KTI Bu Wiwik
-
Upload
edi-edison -
Category
Documents
-
view
221 -
download
0
Transcript of KTI Bu Wiwik
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
1/18
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PenulisanSejak terbitnya PP No. 24 tahun 2005, setiap unit pelaporan pada instansi
pemerintah wajib untuk menyusun neraca sebagai bagian dari laporan keuangan
pemerintah. Pengakuanpencatatan, pengukuranpenilaian, dan penyajian serta
pengungkapan aset tetap menjadi !ocus utama karena aset tetap memiliki nilai yang
sangat signi!ikan dan memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.
"kuntansi asset tetap telah diatur dalam Pernyataan Standar "kuntansi
Pemerintahan Nomor 0#$PS"P 0#% dari &iran Peraturan Pemerintah Nomor 24
'ahun 2005, maupun PS"P0# dari &iran (( Peraturan Pemerintah Nomor #) 'ahun20)0. PS"P0# tersebut memberikan pedoman bagi pemerintah dalam melakukan
pengakuan, pengukuran, dan penyajian serta pengungkapan aset tetap
berdasarkan peristiwa $events% yang terjadi, seperti perolehan aset tetap pertama kali,
pemeliharaan aset tetap, pertukaran asset tetap, perolehan asset dari hibahdonasi,
dan penyusutan.
*alam PS"P0# dinyatakan bahwa asset tetap adalah asset berwujud yang
mempunyai masa man!aat lebih dari )2 $duabelas% bulan untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintah atau diman!aatkan untuk kepentingan umum. &ebih lanjut,dalam Paragra! +, asset tetap diklasi!ikasikan berdasarkan kesamaan si!at atau
!ungsinya dalam aktiitas operasi entitas.
"set tetap dibagi menjadi 5 klasi!ikasi, yaitu-
). 'anah
2. Peralatan dan /esin
. 1alan, (rigasi, dan 1aringan
4. "set 'etap &ainnya dan
5. onstruksi dalam Pengerjaan.Pemahaman tentang asset tetap, permasalahan dan solusinya menjadi hal
yang sangat penting bagi penyusun laporan keuangan, aparat pengawasan internal
pemerintah yang melakukan reiew atas laporan keuangan, dan auditor eksternal yang
melakukan audit atas laporan keuangan pemerintah baik pusat maupun daerah.
*engan pemahaman yang memadai tentang hal tersebut diharapkan laporan
keuangan akan menjadi lebih berkualitas dengan opini wajar tanpa pengecualian.
3eberapa permasalahan terkait asset tetap yang akan diulas dalam tulisan ini
dengan tujuan untuk memberikan panduan bagi pihak yang berkepentingan untukmemahami lebih lanjut perlakuan asset tetap dalam laporan keuangan pemerintah.
B. Perumusan Masalah
"dapun rumusan masalahnya adalah solusi dan strategi apa yang bisa
dilakukan untuk mengatasi permasalahan aset tetap khususnya dalam hal pengambilan
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
2/18
2
kebijakan akuntansi dan peraturan daerah dalam rangka penerapan Peraturan
Pemerintah No. 2# tahun 20)4 tentang Pengelolaan 3arang /ilik Negara*aerah dan
Peraturan Pemerintah No. #) tahun 20)0 tentang S"P Standar "kuntansi Pemerintah6
C. Tujuan Penulisan
'ujuan disusunnya arya 'ulis ini adalah mem!ormulasikan solusi dan strategi
dalam pengambilan kebijakan akuntansi dan peraturan daerah yang telah disesuaikan
dengan Peraturan Pemerintah No. 2# tahun 20)4 tentang Pengelolaan 3arang /ilik
Negara*aerah dan Peraturan Pemerintah No. #) tahun 20)0 tentang S"P Standar
"kuntansi Pemerintah untuk mengatasi permasalahan aset.
D. Metode Penelitian
7ntuk memperoleh data8data yang diperlukan dalam penulisan ini, penulis
menggunakan dua jenis data yaitu -
). *ata Primer
/erupakan data yang diambil secara langsung dari instansi yaitu melalui wawancara
langsung.
2. *ata sekunder
/erupakan data yang diperoleh penulis dengan cara mempelajari studi pustaka dan
dengan mengumpulkan data8data resmiarsip8arsip yang ada pada instansi, berupa
produk hukum dan peraturan perundang8undangan.
E. uang Lingku! Pem"ahasan9uang lingkup pembahasan yang disusun adalah sebagai berikut-
3"3 ( P:N*";7&7"N
3ab ini berisi &atar 3elakang Penulisan, Perumusan /asalah, 'ujuan
Penulisan, /etode Penelitian dan 9uang &ingkup Pembahasan
3"3 (( 97/7S"N /"S"&";
3ab ini memuat P:N7'7P
3ab ini memuat esimpulan dan Saran.
BAB II
UMU#AN MA#ALAH
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
3/18
3
A. $am"aran %ondisi &ang Diinginkan
Secara umum, barang adalah bagian dari kekayaan yang merupakan satuan
tertentu yang dapat dinilaidihitungdiukurditimbang dan dinilai, tidak termasuk uang dan
surat berharga. 'etapi ada hal penting yang harus dipahami dalam pengelolaan barang
milik daerah, yakni terdapat perbedaan antara 3arang /ilik *aerah dengan 3arang
/ilik Negara. /enurut 7ndang8undang Nomor ) tahun 2004, 3arang /ilik Negara
$3/N% adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban "P3N atau berasal
dari perolehan lainnya yang sah. Perolehan lainnya yang sah antara lain berasal dari
hibah dan rampasansitaan.
Sementara itu yang dimaksud dengan barang milik daerah dalam Permendagri
Nomor )# tahun 200# adalah semua kekayaan daerah baik yang dibeli atau diperoleh
atas beban "nggaran Pendapatan dan 3elanja *aerah maupun yang berasal dari
perolehan lain yang sah baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak beserta
bagian8bagiannya ataupun yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai, dihitung,
diukur atau ditimbang termasuk hewan dan tumbuh8tumbuhan kecuali uang dan surat8
surat berharga lainnya. *imana pengelolaan barang milik negaradaerah dilaksanakan
berdasarkan asas !ungsional, kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, e!isiensi,
akuntabilitas, dan kepastian nilai.
Pertanggungjawaban atas 3/* kemudian menjadi semakin penting ketika
pemerintah wajib menyampaikan pertanggungjawaban atas pelaksanaan "P3* dalam
bentuk laporan keuangan yang disusun melalui suatu proses akuntansi atas transaksi
keuangan, aset, hutang, ekuitas dana, pendapatan dan belanja, termasuk transaksi
pembiayaan dan perhitungan. (n!ormasi 3/* memberikan sumbangan yang signi!ikan
di dalam laporan keuangan $neraca% yaitu berkaitan dengan pospos persedian, aset
tetap, maupun aset lainnya.
Pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap 3/*. Pengamanan
tersebut meliputi pengamanan !isik, pengamanan administrati!, dan pengamanan
hukum. *alam rangka pengamanan administrati! dibutuhkan sistem penatausahaan
yang dapat menciptakan pengendalian $controlling% atas 3/*. Selain ber!ungsi sebagai
alat kontrol, sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan
manajemen pemerintah di dalam perencanaan pengadaan, pengembangan,
pemeliharaan, maupun penghapusan $disposal%.
Pengelolaan barang milik Negara*aerah merupakan !ungsi yang sangat
strategis dan ital. *ilihat dari sudut politik, hal ini berhubungan langsung dengan
kedaulatan rakyat untuk melindungi segenap tumpah darah dan tanah air (ndonesia,
yaitu bahwa setiap jengkal wilayah N9( harus kita jaga dan pelihara agar tidak jatuh ke
tangan pihak luar. Sedangkan dari sudut !iskal, pengelolaan barang milik negaradaerah
harus menjadi concern kita bersama, bahwa hampir kurang lebih +0 ? dari komposisi
aset daerah kita adalah berbentuk aset tetap $tanah danatau bangunan%, dimana pada
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
4/18
4
&aporan euangan beberapa tahun belakangan ini masih menjadi persoalan dan
sorotan auditor eksternal pemerintah $3P% dalam memberikan opini, dimana aset
daerah belum terinentarisasi dengan baik dan memadai sehingga berakibat &aporan
euangan tersebut kualitasnya masih belum baik.Sebagaimana diketahui, &aporan euangan Pemerintah ota 3atu tahun 200+8
20)0 oleh 3adan Pemeriksa euangan dinyatakan disclaimer tidak memberikan
pendapat apapun. Sedangkan &aporan euangan Pemerintah ota 3atu tahun 20))8
20) memperoleh peningkatan opini menjadi @ajar *engan Pengecualian $@*P%.
&aporan euangan merupakan rapor pemerintah dalam mempertanggungjawabkan
amanat yang dipercayakan rakyat, utamanya yang terkait dengan penggunaan
anggarandana publik, juga kepada stakeholder lainnya. Aleh sebab itu, pada tahun
20)) Pemerintah ota 3atu melalui 3agian Perlengkapan melakukan langkahinentarisasi dan realuasi asetkekayaan negara diharapkan akan mampu
memperbaikimenyempurnakan administrasi pengelolaan 3/* untuk meningkatkan
opini. Sehingga, diharapkan pada tahun 20)4 dan seterusnya Penilaian 3P89(
terhadap Pemeriksaan &aporan euangan *aerah dapat meningkat menjadi opini @ajar
'anpa Pengecualian $@'P%, meskipun hasil pemeriksaan 3P89( pada tahun 20)2 dan
20) pos "set 'etap sudah tidak lagi menyumbang catatan yang materiil terhadap
Penatausahaan "set 'etap.
*engan beberapa !akta yang terjadi maka sangatlah tepat jika pemerintah ota3atu mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa produk hukum dan
peraturankebijakan daerah yang disesuaikan dengan beberapa Peraturan Pusat
diantaranya Peraturan /enteri *alam Negeri Nomor )# tahun 200# tentang Pedoman
'eknis Pengelolaan 3arang /ilik Negara*aerah, Peraturan Pemerintah Nomor B tahun
200B tentang Pengelolaan 3arang /ilik Negara*aerah dan Peraturan Pemerintah No.
#) tahun 20)0 tentang Standar "kuntansi Pemerintah $S"P% sehingga diharapkan dapat
memperbaikimenyempurnakan administrasi pengelolaan 3arang /ilik *aerah $3/*%
yang ada saat ini. *imana regulasi seperti ini diharapkan juga akan berpengaruhterhadap pengamanan aset daerah yang nantinya berdampak peman!aatan 3/* yang
lebih optimal sehingga dapat menunjang peningkatan pelayanan publik.
B. $am"aran %ondisi &ang #e"enarn&a
&aporan euangan Pemerintah ota 3atu tahun 200+8 20)0 oleh 3adan
Pemeriksa euangan dinyatakan disclaimer tidak memberikan pendapat apapun
dengan beberapa !aktor antara lain -
8 *atabase Pemerintah ota 3atu belum dapat diakui kebenarannya.8 :dit database tidak bisa dijelaskan riwayat perubahannya.8 'anah as *esa masuk dalam 3uku (nduk (nentaris Pemerintah ota 3atu.8 3elum adanya peraturan daerah@alikota tentang ebijakan "kuntansi Pemerintah.
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
5/18
5
Sedangkan &aporan euangan Pemerintah ota 3atu tahun 20))820)
memperoleh peningkatan opini menjadi @ajar *engan Pengecualian $@*P%, dengan
beberapa !aktor antara lain -
8 3elum diterapkannya kebijakan akuntansi pemerintah yang ada.8 3elum terdatanya dengan baik tanah8tanah jalan milik Pemerintah ota 3atu.8 3elum adanya Surat eputusan $S% Pengguna 3/* kepada seluruh SP* yang
diterbitkan oleh Pengelola 3arang melalui 3P"* ota 3atu.' 3elum adanya produk hukum yang mengatur tentang Pengelolaan "set berbasis
akrual khususnya dalam penerapan dan pelaksanaan "kuntansi Penyusutan
terhadap 3/*.
C. umusan Permasalahan
*idalam Pelaksanaan Penatausahaan 3/* 3idang "set 3P"* sering
mengalami hambatan8hambatan yang bersi!at teknis khususnya dalam hal
pembaruan dan penerapan ebijakan "kuntansi, peraturan daerahwalikota yang
telah disesuaikan dengan Peraturan terbaru. "tas dasar hal tersebut penulis
merangkum beberapa permasalahan dan hambatan yang ada, diantaranya -
P e rm a s a lahan pe rt a m a - bagaimana menentukan komponen biaya penunjang
yang dapat dikapitalisasi sebagai nilai aset tetap. "pakah honorarium panitia
pelaksana kegiatan, honorarium panitia pengadaan, dan honorarium panitia
pemeriksa, serta biaya lain yang si!atnya menunjang pelaksanaan pengadaan danatau
pembangunan asset tetap, dapat dikapitalisasi. ;al ini berhubungan dengan belum
diterapkannya kebijakan akuntansi yang ada.
P e rm a s a lahan ke d ua - apakah asset tetap yang dikuasai secara !isik namun
bukti kepemilikannya tidak ada dapat diakui sebagai aset tetap milik pemerintah, dan
sebaliknya bagaimana dengan asset tetap yang memiliki bukti kepemilikan yang sah
namun dikuasai oleh pihak lain $warga%. ;al ini disebabkan karena kegiatan
penyelesaian, penertiban dan pengamanan aset3/* masih dalam proses
pelaksanaan.
P e rm a s a lahan k e tig a - bagaimana menentukan klasi!ikasi suatu asset tetap
yang lokasinya melekat pada aset tetap lain. /isalnya li!t dan gedung, pagar dan
gedung, gedung dan pelataran parkir, gedung dan taman, taman dan pagar, gedung
kantor dan bangunan ibadah, apakah pencatatan dan pengukurannya dipisahkan atau
dijadikan satu klasi!ikasi.
P e rm a s a lahan k e e m p a t - bagaimana menentukan nilai perolehan awal, apabila
dalam perolehan aset tetap tersebut biaya penunjangnya tidak hanya untuk aset tetap
yang bersangkutan.
P e rm a s a lahan k e lim a - bagaimana menentukan biaya pemeliharaan yang
dapat dikapitalisasi dalam nilai asset tetap.
P e rm a s a lahan k e en a m - bagaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap
yang pengadaanpembangunannya diperuntukkan bagi pihak lain
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
6/18
6
P e rm a s a lahan k e t u j uh - bagaimana pengakuan dan penyajian serta
pengungkapan biaya pemeliharaan untuk penggantian atas kerusakan yang
diakibatkan dari suatu asset tetap milik pihak lain
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
7/18
7
BAB III
ANALI#I# DAN PEMECAHAN MA#ALAH
A. Analisis Permasalahan
Permasalahan "set 'etap dalam Pengelolaan 3/* Pemerintah ota 3atu
dalam kaitannya dengan penyusunan &aporan euangan Pemerintah *aerah perlu
dilakukan analisis guna memperoleh solusi terhadap masalah yang dihadapi.
*alam hal ini, penulis menggunakan metode analisis 5@C);. "nalisa 5@C);
adalah suatu metode analisis yang digunakan untuk melakukan penanggulangan
terhadap setiap akar permasalahan, yaitu -
What $apa penanggulangannya%
*isini menjelaskan tentang langkah penanggulannya masalah yang diambil
untuk memecahkan permasalahan yang ada. Why$mengapa ditanggulangi%
Penjelasan mengenai penanggulangan yang dilakukan
Where $dimana penanggulangannya%
*imana tempat dilakukannya penanggulangan masalah.
When $kapan penanggulangannya%
@aktu penanggulangan permasalahan tersebut.
Who $oleh siapa penanggulangannya% Pihak terkait yang melakukan penanggulangan terhadap permasalahan
yang ada atau biasa disebut P(= D Personal in Charge. How $bagaimana penanggulangannya%
Pada bagian ini berisikan detail langkah8langkah penanggulangan yang
dilakukan didalam menanggulangi permasalahan.
*engan metode tersebut, penulis melakukan analisis terhadap permasalahan8
permasalahan yang telah dikemukakan pada bab ((. ;asil analisis yang dilakukan untuk
memperoleh solusi penanggulangan terhadap permasalahan yang ada adalah sebagai
berikut -
). @hat
&angkah8langkah yang harus dilakukan antara lain - Penyempurnaan ebijakan "kuntansi, 9egulasi *aerah secara teknis dalam
Pengelolaan 3/* sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Penerapan Pengelolaan 3/* yang berbasis akrual dengan diberlakukannya
"kuntansi Penyusutan. /ereisi Peraturan *aerah tentang Pengelolaaan 3/*
/elakukan kerjasama dengan pihak terkait penyelesaian sengeketa aset,
dan bukti kepemilikan 3/* $menjalin kerjasama dengan ejaksaan Negeri
dan 3adan Pertanahan Nasional%.
2. @hy
/engapa harus menanggulangi permasalahan yang ada -
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
8/18
8
"gar semua permasalahan terselesaikan dengan baik dan pelaksanaan pengelolaan
bmd berjalan secara tertib administrasi sesuai peraturan perundang8undangan yang
berlaku dam memeperoleh peningkatan dalam manajemenpengelolaan 3/* dan
mencapai opini @ajar 'anpa Pengecualian atas Pemeriksaan 3P89( terhadap
&aporan euangan Pemerintah *aerah.
. @here
7paya penanggulangan masalah dilakukan merata di seluruh SP* hingga tingkat
7P'7P3 dan khususnya di 3idang "set 3P"* ota 3atu sebagai leading sector
dan pembantu pengelola barang di lingkungan Pemerintah ota 3atu.
4. @hen
Penyelesaian masalah dilakukan sesegera mungkin pada saat masalah itu timbul
dengan mengambil beberapa langkah kebijakan dengan tetap berpedoman pada
Peraturan perundang8undangan yang berlaku.
5. @ho
/ulai dari pengelola barang, pembantu pengelola barang, penggunakuasa
pengguna barang, pengurus barang, penyimpan barang hingga operator sistem,
harus secara sinergis melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas diri dalam
rangka Penyempurnaan Pengelolaan 3/*.
B. ;ow
*engan melakukan koordinasi dan konsultansi dengan tenaga ahli di bidang ini dan
terus melakukan pembinaan dan asistensi secara rutin dan berkala terhadap para
unsur sebagaimana tersebut dalam item @ho6 dalam Pengelolaan 3/* dan
penyusunan &aporan euangan khususnya pada pos aset tetap.
B. Alternati( Peme)ahan Masalah
*ari beberapa permasalahan terkait asset tetap dalam penyusunan laporan
keuangan pemerintah sebagaimana disebutkan dalam 3ab (( huru! =, penulis
mengemukakan beberapa alternati! pemecahan masalah dan pembahasanya sebagai
berikut -
*. Permasalahan !ertama+3agaimana menentukan komponen biaya penunjang yang dapat dikapitalisasi
sebagai nilai aset tetap. "pakah honorarium panitia pelaksana kegiatan,
honorarium panitia pengadaan, dan honorarium panitia pemeriksa, serta biaya
lain yang si!atnya menunjang pelaksanaan pengadaan danatau pembangunan
asset tetap, dapat dikapitalisasi.
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
9/18
9
Peme)ahan+ PS"P0# Paragra! 22 menyatakan bahwa aset tetap dinilai dengan biaya
perolehan. "pabila penilaian asset tetap dengan menggunakan biaya perolehan
tidak memungkinkan, nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan. Selanjutnya, dalam PS"P0# paragra! 5 dinyatakan bahwa biaya
perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang telah dan yang masih wajib
dibayarkan atau nilai wajar imbalan lain yang telah dan yang masih wajib
diberikan untuk memperoleh suatu asset pada saat perolehan atau konstruksi
sampai dengan aset tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk
dipergunakan. "rtinya, biaya utama maupun biaya penunjang yang diperlukan
sampai asset tetap siap digunakan dapat dikapitalisasi sebagai biaya perolehan.
3erikut uraian lebih rinci biaya perolehan tanah, peralatan dan mesin,
serta gedung dan bangunan.
T anah
3erdasarkan PS"P0# Paragra! ), tanah diakui pertama kali sebesar
biaya perolehan. 3iaya perolehan mencakup harga pembelian atau biaya
pembebasan tanah, biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperoleh hak
seperti biaya pengurusan serti!ikat, biaya pematangan, pengukuran,
penimbunan, dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai tanah tersebut siap
pakai. Nilai tanah juga meliputi nilai bangunan tua yang akan dimusnahkan yang
terletak pada tanah yang dibeli tersebut. "pabila perolehan tanah pemerintah
dilakukan oleh panitia pengadaan, maka termasuk dalam harga perolehan tanah
adalah honor panitia pengadaanpembebasan tanah, belanja barang dan belanja
perjalanan dinas dalam rangka perolehan tanah tersebut.
3iaya yang terkait dengan peningkatan bukti kepemilikan tanah, misalnya
dari status tanah girik menjadi Serti!ikat ;ak /ilik $S;/%, dikapitalisasi sebagai
biaya perolehan tanah. Namun, biaya yang timbul atas penyelesaian sengketa
tanah, seperti biaya pengadilan dan pengacara tidak dikapitalisasi sebagai biaya
perolehan tanah.
Pengukuran suatu aset tetap harus memperhatikan kebijakan pemerintah
mengenai ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi asset tetap.Namun,untuk
asset tetap berupa tanah, berapapun nilai perolehannya seluruhnya dikapitalisasi
sebagai nilai tanah.
Pe r a l a tan d an M e s in
3iaya perolehan peralatan dan mesin menggambarkan jumlah
pengeluaran yang telah dilakukan untuk memperoleh peralatan dan mesin
tersebut sampai siap pakai.3iaya ini antara lain meliputi harga pembelian, biaya
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
10/18
10
pengangkutan, biaya instalasi, serta biaya langsung lainnya untuk memperoleh
dan mempersiapkan sampai peralatan dan mesin tersebut siap digunakan.
Pengukuran Peralatan dan /esin harus memperhatikan kebijakan
pemerintah mengenai ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi asset tetap.ebijakan nilai satuan minimum ini dapat berbeda8beda pada pemerintah
daerah, sesuai dengan karakteristik daerah masing8masing. 7ntuk Pemerintah
Pusat, ketentuan mengenai nilai satuan minimum mengacu kepada eputusan
/enteri euangan Nomor 0)/.)2200) tentang Pedoman apitalisasi 3arang
/ilikekayaan Negara dalam Sistem "kuntansi Pemerintah, dimana nilai satuan
minimum perolehan peralatan dan mesin adalah 9p00.000. *engan demikian
jika biaya perolehan peralatan dan mesin kurang dari 9p00.000, maka peralatan
dan mesin tersebut tidak dapat diakui dan disajikan sebagai aset tetap.
$ edung dan "a n g unan
3iaya perolehan gedung dan bangunan meliputi seluruh biaya yang
dikeluarkan untuk memperoleh gedung dan bangunan sampai siap pakai. 3iaya
ini antara lain meliputi harga pembelian atau biaya konstruksi, termasuk biaya
pengurusan (/3, notaris, dan pajak. "pabila penilaian
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
11/18
11
esimpulannya adalah honorarium panitia pelaksana kegiatan,
honorarium panitia pengadaan, dan honorarium panitia pemeriksa, serta biaya
lain yang si!atnya menunjang pelaksanaan pengadaan danatau pembangunan
asset tetap, dapat dikapitalisasi.
,. Permasalahan kedua +"pakah asset tetap yang dikuasai secara !isik namun bukti
kepemilikannya tidak ada dapat diakui sebagai aset tetap milik pemerintah, dan
sebaliknya bagaimana dengan asset tetap yang memiliki bukti kepemilikan yang
sah namun dikuasai oleh pihak lain $warga%.
Peme)ahan +
Permasalahan ini pada umumnya terkait dengan tanah. *alam 3uletin
'eknis No.F, dijelaskan perlakuan masalah tersebut dan perluasannya sebagai
berikut-
a. *alam hal tanah belum ada bukti kepemilikan yang sah, namun dikuasai
danatau digunakan oleh pemerintah, maka tanah tersebut tetap harus
dicatat dan disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah,
serta diungkapkan secara memadai dalam =atatan "tas &aporaneuangan.
b. *alam hal tanah dimiliki oleh pemerintah, namun dikuasai danatau
digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut tetap harus dicatat dan
disajikan sebagai aset tetap tanah pada neraca pemerintah, serta
diungkapkan secara memadai dalam =atatan "tas &aporan euangan,
bahwa tanah tersebu dikuasai atau digunakan oleh pihak lain.
c. *alam hal tanah dimiliki oleh suatu entitas pemerintah, namun dikuasai
danatau digunakan oleh entitas pemerintah yang lain, maka tanah tersebut
dicatat dan disajikan pada neraca entitas pemerintah yang mempunyai bukti
kepemilikan, serta diungkapkan secara memadai dalam =atatan "tas
&aporan euangan. :ntitas pemerintah yang menguasai danatau
menggunakan tanah cukup mengungkapkan tanah tersebut secara memadai
dalam =atatan "tas &aporaneuangan.
d. Perlakuan tanah yang masih dalam sengketa atau proses pengadilan-
)% *alam hal belum ada bukti kepemilikan tanah yang sah, tanah tersebut
dikuasai danatau digunakan oleh pemerintah, maka tanah tersebut
tetap harus dicatat dan disajikan sebagai asset tetap tanah pada neraca
pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam =atatan "tas
&aporaneuangan.
2% *alam hal pemerintah belum mempunyai bukti kepemilikan tanah yang
sah, tanah tersebut dikuasai danatau digunakan oleh pihak lain, maka
tanah tersebut dicatat dan disajikan sebagai asset tetap tanah pada
neraca pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam =atatan
"tas &aporan euangan.
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
12/18
12
% *alam hal bukti kepemilikan tanah ganda, namun tanah tersebut
dikuasai danatau digunakan oleh pemerintah, maka tanah tersebut
tetap harus dicatat dan disajikan sebagai asset tetap tanah pada neraca
pemerintah, serta diungkapkan secara memadai dalam =atatan "tas&aporan euangan.
4% *alam hal bukti kepemilikan tanah ganda, namun tanah tersebut
dikuasai danatau digunakan oleh pihak lain, maka tanah tersebut tetap
harus dicatat dan disajikan sebagai asset tetap tanah pada neraca
pemerintah, namun adanya serti!ikat ganda harus diungkapkan secara
memadai dalam =atatan "tas &aporan euangan.
-. Permasalahan ketiga +
3agaimana menentukan klasi!ikasi suatu asset tetap yang lokasinyamelekat pada aset tetap lain. /isalnya li!t dan gedung, pagar dan gedung,
gedung dan pelataran parkir, gedung dan taman, taman dan pagar, gedung kantor
dan bangunan ibadah, apakah pencatatan dan pengukurannya dipisahkan atau
dijadikan satu klasi!ikasi.
Peme)ahan +
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
13/18
13
3agaimana menentukan nilai perolehan awal, apabila dalam perolehan
aset tetap tersebut biaya penunjangnya tidak hanya untuk aset tetap yang
bersangkutan.
Peme)ahan +
3iaya penunjang tersebut dialokasikan dengan rata8rata tertimbang.
=ontoh -
Pada tanggal 20 "pril 20I), Satker "3= melakukan pembelian sebuah kompleks
gedung perkantoran dengan rincian - harga beli tanah 9p + miliar, dan harga beli
gedung kantor 9p)2 miliar, biaya notaris dan balik nama 9p B0 juta, dan pajak 9p
2 miliar. Pembelian tersebut dilakukan secara tunai melalui SP/SP2* &S. 3iaya
perolehan gedung perkantoran, termasuk nilai tanahnya adalah sebesar -
H a r g a pe r o le h an J u m l ah ( R p)
8 ;arga beli tanah +.000.000.000,8
8 ;arga beli gedung )2.000.000.000,8
8 3iaya Notaris dan balik nama B0.000.000,8
8 Pajak 2.000.00 0 .000 ,8
Total 22.0B0.000.000,8
7ntuk mengalokasikan biaya notaris, balik nama, dan pajak dapat
dilakukan dengan rata8rata tertimbang, sehingga nilai masing8masing tanah serta
gedungbangunan adalah-
8 'anah D 9p. + miliar C $9p 2.0B0.000.000I+20% D 9p +.+24.000.000,8
8 3angunan D 9p.)2 miliar C $9p 2.0B0.000.000I)220% D 9p ).2B.000.000,8
/. Permasalahan kelima + 3agaimana menentukan biaya pemeliharaan yang dapat dikapitalisasi
dalam nilai asset tetap.
Peme)ahan +
Setelah asset diperoleh, Pemerintah masih melakukan pengeluaran8
pengeluaran yang berhubungan dengan asset tersebut. Pengeluaran8
pengeluaran tersebut dapat berupa biaya pemeliharaan ataupun biaya
rehabilitasi atau renoasi. Pengeluaran yang dapat memberikan man!aat lebih
dari satu tahun $memperpanjang man!aat asset tersebut dari yang direncanakan
semula atau peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan kinerja%
disebut dengan pengeluaran modal $capitalexpenditure% sedangkan pengeluaran
yang memberikan man!aat kurang dari satu tahun $termasuk pengeluaran untuk
mempertahankan kondisi asset tetap% disebut dengan pengeluaran pendapatan
$revenueexpenditure%.
Pembedaan antara capital atau revenue expenditure selain dari menambah
man!aat atau tidak juga dapat dilihat dari besarnya jumlah pengeluaran. Sebuah
pembelian inentaris berupa jam dinding seharga 9p 20.000,00 misalnya harus
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
14/18
14
dicatat sebagai pengeluaran untuk asset tetap karena jam dinding tersebut dapat
digunakan lebih dari satu tahun. "kan tetapi karena nilainya yang kecil tidak
mungkin mencatat dan memperlakukan biaya tersebut seperti biaya perolehan
asset yang besar. 7ntuk itu pemerintah harus menentukan batasan pengeluaranuntuk memperoleh asset yang dapat diman!aatkan lebih dari satu tahun yang
dapat diklasi!ikasi sebagai aset tetap. 3atasan ini disebut juga dengan
capitalization threshold $nilai satuan minimum kapitalisasi aset%.
Pengeluaran setelah perolehan awal dapat diakui sebagai pengeluaran
modal $capital expenditure% atau sebagai pengeluaran pendapatan $revenue
expenditure%.
apitalisasi setelah perolehan awal asset tetap dilakukan terhadap biaya8
biaya lain yang dikeluarkan setelah pengadaan awal yang dapat memperpanjangmasa man!aat atau yang kemungkinan besar memberi man!aat ekonomik
dimasa yang akan dating dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi,
atau peningkatan kinerja.
Sebaliknya, pengeluaran8pengeluaran yang tidak memperpanjang masa
man!aat atau yang kemungkinan besar tidak memberi man!aat ekonomi dimasa
yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi, atau
peningkatan kinerja diperlakukan sebagai biaya $expense%.
=ontoh- pada tahun 20I), ementerian S melakukan pemeliharaan gedungdan bangunan sebagai berikut-
8 'anggal )0 "gustus 20I) dilakukan kegiatan pemasangan keramik yang
semula hanya berupa lantai tanah sejumlah 9p B00.000.000,8 dengan
pembebanan pada akun belanja modal gedung dan bangunan.
8 'anggal )0 September 20I) dilakukan pengecatan taman gedung
sejumlah 9p. 00.000.000,8 dengan pembebanan pada akun belanja
pemeliharaan.
"tas transaksi tersebut biaya pemeliharaan yang dapat dikapitalisasihanyalah biaya Pemasangan keramik. 3iaya pengecatan taman diakui sebagai
beban tahun berjalan dan tidak perlu dikapitalisasi karena merupakan kegiatan
pemeliharaan rutin yang tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan
mutukualitaskapasitas atas asset yang bersangkutan.
0. Permasalahan keenam + 3agaimana penyajian dan pengungkapan aset tetap yang
pengadaanpembangunannya diperuntukkan bagi pihak lain
Peme)ahan +
"set tetap yang pengadaanpembangunannya diperuntukkan bagi pihak
lain disajikan sebagai persediaan. Pengadaan tanah pemerintah yang sejak
semula dimaksudkan untuk diserahkan kepada pihak lain tidak disajikan
sebagai asset tetap tanah, melainkan disajikan sebagai persediaan. /isalnya,
apabila ementerian Perumahan 9akyat mengadakan tanah yang di atasnya
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
15/18
15
akan dibangun rumah untuk rakyat miskin. Pada Neraca ementerian
Perumahan 9akyat, tanah tersebut tidak disajikan sebagai asset tetap tanah,
namun disajikan sebagai persediaan.
&ebih lanjut PS"P0# Paragra! 20 mengatur bahwa pengakuan asset tetapakan sangat andal bila asset tetap telah diterima atau diserahkan hak
kepemilikannya danatau pada saat penguasaannya berpindah. 3egitu pula
PS"P05 paragra! )5 menyatakan bahwa persediaan diakui pada saat diterima
atau hak kepemilikannya dan atau kepenguasaannya berpindah. ;ak
kepemilikan tanah didasarkan pada bukti kepemilikan tanah yang sah berupa
serti!ikat, misalnya Serti!ikat ;ak /ilik $S;/%, Serti!ikat ;ak
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
16/18
16
Namun demikian, dalam hal asset tetap yang direnoasi tersebut
memenuhi criteria kapitalisasi dan bukan milik suatu satker atau SP*, maka
renoasi tersebut dicatat sebagai asset tetap lainnya. 3iaya yang dikeluarkan
untuk melakukan renoasi umumnya adalah belanja modal asset terkait. 3iayaperawatan sehari8hari untuk mempertahankan suatu asset tetap dalam kondisi
normalnya, termasuk di dalamnya pengeluaran untuk suku cadang, merupakan
pengeluaran yang substansinya adalah kegiatan pemeliharaan dan tidak
dikapitalisasi meskipun nilainya signi!ikan.
'erkait dengan renoasi, sebagaimana dalam 3uletin 'eknis Nomor 04
tentang Penyajian dan Pengungkapan 3elanja Pemerintah telah diatur sebagai
berikut -
)% "pabila renoasi aset tetap tersebut meningkatkan man!aat ekonomik asettetap misalnya perubahan !ungsi gedung dari gudang menjadi ruangan kerja
dan kapasitasnya naik, maka renoasi tersebut dikapitalisasi sebagai"set
'etap89enoasi. "pabila renoasi atas aset tetap yang disewa tidak
menambah man!aat ekonomik, maka dianggap sebagai 3elanja Aperasional.
"set 'etap89enoasi diklasi!ikasikan kedalam "set 'etap &ainnya.
2% "pabila man!aat ekonomik renoasi tersebut lebih dari satu tahun buku, dan
memenuhi butir ) diatas, biaya renoasi dikapitalisasi sebagai "set 'etap8
9enoasi, sedangkan apabila man!aat ekonomik renoasi kurang dari )tahun buku, maka pengeluaran tersebut diperlakukan sebagai 3elanja
Aperasional tahun berjalan.
% "pabila jumlah nilai moneter biaya renoasi tersebut cukup material, dan
memenuhi syarat butir ) dan 2 diatas, maka pengeluaran tersebut
dikapitalisasi sebagai "set 'etapJ9enoasi. "pabila tidak material, biaya
renoasi dianggap sebagai 3elanja Aperasional.
3erdasarkan obyeknya, renoasi asset tetap di lingkungan SP* dapatdibedakan menjadi $tiga% jenis, yaitu -
). 9enoasi asset tetap milik sendiri
2. 9enoasi asset tetap bukan milik8dalam lingkup entitas pelaporan dan
. 9enoasi asset tetap bukan milik8di luar lingkup entitas pelaporan.
Perlakuan renoasi asset tetap milik sendiri langsung menambah asset
tetap terkait. "dapun renoasi asset tetap bukan milik sendiri dicatat sebagai
"set 'etap &ainnya8"set 9enoasi jika memenuhi persyaratan kapitalisasi aset
tetap.
=ontoh -
Pemerintah ota 3atu meminjam gedung *itjen Pajak ementerian euangan
untuk kantor layanan perijinan kota batu. 7ntuk menunjang layanan dan
kelancaran tugas, gedung tersebut direnoasi dengan menambahkan loket
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
17/18
17
layanan, memperluas ruang tunggu, menambahkan ruang rapat dan mushola
dengan total biaya 9p. 2 miliar. Pada tanggal 20 Aktober 20I) telah dilakukan
penyerahan pekerjaan yang ditandai dengan 3"S'. /enjelang akhir tahun,
administrasi asset renoasi tersebut diserahkan kepada pemiliknya $*itjenPajak%.
7ntuk itu Pemkot 3atu mencatat sebagai berikut -
"set 'etap &ainnya8"set 9enoasi 2.000.000.000,8
*iinestasikan dalam "set 'etap 2.000.000.000,8
BAB I2
PENUTUP
A. %esim!ulan
Permasalahan aset tetap masih menjadi perhatian yang serius karena nilainya
sangat signi!ikan dan perannya sangat penting bagi pelayanan masyarakat. 7ntuk
dapat meningkatkan akuntabilitas asset tetap, penyajiannya dalam laporan keuangan
harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. /eskipun beberapa permasalahan telah
terinentarisir, tampaknya masalah asset tetap akan terus berkembang sesuai dengan
kondisi di lapangan, terutama untuk pemerintah daerah hasil pemekaran yang
memperoleh asset tetap dari Pemda induk, tetapi tanpa bukti kepemilikan atau asetnya
hilang.
-
7/24/2019 KTI Bu Wiwik
18/18
18
B. #aran
/elihat permasalahan aset sebagaimana disebutkan dalam bab J bab
sebelumnya , berikut beberapa saran terhadap pelaksanaan pengelolaan 3/*
Pemerintah ota 3atu, sebagai berikut -
8 Perlu melengkapi peraturan J peraturan penunjang secara teknis dalam
pengelolaan 3/* seperti - Perdes $Peraturan *esa%, Perwali $Peraturan @alikota%,
dsbnya, yang berkaitan dengan pengelolaanpenatausahaan 3/*.8 /elakukan reisi terhadap Peraturan *aerah Nomor ) 'ahun 200+ tentang
Pengelolaan 3arang /ilik *aerah ota 3atu.8 Penerapan dan penegasan kembali peraturan tentang 'untutan Perbendaharaan
dan 'untutan