KSPLORASI - ftp.unpad.ac.id filebentuk mulut yang menganga beserta gigi-gigi ta jam, dua titik...

1
P ARA astronom menemukan sekelompok bintang berukuran besar dan berusia muda di sekitar Bimasakti. Dari kelompok bintang yang belum pernah terlihat itu, sebagian di antaranya (ratusan) berukuran lusinan kali lebih besar daripada Matahari. Cahaya yang keluar dari bintang-bintang itu menghangatkan awan yang mengandung gas dan debu di sekitarnya. “Dengan mempelajari sekelompok bintang besar dan lingkungan di sekitarnya, kami berharap dapat menyelidiki lebih jauh proses transmisi energi dalam kondisi yang ekstrem,” kata Mubdi Rahman, kandidat doktoral di University of To- ronto, Kanada. Rahman, yang memimpin penelitian ini ber- sama dosen pengawasnya yaitu Dae-Sik dan Christopher Matzner, memberikan nama Dra- gonsh atau ikan arwana. Nama itu sekaligus untuk menggambarkan penampakan kosmis yang tertangkap oleh kamera yang dilengkapi sinar inframerah. Tampilan pada gambar tersebut tampak se- perti bentuk makhluk gelap di dasar laut, se- bentuk mulut yang menganga beserta gigi-gigi tajam, dua titik benderang yang mirip dengan dua mata, dan sirip ikan. Sebenarnya kumpulan bintang-bintang ber- ukuran raksasa ini telah dide- teksi sebelumnya pada galaksi lain, tetapi jaraknya sangat jauh sehingga kumpulan bin- tang itu tampak kabur ketika terlihat melalui teleskop, kata para astronom. “Kali ini, bin- tang-bintang raksasa itu ada di galaksi kita. Saking dekatnya, kita bisa menghitung me- reka satu per satu,” kata Rahman. Namun ada satu masalah, kum- pulan bintang yang berada pada jarak 30 ribu tahun cahaya itu terhalang oleh debu. Faktor ini menyulitkan pengukuran bin- tang atau penentuan jenis bintang, kata Rahman. (space/Ghp/M-1) EKSPEDISI BIOTEK P ARA ilmuwan telah menemukan ‘kunci’ bahwa HIV dapat memasuki sel-sel nukle- us sehingga menonaktifkan sistem imun dan menyebabkan AIDS. Penemuan itu mampu memunculkan sebuah target yang berpotensi menghasilkan obat anti-AIDS yang lebih efektif melawan virus yang telah resisten pada obat-obat tertentu. Baru-baru ini, sebuah tim peneliti dari UCL (University College London) di Cambridge telah mengidentikasi sebuah komponen penting yang terkait dengan mekanisme protein kapsid. Protein ini terkandung dalam HIV, ber- peran sebagai ‘kunci, mengikat Nup358 (protein pada pori nukleus), membuka jalur dan mem- berikan akses bagi virus itu masuk ke DNA. “Sudah 30 tahun berlalu sejak kemunculan kasus pertama AIDS dan kemajuan dalam pe- nanganannya terus berkembang. Setiap kali obat yang digunakan menjadi resisten terhadap virus sehingga sangat sulit untuk mengobati pasien. Dengan penemuan ini, kami sangat terbantu,” kata profesor Greg Towers, peneliti senior dari UCL yang mengepalai tim peneliti. “Dalam penelitian ini kami menemukan ‘kunci untuk me- nutup dan membuka’ masalah. Pada satu sisi, virus dalam menggandakan diri menyebar ke seluruh tubuh. Bila kita bisa menahan aliran virus itu meng- gunakan obat, mestinya kita juga bisa menghen- tikan penyebarannya. Yang penting protein yang dibutuhkan tersedia pada nukleus. Hampir semua pengobatan HIV menggunakan virus itu sendiri,” katanya. (sciencedaily/*/M-1) 26 MINGGU, 18 DESEMBER 2011 E KSPLOR ASI Astronom Temukan Dragonfish Protein Tangkal HIV WWW.SPACE.COM WWW.SCIENCEDAILY.COM

Transcript of KSPLORASI - ftp.unpad.ac.id filebentuk mulut yang menganga beserta gigi-gigi ta jam, dua titik...

PARA astronom menemukan sekelompok bintang berukuran besar dan berusia muda di sekitar Bimasakti. Dari kelompok

bintang yang belum pernah terlihat itu, sebagian di antaranya (ratusan) berukuran lusinan kali lebih besar daripada Matahari.

Cahaya yang keluar dari bintang-bintang itu menghangatkan awan yang mengandung gas dan debu di sekitarnya. “Dengan mempelajari sekelompok bintang besar dan lingkungan di sekitarnya, kami berharap dapat menyelidiki lebih jauh proses transmisi energi dalam kondisi yang ekstrem,” kata Mubdi Rahman, kandidat doktoral di University of To-ronto, Kanada.

Rahman, yang memimpin penelitian ini ber-sama dosen pengawasnya yaitu Dae-Sik dan Christopher Matzner, memberikan nama Dra-gonfi sh atau ikan arwana. Nama itu sekaligus untuk menggambarkan penampakan kosmis yang tertangkap oleh kamera yang dilengkapi

sinar inframerah.Tampilan pada gambar tersebut tampak se-

perti bentuk makhluk gelap di dasar laut, se-bentuk mulut yang menganga beserta gigi-gigi ta jam, dua titik benderang yang mirip dengan dua mata, dan sirip ikan.

Sebenarnya kumpulan bintang-bintang ber-ukuran raksasa ini telah dide-teksi sebelumnya pada galaksi lain, tetapi jaraknya sangat jauh sehingga kumpulan bin-tang itu tampak kabur ketika terlihat melalui teleskop, kata para astronom. “Kali ini, bin-tang-bintang raksasa itu ada di galaksi kita. Sa king dekatnya, kita bisa meng hitung me-

reka satu per satu,” kata Rahman.Namun ada satu masalah, kum-

pulan bintang yang berada pada jarak 30 ribu tahun cahaya itu terhalang oleh debu. Faktor ini menyulitkan pengukuran bin-tang atau penentuan jenis bintang, kata Rahman. (space/Ghp/M-1)

EKSPEDISI

BIOTEK

PARA ilmuwan telah menemukan ‘kunci’ bahwa HIV dapat memasuki sel-sel nukle-us sehingga menonaktifkan sistem imun

dan menyebabkan AIDS. Penemuan itu mampu memunculkan sebuah target yang berpotensi menghasilkan obat anti-AIDS yang lebih efektif melawan virus yang telah resisten pada obat-obat tertentu.

Baru-baru ini, sebuah tim peneliti dari UCL (University College London) di Cambridge telah mengidentifi kasi sebuah komponen penting yang terkait dengan mekanisme protein kapsid. Protein ini terkandung dalam HIV, ber-peran sebagai ‘kunci, mengikat Nup358 (protein pada pori nukleus), membuka jalur dan mem-berikan akses bagi virus itu masuk ke DNA.

“Sudah 30 tahun berlalu sejak kemunculan

kasus pertama AIDS dan kemajuan dalam pe-nanganannya terus berkembang. Setiap kali obat yang digunakan menjadi resisten terhadap virus sehingga sangat sulit untuk mengobati pasien. Dengan penemuan ini, kami sangat terbantu,”

kata profesor Greg Towers, peneliti senior dari UCL yang mengepalai tim peneliti.

“Dalam penelitian ini kami menemukan ‘kunci untuk me-nutup dan membuka’ masalah. Pada satu sisi, virus dalam meng gandakan diri menyebar ke seluruh tubuh. Bila kita bisa menahan aliran virus itu meng-

gunakan obat, mestinya kita juga bisa menghen-tikan penyebarannya. Yang penting protein yang dibutuhkan tersedia pada nukleus. Hampir se mua pengobatan HIV menggunakan virus itu sen diri,” katanya. (sciencedaily/*/M-1)

26 MINGGU, 18 DESEMBER 2011EKSPLORASI

Astronom Temukan Dragonfi sh

Protein Tangkal HIV

WWW.SPACE.COM

WWW.SCIENCEDAILY.COM