kreativitas

11
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAM PROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI Ani SATUN FADILAH 1) , GARDJITO 1) , Jodion SIBURIAN 1) 1) Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Abstrak. Berfikir kreatif adalah proses (tindakan) yang menjadi sarana untuk merangsang dan memunculkan berbagai potensi maupun bakat yang tersembunyi dari dalam diri seseorang menjadi sebuah talenta, gagasan maupun hasil karya. Kreativitas merupakan salah satu bentuk transfer karena melibatkan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah diketahui sebelumnya kepada situasi yang baru. Proses belajar mengajar adalah suatu aspek berfikir dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa (sebagai data utama), observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan wawancara dengan guru bidang studi biologi (sebagai data penunjang). Setelah angket dikembalikan data dianalisis secara deskriptif dengan metode Kata kunci: Berpikir, Belajar, Kreatif, Proses 1

description

kreativitas

Transcript of kreativitas

Page 1: kreativitas

ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DALAMPROSES BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XI IPA

SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI

Ani SATUN FADILAH1), GARDJITO1), Jodion SIBURIAN1)

1)Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Jambi

Abstrak. Berfikir kreatif adalah proses (tindakan) yang menjadi sarana untukmerangsang dan memunculkan berbagai potensi maupun bakat yang tersembunyi dari dalam diri seseorang menjadi sebuah talenta, gagasan maupun hasil karya. Kreativitas merupakan salah satu bentuk transfer karena melibatkan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah diketahui sebelumnya kepada situasi yang baru. Proses belajar mengajar adalah suatu aspek berfikir dari lingkungan sekolah yang diorganisasi. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi di kelasXI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5Kota Jambi. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Data diperoleh dengan cara menyebarkan angket kepada siswa (sebagai data utama), observasi yang dilakukan oleh peneliti sendiri dan wawancara dengan guru bidang studi biologi (sebagai data penunjang). Setelah angket dikembalikan data dianalisis secara deskriptif dengan metode kuantitatif, observasi dianalisis secara kuantitatif dan wawancara dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi yaitu termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang siswa dengan persentase40,5%, kategori tinggi sebanyak 25 orang siswa dengan persentase 59,5%, sedangkan pada kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada. Data tersebut memberikan gambaran bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi Kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi termasuk tinggi. Dari hasil penelitian ini diharapkan agar guru harus bisa lebih memperhatikan cara berpikir kreatif siswa karena penting dalam

Kata kunci: Berpikir, Belajar, Kreatif, Proses

1

Page 2: kreativitas

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta

didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan

lingkungannya, dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan

dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara adekwat dalam

kehidupan masyarakat (Hamalik, 2005: 3). Pendidikan ada dua yaitu pendidikan

formal dan non formal. Pendidikan formal adalah pendidikan yang didapat

dari sekolah sedangkan pendidikan non formal adalah pendidikan di luar

sekolah seperti keluarga, dan lingkungan masyarakat.

Belajar merupakan aktivitas penting dalam kehidupan manusia dan

setiap orang mengalami belajar dalam hidupnya (Musfiqon, 2012: 2).

Dengan belajar seseorang yang tadinya tidak tahu akan menjadi tahu dengan

belajar seseorang akan menjadi pintar. Belajar tidak hanya didapat dari sekolah

atau guru tetapi juga bisa belajar sendiri seperti baca buku dan melalui media lain

seperti internet.

Pikiran kreatif merupakan proses (tindakan) yang menjadi sarana

untuk merangsang dan memunculkan berbagai potensi maupun bakat yang

tersembunyi dari dalam diri seseorang menjadi sebuah talenta, gagasan

maupun hasil karya (Surya, 2013: 122). Berpikir kreatif mampu

mengaktualisasikan (memunculkan) potensi diri (bakat yang tersembunyi) dari

dalam diri manusia, sehingga mampu dalam berbuat sesuatu. Berpikir kreatif

dapat memberikan jangkauan keluwesan dan keleluasaan cara berpikir.

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 5 Kota Jambi yang

diambil sebagai tempat penelitian, karena SMA ini termasuk salah satu sekolah

favorit di Kota Jambi yang telah banyak meraih prestasi di bidang

pendidikan. Dimana berpikir kreatif ini berhubungan dengan tingkat

kecerdasan (IQ) siswa jika

tingkat kecerdasan seseorang lebih tinggi maka daya kreatifnya akan tinggi

dan sebaliknya jika tingkat kecerdasan seseorang rendah maka daya

kreatifnya akan rendah pula tapi tidak dipungkiri orang yang memiliki

kemampuan rendah juga bisa menjadi seseorang yang kreatif.

Kreativitas merupakan salah satu bentuk transfer karena

melibatkan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang telah diketahui

2

Page 3: kreativitas

dibawa dalam diri seseorang sejak lahir dan tidak bisa dipungkiri kreativitas juga

bisa didapat dari faktor keturunan. Kalau salah satu dari orang tuanya

kreatif kemungkinan anaknya juga bisa kreatif.

Tahap berpikir kreatif menurut Campbell David (Surya, 2013: 126):

1. Persiapan: merupakan peletakan dasar, mempelajari masalah seluk beluk dan

problematiknya.

Konsentrasi: memikirkan, meresapi masalah yang dihadapi.

Inkubasi: mengambil waktu untuk meninggalkan masalah, istirahat, waktu

santai.

Iluminasi: tahap menemukan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara

kerja dan jawaban baru.

Verifikasi atau produksi: menghadapi dan memecahkan masalah-

masalah praktis sehubungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan,

penyelesaian dan cara kerja.

Dalam prosesnya, hasil kreativitas meliputi ide-ide yang baru, cara

2.

3.

4.

5.

berbeda, memecahkan rantai permasalahan, mengkombinasi kembali gagasan-

gagasan. Empat komponen kreativitas yaitu: (1) Kelancaran (fluency)

yaitu mempunyai banyak gagasan dalam berbagai kategori. (2) Keluwesan

(flexibility) mempunyai gagasan-gagasan yang beragam; (3) Keaslian

(originality) yaitu mempunyai gagasan-gagasan baru untuk memecahkan

persoalan; (4) Elaborasi (elaboration) yaitu mampu mengembangkan gagasan

untuk memecahkan masalah secara rinci (Budiman, 2011: 2).

Kelancaran merujuk pada kemudahan untuk menghasilkan ide

atau menyelesaikan masalah. Keluwesan merujuk pada memunculkan ide-ide

atau cara berpikir baru, ditunjukkan juga dengan adanya ide yang beragam.

Keaslian merujuk pada kemampuan untuk menghasilkan ide-ide yang tidak

biasa, juga terkait dengan seberapa unik ide yang dihasilkan. Elaborasi

merujuk pada kemampuan untuk memberikan penjelasan secara detail atau rinci.

Menurutnya Mihaly Csikszentmihalyi (Amarta, 2013: 38) ciri-ciri

orang kreatif sebagai berikut:

a. Orang-orang kreatif memiliki tingkat energi yang tinggi, tetapi mereka juga

3

Page 4: kreativitas

b. Orang-orang kreatif pada umumnya juga cerdas, namun, mereka tidak segan-

segan untuk berpikir seperti orang biasa dalam memandang persoalan.

Orang-orang kreatif tidak hanya mampu menjadi orang yang suka

humor, tetapi juga penuh disiplin dan tekun.

Pikiran orang-orang kreatif selalu penuh imajinasi dan fantasi.

Orang-orang kreatif cenderung bersifat introvert dan ekstrovert.

Orang-orang kreatif biasanya rendah hati.

Orang-orang kreatif sering kali mendobrak batas-batas yang kaku.

Orang-orang kreatif adalah pemberontakan.

Orang-orang kreatif sangat bersemangat dalam menjalani pekerjaannya.

Orang-orang kreatif biasanya lebih terbuka terhadap hal-hal baru dan

sensitif pada lingkungan.

Pembelajaran merupakan terjemahan dari learning dan pengajaran

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

terjemahan dari teaching. Perbedaan diantara keduanya tidak saja pada arti

leksikal, namun juga pada implementasi kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan arti kamus, pengajaran adalah proses penyampaian

(Suprijono, 2009: 11). Pembelajaran juga merupakan penyampaian ilmu

yang diberikan guru kepada siswa dan siswa tidak hanya menerima

penjelasan dari guru saja tetapi juga berusaha mencari kebenarannya dengan

membaca buku.

Proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang

vital. Mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa kegiatan

mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh

karena itu adalah penting sekali bagi setiap guru memahami sebaik-baiknya

tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan

menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid

(Hamalik, 2001: 27). Lingkungan belajar juga mempengaruhi minat belajar

murid jika ruangan kelas kotor atau sudah rusak murid tidak akan semangat

melangsungkan proses belajar mengajar dan akan mengurangi minat

belajarnya.

Berpikir kreatif lebih mengarah dari cara berpikir, memecahkan

masalah dan mewujudkan suatu ide karena sebagian siswa ada yang takut untuk

4

Page 5: kreativitas

dikembangkan. Dalam proses belajar ada siswa yang pintar tapi tidak berani

mengeluarkan pendapat karena malu, tidak percaya diri dan takut

salah. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “Analisis Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Dalam

Proses Belajar

METODE

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dimana penelitian

deskriptif. Menurut Margono (2010: 106) dimaksudkan untuk memberikan

ciri-ciri orang- orang tertentu, kelompok-kelompok atau keadaan. Keterangan

untuk penelitian seperti ini dapat dikumpulkan dengan bantuan observasi,

kuesioner (angket) dan wawancara. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu metode kuantitatif dan kualitatif

Populasi dalam penelitian ini, populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada

dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi

(Arikunto,

2010: 173). Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh

siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Menurut Arikunto (2006: 134) apabila subjek penelitian kurang dari 100 lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%.

Dikarenakan jumlah siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi berjumlah

226 orang siswa maka subjek yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 15 %

dari setiap kelas menjadi

42 orang siswa.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif

dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh melalui data angket tertutup pada skala

likert. Terdiri dari 4 kategori jawaban yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan

sangat tidak setuju dengan 30 pernyataan dan observasi dengan 2 kategori

jawaban yaitu

5

Page 6: kreativitas

Sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer diperoleh langsung dari

jawaban angket siswa, wawancara kepada guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri

5 Kota jambi dan observasi untuk mengamati kemampuan berpikir kreatif siswa

dalam proses belajar biologi.

1. Aanalisis angket

Teknik analisis data pada penelitian kuesioner (angket) dianalisis

secara kuantitatif. Item soal dalam penelitian ini adalah item positif

dan negatif. Persentase analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses

belajar biologi dikelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi sebagai berikut:

Dimana:P =

persentase analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajarbiologi dikelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambiskor jawaban respondenskor total maksimum.

F =N =

Tabel 3.4 Kategori penapsiran angket

2. Analisis observasi

Teknik analisis data pada observasi dianalisis secara kuantitatif

dengan menggunakan daftar cek (check list). Persentase analisis kemampuan

berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA

Negeri 5 Kota Jambi sebagai berikut:

P = x 100% (Riduwan, 2011: 89).

Dimana:P = persentase analisis kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar

biologi dikelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi= skor jawaban responden= skor total maksimum.

FN

6

No Persentase (%) Kategori1 81-100 Sangat Tinggi2 61-80 Tinggi3 41-60 Sedang4 21-40 Rendah5 0-20 Sangat Rendah

Page 7: kreativitas

3. Analisis wawancara

Teknik analisis data pada penelitian wawancara dianalisis secara kualitatif.

Penelitian ini pengelolaan data hasil wawancara dilakukan melalui

tahapan sebagai berikut:1. Membuat pertanyaan wawancara tentang kemampuan berpikir kreatif

siswa

dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi.

Semua hasil wawancara yang didapat dalam bentuk tulisan.

Menganalisis hasil wawancara.

2.

3.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil angket

Tabel 4.6 Distrubusi frekuensi data keseluruhan responden kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi

Tabel 4.6 menunjukkan distribusi data kemampuan berpikir kreatif siswa

dikelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi dimana kemampuan berpikir

kreatif meliputi empat indikator yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan

elaborasi. Menunjukkan bahwa 42 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota

Jambi sebagai responden, memiliki kemampuan berpikir kreatif sangat tinggi

sebanyak 17 orang siswa dengan persentase 40,5%, memiliki kemampuan

berpikir kreatif tinggi sebanyak 25 orang siswa dengan persentase

59,5%. Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar

responden memiliki kemampuan berpikir

Hasil analisis distribusi data keseluruhan responden kemampuan berpikir

kreatif siswa dikelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi sebagai berikut:

7

No Kategori kemampuan berpikir kreatif Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi

Frekuensi (f) responden Persentase

1 Sangat tinggi 17 40,52 Tinggi 25 59,53 Sedang 0 04 Rendah 0 05 Sangat rendah 0 0

Jumlah 42 100

Page 8: kreativitas

Distribusi data keseluruhan responden70

60

50

40

30

20

10

0

S. Tinggi Tinggi Sedang Rendah S. Rendah

Gambar 4.5. Diagram garis distribusi frekuensi data keseluruhan responden kemampuan berpikirkreatif siswa dalam proses belajar biologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 KotaJambi

2. Hasil observasi

Tabel 4.8 Distrubusi frekuensi observasi kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajarbiologi di kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi

3. Hasil wawancara

Tabel 4.9 Hasil wawancara guru biologi kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi

8

Per

sent

ase

(%)

No Pertanyaan Guru Mata PelajaranA B

1 Sebelum mengikuti pelajaran biologi apakah siswa sudah membaca buku atau mempelajari materi sebelumpelajaran dimulai?

Sudah karena sebelum pembelajaran berikutnya selaludisuruh belajar dandikasih soal

Ada tapi tidak semua siswa

2 Apabila mengalami kesulitan dalam belajar biologi apakah ada siswa yang menanyakan kembali pada guru?

Ada Ada

3 Jika guru memberikan pertanyaan didalam kelas adakah siswa yang segera mengerjakan dan

Ada tapi tidak semua menjawab

Ada

No Kemampuan berpikir kreatif siswa Siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi

Frekuensi Persentase

1 Sangat Tinggi 1 16,72 Tinggi 5 83,33 Sedang 0 04 Rendah 0 05 Sangat Rendah 0 0

Jumlah 6 100

59.5

40.5

0 0 0

Page 9: kreativitas

Berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang cepat untuk mencetus ide

atau gagasan. Siswa yang kreatif siswa yang percaya diri, tidak pernah putus

asa, selalu ingin tahu, tidak takut untuk mencoba hal baru. Penelitian ini

membahas tentang kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses belajar

biologi dikelas XI IPA SMA Negeri

5 Kota Jambi. Angket yang digunakan dalam penelitian ini Meliputi 4

indikator yaitu kelancaran, keluwesan, keaslian dan elaborasi.

Pada lembar hasil penelitian telah dibahas sebelumnya tentang

kemampuan berpikir kreatif melalui jawaban siswa, dapat diketahui frekuensi

kemampuan berpikir kreatif siswa berdasarkan kategori yang telah

ditentukan. Berdasarkan hasil penelitian frekuensi yang diperoleh pada tabel

4.6 dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kreatif siswa dalam proses

belajar biologi yang termasuk dalam kategori sangat tinggi sebanyak 17 orang

siswa dengan persentase sebesar

40,5%, yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 25 orang siswa

dengan persentase 59,5% dan tidak ada satupun siswa yang termasuk dalam

kategori sedang, rendah dan sangat rendah. Disini dapat disimpulkan bahwa siswa

9

menjawabnya?4 Adakah siswa yang senang

mengerjakan dengan banyak carasetelah mengikuti proses pembelajaran dikelas?

Ada tapi harus dirangsang terlebih dahulu

Ada tapi tidak semua

5 Adakah siswa yang membuat catatan kecil (poin-pin) tentang hal yang penting atau pelajaran yang dijelaskan guru?

Ada Ada

6 Apakah siswa meminta petunjuk dan bimbingan dari guru jika mengalamikesulitan dalam proses pembelajaran?

Iya, siswa selalu menanyakan

Ia kalau tidak jelas anak pasti nanya

7 Apakah siswa lebih senang mengerjakan tugas sendiri dari padameminta bantuan temannya atau menyontek?

Ada sebagian yang senang mengerjakansendiri, jika tidak bisa menjawab ada nomor yang dikosongkan

Tidak semua ada yang senang dan adayang tidak

8 Apakah siswa mengerjakan tugas dengan teliti dan mengoreksi kembalitugas yang sudah dibuatnya?

Ada, tapi tidak semua siswa ada kelastertentu mngoreksikembali ada yang tidak

Ada yang iya dan ada yang tidak

Page 10: kreativitas

Pada hasil penelitian yang telah diperoleh dari frekuensi observasi pada

tabel 4.8 dapat diketahui kelas yang termasuk dalam kategori sangat

tinggi berjumlah 1 kelas dengan persentase 16,7%, kelas yang termasuk dalam

kategori tinggi berjumlah 5 kelas dengan frekuensi 83,3% sedangkan kelas yang

termasuk dalam kategori sedang, rendah dan sangat rendah tidak ada. Ini

menunjukkan bahwa jika dilihat dari kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota

Jambi juga sudah

PENUTUP

Simpulan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Secara keseluruhan siswa kelas XI IPA SMA Negeri 5 Kota Jambi memiliki

kemampuan berpikir kreatif tinggi dalam proses belajar biologi.

Tingkat kemampuan berpikir kreatif sangat tinggi pada indikator

kelancaran dan elaborasi dan tingkat kemampuan berpikir kreatif tinggi

pada indikator keluwesan dan keaslian.

Kemamampuan tingkat berpikir kreatif dalam proses belajar biologi setiap

siswa berbeda-beda.

2.

3.

Saran. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disarankan sebagai

berikut:

1. Guru harus bisa lebih memperhatikan cara berpikir kreatif siswa karena

penting dalam meningkatkan daya imajinasi siswa dan membimbing

siswa agar menjadi pribadi yang kreatif.

2. Hendaknya ada kerja sama antara kepala sekolah dengan guru untuk mengasah

DAFTAR PUSTAKA

Amarta, R. 2013. Agar Kamu menjadi Pribadi Kreatif. Yogyakarta: Sinar Kejora.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Jakarta:

Rineka Cipta.

10

Page 11: kreativitas

Budiman, H. 2011. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan KreatifMatematis Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis MasalahBerbantuan Software Cabri 3d. Jurnal Pendidikan MIPA 13 (1): 1-80.

. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:

Prestasi Pustaka.

Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Musfiqon. 2012. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan PenelitianPemula. Bandung: Alfabeta.

Suprijono. 2009. CooperativeLearning. Yogyakarta: Putaka Belajar.

11