KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

19
USAI IKUT UKM PECINTA ALAM, MAHASISWA BARU MENINGGAL SUCI RAHMAWATI RAMADHAN 9987336781 SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 TANJUNG BINTANG

description

Karya tulis ilmiah mengenai pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia.Written by Suci Rahmawati Ramadhan

Transcript of KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

Page 1: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

USAI IKUT UKM PECINTA ALAM, MAHASISWA BARU MENINGGAL

SUCI RAHMAWATI RAMADHAN

9987336781

SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 TANJUNG BINTANG

LAMPUNG SELATAN

2015

Page 2: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan karunia dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini. Tak lupa terima kasih penulis

sampaikan kepada Bapak Saffudin S.Pd, M.Pd yang telah memberikan bimbingan

hingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Karya tulis ini dibuat untuk menganalisa kasus yang diduga terkait dengan pelanggaran

HAM dan mengembangkan kemampuan penulis dalam menganalisis identifikasi

masalah dan mengaitkannya dengan nilai-nilai Pancasila.

Penulis menyadari bahwa karya tulis ini memiliki banyak kekurangan. Oleh sebab itu,

kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Tanjung Bintang, 10 September 2015

Penulis

Page 3: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

3

A. Pendahuluan

Indonesia adalah negara hukum yang menjamin hak asasi setiap warga negaranya.

Dikeluarkannya Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Bab XIX tentang

Kejahatan Terhadap Nyawa, KUHP Bab XX tentang Penganiayaan, UUD 1945 Pasal

28 A – 28 J, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, UU No. 26 Tahun

2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia, serta UU No. 27 Tahun 2004 tentang

Komisi Keadilan dan Rekonsiliasi, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam

menegakkan perlindungan terhadap hak asasi manusia termasuk pelajar dan generasi

muda.

Generasi muda adalah asset yang akan menopang kelanjutan hidup suatu negara.

Pemahaman agama dan pendidikan yang baik akan menghasilkan generasi bermutu

yang akan menentukan naik atau turunnya tingkat pembangunan di Indonesia. Selain

itu, faktor perkembangan mental juga akan menentukan berhasil tidaknya seorang

pelajar dalam mengatasi zaman yang serba kompetitif ini.

Sekolah dan universitas merupakan perpanjangan tangan dari negara. Di sini, generasi

muda diajarkan berbagai macam hal terkait dengan cara bersosialisasi dan menjalin

hubungan yang baik dengan sesama. Banyak hal yang dilakukan sekolah/universitas

untuk mempersiapkan generasi yang matang, diantaranya pelatihan fisik dan mental

yang biasanya di masukkan ke dalam agenda kegiatan orientasi.

Yang menyedihkan, baru-baru ini terjadi kasus di Bandung tentang meninggalnya

seorang mahasiswa baru di Universitas Widyatama. Rido Rodjai, pemuda berusia 19

tahun ini meninggal setelah seminggu di rawat di rumah sakit usai mengikuti kegiatan

Pecinta Alam yang diadakan oleh UKM Bramatala. Beberapa teman Rido yang juga

mengikuti kegiatan tersebut mengatakan selama kegiatan korban diperintahkan untuk

push up sebanyak dua ratus kali di sungai yang sedang mengalir. Hasil rontgen

menyatakan adanya kebocoran pada lambung dan jantung. Selain itu, juga ditemukan

luka memar di sekujur tubuh korban. Kasus ini lagi-lagi menunjukkan adanya

missunderstanding antara pihak kampus dengan mahasiswa tentang fungsi konkrit dari

sebuah pelatihan fisik dan mental.

Page 4: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

4

Apakah kasus tersebut dapat dikategorikan ke dalam pelanggaran HAM? Bagaimana

jika dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila? Berangkat dari

pertanyaan tersebut, maka penulis mecoba untuk melakukan sebuah analisis kasus untuk

mencari jawaban dari permasalahan tersebut.

B. Identifikasi Masalah

1. Mengapa mahasiswa tersebut meninggal? Apakah penyebabnya?

2. Apakah pihak universitas tidak mengawasi kegiatan Pecinta Alam yang

dilakukan UKM tersebut?

3. Apakah hal ini merupakan sebuah tradisi mahasiswa yang biasa terjadi?

4. Bagaimanakah permasalahan kasus tersebut jika dikaitkan dengan nilai-nilai

Pancasila?

5. Apakah kasus tersebut termasuk dalam pelanggaran HAM?

C. Rumusan Masalah

Bagaimanakah permasalahan kasus ini jika dikaitkan dengan nilai-nilai Pancasila?

Apakah kasus ini termasuk ke dalam pelanggaran HAM?

D. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui latar belakang kematian mahasiswa tersebut.

2. Mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh pihak universitas selama

kegiatan tersebut.

3. Mengetahui apakah kasus tersebut merupakan sebuah tradisi mahasiswa

yang biasa terjadi.

4. Mengetahui bagaimana pandangan Pancasila dalam kasus tersebut.

5. Mengetahui apakah kasus tersebut termasuk ke dalam pelanggaran HAM.

E. Sinopsis Kasus

Page 5: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

5

Rido Rodjai (19) adalah mahasiswa baru jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Widyautama Bandung. Rido mengikuti pembinaan fisik dan mental yang

digelar unit kegiatan mahasiswa pecinta alam kampus Widyatama di Rancaupas,

Ciwidey, Kabupaten Bandung.

Usai mengikuti kegiatan dan pulang ke rumah pada Sabtu (16/11/2013), tubuh korban

panas. Sebelumnya korban sempat dibawa ke dokter, namun lantaran kondisinya makin

menurun akhirnya pihak keluarga memboyong Rido ke Rumah Sakit Al-Islam pada

Senin (18/11/2013). Setelah diperiksa, ditemukan luka memar di beberapa bagian tubuh.

Selain itu, hasil rontgen menunjukkan adanya kebocoran pada jantung dan lambung.

Pihak rumah sakit menyarankan korban agar segera dioperasi, karena racun asamnya

telah menyebar.

Pascaoperasi Rido tidak menunjukkan kesehatannya membaik. Bahkan Rido harus

dirawat di ruang ICU. Setelah seminggu dirawat, akhirnya Rido tutup usia pada Senin

(25/11/2013).

Page 6: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

6

Kakak ipar Rido, Muhammad Fauzan (25) menyebutkan bahwa senior Rido melakukan

kekerasan, diantaranya korban dihukum push-up 200 kali di sungai hingga pingsan dan

terseret arus. Selain itu, dijelaskan juga bahwa satu hari kegiatan hanya diberi satu kali

makan.

F. Langkah Kerja

Untuk menjawab pertanyaan pertama, penulis mencoba browsing di situs

tribunnews.com, detik.com, inilah.com, republikaonline.com dan merdeka.com karena

di situs tersebut banyak terdapat artikel yang memuat kasus yang penulis bahas.

Untuk menjawab pertanyaan kedua, penulis membaca pendapat individu dari berbagai

daerah di situs kaskus.co.id karena kasus yang saya bahas pernah menjadi thread di

situs tersebut.

Untuk menjawab pertanyaan ketiga, penulis melakukan sebuah analisa berdasarkan

kesaksian dari mahasiswa maupun alumni mahasiswa mengenai tradisi kekerasan yang

banyak terjadi di perguruan tinggi. Keseluruhan narasumber berasal dari teman penulis

dalam berbagai grup di media sosial.

Untuk menjawab pertanyaan keempat, penulis sebelumnya mencari pengertian dari

nilai-nilai Pancasila baik di buku maupun internet dan kemudian menganalisanya

dengan kasus yang penulis bahas.

Untuk menjawab pertanyaan kelima, penulis membuat kesimpulan berdasarkan jawaban

dari pertanyaan keempat.

G. Hasil Pembahasan

1. Latar belakang meninggalnya Rido Rodjai

Mahasiswa tersebut meninggal karena adanya kebocoran pada jantung dan lambung

korban. Sesuai dengan yang diceritakan di atas, faktor yang menyebabkan kebocoran

pada jantung dan lambung korban adalah karena senior menghukumnya untuk push-up

200 kali di sungai hingga pingsan dan terseret arus. Kita mengetahui bawha push-up

memang baik dilakukan untuk mengencangkan otot bagian perut. Namun apabila

Page 7: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

7

dilakukan secara berlebihan, push-up dapat membuat organ bagian dalam bekerja terlalu

keras hingga menyebabkan kebocoran.

HCl (asam lambung) adalah zat yang terdapat di lambung dan berfungsi untuk

menetralisir racun dan menghancurkan bakteri-bakteri yang masuk bersama makanan.

Namun saat HCl menyebar ke bagian tubuh selain lambung, maka asam tersebut akan

berubah menjadi asam racun yang mengakibatkan disfunction sehingga menyebabkan

kematian.

2. Pengawasan pihak universitas selama kegiatan berlangsung

Setelah ditelusuri, ternyata pihak kampus tidak memberikan izin kegiatan tersebut.

Rektor Universitas Widyatama, Mame Slamet Sutoko mengatakan bahwa selama

seminggu acara itu berlangsung (9-16 November 2013) berbarengan dengan waktu

kuliah, jadi mahasiswa yang mengikuti acara itu tidak melaksanakan kuliah. Padahal

sudah dijelaskan bahwa pihak universitas tak pernah mengizinkan kegiatan yang

mengganggu waktu kuliah, dan dilakukan tidak secara professional. Dan karena tidak

mendapatkan izin dari kampus, otomatis kegiatan tersebut tidak diawasi oleh pihak

universitas.

3. Tradisi kekerasan di perguruan tinggi

Setelah membaca kesaksian dari mahasiswa maupun alumni mahasiswa, kekerasan yang

terjadi di perguruan tinggi saat mahasiswa baru akan memasuki sebuah organisasi

memang sudah lazim dilakukan. Kegiatan ini biasanya merupakan ajang balas dendam

bagi senior yang dulunya merasa mendapatkan bullying.

Kekerasan yang terjadi merupakan warisan dari generasi sebelumnya, di mana seorang

mahasiswa baru mendapatkan orientasi yang lumayan keras saat ia memasuki sebuah

perguruan tinggi. Di tahun berikutnya ia merasa menjadi seorang senior yang bisa

melakukan apapun, baik itu tindak kekerasan maupun pembullyan.

4. Pandangan kasus dalam nilai-nilai Pancasila

a. Nilai Ideal

Page 8: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

8

Nilai ideal adalah nilai dasar berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila, yaitu:

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai

dasar tersebut bersifat universal sehingga di dalamnya terkandung cita-cita, tujuan, serta

nilai yang baik dan benar. Nilai dasar ini bersifat tetap dan terlekat pada kelangsungan

hidup negara.

Kasus ini melanggar sila kedua Pancasila, yakni Kemanusiaan yang adil dan beradab.

Kemanusiaan yang adil, dalam artian porsi yang sesuai dengan kapasitas masing-masing

individu. Beradab, dalam artian mendapatkan perlakukan yang sesuai dengan nilai-nilai

kemanusiaan.

Di poin ini, penulis ingin menegaskan bahwa setiap individu memiliki kapasitas yang

berbeda-beda. Persoalan push-up hingga 200 kali bukannya tidak berperikemanusiaan,

hanya saja daya tahan tubuh seseorang mungkin tidak seimbang dengan kegiatan fisik

yang dilakukan. Ini menjadi pembelajaran bagi kita agar tidak over dalam melakukan

sesuatu. Sesuatu itu baik asal seimbang dengan kapasitas yang dimiliki.

b. Nilai Instrumental

Nilai instrumental merupakan penjabaran dari nilai-nilai dasar Pancasila. Nilai

instrumental sifatnya lebih khusus dibandingan dengan nilai dasar. Dengan kata lain,

nilai instrumental merupakan pedoman pelaksanaan kelima sila Pancasila. Perwujudan

nilai instrumental pada umumnya berbentuk ketentuan-ketentuan konstitusional mulai

dari Undang-Undang Dasar hingga peraturan daerah.

Kasus ini melanggar beberapa undang-undang, antara lain:

UUD 1945 Pasal 28 A: “Hak untuk hidup dan mempertahankan

kehidupannya.”

UUD 1945 Pasal 28 B (2): “Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh

dan berkembang serta hak atas perlindungan dari kekerasan diskriminasi.”

UUD 1945 Pasal 28 G (1): “Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,

kehormatan, martabat dan harta benda, hak atas rasa aman dan perlindungan

Page 9: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

9

dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang

merupakan pelanggaran hak asasi manusia.”

UUD 1945 Pasal 28 G (2): “Hak untuk bebas dari penyiksaan (torture) dan

perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia.”

UUD 1945 Pasal 28 J (1): “Setiap orang wajib menghormati hak asasi

manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat dan bernegara.”

UUD 1945 Pasal 28 J (2): “Dalam menjalankan dan melindungi hak asasi

dan kebebasannya setiap orang wajib tunduk kepada batasan yang

ditetapkan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin

pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain, dan untuk

memenuhi tuntutan yang adil yang sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-

nilai agama, keamanan dan ketertiban umum.”

UU RI No. 5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan

Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau

Merendahkan Martabat Manusia.

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 2: ”Mengakui dan menjunjung tinggi hak

asasi manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati

melekat pada dan tidak terpisahkan dari manusia, yang harus dilindungi,

dihormati, dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan,

kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta keadilan.”

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 3 (3): “Setiap orang berhak atas

perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia, tanpa

diskriminasi.”

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 4: “Hak untuk hidup, hak untuk tidak

disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak

untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di

hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang

berlaku surut adalah hak-hak manusia yang tidak dapat dikurangi dalam

keadaan apapun dan oleh siapapun.”

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 9 (1): “Setiap orang berhak untuk hidup,

mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf kehidupannya.”

Page 10: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

10

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 33 (1): “Setiap orang berhak untuk bebas

dari penyiksaan, penghukuman, atau perlakuan yang kejam, tidak

manusiawi, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya.”

UU RI No. 39 Tahun 1999 Pasal 33 (2): “Setiap orang berhak untuk bebas

dari penghilangan paksa dan penghilangan nyawa.”

UU RI No. 26 Tahun 2000 Pasal 33 Pasal 7: “Pelanggaran hak asasi

manusia yang meliputi kejahatan genosida dan kejahatan terhadap

kemanusiaan.”

Salah satu upaya pemerintah untuk menindak pelaku pelanggaran HAM adalah sebagai

berikut.

Menetapkan UU No. 26 Tahun 2000 Tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia

Menetapkan UU No. 27 Tahun 2004 Tentang Komisi Kebenaran dan

Rekonsiliasi.

Adapun tindak pidana yang dapat diberlakukan bagi pelanggar adalah sebagai berikut.

Pasal 351 KUHP

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun

delapan bulan atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus

rupiah.

(2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah

diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.

(3) Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling

lama tujuh tahun.

(4) Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

(5) Percobaan untuk melakukan kejahatan ini tidak dipidana.

c. Nilai Fraksis

Nilai fraksis adalah realisasi nilai-nilai instrumental suatu pengalaman dalam kehidupan

sehari-hari. Nilai fraksis Pancasila senantiasa berkembang dan selalu dapat dilakukan

perubahan dan perbaikan sesuai dengan perkembangan zaman dan aspirasi masyarakat.

Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan ideologi yang terbuka.

Page 11: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

11

Hak asasi manusia dalam nilai fraksis Pancasila dapat terwujud apabila nilai-nilai dasar

dan instrumental Pancasila itu sendiri dapat dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari

oleh seluruh warga Negara. Hal tersebut dapat diwujudkan apabila setiap warga Negara

menunjukkan sikap positif falam kehidupan sehari-hari.

Kasus ini melanggar beberapa nilai fraksis dari Pancasila, antara lain sebagai berikut.

Semena-mena terhadap orang lain.

Tidak menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Tidak menghormati hak-hak orang lain.

Tidak mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban antara sesama

manusia.

Tidak saling mencintai sesama manusia.

Tidak tenggang rasa kepada orang lain.

Tidak menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.

5. Kekerasan ini termasuk pelanggaran terhadap Hak Asasi Manusia

Berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang telah penulis bahas di poin 4, maka kasus ini

termasuk dalam pelanggaran HAM, karena:

Melanggar nilai ideal Pancasila

Melanggar UUD 1945 Pasal 28 tentang Hak Asasi Manusia

Melanggar UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia

Melanggar nilai fraksis Pancasila

H. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis lakukan, kasus meninggalnya Rido Rodjai

merupakan salah satu kasus pelanggaran HAM. Dalam kasus ini telah terjadi pelanggaran atas

hak untuk hidup, hak atas rasa aman, hak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan

diskriminasi, serta hak untuk bebas dari penyiksaan dan perlakuan yang merendahkan

derajat martabat manusia, sebagaimana yang telah tertuang dalam UUD 1945 Pasal 28

A – 28 J, UU RI No. 39 Tahun 1999, UU RI No. 26 Tahun 2000, serta UU No. 27

Tahun 2004.

Page 12: KTI Pelanggaran HAM - Usai Ikut UKM Pecinta Alam

REFERENSI

Balitbang dan Kemendikbud. 2015. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

untuk SMA/MA dan SMK/MAK Kelas XII K13. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan

Kebudayaan.

http://news.detik.com/bandung/read/2013/11/25/124734/2422588/486/mahasiswa-

widyatama-meninggal-diduga-alami-kekerasan-saat-ikut-pembinaan-fisik

http://nasional.inilah.com/read/detail/2050404/pulang-ospek-mahasiswa-widyatama-

meninggal

http://jabar.tribunnews.com/rido-alami-sakit-dalam-dan-infeksi-kaki

http://tribunjabar.co.id/mahasiswa-utama-meninggal-seusai-ikuti-kegiatan-pecinta-

alam

http://newsliputan6.com/diplonco-senior-mahasiswa-bandung-tewas-alami-luka-

dalam

http://merdeka.com/5-kasus-tewas-karena-penganiayaan-ospek

http://merdeka.com/rido-tewas-usai-ospek-ini-tanggapan-kasus-widyatama

http://merdeka.com/rido-tak-miliki-riwayat-sakit

http://tribunnews.com/mahasiswa-widyatama-bandung-tewas-seusai-ikuti-kegiatan-

pecinta-alam

http://fokusjabar.com/widyatama-bekukan-kegiatan-pencinta-alam-bramatala

http://rajahasibuan.blogspot.com/nilai-nilai-yang-terkandung-dalam-pancasila