kti agung

4
Pemanfaatan Limbah Bahan Padat Sebagai Agregat Kasar Pada Pembuatan Beton Normal ABSTRAK Pengunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan pondasi jalan dll. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti semen dan agregat kasar maupun halus mudah didapat. padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakin mahal. Terutama agregat kasar atau kerikil yang hampir 78 % menjadi bahan pengisi utama campuran beton Melihat dari fenomena di atas maka disini perlu untuk melakukan pemanfaatan kembali atau daur ulang material bekas bongkaran bangunan atau puing-puing. Maka dari itu perlu dilakukan suatu penelitian dari berbagai jenis material seperti ubin, genteng, dan batu alam yang sudah digunakan sebagai pengganti agregat kasar. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik kualitas beton yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan recycle agregat yaitu; pecahan ubin, pecahan genteng, pecahan batu alam andesit sebagai agregat kasar kemudian juga untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah konstruksi yang ternyata bisa digunakan lagi sebagai pengganti agregat kasar yang umum digunakan yaitu kerikil untuk pembuatan beton normal. Beton

Transcript of kti agung

Page 1: kti agung

Pemanfaatan Limbah Bahan Padat Sebagai Agregat Kasar Pada Pembuatan Beton Normal

ABSTRAK

Pengunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia masih

belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan

pondasi jalan dll. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti semen dan agregat kasar

maupun halus mudah didapat. padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga

menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakin mahal.

Terutama agregat kasar atau kerikil yang hampir 78 % menjadi bahan pengisi utama

campuran beton Melihat dari fenomena di atas maka disini perlu untuk melakukan pemanfaatan

kembali atau daur ulang material bekas bongkaran bangunan atau puing-puing. Maka dari itu

perlu dilakukan suatu penelitian dari berbagai jenis material seperti ubin, genteng, dan batu alam

yang sudah digunakan sebagai pengganti agregat kasar.

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui karakteristik kualitas beton yang

dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan recycle agregat yaitu; pecahan ubin, pecahan genteng,

pecahan batu alam andesit sebagai agregat kasar kemudian juga untuk memberikan pemahaman

dan informasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan limbah konstruksi yang ternyata bisa

digunakan lagi sebagai pengganti agregat kasar yang umum digunakan yaitu kerikil untuk

pembuatan beton normal. Beton campuran agregat kerikil dan pecahan batu alam andesit

mencapai kuat tekan karakteristik yang diisyaratkan yaitu 225 kg/ cm2.

Beton dengan campuran pecahan ubin dan pecahan genteng tidak mencapai kuat tekan

karakteristik yang telah di isyaratkan. Dari 2 (dua) perbandingan yang digunakan yaitu

perbandingan volume dan perbandingan mix design, ternyata kuat tekan yang dihasilkan lebih

besar perbandingan volume untuk pembuatan beton normal.

Kata Kunci : recycle, beton, pecahan, kuat tekan, agregat,

Page 2: kti agung

PENDAHULUAN

Dalam perkembangan dunia yang semakin maju dan serba canggih, teknologi beton

mempunyai potensi yang luas dalam bidang konstruksi. Hal ini menyebabkan beton banyak

digunakan untuk konstruksi bangunan gedung, jembatan, dermaga dan lain-lain. Banyaknya

jumlah penggunaan beton dalam konstruksi tersebut mengakibatkan peningkatan kebutuhan

material beton, sehingga memicu penambangan batuan sebagai salah satu bahan pembentuk

beton secara besara-besaran yang menyebabkan turunnya jumlah sumber alam yang tersedia

untuk keperluan pembetonan. (Suharwanto, 2005).

Page 3: kti agung

Pengunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia masih

belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk pengurukan, lapisan

pondasi jalan dll. Hal ini mungkin disebabkan bahan baku seperti semen dan agregat kasar

maupun halus mudah didapat. padahal cepat atau lambat material akan semakin habis sehingga

menyebabkan material dari tahun ke tahun akan semakin mahal. Terutama agregat kasar atau

kerikil yang hampir 78 % menjadi bahan pengisi utama campuran beton (Astanto, 2001).

Beton normal adalah beton yang mempunyai kuat tekan berkisar antara 200 – 500 kg/cm2, beton

ini mempunyai porsi terbesar produksi beton di Indonesia dan sering dijumpai misalkan, di

pabrik beton precast dan balok-balok beton pratekan, serta pembuatan gedung bertingkat

(Hanafiah, 2003)

Fungsi penggunaan agregat dalam beton adalah;, menghasilkan kekuatan yang besar pada

beton, mengurangi susut pengerasan beton dan dengan gradasi yang baik maka akan didapatkan

beton yang baik. Agregat yang digunakan dalam beton berfungsi sebagai bahan pengisi, namun

karena prosentase agregat yang besar dalam volume campuran, maka agregat memberikan

kontribusi terhadap kekuatan beton (Mulyono, 2003). Maka dari itu agregat kasar pada campuran

beton mempunyai peranan penting, walaupun hanya sebagai pengisi akan tetapi agregat kasar

sangat berpengaruh terhadap sifat-sifat mortar/ beton. Sehingga pemilihan agregat merupakan

suatu bagian penting dalam pembuatan mortar/ beton ( Triwidati,2002).

Limbah secara umum didefenisikan sebagai substansi atau suatu objek dimana pemilik

punya keinginan untuk membuang. Sedangkan limbah konstruksi didefenisikan sebagai material

yang sudah tidak digunakan yang dihasilkan dari proses konstruksi, perbaikan atau perubahan

(Franklin,1998).

Data dari Bappeda DKI Jakarta pada tahun 2004, limbah padat yang dihasilkan setiap

hari mencapai 10.220 ton. Limbah tersebut berupa limbah padat yang dihasilkan dari aktifitas

industri, perumahan dan pertanian dimana didalamnya termasuk limbah hasil dari pelaksanaan

pembangunan konstruksi.

Melihat dari fenomena di atas maka disini perlu untuk melakukan pemanfaatan kembali

atau daur ulang material bekas bongkaran bangunan atau puing-puing. Maka dari itu perlu

dilakukan suatu penelitian dari berbagai jenis material seperti ubin, genteng, dan batu alam

andesit yang sudah digunakan, sebagai pengganti agregat kasar kerikil. Tujuan dari penulisan ini

adalah untuk mengetahui kuat tekan karakteristik beton yang dibuat dengan memanfaatkan

Page 4: kti agung

bahan-bahan recycle agregat yaitu; pecahan ubin, pecahan genteng, pecahan batu alam andesit

sebagai campuran agregat kasar.