kritis
-
Upload
eddogawa-c-taplakisme -
Category
Documents
-
view
44 -
download
0
Transcript of kritis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Keperawatan sebagai pelayanan profesional, dalam aplikasinya harus dilandasi oleh dasar keilmuan keperawatan yang kokoh. Dengan demikian perawat harus mampu berfikir logis, dan kritis dalam menelaah dan mengidentifikasi fenomena respon manusia. Banyak bentuk-bentuk pengetahuan dan ketrampilan berfikir kritis harus dilakukan pada setiap situasi klien.
Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan keluarganya. Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan. Perawat kritis berada di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada.
Seorang perawat kritis adalah perawat profesional yang bertanggung jawab untuk menjamin
pasien yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Fungsi identifikasi masalah adalah untuk mengidentifikasi secara jelas sampai dimana luas masalah yang akan dipecahkan berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Apa Definisi dari Kekeritisan?
2. Bagaimana Konsep Pelayanan Kritis?
3. Seperti apa Keperawatan Kritis?
4. Bagaimana Respon Individu dan Keluarga Tentang Kekeritisan?
5. Seperti Apa Isu Etik dan Legal Kekeritisan?
6. Bagaimana Kecenderunga Trend dan Isu Keperawatan Kritis
7. Seperti Apa Intervensi Pada Keperawatan Kritis?
1.3 TUJUAN 1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dan filosofi keperawatan kritis
2. Tujuan Khusus :
A. Untuk memahami filosofi dan teori umum dari Kekritisan .
B. Mahasiswa mampu memperoleh gambaran tentang :
1 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
a. Definisi Kekritisan
b. Konsep Pelayanan Kritis
c. Keperwatan Kritis
d. Respon Individu dan Keluarga
e. Isu Etik dan Legal Kekritisan
f. Kecenderungan Trend dan Isu Keperawatan Kritis
g. Intervensi Pada Keperawatan Kritis
1.4 MANFAAT
Mahasiswa mampu memahami Filosofi dan konsep dari Kekeritisan, sehingga mahasiswa
mampu melaksanakaan praktik keperawatan dengan semestinya pada pasien pasien yang
mengalamai kekritisan.
Sebagai dasar teori dan bekal bagi mahasiswa dalam menjalankan praktisi keperawatan dan
sebagai landasan pemikiran mahasiswa dalam menjalankan praktisi keperawatan.
2 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
BAB II
PEMBAHASAN
DEFINISI
Kritis adalah penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi
krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar.
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara
khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup.
Seorang perawat kritis adalah perawat profesional yang bertanggung jawab untuk menjamin
pasien yang kritis dan akut beserta keluarganya mendapatkan pelayanan keperawatan yang optimal.
KONSEP PELAYANAN KRITIS
Tujuan
Untuk mempertahankan hidup (maintaining life).
Pengkajian
Dilakukan pada semua sistem tubuh untuk menopang dan mempertahankan sistem-sistem
tersebut tetap sehat dan tidak terjadi kegagalan.
Diagnosa keperawatan
Ditegakkan untuk mencari perbedaan serta mencari tanda dan gejala yang sulit diketahui untuk
mencegah kerusakan/ gangguan yang lebih luas.
Perencanaan keperawatan
Ditujukan pada penerimaan dan adaptasi pasien secara konstan terhadap status yang selalu
berubah.
Intervensi
Ditujukan terapi gejala-gejala yang muncul pertama kali untuk pencegahan krisis dan secara
terus-menerus dalam jangka waktu yang lama sampai dapat beradaptasi dengan tercapainya
tingkat kesembuhan yang lebih tinggi atau terjadi kematian.
Evaluasi
Dilakukan secara cepat, terus menerus dan dalam waktu yang lama untuk mencapai keefektifan
masing-masing tindakan/ terapi, secara terus-menerus menilai kriteria hasil untuk mengetahui
perubahan status pasien.
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pasien kritis prioritas pemenuhan kebutuhan tetap
mengacu pada hirarki kebutuhan dasar Maslow dengan tidak meninggalkan prinsip holistik.
3 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
EMERGENCY NURSING ( KEPERAWATAN KRITIS )
Pengertian
Adalah sebuah area khusus dari keperawatan professional yang melibatkan integrasi dari
praktek, penelitian dan pendidikan professional. Jadi Praktek keperawatan emergensi oleh
seorang perawat professional.
Fokus
Memberikan pelayanan secara episodic kepada pasien-pasien yang mencari terapi baik yang
mengancam kehidupan, non critical illness atau cedera.
Pemberian pelayanan pada keperawatan gadar meliputi semua kasus yang dating atau
meminta pertolongan yang dapat berupa kasus gadar, gawat tidak darurat, tidak gawat tidak
darurat.
Inti
Ditujukan pada esensi dr praktek emergensi, lingkungan dimana hal tersebut terjadi dan
konsumen-konsumen keperawatan emergensi.
Perawat emergensi
Adalah seorang perawat professional terregistrasi ? RN professional yang memiliki
komitmen untuk menyelamatkan dan melaksanakan praktek keperawatan secara efektif.
Meliputi pengkajian, diagnosa dan terapi keperawatan yang dapat diterima baikaktual,
potensial yang terjadi tiba-tiba atau urgen, masalah fisik atau psikososial dalam episodic primer
atau akut yang mungkin memerlukan perawatan minimal atau tindakan support hidup,
pendidikan untuk pasien atau orang terpenting lainnya, rujukan yang tepat dan implikasi
pengetahuan yang legal.
Lingkungan Emergensi
Merupakan setting dimana pasien memerlukan intervensi oleh pemberi pelayanan
keperawatan emergensi.
Pasien emergensi
Adalah pasien dengan segala umur baik yang sudah didiagnosa, tidak terdiagnosa atau
maldiagnosis problem dengan kompleksitas yang bervariasi.
Pasien-pasien emergensi memerlukan intervensi nyata dimana dapt terjadi perubahan
status fisiologis atau psikologis secara cepat yang mungkin mengancam kehidupannya.
Dimensi
Keperawatan emergensi memiliki multi dimensi meliputi : responsibilities, function, roles, skills.
4 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
CRITICAL CARE NURSING (KEPERAWATAN KRITIS )
Definisi
Kegiatan tidak hanya menangani kepada lingkungan yang khusus atau pertalatan khusus
tetapi lebih pada proses pengambilan keputusan dan kemampuan untuk mengambil keputusan
oleh perawat.
Melakukan kesabaran atau mengambil keputusan secara hati-hati atau melakukan
evaluasi secara hati-hati, tidak hanya adanya kepastian pemecahan yang pasti atau teratasinya
krisis oleh isi-isu yang masih membingungkan, dijalani dengan resiko atau tanpa resiko (Webser
1990)
Kemampuan Perawat kritis
Oleh karena pasien yang dirawat pada area keperawatan krisis umumnya memiliki masalah
lebih dari satu system tubuh bahkan sistematik maka perawat dituntut untuk dapat memiliki :
1. Pengetahuan tentang fisiologi dan patofisiologi tubuh manusia
2. Proses keperawatan
3. Dasar pengetahuan untuk dapat menginterprestasikan dan berespon terhadap masalah-
masalah klinis dgn ketrampilan tinggi.
Sedangkan perhatian seorang perawat kritis meliputi : ( T.E. Oh, 1997 )
1. Support hidup
2. Monitoring ps kritis serta respon ps terhadap tindakan yang diberikan
3. Mencegah komplikasi
4. Penatalaksaaan INOS
5. Perhatian pada kenyamanan pasien
6. Dapat mengerti, bekerjasama dan memberi informasi dan penyuluhan pada keluarga.
RESPON INDIVIDU DAN KELUARGA TERHADAP PENGALAMAN KEPERAWATAN KRITIS
Penyakit kritis adalah kejadian dramatis emosional yang dialami pasien dan keluarganya.
Untuk beberapa situasi tertentu persiapan dari segi psikologis perlu dilakukan. Perawat kritis berada
di posisi yang paling tepat untuk memahami kondisi yang dialami pasien dan keluarganya dan
membantu mereka untuk beradaptasi dengan situasi yang ada. Gejala fisik dari penyakit kritis yang
mengancam jiwa, seperti nyeri tingkat akhir atau perdarahan biasanya disertai dengan respon
psikologis dari pasien dan keluarganya, seperti:Cemas, Takut, Panik, Marah, Perasaan bersalah,
Distres spiritual.
Respon psikologis tersebut dapat memperburuk gejala-gejala fisik yang diderita pasien.
5 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
ISU ETIK DAN LEGAL PADA KEPERAWATAN KRITIS
Perawat ruang intensif/kritis harus memberikan pelayanan keperawatan yang
mencerminkan pemahaman akan aspek etika dan legal keperawatan yang mencerminkan
pemahaman akan aspek etika dan legal kesehatan. Perawat ruang kritis harus bekerja sesuai dengan
aturan yang ada (standar rumah sakit/standar pelayanan maupun asuhan keperawatan). Etik
ditujukan untuk mengukur perilaku yang diharapkan dari manusia sehingga jika manusia tersebut
merupakan suatu kelompok tertentu atau profesi tertentu seperti profesi keperawatan, maka
aturannya merupakan suatu kesepakatan dari kelompok tersebut yang disebut kode etik.
Status pekerjaan sebagai seorang perawat rumah sakit ataupun bagian dari staf paramedik tidak
membuat perawat bisa menghindari tanggung jawab dan kewajiban mematuhi hukum dalam setiap
tindakan/pelayanan keperawatan yang dilakukan. Kumpulan hukum/peraturan keperawatan yang
telah dikembangkan dikenal sebagai standar pelayanan keperawatan. Standar pelayanan
keperawatan ditentukan dengan pengambilan keputusan atas tindakan profesional yang paling tepat
dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada.
KECENDERUNGAN TREND DAN ISU KEPERAWATAN KRITIS
Perkembangan yang pesat di bidang teknologi dan pelayanan kesehatan cukup berkontribusi
dalam membuat orang tidak lagi dirawat dalam jangka waktu lama di rumah sakit. Pasien yang
berada di unit perawatan kritis dikatakan lebih sakit dibanding sebelumnya. Sekarang ini banyak
pasien yang dirawat di unit kritis untuk waktu 5 tahun sudah dapat menjalani rawat jalan di rumah
masing-masing. Pasien unit kritis yang ada sekarang ini tidak mungkin bertahan hidup di masa lalu
dikarenakan buruknya sistem perawatan kritis yang ada. Sudah direncanakan di beberapa rumah
sakit akan adanya unit kritis yang lebih besar dan kemungkinan mendapatkan pelayanan perawatan
kritis di rumah atau tempat-tempat alternatif lainnya. Perawat kritis harus tetap memantau
informasi terbaru dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki untuk mengelola metode dan
teknologi perawatan terbaru. Seiring dengan perkembangan perawatan yang dilakukan pada pasien
semakin kompleks dan banyaknya metode ataupun teknologi perawatan baru yang diperkenalkan,
perawat kritis dipandang perlu untuk selalu meningkatkan pengetahuannya.
INTERVENSI PSIKOSOSIAL PADA KEPERAWATAN EMERGENCY DAN KRITIS
Terjadinya sakit/ keadaan kritis seseorang akan menimbulkan stress dan anxietas pada pasien,
keluarga atau orang terdekat.
Ancaman terhad kehidupan dan kesejahteraan
Ancaman ketidak berdayaan
6 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
Kehilangan
Beratnya penyakit
Kehilangan kendali
Perasaan kehilngan fungsi dan harga diri
Kegagalan membentuk pertahanan diri
Perasaan terisolasi
Takut mati
Respon yang dialami baik pasien atau keluarga :
Terkejut dan tidak percaya
Mengembangkan kesadaran
Restitusi
Resolusi
Penatalaksanaan perawatan tidak terlepas dari ;
proses keperawatan
memenuhi kebutuhan dasar pasien
adaptasi
advokasi
Tindakan tersebut ditujukan untuk ;
dukungan emosional, social, spiritual dan fisik di ling perawatan
meningkatkan kenyamanan
meningkatkan integritas dan identitas pasien
koping yang adaptif dan efektif
Proses koping Sangat dipengaruhi oleh :
Gejala awal ( menangis/ketakutan karena tidak tahu kondisinya )
Penolakan klien terhadap kondisinya
Penerimaan klien terhadap kondisinya.
7 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
WAWANCARA DAN INTERVENSI PSIKOSOSIAL
Bagi perawat emergensi / kritis sangat diperlukan wawancara dan intervensi psikososial
sebab disamping umumnya pasien dan keluarga mengalami sakit yang tiba-tiba juga kadang disertai
situasi yang buruk dan penyakit yang berat. Keberhasilan tindakan ini sangat tergantung pada :
Informasi dan jawaban yang memuaskan atas permasalahan mereka.
Jaminan terhadap kesehatannya.
Perubahan kearah kesembuhan
Harapan keluarga
Sikap tenaga keperawatan
Frekuensi kontak dgn pasien/keluarga.
Intervensi keperawatan
Pengkajian ditekankan pada adanya konflik-konflik nilai, tuntutan emosional, keterlibatan
emosionalyang berlebihan, kurang baiknya hub interpersonal, pola koping pasien dan keluarga
Supporet system dengan cara dukungan emosional, penyediaan informasi, hub sisoal yang baik
dan dukungan fasilitas
Perhatian dan sentuhan
Keterlibatan keluarga dalam perawatan
Pemberian informasi yang terus menerus, terus terang (dgn cara yang sesuai) dan terorganisir.
8 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kritis adalah penilaian dan evaluasi secara cermat dan hati-hati terhadap suatu kondisi
krusial dalam rangka mencari penyelesaian/jalan keluar.
Keperawatan kritis merupakan salah satu spesialisasi di bidang keperawatan yang secara khusus menangani respon manusia terhadap masalah yang mengancam hidup.
B. SARAN
Dengan di susunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca. Di sampin itu ami juga mengharapkan saran dan kritik
dari para pembaca sehingga kami bisa berorientasi lebih baik pada makalah kami selanjutnya.
9 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s
Daftar Pustaka
Dossey, B. M., Cathie E.G., Cornelia V. K. (1992). Critical care nursing: body-mind- spirit. (3rd ed.).
Philadelphia: J. B. Lippincott Company.
Emergency Nurses Association. (2000). Emergency Nursing Core Curriculum. (5th ed.).Philadelphia:
W.B. Saunders Company.
Sale, Mary L., Marilyn L.L., Jeanette C.H. ( ). Introduction to critical care nursing. (3rd ed.).
Philadelphia: W. B. Saunders Company.
http://nurse-carewithlove.blogspot.com/2011/07/filosofi-konsep-holistik-kegawatan.html
http://ilyazarief.blogspot.com/2013/05/makalah-konsep-dasar-keperawatan-teori.html
http://wikipedia.co.id/kekritisan-pada-pasien.html
http://icusoewandhie.blogspot.com/2012/10/life-support-pada-gawat-darurat-yang_9830.html
10 | P a g e M a k a l a h f i l o s o f i k r i t i s