kti-primigravida

27
085224959417 085224959417 ABSTRAK PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DI BPS CH. SUDILAH GANJAR AGUNG KOTA METRO TAHUN 2007 Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu. Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan- perubahan yang ada pada diri mereka, sehingga perlu diberi penjelasan mengenai perubahan-perubahan fisiologi kehamilan tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah tahun 2007 yang dilakukan terhadap 30 ibu hamil primigravida. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental. Tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu hamil primigravida di BPS CH. Sudilah tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan dalam kategori cukup terdapat 3 orang (10%), kurang 23 orang (77%), Sangat kurang 4 orang (13%). Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Primigravida, Perubahan Fisiologis Kehamilan 085224959417

Transcript of kti-primigravida

Page 1: kti-primigravida

085224959417

085224959417

ABSTRAK

PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TENTANG PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA MASA KEHAMILAN DI BPS CH. SUDILAH

GANJAR AGUNG KOTA METRO TAHUN 2007

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada

di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas dan mortalitas ibu. Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan-perubahan yang ada pada diri mereka, sehingga perlu diberi penjelasan mengenai perubahan-perubahan fisiologi kehamilan tersebut.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologi pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah tahun 2007 yang dilakukan terhadap 30 ibu hamil primigravida. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental. Tehnik pengumpulan data dengan cara wawancara dengan instrumen penelitian berupa kuisioner.

Hasil penelitian menunjukan pengetahuan ibu hamil primigravida di BPS CH. Sudilah tentang perubahan fisiologis pada masa kehamilan dalam kategori cukup terdapat 3 orang (10%), kurang 23 orang (77%), Sangat kurang 4 orang (13%). Kata Kunci : Pengetahuan Ibu Primigravida, Perubahan Fisiologis Kehamilan

085224959417

Page 2: kti-primigravida

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) adalah jumlah kematian ibu karena kehamilan,

persalinan, dan nifas pada tiap 1000 kelahiran hidup dalam wilayah dan waktu

tertentu. Saat ini Angka Kematian Ibu di seluruh dunia masih cukup tinggi estimasi

WHO tahun 2000 tentang AKI (Maternal Mortality Ratio/MMR per 100.000

kelahiran hidup) adalah sebagai berikut, di seluruh dunia sebesar 400, di negara

industri angka kematian ibu cukup rendah yaitu sebesar 20, di Eropa sebesar 24.

Untuk negara berkembang angka kematian ibu masih cukup tinggi yaitu sebesar 440

per 100.000, di Afrika sebesar 830 per 100.000, di Asia sebesar 330 per 100.000 dan

Asia Tenggara sebesar 210 per 100.000 (WHO, 2004). Untuk negara-negara ASEAN,

AKI (per 100.000 kelahiran hidup) sangat bervariasi seperti Malaysia, Brunei

Darusalam, Singapura, Kamboja, Laos, Philipina dan lain-lain (Depkes RI, 2004).

Di Indonesia angka kematian ibu masih cukup tinggi walaupun terjadi

penurunan dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 390 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994 dan terjadi penurunan sekitar 25 persen dari

450 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1996 menjadi 334 per 100.000 kelahiran

hidup pada tahun 1997 (Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia, 1997). Namun

angka tersebut masih tinggi atau 3-6 kali lebih besar dibandingkan negara-negara

ASEAN, angka kematian ibu di Indonesia masih berada pada angka 307 per 100.000

kelahiran hidup pada SDKI 2002-2003 atau setiap jam terdapat 2 orang ibu bersalin

085224959417

Page 3: kti-primigravida

meninggal dunia karena berbagai sebab dan target yang diharapkan dapat dicapai

pada tahun 2010 adalah angka kematian ibu menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup

(www.google.com, 2006).

Di Provinsi Lampung, cenderung terjadi peningkatan AKI sebesar 143 per

100.000 kelahiran hidup pada tahun 1997 menjadi 153 per 100.000 kelahiran hidup

pada tahun 2002 (Dinkes Provinsi Lampung, 2003) dan pada tahun 2003 angka

kematian ibu sebesar 98 orang dari 186.248 jiwa (Dinkes Provinsi Lampung, 2004)

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita yang ada

di dunia. Dalam melewati proses kehamilan seorang wanita harus mendapatkan

penatalaksanaan yang benar, karena hal ini sangat berpengaruh terhadap morbiditas

dan mortalitas ibu, hal tersebut terbukti dari angka kematian ibu masih tinggi di

negara kita yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup (Survey Demografi dan kesehatan

Indonesia, 2002/2003) dengan keadaan tersebut memacu kita untuk memberikan

penatalaksanaan yang benar pada saat kehamilan. Asuhan pada kehamilan normal ini

diperlukan karena masa ini adalah masa kritis pada ibu hamil disebabkan adanya

komplikasi pada kehamilan (Syaifudin, 2001 : hal 87).

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil

(normal adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama

haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari

konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dimulai dari 4 bulan sampai 6 bulan,

triwulan ketiga dari bulan 7 sampai 9 bulan (Buku acuan nasional Pelayanan

Kesehatan Maternal dan Neonatal, 2001).

085224959417

Page 4: kti-primigravida

Pada wanita hamil atau ibu yang sedang hamil penjelasan mengenai perubahan

alat kandungan sangatlah penting dan perlu, oleh karena masih banyak ibu atau

wanita yang sedang hamil belum mengetahui tentang perubahan-perubahan yang ada

pada diri mereka, baik alat kandungan yang berada di dalam ataupun yang ada di luar.

Maka dari itu peran dari bidan sangatlah penting dan dibutuhkan untuk menjelaskan

tentang perubahan yang terjadi pada tubuh ibu atau wanita yang sedang hamil dan

juga memberikan pelayanan kesehatan Bio psikologis, sosial dan spiritual tanpa

membedakan suku, ras, agama, terutama pada ibu hamil yang belum mengetahui

tentang perubahan fisiologi alat kandungan serta ibu hamil yang mengalami kelainan

pada alat kandungannya. Perubahan wanita hamil antara lain: meliputi perubahan

pada uterus, perubahan pada kulit, perubahan payudara, perubahan sirkulasi darah,

perubahan sistem respirasi, perubahan tractus digestivus, dan perubahan traktus

urinarius (Sarwono Prawirohardjo, 1999: hal 31).

Apabila ibu hamil primigravida sudah mengerti tentang perubahan fisiologis

yang terjadi pada masa kehamilan maka rasa takut dan cemas selama hamil dapat

dihindari dan apabila terdapat suatu kelainan pada kehamilan, ibu akan mengerti dan

segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan, sebaliknya jika ibu hamil tidak

mengerti perubahan fisiologis yang terjadi pada masa kehamilan seorang ibu akan

merasa cemas dan takut akan perubahan yang terjadi pada tubuhnya selama hamil.

Salah satu hal yang dapat dilakukan agar ibu hamil memahami perubahan fisiologis

yang terjadi pad masa kehamilan adalah dengan pemeriksaan antenatal care.

Akses terhadap pelayanan antenatal sebagai pilar kedua safe motherhood cukup

baik yaitu 87% pada tahun 1997, namun mutunya perlu ditingkatkan terus (Saifudin,

085224959417

Page 5: kti-primigravida

2001). Diharapkan dengan program kesehatan tersebut dapat meningkatkan kesehatan

ibu dan janin sehingga kehamilan berlangsung secara fisiologis tanpa adanya penyulit

atau komplikasi. Jika semua kehamilan berlangsung secara fisiologis maka kematian

karena komplikasi selama kehamilan dapat berkurang dengan kehamilan secara

fisiologis, diharapkan ibu mengerti tentang perubahan fisiologis kehamilan.

Berdasarkan hasil pra survey yang penulis lakukan, terdapat 15 orang ibu hamil

primigravida yang mengeluh mual, muntah, pusing, sering kencing dan kebanyakan

terjadi pada Trimester satu. Dimana hal tersebut merupakan perubahan fisiologis pada

masa kehamilan. Kejadian tersebut menunjukan bahwa ibu hamil khususnya ibu

hamil primigravida belum faham mengenai perubahan fisiologis yang terjadi pada

dirinya.

Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: “Pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis pada masa

kehamilan”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat merumuskan masalah

penelitian sebagai berikut : “Bagaimana pengetahuan ibu primigravida terhadap

perubahan fisiologis pada masa kehamilan?”.

C. Ruang Lingkup Pengetahuan

085224959417

Page 6: kti-primigravida

Adapun yang menjadi ruang, dari penelitian pengetahuan ibu Primigravida

terhadap perubahan fisiologi pada masa kehamilan ini adalah :

1. Jenis Penelitian : deskriptif

2. Obyek Penelitian : pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan fisiologis

pada masa kehamilan.

3. Subyek Penelitian : ibu hamil primigravida yang memeriksakan diri di BPS.

CH. Sudilah pada tahun 2007.

4. Lokasi Penelitian : BPS. CH. Sudilah, di Jln. Jendral Sudirman Ganjar Agung

I4/1 Metro Barat

5. Waktu Penelitian : April-Mei 2007

6. Alasan Penelitian : ibu hamil primigravida yang kurang memahami tentang

perubahan fisiologis selama kehamilannya.

D. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi

pada masa kehamilan di BPS CH. Sudilah.

E. Manfaat penelitian

1. Bagi ibu hamil

Menambah pengetahuan ibu primigravida terhadap perubahan fisiologi

pada kehamilan sehingga dapat mengurangi tingkat kecemasan ibu dan

mampu melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi

pada dirinya.

085224959417

Page 7: kti-primigravida

2. Bagi tempat peneliti

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi pengelola program di

BPS. CH Sudilah yaitu memberikan masukan agar dapat meningkatkan

pelayanan kehamilan seoptimal mungkin di wilayah kerjanya dalam rangka

peningkatan profesionalisme kerja dan pengabdian kepada masyarakat.

3. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat diberikan pengetahuan kepada

masyarakat terutama ibu hamil atau wanita yang sedang hamil terhadap

perubahan fisiologis pada kehamilan sehingga nantinya mereka mampu

melakukan tindakan yang sesuai dengan perubahan yang terjadi pada

dirinya.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana daya pemahaman

atau daya kemampuan untuk mengerti dari mata kuliah yang telah

disampaikan oleh dosen. Serta nantinya dapat menjadi tambahan bahan

kepustakaan di perpustakaan AKBID Wira Buana Metro.

5. Bagi Peneliti

Penelitian ini untuk menambah pemahaman penulis mengenai perubahan

fisiologis pada kehamilan dan penerapan secara langsung teori pembuatan

karya tulis ilmiah sesuai dengan teori yang diajarkan sewaktu kuliah dan

sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di Akademi Kebidanan Wira

Buana Metro.

085224959417

Page 8: kti-primigravida

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka

Laurence W. Green, 1988 (Dalam Noto Atmodjo, 1993:102-103)

mengemukakan bahwa perilaku kesehatan seseorang terbentuk dan dipengaruhi dari

faktor perilaku dan non perilaku. Sedangkan perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga

faktor yaitu faktor predisposisi yang terwujud dalam pengetahuan sikap, keyakinan,

nilai-nilai faktor pendukung yang terwujud dalam lingkungan fisik, sarana/prasarana

dan ketentuan-ketentuan faktor pendukung yang terwujud dalam sikap dan perilaku

petugas kesehatan, keluarga dan masyarakat.

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu (Noto Atmodjo, 2003 : hal 121)

penginderaan terjadi melalui panca indra manusia yakni : penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga. Pengetahuan kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang.

Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan bahwa

perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap 4 tahap tersebut apabila penerima

perilaku baru atau adopsi melalui proses seperti ini didasari oleh pengetahuan dan

085224959417

Page 9: kti-primigravida

kesadaran maka tidak akan berlangsung lama. Menurut Noto Atmodjo (2003 : hal

122) pengetahuan itu mempunyai 6 tingkatan yaitu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang diberikan materi

yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pengetahuan. Tingkatan

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang spesifik dari

seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja

untuk mengukur bahwa orang tahu apa yang dipelajari antara lain

menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasikan, menyatakan dan

sebagainya.

b. Memahami (comprehension)

Yaitu suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek

yang mengetahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut dengan benar.

Seseorang yang telah paham suatu objek atau materi akan dapat menjelaskan,

menyebutkan atau menyimpulkan objek yang telah dipelajari tersebut.

c. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi ini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus

metode dan sebagainya dalam konteks situasi yang lain.

d. Analisis (analysis)

085224959417

Page 10: kti-primigravida

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek di dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu struktur

organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan

analisis dapat dilihat dari kemampuan menjabarkan, membedakan,

mengelompokkan dan memisahkan.

e. Evaluasi (evaluation)

Yaitu kemampuan untuk melakukan penelitian terhadap suatu materi

atau objek. Penelitian ini dapat diukur melalui angket atau kuisioner jadi

apabila perilaku seseorang didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan

berlangsung lama.

2. Pengertian Primigravida

Menurut Nell (1999) Ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali

hamil. Selanjutnya menurut Sastrowinoto (1983) bahwa kehamilan terjadi kalau ada

pertemuan dan pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti

hamil atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel

telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan

keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut.

Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor

yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga

dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi

persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua

pasangan (Endjun, 2002)

085224959417

Page 11: kti-primigravida

a. Tujuan Pemeriksaan dan Pengawasan Ibu Hamil

Tujuan umum adalah : menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental

ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan,

dan nifas sehingga didapatkan ibu dan anak yang

sehat

Tujuan Khusus adalah : mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang

mungkin dijumpai dalam kehamilan persalinan

dan nifas (Saifuddin, 2001 hal : 88).

b. Ketidaknyamanan yang umum pada kehamilan

Selama kunjungan antenal, ibu mungkin mengeluhkan bahwa ia

mengalami ketidaknyamanan. Kebanyakan dari keluhan ini adalah

ketidaknyamanan yang normal dan merupakan bagian dari perubahan yang

terjadi pada tubuh ibu selama kehamilan. Seorang bidan, penting bagi kita

membedakan antara ketidaknyamanan normal dengan tanda-tanda bahaya.

Walaupun ketidaknyamanan yang umum dalam kehamilan tidak

"mengancam keselamatan jiwa" mereka dapat sangat menyulitkan bagi ibu.

Bidan harus mendengarkan ibu, membicarakan berbagai macam keluhan,

dan membantu mencari cara untuk mengatasinya sehingga ibu dapat

menikmati kehamilannya (Buku 2 Asuhan Antenatal, 2003 : hal 71).

Beberapa macam ketidaknyamanan pada masa kehamilan antara lain:

a. Cloasma perubahan warna aerola

085224959417

Page 12: kti-primigravida

Umumnya terjadi pada kehamilan trimester ke dua, terjadi oleh karena

peningkatan kadar estrogen dan mungkin progesterone. Cara meringankan/

mencegahnya yaitu hindari sinar matahari berlebihan selama masa kehamilan.

b. Edema

Umumnya terjadi pada trimester kedua dari ketiga, faktor penyebabnya oleh

karena tekanan dari pembesaran uterus pada vena pelvik duduk atau pada cava

inverior pada waktu berbaring. Cara meringankan/mencegah yaitu hindari pososi

berdiri untuk waktu yang lama, berbaring dengan miring kekiri dan kekanan

dengan kaki agak ditinggikan, angkat kaki ketika duduk atau istirahat, hindari

kaos kaki yang ketat. Tanda bahaya jika edema timbul pada muka dan tangan, jika

disertai dengan tanda-tanda anemia atau disertai dengan proteinuria.

c. Sering Buang Air Kecil

Umumnya terjadi pada trimester pertama dan ketiga, disebabkan oleh karena

tekanan uterus pada kantong kemih, cara meringankan/mencegah yaitu beri

penjelasan kepada ibu tentang faktor penyebabnya., kosongkan jika ada dorongan

untuk kencing, perbanyak minum pada siang hari, kurangi minum kopi, teh, cola

dan cafein. Tanda bahaya wanita hamil menghadapi resiko yang lebih besar untuk

terjadinya infeksi saluran kemih. karena ginjal dan kantung kemih mengalami

perubahan.

d. Gatal-gatal

085224959417

Page 13: kti-primigravida

Terjadi pada semua trimester, disebabkan karena hipersensitif terhadap antigen

placenta, cara meringankan/mencegah yaitu kompres dingin. Tanda bahaya jika

disertai dengan mual dan muntah, penyakit kuning dan kencing berwarna hitam.

e. Garis-garis di perut (Striae gravidarum)

Tampak jelas pada bulan keenam dan ketujuh, penyebab tidak jelas, bisa timbul

akibat perubahan hormon atau gabungan antara perubahan hormon dengan

peregangannya.

f. Ngidam makanan

Biasanya terjadi pada trimester pertama tapi bisa juga berlangsung sepanjang

masa kehamilan, hal ini disebabkan oleh indra pengecap yang menjadi tumpul,

jadi makanan yang lebih merangsang dicari-cari hal ini seharusnya tidak

menimbulkan kekawatiran asalkan cukup bergizi. Tanda bahaya jika terdapat

pertambahan berat badan yang tidak memadai atau kehilangan berat badan, dan

terdapat tanda-tanda kurang gizi.

g. Hemorrhoid (wasir)

Umumnya terjadi pada trimester II dan III. Faktor penyebabnya konstipasi. Cara

meringankan yaitu hindari konstipasi, makan makanan yang berserat.

h. Mual dan muntah

085224959417

Page 14: kti-primigravida

Umumnya terjadi antara minggu ke 5-12 atau bisa terjadi lebih awal 2-3 minggu

setelah hari pertama haid terakhir. Penyebab yang pasti tidak diketahui, mungkin

disebabkan oleh peningkatan kadar HCG/estrogen dan progesteron cara

meringkankan/mencegah yaitu hindari bau atau faktor-faktor penyebabnya,

makan biskuit kering, dan makan sedikit-sedikit tapi sering, hindari makanan

yang berminyak dan bumbu merangsang, minum minuman berkarbonat, bangun

dari tidur secara perlahan, dan hindari melakukan gerakan secara tiba-tiba dan

hindari menggosok gigi setelah makan.

i. Kram pada kaki

Umumnya terjadi sebelum kehamilan usia 24 minggu, tidak jelas dasar

penyebabnya, bisa jadi karena uterus yang meningkatkan pada syaraf keletihan,

cara meringankan/mencegah yaitu gunakan penghangat untuk otot.

j. Keputihan

Biasanya terjadi pada trimester pertama, kedua dan ketiga, faktor penyebabnya

yaitu peningkatan produksi lendir dan kelenjar indo servikal sebagai akibat dari

peningkatan kadar estrogen, cara meringkankan/mencegah yaitu tingkatkan

kebersihan dengan mandi setiap hari, dan memakai pakaian dari katun,

pengobatan dengan menggunakan bedak tubuh untuk mengeringkan tapi jangan

terlalu banyak.

c. Perubahan Fisiologis pada wanita saat hamil

1) Perubahan pada alat kandungan

085224959417

Page 15: kti-primigravida

a) Uterus

Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama karena pengaruh

estrogen dan progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini

pada dasarnya disebabkan oleh hipertrofi otot polos uterus, disamping

itu serabut-serabut kolagen yang ada pun menjadi higroskopik akibat

meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti

pertumbuhan janin. Bila ada kehamilan ektropik, uterus akan

membesar pu1a, karena pengaruh hormon-hormon itu. Begitu. pu1a

endometrium. menjadi desidua. Berat uterus normal lebih kurang 30

gram pada kehamilan 40 minggu berat uterus ini menjadi 1000 gram,

dengan panjang lebih kurang 20 cm dan dinding lebih kurang 2,5 cm.

Pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti buah

alpokat agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat.

Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula

lonjong seperti telur: Hubungan antara besarnya uterus dengan tua

kehamilan sangat penting diketahui, antara lain untuk membuat

diagnosis apakah wanita tersebut hamil fisiologis, atau hamil ganda,

atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan sebagainya.

b) Servik Uteri

Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena

hormon estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan

085224959417

Page 16: kti-primigravida

otot maka serviks lebih banyak mengandung jaringan ikat. Hanya 10%

jaringan otot. Jaringan ikat pada serviks ini banyak mengandung

kolagen, akibat kadar estrogen meningkat, dan dengan adanya

hipervaskularisasi maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks

yang terutama atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung

jaringan otot tidak mempunyai fungsi sebagai stingter. Pada partus,

serviks membuka saja mengikuti tarikan-tarikan korpus uteri ke atas

dan tekanan bagian bawah janin ke bawah. Sesudah partus dapat pula

dinyatakan bahwa serviks itu berlipat-lipat dan tidak menutup seperti

ditemukan pada sfingter. Kelenjar-kelenjar serviks akan berfungsi

lebih dan akan mengeluarkan sekresi lebih banyak, keadaan ini sampai

batas tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.

c) Vagina dan Vulva

Vagina dan vulva akibat hormon estrogen mengalami perubahan pula.

Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak

lebih merah, agak kebiru-biruan (Livide). Tanda ini disebut tanda

Chadwick. Warna porsio pun tampak livide. Pembuluh-pembuluh

darah alat genitalia Hal ini dapat dimengerti karena oksigenasi dan

nutrisi pada alat-alat genitalia tersebut meningkat. Apabila terdapat

kecelakaan pada kehamilan atau persalinan, maka perdarahan akan

banyak sekali, sampai dapat mengakibatkan kematian.

d) Ovarium

085224959417

Page 17: kti-primigravida

Pada permulaan kehamilan masih terdapat korpus lutetun graviditatis

sampai terbentuknya plasenta pada kira-kira 16 minggu. Korpus

luteum graviditatis berdiameter kira-kira 3 cm. Kemudian ia mengecil

setelah plasenta terbentuk. Seperti telah dikemukakan, korpus luteum

ini mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Lambat laun

fungsi ini diambil alih oleh plasenta, dalam dasawarsa terakhir ini

ditemukan pada awal ovulasi hormon relaxin, suatu immunareactive

inhibin dalam sirkulasi maternal. Diperkirakan korpus luteum adalah

tempat sintesis dari relaxin pada awal kehamilan. Kadar relaxin

disirkulasi maternal dapat ditentukan dan meningkat dalam trimester

pertama. Relaxin mempunyai pengaruh rnenenangkan hingga

pertumbuhan janin baik hingga aterm.

2) Perubahan pada payudara

a) Mammae

Mamma akan membesar dan tegang akibat hormon somatommatoropin,

estrogen dan progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu ibu.

Estrogen menimbulkan hipertrofi sistem saluran, sedangkan

progesteron menambah sel-sel asinus pada mamma. Samatammatropin

mempengaruhi pertumbuhan sel-sel sehingga terjadi pembuahan

kasein, laktalbumin, dan laktoglobulin. Dengan demikian, mamma

dipersiapkan untuk laktasi. Disamping ini, di bawah pengaruh

085224959417

Page 18: kti-primigravida

pragesteron dan somatomammatropin, terbentuk lemak di sekitar

kelompok-kelompok elveolus, sehingga mamma menjadi lebih besar.

3) Perubahan pada Sirkulasi Darah

Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya

sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh

darah yang membesar pula, mamma dan alat lain-lain yang memang

berfungsi berlebihan dalam kehamilan seperti telah dikemukan, volume

darah ibu dalam kehamilan betambah secara fisiologik dengan adanya

pencairan darah yang disebut hidremnia. Volume darah akan bertambah

banyak kira-kira 25%, dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti dengan

cardiac output yang meninggi sebanyak kira-kira 30%. Akibat hemodilusi

tersebut, yang mulai jelas timbul pada kehamilan 16 minggu. Ibu yang

mempunyai penyakit jantung dapat jatuh dalam keadaan dekompensasi

kordis.

4) Perubahan pada sistem respirasi

Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang

mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada

kehamilan 32 minggu ke atas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus

yang membesar ke arah diagfragma, sehingga kurang leluasa terbentuk.

Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang meningkat kira-kira 20%;

seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam; dan bagian bawah

085224959417

Page 19: kti-primigravida

toraknya juga melebur ke sisi, yang sesudah partus kadang-kadang menetap

jika tidak dirawat dengan baik.

5) Perubahan pada Traktus Digestivus

Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek

(nausea). Mungkin ini akibat kadar hormon estrogen yang meningkat.

Tonus otot-otot traktus digestivus menurun, sehingga mortilitas seluruh

traktur digestivus juga bekurang. Makanan lebih lama berada di dalam

lambung dan apa yang telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus,

yang memang baik untuk resorpsi akan tetapi menimbulkan pula obstipasi

yang memang merupakan salah satu keluhan utama wanita hamil. Tidak

jarang dijumpai pada bulan-bulan pertama kehamilan gejala muntah

(emesis) biasanya sering dan terlalu banyak dikeluarkan, disebut

hiperemesis gravidarum, keadaan ini patologis.

6) Perubahan pada Traktus Unirarius

Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan

oleh uterus yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing.

Keadaan ini hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus

keluar dari rongga panggul. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai

turun ke bawah pintu atas panggul, keluhan sering kencing akan timbul lagi

karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Dalam kehamilan ureter

kanan dan kiri membesar karena pengaruh progesteron. Akan tetapi ureter

kanan lebih membesar dari pada ureter kiri, karena mengalami lebih

banyak tekanan dibandingkan dengan ureter kiri. Hal ini disebabkan oleh

085224959417

Page 20: kti-primigravida

karena uterus lebih sering memutar ke arah kanan. Mungkin karena orang

bergerak lebih sering memakai tangan kanannya, atau disebabkan oleh

letak kolon dan sigmoid yang berada di belakang kiri uterus. Akibat

tekanan pada ureter kanan tersebut, lebih sering dijumpai hidraureter destra

dan pielitis dekstra.

7) Perubahan pada Kulit

Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat

tertentu. Pigmentasi ini disebabkan oleh pengaruh Melanophore

Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat. MSH ini adalah salah satu

hormon yang juga dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-

kadang terdapat deposit pigmen patia dahi, pipi, dan hidung dikenal

sebagai kloasina gravidarum. Di daerah leher sering terdapat

hiperpigmentasi yang sama, juga di areola mamma. Linea alba pada

kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea grisea. Tidak jarang

dijumpai kulit perut seolah-olah retak-retak, warnya berubah agak

hiperemik dan kebiru-biruan, disebut striae livide, setelah partus, striae

livide ini berubah warnanya menjadi putih dan disebut striae albikantes

(Sarwono Prawirohardjo, 2002 : hal 89).

B. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara kerangka

konsep yang lainnya dan masalah yang ingin diteliti (Notoatmodjo, 2005). Secara

sistematis kerangka konsep penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

085224959417

Page 21: kti-primigravida

Gambar 2. Kerangka Konsep Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel

Menurut Notoatmodjo (2002 : 446) untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variabel diamati atau diteliti perlu sekali variabel tersebut diberi batasan.

Definisi operasional ini juga bermanfaat untuk mengarahkan kepada

pengukuran atau pengamatan terhadap variabel-variabel yang bersangkutan serta

mengembangkan instrumen (alat ukur). Adapun dalam penelitian ini variabel yang

akan didefinisikan secara operasional dapat dijelaskan sebagai berikut :

Pengetahuan ibu primigravida

Perubahan Fisiologis masa kehamilan

085224959417

Page 22: kti-primigravida

Tabel 1. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional

Cara Ukur

Alat Ukur

Hasil Ukur Skal a Ukur

1 Pengetahuan Pengetahuan ibu hamil primigravida tentang perubahan fisiologis dalam masa kehamilan

Angket Kuisioner Baik (76-100%) Cukup (56-75%) Kurang (40-55%) Kurang sekali (< 40%)

Ordinal

2 Ibu Primigravida

Seorang wanita yang hamil untuk pertama kali

085224959417

Page 23: kti-primigravida

Kisi-kisi pertanyaan pada kuisioner pengetahuan ibu primigravida tentang perubahan

fisiologis pada saat kehamilan.

No. Sub Variabel Jumlah Soal No. Soal

1 Perubahan pada alat kandungan

8 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

2 Perubahan pada mamae 5 9, 10, 11, 12, 13

3 Perubahan pada sistem biologis tubuh 12

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23,

24, 25 4 Perubahan pada kulit 5 26, 27, 28, 29, 30

085224959417

Page 24: kti-primigravida

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Yaitu metode penelitian yang

dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu

keadaan secara objektif (Notoatmadjo, 2002).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah seluruh subjek penelitian (Arikunto, 2002).

Sedangkan menurut Notoatmodjo (2002), populasi adalah keseluruhan

objek penelitian yang akan diteliti. Dari pengertian tersebut dapat

disimpulkan bahwa populasi adalah semua ibu hamil primigravida yang

memeriksakan kehamilan di BPS CH. Sudilah Ganjar Agung pada bulan

April- Mei tahun 2007.

2. Sampel

Menurut Notoatmodjo (2002), sampel adalah sebagian objek

penelitian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap

mewakili seluruh populasi.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah secara accidental

sampling, yaitu diambil dari responden atau kasus yang kebetulan ada.

Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini sampel yang diteliti

adalah ibu hamil primigravida yang memeriksakan kehamilannya di BPS.

085224959417

Page 25: kti-primigravida

CH Sudilah pada saat dilakukan penelitian pada bulan April-Mei 2007

sebanyak 30 responden.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk mengumpulkan

data, instrumen ini dapat berupa pertanyaan (question), formulir observasi dan

formulir-formulir lain yang berkaitan dengan penataan data dan lain-lain

(Notoatmodjo, 2005).

Alat ukur yang digunakan adalah kuisioner. Kuisioner atau angket merupakan

suatu cara pengumpulan data atau suatu penelitian mengenai masalah yang umumnya

banyak menyangkut kepentingan umum/banyak orang (Notoatmodjo, 2002 ; 12)

D. Pengumpulan Data

Setelah data terkumpul dari angket atau kuisioner, maka dilakukan pengolahan

data yang melalui beberapa tahap sebagai berikut:

1. Editing

Editing adalah mengumpulkan, memeriksa daftar kuisioner dan data yang

terkumpul. Pada tahap ini, penulis melakukan penilaian terhadap data yang

diperoleh kemudian diteliti apakah terdapat kekeliruan atau tidak dalam

pengisiannya.

2. Coding

085224959417

Page 26: kti-primigravida

Coding adalah kegiatan memberi kode pada jawaban atau kode tertentu sehingga

lebih dan sederhana. Pada tahap ini penulis memberikan kode tertentu pada tiap-

tiap data sehingga memudahkan dalam melakukan analisis data.

3. Tabulating

Tabulating adalah memasukkan hasil dari kuisioner ke dalam bentuk tabel. Pada

tahap ini jawaban responden yang sama dikelompokkan dengan teliti dengan

teratur, lalu dihitung dan dijumlahkan kemudian ditulis dalam bentuk tabel-tabel..

E. Teknik Analisis Data

Pengolahan dan analisis data dilakukan secara manual dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

100% x b

Pa=

Keterangan :

P : Persentase

a : Jumlah pertanyaan yang dijawab benar

b : Jumlah seluruh pertanyaan (Arikunto, 1998)

Sedangkan untuk penentuan kategori penelitian menurut Arikunto (1998)

sebagai berikut :

085224959417

Page 27: kti-primigravida

a. 76 - 100%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk

kategori baik.

b. 56 - 75%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk

kategori cukup.

c. 40 - 55%, jika pertanyaan yang dijawab benar oleh responden termasuk

kategori kurang.

d. < 40%, jika pertanyaan yang dijawab oleh responden termasuk kategori

kurang sekali.

085224959417