Ktnt III Bayu

download Ktnt III Bayu

of 8

description

kesuburan tanah

Transcript of Ktnt III Bayu

TUGAS KESUBURAN TANAH DAN NUTRISI TANAMAN III

Budidaya Tanaman Pakchoy

Bayu Adji Purwoko 150510130114

Agroteknologi CAGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN2014Budidaya PakchoyPakchoy (Brassica rapa L.) adalah jenis tanaman sayur-sayuran yang termasuk keluarga Brassicaceae. Tumbuhan pakchoy berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di China selatan dan China pusat serta Taiwan. Sayuran ini merupakan introduksi baru di Jepang dan masih sefamili dengan Chinese vegetable (Siemonsma & Piluek, 1994). Saat ini pakchoy dikembangkan secara luas di Philipina dan Malaysia, terbatas di Indonesia dan Thailand. Pakchoy (Brassica rapa L.) kaya vitamin, mineral dan protein (Elsivier, 1981). Kandungan gizi pakchoy berperan penting bagi kesehatan manusia (Tyndall, 1983). Pakchoy masuk ke wilayah Indonesia diduga pada Abad XIX dan budidaya umumnya dilakukan di dataran tinggi (lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut) (Rukmana , 1994). Nama Latin: Brassica rapa cv. Pakchoy

Nama Inggris: Pakchoy

Famili

: BRASSICACEAE

Cultivar: Brisk green, Gracious, White-lLight

Rubatzky dan Yamaguchi (1998) menyatakan tanaman pakchoy merupakan salah satu sayuran penting di Asia, atau khususnya di China. Daun pakchoy bertangkai, berbentuk oval, berwarna hijau tua, dan mengkilat, tidak membentuk kepala, tumbuh agak tegak atau setengah mendatar, tersusun dalam spiral rapat, melekat pada batang yang tertekan. Tangkai daun, berwarna putih atau hijau muda, gemuk dan berdaging, tanaman mencapai tinggi 1530 cm. Keragaman morfologis dan periode kematangan cukup besar pada berbagai varietas dalam kelompok ini. Terdapat bentuk daun berwarna hijau pudar dan ungu yang berbeda.

Lebih lanjut dinyatakan pakchoy kurang peka terhadap suhu ketimbang sawi putih, sehingga tanaman ini memiliki daya adaptasi lebih luas. Vernalisasi minimum diperlukan untuk bolting. Bunga berwarna kuning pucat. Jenis ini ditanam dengan benih langsung atau dipindah tanam dengan kerapatan tinggi; yaitu sekitar 20 25 tanaman/m2, dan bagi kultivar kerdil ditanam dua kali lebih rapat.

Kultivar genjah dipanen umur 40 hari, dan kultivar lain memerlukan waktu hingga 80 hari setelah tanam. Daun lembut berkembang penuh dan tangkai daun biasa dimasak, ditumis adalah penyajian yang paling disukai. Pakchoy memiliki umur pascapanen singkat, tetapi kualitas produk dapat dipertahankan selama 10 hari, pada suhu 0 0C dan RH 95% (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998). Klasifikasi Pakchoy

Divisi : Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas : DicotyledonaeOrdo : Rhoeadales (Brassicales) Famili : Cruciferae (Brassicaceae) Genus : Brassica Spesies : Brassica rapa L.Manfaat Pakchoy

Produksi utama pakchoy adalah daun. Pakchoy dikomsumsi dalam berbagai bentuk antara lain dilalap, digoreng, disayur lodeh atau ditumis. Oleh orang Korea, pakchoy umum diawetkan dalam bentuk asinan disebut Kimchee (Widiastuti 2000).

Syarat Tumbuh

1 Iklim

Pakchoy bukan tanaman asli Indonesia, menurut asalnya di Asia. Karena Indonesia mempunyai kecocokan terhadap iklim, cuaca dan tanahnya sehingga dikembangkan di Indonesia ini. Tanaman pakchoy dapat tumbuh baik di tempat yang berhawa panas maupun berhawa dingin, sehingga dapat diusahakan dari dataran rendah maupun dataran tinggi. Meskipun demikian pada kenyataannya hasil yang diperoleh lebih baik di dataran tinggi. Tanaman pakchoy tahan terhadap air hujan, sehingga dapat di tanam sepanjang tahun. Pada musim kemarau yang perlu diperhatikan adalah penyiraman secara teratur.

2 Media Tanam

Tanah yang cocok untuk ditanami sawi adalah tanah gembur, banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat kemasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya adalah antara pH 6 sampai pH 7.

3 KetinggianDaerah penanaman yang cocok adalah mulai dari ketinggian 5 meter sampai dengan 1.200 meter di atas permukaan laut. Namun biasanya dibudidayakan pada daerah yang mempunyai ketinggian 100 meter sampai 500 meter dpl. Berhubung dalam pertumbuhannya tanaman ini membutuhkan hawa yang sejuk. lebih cepat tumbuh apabila ditanam dalam suasana lembab. Akan tetapi tanaman ini juga tidak senang pada air yang menggenang. Dengan Pedoman Budidaya

1 Pembibitan

Benih ditabur pada permukaan bedengan lalu ditutup dengan tanah setebal 1-2 cm

Lakukan perawatan dengan penyiraman menggunakan sprayer atau embrat

Benih yang baik biasanya akan tumbuh setelah 3-4 hari

Setelah berdaun 3-5 helai (3-4 MST) tanaman dipindah ke bedengan penanaman

2 Pengolahan Lahan

Tanah digembur serta dibuat bedengan, sebelumnya lahan harus benar-benar bersih dan tidak boleh ternaungi

Saat penggemburan diberi pupuk kandang sebagai pupuk dasar

Penggemburan dilakukan 2-4 minggu sebelum lahan ditanami

Lebar bedengan 120 cm, panjang sesuai ukuran petak tanah, tinggi 20-30 cm, dan jarak antar bedengan 30 cm

Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan disajikan pada Tabel

PERHITUNGAN KEPERLUAN PUPUK

Misal, untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman diperlukan 100 kg N + 45 kg P2O5 + 100 kg K2O per hektar, sedang pupuk yg tersedia adalah urea (45% N), TSP (45% P2O5), dan KCl (50% K2O). Pupuk-pupuk yg dibutuhkan :

Urea = 100/45 x 100 = 222 kg

TSP = 45/ 45 x 100 = 100 kg

KCl = 50/100 x 100 = 200 kg

Kebutuhan unsur hara tanaman P dan K dapat juga dinyatakan bukan dalam bentuk P2O5atau K2O, tetapi dalam bentuk unsur-unsur P dan K sendiri, sehingga diperlukan bobot atom masing-masing unsur tsb. Berat atom P = 31, K = 39 dan O =16

Banyaknya P dlm 45 kg P2O5 = (2 x 31) / (2x31) + (5x16) x 45 = 19,6 kg

Banyaknya K dlm 100 kg K2O = 2 x 39 / (2x39) + 16 x 100 kg = 82,9 kg3 Penanaman

Pilih bibit yang baik yaitu, batangnya tumbuh tegak,daun hijau segar dan tidak terserang hama atau penyakit

Buat lubang tanam dengan ukuran 4-8 x 6-10 cm, pindahkan bibit ke lubang tanam dengan hati-hati dan rapikan

4 Pemeliharaan

penyiraman dilakukan secara teratur, terutama pada musim kemarau

penjarangan biasanya dilakukan pada saat 2 MST

penyulaman jika perlu

penyiangan dapat dilakukan 2-4 kali selama pertanaman

pemupukan tambahan pada saat 3 MST dengan pemberian urea 50 kg/ha, yang bisa dilakukan dengan ditabur dalam larikan lalu ditutup dengan tanah, atau dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada bedengan penanaman

Hama dan Penyakit hama yang biasa menyerang tanaman antara lain: ulat, tritip, siput, cacing bulu, ulat crocidolomia binotalis dan ulat thepa javanica

penyakit yang biasa menyerang ialah bakteri, virus, jamur dan gangguan fisiologi yang bisa saja terjadi

hama dan penyakit tanaman dapat diatasi dengan mudah antara lain dengan pemberian obat tertentu pada saat yang tepat

Panen dan Pasca Panen

Panen

Setelah berumur 40 hari, tanaman sawi pakcoy sudah bisa dipanen. Caranya dengan mencabut tanaman hingga akarnya. Panen bisa dilakukan setiap minggu sekali, dengan mengatur waktu tanam satu bendengan dengan bendengan lainnya.

Dalam melakukan pemanenan, ada dua cara, ada yang dipetik dan ada juga yang dicabut dengan akar-akarnya. Untuk tanaman pakchoy, panen dilakukan dengan cara dicabut dengan akar-akarnya. Setelah dicabut, maka kita perlu membersihkan tanahnya terlebih dahulu sebelum diangkut ke tempat pasca panen. Dalam pengangkutan hasil panen harus dilakukan secara hati-hati dan tidak boleh ditumpuk,karena akan menyebabkan tanaman akan menjadi rusak dan kotor.

Pasca PanenSetelah tanaman selesai dipanen, maka kita harus segera membawa ke tempat pasca panen, yaitu tempat dilakukannya penanganan tanaman agar lebih bagus dan lebih menarik. Tahapan kegiatan yang dilakukan di tempat pasca panen adalah sebagai berikut :

1. Timbang kotor yaitu hasil panen yang ada ditimbang terlebih dahulu untuk mengetahui berapa banyak hasil panen yang sudah didapat.

2. Pencucian, setelah ditimbang, sayuran hasil panen dicuci menggunakan air bersih hingga semua kotoran hilang baik dari daun maupun diakar. Setelah itu celupkan kedalam air ozon.

3. Ozonisasi yaitu mencelupkan sayuran ke dalam air yang sudah di ozon, hal ini dilakukan agar tanaman idak mudah busuk dan bisa tahan lama.

4. Setelah di ozon, tahapan selanjutnya adalah sortasi yaitu menyortir daun yang jelek untuk di buang dan hanya yang bagus saja yang dipertahankan, selain itu akar yang terlalu panjang juga perlu digunting agar terliha rapi dan menarik.

5. Setelah disortir, sayuran kemudian ditiriskan, biasanya sambil ditiriskan kita juga dapat memilah sesuai ukuran, yaitu mengkelompokan yang besar dengan yang besar dan yang kecil dengan yang kecil.

6. Setelah sayuran cukup kering, maka tahapan selanjutnya adalah penimbangan sesuai permintaan pasar. Biasanya 1 bungkus beratnya kg. Setelah ditimbang kemudian sayuran di kemas menggunakan plastik yang sudah diberi lubang. Setelah itu dirapikan dengan menggunakan sealler. Lalu sayuran siap dipasarkan ke supermarket.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.agrotekuin.com/images/materi/download.php?fil=kkt_6_dan_7_pemupukan_2014.pdf&ID=356 (Diakses 7 Maret, 2015)

http://dkp3cirebonkota.yolasite.com/resources/Panduan%20Budidaya%20Tan.%20Sayuran.pdf (Diakses 7 Maret 2015).