KROMOMIKOSIS

7
KROMOMIKOSIS Oleh: Devi Oktavia Utami UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK ILMU KEPERAWATAN 2011

Transcript of KROMOMIKOSIS

Page 1: KROMOMIKOSIS

KROMOMIKOSISOleh:

Devi Oktavia Utami

UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAKILMU KEPERAWATAN

2011

Page 2: KROMOMIKOSIS

Merupakan mikosis profunda yang disebabkan berbagai jamur kapang berwarna (dematiaceae) antara lain Fonsacea pedrosoi, Phialophora verrucosa, Cladosporium carionii yang dapat ditemukan di alam lingkungan.

Kelainan berjalan kronik menahun, terutama ditemukan di daerah yang mudah mengalami trauma, umumnya di ekstremitas bawah.

Page 3: KROMOMIKOSIS

Kromomikosis pada umumnya terdapat di daerah tropis dan subtropis,terutama mengenai orang dewasa antara 30-50 tahun, pria lebih sering daripada wanita.

Sebagian besar kasus umumnya berhubungan dengan pekerjaan,terutama di daerah pedesaan seperti petani dan pencari kayu di hutan.

Page 4: KROMOMIKOSIS

Jamur hidup sebagai saprofit di tanah dan pada tumbuh-tumbuhan yang merupakan habitat alaminya. Spora masuk ke kulit melalui trauma, seperti tertusuk duri atau tergores.

Tidak pernah dilaporkan penularan dari manusia ke manusia atau dari hewan ke manusia.

Page 5: KROMOMIKOSIS

Lesi dimulai sebagai papula kecil yang gatal, lalu berkembanglambat membentuk plakat dengan tepi yang meninggi, batas tidak beraturan atau sebagai noduli dengan permukaan kasar dan verukosa.

Perabaan keras, kering, kasar, dan tidak sakit. Warnanya coklat, merah, ungu. Setelah beberapa bulan dan tahun, akan timbul lesi

baru. Beberapa lesi mengalami fusi membentuk noduli

kasar, verukosa seperti kembang kol.

Page 6: KROMOMIKOSIS

Ada dua bentuk, yaitu kromomikosis kutan dan sistemik, meskipun manifestasi pada organ visera jarang.

Perjalanan penyakit sangat lambat, yakni antara 4 sampai 15 tahun. Keadaan umum penderita tetap baik.

Lokalisasi infeksi terutama pada bagian tubuh yang terbuka, yaitu tungkai dan kaki.

Page 7: KROMOMIKOSIS

Kelainan ini sulit diobati dan kurang responsif terhadap berbagai antijamur sistemik yang ada. Tumor dapat mengecil tetapi sering kambuh kembali.

Obat yang dapat digunakan antara lain: - Itrakonazol 200 mg/hari sampai perbaikan (3 bulan sampai 1 tahun). - Flusitosin 150-200 mg/kg BB/hari dibagi 4 dosis. - Terbinafin 250 mg/hari dilaporkan memberi manfaat pada beberapa kasus.