Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... ·...

22
Arena Olahraga dalam Diskursus Ekonomi-Politik, Bisnis, dan I. ural St ; Kata Pengantar: / - - D.631( rEko 444 Harry Susanto Ike IY4 eviSulist;aTriirrdyts, 4 M.-Si 4 4: ihw,likjp4 4 ; Editor : , •-• - ti, it. Fajar Junaedi '- Bonaventura Satya Bharata t . Setio Budi HH 4 ak abitt4 Hedi Pudjo Santosa, Turnomo Rahardjo, Triyono Lukmantoro, Bonaventura Satya Bharata, Olivia Lewi Pramesti, Lukas Deni Setiawan, Mubarok, Filosa Gita Sukmono, Didik Haryadi Santoso, Faridhian Anshari, Narayana Mahendra Prastya, Arif Kusumawardhani, Fajar Junaedi, Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT, KOMUNIKASI, DAN AUDIENS

Transcript of Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... ·...

Page 1: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Arena Olahraga dalam Diskursus

Ekonomi-Politik, Bisnis, dan I. ural St

;

Kata Pengantar: / - - D.631(

rEko444 Harry Susanto

Ike IY4eviSulist;aTriirrdyts,4M.-Si 4 4: ihw,likjp44;

Editor : , •-• - ti, it. Fajar Junaedi '- Bonaventura Satya Bharata t . Setio Budi HH 4ak abitt4

Hedi Pudjo Santosa, Turnomo Rahardjo, Triyono Lukmantoro,

Bonaventura Satya Bharata, Olivia Lewi Pramesti, Lukas Deni Setiawan, Mubarok,

Filosa Gita Sukmono, Didik Haryadi Santoso, Faridhian Anshari,

Narayana Mahendra Prastya, Arif Kusumawardhani, Fajar Junaedi,

Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH

SPORT, KOMUNIKASI, DAN AUDIENS

Page 2: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

asarna : Diterb ISBN 978-6027 636-64-4

ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

SPORT, KOMUNIKASI, DAN AUDIENS

Buku yang diterbitkan melalui jejaring ASPIKOM ini menjadi sebuah inisiasi

dalam sport communication. Tulisan-tulisan dalam buku ini menarik dibaca

dan perlu dikembangkan di berbagai kampus komunikasi dalam beragam

kegiatan akademik. Harapannya setelah buku ini, kajian sport

communication semakin populer di Indonesia. (Dr. Eko Harry Susanto, Dekan

Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara)

Buku ini memaparkan sepak bola dari berbagai perspektif yang sangat

menarik. Realitas menggagas sepak bola dengan banyak sisi ini sangatlah

menggembirakan, sebab dapat menjadi daya dorong untuk menggali

fenomena yang sedang mengemuka. Dimulai dari bagaimana sepak bola

ditempatkan sebagai identitas, sepak bola sebagai industri dan komoditas,

bagaimana para pemain sepak bola dicitrakan, relasi antara pemain dan

fans, keberagaman fans klub, teknologi informasi, gender, hingga efek

tontonan sepak bola terhadap relasi rumah tangga. (Ike Devi

Sulistyaningtyas, M.Si., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas

AtmaJaya Yogyakarta)

Page 3: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

New Media dan Social Media

sebagai Sarana Branding

Klub Sepak Bola Indonesia

Faridhian Anshari

(Universitas Pancasila)

Narayana Mahendra Prastya

(Universitas Islam Indonesia)

Meraih prestasi atau mendapatkan trofi memang menjadi

tujuan utama bagi sebuah klub olahraga - termasuk juga klub

sepak bola. Namun prestasi yang gemilang saja masih belum cukup

untuk bisa mendatangkan fans dalam jumlah yang besar. Sebuah

klub harus memikirkan strategi lain, salah satunya adalah branding.

Dalam bahasa Indonesia, brand diartikan sebagai merek. Jika di-

kaitkan denganperusahaan, fungsinya sebagai identitas atau pembeda

dengan perusahaan lainnya. Sedangkan proses kegiatan komunikasi

yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka membangun

dan membesarkan merek atau brand dinamakan branding (Dewi,

2009; 12). Branding sendiri sering dikaitkan sebagai pemasaran,

yang mengutamakan kualitas perusahaan atau produk, sehingga

menimbulkan efek positif dimata publik.

Branding adalah hal yang penting bagi tim olahraga. Menurut

Nortchutt (2012) penting bagi sebuah tim olahraga untuk memiliki

identitas yang kuat dimana hal tersebut bisa membuat para

fans mereka mengidentikkan diri, termasuk melalui maskot,

logo, dan seragam. Sementara John Buccigross dalam artikelnya

di ESPNmenekankan pentingnya sebuah klub olahraga membentuk

merek.

Sports teams also strive to create that successful 'brand.' Anybody can sell tickets when you win, but branding helps; it creates fans for life, keeps you afloat when times are a little down, keeps the merchandise stores humming and keeps the ticket prices at profit-

making numbers (Buccigross, dalam Northcutt, 2012).

151

Page 4: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

Kasus yang menimpa klub kontestan English Premier League musim 2013/ 2014, Cardiff City menunjukkan betapa pentingnya brand. Pemilik Cardiff, Vincent Tan, mengubah logo klub dari bergambar burung warna biru menjadi naga warna merah. Warna seragam tim pun berubah dan dari biru menjadi merah. Namun tindakan pengusaha asal Malaysia tersebut menuai protes keras dari para fans tim asal Wales tersebut karena dianggap mengubah akar identitas mereka. Di akhir musim 2013/14, Tan mempertimbangkan untuk kembali ke identitas burung biru ("Terdegradasi, Cardiff Mungkin Kembali ke Identitas Lama", detikSport.com, 12 Mei 2014)

Tim olahraga dituntut membentuk merek (brand) yang sukses. Pasalnya branding bisa membantu tim mendapatkan fans "abadr. Artinya di sini, fans tidal( hanya datang ketika tim tersebut berjaya, namun juga ketika tim tersebut tengah terpuruk. Menurut Haeu-Pedersen (2004), ada sejtunlah manfaat bagi sebuah tim olahraga untuk memiliki merek yang kuat. Dengan merek yang kuat, idub olahraga berkesempatan untuk menawarkan produk atau layanan barn, dan itu merupakan peluang untuk meningkatkan pendapatan. Organisasi dengan merek yang kuat juga bisa terlindungi lebih baik ketika krisis menimpa organisasi tersebut. Brand yang kuat menunjukkan kompetensi klub tersebut bagi konsumen. Brand tersebut akan menghadirkan kualitas dan citra serta prestise bagi konsumennya.

Sebagai contoh adalah Barcelona. Dalam laporannya, Bill Wilson dari BBC menulis bahwa tim yang bermarkas di Camp Nou tersebut merupakan salah satu brand raksasa dunia di bidang olabraga. Menurut laporan tersebut, tim berjuluk Azulgrana tersebut memiliki 349 juta fans di seluruh dunia, di mana 145 juta di antaranya berasal dari pasar Asia dan 77 juta di Amerika Serikat. ("Barcelona uses new media to sell its brand to fans", BBC, 21 May 2012).

A Yang menarik di sini, lebih dari separuh dari jumlah fans Barcelona berasal dari luar Spanyol dan bahkan luar Eropa. Lalu apa yang dilakukan Barca dalam membentuk brand-nya? jawaban-nya adalah menggunakan media barn (new media). Dalam artikel tersebut, Barcelona digambarkan sebagai: "...is one of the most progressive in using new media and social media to reach those potential

152

Page 5: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media clan Social Media ...

consumers". Website klub yang bermarkas di Stadion Camp Nou itu dilengkapi dengan layanan dalam enam bahasa dan akun twitter resmi klub dilengkapi layanan tiga bahasa. Twitter dan Facebook menjadi bagian terbesar dalam strategi media baru Barcelona. Klub yang berdiri tahun 1899 ini juga memanfaatkan YouTube, aplikasi ponsel, dan yang terakhir adalah memanfaatkan website 1 • seperti QQ di China. Barca tidak lagi, meminjam istilah Foer (2005), sebagai lambang nasionalisme Catalan. Barcelona telah menjadi merk dagang global.

Perkembangan pesat teknologi merupakan salah satu alasan bagi seseorang untuk memilih klub idola. Pasalnya perkembangan teknologi telah mendekatkan fans dengan klub kesayangan meskipun secara geografis berjauhan. Contohnya Juventus, di mana mayoritas pengunjung website dan akun media sosial resmi klub pengoleksi gelar juara Liga Italia paling banyak tersebut berasal dari Indonesia. Juventini dari Indonesia pun menempati urutan kedua dari tifosi yang paling interaktif dan paling rajin meninggalkan pesan-pesan afektif bagi Juve ("Thank You, Indonesia". Juventus official website, 29 Desember 2011).

Namun apabila hanya menggunakan Barcelona dart Juventus sebagai contoh, mungkin kurang lengkap. Pasalnya, tanpa ada internet atau pun media sosial, Barca dan Juve sudah terkenal karena liputan media. Ada baiknya kita juga mengambil conoth kasus di Indonesia, di mana fanatisme kedaerahan suporter begitu tinggi. Salah satu contoh menarik di dalam negeri yakni The Jakmania Klaten. Mereka adalah masyarakat Klaten yang mendukung Persija Jakarta, sebuah tim yang bermarkas sekitar 500 kilometer jauhnya dari Klaten. Satu yang perlu digarisbawahi, mereka adalah masyarakat Klaten, bukan orang Jakarta yang berdomisili di Klaten. Melalui Internet dan media sosial, mereka bisa mengetahui informasi perkembangan mengenai "Macan Kemayoran". Bahkan informasi tentang Persija lebih mudah diperoleh dibanding informasi mengenai klub lokal Klaten ("Memilih Klub Kesayangan", Football Fandom, 15 Februari 2013).

Menariknya adalah, faktor kedekatan geografis bisa "teratasi" oleh media sosial, mengingat Klaten sebenarnya relatif dekat dengan dua kabupaten/kota yang memiliki klub sepal( bola dengan basis

153

Page 6: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

suporter yang kuat yakni Solo (Persis Solo dengan. suporternya

Pasoepati) dan Sleman (PSS Sleman dengan suporternya Slemania

dan Brigata Curva Sud).

The Jak Mania Klaten hanya satu contoh kasus saja. Namun

dart situ bisa dilihat bahwa media baru punya potensi untuk

membentuk branding bagi klub-klub sepak bola di Indonesia.

Bagi sepak bola Indonesia yang tengah menuju era sepak bola

industri, branding menjadi hal yang tidak kalah penting selain

prestasi di lapangan tentunya. Klub sepak bola tidak bisa lagi hanya

mengandalkan fanatisme kedaerahan saja, tetapi harus memperluas

basis fans mereka.

Secara garis besar, akan tercipta banyak manfaat

dart branding menggunakan media sosial yang berbasis inter-

net. Dikarenakan internet yang bersifat many to many, maka

secara cepat pesan yang disampaikan akan langsung menyebar

secara global sehingga pesan dan informasi dapat cepat sampai

kepada fans mereka. Saat ini jumlah pengguna internet di

Indonesia adalah 71, 19 juta jiwa menurut data terakhir sampai

tahun 2013. (internetworldstas.com, 2013). Memang di satu sisi

masyarakat Indonesia belum internet minded yang ditandai dengan

penetrasi internet di Indonesia yang masih rendah sehingga

membutuhkan waktu lebih lama bagi seseorang untuk menjadi

populer dibandingkan orang-orang di luar negeri (Amelia dan

Irwansyah, 2010: 222) Namun bagi kiub sepak bola di Indonesia,

media baru tetap memiliki potensi untuk membentuk branding.

Pasalnya klub nama klub sepak bola tersebut sudah memiliki nama

melalui berita-berita di media massa. Yang masih perlu dilakukan

adalah mendekatkan klub tersebut dengan basis penggemarnya.

Tulisan ini akan membahas bagaimana pemanfaatan media

barn dart klub-klub di Indonesia sebagai sarana branding. Sebagai

sampel akan diambil dua klub Semen Padang FC dan Pro Duta

AFC. Keduanya memiliki website resmi serta akun media sosial yang

masih aktif hingga bulan Mei 2014 ini.

Mengapa dua klub tersebut yang dibahas? Bukankah ada klub

yang memiliki nama lebih kuat seperti Persib Bandung, Arema

Indonesia, Persija Jakarta, Persebaya Surabaya, PSM Makassar,

PSMS Medan, Persipura Jayapura, dan lainnya? Seluruh klub

154

Page 7: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media don Social Media ...

tersebut sudah memiliki basis suporter yang sangat kuat dan sangat

populer. Bahkan popularitas beberapa di antaranya sudah dikenal

di kancah intemasional.

Lain halnya dengan Semen Padang dan Pro

Duta yang tidak memiliki nama sebesar klub-klub di atas. Dalam

tulisan ini, konsep branding digunakan sebagai usaha membentAk

merk. Alasan lain adalah "Kabau Sirah" (julukan Semen

Padang), dan "Kuda Pegasus" (julukan Pro Duta) masing-masing

juga memiliki ciri khas yang dijelaskan di bagian lain tulisan ini.

Pemilihan klub dengan website resmi yang masih aktif adalah

untuk memastikan bahwa media baru itu dikelola oleh klub.

Melalui situs resmi, juga bisa dilacak tentang media baru lain yang

digunakan oleh klub tersebut dengan meng-klik tautanilink yang

tertera di website resmi tersebut. Dengan menganalisa website serta

sosial media klub-klub tersebut maka akan ditemukan jawaban

dari urmusan masalah yang diajukan, apakah branding yang menggunakan new media sebagai sarananya dapat memperkuat

pemasaran dan reputasi dan kedua klub tersebut.

Tinjauan Pustaka

• New Media, Social Media, dan Media Berbasis Internet

New media atau media baru merupakan konsep yang tengah

marak dbicarakan. Hal ini dapat diamati mulai dari pembicaraan

populer di media massa hingga telaah akademis yang serius di

kampus-kampus (Adiputra, 2010: 139). Lalu apa itu media baru?

Yang jelas bukan hal mudah untuk mendefinisikan media baru

karena jenisnya yang sangat beragam. Fokus utama pada media

baru adalah kegiatan-kegiatan yang menggunakan internet,

termasuk di dalamnya media berita online, periklanan, aplikasi

penyiaran (termasuk download musik, dan sebagainya), aktivitas

forum dan diskusi, world wide web (WWW), pencarian informasi,

potensi untuk membentuk komunitas baru (McQuail, 2010:136).

Fokus media barn men-tang ada pada internet. Namun begitu

internet bukan satu-satunya. Selain internet, telepon genggam

dan games juga termasuk media barn (Adiputra, 2010). Ketiga jenis

media barn tersebut memiliki karakter yang berbeda dan sama-

155

Page 8: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

sama berperan penting di dalam kehidupan manusia sekarang ini.

Untuk memahami mengenai media bare sebagai objek, media barn dikelompokan dalam lima jenis berdasarkan fungsinya, yakni: media komunikasi interpersonal, media permainan interaktif, media pencarian informasi, media partisipasi kolektif, dan pengganti dari media penyiaran (McQuail, 2010: 145-146).

Pertama, media komunikasi interpersonal. Jenis media barn ini secara umum meliputi telepon utamanya telepon seluler dan email. Sifat secara umum materi komunikasi bersifat pribadi dan mudah hilang. Sebagai media komunikasi interpersonal, hubungan yang dibangun dan diperkuat oleh pihak-pihak yang berkomunikasi mungkin lebih penting daripada pesan yang disampaikan.

Kedua, media permainan interaktif. jenis ini terutama per-mainan (games) yang berbasis komputer dan video games, ditambah dengan perangkat realitas virtual. Inovasi utama dan jenis media bare ini terletak pada interaktivitas dan kemungkinan pada dominasi dari kepuasan dalam proses daripada penggunaan.

Ketiga, media pencari informasi. Media bare ini meliputi kategori yang luas, tetapi internet atau world wide web adalah contoh yang paling penting, di mana internet dilihat sebagai perpustakaan dan sumber data, aktualitas dan tingkat aksesnya. Selain internet, telepon seluler juga merupakan saluran penting untuk mendapatkan informasi, begitu juga teleteks siaran (broadcast teletext) dan pelayanan data melalui radio (radio data services).

Keempat, media partisipasi kolektif. Kategori ini terutama meliputi penggunaan internet untuk berbagi dan bertukar informasi, ide dan pengalaman, dan pengembangan relasi personal aktif (melalui komputer). Penggunaan jenis media ini mulai dari fungsi yang benar-benar instrumental sampai dengan yang bersifat emosional.

Terakhir, sebagai pengganti dari media penyiaran. Artinya adalah media barn digunakan untuk menerima atau men-download konten/ ~nateri yang di waktu lalu hanya bisa dinikmati melalui media penyiaran atau sejenisnya. Melihat televisi atau menonton film, mendengarkan radio dan musik, adalah aktivitas utamanya.

Keberadaan media barn tak telepas dari perkembangan teknologi dan kominikasi yang begitu pesat. Perkembangan

156

Page 9: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media dan Social Media ...

teknologi dan komunikasi berkontribusi pada perkembangan media sosial seperti internet, forum, message boards, weblog, wiki, podcast, gambar, dan video. Contohnya adalah google Groups (referensi, jejaring sosial), Wikipedia (referensi), MySpace (jejaring sosial), Facebook (jejaring sosial), Last.fm (musik personal), YouTube (jejaring sosial dan layanan berbagi video), Second Life (virtu4 reality), Flickr (layanan berbagi foto), Twitter (jejaring sosial dan' mikroblogging), dan mikroblogging lain seperti Jaiku dan Pownce (Sriramesh dan Vercic, 2009).

Lantas mengapa piranti-piranti tersebut disebut media baru? Setidaknya ada tiga hal yang menjadikan media baru memiliki kebaruan dibanding media konvensional (Adiputra, 2010: 143-144). Pertama media baru berbasis bit bukan atom. Dengan demikian pesan media bare dapat berganti format dengan sesama media baru. Hal ini berbeda dengan media konvensional yang format pesan medianya masih analog sehingga pesan media konvensional tidak dapat berpindah ke media konvensional yang lain.

Kebaruan kedua, pesan media baru secara teknis lebih mudah diproduksi, didistribusikan, ditampilkan dan disimpan, selain ber-sifat konvergen. Hal ini sejalan dengan kenyataan bahwa semua media (lama mau pun baru), yang dimunculkan oleh teknologi informasi dan komunikasi, saling terangkai satu sama lain dengan fungsi yang lebih luas dan dapat dipertukarkan.

Kebaruan ketiga adalah media baru bersifat lebih interaktif dibandingkan dengan media massa atau media konvensional. Interaktivitas di sini adalah interaktivitas yang esensial, yang me-lekat pada media, bukan interaktivitas antara manusia dengan komputer. Pihak yang menjadi sumber dan penerima pesan dapat dengan mudah berinteraksi sate sama lain. Untuk jenis media baru tertentu, interaktivitas ini merupakan kelebihannya yang utama, apalagi ketika internet berada dalam wilayah teknologi web 2.0, yang "mengharuskan" pihak-pihak yang berkomunikasi semakin intensif berinteraksi dalam waktu yang sama. Interaktivitas sendiri merupakan hal yang paling sering dibahas atau disinggung ketika membicarakan media barn (McQuail, 2010:145).

Tidak semua media baru memiliki kemampuan membangun interaktivitas. Misalnya website resmi perusahaan atau organisasi.

157

Page 10: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

Website dipandang kurang mampu membangun interaktivitas

dengan publik jika dibandingkan media sosial. Sejumlah "ke-

kurangan" website misalkan komunikasi publik menggunakan

website cenderung eksklusif, formal, kaku, jarang diperbarui; website ditulis dengan bahasa yang kaku dan resmi; komponen utama dari website adalah informasi yang disampaikan perusahaan,

tidak ada komentar atau pun dialog yang ditampilkan di website.

Sementara media barn seperti media sosial (Facebook, Twitter), blog,

layanan berbagi video dan berbagi gambar, dipandang memiliki

kemampuan interaktivitas dan komunikasi dua arah yang lebih

baik dengan publik. Bahasa yang digunakan dalam media-media

tersebut bisa lebih luwes, informal, sehingga tidak menimbulkan

kesan kaku (Idris, 2010: 230-235).

Dalam tataran konseptual, antara media baru (new media) dan media sosial (social media) masih tumpang tindih. Ada yang me-

mandang media sosial merupakan salah satu bentuk dari media

baru, ada juga pendapat yang mengatakan keduanya merupakan hal berbeda.

Tulisan ini memandang konsep media sosial dan media baru

sebagai hal yang sama yakni berbasis internet. Hal tersebut mengacu

gagasan konseptual bahwa komputer dan internet merupakan

media generasi keempat. Media generasi ini pun berevolusi men-

jadi media sosial (istilah sebagian orang sebagai media barn).

Penggunaan istilah media barn kurang tepat. Sebab apabila media

generasi keempat teresbut disebut sebagai media baru, lalu apa

sebutan untuk media generasi kelima dan seterusnya? Tentu akan

lebih sederhana apabila menyebut media generasi keempat ini

sebagai media sosial (Fajar, 2011: 207-208).

• New Media dan Social Media Sebagai Sarana Branding

Kelemahan dari beberapa klub sepak bola di Indonesia adalah

hanya "menyapa" pendukung biasa setiap hanya awal musim \

atau ketika akan bertanding saja. Dalam proses branding kepada masyarakat, dibutuhkan berbagai cara agar penyampaian pesan

dapat efektif tertanam ke benak publik. Salah satu cara yang

dianggap efektif dan efisien saat ini adalah melalui penggunan new media.Dengan mengandalkan kemampuan internet dalam

158

Page 11: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media clan Social Media ...

menyebarkan pesan secara many to many, tokoh personal tersebut

secara cepat dapat merasakan efek positif yang diberikan oleh new

media.Branding menggunakan new media yang diwakili oleh media

sosial dapat berefek positif untuk perusahaan. Hal int didukung

oleh kemampuan internet dalam menjangkau masyarakat yang

sebelumnya terabaikan lewat branding dengan cara lama. PenelitiM

ini juga dilengkapi oleh kemampuan media sosial yang dalam

kesehariannya dapat menggunakan bahasa masyarakat sehingga

kualitas pesan dapat menyebar luas kepada publik (Toppi, 2012).

Kesuksesan branding melalui media sosial ditentukan oleh

pengelolaan media sosial secara up to date dan senantiasa menjaga

komunikasi secara konsisten dengan menggunakan struktur per-

cakapan yang sedang berkembang dalam lingkungan masyarakat

(Lipiainen & Karjaluoto, 2012). Menjaga pengelolaan media sosial

yang selalu up to date serta melayani publik dalam memberikan

informasi tidaklah mudah. Konsistensi menjadi kata kunci yang

perlu dipahami seluruh pihak..

• Keuntungan Branding Melalui New Media dan Social Media

Berdasarkan penelitian yang berkembang, penggunaan media

sosial mempunyai beberapa keuntungan strategis. Secara garis

besar keuntungan yang dihasilkan dari branding menggunakan

media berbasis internet adalah mudah, murah, praktis, dan efektif

(Anshari, 2013). Konsep mudah yang diusung dari penggunaan

media sosial adalah kemudahan yang ditonjolkan dari sistem

internet dan penggunaan media sosial. Dengan sekali tekan "push"

dari satu tempat, sebuah pesan dapat cepat menyebar dan dibaca

serta diketahui oleh seribu bahkan seluruh orang. Bayangkan

dengan pengunaan branding model lama yang memakan space di

beberapa titik pentig. Belum lagi harus menyebarknnya ke seluruh

kota di Indonesia. Lewat media sosial, penyebaran cukup dari satu

titik namun jangkauan langsung menyebar ke seluruh pelosok

yang masih terjangkau daya internet.

Harga yang harus dikeluarkan juga menjadi pertimbangan

utama dari penggunaan media sosial sebagai alat branding. Cukup

dengan mengoptimalkan peran fitur di media sosial, maka pesan

akan sampai dengan sendirinya kedalam benak masyarakat. Hanya

159

Page 12: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

dengan kekuatan internet satu pesan dapat tersebar ke banyak

pihak, sesuai dengan sifat internet, yakni many to many. Bayangkan

dengan penggunaan media sosial, berapa harga yang bisa di hemat.

Biaya pemasangan spanduk dan sejenisnya dapat diminimalisir

dengan ketetpatan dan ketelatenan dalam memberikan informasi

di media sosial.

Praktis juga menjadi keuntungan tersendiri, sifat branding yang

cukup praktis karena dapat menjangkau seluruh kalangan, tanpa

perlu mengkotak-kotakan warga. Cukup praktis jika dibandingkan

dengan branding cara "lawas" yang harus memecah konsentrasi

serta jenis pesan yang akan disampaikan untuk golongan warga

kelas atas, kelas menegah, dan kelas bawah yang belum mampu.

Namun dengan jumlah pengguna media sosial di Indonesia yang

mencapai angka 75 Juta pengguna, jelas merupakan cara yang lebih

praktis jika branding dipusatkan kepada penggunaan media sosial.

Sementara Idris (2010) yang meneliti blog korporat perusaha-

an Maverick Indonesia menyimpulkan blog turut membantu me-

masarkan korporat (dalam hal ini Maverick) sekaligus menjaga

kredibilitas dan kapabilitas mereka. Selain itu korporat juga dapat

membangun kepercayaan klien mereka dengan membangun

hubungan yang kuat. Blog perusahaan digunakan untuk "me-

nutupi" kekurangan situs resmi korporat yang terkesan kaku. Idris

memberikan catatan bahwa perusahaan perlu membuat website/

weblog yang menerapkan prinsip interaktivitas, bukan lagi mem-

buat website hanya ala kadarnya.

Media bare bahkan berpotensi menjadikan orang yang bukan

siapa-siapa (nothing) menjadi populer (something), dan itu sudah

terjadi di Indonesia. Demilcian kesimpulan riset yang dilakukan.

Amelia dan Irwansyah (2010) dengan objek penelitian Trinity yang

menggunakan blog www.naked-traveler.com dan grup musik The

S.I.G.I.T yang menggunakan situs jejaring sosial MySpace.com.

Salah satu keuntungan dengan pemanfaatan teknologi yang user

friendly, secara operasional tidak dibutuhkan biaya dan jumlah staf

yang besar. Selain faktor biaya dan cumber daya manusia, adanya

layanan bentuk digital membuat kualitas transmisi komunikasi

menjadi lebih cepat dan lebih jernih tanpa distorsi menjadikan

media barn sebagai alat bagi para blogger untuk membuat dirinya

160

Page 13: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media clan Social Media ...

populer. Di samping itu, dimensi interaktivitas dalam media baru

memungkinkan komunikasi dua arah terjadi seperti pengertian

komunikasi interpersonal. Dalam kasus The S.I.G.I.T, band yang

bersangkutan pun memiliki keleluasaan dalam mengelola konten-

nya sendiri seperti memperbaharui jadwal pentas, merilis lagu

terbaru, menyebarkan informasi, dan lain sebagainya.

Sejumlah catatan diberikan Amelia dan Irwansyah (2010).

Pertama, dalam pemanfaatan media baru konten yang dibuat hares

tersegmen. Karena karakteristik media baru yang melayani target khalayak yang sempit (narrowcasting) tidak melihat konsumen

secara homogen. Kedua, perlu konsistensi dan kreativitas tinggi

untuk terus memperbarui konten sehingga penggemar tertarik

mengunjungi situs tersebut secara kontinyu.

Penggunaan website yang digunakan oleh beberapa perusaha-

an juga dapat digunakan oleh klub sepak bola di Liga Indonesia,

karena tidak menutup kemungkinan bahwa setiap klub juga

merupakan badan usaha yang mencari profit untuk mengidupi dirinya sendiri.

Hasil dan Pembahasan

Klub-klub menjadi fokus pembahasan dalam tulisan ini yakni

Semen Padang FC dan Pro Duta FC. Keduanya merupakan klub

swasta di kompetisi sepak bola profesional Indonesia. Pro Duta

merupakan pendatang baru di kompetisi profesional sepak bola

nasional. Umumnya klub sepak bola Indonesia merupakan milik pemerintah daerah.

Semen Padang memiliki prestasi yang cukup baik. Mereka

merupakan juara kompetisi Indonesian Premier League (IPL)-

-kompetisi resmi PSSI di tahun 2012. Di kancah internasional,

kesebelasan berjuluk "Kabau Sirah" sukses menembus babak

perempatfinal AFC Cup. Tim yang bermarkas di Stadion Haji

Agus Salim itu pun juga jarang menglami masalah terkait dengan

finansial klub. Artinya, mereka merupakan tim yang sehat. Meski

begitu, secara nama klub kebanggaan Spartacks ini masih kalah

dengan tim-tim lain seperti Arema, Persib, Persija, Persebaya, atau pun Persipura.

161

Page 14: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

Klub yang juga menjadi pembahasan dalam tulisan ini

adalah Pro Duta FC. Ini juga merupakan klub swasta. Seperti

klub-klub Inggris macam Everton, Manchester City, Tottenham

Hotsur, atau Blackburn Rovers, Pro Duta juga menggunakan slogan

latin yakni Somniare Animo et Fide (berani meraih impian dengan

semangat dan keyakinan). Saat ini klub berjuluk Kuda Pegasus

tersebut bermarkas di Deli Serdang, Sumatera Utara dan mengikuti

kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia.

Cikalbakak Pro Duta adalah "Bandung Putra" yang merupakan

anggota kompetisi internal Persib Bandung. Setahun kemudian,

"Pro" sukses menjuarai Divisi I kompetisi internal Persib. Pada

1987, "Pro" kembali berganti nama menjadi "Pro Duta" untuk

mengikuti kompetisi profesional yang digulirkan PSSI.

Sejak menjadi klub professional, "Pro Duta" memutuskan

untuk memisahkan diri dari induknya (Persib Bandung). Klub ini

kemudian memulai kiprahnya di Divisi III Liga Indonesia zona Jawa

Barat. Seiring dengan berjalarmya waktu, pada musim kompetisi

2008/2009, "Pro Duta" sudah tampil di Divisi I dan setahun

kemudian klub ini dipromosikan ke Divisi Utama 2009/2010.

Memasuki musim keduanya di Liga Divisi Utama 2010 / 2011,

Pro Duta FC mendapatkan dukungan sponsorship dari sebuah

perusahaan pertambangan. Atas dasar kerja sama sponsorship

tersebut, klub ini mengubah nama kompetisinya menjadi Pro Titan

FC dan menjadikan Stadion Teladan Medan sebagai markasnya.

Tim ini juga dapat dikatakan sebagai "musafir" karena beberapa kali

berpindah homebase. Dari Bandung, pindah ke Sleman, kemudian

ke Medan dan saat ini berada di Deli Serdang.

Klub pertama yang akan kita telaah terkait penggunaan media

sosialnya adalah Semen Padang. Klub berjuluk "Kabau Sirah" ini

terbukti mempunyai massa yang kuat, namun hanya berkisaran

di kawasan Ranah Minang alias Sumatera Barat saja. Tidak ada

\ \fans loyal seperti The Jakmania milik Persija yang ada di daerah-

daerah lain di luar Jakarta. Menilik dari merek yang mereka punya

memang kuat, namun diharapkan pengembangan mereka dapat

berjalan dan bersifat nasional bahkan hingga mancanegara.

Salah satu jalan pintas yang diambil adalah penggunaan new

media dan social media sebagai alat ukur dan pendongkrak merek

162

Page 15: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media dan Social Media ...

klub. Manajemen semen padang mencoba menggunakan jalan

tengah membuat website untuk menjawab permintaan merek yang

meluas. Website yang beralamat di http://www.semenpadangfc.

co.id/ jelas menjadi alat mereka dalam berkomunikasi dengan

pendukung atau fans mereka serta mempertontonkan aktifitas

mereka sebagai sebuah klub sepabola kepada dunia luar.

Memperhatikan isi website yang mereka miliki, jelas meng-

gambarkan usaha dan kemampuan manajamen klub dalam

mengembangkan merek klub. Konten website yang dibuat oleh klub

Semen Padang telah mencukupi untuk disebut sebagai website yang layak dan menggambarkan isi klub sepak bola. Sama dengan website

klub sepak bola ternama Eropa, konten dari Semen Padang FC telah

memasukkan konten berita terbaru yang sedang beredar di klub

saat ini, sejarah berdirinya klub yang mencerminkan asal usul klub.

Statistika dan jadwal pertandingan jelas menjadi pelengkap

manis yang mempertontonkan isi do kegiatan Semen Padang

sebagai sebuah klub sepak bola yang bermain di kancah liga

nasional. Konten nama pemain serta sejarah singkat organisasi juga

menjadi hal baik dalam menceritakan tokoh yang membawa nama

harum Semen Padang sebagai sebuah klub sepak bola. Sedangkan

yang selalu menjadi daya tarik pembaca website adalah foto-foto

yang berisi kegiatan maupun pertandingan yang telah dan akan

diajalani oleh tim kebanggaan mereka.

Hal ini cukup cerdik, dengan diberikan konten galeri dalam

website. Setelah beberapa konten diberikan, yang paling penting

adalah bagian kontak, karena terkadang cukup banyak website yang

lupa menampilkan kontak resmi klub mereka. Sehingga masyarakat

akan kebingungan untuk dapat mencari informasi lebih mendalam.

Berbeda dengan Semen Padang, Pro Duta yang notabene

masih merupakan "anak baru" dalam kancah sepak bola Indonesia

juga membuat gebrakan dengan menyanturnkan website resmi

mereka di setiap konferensi Pers yang mereka jalani. Website

resmi yang beralamat di www.produta.com ini juga menampilkan

beberapa konten yang sama dengan klub Semen Padang. Konten

sejarah, berita terkini, hingga foto yang menggambarkan kinerja

dan kegiatan klub juga dimasukkan untuk menyenangkan hati

suporter.

163

Page 16: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

Namun, terdapat konten yang sedikit berbeda yakni konten "youth" yang dipasang berdampingan dengan konten "first team". Youth disini dimaksudkan sebagaiaktifitas dan profit yang pemain muda Pro Duta FC. Pemain muda yang merupakan anak daerah jelas menjadi daya tank tersendiri untuk dilihat oleh warga asli Deli Serdang. Dengan mulai banyaknya pihak "dalam kota" yang mengakses website tersebut, diharapkan dapat menular ke pihak luar yang baru atau belum mengenal Pro Duta FC.

Jika website kedua klub sudah coba di telah, sekarang giliran media sosial yang mereka miliki. Media sosial yang dijadikan senjata oleh kedua klub masih berbatas di Facebook. Belum menyentuh ke ranah twitter, path, maupun instagram yang saat ini sedang "naik daun." Facebook yang sudah tergolong usang coba dijadikan alat untuk menggapai massa. Kedua klub memilik Fan Pages Resmi di Facebook yang sudah di "like" ribuan orang. Jika Semen Padang beralamat di Galeri Semen Padang FC, sedangkan Pro Duta beralamat di Pro Duta FC.

Penulis juga melihat rekam jejak aktifitas yang dijalankan kedua klub di media sosial. Pergerakan di Facebook oleh kedua klub dapat dikatakan cukup update, dengan rasio satu kali update (balk berupa status maupun foto) setiap harinya. Sedangkan di hari sesudah pertandingan akan menjai kunjungan dan "perbincangan" yang ramai di Facebook kedua klub.

New media yang diwakilkan oleh kekuatan internet yang coba digerakkan oleh kedua klub lewat media sosial dan website dapat menjadi masukan positif maupun bumerang untuk kedua klub. Jika melihat akar penggunaan new media sebagai sarana branding sebuah organisasi (Anshari, 2013) maka sebuah klub yang juga merupakan organisasi harus mampu merasakan keempat keuntungan primer dari penggunaan new media, yakni: praktis, efektif, mudah, dan murah.

\ Melihat kejelasan jumlah pendukung yang bertambah dapat diukur dari pengunaan new media sebagai sarana branding kedua klub. Namun tidak dapat dilihat secara pasti efetifitas yang diraih, karena hal tersebut memerlukan waktu yang lebih lama

dan mendalam untuk meneruskan penelitian dari sisi efektifitas tersebut. Dari segi praktis, jelas dapat dilihat kemudahan yang di

164

Page 17: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media clan Social Media ...

rain, dengan sekali tekan "push technology" satu informasi dapat

langsung menyebar ke seluruh penggemar lewat website. Tidak

perlu pendekatan lama seperti memberikan informasi ketika

seluruh suporter bergabung di stadion.

Mudah dan murah jelas menjadi satu paket yang akan di-masukan dalam keunggulan branding lewat new media. Mudski'

karena tidak perlu banyak orang atau staf dalam menggerakan new

media. Cukup beberapa orang yang kompeten dan mengerti kapan waktu yang tepat serta pesan yang benar yang akan ditulis di media sosial. Murah juga menjadi sebuah keuntungan karena tidak perlu dana berlebih dalam memberikan pesan di media sosial. Cukup daya internet yang stabil serta keteraturaan dalam meng-"update"

informasi yang akan disampaikan kepada khalayak ramai.

Seperti yang sudah dikatakan di awal bahwa penggunaan new media juga dapat menjadi bumerang bagi klub iu sendiri. Ada beberapa kunci penting dalam penggunaan new media seperti

komunikasi yang berkelanjutan serta penggunaan bahasa yang universal.

Hal inilah yang belum terlihat dari pergerakan new media oleh

kedua klub, baik Semen Padang maupun Pro Duta FC. Komunikasi yang dimaksudkan adalah komunikasi dua arah yang menjadi ujung tombak dalam aktifitas di media sosial maupun di website.

Konten "chat" yang telah disediakan seperti dibiarkan begitu saja. Aktifitas dari klub untuk membalas pesan yang diarahkan kepada mereka seperti bertepuk sebelah tangan oleh pengunjung situs.

Dengan tidak adnya komunikasi dua arah, maka hanya akan

tercipta "one way talk" yang akhirnya mengakibatkan kebosanan, layaknya berbicara dengan diri sendiri dan efek terbesarnya adalah ditinggalkan oleh suporter atau pengunjung situs.

Bahasa juga menjadi kendala utama dalam memnggerakan

branidng di new media dan social media. Konsepnya adalah jika ingin

meraihpasar intemasional, maka gunakanlahbahasa universal yalcni Bahasa Inggris. Jika ingin meraih pasar nasional, maka gunakan bahasa Indonesia yang tepat. Masalah bahasa gaul atau bahasa anak muda juga diperbolehkan. Justru itu akan lebih mendekatkan pengunjung dengan klub dan menambah jumlah suporter muda.

165

Page 18: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

Namun, terjadi kesalahan yang terlihat di facebook Semen Padang, yakni penggunaan Bahasa Minang yang merupakan bahasa daerah. Hal ini jelas menimbulkan "roaming" atau ketidaktahuan dari pembaca lain dari luar yang tidak mengerti Bahasa Minang.

Kedua kunci di atas harus terus diperhatikan klub untuk dapat lebih menggaet pendukung dari luar, maupun menjaga ke-

harmonisan dari pengunjung setia situs dan media sosial. Mungkin ada baiknya mencontoh penggunaan facebook dan website dari beberapa klub Liga Premier Inggris yang memberikan konten chat di dalam situs mereka, dan terkadang langsung dihubungkan dengan pemain idola klub tersebut. Hal ini dapat ditiru oleh kedua klub tersebut, maupun klub lain di Indonesia.

Melihat dari penggunaan new media dan media sosial yang telah berjalan sekarang, diharapkan tidak terjadi perputaran 180 derajat, dimana kekurangan dari pengelolaan media tersebut

malah mengalahkan empat keunggulan besar yang didapat dari penggunaan media sosial sebagai ajang promosi klub sepak bola,

khususnya di Indonesia.

Kesimpulan

Banyaknya keuntungan yang ditawarkan dalam pengunaan media sosial sebagai ajang branding bagi klub sepak bola, juga tidak boleh lepas dari beberapa kunci penting yang harus tetap diper-hatikan. Dikarenakan media sosial termasuk sebagai salah satu alat untuk berkomunikasi dengan fans atau pendukung, maka sisi komunikasi harus selalu terkandung di dalamnya. Dalam hal ini, variabel yang dibutuhkan adalah kandungan message atau pesan yang ingin di sampaikan kepada khalayak harus sesuai dengan target yang ingin dicapai. Hal lain yang juga menjadi variabel adalah sisi komunikatif atau terciptanya komunikasi dua arah dengan fans.

\ Ada kalanya sebuah klub sepak bola terlalu terburu-buru dan cepat dalam menyampaikan pesan lewat media sosial tanpa memperhatikan beberapa kaedah tertentu. Terkadang hanya masalah kuantitas pesan yang diperhatikan tanpa melihat sisi kualitas atau kandungan pesan. Branding yang disampaikan lewat

166

Page 19: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media dan Social Media ...

pesan di media sosial hams sesuai dengan keinginan serta target

audience. Seperti twitter, path, dan facebook pesan yang disampaikan

hares mempunyai bahasa yang selaras dengan masing-masing

target audience. Dikarenakan pengguna media sosial masih besar

di angka pengguna remaja, maka bahasa yang digunakan adalah

bahasa keseharian anak muda, atau dapat dikatakan sebagi

bahasa gaul.

Bahasa yang digunakan dalam penyampaian pesan sebaiknya

adalah bahasa yang digunakan juga oleh audience sehari-hari.

Penggunaan kata serta kalimat baku dapat dilebur menjadi lebih

lentur. Seperti salah satunya contoh penggunaan kata "tidak" dapat

diganti dengan kata " ngga" . Dikarenakan bahasa non formal yang

digunakan dalam keseharian audience lebih bersifat non formal.

Bahasa yang tidak baku akan cepat melebur dan beradaptasi

dengan masyarakat, sehingga isi pesan dapat lebih tercapai.

Selain penggunaan bahasa yang sesuai dengan situasi

lingkungan sekitar, gambar yang menceritakan perjalanan klub

atau pemain juga sebaiknya ikut disertakan dalam pesan tersebut.

Ada baiknya jangan hanya menyampaikan kelebihan seorang tokoh

secara terang-terangan, namun disampaiakn lewat kandungan

tulisan pesan. Seperti kata-kata motivasi, yang secara tersirat

menggambarkan bahwa tokoh tersebut mempunyai jiwa yang bijak.

Penyampaian pesan, seharusnya tersirat untuk menggambarkan

kandungan pesan itu sendiri.

Lifestyle atau gaya hidup juga menjadi salah satu jalan untuk

masuk dan cepat beradaptasi dengan audience. Lewat tampilan

pesan yang sedang trend dijamarmya, sebuah pesan akan cepat

masuk ke benak audience. Kita ambil contoh penggunaan kaus atau

seragam kebesaran klub yang diwajibkan untuk diunakan oleh fans

selama klub bertanding.

YouTube jelas menjadi wakil media sosial dalam menyampai-

kan pesan lewat cara lain bukan hanya dalam bentuk tulisan kepada

audience. Sedangkan pesan berbeda yang ditawarkan adalah lewat

video unik, dimana rata-rata pengguna YouTube lebih tertarik

membuka youtube untuk browsing video unik serta lucu.

Selain penggunaan bahasa, sisi komunikatif juga perlu di-

167

Page 20: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Sport, Komunikasi, dan Audiens

jangkau oleh para tokoh politik yang membrandingkan dirinya lewat media sosial. Terkadang pesan yang disampaikan hanya

berbentuk komunikasi satu arah tanpa memperdulikan masukan

maupun kritik dari audience sebagai si penerima pesan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya status atau tweet di media sosial twitter beberapa tokoh politik yang lebih mengedepankan tulisan

terkait dirinya, dan terlihat jarang menulis status yang menyertakan balasan mention untuk audience maupun followers yang bertanya atau memberi masukan.

Komunikasi yang baik dalam media sosial memang harus

selalu berbentuk dua arah. Namun yang terkadang menjadi kendala adalah, betuk balasan yang harus diberikan untuk kritikan yang diajukan oleh para audience. Sehingga terkadang terkesan, menghiraukan masukan dan kritik yang diajukan oleh audience.

Dalam penyampaian komunikasi dua arah yang menggunakan balasa pesan dari audience, juga tetap diperhatikan bahasa serta rangkaian kata yang digunakan. Karena lewat beberapa susunan

kalimat, akan menggambarkan karakter sang klub sepak bola.

Serta kedepannya, rangkaian kalimat tersebut dapat membawa

pandangan atau citra yang positif atau bahkan dapat disalahartikan

oleh audience sehingga mengakibatkan cercaan serta hujatan yang terus menerus oleh audience, yang lebih dikenal dengan nama media sosial bullying.

Sedangkan peluang lain yang dapat dijadikan peneliti-an lanjutan melalui branding lewat media sosial adalah peng-

ukuran kecepatan penyampaian pesan, sehingga dapat dihitung

dari penelitian secara kuantitatif dan kualitatif. Hal lain yang

belum diteliti lanjut adalah pengukran jumlah pesan yang harus

disampaiakan setiap harinya, agar dapat dilihat sisi efektifnya.

,coaftar Pustaka

Adiputra, Wisnu Martha (2010). Antara Kreativitas, Ketidakpastian, dan Kesempatan: Memahami Manajemen Media Baru, dalam Rahmitasari, Diyah Hayu [ed]. Potret Manajemen Media di Indonesia. Yogyakarta, Total Media dan Program Studi Ilmu

168

Page 21: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

Faridhian Anshari & Narayana Mahendra. New Media clan Social Media ...

Komunikasi Universitas Islam Indonesia

Amelia dan. Irwansyah (2010). Media Baru: From Nothing to Something (Studi Kasus Pemanfaatan dan Pengelolaan User

Generated Media oleh Trinity via Blog naked-traveller.com dan THE S.I.G.LT via situs MySpace.com dalam Popularitas), dalam Rahmitasari, Diyah Hayu [ed]. Potret Manajemen Media di\' Indonesia. Yogyakarta, Total Media dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia

Anshari, Faridhian (2013). Radio Streaming Sebagai Alternatif Corporate Branding. Studi Kasus Radio Streaming Elti Channel Sebagai Corporate Branding ELTI Yogyakarta Tahun 2012. Tesis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Komunikasi. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

DewtikeJanita (2009). Creating&SustainingBrandEquity.Yogyakarta, Amara Books

Fajar, Arief (2011). Media Sosial: Agen Konstruksi Trust dalam Hubungan Sosial, dalam Junaedi, Fajar [ed]. Komunikasi 2.0: Teoritisasi dan Implikasi. Yogyakarta, Buku Litera, ASPIKOM, & Perhumas BPC Yogyakarta

Foer, Franklin (2006). Memahami Dunia Lewat Sepak Bola (Terj: Alfinto Wahhab). Tangerang, Marjin Kiri

Haue-Pedersen, Lars (2004). Why is Branding So Important? dalam FIBA Assist Magazine 10, 2004, pp.47-48. http://www. fiba.com/asp_includes/download.asp?file_id=406, diakses 27 Mei 2013

Idris, Ika Karlina (2010). Manajemen Blog Korporat dalam Membentuk Citra Perusahaan (Studi Kasus Blog Perusahaan Jasa Konsultan PR Maverick Indonesia: www.maverickid.com), dalam Rahmitasari, Diyah Hayu [ed]. Potret Manajemen Media di Indonesia. Yogyakarta, Total Media dan Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia

Lipiainen, Heini dan Karjaluotto, Heikki (2012). Suggestions For B2B Brand On Surviving In The Digital Age, dalam Journal University of Helsinki. Vol 3, hal. 1-6.

169

Page 22: Kristina Andryani, Dina Listiorini, Setio Budi HH SPORT,dosen.univpancasila.ac.id/dosenfile/... · 2019. 2. 12. · Diterb asarna : ISBN 978-6027 636-64-4 ASEIKOM AV MOGUL,. NOMUlt1.31

170

Sport, Komunikasi, dan Audiens

McQuail, Denis (2010). McQuairs Mass Communication Theory, 6th

Edition. London, Sage

Northcutt, Taylor (2012). For The Love of The Game: Sports Branding

http://taylornorthcutt.files.wordpress.com/2012/05/

whitepapersportsad.docx, diakses 27 Mei 2013

Toppi, Aino Maijja (2012). Corporate Brand Communication Through

Social Media In industrial Setting, dalam Journal University of

Honolulu. Vol 2. Hal 36-45.

Berita atau Artikel dari Internet

Barcelona uses new media to sell its brand to fans. BBC, 21 May

2012. URL: http://www.bbc.co.uk/news/business-18065300,

diakses 27 Mei 2013

Memilih Klub Kesayangan. Football Fandom, 15 Februari

2013. URL: footballego.com/001/?p=1057, diakses 30 Mei 2013

"Thank You, Indonesia". Juventus official website, 29 Desember 2011.

URL: http://www.juventus.com/juve/en/news/29dic2011_

indonesia, diakses 10 September 2013

T