Kriteria Sukses Pada Impletasi Sistem informasi
-
Upload
tajie-famecco -
Category
Documents
-
view
51 -
download
1
description
Transcript of Kriteria Sukses Pada Impletasi Sistem informasi
Pendefinisian Kriteria Sukses pada Implementasi Sistem
Electronic Medical Record (EMR) Rumah Sakit Ibu dan
Anak Kendangsari Surabaya dengan Model Kesuksesan
Sistem Informasi DeLone dan McLean Terry Safiria Ramadhani, Avia Riska Syofiani, Nisa Setya Dini.
Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya, Indonesia
[email protected] , [email protected],
Abstrak-- S istem informasi telah mempunyai peranan penting
dalam sebuah organisasi. Pengimplementasian sistem informasi
harus dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi. Berbagai kriteria telah dikembangkan untuk dapat
merepresentasikan kesuksesan suatu sistem informasi. S istem
Electronic Medical Record (EMR) merupakan salah satu sistem informasi rumah sakit yang diimplementasikan pada Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kendangsari. S istem EMR dituntut untuk
dapat menyajikan sistem yang komprehensif, sukses, performa
baik dan dapat diterima oleh para tenaga medis sebagai
pengguna. Dalam rangka melakukan pengukuran terhadap kesuksesan sistem EMR ini digunakan sebuah model kesuksesan
sistem informasi. Model kesuksesan DeLone dan McLean adalah
model kesuksesan yang paling cocok digunakan karena telah
dapat merepresentasikan seluruh kriteria sukses sistem informasi
yang berujung pada kebermanfaatan bagi organisasi. Dalam melakukan pengukuran dengan modek kesuksesan ini,
diperlukan tahapan operasionalisasi model untuk dapat
menstruktur model kesuksesan DeLone dan McLean menjadi
variabel indikator yang lebih detail sebagai dasar perancangan
kuisioner sebagai alat untuk mengetahui kesuksesan sistem tersebut.
Tahapan operasionalisasi model DeLone dan McLean untuk
mengukur kesuksesan sistem EMR pada RSIA Kendangsari
dimulai dari tahap studi literatur, menentukan model konseptual,
mennetukan variabel indikator, menentukan definisi operasional berdasarkan variabel indikator, membuat rancangan penelitian
dan berakhir pada rancangan kuisioner. Kuisioner ini adalah
kunci pengukuran kesuksesan sistem informasi yang nantinya
akan disebarkan kepada pengguna sistem.
Paper ini akan menjabarkan tahap operasionalisasi dari pengukuran kesuksesan sistem Electronic Medical Record (EMR)
menggunakan model DeLone dan McLean. Tahap operaionalisasi
ini merupakan tahap yang paling berpengaruh terhadap
keseluruhan proses pengukuran karena pada tahap inilah
dilakukan analisis mendalam terhadap kriteria sukses Model Kesuksesan DeLone dan McLean hingga sampai tahap
perancangan kuisisoner.
Keyword—Kriteria sukses, ISSM, Electronic Medical Record.
I. PENDAHULUAN
Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang
saling berhubungan yang berfungsi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pembuatan kepuasan dan pengawasan dalam
organisasi (Laudon, 2000). Dewasa ini, sistem informasi telah
mempunyai peranan penting dalam sebuah organisasi.
Pengimplementasian sistem informasi harus dapat berjalan
sesuai dengan kebutuhan organisasi. Berbagai kriteria telah
dikembangkan untuk dapat merepresentasikan kesuksesan suatu
sistem informasi. Kriteria sukses ini dikembangkan untuk dapat
mengkuantifikasikan ukuran sukses sebuah sistem informasi,
Kriteria sukses yang dikembangkan antara lain adalah Intensitas
penggunaan sistem yang tinggi, kepuasan pengguna terhadap
sistem, perilaku pengguna yang baik, tujuan yang hendak
dicapai sistem dan keuntungan finansial (Laudon, 2000).
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya
merupakan rumah sakit khusus Obsgyn dan Pediatric. RSIA
Kendangsari berdiri sejak awal tahun 2011 bertujuan untuk
memberikan pelayanan prima dan komprehensif dibidang
Obsgyn dan Pediatric sesuai dengan standar yang berlaku
(Company Profile RSIA Kendangsari, 2011). Kendala utama
yang dihadapi oleh RSIA Kendangsari Surabaya adalah belum
terintegrasinya sistem rekam medis pasien sehingga membuat
para tenaga medis membuang banyak waktu dan data rekam
medis menjadi tidak lengkap dan tidak sesuai di setiap unit
kesehatan rumah sakit (Ramadhani, Syofiani, & Dini, 2014).
Berdasarkan permasalahan yang terjadi pada kegiatan
operasional RSIA Kendangsari, dibutuhkan adanya
implementasi teknologi informasi untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut. RSIA Kendangsari menerapkan
Electronic Medical Record (EMR) atau Rekam Medis
Elektronik untuk memecahkan permasalahan operasional yang
selama ini terjadi pada RSIA Kendangsari. Sistem EMR atau
Rekam Medis Elektronik ini akan mengintegrasikan rekam
medis agar dapat diakses oleh semua unit kesehatan rumah
sakit secara real-time dan menghindari adanya ketidak
lengkapan data yang harus diisikan pada rekam medis pasien.
Sistem Electronic Medical Record (EMR) mempunyai
peranan penting dalam kegiatan operasional rumah sakit.
Sistem EMR dituntut untuk dapat menyajikan sistem yang
komprehensif, sukses, performa baik dan dapat diterima oleh
para tenaga medis sebagai pengguna. Sebagian besar kegagalan
pengimplementasian sistem informasi kesehatan seperti EMR
ini disebabkan oleh ketidaksesuaian sistem dengan kebutuhan
stakeholder sehingga evaluasi terhadap sistem informasi ini
menjadi topik penting untuk melihat manfaat potensial dari
sistem informasi bagi stakeholder khususnya untuk melakukan
pelayanan kesehatan (Su, 2008).Oleh karena itu seiring dengan
perkembangan sistem informasi, munculah sebuah model untuk
mengukur kriteris sukses sebuah sistem informasi.
Pendekatan yang digunakan untuk mengukur sebuah
kesuksesan informasi atau yang lebih dikenal dengan
Information System Success Model merupakan suatu teknik
pengukuran suatu pengembangan atau pengimplementasian
sistem informasi. Teknik pengukuran ini diperlukan karena
tidak semua manfaat suatu sistem informasi dapat
dikuantifikasikan (Laudon, 2000). Model milik DeLone dan
McLean adalah salah satu model kesuksesan sistem informasi
yang paling sering digunakan. Model Kesuksesan Sistem
Informasi DeLone dan McLean merupakan sebuah model yang
dianggap sederhana, lengkap dan valid (Garrity & Sanders,
1998). Model DeLone dan McLean ini dianggap model yang
paling cocok digunakan untuk mengukur sistem EMR pada
RSIA Kendangsari karena setiap dimensi yang mewakili
kesuksesan sistem informasi tidak berdiri sendiri melainkan
saling berhubungan satu sama lain yang berujung pada
kebermanfaatan sistem informasi tersebut bagi organisasi.
Oleh karena kebermanfaatan sistem informasi khususnya
Electronic Medical Record (EMR) tidak selalu bisa
dikuantifikasikan, maka dibutuhkan suatu pendekatan untuk
mengukur kriteria sukses sistem informasi. Pendekatan
tersebut direpresentasikan dengan menggunakan model
kesuksesan sistem informasi DeLone dan McLean. Dalam
melakukan pengukuran dengan metode ini, dibutuhkan adanya
tahap operasionalisasi model untuk dapat menstruktur lebih
dalam indikator yang berpengaruh terhadap setiap kriteria
model dan definisi dari setia indikator sukses yang menjadi
ekspektasi pengguna. Penyusunan kriteria sukses ini akan
menjadi dasar dalam perancangan kuisioner sehingga hasil
yang diharapkan dapat benar-benar fokus.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya
Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan perorangan merupakan bagian dari sumber kesehatan
yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
rumah sakit mempunyai karakteristik dan organisasi yang
sangat kompleks. (Devy Haryadi, 2013)
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya
merupakan rumah sakit yang mengkhususkan diri dalam bidang
Obsgyn dan Pediatric. RSIA Kendangsari beroperasi sejak awal
tahun 2011 bertujuan untuk memberikan pelayanan prima dan
komprehensif di bidang Obgyn dan Pediatric sesuai dengan
standar yang berlaku (Budi Agung, 2008). Visi dari RSIA
Kendangsari ini adalah menjadikan RSIA Kendangsari sebagai
tempat pelayanan kesehatan yang terbaik dan diminati oleh
lapisan masyarakat di wilayah Surabaya dan sekitarnya.
B. Electronic Medical Record
Electronic Medical Record (EMR) atau yang dikenal
sebagai rekam medis elektronik adalah sebuah sistem yang
menyimpan semua informasi medis setiap pasien dari masa
lalu hingga sekarang secara elektronik. EMR adalah salah satu
sistem yang termasuk dalam Health Information System (HIS).
Menurut Kirch (2008) Electronic Medical Record (EMR)
adalah dokumentasi digital mengenai riwayat pelayanan
kesehatan setiap pasien. Setiap pasien dapat memiliki banyak
EMR berdasarkan banyaknya pelayanan kesehatan yang
diterima di rumah sakit atau klinik yang berbeda. Sedangkan
menurut Carter (2001) EMR merupakan sebuah alat yang
membantu tenaga medis mengatur semua aspek dalam
pelayanan kesehatan setiap pasien. Sistem EMR membantu
untuk memastikan semua data dan informasi mengenai riwayat
kesehatan pasien telah dicatat di dalam sistem secara akurat
sesuai dengan diagnosa dokter.
Pada dasarnya sistem Electronic Medical Record (EMR)
mempunyai 4 komponen utama yaitu: (1) Database sebagai
tempat penyimpanan data yang berkapasitas besar, (2) Data
Input sebagai alat bagi user untuk memasukkan informasi yang
dibutuhkan dalam EMR, (3) Network sebagai sebagai
teknologi yang mampu membuat beberapa komputer bekerja
secara bersama-sama dan berbagi informasi di waktu yang
sama, (4) Biometrics didefinisikan sebagai tingkat keamanan
dari sistem EMR yang memanfaatkan bagian tubuh manusia
seperti sidik jari atau retina dalam proses autentifikasi (Carter,
2001)
Dewasa ini Electronic Medical Record (EMR) banyak
diimplementasikan dan terus dikembangkan di organisasi
kesehatan dalam upaya mengkomputerisasi sistem layanan
kesehatan demi terciptanya peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan dan meningkatkan efisiensi praktek medis.
Electronic Medical Record (EMR) mampu meningkatkan
kualitas rekam medis pasien karena mampu meminimalkan
kesalahan pada proses pengisian rekam medis dan mampu
mengakomodasi kebutuhan para tenaga kesehatan seperti
dokter, perawat, bidan dan karyawan rumah sakit untuk
menjangkau data-data riwayat medis pasien secara cepat dan
real-time.
C. Kriteria Sukses Sistem Informasi
Berbagai kriteria telah dikembangkan untuk mengukur
kesuksesan sebauh sistem informasi, namun terdapat beberapa
kriteria kesuksesan sistem yang paling penting dan berpengaruh
(Laudon, 2000) yaitu (1) High Level of System Use atau
penggunaan sistem dengan intensitas yang tinggi, (2) User
satisfaction with teh System atau kepuasan pengguna terhadap
sistem, (3) Favorable Attitudes atau perilaku yang baik dari
para pengguna mengenai sistem informasi tersebut, (4)
Achieved Objectives atau Tujuan yang akan dicapai sistem yaitu
derajat suatu sistem informasi mampu memenuhi tujuan
spesifiknya yang tercermin dengan meningkatnya kinerja
organisasional dan pengambilan keputusan sebagai hasil
penggunaan sistem tersebut, (5) Financial Payoff atau
keuntungan financial bagi organisasi yang ditimbulkan dari
pemakaian sistem informasi tersebut.
D. Model Kesuksesan Sistem Informasi
Dewasa ini banyak penelitian yang telah dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kesuksesan
Sistem Informasi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu
model umum untuk mengukur faktor-faktor yang telah
distandarkan mewakili kesuksesan sistem informasi yang tidak
dapat dikuantifikasikan. Dalam banyak penelitian, kesuks esan
sistem informasi diwakili oleh kepuasan pengguna (user
satisfaction). Namun pendapat ini dibantah oleh Markus dan
Keil (1994). Mereka berpendapat bahwa kepuasan pengguna
tidak akan bermakna banyak ketika sistem informasi itu tidak
menyebabkan peningkatan kinerja individu dan organisasi.
Setelah itu terdapat banyak penelitian lanjutan terhadap model
kesuksesan sistem informasi. Slah satu model kesuksesan
sistem informasi yang paling lengkap dan sederhana serta
dianggap telah mampu merepresentasikan kriteria sukses adalah
model milik DeLone dan McLean pada tahun 1992 dan
dilakukan perbaikan kembali pada tahun 2003.
E. Model Kesuksesan Sistem Informaasi DeLone & McLean
(DeLone & McLean, 2003)
Model DeLone dan McLean adalah sebuah model
pengukuran tingkat kesuksesan sistem informasi yang
didasarkan pada proses hubungan kausal dari elemen-elemen
yang ada. Model ini pertama kali diusulkan oleh DeLone dan
McLean pada tahun 1992 menawarkan 6 dimensi kesuksesan
sistem informasi yaitu: (1) System Quality, (2)Information
Quality, (3)Intention to Use, (4)User Satisfaction dan (5)Net
Benefit. .Menurut DeLone dan McLean dengan menggunakan 5
dimensi ini dapat mewakili literatur konseptual dan empris
untuk mendeskripsikan model dari kesuksesan sistem informasi
(Garrity & Sanders, 1998)
Gambar 1 Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan
McLean (2003)
Berdasarkan gambar 1 Model Kesuksesan Sistem Informasi
DeLone dan McLean dapat dijelaskan bahwa kualitas sistem
(System Quality) dan kualitas informasi (Information Quality)
secara independen dan bersama-sama mempengaruhi elemen
penggunaan (Use) dan kepuasaan pengguna (User Satisfaction).
Selanjutnya besarnya elemen penggunaan (Use) dapat
mempengaruhi besarnya nilai kepuasaan pengguna (User
Satisfaction) secara positif dan negatif. Sedangkan penggunaan
(Use) dan kepuasan pengguna (User Satisfaction) akan
mempengaruhi dampak secara organisasi (Net Benefit)
III. METODOLOGI
Pengerjaan dari penelitian untuk mengukur kesuksesan
implementasi sistem Electronic Medical record (EMR) ini
dilakukan hingga tahap operasionalisasi yang meliputi studi
literatur hingga tahap perancangan kuisioner. Pada bab ini
akan dijelaskan secara detail masing-masing metodologi yang
telah disebutkan di atas. Urutan dan flow chart dari metodologi
ini ditunjukkan oleh gambar di bawah ini :
Gambar 2 Metodologi penelitian
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
3.1 Studi Literatur
Tahap studi literatur ini dimulai dengan pencarian
wawasan terkait implementasi Electronic Medical Record
(EMR) pada RSIA Kendangsari. Langkah selanjutnya adalah
adalah mencari literartur terkait pembuatan model konseptual
untuk mengevaluasi Electronic Medical Record (EMR) yang
diadopsi dari model kesuksesan sistem informasi milik
DeLone dan McLean tahun 2003.
3.2 Menentukan Model Konseptual Kesuksesan Sistem
Informasi
Konseptual model dari hasil penelitian ini mengadopsi
dari Model kesuksesan sistem informasi milik DeLone dan
McLean pada tahun 2003. Pada model kesuksesan Sistem
Informasi DeLone dan McLean merupakan model yang
mengukur keterkaitan antara kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas pelayanan , penggunaan dan kepuasaan
pengguna sistem EMR terhadap benefit yang dihasilkan
untuk organisasi
3.3 Menentukan Variabel Indikator
Pada tahap ini akan ditentukan variabel indikator dari
setiap aspek yang ada dalam model kesuksesan sistem
informasi milik DeLone dan McLean. Variabel indikator ini
merepresentasikan beberapa aspek pada model kesuksesan
ini. Berikut adalah variabel indikator yang digunakan.
3.4 Menentukan definisi operasional per variabel indikator
Pada tahap ini setiap variabel indikator akan
didefinisiskan sesuai dengan ekspektasi pengguna terhadap
sistem tersebut. Hal ini dibutuhkan pada tahap perancangan
kuisioner agar setiap pernyataan yang diberikan berfokus
pada definisi operasional per variabel indikator yang ingin
dicapai.
3.5 Pembuatan Rancangan Penelitian (Research Design)
Pada tahap ini, rancangan model konseptual akan
dikembangkan menjadi rancangan penelitian. Variabel
Indikator yang telah ditentukan akan dijabarkan ke dalam
bentuk pernyataan yang akan divantumkan di kuisioner.
Rancangan penelitian ini akan sangat membantu pembuatan
rancangan kuisioner.
3.6 Perancangan kuisioner
Pada tahap ini akan dirancang kuis ioner untuk
disebarkan kepada pengguna sistem EMR untuk mengukur
kesuksesan sistem tersebut. Pernyataan yang dibuat
berdasarkan pada rancangan penelitian dan pendefinisian
variabel indikator dan definisi operasional.
IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Penentuan model kesuksesan sistem informasi sangat
penting untuk dapat melakukan pengukuran kebermanfaatan
implementasi suatu sistem informasi secara efektif dan sesuai
dengan kebutuhan. Sistem Electronic Medical Record (EMR)
yang telah diimplementasikan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kendangsari dan mempunyai peranan besar terhadap kegiatan
pelayanan kesehatan pasien perlu dilakukan pengukuran
terhadap kebermanfaatan sistem EMR yang bersifat kualitatif
bagi organisasi. Dalam melakukan pengukuran kebermanfaatan
sistem informasi yang bersifat kualitatif ini digunakan
pendekatan model kesuksesan sistem informasi yang dapat
mendefinisikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja dari
sistem informasi tersebut sehingga dapat memberikan manfaat
bagi organisasi. Dalam mengukur kesuksesan sistem EMR pada
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari ini digunakan model
kesuksesan sistem informasi milik DeLone dan McLean. Dalam
Model Kesuksesan DeLone dan McLean ini, kesuksesan sistem
informasi direpresentasikan menjadi organizational net benefit
(manfaat bagi organisasi). Konstruksi model konseptual
DeLone dan McLean ini akan dilakukan operasionalisasi
sehingga menghasilkan variabel indikator dan definisi
operasional yang dijadikan dasar dalam merancang kuisioner.
Kuisioner ini nantinya akan disebarkan kepada pengguna
sistem EMR pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari
untuk melihat kesuksesan implementasi sistem tersebut. Berikut
adalah penjabaran dari operasionalisasi model konseptual
DeLone dan McLean untuk mengukur kesuksesan sistem
Electronic Medical Record (EMR) :
1. Model Konseptual dan Hipotesis
Konseptual model dari hasil penelitian ini mengadopsi
dari Model kesuksesan sistem informasi milik DeLone dan
McLean pada tahun 2003. Pada model kesuksesan Sistem
Informasi DeLone dan McLean merupakan model yang
mengukur keterkaitan antara kualitas sistem, kualitas
informasi, kualitas pelayanan , penggunaan dan kepuasaan
pengguna sistem EMR terhadap benefit yang dihasilkan
untuk organisasi. Gambar 3 merupakan konseptual model
yang digunakan dalam pengerjaan penelitian ini.
Gambar 3 Model Konseptual
Berdasarkan konseptual model pada Gambar 3 di atas
aspek teknologi meliputi Sys_Q (System Quality), If_Q
(Information Quality), dan Ser_Q (Service Quality). Aspek
manusia meliputi IU (Intention to Use) dan US (User
Satisfaction) dan aspek benefit organisasi diwakili oleh
ONB. Kualitas Sistem (System Quality), Kualitas Informasi
(Information Quality), Kualitas Pelayanan (Service
Quality), yang berpengaruh pada Penggunaan (User
Usage) dan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction).
Benefit yang diterima organisasi diwakili oleh aspek
Organization Net Benefit. Selanjutnya Penggunaan (User
Usage) dan Kepuasan Pengguna (User Satisfaction) dari
sistem Electronic Medical Record (EMR) akan
berpengaruh positif terhadap Benefit Organisasi
(Organization Net Benefit). Definisi setiap aspek pada
konseptual model telah digambarkan pada Tabel 1. Selain
itu untuk meraih tujuan penelitian, penelitian ini
memberikan 10 hipotesis :
H1: Sys_Q memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
IU
H2: Sys_Q memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
US
H3: If_Q memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
IU
H4: If_Q memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
US
H5: Ser_Q memiliki pengaruh signifikan pos itif terhadap
IU
H6: Ser_Q memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
US
H7: IU memiliki pengaruh signifikan positif terhadap US
H8: US memiliki pengaruh signifikan positif terhadap IU
H9: IU memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
ONB
H10: US memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
ONB
2. Variabel Indikator dan Definisi Operasional
Pada tahap ini akan ditentukan variabel indikator dari
setiap aspek yang ada dalam model kesuksesan sistem
informasi milik DeLone dan McLean. Variabel indikator ini
merepresentasikan beberapa aspek pada model kesuksesan ini.
Berikut adalah variabel indikator yang digunakan.
Tabel 1 Variabel Indikator dan Definisi Operasional
Variabel
Indikator
Definisi Operasional Refere
nsi
System Quality
-Kemudahan
penggunaan
-Realible
-Keamanan
Pengguna tidak merasa
kesulitan menggunakan sistem
yang ada
Kemampuan sistem dapat
dipercaya dan konsisten
Sistem informasi memiliki
sistem keamanan yang baik
Hamilton
and
Chervan
y (1981)
Information Quality
-Akurat
-Lengkap
-Relevan
Informasi yang ada dalam
sistem benar dan dapat
dipercaya
Informasi yang ada sudah
memenuhi kebutuhan user
Informasi yang ada dalam
sistem relevan sesuai dengan
kebutuhan
DeLone
and
McLean
(2003)
Service Quality
-Tanggap
-Mudah
dipahami
Kemampuan teknisi untuk
tanggap dalam merespon
masalah
Sistem mudah dipahami oleh
pengguna
Parasura
man et
al.,
(1988)
User Satisfaction
- Kepuasan
- Efektif
Kepuasan user setelah
menggunakan sistem
Sistem meningkatkan
produktifitas pengguna
McGill et
al.
(2003)
Intention to Use
-Frequency of
Use
-Daily of use
Frekuensi User menggunakan
sistem
Frekuensi User menggunakan
sistem dalam sehari
Iifari
(2005)
Organizational Net Benefit
-Efisiensi
Sistem dapat mengefisiensikan
waktu pelayanan kesehatan
pasien
DeLone
and
McLean
(2003)
3. Rancangan Penelitian (Research Design)
Rancangan model konseptual akan dikembangkan menjadi
rancangan penelitian. Variabel Indikator yang telah ditentukan
akan dijabarkan ke dalam bentuk pernyataan yang akan
dicantumkan di kuisioner. Rancangan penelitian ini akan
sangat membantu pembuatan rancangan kuisioner. Pada
rancangan penelitian ini akan terlihat Berikut adalah rancangan
penelitian yang digunakan dalam evaluasi kesuksesan
implementasi sistem EMR ini :
Intention to Use
Service Quality
Information Quality
Sytem Quality
User Satisfaction
Organizational Net Benefit
Realible
Keamanan
Frequency of Use Daily of Use
Akurat
Lengkap
Tanggap
Mudah dipahami
EfektifSatisfaction
Efisiensi
Relevan
1 2 1 2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
12
1212
Kemudahan Pengguna
1
2
Gambar 4 Rancangan penelitian (Research Design)
4. Rancangan Kuisioner
Pada tahapan terakhir operasionalisasi model kesuksesan
DeLone dan McLean ini, kuisioner dirancang sedemikian
rupa berdasarkan variabel indikator dan rancangan
penelitian yang telah dibuat. Pada kuisioner ini, setiap
variabel indikator diwakili oleh 2 pernyataan yang
mengarah pada definisi operasional yang telah dibuat
sebelumnya. Pernyataan – pernyataan yang tercantum pada
kuisioner ini telah dirancang agar tidak mempunyai arti
yang ambigu sehingga dapat diartikan lain oleh responden.
V. KESIMPULAN
Pendefinisian kesuksesan sistem Electronic Medical
Record pada RS Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya
sangatlah penting karena dengan suksesnya implementasi
sistem informasi EMR ini akan berpengaruh terhadap
kepuasaan pelanggan dengan pelayanan yang diberikan.
Information System Success Model (ISSM) merupakan model
yang digunakan untuk membantu pendefinisian kesuksesan
sistem informasi EMR dengan berdasarkan beberapa kriteria,
yaitu: system quality, information quality, service quality,
user satisfaction, intention to use, organizational net benefit
Kriteria yang telah ditentukan merupakan faktor penting
dalam menilai kesuksesan suatu sistem. Di sisi lain,
pentingnya mendefinisikan kesuksesan implementasi sebuah
sistem untuk mengetahui capaian yang didapatkan oleh RSIA
Kendangsari Surabaya setelah mengimplementasikan sistem
EMR.
Penentuan ISSM, yaitu DeLone and McLean (2003) tidak
akan berhasil mengukur kesuksesan sebuah sistem tanpa
tahapan operasionalisasi. Tahapan operasionalisasi didukung
oleh data yang akurat. Intrumen pengumpulan data yang
digunakan pada pengukuran kesuksesan sistem EMR pada
RSIA Kendangsari adalah kuisioner, karena peneliti menilai
bahwa kuisioner merupakan pengumpulan data dengan
mengambil sample dari para stakeholder RSIA Kendangsari
Surabaya. Sehingga dengan menggunakan instrumen
kuisioner, hasil pendefinisian kesuksesan yang dilakukan
berdasar dengan pendapat dari seluruh stakeholder yang
terkait, yaitu customer, staff, kepala rumah sakit, dan lain-
lain.
VI. DAFTAR PUSTAKA
Brotowasisto. (t.thn.). Peranan Rekam Medis dalam
Pemerintahan dalam Kaitan Rumah Sakit Sebagai
UnitSwadana, Kumpulan Makalah Seminar Nasional
dalam Kongres dan Rakernas I-III PORMIKI. Jakarta.
Carter, J. H. (2001). Electronic Medical RecordsA Guide for
Clinicians and Administators. American College of
Physician-American Society of Internal Medicine.
Company Profile RSIA Kendangsari. (2011). Surabaya.
DeLone, W. H., & McLean, E. R. (2003). The DeLone and
McLean Model of Information System Success: A
Ten-Year Update. Journal for Management
Information Systems, 9-30.
Garrity, E. J., & Sanders, G. L. (1998). Information Systems
Success Measurement. Idea Group Publisher.
Grembergen, W. V. (2001). Information Technology
Evaluation Methods & Management. Idea Group
Publishing.
Haryadi, S. D. (2013). EVALUASI SISTEM INFORMASI
PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN DI
RUMAH SAKIT UMUM PKU MUHAMMADIYAH
BANTUL. 2-3.
Laudon, K. C. (2000). Organization and Technology in The
Networked Enterprise: Management Information
System. Prenhall.
Markus, M. L., & Keil, M. (1994). If We Build It, They Will
Come: "Designing Information Systems That People
Want to Use. Sloan Management Review, (hal. 11).
Melton, T., Iles-Smith, P., & Yates, J. (2008). Project Benefits
Management. Burlington: Elsevier.
Priyanto, B. A. (2013). PERANCANGAN SISTEM
INFORMASI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT
IBU DAN ANAK KENDANGSARI SURABAYA.
1-8.
Ramadhani, T. S., Syofiani, A. R., & Dini, N. S. (2014).
Analisis DMR Result Chain untuk Investasi Teknologi
Informasi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kendangsari Surabaya. Surabaya: In Press.
Ramadhani, T. S., Syofiani, A. R., & Dini, N. S. (In press).
Analisis DMR Result Chain untuk Investasi Teknologi
Informasi pada Rumah Sakit Ibu dan Anak
Kendangsari Surabaya. Surabaya.
Su, Y.-S. F.-C.-F. (2008). Evaluating the Implementation of
Electronic Medical Record (EMR) Systems from the
Perspective of Health Professional. IEEE 8th
International Conference on Computer and
Information Technology Workshops (hal. 589-594).
IEEE Publisher.
What Is Benefit Management? (t.thn.). Dipetik March 28,
2014, dari Finance and Personnel:
http://www.dfpni.gov.uk
LAMPIRAN 1
KUISIONER PENGUKURAN KESUKSESAN PENERAPAN SISTEM ELECTRONIC MEDICAL RECORD PADA RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
KENDANGSARI SURABAYA
Kuisioner ini merupakan bagian dari penelitian untuk mengetahui tingkat kesuksesan penerapan Electronic Medical Record pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Kendangsari Surabaya. Penelitian dilakukan oleh Mahasiswa Sistem Informasi ITS pada mata kuliah Pemantauan Evaluasi Teknologi Informasi.
Informasi Responden :
Nama : Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan
Usia : tahun Jabatan :
Petunjuk Penggunaan:
1. Tulislah identitas Anda pada tempat yang tersedia.
2. Bacalah pernyataan-pernyataan pada kuisioner di bawah ini dengan cermat dan teliti.
3. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Anda yang sebenarnya dengan cara menghitamkan
bulatan (○) pada kolom jawaban.
4. Jawablah sesuai dengan kenyataan yang ada, sehingga kesimpulan yang diambil dari data ini benar.
5. Periksa kembali jawaban Anda, jangan sampai ada yang terlewatkan.
Keterangan:
1 : Sangat tidak setuju
2 : Tidak setuju
3 : Netral
4 : Setuju
5 : Sangat Setuju
Pertanyaan Jawaban
Kualitas Sistem
Rekam Medis Elektronik dapat memenuhi kebutuhan saya dalam mengakses data riwayat pasien dengan mudah
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik mempunyai antarmuka sistem yang mudah digunakan
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Saya dapat mengoperasikan Rekam Medis Elektronik tanpa
memerlukan panduan ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik dapat diakses dengan baik 24jam/7hari
tanpa ada error ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik tidak pernah menghambat saya (sistem
eror) ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik mewajibkan saya memasukkan
username dan password sebelum menggunakannya ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Sistem Rekam Medis Elektronik memiliki tingkatan hak akses sesuai dengan jabatan (perawat,dokter,manajemen)
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Kualitas Informasi
Rekam Medis Elektronik memberikan informasi akurat mengenai
riwayat kesehatan pasien ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Konten Informasi yang terdapat pada Rekam Medis Elektronik konsisten
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik memberikan informasi lengkap mengenai riwayat kesehatan pasien
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Rekam Medis Elektronik memberikan informasi yang dibutuhkan dalam waktu yang singkat
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Loading dalam mengakses informasi pada Rekam Medis Elektronik sering lambat
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Kualitas Layanan
Teknisi merespon masalah sistem Rekam Medis Elektronik dengan cepat
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Staff TI membantu saya dengan cepat ketika saya membutuhkan bantuan mengoperasikan sistem Rekam Medis Elektronik
○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Saya dapat memahami Rekam Medis Elektronik dengan cepat ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
User Satisfaction
Saya merasa puas menggunakan sistem Rekam Medis Elektronik ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Kebutuhan informasi yang saya butuhkan telah terpenuhi ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Sistem Rekam Medis Elektronik membantu saya meningkatkan
produktivitas kerja ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Intention to Use
Saya selalu mengakses sistem Rekam Medis Elektronik untuk
melayani pasien ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Saya tidak merasa perlu menggunakan sistem Rekam Medis
Elektronik ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Saya mengakses sistem Rekam Medis Elektronik setiap hari ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Net Benefit
Sistem Rekam Medis Elektronik mengefisiensikan kegiatan
pelayanan kesehatan ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
Sistem Rekam Medis Elektronik mengefisiensikan pekerjaan
tenaga medis dan waktu tunggu pasien ○ ○ ○ ○ ○ Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 Sangat setuju
LAMPIRAN 2
Intention to Use
Service Quality
Information Quality
Sytem Quality
User Satisfaction
Organizational Net Benefit
Realible
Keamanan
Frequency of Use Daily of Use
Akurat
Lengkap
Tanggap
Mudah dipahami
EfektifSatisfaction
Efisiensi
Relevan
1 2 1 2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
12
1212
Kemudahan Pengguna
1
2