kpdb

33
Tugas II KPDB 2013 STANDARISASI DAN SERTIFIKASI : 1. 3 hal yang penting dicapai secara nasional antara lain : a. Menjamin mutu produk serta peningkatan produktivitas dalam rangka meningkatkan daya saing b. Memberikan perlindungan pada konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik dalam segi keselamatan, kesehatan dan lingkungan c. Mendukung upaya pencapaian pengakuan (Mutual Recognation Arrangement- MIRA) kegiatan standarisasi dengan Negara lain. 2. Kepanjangan dari MSTQ, BSN dan KAN adalah MSTQ (Meterology Standard Testing dan Quality) ; Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN). 3. Kepanjangan dari LPJK dan BNSP adalah LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) ; BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi). 4. Sebutkan nama lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN dan jenis sertifikat apa yang diterbitkan ? Lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN adalah : a. Pengujian Jenis b. Survailen (pengujian contoh) produk di pabrik dan atau di pasar c. Asesmen terhadap system mutu produsen d. Pemeriksaan terhadap cara penandaan kesesuaian 5. Bidang-bidang jasa konstruksi antara lain : a. Asosiasi Perusahaan untuk kualifikasi dan kualifikasi badan usaha b. Asosiasi Profesi dan Institusi DIKLAT dalam penyelenggaraan sertifikasi keterampilan kerja dan keahlian kerja 6. Upaya untuk peningkatan mutu produk, jasa dan lingkungan adalah sebagai berikut : a. Memberikan jaminan mutu bagi produk sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan dalam perdagangan 1 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Transcript of kpdb

Page 1: kpdb

Tugas II KPDB 2013

STANDARISASI DAN SERTIFIKASI :

1. 3 hal yang penting dicapai secara nasional antara lain :

a. Menjamin mutu produk serta peningkatan produktivitas dalam rangka meningkatkan daya

saing

b. Memberikan perlindungan pada konsumen, tenaga kerja dan masyarakat baik dalam segi

keselamatan, kesehatan dan lingkungan

c. Mendukung upaya pencapaian pengakuan (Mutual Recognation Arrangement-MIRA)

kegiatan standarisasi dengan Negara lain.

2. Kepanjangan dari MSTQ, BSN dan KAN adalah MSTQ (Meterology Standard Testing dan

Quality) ; Badan Standarisasi Nasional (BSN) dan Komite Akreditasi Nasional (KAN).

3. Kepanjangan dari LPJK dan BNSP adalah LPJK (Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi) ;

BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi).

4. Sebutkan nama lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN dan jenis sertifikat apa yang

diterbitkan ? Lembaga sertifikasi yang diakreditasi KAN adalah :

a. Pengujian Jenis

b. Survailen (pengujian contoh) produk di pabrik dan atau di pasar

c. Asesmen terhadap system mutu produsen

d. Pemeriksaan terhadap cara penandaan kesesuaian

5. Bidang-bidang jasa konstruksi antara lain :

a. Asosiasi Perusahaan untuk kualifikasi dan kualifikasi badan usaha

b. Asosiasi Profesi dan Institusi DIKLAT dalam penyelenggaraan sertifikasi keterampilan kerja

dan keahlian kerja

6. Upaya untuk peningkatan mutu produk, jasa dan lingkungan adalah sebagai berikut :

a. Memberikan jaminan mutu bagi produk sesuai dengan persyaratan mutu yang ditetapkan

dalam perdagangan

b. Meningkatkan pelaksanaan pengujian dengan terselenggaranya pengujian yang benar dan

baik, berdasarkan tata cara yang berlaku secara Internasional

c. Menjalin kerja sama dengan lembaga/badan internasional yang berwenang mengendalikan

mutu barang yang beredar dinegaranya, dan aktif sebagai anggota organisasi Internasional

dibidang standarisasi dan pengendalian mutu.

d. Mendorong berkembangnya jasa pelayanan surveyor serta profesi lainnya

e. Mendorong tumbuh dan berkembangnya gerakan memasyarakatkan dan menerapkan

pengendalian mutu terpadu (total quality control).

1 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 2: kpdb

Tugas II KPDB 2013

7. Infra struktur yang diperlukan untuk penigkatan mutu produk dan jasa serta lingkungan adalah

antara lain :

a. Sistem Standardisasi

b. Sistem Akreditasi dan Sertifikasi

c. Sarana dan prasarana yang diperlukan

d. Lingkup sertifikasi.

8. Yang dimaksud dengan standar adalah suatu yang dibakukan, berdasarkan kesepakatan semua

pihak (konsensus) yang terkait untuk menjamin keselamatan dan kesehatan, efisiensi,

mempercepat perkembangan IPTEK dan meningkatkan kemudahan pemakaian serta

perawatannya.

Pengertian tentang standardisasi adalah merupakan salah satu unsur untuk meningkatkan

kemampuan produksi dan produktivitas, mempercepat proses industrialisasi dan memperkuat

perlindungan konsumen.

Secara rinci tujuan dan manfaat standardisasi adalah :

a. Memberikan perlindungan kepada konsumen, masyarakat dan tenaga kerja dari segi

keselamatan dan kesehatan.

b. Mewujudkan jaminan mutu produk dan jasa.

c. Meningkatkan efisiensi, produktivitas dalam mencapai kualitas dan kuantitas produk dan

jasa.

d. Mewujudkan persaingan yang sehat dan kemampuan bersaing.

e. Menunjang program kelestarian lingkungan.

f. Mempermudah penyiapan sumber daya manusia.

g. Mendukung proses pengembangan IPTEK.

h. Mempermudah pemakaian, pengoperasian dan perawatan dari produk dan jasa yang dimiliki.

9. Yang dimaksud dengan penerapan standar adalah penerapan SNI secara terpadu dapat tercapai

melalui pelaksanaan perumusan standar sesuai dengan prosedur yang berlaku, adanya

kelengkapan sarana pengujian didukung oleh system jaringan akreditasi, system sertifikasi,

system pengawasan, system evaluasi, dan adanya peraturan perundang-undangan beserta

sangsinya.

Penerapan standar nasional meliputi :

a. Akreditasi

b. Pengujian

c. Sertifikasi

d. Penandaan

e. Inspeksi teknis

f. Pengawasan

g. Sangsi terhadap pelanggaran.

2 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 3: kpdb

Tugas II KPDB 2013

10. Yang dimaksud dengan sertifikasi adalah kegiatan pemberian sertifikat yaitu dokumen yang

menyatakan kesesuaian hasil kegiatan sertifikat terhadap persyaratan yang ditentukan.

Semua bentuk sertifikat tersebut adalah merupakan hasil dari penerapan Standar. Bila Produk

tertentu telah memperoleh sertifikat maka produk tersebut diberi tanda yang menyatakan bahwa

produk tersebut telah memenuhi persyaratan standar atau spesifikasi tertentu. Tanda bahwa

suatu produk telah bersetifikat adalah terdapatnya tanda/logo SNI pada produk tersebut.

Misalnya terdapat tanda/logo SNI 04-3561-1994 (‘’Ballast untuk lampu fluorescent arus bolak-

balik’’)

11. 5 macam sertifikat dan lembaganya selain sertifikat produk antara lain :

a. Sertifikat sistem mutu, dilaksanakan oleh LSSM

b. Sertifikat Badan Usaha (konsultan, kontraktor, pemeriksa/penguji, lembaga pendidikan,

lembaga pelatihan dsb)

c. Sertifikat personel, dilaksanakan oleh LS Personel

d. Sertifikat mutu, dilaksanakan oleh LAB uji/Kalibrasi

e. Sertifikat inspeksi teknis, dilaksanakan oleh LS Inspeksi Teknis.

12. Tiga tipe utama kegiatan sertifikasi, yaitu :

a. Sertifikasi pihak pertama (“first party certification”) atau yang sering disebut “self

cercitification”

b. Sertifikasi pihak kedua (“second party certification”)

c. Sertifikasi pihak ketiga (“third party certification”).

Tipe sertifikasi yang paling populer pada dewasa ini yaitu sertifikasi pihak ketiga dan lebih

menekankan pada unsur kredibel, netral dan transparan.

13. Persyaratan minimum kriteria produk, antara lain :

a. Produk harus memenuhi peraturan tentang kesehatan, keamanan dan lingkungan

dimanapun diproduksi ;

b. Produk tidak boleh mengandung bahan-bahan yang membahayakan kesehatan atau

lingkungan, baik bahan tersebut dapat bereaksi ataupun tidak;

c. Proses produksi harus memenuhi standar, dimanapun produksi dilakukan, dan

d. Produk harus mewakili kegiatan proses produksi yang mutakhir, yang ramah terhadap

lingkungan.

14. Yang dimaksud dengan kompetensi adalah kemampuan seseorang yang dilandasi atas

pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Sedangkan

yang dimaksud dengan standar kompetensi adalah perumusan tentang persyaratan kemampuan

minimal yang harus dimiliki seseorang untuk melaksanakan pekerjaan atau tugas yang

didasarkan atas pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan unjuk kerja yang

dipersyaratkan.

3 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 4: kpdb

Tugas II KPDB 2013

15. Yang dimaksud dengan Kompetensi kunci adalah kemampuan kunci atau generik yang

dibutuhkan untuk penyelesaian suatu tugas atau pekerjaan. Sedangkan yang dimaksud dengan

Level kinerja kompetensi kunci akan menentukan tingkat kesukaran atau kompleksitas serta

tingkat persyaratan yang harus dipenuhinya.

16. Yang dimaksud dengan SLK adalah rumusan atau kurikulum dan silabus pendidikan dan

pelatihan, ditujukan untuk meningkatkan kemampuan yang dilandasi oleh pernyataan tentang

pengetahuan, keterampilan dan didukung sikap yang harus dimiliki oleh seseorang dalam

mengerjakan suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan unjuk kerja terkait.

Manfaat SLK bagi institusi DIKLAT (Pendidikan dan Latihan) :

a. Untuk memberikan informasi dalam penyusunan kurikulum dan silabus pelatihan berbasis

kompetensi

b. Sebagai acuan dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasis kompetensi untuk

pembekalan uji kompetensi

c. Sebagai acuan dalam membuat modul bahan ajar pelatihan berbasis kompetensi dalam

rangka penyegaran/pemeliharaan sertifikat kompetensi yang telah dimiliki bagi pemegang

sertifikat kompetensi.

d. Sebagai acuan dalam melakukan penilaian pelatihan berbasis kompetensi.

Manfaat Bagi dunia usaha/industri serta pengguna tenaga kerja antara lain :

a. Sebagai acuan dalam melakukan analisa kebutuhan pelatihan tenaga kerja

b. Membantu dalam memelihara kompetensi tenaga kerja

c. Promosi jabatan

d. Untuk persyaratan mengikuti uji kompetensi dalam rangka pra uji kompetensi.

17. Sebutkan 5 asosiasi profesi dan singkatan nama asosiasi tersebut !

5 asosiasi profesi dan singkatan nama asosiasi, diantranya :

a. HAKI = Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia

b. HPJI = Himpunan Ahli Pelaksana Jalan Indonesia

c. IAI = Himpunan Arsitek Indonesia

d. APEI = Asosiasi Ahli Profesionalis Elektrikal Indonesia

e. HAEI = Himpunan Ahli Elektro Indonesia

4 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 5: kpdb

Tugas II KPDB 2013

JAWABAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

18. Kepanjangan dari K3 = Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Yaitu upaya atau pemikiran dan penerapannya yang ditujukan untuk menjamin keutuhan dan

kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia

pada umumnya, hasil karya dan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.

Definisi

a. Keselamatan (Safety) Suatu keadaan selamat, bebas dari cedera atau bahaya atau

perasaan takut akan celaka cedera dan resiko bahaya

b. Kesehatan (Health) Suatu keadaan kejiwaan, fisik dan social yang sehat, serta bebas dari

ancaman penyakit akibat kerja

c. Lingkungan (Environment) suatu keadaan disekeliling tempat perusahaan beroperasi,

termasuk udara, air, tanah, sumber daya alam flora dan fauna, manusia dan interaksinya

Pasal 27 ayat 2 UUD 1945; UU No 14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok mengenai

ketenagakerjaan; Pasal 9 dan Pasal 10

19. Pasal 10 Pemerintah membina norma perlindungan tenaga kerja yang meliputi :

a. Norma keselamatan kerja

b. Norma kesehatan kerja

c. Norma kerja

d. Pemberian ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja.

20. Objektif K3 antara lain :

a. Melindungi para pekerja dan orang lainnya ditempat kerja (formal maupun informal)

b. Menjamin setiap sumber produksi dipakai secara aman dan efisien

c. Menjamin proses produksi berjalan lancar.

21. Sasaran Keselamatan Kerja, antara lain :

a. Unsur Manusia

i. Upaya preventif meniadakan/menekan terjadinya kecelakaan

ii. Mencegah/mengurangi timbulnya cidera cacat dan kehilangan jiwa

iii. Meningkatkan etos kerja, produktifitas dan efisiensi kerja

iv. Meningkatkan kesejahteraan pekerja

b. Unsur Pekerjaan

i. Mengamankan tempat kerja, peralatan dan material, konstruksi, instalasi dan sumber

daya lainnya.

ii. Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin kelangsungannya.

iii. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin kelangsungannya.

iv. Terwujudnya pekerjaan yang tepat waktu dan hasil yang memuaskan.

5 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 6: kpdb

Tugas II KPDB 2013

c. Unsur Perusahaan

i. Menekan biaya operasional, sehingga keuntungan meningkat dan perusahaan

berkembang.

ii. Mewujudkan kepuasan pelanggan, sehingga kesempatan mendapatkan pekerjaan

lebih mudah.

iii. Terwujudnya perusahaan yang sehat.

22. Penyebab terjadinya kecelakaan :

a. Internal antara lain :

i. Kecenderungan mendapatkan kecelakaan

ii. Kemampuan/kecakapan terbatas (tidak berimbang dengan pekerjaan yang ditangani)

iii. Sikap dan prilaku yang tidak baik.

b. Eksternal, antara lain :

i. Job Discription tidak proporsional dan tidak jelas

ii. Pekerjaan mempunyai resiko tinggi kecelakaan

iii. Prasarana dan sarana kerja tidak memadai

iv. Upah dan kesejahteraan karyawan yang rendah

v. Keresahan pada pekerja.

23. Yang dimaksud dengan Keadaan darurat adalah situasi yang perlu dipertimbangkan/diidentifikasi

sebagai keadaan darurat adalah : kebakaran, pencemaran atau tumpahan bahan kimia, banjir,

angin topan/badai, huru-hara, ledakan dan lain-lain.

Kewajiban Perusahaan, antara lain :

1. Mengidentifikasi secara jelas dan kompherensif jenis keadaan darurat yang

mungkin/berpotensi terjadi didalam maupun diluar tempat kerja

2. Menyediakan peta evakuasi dan titik berkumpul yang telah ditentukan dan dikomunikasikan

ke seluruh karyawan

3. Menyediakan tim penanggulangan keadaan darurat

4. Menyediakan dan memelihara sarana penaggulangan/evakuasi keadaan darurat

24. Koordinasi Pengawasan Fungsional K 3 antara lain adalah :

a. Personil

b. Alat/Mesin

c. Sistem

d. Keselamatan K 3

25. PUIL 2000 masuk pada SNI 04-0225-2000

Kerusakan akibat petir antara lain :

Thermis; Elektris dan Mekanis

26. Dokumen perencanaan listrik antara lain :

6 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 7: kpdb

Tugas II KPDB 2013

a. Peta lokasi

b. Gambar Instalasi

- Lay out perlengkapan dan peranlatan listrik

- Rangkaian peralatan dan pengendalinya

c. Diagram garis tunggal

d. Gambar rinci

e. Perhitungan beban

f. Tabel bahan

g. Ukuran teknis

- Spesifikasi & cara pasang

- Cara menguji

- Jadwal waktu

27. 5 macam Perlengkapan dan peralatan K3 antara lain :

a. Pakaian kerja

b. Sabuk pengaman (Safety Belt)

c. Topi/Helm pengaman

d. Sepatu Kerja

e. Alat Penutup telinga

4 macam Perlengkapan dan peralatan K3 untuk pekerjaan listrik antara lain :

a. Earth Resistance Tester

b. Voltage Tester

c. Short circuit Grounding

d. Dan lain sebagainya

28. Pencatatan data kecelakaan antara lain :

a. Nomor urut

b. Nama penderita

c. Jam, hari, tanggal dan tahun terjadinya kecelakaan

d. Sebab kecelakaan

e. Macam dan akibat kecelakaan

JAWABAN IDENTIFIKASI BAHAYA LISTRIK

29. Tujuan identifikasi bahaya listrik antara lain :

a. Agar dapat mengenal atau mengetahui jenis-jenis bahaya yang diakibatkan listrik

b. Agar dapat mengenal dan mengetahui penyebab bahaya listrik

c. Agar dapat mengenal dan mengetahui dampak yang timbul akibat bahaya listrik

d. Agar dapat mengenal dan mengetahui cara-cara pengamanan terhadap bahaya listrik.

Macam Bahaya listrik, antara lain :

7 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 8: kpdb

Tugas II KPDB 2013

a. Bahaya sentuh langsung

b. Bahaya sentuh tidak langsung

c. Bahaya over load

d. Bahaya hubung singkat

e. Bahaya tegangan lebih

f. Bahaya tegangan rendah

g. Bahaya thermal

30. Kondisi yang cenderung menunjang terjadinya bahaya listrik :

a. Hubung pendek terjadi tanpa pengaman atau dengan pengaman yang salah

b. Beban lebih tanpa pengaman atau dengan pengaman yang tidak sesuai

c. Ledakan, percikan api atau pemanasan local yang timbul karena salah pemilihan dan

penggunaan perlengkapan listrik

d. Peralatan tidak memenuhi persyaratan keamanan yang baik

e. Pelaksanaan pemasangan system proteksi termasuk didalamnya system pembumian

instalasi yang tidak benar

f. Penggunaan identifikasi warna atau tanda lain yang tidak benar

g. Kontak pada peralatan pemutus, terminal, sambungan dan pada klem buruk kondisinya

h. Hilang kontak atau netral putus yang menimbulkan tegangan tidak berimbang

i. Keadaan lingkungan instalasi yang buruk

Akibat Bahaya Listrik :

a. Kecelakaan pada manusia

b. Kerusakan instalasi dan perlengkapannya

c. Kerugian

31. Bahaya listrik arus kejut listrik maksudnya ada bahaya sentuh langsung dan bahaya sentuh tidak

langsung dan juha ada bahaya suhu berlebihan yang sangat mungkin mengakibatkan kebakaran

luka bakar atau efek cedera lain.

32. Penyebab sentuhan langsung :

a. Kelalaian manusia

b. Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak

c. Penggunaan peralatan yang salah

d. Cara pemasangan yang tidak baik

e. Perlindungan instalasi kurang memadai

f. Tidak mematuhi K3 listrik

g. Ganguan Eksternal

Dampak sentuhan langsung :

a. Hilang kesadaran

b. Cidera

8 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 9: kpdb

Tugas II KPDB 2013

c. Luka Bakar

d. Jantung berhenti

33. Penyebab terjadinya sentuhan tidak langsung :

a. Kegagalan isolasi peralatan

b. Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi

c. Gangguan akibat cuaca/lingkungan

d. Pemasangan instalasi yang tidak baik.

Dampak sentuhan tidak langsung :

a. Membahayakan manusia

b. Membahayakan peralatan itu sendiri

c. Membahayakan peralatan-peralatan lain

d. Mengganggu kinerja peralatan-peralatan proteksi lainnya.

34. Listrik dapat menimbulkan kebakaran :

a. Pembebanan lebih (over load)

b. Kerusakan isolasi hingga terjadi hubung pendek

c. Sambungan tidak sempurna

d. Perlengkapan tidak standar

e. Pemutus arus tidak sesuai

f. Kebocoran isolasi

g. Listrik statis

h. Sambaran petir

Tindakan pencegahaan terjadi bahaya kebakaran :

a. Standarisasi dan sertifikasi antara lain :

i. Standarisasi instalasi

ii. Standarisasi produk

iii. Standarisasi kompetensi ahli dan teknisi

iv. Sertifikasi produk

v. Sertifikasi ahli dan teknisi

vi. Sertifikasi inspeksi

vii. Sertifikasi system mutu

viii. Sertifikasi perusahaan

b. Pengawasan

c. Pendidikan dan pelatihan

d. Peraturan dan penerapan sangsi

e. Asuransi

35. Bahaya beban lebih

9 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 10: kpdb

Tugas II KPDB 2013

a. adalah bahaya yang diakibatkan kelebihan beban pada penghantar dan sumber pembangkit

tenaga listrik

b. Arus beban melampaui batas yang ditetapkan standar

c. Dalam keadaan terjadi beban lebih, instalasi listrik tidak mengalami kerusakan isolasi

Penyebab terjadinya bahaya beban lebih :

a. Penambahan beban terus menerus pada penghantar tanpa memperhatikan KHA penghantar

dan kemampuan sumber

b. Friksi yang tinggi pada motor-motor

c. Data teknis peralatan tidak sesuai dengan kemampuannya

d. Peralatan tidak memenuhi standar, akibat pengawasan mutu yang lemah

e. Kenaikan tegangan pada peralatan

Dampak beban lebih :

a. Suhu isolasi peralatan naik hingga melampaui batas suhu maksimum yang diijinkan standar

untuk kelas isolasi yang digunakan peralatan tersebut

b. Isolasi penghantar rusak atau terbakar

c. Terjadinya pemadaman

36. Bahaya hubung singkat adalah bahaya yang diakibatkan adanya hubungan pendek antar bagian

aktif (fasa to fasa) atau antara bagian aktif dengan netral (Phase to neutral)

Penyebab terjadinya hubung singkat :

a. Kelalaian manusia

b. Kegagalan atau kerusakan isolasi akibat tekanan mekanis, pengaruh termis ataupun kimia

c. Timbul tegangan tinggi yang melampaui batas akibat petir

d. Cara pemasangan isolasi yang kurang baik

e. Gangguan eksternal

Dampak bahaya hubung singkat :

a. Terjadi pemadaman

b. Tempratur tinggi pada peralatan/penghantar jika peralatan tidak bekerja

37. Bahaya tegangan lebih :

a. Terjadinya tegangan antar fasa atau antar fasa dan neutral pada peralatan listrik yang

melampaui batas kemampuan isolasi peralatan tersebut

b. Tegangan tinggi ini umumnya berupa tegangan surja akibat terjadinya sambaran petir

ataupun akibat pensakelaran pemutus tenaga petir ataupun tegangan tinggi juga bias terjadi

karena kenaikan tegangan dari sisi suplai.

Penyebab terjadinya tegangan tinggi :

10 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 11: kpdb

Tugas II KPDB 2013

a. Petir menyambar langsung ataupun tidak langsung jaringan atau peralatan

b. Di tempat sambaran terjadi timbul tegangan surja, yaitu tegangan arus searah dengan durasi

pendek sekiyar 50 ms tetapi nilai tegangannya tinggi sekali

c. Bisa juga terjadi karena akibat pensakelaran pemutus tenaga di saluran

Dampak bahaya tegangan tinggi :

a. Bila tegangan tersebut menembus isolasi maka isolasinya rusak dan peralatan tidak dapat

berfungsi lagi

b. Bila ketahanan isolasi udara atau ketahanan isolasi permukaan lebih lemah maka akan

terjadi flash over. Isolasi peralatan tidak rusak

c. Terjadi gangguan sementara atau gangguan permanen pada system (terjadi hubung pendek)

38. Peralatan listrik tidak standar beredar di pasar sumber bahaya

Penyebab/kondisi :

a. Penerapan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan terkait masih lemah

dan belum efektif

b. System standarisasi produk belum efektif

c. Banyak pabrik tidak mampu memproduksi peralatan sesuai dengan standar

d. Sarana dan prasarana sertifikasi antara lain laboratorium uji kurang dalam jumlah maupun

kualitas

JAWABAN INSTALASI LISTRIK BERDASARKAN PUIL 2000

39. Maksud dan tujuan PUIL 2000 adalah :

a. Penguasaan instalasi listrik terselenggara dengan baik

b. Keselamatan manusia dari bahaya kejut listrik

c. Keamanan instalasi listrik beserta perlengkapannya

d. Keamanan gedung serta isinya dari kebakaran akibat listrik dan

e. Perlindungan lingkungan

Ruang lingkup PUIL adalah :

a. Berlaku untuk semua pengusahaan instalasi listrik tegangan rendah arus bolak-balik sampai

dengan 1000v, arus searah 1500v dan tegangan menengah sampai dengan 35 KV dalam

bangunan dan sekitarnya

b. Untuk perancangan, pemasangan, pemeriksaan dan pengujian, pelayanan, pemeliharaan

maupun pengawasannya

Subtansi isi PUIL 2000 :

11 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 12: kpdb

Tugas II KPDB 2013

a. Bagian 1 dan 2 (pendahuluan dan persyaratan dasar)

b. Bagian 3 berisi berbagai system proteksi yang bertujuan untuk menjamin/terjaminnya

keselamatan umum

c. Bagian 4 berisi perancangan instalasi listrik, mulai dari konstruksi sampai dengan system

proteksinya.

d. Bagian 5 berisi perlengkapan peralatan listrik, mulai dari berbagai jenis perlengkapan yang

dipakai sampai dengan cara perawatannya

40. 5 persyaratan dasar instalasi listrik :

a. Proteksi untuk keselamatan

b. Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik

c. Perancangan instalasi listrik

d. Pemilihan perlengkapan listrik

e. Pemasangan dan verifikasi awal instalasi listrik

41. Proteksi untuk keselamatan antara lain :

a. Proteksi dari sentuh langsung yaitu mencegah mengalirnya arus melalui badan manusia atau

ternak.

b. Proteksi dari sentuh tidak langsung yaitu manusia dan ternak harus dihindarkan/diselamatkan

dari bahaya yang bisa timbul karena sentuhan dengan bagian konduktif terbuka dalam

keadaan gangguan (sentuh tak langsung)

c. Proteksi dari efek thermal yaitu Instalasi listrik harus disusun sedemikian rupa sehingga tidak

ada resiko tersulutnya bahan yang mudah terbakar karena tingginya suhu atau busur api

listrik. Demikian pula tidak akan ada resiko luka bakar pada manusia maupun ternak selama

perlengkapan listrik beroperasi secara normal.

d. Proteksi dari arus gangguan dan dari tegangan lebih yaitu manusia atau ternak harus

dicegah dari cedera dan harta benda harus dicegah dari setiap efek yang berbahaya akibat

adanya gangguan antara bagian aktif sirkit yang disuplai dengan tegangan yang berbeda.

42. Apa saja persyaratan agar dipenuhi persyaratan keselamatan sesuai dengan ketentuan PUIL

2000 ?

Jawab :

Proteksi perlengkapan dan instalasi listrik adalah :1. Perlengkapan listrik

o Pada setiap perlengkapan listrik harus tercantum dengan jelas :

Nama pembuat dan atau merk dagang Daya, tegangan, dan atau arus pengenal Data teknis lain seperti yang disyaratkan SNI

o Perlengkapan listrik hanya boleh dipasang pada instalasi jika memenuhi

ketentuan dalam PUIL 2000 dan atau standar yang berlakuo Setiap perlengkapan listrik tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya

12 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 13: kpdb

Tugas II KPDB 2013

2. Instalasi listriko Instalasi yang baru dipasang atau mengalami perubahan harus diperiksa dan

diuji dulu sesuai dengan ketentuan mengenai : Resistansi isolasi (3.20) Pengujian sistem proteksi (3.21) Pemeriksaan dan pengujian instalasi listrik (9.5.6)

o Instalasi listrik yang sudah memenuhi semua ketentuan tersebut dapat

dioperasikan setelah mendapatkan izin atau pengesahan dari instansi yang berwenang (konsul dan lembaga inspeksi) dengan syarat tidak boleh dibebani melebihi kemampuannya

43. Kabel listrik harus dipilih sesuai dengan penggunaannya. Jelaskan tentang penggunaan kabel

fleksibel, kabel udara, kabel tanah dan kabel rumah.

Jawab :

- Kabel Rumah atau Kabel Udara

Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan isolasi PVC untuk instalasi luar/kabel udara kode

warna isolasi ada warna merah, kuning, biru, dan hitam kabel tipe ini umum dipergunakan

diperumahan karena harganya yang relative murah. Lapisan isolasinya hanya 1 lapis sehingga

mudah cacat, tidak tahan air (NYA adalah tipe kabel udara) dan mudah digigit tikus.

Gambar kabel NYA

Agar aman memakai kabel ini tipe ini, kabel harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau

saluran tertutup. Sehinnga tidak mudah menjadi sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi

yang terkupas tidak tersentuh langsung oleh orang.

- Kabel Tanah

Kabel NYY memiliki lapisan isolasi PVC (biasanya warna hitam), ada yang berinti 2,3,

atau 4. Kabel NYY dipergunakan untuk instalasi tertanam (kabel tanah), dan memiliki

lapisan isolasi yang lebih kuat NMY (harganya lebih mahal dari NYM), kabel NYY

memiliki NYY memiliki isolasi yang terbuat dari bahan yang tidak disukai tikus.

13 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 14: kpdb

Tugas II KPDB 2013

Gambar kabel NYY

- Kabel Fleksibel

Kabel NYAF merupakan jenis kabel fleksibel dengan penghantar tembaga serabut

berisolasi PVC. Digunakan untuk instalasi panel-panel yang memerlukan fleksibilitas.

Gambar kabel NYAF

- Kabel Tanah

Kabel NYFGbY ini digunakan untuk instalasi bawah tanah, digunakan ruangan didalam

saluran-saluran dan pada tempat-tempat yang terbuka dimana perlindungan terhadap

gangguan mekanis dibutuhkan, atau untuk tekanan rentangan yang tinggi selama

dipasang dan dioperasikan.

14 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 15: kpdb

Tugas II KPDB 2013

Gambar Kabel NYFGbY

44. Jika anda harus memilih pemutus sirkit untuk pengaman instalasi dan peralatan dari bahaya

hubung pendek, persyaratan apa saja yang harus dipenuhi ?

Jawab :

Gunakan MCB yang asli dan jangan yang palsu. Di pasaran banyak beredar MCB palsu.

Sedemikian canggihnya pemalsu tersebut, sampai pihak pabrik seperti Schneider yang

memproduksi MCB merk MG/ Merlin Gerrin (yang lokasi pabriknya di Cikarang), dengan hanya

melihat fisik luarnya saja, tidak bias membedakan mana yang asli dan mana yang palsu. Saran

dari mereka : Belilah MCB dari agen resmi dan yang berlogo SNI.

45. Penandaan dan polaritas :

a. Setiap sirkit suplai, rel atau sirkit cabang pada titik sumbernya harus ditandai dengan jelas

maksud penggunaannya dengan tanda yang cukup awet terhadap pengaruh cuaca

sekitarnya. Penandaan yang demikian itu diperlukan pula bagi setiap sarana pemutus untuk

motor dan peranti listrik. Penandaan tidak diperlukan apabila maksud penggunaannya sudah

jelas dari penempatannya.

b. Penghantar proteksi dan penghantar netral harus bisa diidentifikasi, paling tidak pada

terminalnya, dengan warna atau cara lain, penghantar-penghantar berbentuk kawat atau

kabel yang fleksibel harus bisa diidentifikasi dengan warna atau cara lain sepanjang

penghantarnya.

46. Tujuan pembumian adalah bila terjadi arus bocor atau hubung singkat, arus akan tersalur ke

bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga pengaman akan terputus secara

otomatis.

3 sistem pembumian secara PUIL 2000, antara lain :

a. Sistem TT atau Pembumian Pengaman (PP)

15 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 16: kpdb

Tugas II KPDB 2013

b. Sistem IT atau Hantaran Pengaman (HP)

c. Sostem TN atau Pembumian Neutral Pengaman

16 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 17: kpdb

Tugas II KPDB 2013

47. Pemeriksaan dan pengujian (Verifikasi) :

a. Instalasi listrik harus diuji dan diperiksa sebelum dioperasikan dan/atau setelah mengalami

perubahan penting untuk membuktikan bahwa pekerjaan pemasangan telah dilaksanakan

sebagaimana mestinya sesuai dengan PUIL 2000 dan/atau standar lain yang berlaku

b. Instalasi dalam pabrik atau bengkel, instalasi dengan 100 titik beban atau lebih, dan instalasi

dengan daya lebih dari 5 kW, sebaiknya keadaan resistans isolasinya diperiksa secara

berkala, dan jika resistans isolasinya tidak memenuhi ketentuan atau terlihat gejala

penurunan instalasi itu harus diganti

c. Pengukuran resistans isolasi harus dilakukan dengan gawai khusus yang baik dan telah

ditera

d. Resistans isolasi harus diuji

e. Pada sistem IT harus ada sekurang-kurangnya satu gawai yang dipasang permanen untuk

memantau keadaan isolasi Instalasi

48. Bahaya sentuh langsung adalah sentuh langsung pada bagian aktif perlengkapan atau . .

instalasi listrik.

Cara mengatasinya adalah :

a. Proteksi dengan isolasi bagian aktif

b. Proteksi dengan penghalang atau selungkuo

c. Proteksi dengan rintangan

d. Proteksi dengan penempatan diluar jangkauan

e. Proteksi tambahan dengan gawai pengaman arus sisa

49. Bahaya sentuh tidak langsung adalah sentuh pada BKT perlengkapan atau instalasi

listrik.

Cara mengatasinya adalah :

a. Perlengkapan listrik harus dirancang dan dibuat dengan baik

b. Bagian aktif harus diisolasi dengan bahan yang tepat

c. Instalasi listrik harus dipasang dengan baik

50. Sistem TT atau pembumian pengaman (PP) dengan tujuan bila terjadi arus bocor atau hubung

singkat, arus akan tersalur ke bumi yang akan menyebabkan meningkatnya arus sehingga

pengaman akan terputus secara otomatis

17 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 18: kpdb

Tugas II KPDB 2013

51. Sistem TN atau Pembumian Netral Pengaman (PNP)

18 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 19: kpdb

Tugas II KPDB 2013

52. Sistem IT atau Hantaran Pengaman (HP) dengan tujuan bila tejadi arus bocor atau hubung

singkat, arus akan tersalur ke bumi melalui penghantar pengaman sehingga arus meningkat dan

pengaman akan terputus secara otomatis

53. GPAS (Gawai Proteksi Arus Sisa) dan ELCB (Earth Leakage Cicuit Breaker)

Cara kerja GPAS : GPAS bekerja dengan menggunakan pemutus yang peka terhadap arus sisa

yang dapat memutus sirkit termasuk penghantar netralnya secara otomatis dalam waktu tertentu,

apabila arus sisa yang timbul akibat terjadinya kegagalan isolasi yang melebihi nilai tertentu,

maka akan mencegah bertahannya tegangan sentuh yang terlalu tinggi.

Cara kerja ELBC : ELBC bekerja apabila terjadi kontak antara listrik dan tubuh manusia, maka

arus akan mengalir melalui tubuh manusia ke grounding atau ke bumi maka akan terjadi

perbedaan total arus yang melewati ELCB sehingga akan memicu alat tersebut memutuskan

arus listrik seketika.

54. Arester adalah suatu alat untuk memproteksi instalasi listrik dari tegangan lebih yang diakibatkan

oleh sambaran petir melalui penghantar saluran udara tegangan rendah.

Cara kerja Arester : dengan cara membentuk jalan yang mudah dilalui oleh petir, sehingga tidak

timbul tegangan lebih yang tinggi pada peralatan. Pada kondisi normal, Arrester berlaku sebagai

isolator tetapi bila timbul surja, arrester berlaku sebagai konduktor yang berfungsi melewatkan

aliran arus yang tinggi ke tanah.

19 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 20: kpdb

Tugas II KPDB 2013

Pemasangan Arester secara umum

Arester sedapat mungkin dipasang pada titik percabangan, dan pada ujung-ujung saluran yang panjang, baik saluran utama maupun saluran cabang. Jarak antara arester yang satu dan yang lain tidak boleh melebihi 1000 meter dan di daerah banyak petir, jaraknya tidak boleh lebih dari 500 meter

55. Disconnecting switch adalah saklar pemutus yang didesain tidak bisa terbuka pada saat arus

beban yang melewatinya masih ada. Biasanya disconnecting switch dipasang untuk mengisolasi

peralatan–peralatan yang mungkin tersupply daya besar.

Disconnecting switch biasanya dilengkapi dengan peringatan visual untuk keamanan para

pekerja, dengan kata lain pada saat keadaan saklar terbuka atau tidak ada arus beban yang

mengalir maka visual sign akan menyala untuk memberitahukan keadaan aman dan sebaliknya.

Disconnecting switch harus benar – benar tertutup untuk mencegah kemungkinan munculnya

bunga api antara pisau penghubung dengan klip penjepitnya, yang jika terjadi hal – hal tesebut

akan membahayakan operator.

56. Swich pemutus beban (Load Break Switch, LBS) merupakan saklar atau pemutus arus tiga fase

untuk penempatan di luar ruas pada tiang pancang, yang dikendalikan secara elektronis. Switch

dengan penempatan di atas tiang pancang ini dioptimalkan melalui control jarak jauh dan

skema otomatisasi. Swich pemutus beban juga merupakan sebuah sistem penginterupsi hampa

yang terisolasi oleh gas SF6 dalam sebuah tangki baja anti karat dan disegel. Sistem kabelnya

yang full-insulated dan sistem pemasangan pada tiang pancang yang sederhana yang membuat

proses instalasi lebih cepat dengan biaya yang rendah. Sistem pengendalian elektroniknya

ditempatkan pada sebuah kotak pengendali yang terbuat dari baja anti karat sehingga dapat

digunakan dalam berbagai kondisi lingkungan. Panel pengendali (user-friendly) dan tahan segala

20 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 21: kpdb

Tugas II KPDB 2013

kondisi cuaca. Sistem monitoring dan pengendalian jarak jauh juga dapat ditambahkan tanpa

perlu menambahkan Remote Terminal Unit (RTU).

57. Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan pemutus rangkaian

listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk membuka dan menutup rangkaian

listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada

kondisi tegangan yang normal ataupun tidak normal.

Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan hal-hal diatas, adalah

sebagai berikut:

1. Mampu menyalurkan arus maksimum sistem secara terus-menerus.

2. Mampu memutuskan dan menutup jaringan dalam keadaan berbeban maupun terhubung

singkat tanpa menimbulkan kerusakan pada pemutus tenaga itu sendiri.

3. Dapat memutuskan arus hubung singkat dengan kecepatan tinggi agar arus hubung singkat

tidak sampai merusak peralatan sistem, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan

merusak pemutus tenaga itu sendiri.

Setiap PMT dirancang sesuai dengan tugas yang akan dipikulnya, ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan dalam rancangan suatu PMT, yaitu:

1. Tegangan efektif tertinggi dan frekuensi daya jaringan dimana pemutus daya itu akan

dipasang. Nilainya tergantung pada jenis pentanahan titik netral sistem.

2. Arus maksimum kontinyu yang akan dialirkan melalui pemutus daya. Nilai arus ini tergantung

pada arus maksimum sumber daya atau arus nominal beban dimana pemutus daya pemutus

daya tersebut terpasang

3. Arus hubung singkat maksimum yang akan diputuskan pemutus daya tersebut.

4. Lamanya maksimum arus hubung singkat yang boleh berlangsung. hal ini berhubungan

dengan waktu pembukaan kontak yang dibutuhkan.

5. Jarak bebas antara bagian yang bertegangan tinggi dengan objek lain disekitarnya.

6. Jarak rambat arus bocor pada isolatornya.

7. Kekuatan dielektrik media isolator sela kontak.

8. Iklim dan ketinggian lokasi penempatan pemutus daya.

21 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 22: kpdb

Tugas II KPDB 2013

SISTEM PENGAMAN

58. Sentuhan langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal

bertegangan.

Penyebab sentuhan langsung diantaranya :

Kelalaian manusia

Peralatan tidak memenuhi syarat dan atau rusak

Penggunaan peralatan yang salah

Cara pemasangan yang tidak baik

Perlindungan instalasi kurang memadai

Tidak mematuhi K3 listrik

Gangguan eksternal

59. Sentuhan tidak langsung adalah bahaya sentuhan pada bagian konduktif yang secara normal

tidak bertegangan, menjadi bertegangan karena terjadi kegagalan isolasi.

Penyebab sentuhan tidak langsung diantaranya :

Kegagalan isolasi peralatan

Index proteksi peralatan yang tidak baik/tidak sesuai dengan lokasi

Gangguan akibat cuaca/lingkungan

Pemasangan instalasi yang tidak baik

60. Sebutkan apa akibat bahaya listrik adalah :

1. Kecelakaan pada manusia

2. Kerusakan instalasi dan perlengkapannya

Kerusakan kabel, panel, isolasi, peralatan

Kebakaran

3. Kerugian

Kerugian materi

Terhentinya proses produksi

Mengurangi kenyamanan (lampu mati, suplai air)

22 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 23: kpdb

Tugas II KPDB 2013

61. Gambar kurva Tegangan Aman vs Waktu sesuai IEC 60479-1 adalah sebagai berikut :

62. Contoh 3 batas arus yang melewati tubuh manusia dan pengaruhnya pada tubuh manusia

(berdasarkan hasil penelitian) adalah :

Batas arus Pengaruh pada tubuh manusia

0 – 0,9 mA Belum merasakan pengaruh

0,9 – 1,2 mA

Baru terasa adanya arus listrik tapi tidak

menimbulkan kejang

1,2 – 1,6 mA

Mulai terasa seakan-akan ada yang merayap

didalam tangan

63. Prinsip proteksi bahaya kejut listrik dilakukan adalah :

a. Mencegah mengalirnya arus listrik melalui tubuh manusiab. Membatasi nilai arus listrik dibawah arus kejut listrikc. Memutuskan suplai secara otomatis pada saat terjadi gangguan

64. Fungsi dari pengaman atau proteksi adalah :a. Mencegah kerusakan peralatan pada sistem kelistrikanb. Mengurangi kerusakanc. Mempersempit daerah gangguand. Pelayanan dengan kehandalan tinggie. Mengamankan manusia

23 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 24: kpdb

Tugas II KPDB 2013

Jenis-jenis gangguan yang harus diamankan :

1) Gangguan tegangan lebih (over voltage)a. Kondisi internalb. Kondisi eksternal

2) Hubung singkat a. Satu fasa dengan tanahb. Fasa dengan fasac. 2 fasa dengan tanahd. Fasa dengan fasa dan pada waktu bersamaan fasa ke 3 dengan tanahe. 3 fasa dengan tanahf. Hubung singkat 3 fasa

a-d menimbulkan arus gangguan tidak simetris (unsymmetrical short circuit)e-f menimbulkan arus gangguan simetris (symmetrical short circuit)

3) Beban lebih (over load4) Arus rambat5) Lain-lain antara lain : daya balik, tegangan lebih, termal, panas

65. Langkah-langkah pengamanan bahaya listrik yang harus dilakukan pada saat pelaksanaan pemeliharaan adalah :1. Pengaman lebur

Bebas dari sumber daya Periksa terminal Kencangkan semua dudukan Ganti pengaman lebur yang putus Ganti pengaman lebur yang putus Tanda pengenal kemampuan harus terlihat.

2. Penghantar / kabel Matikan listrik bila perlu Periksa kabel dalam saluran Apakah ada benda-benda dalam saluran Periksa tanda pengenal Hantaran udara, periksa penopang, pemegang kabel, benda-benda sekitar.

3. Penerangan Bersihkan / cuci lampu Lampu kotor menurunkan output cahaya.

4. Perkakas dan alat kerja listrik Umur perkakas tergantung penggunaan dan pemeliharaan Cara pemeliharaan tergantung jenis perkakas Sebelum digunakan, periksa secara visual Kerusakan segera dilaporkan Ikuti petunjuk pabrik pembuat Petugas harus terlatih.

24 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 25: kpdb

Tugas II KPDB 2013

5. Pemutus tenaga Harus selalu bersih Klem tidak boleh kendor Pengujian mekanis dan elektris

6. Sistem pembumian Seluruh sistem harus diperiksa Pengukuran tahanan tanah.

7. Pengamanan daerah yang dalam pemeliharaan Memiliki prosedur khusus (SOP) Pasang tanda yang jelas dan dimengerti Pasang segel / kartu (LOTO) Yakinkan bahwa kondisi aman LOTO hanya boleh dilepas oleh petugas berwenang

8. Alat pelindung diri Sepatu pengaman khusus listrik Sarung tangan karet khusus listrik Pengujian APD secara berkala.

66. Sebutkan beberapa contoh alat-alat yang termasuk dari pengaman adalah :Contoh alat pengaman :

Sekering Circuit Breaker (CB) Arrester Elektroda bumi

67. Sebutkan beberapa contoh alat-alat kerja adalah : Alat ukur (AVO meter, megger, dan lain-lain) Alat kerja tambahan (obeng, tang, kabel tambahan untuk penghubung, dll

25 Akif Erindra Risky (2009-11-170)

Page 26: kpdb

Tugas II KPDB 2013

26 Akif Erindra Risky (2009-11-170)