kpdb
-
Upload
akiferindrarisky -
Category
Documents
-
view
92 -
download
3
Transcript of kpdb
Tugas II KPDB 2013
STANDARISASI DAN SERTIFIKASI :
1. 3 hal yang penting dicapai secara nasional antara lain :
a. Menjamin mutu produk serta peningkatan produktivitas dalam rangka meningkatkan daya
saing
b. Memberikan perlindungan pada konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik dalam segi
keselamatan, kesehatan dan lingkungan
c. Mendukung upaya pencapaian pengakuan (Mutual Recognation Arrangement-MIRA)
kegiatan standarisasi dengan Negara lain.
2. Kepanjangan dari MSTQ, BSN dan KAN adalah MSTQ (Meterology Standard Testing dan
Quality) ; Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN).
3. Kepanjangan dari LPJK dan BNSP adalah LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) ;
BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).
4. Sebutkan nama lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN dan jenis sertifikat apa yang
diterbitkan ? Lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN adalah :
a. Pengujian Jenis
b. Survailen (pengujian contoh) produk di pabrik dan atau di pasar
c. Asesmen terhadap system mutu produsen
d. Pemeriksaan terhadap cara penandaan kesesuaian
5. Bidang-bidang jasa konstruksi antara lain :
a. Asosiasi Perusahaan untuk kualifikasi dan kualifikasi badan usaha
b. Asosiasi Profesi dan Institusi DIKLAT dalam penyelenggaraan sertifikasi keterampilan kerja
dan keahlian kerja
6. Upaya untuk peningkatan mutu produk, jasa dan lingkungan adalah sebagai berikut :
a. Memberikan jaminan mutu bagi produk sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan
dalam perdagangan
b. Meningkatkan pelaksanaan pengujian dengan terselenggaranya pengujian yang benar dan
baik, berdasarkan tata cara yang berlaku secara Internasional
c. Menjalin kerja sama dengan lembaga/badan internasional yang berwenang mengendalikan
mutu barang yang beredar dinegaranya, dan aktif sebagai anggota organisasi Internasional
dibidang standarisasi dan pengendalian mutu.
d. Mendorong berkembangnya jasa pelayanan surveyor serta profesi lainnya
e. Mendorong tumbuh dan berkembangnya gerakan memasyarakatkan dan menerapkan
pengendalian mutu terpadu (total quality control).
1 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
7. Infra struktur yang diperlukan untuk penigkatan mutu produk dan jasa serta lingkungan adalah
antara lain :
a. Sistem Standardisasi
b. Sistem Akreditasi dan Sertifikasi
c. Sarana dan prasarana yang diperlukan
d. Lingkup sertifikasi.
8. Yang dimaksud dengan standar adalah suatu yang dibakukan, berdasarkan kesepakatan semua
pihak (konsensus) yang terkait untuk menjamin keselamatan dan kesehatan, efisiensi,
mempercepat perkembangan IPTEK dan meningkatkan kemudahan pemakaian serta
perawatannya.
Pengertian tentang standardisasi adalah merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan
kemampuan produksi dan produktivitas, mempercepat proses industrialisasi dan memperkuat
perlindungan konsumen.
Secara rinci tujuan dan manfaat standardisasi adalah :
a. Memberikan perlindungan kepada konsumen, masyarakat dan tenaga kerja dari segi
keselamatan dan kesehatan.
b. Mewujudkan jaminan mutu produk dan jasa.
c. Meningkatkan efisiensi, produktivitas dalam mencapai kualitas dan kuantitas produk dan
jasa.
d. Mewujudkan persaingan yang sehat dan kemampuan bersaing.
e. Menunjang program kelestarian lingkungan.
f. Mempermudah penyiapan sumber daya manusia.
g. Mendukung proses pengembangan IPTEK.
h. Mempermudah pemakaian, pengoperasian dan perawatan dari produk dan jasa yang dimiliki.
9. Yang dimaksud dengan penerapan standar adalah penerapan SNI secara terpadu dapat tercapai
melalui pelaksanaan perumusan standar sesuai dengan prosedur yang berlaku, adanya
kelengkapan sarana pengujian didukung oleh system jaringan akreditasi, system sertifikasi,
system pengawasan, system evaluasi, dan adanya peraturan perundang-undangan beserta
sangsinya.
Penerapan standar nasional meliputi :
a. Akreditasi
b. Pengujian
c. Sertifikasi
d. Penandaan
e. Inspeksi teknis
f. Pengawasan
g. Sangsi terhadap pelanggaran.
2 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
10. Yang dimaksud dengan sertifikasi adalah kegiatan pemberian sertifikat yaitu dokumen yang
menyatakan kesesuaian hasil kegiatan sertifikat terhadap persyaratan yang ditentukan.
Semua bentuk sertifikat tersebut adalah merupakan hasil dari penerapan Standar. Bila Produk
tertentu telah memperoleh sertifikat maka produk tersebut diberi tanda yang menyatakan bahwa
produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar atau spesifikasi tertentu. Tanda bahwa
suatu produk telah bersetifikat adalah terdapatnya tanda/logo SNI pada produk tersebut.
Misalnya terdapat tanda/logo SNI 04-3561-1994 (‘’Ballast untuk lampu fluorescent arus bolak-
balik’’)
11. 5 macam sertifikat dan lembaganya selain sertifikat produk antara lain :
a. Sertifikat sistem mutu, dilaksanakan oleh LSSM
b. Sertifikat Badan Usaha (konsultan, kontraktor, pemeriksa/penguji, lembaga pendidikan,
lembaga pelatihan dsb)
c. Sertifikat personel, dilaksanakan oleh LS Personel
d. Sertifikat mutu, dilaksanakan oleh LAB uji/Kalibrasi
e. Sertifikat inspeksi teknis, dilaksanakan oleh LS Inspeksi Teknis.
12. Tiga tipe utama kegiatan sertifikasi, yaitu :
a. Sertifikasi pihak pertama (“first party certification”) atau yang sering disebut “self
cercitification”
b. Sertifikasi pihak kedua (“second party certification”)
c. Sertifikasi pihak ketiga (“third party certification”).
Tipe sertifikasi yang paling populer pada dewasa ini yaitu sertifikasi pihak ketiga dan lebih
menekankan pada unsur kredibel, netral dan transparan.
13. Persyaratan minimum kriteria produk, antara lain :
a. Produk harus memenuhi peraturan tentang kesehatan, keamanan dan lingkungan
dimanapun diproduksi ;
b. Produk tidak boleh mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan atau
lingkungan, baik bahan tersebut dapat bereaksi ataupun tidak;
c. Proses produksi harus memenuhi standar, dimanapun produksi dilakukan, dan
d. Produk harus mewakili kegiatan proses produksi yang mutakhir, yang ramah terhadap
lingkungan.
14. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan
yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah perumusan tentang persyaratan kemampuan
minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang
didasarkan atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang
dipersyaratkan.
3 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
15. Yang dimaksud dengan Kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang
dibutuhkan untuk penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud dengan
Level kinerja kompetensi kunci akan menentukan tingkat kesukaran atau kompleksitas serta
tingkat persyaratan yang harus dipenuhinya.
16. Yang dimaksud dengan SLK adalah rumusan atau kurikulum dan silabus pendidikan dan
pelatihan, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan yang dilandasi oleh pernyataan tentang
pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap yang harus dimiliki oleh seseorang dalam
mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja terkait.
Manfaat SLK bagi institusi DIKLAT (Pendidikan dan Latihan) :
a. Untuk memberikan informasi dalam penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan berbasis
kompetensi
b. Sebagai acuan dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasis kompetensi untuk
pembekalan uji kompetensi
c. Sebagai acuan dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasis kompetensi dalam
rangka penyegaran/pemeliharaan sertifikat kompetensi yang telah dimiliki bagi pemegang
sertifikat kompetensi.
d. Sebagai acuan dalam melakukan penilaian pelatihan berbasis kompetensi.
Manfaat Bagi dunia usaha/industri serta pengguna tenaga kerja antara lain :
a. Sebagai acuan dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan tenaga kerja
b. Membantu dalam memelihara kompetensi tenaga kerja
c. Promosi jabatan
d. Untuk persyaratan mengikuti uji kompetensi dalam rangka pra uji kompetensi.
17. Sebutkan 5 asosiasi profesi dan singkatan nama asosiasi tersebut !
5 asosiasi profesi dan singkatan nama asosiasi, diantranya :
a. HAKI = Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia
b. HPJI = Himpunan Ahli Pelaksana Jalan Indonesia
c. IAI = Himpunan Arsitek Indonesia
d. APEI = Asosiasi Ahli Profesionalis Elektrikal Indonesia
e. HAEI = Himpunan Ahli Elektro Indonesia
4 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
JAWABAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
18. Kepanjangan dari K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Yaitu upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan
kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
Definisi
a. Keselamatan (Safety) Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau
perasaan takut akan celaka cedera dan resiko bahaya
b. Kesehatan (Health) Suatu keadaan kejiwaan, fisik dan social yang sehat, serta bebas dari
ancaman penyakit akibat kerja
c. Lingkungan (Environment) suatu keadaan disekeliling tempat perusahaan beroperasi,
termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam flora dan fauna, manusia dan interaksinya
Pasal 27 ayat 2 UUD 1945; UU No 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai
ketenagakerjaan; Pasal 9 dan Pasal 10
19. Pasal 10 Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang meliputi :
a. Norma keselamatan kerja
b. Norma kesehatan kerja
c. Norma kerja
d. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja.
20. Objektif K3 antara lain :
a. Melindungi para pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun informal)
b. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien
c. Menjamin proses produksi berjalan lancar.
21. Sasaran Keselamatan Kerja, antara lain :
a. Unsur Manusia
i. Upaya preventif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaan
ii. Mencegah/mengurangi timbulnya cidera cacat dan kehilangan jiwa
iii. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja
iv. Meningkatkan kesejahteraan pekerja
b. Unsur Pekerjaan
i. Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi, instalasi dan sumber
daya lainnya.
ii. Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya.
iii. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya.
iv. Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan.
5 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
c. Unsur Perusahaan
i. Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan perusahaan
berkembang.
ii. Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan mendapatkan pekerjaan
lebih mudah.
iii. Terwujudnya perusahaan yang sehat.
22. Penyebab terjadinya kecelakaan :
a. Internal antara lain :
i. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan
ii. Kemampuan/kecakapan terbatas (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani)
iii. Sikap dan prilaku yang tidak baik.
b. Eksternal, antara lain :
i. Job Discription tidak proporsional dan tidak jelas
ii. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaan
iii. Prasarana dan sarana kerja tidak memadai
iv. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah
v. Keresahan pada pekerja.
23. Yang dimaksud dengan Keadaan darurat adalah situasi yang perlu dipertimbangkan/diidentifikasi
sebagai keadaan darurat adalah : kebakaran, pencemaran atau tumpahan bahan kimia, banjir,
angin topan/badai, huru-hara, ledakan dan lain-lain.
Kewajiban Perusahaan, antara lain :
1. Mengidentifikasi secara jelas dan kompherensif jenis keadaan darurat yang
mungkin/berpotensi terjadi didalam maupun diluar tempat kerja
2. Menyediakan peta evakuasi dan titik berkumpul yang telah ditentukan dan dikomunikasikan
ke seluruh karyawan
3. Menyediakan tim penanggulangan keadaan darurat
4. Menyediakan dan memelihara sarana penaggulangan/evakuasi keadaan darurat
24. Koordinasi Pengawasan Fungsional K 3 antara lain adalah :
a. Personil
b. Alat/Mesin
c. Sistem
d. Keselamatan K 3
25. PUIL 2000 masuk pada SNI 04-0225-2000
Kerusakan akibat petir antara lain :
Thermis; Elektris dan Mekanis
26. Dokumen perencanaan listrik antara lain :
6 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
a. Peta lokasi
b. Gambar Instalasi
- Lay out perlengkapan dan peranlatan listrik
- Rangkaian peralatan dan pengendalinya
c. Diagram garis tunggal
d. Gambar rinci
e. Perhitungan beban
f. Tabel bahan
g. Ukuran teknis
- Spesifikasi & cara pasang
- Cara menguji
- Jadwal waktu
27. 5 macam Perlengkapan dan peralatan K3 antara lain :
a. Pakaian kerja
b. Sabuk pengaman (Safety Belt)
c. Topi/Helm pengaman
d. Sepatu Kerja
e. Alat Penutup telinga
4 macam Perlengkapan dan peralatan K3 untuk pekerjaan listrik antara lain :
a. Earth Resistance Tester
b. Voltage Tester
c. Short circuit Grounding
d. Dan lain sebagainya
28. Pencatatan data kecelakaan antara lain :
a. Nomor urut
b. Nama penderita
c. Jam, hari, tanggal dan tahun terjadinya kecelakaan
d. Sebab kecelakaan
e. Macam dan akibat kecelakaan
JAWABAN IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK
29. Tujuan identifikasi bahaya listrik antara lain :
a. Agar dapat mengenal atau mengetahui jenis-jenis bahaya yang diakibatkan listrik
b. Agar dapat mengenal dan mengetahui penyebab bahaya listrik
c. Agar dapat mengenal dan mengetahui dampak yang timbul akibat bahaya listrik
d. Agar dapat mengenal dan mengetahui cara-cara pengamanan terhadap bahaya listrik.
Macam Bahaya listrik, antara lain :
7 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
a. Bahaya sentuh langsung
b. Bahaya sentuh tidak langsung
c. Bahaya over load
d. Bahaya hubung singkat
e. Bahaya tegangan lebih
f. Bahaya tegangan rendah
g. Bahaya thermal
30. Kondisi yang cenderung menunjang terjadinya bahaya listrik :
a. Hubung pendek terjadi tanpa pengaman atau dengan pengaman yang salah
b. Beban lebih tanpa pengaman atau dengan pengaman yang tidak sesuai
c. Ledakan, percikan api atau pemanasan local yang timbul karena salah pemilihan dan
penggunaan perlengkapan listrik
d. Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan yang baik
e. Pelaksanaan pemasangan system proteksi termasuk didalamnya system pembumian
instalasi yang tidak benar
f. Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak benar
g. Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan dan pada klem buruk kondisinya
h. Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan tidak berimbang
i. Keadaan lingkungan instalasi yang buruk
Akibat Bahaya Listrik :
a. Kecelakaan pada manusia
b. Kerusakan instalasi dan perlengkapannya
c. Kerugian
31. Bahaya listrik arus kejut listrik maksudnya ada bahaya sentuh langsung dan bahaya sentuh tidak
langsung dan juha ada bahaya suhu berlebihan yang sangat mungkin mengakibatkan kebakaran
luka bakar atau efek cedera lain.
32. Penyebab sentuhan langsung :
a. Kelalaian manusia
b. Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak
c. Penggunaan peralatan yang salah
d. Cara pemasangan yang tidak baik
e. Perlindungan instalasi kurang memadai
f. Tidak mematuhi K3 listrik
g. Ganguan Eksternal
Dampak sentuhan langsung :
a. Hilang kesadaran
b. Cidera
8 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
c. Luka Bakar
d. Jantung berhenti
33. Penyebab terjadinya sentuhan tidak langsung :
a. Kegagalan isolasi peralatan
b. Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi
c. Gangguan akibat cuaca/lingkungan
d. Pemasangan instalasi yang tidak baik.
Dampak sentuhan tidak langsung :
a. Membahayakan manusia
b. Membahayakan peralatan itu sendiri
c. Membahayakan peralatan-peralatan lain
d. Mengganggu kinerja peralatan-peralatan proteksi lainnya.
34. Listrik dapat menimbulkan kebakaran :
a. Pembebanan lebih (over load)
b. Kerusakan isolasi hingga terjadi hubung pendek
c. Sambungan tidak sempurna
d. Perlengkapan tidak standar
e. Pemutus arus tidak sesuai
f. Kebocoran isolasi
g. Listrik statis
h. Sambaran petir
Tindakan pencegahaan terjadi bahaya kebakaran :
a. Standarisasi dan sertifikasi antara lain :
i. Standarisasi instalasi
ii. Standarisasi produk
iii. Standarisasi kompetensi ahli dan teknisi
iv. Sertifikasi produk
v. Sertifikasi ahli dan teknisi
vi. Sertifikasi inspeksi
vii. Sertifikasi system mutu
viii. Sertifikasi perusahaan
b. Pengawasan
c. Pendidikan dan pelatihan
d. Peraturan dan penerapan sangsi
e. Asuransi
35. Bahaya beban lebih
9 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
a. adalah bahaya yang diakibatkan kelebihan beban pada penghantar dan sumber pembangkit
tenaga listrik
b. Arus beban melampaui batas yang ditetapkan standar
c. Dalam keadaan terjadi beban lebih, instalasi listrik tidak mengalami kerusakan isolasi
Penyebab terjadinya bahaya beban lebih :
a. Penambahan beban terus menerus pada penghantar tanpa memperhatikan KHA penghantar
dan kemampuan sumber
b. Friksi yang tinggi pada motor-motor
c. Data teknis peralatan tidak sesuai dengan kemampuannya
d. Peralatan tidak memenuhi standar, akibat pengawasan mutu yang lemah
e. Kenaikan tegangan pada peralatan
Dampak beban lebih :
a. Suhu isolasi peralatan naik hingga melampaui batas suhu maksimum yang diijinkan standar
untuk kelas isolasi yang digunakan peralatan tersebut
b. Isolasi penghantar rusak atau terbakar
c. Terjadinya pemadaman
36. Bahaya hubung singkat adalah bahaya yang diakibatkan adanya hubungan pendek antar bagian
aktif (fasa to fasa) atau antara bagian aktif dengan netral (Phase to neutral)
Penyebab terjadinya hubung singkat :
a. Kelalaian manusia
b. Kegagalan atau kerusakan isolasi akibat tekanan mekanis, pengaruh termis ataupun kimia
c. Timbul tegangan tinggi yang melampaui batas akibat petir
d. Cara pemasangan isolasi yang kurang baik
e. Gangguan eksternal
Dampak bahaya hubung singkat :
a. Terjadi pemadaman
b. Tempratur tinggi pada peralatan/penghantar jika peralatan tidak bekerja
37. Bahaya tegangan lebih :
a. Terjadinya tegangan antar fasa atau antar fasa dan neutral pada peralatan listrik yang
melampaui batas kemampuan isolasi peralatan tersebut
b. Tegangan tinggi ini umumnya berupa tegangan surja akibat terjadinya sambaran petir
ataupun akibat pensakelaran pemutus tenaga petir ataupun tegangan tinggi juga bias terjadi
karena kenaikan tegangan dari sisi suplai.
Penyebab terjadinya tegangan tinggi :
10 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
a. Petir menyambar langsung ataupun tidak langsung jaringan atau peralatan
b. Di tempat sambaran terjadi timbul tegangan surja, yaitu tegangan arus searah dengan durasi
pendek sekiyar 50 ms tetapi nilai tegangannya tinggi sekali
c. Bisa juga terjadi karena akibat pensakelaran pemutus tenaga di saluran
Dampak bahaya tegangan tinggi :
a. Bila tegangan tersebut menembus isolasi maka isolasinya rusak dan peralatan tidak dapat
berfungsi lagi
b. Bila ketahanan isolasi udara atau ketahanan isolasi permukaan lebih lemah maka akan
terjadi flash over. Isolasi peralatan tidak rusak
c. Terjadi gangguan sementara atau gangguan permanen pada system (terjadi hubung pendek)
38. Peralatan listrik tidak standar beredar di pasar sumber bahaya
Penyebab/kondisi :
a. Penerapan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan terkait masih lemah
dan belum efektif
b. System standarisasi produk belum efektif
c. Banyak pabrik tidak mampu memproduksi peralatan sesuai dengan standar
d. Sarana dan prasarana sertifikasi antara lain laboratorium uji kurang dalam jumlah maupun
kualitas
JAWABAN INSTALASI LISTRIK BERDASARKAN PUIL 2000
39. Maksud dan tujuan PUIL 2000 adalah :
a. Penguasaan instalasi listrik terselenggara dengan baik
b. Keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik
c. Keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya
d. Keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik dan
e. Perlindungan lingkungan
Ruang lingkup PUIL adalah :
a. Berlaku untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai
dengan 1000v, arus searah 1500v dan tegangan menengah sampai dengan 35 KV dalam
bangunan dan sekitarnya
b. Untuk perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan
maupun pengawasannya
Subtansi isi PUIL 2000 :
11 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
a. Bagian 1 dan 2 (pendahuluan dan persyaratan dasar)
b. Bagian 3 berisi berbagai system proteksi yang bertujuan untuk menjamin/terjaminnya
keselamatan umum
c. Bagian 4 berisi perancangan instalasi listrik, mulai dari konstruksi sampai dengan system
proteksinya.
d. Bagian 5 berisi perlengkapan peralatan listrik, mulai dari berbagai jenis perlengkapan yang
dipakai sampai dengan cara perawatannya
40. 5 persyaratan dasar instalasi listrik :
a. Proteksi untuk keselamatan
b. Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik
c. Perancangan instalasi listrik
d. Pemilihan perlengkapan listrik
e. Pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik
41. Proteksi untuk keselamatan antara lain :
a. Proteksi dari sentuh langsung yaitu mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau
ternak.
b. Proteksi dari sentuh tidak langsung yaitu manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan
dari bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam
keadaan gangguan (sentuh tak langsung)
c. Proteksi dari efek thermal yaitu Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak
ada resiko tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api
listrik. Demikian pula tidak akan ada resiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama
perlengkapan listrik beroperasi secara normal.
d. Proteksi dari arus gangguan dan dari tegangan lebih yaitu manusia atau ternak harus
dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari setiap efek yang berbahaya akibat
adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang disuplai dengan tegangan yang berbeda.
42. Apa saja persyaratan agar dipenuhi persyaratan keselamatan sesuai dengan ketentuan PUIL
2000 ?
Jawab :
Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik adalah :1. Perlengkapan listrik
o Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :
Nama pembuat dan atau merk dagang Daya, tegangan, dan atau arus pengenal Data teknis lain seperti yang disyaratkan SNI
o Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi
ketentuan dalam PUIL 2000 dan atau standar yang berlakuo Setiap perlengkapan listrik tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya
12 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
2. Instalasi listriko Instalasi yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa dan
diuji dulu sesuai dengan ketentuan mengenai : Resistansi isolasi (3.20) Pengujian sistem proteksi (3.21) Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik (9.5.6)
o Instalasi listrik yang sudah memenuhi semua ketentuan tersebut dapat
dioperasikan setelah mendapatkan izin atau pengesahan dari instansi yang berwenang (konsul dan lembaga inspeksi) dengan syarat tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya
43. Kabel listrik harus dipilih sesuai dengan penggunaannya. Jelaskan tentang penggunaan kabel
fleksibel, kabel udara, kabel tanah dan kabel rumah.
Jawab :
- Kabel Rumah atau Kabel Udara
Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luar/kabel udara kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru, dan hitam kabel tipe ini umum dipergunakan
diperumahan karena harganya yang relative murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga
mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.
Gambar kabel NYA
Agar aman memakai kabel ini tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehinnga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi
yang terkupas tidak tersentuh langsung oleh orang.
- Kabel Tanah
Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2,3,
atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki
lapisan isolasi yang lebih kuat NMY (harganya lebih mahal dari NYM), kabel NYY
memiliki NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.
13 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
Gambar kabel NYY
- Kabel Fleksibel
Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut
berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas.
Gambar kabel NYAF
- Kabel Tanah
Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, digunakan ruangan didalam
saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap
gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama
dipasang dan dioperasikan.
14 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
Gambar Kabel NYFGbY
44. Jika anda harus memilih pemutus sirkit untuk pengaman instalasi dan peralatan dari bahaya
hubung pendek, persyaratan apa saja yang harus dipenuhi ?
Jawab :
Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu. Di pasaran banyak beredar MCB palsu.
Sedemikian canggihnya pemalsu tersebut, sampai pihak pabrik seperti Schneider yang
memproduksi MCB merk MG/ Merlin Gerrin (yang lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya
melihat fisik luarnya saja, tidak bias membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Saran
dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi dan yang berlogo SNI.
45. Penandaan dan polaritas :
a. Setiap sirkit suplai, rel atau sirkit cabang pada titik sumbernya harus ditandai dengan jelas
maksud penggunaannya dengan tanda yang cukup awet terhadap pengaruh cuaca
sekitarnya. Penandaan yang demikian itu diperlukan pula bagi setiap sarana pemutus untuk
motor dan peranti listrik. Penandaan tidak diperlukan apabila maksud penggunaannya sudah
jelas dari penempatannya.
b. Penghantar proteksi dan penghantar netral harus bisa diidentifikasi, paling tidak pada
terminalnya, dengan warna atau cara lain, penghantar-penghantar berbentuk kawat atau
kabel yang fleksibel harus bisa diidentifikasi dengan warna atau cara lain sepanjang
penghantarnya.
46. Tujuan pembumian adalah bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke
bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara
otomatis.
3 sistem pembumian secara PUIL 2000, antara lain :
a. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)
15 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
b. Sistem IT atau Hantaran Pengaman (HP)
c. Sostem TN atau Pembumian Neutral Pengaman
16 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
47. Pemeriksaan dan pengujian (Verifikasi) :
a. Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasikan dan/atau setelah mengalami
perubahan penting untuk membuktikan bahwa pekerjaan pemasangan telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya sesuai dengan PUIL 2000 dan/atau standar lain yang berlaku
b. Instalasi dalam pabrik atau bengkel, instalasi dengan 100 titik beban atau lebih, dan instalasi
dengan daya lebih dari 5 kW, sebaiknya keadaan resistans isolasinya diperiksa secara
berkala, dan jika resistans isolasinya tidak memenuhi ketentuan atau terlihat gejala
penurunan instalasi itu harus diganti
c. Pengukuran resistans isolasi harus dilakukan dengan gawai khusus yang baik dan telah
ditera
d. Resistans isolasi harus diuji
e. Pada sistem IT harus ada sekurang-kurangnya satu gawai yang dipasang permanen untuk
memantau keadaan isolasi Instalasi
48. Bahaya sentuh langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau . .
instalasi listrik.
Cara mengatasinya adalah :
a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif
b. Proteksi dengan penghalang atau selungkuo
c. Proteksi dengan rintangan
d. Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan
e. Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa
49. Bahaya sentuh tidak langsung adalah sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi
listrik.
Cara mengatasinya adalah :
a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik
b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat
c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik
50. Sistem TT atau pembumian pengaman (PP) dengan tujuan bila terjadi arus bocor atau hubung
singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga
pengaman akan terputus secara otomatis
17 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
51. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP)
18 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
52. Sistem IT atau Hantaran Pengaman (HP) dengan tujuan bila tejadi arus bocor atau hubung
singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan
pengaman akan terputus secara otomatis
53. GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa) dan ELCB (Earth Leakage Cicuit Breaker)
Cara kerja GPAS : GPAS bekerja dengan menggunakan pemutus yang peka terhadap arus sisa
yang dapat memutus sirkit termasuk penghantar netralnya secara otomatis dalam waktu tertentu,
apabila arus sisa yang timbul akibat terjadinya kegagalan isolasi yang melebihi nilai tertentu,
maka akan mencegah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi.
Cara kerja ELBC : ELBC bekerja apabila terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka
arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau ke bumi maka akan terjadi
perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan
arus listrik seketika.
54. Arester adalah suatu alat untuk memproteksi instalasi listrik dari tegangan lebih yang diakibatkan
oleh sambaran petir melalui penghantar saluran udara tegangan rendah.
Cara kerja Arester : dengan cara membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak
timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal, Arrester berlaku sebagai
isolator tetapi bila timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan
aliran arus yang tinggi ke tanah.
19 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
Pemasangan Arester secara umum
Arester sedapat mungkin dipasang pada titik percabangan, dan pada ujung-ujung saluran yang panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang. Jarak antara arester yang satu dan yang lain tidak boleh melebihi 1000 meter dan di daerah banyak petir, jaraknya tidak boleh lebih dari 500 meter
55. Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus
beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi
peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya besar.
Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para
pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang
mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.
Disconnecting switch harus benar – benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya
bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut
akan membahayakan operator.
56. Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau pemutus arus tiga fase
untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch
dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan
skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa
yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya
yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat
proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah. Sistem pengendalian elektroniknya
ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat
digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala
20 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
kondisi cuaca. Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa
perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).
57. Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian
listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian
listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada
kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas, adalah
sebagai berikut:
1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.
2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung
singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.
3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat
tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan
merusak pemutus tenaga itu sendiri.
Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:
1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan
dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.
2. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini tergantung
pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus daya pemutus
daya tersebut terpasang
3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.
4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan
dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.
5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.
6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.
7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.
8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.
21 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
SISTEM PENGAMAN
58. Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal
bertegangan.
Penyebab sentuhan langsung diantaranya :
Kelalaian manusia
Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak
Penggunaan peralatan yang salah
Cara pemasangan yang tidak baik
Perlindungan instalasi kurang memadai
Tidak mematuhi K3 listrik
Gangguan eksternal
59. Sentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal
tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.
Penyebab sentuhan tidak langsung diantaranya :
Kegagalan isolasi peralatan
Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi
Gangguan akibat cuaca/lingkungan
Pemasangan instalasi yang tidak baik
60. Sebutkan apa akibat bahaya listrik adalah :
1. Kecelakaan pada manusia
2. Kerusakan instalasi dan perlengkapannya
Kerusakan kabel, panel, isolasi, peralatan
Kebakaran
3. Kerugian
Kerugian materi
Terhentinya proses produksi
Mengurangi kenyamanan (lampu mati, suplai air)
22 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
61. Gambar kurva Tegangan Aman vs Waktu sesuai IEC 60479-1 adalah sebagai berikut :
62. Contoh 3 batas arus yang melewati tubuh manusia dan pengaruhnya pada tubuh manusia
(berdasarkan hasil penelitian) adalah :
Batas arus Pengaruh pada tubuh manusia
0 – 0,9 mA Belum merasakan pengaruh
0,9 – 1,2 mA
Baru terasa adanya arus listrik tapi tidak
menimbulkan kejang
1,2 – 1,6 mA
Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap
didalam tangan
63. Prinsip proteksi bahaya kejut listrik dilakukan adalah :
a. Mencegah mengalirnya arus listrik melalui tubuh manusiab. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut listrikc. Memutuskan suplai secara otomatis pada saat terjadi gangguan
64. Fungsi dari pengaman atau proteksi adalah :a. Mencegah kerusakan peralatan pada sistem kelistrikanb. Mengurangi kerusakanc. Mempersempit daerah gangguand. Pelayanan dengan kehandalan tinggie. Mengamankan manusia
23 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
Jenis-jenis gangguan yang harus diamankan :
1) Gangguan tegangan lebih (over voltage)a. Kondisi internalb. Kondisi eksternal
2) Hubung singkat a. Satu fasa dengan tanahb. Fasa dengan fasac. 2 fasa dengan tanahd. Fasa dengan fasa dan pada waktu bersamaan fasa ke 3 dengan tanahe. 3 fasa dengan tanahf. Hubung singkat 3 fasa
a-d menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymmetrical short circuit)e-f menimbulkan arus gangguan simetris (symmetrical short circuit)
3) Beban lebih (over load4) Arus rambat5) Lain-lain antara lain : daya balik, tegangan lebih, termal, panas
65. Langkah-langkah pengamanan bahaya listrik yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan pemeliharaan adalah :1. Pengaman lebur
Bebas dari sumber daya Periksa terminal Kencangkan semua dudukan Ganti pengaman lebur yang putus Ganti pengaman lebur yang putus Tanda pengenal kemampuan harus terlihat.
2. Penghantar / kabel Matikan listrik bila perlu Periksa kabel dalam saluran Apakah ada benda-benda dalam saluran Periksa tanda pengenal Hantaran udara, periksa penopang, pemegang kabel, benda-benda sekitar.
3. Penerangan Bersihkan / cuci lampu Lampu kotor menurunkan output cahaya.
4. Perkakas dan alat kerja listrik Umur perkakas tergantung penggunaan dan pemeliharaan Cara pemeliharaan tergantung jenis perkakas Sebelum digunakan, periksa secara visual Kerusakan segera dilaporkan Ikuti petunjuk pabrik pembuat Petugas harus terlatih.
24 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
5. Pemutus tenaga Harus selalu bersih Klem tidak boleh kendor Pengujian mekanis dan elektris
6. Sistem pembumian Seluruh sistem harus diperiksa Pengukuran tahanan tanah.
7. Pengamanan daerah yang dalam pemeliharaan Memiliki prosedur khusus (SOP) Pasang tanda yang jelas dan dimengerti Pasang segel / kartu (LOTO) Yakinkan bahwa kondisi aman LOTO hanya boleh dilepas oleh petugas berwenang
8. Alat pelindung diri Sepatu pengaman khusus listrik Sarung tangan karet khusus listrik Pengujian APD secara berkala.
66. Sebutkan beberapa contoh alat-alat yang termasuk dari pengaman adalah :Contoh alat pengaman :
Sekering Circuit Breaker (CB) Arrester Elektroda bumi
67. Sebutkan beberapa contoh alat-alat kerja adalah : Alat ukur (AVO meter, megger, dan lain-lain) Alat kerja tambahan (obeng, tang, kabel tambahan untuk penghubung, dll
25 Akif Erindra Risky (2009-11-170)
Tugas II KPDB 2013
26 Akif Erindra Risky (2009-11-170)