Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

download Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

of 37

Transcript of Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    1/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DAN FAKTOR LAINNYA

    DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII

    SMP NEGERI 2 .............TAHUN 2010

    PROPOSAL PENELITIAN

    Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

    Program Studi Diploma III KebidananSTIKes .............

    Oleh

    NIM.

    PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

    SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes )

    .............2010

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    2/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Program kesehatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan

    dalam tiga dekade ini telah cukup berhasil meningkatkan derajat kesehatan.

    Namun demikian derajat kesehatan di Indonesia masih terhitung rendah

    apabila dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Permasalahan utama

    yang dihadapi adalah rendahnya kualitas kesehatan penduduk yang antara

    lain ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian bayi, anak balita,

    dan ibu maternal, serta tingginya proporsi balita yang menderita gizi kurang;

    masih tingginya angka kematian akibat beberapa penyakit menular serta

    kecenderungan semakin meningkatnya penyakit tidak menular; kesenjangan

    kualitas kesehatan dan akses terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu

    antar wilayah/daerah, gender, dan antar kelompok status sosial ekonomi;

    belum memadainya jumlah, penyebaran, komposisi, dan mutu tenaga

    kesehatan; serta terbatasnya sumber pembiayaan kesehatan dan belum

    optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan. (Departemen Kesehatan, 2005)

    Masalah kesehatan remaja boleh jadi berawal pada usia yang sangat

    dini. Gejala infeksi dan malnutrisi ketika kanak-kanak, misalnya akan

    menjadi beban pada usia remaja. Wanita yang fisiknya tidak pernah tumbuh

    sempurna berisiko melahirkan bayi berberat badan rendah. Jika janin yang

    mereka kandung tumbuh normal. Jalan lahir kemudian menjadi masalah

    1

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    3/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    karena panggul mereka sempit yang selanjutnya menyebabkna partus macet

    (Arisman, 2002).

    Sekitar 27% remaja lelaki dan 26% wanita di negara berkembang

    menderita anemia, sementara di negara maju angka tersebut hanya berada

    pada bilangan 5% dan 7%. Secara garis besar, sebanyak 44% wanita di

    negara berkembang (10 negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia)

    mengalami anemia kekurangan zat besi (Arisman, 2002)

    Masalah gizi utama di Indonesia masih didominasi oleh masalah Gizi

    Kurang Energi Protein (KEP), masalah anemia besi, masalah Gangguan

    Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) dan masalah kurang vitamin A

    (KVA), Disamping itu faktor yang mempengaruhi keadaan gizi yaitu

    konsumsi makanan dan tingkat kesehatan. Konsumsi makanan dipengaruhi

    oleh pendapatan, makanan, dan tersedianya bahan makanan. (Supariasa,

    dkk., 2002)

    Anemia berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya manusia,

    karena kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan

    pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, kekurangan kadar Hb

    dalam darah menimbulkan gejala lesu, lemah, letih dan cepat capek,

    akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar dan produktifitas kerja

    disamping itu penderita kurang zat besi akan menurunkan daya tahan tubuh

    yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003)

    Pada usia anak sekolah dan prasekolah, akibat dari ADB (Anemia

    Defisiensi Besi) bisa mengganggu proses belajar, penurunan fungsi otot,

    serta daya tahan tubuh pada anak. Bila daya tahan tubuh menurun maka

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    4/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    risiko infeksi pun akan meningkat. Karena faktor utamanya adalah gizi,

    maka ADB (Anemia Defisiensi Besi) harus segera dtangani dengan

    pemberian preparat atau suplementasi zat besi. (Swanti E, 2007)

    Berdasarkan studi pendahuluan di SMP Negeri 2 ............. yang

    dilakukan dengan penyebaran kuesioner terhadap sasaran siswa kelas VIII

    diketahui bahwa rata-rata siswa kebanyakan pada proses pembelajaran suka

    mengalami pusing kepala (70%), mengantuk (90%) dan mengalami lesu

    (40%). Pada konsumsi makanan siswa di sekolah didapatkan hanya beberapa

    siswa yang melakukan makan siang dengan benar selebihnya memilih

    jajanan snack ringan disesuaikan dengan uang saku yang diberikan orang

    tuanya. Sehingga didapatkan beberapa siswa tidak sanggup berpikir dengan

    benar pada kegiatan pembelajaran, terlebih pada siswa yang malas

    menyebabkan menurunnya prestasi belajar mereka sesuai Kriteria

    Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah dalam setiap mata pelajaran.

    Kenyataan tersebut menunjukan bahwa aspek gizi dan

    pemenuhannya merupakan hal penting dalam pertumbuhan anak terutama

    anak usia sekolah dalam meningkatkan perkembangan intelektual guna

    meningkatkan prestasi pembelajarannya. Maka pada penelitian ini keadaan

    status gizi, status anemia, pendapatan orang tua, dan faktor lainnya yang

    berhubungan dengan masalah gizi berpengaruh terhadap tingkat

    keberhasilan prestasi belajar anak di sekolah.

    Berdasarkan hal tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan

    penelitian dengan judul Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    5/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

    ............. Tahun 2010.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan

    permasalahan penelitiannya yaitu bagaimana hubungan antara status gizi dan

    faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2

    ............. Tahun 2010?

    1.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan Umum

    Mengetahui hubungan antara status gizi dan faktor lainnya dengan

    prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.

    1.3.2 Tujuan Khusus

    1.3.2.1 Diketahuinya gambaran prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2

    ............. Tahun 2010.

    1.3.2.2 Diketahuinya gambaran status gizi, status anemia, dan pendapatan orang

    tua siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010.

    1.3.2.3 Diketahuinya hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa

    kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

    1.3.2.4 Diketahuinya hubungan antara status anemia dengan prestasi belajar siswa

    kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

    1.3.2.5 Diketahuinya hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi

    belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    6/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    1.4 Ruang Lingkup

    Permasalahan penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup masalah gizi

    meliputi faktor status gizi, status anemia dan status ekonomi (pendapatan),

    untuk kemudian dicari hubungannya dengan prestasi belajar siswa.

    1.5 Manfaat

    1.5.1 Bagi Sekolah

    Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan informasi data

    observasi gizi siswa dan kemudian diharapkan guru dapat menjadikan

    acuan ini menjadi perencanaan program sekolah tentang kesehatan.

    1.5.2 Bagi Siswa

    Diharapkan siswa memperhatikan kondisi gizi untuk pertumbuhan

    perkembangan jasmaniah dan rohaniah. Diantaranya siswa memperhatikan

    konsumsi makanannya sehari-hari dengan asupan makanan yang bergizi,

    sehingga kegiatan pembelajaran mendapatkan prestasi yang baik.

    1.5.3 Bagi Peneliti

    Penelitian ini bermanfaat bagi peneliti dalam menambah wawasan

    ilmu pengetahuan secara nyata dengan observasi ke lokasi penelitian

    sekaligus guna mengaplikasikan teori-teori kesehatan yang telah dipelajari

    selama perkuliahan.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    7/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Status Gizi

    2.1.1 Pengertian

    Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang

    dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi,

    penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan

    untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

    organ-organ, serta menghasilkan energi. (Supariasa, dkk, 2002)

    Status gizi adalah keadaan yang diakibatkan oleh status

    keseimbangan antara jumlah asupan (intake) zat gizi dan jumlah yang

    dibutuhkan (requirement) oleh tubuh untuk berbagai fungsi biologis:

    (pertumbuhan fisik, perkembangan, aktivitas, pemeliharaan kesehatan, dan

    lainnya). (Suyatno, 2009)

    Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam

    bentuk variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk

    variabel tertentu (Supariasa, dkk, 2001).

    2.1.2 Macam-Macam Status Gizi

    Menurut Supariasa, dkk, (2002) bahwa status gizi terbagi pada dua

    macam ; status gizi normal dan malnutrisi yaitu :

    2.1.2.1 Status Gizi Normal

    Keadaan tubuh yang mencerminkan kesimbangan antara konsumsi

    dan penggunaan gizi oleh tubuh (adequate)

    6

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    8/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2.1.2.2 Malnutrition

    Keadaan patologis akibat kekurangan atau kelebihan secara relatif

    maupun absolut satu atau lebih zat gizi. Ada empat bentuk:

    a. Under nutriton: kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau

    absolut untuk periode tertentu

    b. Specific deficiency: kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan

    iodium, Fe dll

    c. Over nutrition: kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu

    d. Imbalance: keadaan disproporsi zat gizi, misalnya tinggi kolesterol

    karena tidak imbangnya kadar LDL, HDL dan VLDL

    2.1.3 Metode Untuk Mengetahui Keadaan Gizi

    2.1.3.1 Survey:

    Digunakan untuk menentukan data dasar (database) gizi dan/atau

    menentukan status gizi kelompok populasi tertentu atau menyeluruh,

    dengan cara survei cross-sectional.

    2.1.3.2 Surveillence

    Dengan ciri khas yaitu monitoring berkelanjutan dari status gizi

    populasi tertentu, dimana data dikumpulkan, dianalisis dan digunakan

    untuk jangka waktu yang panjang, sehingga dapat mengidentifikasi

    penyebab malnutrisi.

    2.1.3.3 Penapisan (screening)

    Untuk mengidentifikasi individu malnutrisi yang memerlukan

    intervensi, dengan cara membandingkan hasil pengukuran-pengukuran

    individu dengan baku rujukan (cut off point).

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    9/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2.1.4 Jenis Parameter Status Gizi

    Ada beberapa jenis parameter yang dilakukan untuk mengukur

    tubuh manusia yaitu: umur, berat badan, panjang badan, lingkar lengan

    atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal lemak bawah

    kulit.

    2.1.4.1 Umur

    Faktor umur sangat penting dalam penentuan status gizi. Kesalahan

    yang terjadi karena kesalahan ini akan menyebabkan interpretasi status

    gizi menjadi salah. Hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan tidak

    akan berarti kalau penentuan umur yang salah.

    Berdasarkan Puslitbang Gizi Bogor (1980), batasan umur yang

    digunakan adalah tahun penuh dan untuk anak 0-24 bulan digunakan bulan

    penuh. Contoh: Bulan usia penuh, Umur: 4 bulan 5 hari dihitung 4 bulan,

    dan 3 bulan 27 hari dihitung 3 bulan.

    2.1.4.2 Berat Badan

    Berat badan merupakan pengukuran yang terpenting pada bayi

    baru lahir. Dan hal ini digunakan untuk menentukan apakah bayi termasuk

    normal atau tidak (Supariasa,dkk, 2002).

    Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua

    jaringan yang ada pada tubuh antara tulang, otot, lemak, cairan tubuh, dll.

    Berat badan dipakai sebagai indikator yang terbaik pada saat ini untuk

    mengetahui keadaa gizi dan tumbuh kembang anak. (Soetjiningsih 1998).

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    10/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Penentuan berat badan dilakukan dengan cara menimbang. Alat

    yang digunakan sebaiknya memenuhi persyaratan sebagai berikut: (1)

    Mudah digunakan dan dibawa dari satu tempat ke tempat lain, (2) Mudah

    diperoleh dan relatif murah harganya, (3) Ketelitian penimbangan

    maksimum 0,1 kg, (4) Skalanya mudah dibaca, (5) Aman untuk

    menimbang balita.

    2.1.4.3 Tinggi Badan

    Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang cukup

    penting. Keistimewaannya bahwa ukuran tinggi badan akan meningkat

    terus pada waktu pertumbuhan sampai mencapai tinggi yang optimal. Di

    samping itu tinggi badan dapat dihitung dengan dibandingkan berat badan

    dan dapat mengesampingkan umur.

    Cara mengukur panjang badan usia 0-24 bulan yaitu: (1) alat

    pengukur diletakkan di atas meja atau tempat yang datar, (2) bayi

    ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, (3) bagian bawah alat pengukur

    sebelah kaki digeser sehingga tepat menyinggung telapak kaki bayi dan

    skala pada sisi alat ukur dapat dibaca.

    2.1.4.4 Lingkar Kepala

    Lingkar kepala dipakai untuk mengetahui volume intrakranial dan

    dipakai untuk menaksir pertumbuhan otak. Apabila kepala tumbuh tidak

    normal maka kepala akan mengecil dan menunjukkan retardasi mental

    sebaliknya bila kepala membesar kemungkinan ada penyumbatan aliran

    serebrospinal seperti hidrosefalus yang akan meningkatkan volume kepala.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    11/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2.1.4.5 Lingkar Lengan Atas

    Pengukuran ini mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak

    dan otot yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh

    dibandingkan berat badan.

    2.1.4.6 Lipatan Kulit

    Tebalnya lipatan kulit bagian triseps dan subskapular

    menggambarkan refleksi tumbuh kembang jaringan lemak di bawah kulit,

    yang mencerminkan kecukupan energi (Soetjiningsih, 1998).

    2.1.5 Penilaian Status Gizi

    Macam-macam penilaian status gizi (Supariasa, dkk, 2002)

    2.1.5.1 Penilaian status gizi secara langsung

    a. Antropometri

    1. Pengertian

    Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.

    Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi

    berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh

    dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.

    2. Penggunaan

    Antropometri secara umum digunakan untuk melihat

    ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan

    ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan

    tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    12/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    3. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI)

    Salah satu contoh penilaian status gizi dengan antropometri

    adalah Indeks Massa Tubuh. Indeks Massa Tubuh (IMT) atau

    Body Mass Index (BMI) merupakan alat atau cara yang sederhana

    untuk memantau status gizi orang dewasa, khususnya yang

    berkaitan dengan kekurangan dan kelebihan berat badan. Berat

    badan kurang dapat meningkatkan resiko terhadap penyakit infeksi,

    sedangkan berat badan lebih akan meningkatkan resiko terhadap

    penyakit degeneratif. Oleh karena itu, mempertahankan berat

    badan normal memungkinkan seseorang dapat mencapai usia

    harapan hidup yang lebih panjang.

    Untuk memantau indeks masa tubuh orang dewasa

    digunakan timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan.

    Penggunaan IMT hanya untuk orang dewasa berumur > 18 tahun

    dan tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, dan

    olahragawan.

    Untuk mengetahui nilai IMT ini, dapat dihitung dengan

    rumus berikut:

    )()(

    )(

    manxTinggiBadmnTinggiBada

    kgBeratBadanIMT

    Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT

    untuk Indonesia adalah sebagai berikut:

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    13/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Tabel 2.1 IMT Indonesia

    Status Kategori IMTKurus Kekurangan berat badan tingkat

    berat

    18,5 25,0

    Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0 27,0

    Obes Kelebihan berat badan tingkat berat > 27,0

    Untuk mengukur status gizi anak baru lahir adalah dengan

    menimbang berat badannya yaitu : jika 2500 gram maka

    dikategorikan BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) jika 2500 3900

    gram Normal dan jika 4000 gram dianggap gizi lebih. Untuk

    Wanita hamil jika LILA (LLA) atau Lingkar lengan atas.

    b. Klinis

    1. Pengertian

    Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting

    untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas

    perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan

    ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel

    (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan

    mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan

    tubuh seperti kelenjar tiroid.

    2. Penggunaan

    Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis

    secara cepat (rapid clinical surveys). Survei ini dirancang untuk

    mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    14/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    salah satu atau lebih zat gizi. Di samping itu digunakan untuk

    mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan

    pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (Symptom) atau

    riwayat penyakit.

    c. Biokimia

    1. Pengertian

    Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

    spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada

    berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan

    antara lain : darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh

    seperti hati dan otot.

    2. Penggunaan

    Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa

    kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah

    lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan

    kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan

    kekurangan gizi yang spesifik.

    d. Biofisik

    1. Pengertian

    Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode

    penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi

    (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    15/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2. Penggunaan

    Umumnya dapat digunaakan dalam situasi tertentu seperti

    kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara

    yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.

    2.1.5.2 Penilaian gizi secara tidak langsung

    Penilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu :

    Survei Konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

    a. Survei Konsumsi Makanan

    1. Pengertian

    Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status

    gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi

    yang dikonsumsi.

    2. Penggunaan

    Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan

    gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat,

    keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan

    kelebihan dan kekurangan zat gizi.

    b. Statistik Vital

    1. Pengertian

    Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

    menganalisis dan beberapa statistik kesehatan seperti angka

    kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat

    penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    16/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2. Penggunaan

    Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian dari

    indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

    c. Faktor Ekologi

    1. Pengertian

    Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan

    masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik,

    biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia

    tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dll.

    2. Penggunaan

    Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk

    mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar

    untuk melakukan program intervensi gizi.

    2.2 Prestasi Belajar

    2.4.1 Pengertian

    Menurut teori behaviorisme, belajar adalah perubahan tingkah laku

    sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon atau perubahan

    yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk bertingkah laku

    dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara stimulus dan respon

    (P. Irawan, dkk 1997: 2).

    Seseorang dianggap telah belajar bila ia telah mampu menunjukkan

    perubahan tingkah laku. Menurut teori ini, yang terpenting adalah

    masukan/input yang berupa stimulus dan keluaran/ output berupa respon.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    17/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Faktor yang mempengaruhi belajar dalam teori ini adalah penguatan

    respons (P. Irawan, dkk 1997: 23).

    Menurut teori humanistik, belajar adalah untuk memanusiakan

    manusia atau dapat dikatakan proses aktualisasi diri dengan sebaik-

    baiknya. Proses belajar dapat dianggap berhasil bila seorang pelajar telah

    memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Faktor yang berpengaruh

    disini adalah pengalaman konkrit, pengalaman aktif dan reflektif,

    konseptualisasi dan eksperimentasi seorang pelajar (P. Irawan, dkk 1997:

    34).

    Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seorang individu melalui

    proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Asumsi dasar

    teori ini adalah bahwa setiap orang mempunyai pengalaman dan

    pengetahuan di dalam dirinya yang tertata dalam bentuk struktur

    kognitif. Proses belajar akan berjalan dengan baik bila materi pelajaran

    yang baru beradaptasi (bersinambung) secara klop dengan struktur

    kognitif yang sudah dimiliki oleh seorang anak (P. Irawan, dkk 1997: 26).

    Menurut aliran sibernetik, belajar adalah proses pengolahan

    informasi. Teori ini berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu

    informasi. Menurut teori ini tidak ada satu proses belajar pun yang ideal

    untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Dengan kata lain

    sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan cara

    belajar yang berbeda (P. Irawan, dkk 1997: 17).

    Menurut aliran skolastik belajar pada hakekatnya adalah

    mengulang-ulang bahan yang harus dipelajari. Dengan diulang-ulang

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    18/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    maka bahan pelajaran akan semakin diingat atau dikuasai. Hal ini sama

    dengan pendapat ahli-ahli psikologi daya, belajar adalah proses melatih

    daya jiwa yaitu mengerjakan sesuatu yang sama berulang-ulang dengan

    jalan melatihnya, proses mengerjakan sesuatu berulang-ulang sehingga

    daya ingatan akan menjadi lebih tinggi kalau berulang-

    ulang mengingat sesuatu tersebut (Sumadi, 2004: 245).

    Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan

    yang dikembangkan melalui mata pelajaran, umumnya ditujukan dengan

    nilai yang diberikan oleh guru (Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa

    Indonesia, 2001: 895).

    Prestasi belajar merupakan hasil dari proses kegiatan belajar.

    Untuk mengetahui prestasi belajar dapat dilakukan melalui proses

    penilaian hasil belajar dengan menggunakan tes maupun evaluasi (A.

    Zainul dan N. Nasution, 1997: 7).

    2.4.2 Pengukuran Prestasi Belajar

    Pengukuran adalah pemberian angka kepada suatu atribut atau

    karakteristik tertentu yang dimiliki oleh seseorang, hal atau obyek tertentu

    menurut aturan atau formulasi yang jelas (A. Zainul dan N. Nasution,

    1997: 5).

    Jadi pengukuran prestasi belajar adalah pemberian angka atau skala

    tertentu menurut suatu aturan atau formula tertentu terhadap penguasaan

    pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui pelajaran.

    Pengukuran ini digunakan oleh seorang pendidik atau guru untuk

    melakukan penilaian terhadap hasil belajar anak didiknya, baik

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    19/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    menggunakan instrumen tes maupun non tes. Tes adalah suatu pernyataan

    atau tugas atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh

    informasi tentang atribut pendidikan yang setiap butir pertanyaan atau

    tugas tersebut mempunyai jawaban atau ketentuan tertentu yang dianggap

    benar (A. Zainul dan N. Nasution, 1997: 3).

    Instrumen non tes lebih ditekankan pada sikap seorang anak didik,

    misalnya sopan santun, budi pekerti dan hubungan sosial dengan teman

    dan lingkungan. Penilaian hasil belajar dapat dilakukan dengan baik dan

    benar bila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran

    hasil belajar dengan menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Secara garis

    besar penilaian dapat dibagi menjadi dua, yaitu penilaian formatif dan

    penilaian sumatif. Penilaian formatif digunakan untuk memantau sejauh

    manakah proses pendidikan telah berjalan sebagaimana yang

    direncanakan. Sedangkan penilaian sumatif dilakukan untuk mengetahui

    sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari satu unit keunit

    berikutnya (A. Zainul dan N. Nasution, 1997: 8).

    2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    2.3.1 Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

    2.3.1.1 Pengertian

    Berat badan adalah salah satu parameter yang memberikan

    gambaran massa tubuh. Massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan

    perubahan yang mendadak, misalnya karena terserang penyakit infeksi,

    menurunnnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    20/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang sangat labil.

    (Supariasa, dkk, 2002).

    Berat badan menggambarkan jumlah dari protein, lemak, air, dan

    mineral pada tulang. Berat badan dapat dipergunakan untuk melihat laju

    pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali terdapat kelainan klinis

    seperti : dehidrasi, asites, edema, dan adanya tumor. Disamping itu pula

    berat badan dapat dipergunakan sebagai dasar perhitungan dosis obat dan

    makanan. :

    Dalam keadaan normal, dimana keadaan kesehatan baik dan

    keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin, maka

    berat badan berkembang mengikuti pertambahan umur. Sebaliknya dalam

    keadaan yang abnormal, terdapat 2 kemungkinan perkembangan berat

    badan, yaitu dapat berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan

    normal. Berdasarkan karakteristik berat badan ini, maka indeks berat

    badan badan menurut umur digunakan sebagai salah satu cara pengukuran

    status gizi. Mengingat karakteristik berat badan yang labil, maka indeks

    BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini (Current

    nutritional status)

    2.3.1.2 Kelebihan dan Kelemahan Indeks BB/U

    a. Kelebihan Indeks BB/U

    1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum

    2. Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis

    3. Berat badan dapat berfluktuasi

    4. Sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    21/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    5. Dapat mendeteksi kegemukan (over weight)

    b. Kelemahan Indeks

    1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yang keliru bila

    terdapat edema maupun asites

    2. Di daerah pedesaan yang masih terpencil dan tradisional umur

    sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yang

    belum baik.

    3. Memerlukan data umur yang akurat, terutama untuk anak di bawah

    usia lima tahun

    4. Sering terjadi kesalahan dalam pengukuran, seperti pengaruh

    pakaian atau gerakan anak pada saat penimbangan

    5. Secara operasional sering mengalami hambatan karena masalah

    social budaya setempat. Dalam hal ini orang tua tidak mau

    menimbang anaknya, karena dianggap seperti barang dagangan,

    dan sebagainya.

    2.3.1.3 Kriteria BB/U

    Parameter antropometri merupakan dasar dari penilaian status gizi.

    Kombinasi antara beberapa parameter disebut Indeks Antropometri.

    Ukuran baku di Indonesia hasil pengukuran digunakan baku HARVARD

    (100% baku Indonesia = 50 persentil baku Harvard) dengan penggolongan

    status gizi pada tabel berikut :

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    22/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Tabel 2.2 Penggolongan Keadaan Gizi menurut Indeks Antropometri

    Status GiziAmbang Batas Baku untuk Keadaan Gizi

    Berdasarkan Indeks

    BB/U TB/U BB/TB LLA/U LLA/TB

    Gizi Baik

    Gizi Kurang

    Gizi Buruk

    > 80%

    61-80%

    < 60%

    > 85%

    71-85%

    < 70%

    > 90%

    81-90%

    < 80%

    > 85%

    71-85%

    < 70%

    > 85%

    76-85%

    < 75%

    Pedoman ini bertujuan memberikan penjelasan tentang cara-cara

    yang dianjurkan untuk mencapai berat badan normal berdasarkan IMT

    dengan penerapan hidangan sehari-hari yang lebih seimbang dan cara lain

    yang sehat.

    2.3.1.4 Pengaruh Status Gizi terhadap Prestasi Belajar

    Status gizi adalah pengukuran kadar gizi dalam tubuh seseorang

    yang dapat diukur dengan skala berat bedan. Berat badan dapat

    menentukan terhadap asupan makanan apa yang dikonsumsi seseorang.

    Hal ini tentu berhubungan dengan kecukupan gizi yang sesuai baik dalam

    hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi sesuai dengan kebutuhan faali

    tubuh.

    Pada usia anak sekolah kebutuhan energi diperlukan untuk

    kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme tubuh. Kebutuhan

    protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat.

    Apabila asupan energi terbatas atau kurang, protein akan dipergunakan

    sebagai energi. Kebutuhan protein usia 10-12 tahun adalah 50 g/hari, 13-

    15 tahun sebesar 57 g/hari dan usia 16-18 tahun adalah 55 g/hari.

    Kebutuhan energi sangat dibutuhkan pada proses pembelajaran

    anak, karena pada proses belajar ilmu pengetahuan yang diterima

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    23/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    berhubungan dengan jasmaniah yang diperoleh melalui panca indera,

    sehingga apabila salah satu panca inderanya rusak maka anak tidak akan

    sempurna menerima pelajaran yang berdampak terhadap buruknya prestasi

    belajar mereka. Anak dengan status gizi kurang atau buruk selain

    mengalami hambatan pertumbuhan fisik juga akan mengalami gangguan

    belajar antara lain berupa penurunan prestasi akademik di sekolah.

    Hasil penelitian Ramadani (2004) menunjukkan bahwa status gizi

    yang baik memberikan pengaruh terhadap prestasi belajar yang baik pula

    yaitu siswa dengan status gizi normal 9 orang (16,5%), kurus 1 orang

    (2,9%), gemuk 24 orang (70,6%) degan perbandingan prestasi belajar baik

    18 orang (52,9%), cukup 15 orang (44,1%) dan kurang 1 orang (2,9%).

    2.3.2 Anemia

    2.3.2.1 Pengertian

    Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan/atau hitung

    eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb

    < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    24/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2.3.2.2 Etiologi

    Di Indonesia paling banyak disebabkan oleh infestasi cacing

    tambang (ankilostomiasis), inipun tidak akan menyebabkan anemia bila

    tidak disertai malnutrisi. jenis ini dapat pula disebabkan karena : (Arif

    Mansjoer,dkk. 2001 : 547)

    a. Diet yang tidak mencukupi,

    b. Absorpsi yang menurun

    c. Kebutuhan yang meningkat pada wanita hamil, laktasi

    d. Perdarahan pada saluran cerna, menstruasi, donor darah

    e. Hemoglobinuria

    f. Penyimpanan besi yang berkurang, seperti pada hemosiderosis paru.

    2.3.2.3 Klasifikasi

    Secara patofisiologi anemia terdiri dari : 1) Penurunan produksi :

    anemia defisiensi, anemia aplastik. 2) Peningkatan penghancuran : anemia

    karena perdarahan, anemia hemolitik. Secara umum anemia dikelompokan

    menjadi :

    a. Anemia Mikrositik Hipokrom

    1. Anemia defisiensi besi, untuk membuat sel darah merah diperlukan

    zat besi (Fe). Kebutuhan Fe sekitar 20 mg/hari, dan hanya kira-kira

    2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2-4 g,

    kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita.

    Anemia ini umumnya disebabkan oleh perdarahan kronik.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    25/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    2. Anemia Penyakit Kronik, Anemia ini dikenal pula dengan nama

    sideropenic anemia with reticuloendothelial siderosis. Penyakit ini

    banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit infeksi seperti

    infeksi ginjal, paru (abses, empiema, dll)

    b. Anemia Makrositik

    1. Anemia Pernisiosa

    Anemia yang terjadi karena kekurangan vitamin B12 akibat

    faktor intrinsik karena gangguan absorsi yang merupakan penyakit

    herediter autoimun maupun faktor ekstrinsik karena kekurangan

    asupan vitamin B12.

    2. Anemia defisiensi asam folat

    Anemia ini umumnya berhubungan dengan malnutrisi,

    namun penurunan absorpsi asam folat jarang ditemukan karena

    absorpsi terjadi di seluruh saluran cerna. Asam folat terdapat dalam

    daging, susu, dan daun daun yang hijau.

    c. Anemia karena perdarahan

    1. Perdarahan akut

    Mungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup

    banyak, sedangkan penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari

    kemudian.

    2. Perdarahan kronik

    Pengeluaran darah biasanya sedikit sedikit sehingga tidak

    diketahui pasien. Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum,

    menometroragi, perdarahan saluran cerna, dan epistaksis.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    26/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    d. Anemia hemolitik

    Pada anemia hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah

    (normal 120 hari), baik sementara atau terus menerus. Anemia ini

    disebabkan karena kelainan membran, kelainan glikolisis, kelainan

    enzim, ganguan sistem imun, infeksi, hipersplenisme, dan luka bakar.

    Biasanya pasien ikterus dan splenomegali.

    e. Anemia aplastik

    Terjadi karena ketidaksanggupan sumsum tulang untuk

    membentuk sel-sel darah. Penyebabnya bisa kongenital, idiopatik,

    kemoterapi, radioterapi, toksin, dll.

    2.3.2.4 Manifestasi Klinis

    Anak tampak lemas sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit

    kepala, iritabel, dan sebagainya (Ngastiyah, 1997)

    2.3.2.5 Krirteria Anemia

    Pada pemeriksaan laboratorium seseorang dapat disebut anemia

    apabila ditemui : 1) Jumlah Hb lebih rendah dari normal (12 14 g/dl ) 2)

    Kadar Ht menurun (normal 37% - 41% ) 3) Peningkatan bilirubin total

    (pada anemia hemolitik ) 4) Terlihat retikulositosis dan sferositosis pada

    apusan darah tepi 5) Terdapat pansitopenia, sumsum tulang kosong diganti

    lemak (pada anemia aplastik)

    2.3.2.6 Pengaruh Anemia terhadap Prestasi Belajar

    Anemia adalah suatu keadaan kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah

    lebih rendah dari pada nilai normal, secara umum anemia terjadi akibat

    kurangnya zat besi dalam tubuh atau disebut dengan anemia kurang besi.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    27/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Anemia tidak hanya berdampak pada penurunan kualitas sumberdaya

    manusia, karena kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau

    hambatan pada pertumbuhan baik sel tubuh maupun sel otak, kekurangan

    kadar Hb dalam darah menimbulkan gejala lesu, lemah, letih dan cepat

    capai, akibatnya dapat menurunkan prestasi belajar dan produktifitas kerja

    disamping itu penderita kurang zat besi akan menurunkan daya tahan

    tubuh yang mengakibatkan mudah terkena infeksi (Depkes RI, 2003)

    Hasil penelitian Nia Mei Lina (2009) menunjukkan bahwa status

    anemia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar

    (p

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    28/37

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    29/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    c. Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) II sebesar Rp. 835.000,-

    pada kiteria : 1) jasa kontruksi gedung dan bangunan sipil, 2) industri

    komponen suku cadang kendaraan bermotor, 3) industri metal dan

    beton, 4) industri rokok berskala nasional, 5) perbankan berskala

    regional

    d. Upah Minimum Kelompok Usaha (UMKU) III sebesar Rp.860.000,-

    pada kriteria : 1) perbankan berskala nasional, 2) asuransi berskala

    nasional, 3) jasa keuangan berskala nasional, 4) industrilainnya

    berskala nasional

    2.3.3.3 Pengaruh Pendapatan terhadap Prestasi Belajar

    Keluarga yang mempunyai pendapatan cukup atau tinggi pada

    umumnya akan lebih mudah memenuhi segala kebutuhan sekolah dan

    keperluan lain sehingga anak akan termotivasi dalam belajar. Berbeda

    dengan keluarga yang mempunyai penghasilan relatif rendah, pada

    umumnya mengalami kesulitan dalam pembiayaan sekolah, begitu juga

    dengan keperluan lainnya hal ini dapat menurunkan semangat anak untuk

    belajar. Dengan kata lain pendapatan orang tua berpengaruh terhadap

    prestasi belajar anak di sekolah.

    Hasil penelitian Sunardi (2007) menunjukkan bahwa pendapatan

    yaitu keadaan social ekonomi keluarga memberikan pengaruh terhadap

    prestasi belajar siswa dengan< 0,05.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    30/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    BAB III

    KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL,

    DAN METODE PENELITIAN

    3.1 Kerangka Konsep

    Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara

    konsep satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti

    (Notoatmodjo, 2002).

    Adapun kerangka konsep penelitian tentang hubungan status gizi dan

    faktor lainnya dengan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 2 .............

    tahun 2010 dapat divisualisasikan sebagai berikut :

    3.1.1 Visualisasi Kerangka Konsep

    Diagram 3.1 Visualisasi Kerangka Konsep Penelitian

    3.1.2 Variabel Penelitian

    Variabel penelitian pada penelitian ini dibagi dua (2) yaitu variabel

    independent (bebas) antara lain faktor status gizi, dan faktor lainnya yaitu

    faktor status anemia dan pendapatan orang tua siswa sedangkan variabel

    dependent (terikat) yaitu prestasi belajar siswa.

    STATUS GIZI

    STATUS ANEMIA

    PENDAPATAN ORANG TUA

    PRESTASI

    BELAJAR

    Variabel Independen Variabel Dependen

    29

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    31/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    3.1.3 Hipotesis

    3.1.3.1 Ada hubungan antara status gizi dengan prestasi belajar siswa kelas VIII

    SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

    3.1.3.2 Ada hubungan antara status anemia dengan prestasi belajar siswa kelas

    VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

    3.1.3.3 Ada hubungan antara pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa

    kelas VIII SMP Negeri 2 ............. Tahun 2010

    3.2 Definisi Operasional

    Tabel 3.1

    Definisi Operasional

    No Variabel Definisi

    Opersional

    Cara

    Ukur

    Alat

    Ukur Hasil Ukur

    Skala

    Ukur

    Variabel Independen

    1 Status

    Gizi

    Keadaan gizi

    siswa yang

    diukur dengan

    patokan berat

    badan per umur

    Penim-

    bangan

    BB

    Pengu-

    kuran TB

    Timbangan

    Microtoa

    1 = Gizi Baik, BB/U

    >80%

    2 = Gizi Kurang,

    BB/U 61-80%

    3 = Gizi Buruk,

    BB/U 12

    g/dl

    Ordinal

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    32/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    3. Pendapatan

    Orang tua

    Nilai nominal

    jumlah

    penghasilanorang tua siswa

    per/bulan

    Wawan-

    cara

    Kuesioner 0 = Rendah, jika

    UMK Rp.

    720.000,-

    Ordinal

    II Variabel Dependen

    1. Prestasi

    Belajar

    Nilai

    pembelajaran

    siswa yang

    didapatkan dari

    hasil tes mata

    pelajaran yang

    diajarkan

    Hasil tes

    ujian

    akhir

    semester

    I

    Data pres-

    tasi bidang

    studi exact

    siswa

    0 = Rendah, jika

    prestasi < nilai

    KKM

    1 = Tinggi, jika

    prestasi > nilai

    KKM

    Ordinal

    3.3 Metode Penelitian

    3.3.1 Desain Penelitian

    Desain penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu untuk

    mendapatkan gambaran suatu kejadian atau keadaan dengan

    menghubungkan variabel lainnya. Jenis penelitian ini adalah penelitian

    kuantitatif dengan pendekatancross sectional.

    3.3.2 Populasi dan Sampel

    3.3.2.1 Populasi

    Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

    diteliti (Notoatmodjo, 2002).

    Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah seluruh siswa

    kelas VIII SMP Negeri 2 ............. tahun pelajaran 2009/2010 sebanyak

    391 orang.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    33/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    3.3.2.2 Sampel

    Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

    diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2002).

    Adapun sampel pada penelitian ini yaitu sebagian siswa kelas VIII SMP

    Negeri 2 ..............

    a. Teknik Pengambilan Sampel

    Pengambilan sample dilakukan dengan teknik systematic

    random sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara membagi

    jumlah atau anggota populasi dengan perkiraan jumlah sample yang

    diinginkan. (Notoatmodjo, 2002 : 65)

    Adapun jumlah sample minimal yang akan diambil adalah

    menggunakan rumus :

    )(1

    2

    d

    n

    Keterangan :

    = Besar populasi

    n= Besar sample

    d= Tingkat kepercayaan atau ketepatan yang diinginkan (0.1)

    b. Besar Sampel

    Diketahui populasi sebanyak 391 orang (N = 391) maka

    dihitung :)1.0(3911

    3912

    n =91,4

    391n

    63,79n = 80 (pembulatan ke atas)

    Besarnya sample hitung adalah 80 orang, tetapi untuk

    mendapatkan data yang reliable maka sample minimal diambil

    sebanyak 100 orang

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    34/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    3.3.3 Lokasi Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 ............. dengan waktu

    penelitian dari bulan Januari sampai dengan bulan Maret 2010.

    3.3.4 Pengolahan Data

    3.2.5.1 Teknik Pengolahan Data

    Pengolahan data untuk mengumpulkan informasi yang benar

    dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut :

    a. Editing

    Yaitu langkah yang diambil untuk melakukan pengecekan

    kelengkapan data, kesinambungan data dan keragaman data.

    b. Coding

    Pengkodean yaitu langkah yang diambil untuk memberi kode

    setiap responden dan jawaban kuesioner agar memudahkan

    pengolahan data.

    c. Scoring

    Yaitu pemberian nilai terhadap instrument penelitian masing-

    masing pertanyaan dan penjumlahan hasil semua pertanyaan jawaban

    yang diisi responden objek penelitian.

    d. Tabulating

    Yaitu pengelompokkan data dalam suatu bentuk tabel menurut

    sifat, yang dimiliki sesuai tujuan penelitian dan disajikan dalam

    bentuk narasi dan tabel distribusi frekuensi.

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    35/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    e. Processing

    Proses pengolahan data selanjutnya yaitu dilakukan dengan

    entri data dari instrument penelitian menggunakan software program

    computer yang relevan.

    f. Cleaning

    Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

    dientry, dilakukan apabila terdapat kesalahan dalam memasukan data

    yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang

    diteliti.

    3.2.5.2 Teknik Analisa Data

    a. Analisis Univariat

    Analisis univariat dilakukan menganalisa data dari variabel-

    variabel yang diperoleh dan menggambarkannya dengan statistik

    deskriptif yang disajikan pada tabel distribusi frekuensi.

    b. Analisis Bivariat

    Analisis bivariat dilakukan untuk mendapatkan keadaan

    hubungan antara dua variabel yang diteliti pada perhitungan statistik

    cross tabulationberdasarkanUji Chi-Square.

    Test signifikasi menggunakan Chi-square dengan rumus :

    Apabila terdapat sel yang kosong atau nilai < 5, maka digunakan

    YateCorrection, dengan rumus :

    2.1.2.1

    /2

    21

    2

    2

    mmnn

    nnbcad

    2.1,2.1

    /2

    2

    mmnn

    nbcad

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    36/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    Tabel 3.2 Tabel Silang (2x2)

    Status gizi

    Prestasi Belajar

    Rendah Tinggi

    Faktor Risiko (+) A B a + b (m1)

    Faktor Risiko (-) C D c + d (m2)

    b + c (n1) b + d (n2) n

    Dengan kesimpulan hasil uji sebagai berikut :

    P value < , Ho ditolak yang berarti ada hubungan yang bermakna

    dengan tingkat kemaknaan 95% ( = 0,05)

    P value , Ho gagal ditolak yang berarti tidak terdapat hubungan

    yang bermakna dengan tingkat kemaknaan 95% (= 0,05)

  • 8/13/2019 Kti Skripsi No.142 Hubungan Antara Status Gizi Dan Faktor Lainnya Dengan Prestasi Belajar Siswa

    37/37

    http://kti skripsi kebidanan blogspot comhttp://kti skripsi keperawatan blogspot comhttp://kti skripsi kedokteran blogspot comhttp://kti skripsi kesehatan masyarakat blogspot com

    DAFTAR PUSTAKAArikunto, S., 1997.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis,Rineka

    Cipta, Jakarta.Arikunto, s., 2002.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,

    Cetakan Keduabelas, PT Rieneka Cipta Jakarta.

    Azwar, A.., 1994.Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Yayasan

    Penerbit IDI, Jakarta.

    Djaali, 2007.Psikologi Pendidikan,Cetakan pertama, Penerbit Bumi Aksara,

    Jakarta.

    Djamarah, S.B., 2000,Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif,

    Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

    Dorothy, E. R., 2002. Pengajaran Minis Dalam Pendidikan Keperawatan,

    Edisi Kedua, Penerbit EGC, Jakarta.

    Hermawan, 1995,Pengantar Metodologi Penelitian Buku PanduanMahasiswa,PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

    Notoatmodjo. S. 2003.Metodologi Penelitian Kesehatan,Edisi RevisiVl, PT

    Rineka Cipta, Jakarta.

    , 2007.Asuhan Persalinan Normal (Buku Acuan),Edisi I

    Revisi, Jakarta.

    2001,Catatan Dalam Perkembangan Dalam Praktek Kebidanan,

    cetakan ketiga, Depkes RI, Jakarta.

    Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, 2006. 50 Tahun IBI Bidan

    Menyongsong Masa Depan,Cetakan ketujuh, Jakarta.

    Sardiman, A.M., 2007.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT Raja

    Grafindo Persada, Jakarta.

    Sukardi, 2005.Metodologi Penelitian Pendidikan,Cetakan ketiga, Bumi

    Aksara, Jakarta.

    Suryosubroto, 1997.Proses Belajar mengajar di Sekolah, Cetakan Pertama, PT

    Rineka Cipta, Jakarta

    Syah, Muhibbin, 2007. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,

    Cetakan Ketigabelas, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

    Zain, A., 2006.Strategi Belajar Mengajar,Cetakan Ketiga,PT Rineka Cipta,

    Jakarta.