KPI KOMISARIS-KEPEMIMPINAN

3
KOM UTAMA KEPEMIMPINAN *PERBAIKAN PENERAPAN GCG DOKUMEN REFERENSI / FAKTA MATERI TANGGAPAN DAMPAK & RELEVANSI KET 1) MUTU PENGAWASAN TAHAP a) RENC ANA : Reward & Punishment RKM hal 14 Kontrak Manajemen no : 27 hal 5 - Strategic GAP masih belum lengkap, perlu ada peraturan pelaksanaan (Juknis) berupa SK Direksi. - Pegawai yang rajin maupun yang malas gajinya sama, harus dibuat aturan remunerasi. - Penerapan disiplin pegawai harus dengan tegas, tidak ada lagi kebijakan yang permisif. - Proses penerimaan bantuan ibadah - Tidak jelas hukuman disiplin kepada pegawai yang bersalah. - Terhadap pegawai yang berprestasi tidak jelas reward nya. - Semestinya bagi pegawai yang berprestasi mendapatkan reward berupa promosi. - Dengan adanya Juklak - Juknis Reward and Punishment dapat disusun Carrier Path, sehingga pegawai dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuan

description

AP1

Transcript of KPI KOMISARIS-KEPEMIMPINAN

KOM UTAMA KEPEMIMPINAN*PERBAIKAN PENERAPAN GCG

DOKUMENREFERENSI / FAKTAMATERI TANGGAPAN DAMPAK & RELEVANSI KET

1) MUTU PENGAWASAN TAHAP a) RENC ANA : Reward & Punishment

RKM hal 14

Kontrak Manajemen no : 27 hal 5 Strategic GAP masih belum lengkap, perlu ada peraturan pelaksanaan (Juknis) berupa SK Direksi. Pegawai yang rajin maupun yang malas gajinya sama, harus dibuat aturan remunerasi. Penerapan disiplin pegawai harus dengan tegas, tidak ada lagi kebijakan yang permisif.

Proses penerimaan bantuan ibadah keagamaan dipercepat. Tidak jelas hukuman disiplin kepada pegawai yang bersalah. Terhadap pegawai yang berprestasi tidak jelas reward nya. Semestinya bagi pegawai yang berprestasi mendapatkan reward berupa promosi.

Dengan adanya Juklak - Juknis Reward and Punishment dapat disusun Carrier Path, sehingga pegawai dapat ditempatkan sesuai dengan kemampuan teknisnya. Bagi mereka yang menerima bantuan keagamaan tidak sampai terjadi keterlambatan keberangkatan.

b) Pengendalian Resiko RKM hal 20Kontrak Manajemen hal 4Meskipun telah dibentuk Biro Manajemen Resiko namun karena perangkat baik SDM maupun SOP belum lengkap maka kerja Biro ini menjadi tidak optimal.Belum lengkapnya perangkat Biro Manajemen Resiko (SDM maupun SOP) mengakibatkan Biro Resiko belum dapat dilakukan Mitigasi Resiko

c) REALISASILaporan Manajemen hal 39-40a. Pembaharuan pola remunerasi belum dilaksanakan karena pendapatan aero non ATS belum tercapai; Manajemen AP I masih harus melakukan studi banding ke Telkom.b. Direksi sudah meminta Dapendra untuk melakukan kajian program pensiun pegawai.

c. Direksi sudah meminta YAKKAP untuk menghitung kembali dampak kenaikan gaji pokok.

d. Telah dibuat sistem aplikasi KPI individu dalam rangka penilaian kerja pegawai.Program Kerja yang dibuat Direksi sebenarnya sudah cukup comprihand, penerapan program kepada pegawai maupun waktunya tidak jelas program kerja yang sudah baik menjadi tidak bermanfaat.

2) PRODUKTIVITAS NASEHAT YG BERGUNA