Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

17

Transcript of Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Page 1: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Page 2: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

KUALITAS BENSIN

Page 3: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Mutu atau kualitas bensin ditentukan oleh persentase isooktana yang terkandung di dalamnya atau yang biasa disebut sebagai bilangan oktan.)

Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin tersebut. Bensin premium memiliki bilangan oktan 82, sedangkan bensin super

memiliki bilangan oktan 98. Untuk meningkatkan bilangan oktan bensin, ditambahkan satu zat yang disebut TEL (tetraetil lead) atau tetraetil timbal. Penambahan TEL dalam konsentrasi sampai 0,01% ke dalam bensin dapat menaikkan bilangan oktan, sehingga ketukan pada mesin dapat dikurangi. Namun demikian penggunaan TEL ini memberikan dampak yang tidak baik bagi kesehatan manusia.

Page 4: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

BILANGAN OKTAN

Page 5: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Pengertian Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan

bakar untuk mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam mesin. Nilai bilangan oktan 0 ditetapkan untuk n-heptana yang mudah terbakar, dan nilai 100 untuk isooktana yang tidak mudah terbakar.

Suatu campuran 30% n heptana dan 70% isooktana akan mempunyai bilangan oktan:

= (30/100 x 0) + (70/100 x 100) = 70

Bilangan oktan suatu bensin dapat ditentukan melalui uji pembakaran sampel bensin untuk memperoleh karakteristik pembakarannya. Karakteristik tersebut kemudian dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari berbagai campuran n-heptana dan isooktana. Jika ada karakteristik yang sesuai, maka kadar isooktana dalam campuran n-heptana dan isooktana tersebut digunakan untuk menyatakan nilai bilangan oktan dari bensin yang diuji.

Page 6: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Fraksi bensin umumnya mempunyai bilangan oktan ~70. Untuk menaikkan nilai bilangan oktan tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan:

-Mengubah hidrokarbon rantai lurus dalam fraksi bensin menjadi hidrokarbon rantai bercabang melalui proses reforming Contohnya mengubah n-oktana menjadi isooktana.

-Menambahkan hidrokarbon alisiklik/aromatik ke dalam campuran akhir fraksi bensin. -Menambahkan aditif anti ketukan ke dalam bensin untuk memperlambat pembakaran

bensin. Dulu digunakan senyawa timbal (Pb). Oleh karena Pb bersifat racun, maka penggunaannya sudah dilarang dan diganti dengan senyawa organik, seperti etanol dan MTBE (Methyl Tertiary Butyl Ether).

87 → Bensin standar di Amerika Serikat88 → Bensin tanpa timbal Premium91 → Bensin standar di Eropa, Pertamax92 → Bensin standar di Taiwan[1]91 → Pertamax[2]95 → Pertamax Plus

Page 7: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

HOT NEWS IN INDONESIA

Page 8: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

PT. Pertamina (persero) merilis pertalite, bahan bakar minyak (BBM) jenis baru berbasis oktan 90 masih menimbulkan kontroversi.

“pertalite cocok untuk kendaraan saat ini, kualitas lebih bagus, tapi harga tidak beda jauh dengan premium”, ujar Dirut Pertamina, Dwi Soetjipto.

Pertimbangan pertamina memilih membuat pertalite ketimbang fokus pada pertamax. Menurut dia, produksi premium yang setiap hari mencapai 30 ribu kiloliter (KL), menyisakan cukup banyak nafta. Nafta (sisa produksi)itu tidak bisa digunakan secara langsung karena hanya memiliki kandungan oktan setara 70. kalaupun diekspor menurutnya juga sangat murah.

Itulah alasan BUMN energi tersebut memutuskan untuk meningkatkan nilai jual. Caranya, mencampurkan zat bernama HOMC (high octane mogas component). HOMC berfungsi untuk meningkatkan oktan sehingga nafta layak untuk digunakan.

“mengangkat nilai nafta dengan campuran itu”.

Page 9: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN

BAKAR TERHADAP LINGKUNGAN

Page 10: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Page 11: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Dampak terhadap udara dan iklim Selain menghasilkan energi, pembakaran sumber

energi fosil (misalnya: minyak bumi, batu bara) juga melepaskan gas-gas, antara lain karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx),dan sulfur dioksida (SO2) yang menyebabkan pencemaran udara (hujan asam, smog dan pemanasan global).

Emisi NOx (Nitrogen oksida) adalah pelepasan gas NOx ke udara. Di udara, setengah dari konsentrasi NOx berasal dari kegiatan manusia (misalnya pembakaran bahan bakar fosil untuk pembangkit listrik dan transportasi), dan sisanya berasal dari proses alami (misalnya kegiatan mikroorganisme yang mengurai zat organik). Di udara, sebagian NOxtersebut berubah menjadi asam nitrat (HNO3) yang dapat menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi SO2 (Sulfur dioksida) adalah pelepasan gas SO2 ke udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil dan peleburan logam. Seperti kadar NOx di udara, setengah dari konsentrasi SO2 juga berasal dari kegiatan manusia. Gas SO2 yang teremisi ke udara dapat membentuk asam sulfat (H2SO4) yang menyebabkan terjadinya hujan asam.

Emisi gas NOx dan SO2 ke udara dapat bereaksi dengan uap air di awan dan membentuk asam nitrat (HNO3) dan asam sulfat (H2SO4) yang merupakan asam kuat. Jika dari awan tersebut turun hujan, air hujan tersebut bersifat asam (pH-nya lebih kecil dari 5,6 yang merupakan pH “hujan normal”), yang dikenal sebagai “hujan asam”. Hujan asam menyebabkan tanah dan perairan (danau dan sungai) menjadi asam. Untuk pertanian dan hutan, dengan asamnya tanah akan mempengaruhi pertumbuhan tanaman produksi. Untuk perairan, hujan asam akan menyebabkan terganggunya makhluk hidup di dalamnya. Selain itu hujan asam secara langsung menyebabkan rusaknya bangunan (karat, lapuk).

Page 12: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Smog merupakan pencemaran udara yang disebabkan oleh tingginya kadar gas NOx, SO2, O3 di udara yang dilepaskan, antara lain oleh kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Smog dapat menimbulkan batuk-batuk dan tentunya dapat menghalangi jangkauan mata dalam memandang.

Emisi CO2 adalah pemancaran atau pelepasan gas karbon dioksida (CO2) ke udara. Emisi CO2 tersebut menyebabkan kadar gas rumah kaca di atmosfer meningkat, sehingga terjadi peningkatan efek rumah kaca dan pemanasan global. CO2 tersebut menyerap sinar matahari (radiasi inframerah) yang dipantulkan oleh bumi sehingga suhu atmosfer menjadi naik. Hal tersebut dapat mengakibatkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.

Emisi CH4 (metana) adalah pelepasan gas CH4 ke udara yang berasal, antara lain, dari gas bumi yang tidak dibakar, karena unsur utama dari gas bumi adalah gas metana. Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang menyebabkan pemasanan global.

Batu bara selain menghasilkan pencemaran (SO2) yang paling tinggi, juga menghasilkan karbon dioksida terbanyak per satuan energi. Membakar 1 ton batu bara menghasilkan sekitar 2,5 ton karbon dioksida. Untuk mendapatkan jumlah energi yang sama, jumlah karbon dioksida yang dilepas oleh minyak akan mencapai 2 ton sedangkan dari gas bumi hanya 1,5 ton.

Page 13: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Page 14: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Dampak terhadap perairan

Eksploitasi minyak bumi, khususnya cara penampungan dan pengangkutan minyak bumi yang tidak layak, misalnya: bocornya tangker minyak atau kecelakaan lain akan mengakibatkan tumpahnya minyak (ke laut, sungai atau air tanah) dapat menyebabkan pencemaran perairan. Pada dasarnya pencemaran tersebut disebabkan oleh kesalahan manusia.

Page 15: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Dampak terhadap tanah Dampak penggunaan energi terhadap tanah dapat diketahui, misalnya

dari pertambangan batu bara. Masalah yang berkaitan dengan lapisan tanah muncul terutama dalam pertambangan terbuka (Open Pit Mining). Pertambangan ini memerlukan lahan yang sangat luas. Perlu diketahui bahwa lapisan batu bara terdapat di tanah yang subur, sehingga bila tanah tersebut digunakan untuk pertambangan batu bara maka lahan tersebut tidak dapat dimanfaatkan untuk pertanian atau hutan selama waktu tertentu.

Page 16: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan
Page 17: Kualitas Bensin, Bilangan Oktan dan Dampak pembakaran minyak terhadap lingkungan

Any question so far?