)kelompokvariabel yang menggambarkan karakteristikpekerjaan yang harus dihasilkan karyawan;2) kelompok variabel yang menggambarkankarakteristik perusahaan; serta 3) kelompokvariabel yang menggambarkan karakteristikdari para karyawan dalam bekerja. Ketigakelompok variabel ini menjelaskan adanyahubunganantaravariabelkomitmenkaryawandengan variabel outcomes dari komitmentersebut. Nampaknya temuan atau hasilanalisisterhadaphubunganantarakomitmenkaryawan dengan kualitas layanan inimendukungtemuanSteers(1977).Penjelasanterhadap fenomena ini telah disinggungolehLuthans (1998:150)denganmenyatakanbahwapendefinisiandarivariabelkomitmenkaryawan dan indikator yang membangunkomitmenkaryawantersebut(antecedentsdarikomitmenkaryawan)memilikikemungkinanmenjadi penyebab tidak adanya hubungansignifikanantarakomitmenkaryawandenganoutcomes komitmentersebut.

SIMPULAN DAN SARANSimpulan

Seca ra keselu r u han penga r u hkemampuan kerja, etika rumah sakit, danperilakukepemimpinanpimpinanrumahsakit,

serta komitmen perawat terhadap kualitaslayanankeperawatandapatdibuktikansecaraempirisdanteoritis.Temuaninimemberikangambaranbahwadalamrangkameningkatkankualitaslayanankeperawatan,manajemenRSUdr.WahidinSudiroHusododanReksoWaluyoMojokerto harus meningkatkan kemampuanperawat, meningkatkan pemberlakuan etikarumahsakitkepadaseluruhkaryawanrumahsakittanpaterkecuali,menyusunsuatuetikarumah sakit yang dapat mewakili berbagaikepentingan stakeholder rumah sakit,serta menjaga dan meningkatkan perilakukepemimpinanpimpinanrumahsakit.

Saran

Manajemen rumah sakit diharapkanmembenahi lagi job spesifications perawatdi rumah sakit untuk menghilangkan kesanbahwa para perawat cenderung melakukanpekerjaanapasaja(serabutan).Selainitu,untukmencegahtimbulnyaperasaanterbebaniolehrutinitas pekerjaan sehari-hari, manajemenrumahsakitsebaiknyamencanangkanprogrammeningkatkan kemampuan, dengan berbasisopen space coursesecaraberkala(yaitusuatuprogram pelatihan yang diadakan di alamterbuka), yang dimaksudkan untuk meng-upgrade kemampuan sekaligus secara tidaklangsung relaksasi dari rutinitas dan bebanpekerjaansehari-hari.

Pihak manajemen rumah sakitdiharapkanjugamemberikanekstraperhatiankepada para karyawan rumah sakit (tanpaterkecuali), berkenaan dengan prestasi yangdicapai oleh mereka melalui pengevaluasiankinerja perawat per t r iwulan sekali.Penghargaan tersebut tidak harus berupabendayangmahal,akantetapisubstansidariituadalahpengakuandaripihakmanajemenrumahsakitpadakeberadaanperawat, sertamenunjukkan kepedulian rumah sakit padakinerjaperawat.Keadaaniniakanmempertebalsense of belongingperawatpadarumahsakit,sertamenumbuhkaniklimkompetisidiantaraperawat sehingga semangat kerja merekamenjadi lebih tinggi lagi. Pihak manajemenrumah sakit juga dapat menerapkan Good Hospital Governance, yakni pengelolaanterhadapkualitas layanankeperawatanyang

Page 8: KUALITAS LAYANAN KEPERAWATAN (STUDI TENTANG RUANG …

JurnalNersVol.9No.2Oktober2014:321–328

328

baik.Konsepinimemfokuskanpadaprinsip-prinsip akuntabilitas, profesionalisme, dantranparansi.

Board of director rumah sakitdiharapkan berperilaku sebagai penantangrisiko,memasyarakatkanmisirumahsakitdiantara para perawat rumah sakit, bertindaksebagaimotivator,penuntun,danpendukungbagi para perawat rumah sakit. Dengandemikianpimpinanakanmenjadi figurbagiparabawahan, sehingga tidakmenimbulkansalah persepsi dan akan menimbulkanconfidence in management leadershiprumahsakit.

KEPUSTAKAAN

Aditama. 2006. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Universitas IndonesiaPress,Jakarta

Gronroos. 1995. Relationship marketing thestrategycontinum,Journal of Academy of Marketing Science, Vol. 23, No. 4,pp.252–254.

Kotler .1997. Marketing Management, Analysis, Planning, Implementation and Control, Nine Edition,NewJersey:PrenticeHallInternational,Inc.

Kotler.2000.Marketing management,10th ed,UnitedStates:PrenticeHall,EnglewoodCliffs.

Kotler and Amstrong. 2001. Principles of marketing, Ninth Edition,USA:PrenticeHallInc.

Luthans. 1998. Organizational behavior,Eight Edition,NewJersey,USA:IrwinMcGraw-Hill.

Murphy. 1995. Corporate ethics statement:current status and future prospect,Journal of Business Ethics,Vol.99,p.575–587.

Nursalam. 2003. Proses dan dokumentasi keperawatan. Jakar ta: SalembaMedika.

Parasuraman, Berry, and Zeithaml. 1998.Servqual: a multiple-item scale formeasuring consumer perceptions forservice quality, Journal of Retailing,64,p.12–40.

Rini. 2009. Perkembangan TI dalam rumah sakit. Jakarta:ECG.

Robbins. 1996. Organizational behavior, concepts, controversies, aplications,7 th-ed,NewJersey,USA:PrenticeHallInc.

Smith.1996.Total quality service: principles, practices & implementation. Singapore:SSMBPublishingDivision.

Steers. 1977. Antecedent and outcomesof organizat ional commitment,Administrative Science Qartely, Vol.22,p.46–56.

Wiyono. 2000.Manajemen Mutu Paripurna Pelayanan Kesehatan.Jakarta:SalembaMedika.