KP 2.14

54
Dr. H. MUHAMMAD Dr. H. MUHAMMAD JABARI JABARI Kerangkan alasan Etik UU Kerangkan alasan Etik UU Kesehatan,UUPK, Kesehatan,UUPK, Perda tentang Praktek Kedokteran, Perda tentang Praktek Kedokteran, UU Perlindungan Konsumen yg UU Perlindungan Konsumen yg berhubungan berhubungan Dengan Praktek Kedokteran Dengan Praktek Kedokteran

description

tentang ilmu kedokteran

Transcript of KP 2.14

Dr. H. MUHAMMAD Dr. H. MUHAMMAD JABARIJABARI

Kerangkan alasan Etik UU Kerangkan alasan Etik UU Kesehatan,UUPK,Kesehatan,UUPK,

Perda tentang Praktek Kedokteran,Perda tentang Praktek Kedokteran,UU Perlindungan Konsumen yg UU Perlindungan Konsumen yg

berhubunganberhubunganDengan Praktek KedokteranDengan Praktek Kedokteran

Etik dan Hukum memeliki tujuan yg Etik dan Hukum memeliki tujuan yg sama, yaitu mengatur tertib dan sama, yaitu mengatur tertib dan tenteramnya pertenteramnya per

gaulan dalam masyarakat. Nanum gaulan dalam masyarakat. Nanum pengerpenger

tian etik dan hukum berbeda.tian etik dan hukum berbeda. Etik berasal dari kata Yunani ethos, yg beEtik berasal dari kata Yunani ethos, yg be

rarti yg baik, yg layak.rarti yg baik, yg layak.

Ini merupakan norma – norma, nilai – nilaiIni merupakan norma – norma, nilai – nilaiatau pola tingkah laku kelompol Profesi teratau pola tingkah laku kelompol Profesi tertertu dalam memberikan pelayanan jasa tertu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.kepada masyarakat.

Yang dimaksud dg pekerjaan profesi (proYang dimaksud dg pekerjaan profesi (profesio berarti pengakuan ), antara lain adafesio berarti pengakuan ), antara lain adalah pekerjaan dokter, dokter gigi,apotekerlah pekerjaan dokter, dokter gigi,apotekerSKM,S.Kep, wartawan, hakim, pengacaraSKM,S.Kep, wartawan, hakim, pengacaradan ukuntan.dan ukuntan.

Etik profesi yang tertua adalah etik kedokEtik profesi yang tertua adalah etik kedok

teran, yg merupakan prinsip – prinsip moteran, yg merupakan prinsip – prinsip mo

ral atau asas – asas ahklak yg harus diteral atau asas – asas ahklak yg harus dite

rapkan oleh para dokter dalam hubunganrapkan oleh para dokter dalam hubungan

nya dg pasien, teman sejawat dan masyanya dg pasien, teman sejawat dan masya

rakat umum.rakat umum.

Pekerjaan Profesi mempunyai Pekerjaan Profesi mempunyai ciri :ciri :

1.Mengikuti pendidikan sesuai standar 1.Mengikuti pendidikan sesuai standar nasionasional.nal.

2.Pekerjaan berlandaskan Etik Profesi.2.Pekerjaan berlandaskan Etik Profesi.3.Mengutamakan panggilan kemanusiaan 3.Mengutamakan panggilan kemanusiaan

dari pada keuntungan.dari pada keuntungan.4.Pekerjaan legal melalui perizinan.4.Pekerjaan legal melalui perizinan.5.Anggota-anggotanya belajar sepanjang 5.Anggota-anggotanya belajar sepanjang

hahayat.yat.

6.Anggota-anggotanya bergabung 6.Anggota-anggotanya bergabung dalam sudalam su

atu organisasi profesi.atu organisasi profesi.

Landasan Etik Kedokteran :Landasan Etik Kedokteran :

1.Sumpah Hippokrates ( 460 – 377 SM )1.Sumpah Hippokrates ( 460 – 377 SM )

2.Deklarasi Geneva ( 1948 )2.Deklarasi Geneva ( 1948 )

3.International Code of Medical Ethics 3.International Code of Medical Ethics (1949)(1949)

4.Lafal Sumpah Dokter Indonesia 4.Lafal Sumpah Dokter Indonesia ( 1960 )( 1960 )

5.Kode Etik Kedokteran Indonesia ( 1983 5.Kode Etik Kedokteran Indonesia ( 1983 ))

6.Pernyataan-pernyataan (Deklarasi) Ikatan6.Pernyataan-pernyataan (Deklarasi) Ikatan

Dokter Sedunia ( World Medical AssociatiDokter Sedunia ( World Medical Associati

on, WMA ), yaitu antara Lain :on, WMA ), yaitu antara Lain :

a. Deklarasi Geneva (1948) tentang Lafala. Deklarasi Geneva (1948) tentang Lafal

Sumpah Dokter.Sumpah Dokter.

b. Deklarasi Helsinki (1964) tentang Risetb. Deklarasi Helsinki (1964) tentang Riset

Klinik.Klinik.

c. Deklarasi Sydney (1968) tentang saat c. Deklarasi Sydney (1968) tentang saat KeKe

matian.matian.

d. Deklarasi Oslo (1970) tentang d. Deklarasi Oslo (1970) tentang PengguguPenggugu

ran Kandungan atas Indikasi Medik.ran Kandungan atas Indikasi Medik.

e. Deklarasi Tokyo (1975) tentang e. Deklarasi Tokyo (1975) tentang PenyiksaPenyiksa

an.an.

Hukum Kesehatan menurut Anggaran DaHukum Kesehatan menurut Anggaran Da

sar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indosar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indo

nesia ( PERHUKI ), adalah ketentuan Hunesia ( PERHUKI ), adalah ketentuan Hu

kum yang berhubungan langsung dengankum yang berhubungan langsung dengan

pemeliharaan / pelayanan kesehatan danpemeliharaan / pelayanan kesehatan dan

penerapannya.penerapannya.

Hal ini menyangkut hak dan kewajiban baHal ini menyangkut hak dan kewajiban baik perorangan dan segenap lapisan masyaik perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai penerima pelayanan keseharakat sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari pihak penyelenggara pelatan maupun dari pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam segala aspek, oryanan kesehatan dalam segala aspek, organisasi, sarana, pedoman standar pelayaganisasi, sarana, pedoman standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan kesehatan &nan medik, ilmu pengetahuan kesehatan &hukum serta sumber hukum lainnya.hukum serta sumber hukum lainnya.

Hukum kesehatan merupakan bidang huHukum kesehatan merupakan bidang hukum yg masih muda.Perkembangannya dikum yg masih muda.Perkembangannya dimulai pada waktu :mulai pada waktu :

- World Congress on Medical Law di BelgiaWorld Congress on Medical Law di Belgia( 1967 )( 1967 )

- World Congress of The Association for MeWorld Congress of The Association for Medical Law yang di adakan secara periodik dical Law yang di adakan secara periodik hingga saat ini.hingga saat ini.

Di Indonesia perkembangan Hukum KeseDi Indonesia perkembangan Hukum Kesehatan di mulai dari terbentuknya hatan di mulai dari terbentuknya KelompokKelompokStudi untuk Hukum Kedokteran FK - UI/RSStudi untuk Hukum Kedokteran FK - UI/RSCM di Jakarta ( 1982 ) CM di Jakarta ( 1982 )

Perhimpunan utk Hukum Kedokteran Perhimpunan utk Hukum Kedokteran IndoIndonesia (PERHUKI),terbentuk di Jakarta thnnesia (PERHUKI),terbentuk di Jakarta thn1983 dan berubah menjadi PERHUKI pd1983 dan berubah menjadi PERHUKI pdKongres I PERHUKI di Jakarta thn 1987.Kongres I PERHUKI di Jakarta thn 1987.

PERHUKI wilayah Sumatera Utara terbenPERHUKI wilayah Sumatera Utara terbentuk tgl 14 April 1986 di Medan.tuk tgl 14 April 1986 di Medan.

Hukum Kesehatan mencakum komponen-Hukum Kesehatan mencakum komponen-komponen hukum bidang kesehatan yg bekomponen hukum bidang kesehatan yg besinggung satu dg lainnya, yaitu Hukum Kesinggung satu dg lainnya, yaitu Hukum Kedokteran/Kedokteran Gigi, Hukum Keperadokteran/Kedokteran Gigi, Hukum Keperawatan,Hukum Farmasi Klinik,Hukum RSwatan,Hukum Farmasi Klinik,Hukum RSHukum Kes. Mas, Hukum Kes.LingkunganHukum Kes. Mas, Hukum Kes.Lingkungan( Konas PERHUKI, 1983 ).( Konas PERHUKI, 1983 ).

UNDANG-UNDANG RI NO.23 THNUNDANG-UNDANG RI NO.23 THN 19921992TENTANG KESEHATANTENTANG KESEHATAN

Undang-undang ini berisi peraturan-peratuUndang-undang ini berisi peraturan-peraturan hukum yg bertujuan untuk peningkatanran hukum yg bertujuan untuk peningkatanderajat kesehatan seluruh anggota masyaderajat kesehatan seluruh anggota masyarakat.rakat.

Undang-undang ini melibatkan pemberi peUndang-undang ini melibatkan pemberi pelayanan kesehatan (medical providers)danlayanan kesehatan (medical providers)danpenerima pelayanan kesehatan ( medical penerima pelayanan kesehatan ( medical receivers ).receivers ).

Hukum Kesehatan dan UU Hukum Kesehatan dan UU KesehatanKesehatan

Kalangan Kesehatan harus tetap menyadari bahKalangan Kesehatan harus tetap menyadari bah

wa dalam menjalankan profesi kesehatan tdk sawa dalam menjalankan profesi kesehatan tdk sa

ja bertanggung jawab terhadap pasien (profesioja bertanggung jawab terhadap pasien (profesio

nal responsibility) tetapi juga bertanggung jawab nal responsibility) tetapi juga bertanggung jawab

di bidang hukum ( legal responsibility ) terhadap di bidang hukum ( legal responsibility ) terhadap

pelayanan yg di berikan.pelayanan yg di berikan.

Dengan demikian para tenaga kesehatan ditunDengan demikian para tenaga kesehatan ditun

tut tidak saja menambah, mengasah dan memtut tidak saja menambah, mengasah dan mem

perdalam pengetahuan dan ketrampilan di biperdalam pengetahuan dan ketrampilan di bi

dang kesehatan, tetapi juga harus selalu memdang kesehatan, tetapi juga harus selalu mem

perdalam dan mengikuti perkembangan hukumperdalam dan mengikuti perkembangan hukum

dan aspek medikolegal dari pelayanan kesehadan aspek medikolegal dari pelayanan keseha

tan.tan.

Perspektif UU KesehatanPerspektif UU Kesehatan

Yang di maksud perpektif disini Yang di maksud perpektif disini adalah pandangan ke depan dan adalah pandangan ke depan dan keberadaan unkeberadaan un

dang- undang ini.dang- undang ini.

Secara umum, yg diharapkan dari undangSecara umum, yg diharapkan dari undang

undang ini adalah fungsinya sebagai :undang ini adalah fungsinya sebagai :

a. Alat utuk meningkatkan hasil guna dan daa. Alat utuk meningkatkan hasil guna dan da

ya guna penyelenggaraan pembangunanya guna penyelenggaraan pembangunan

kesehatan yg meliputi upaya kesehatan dakesehatan yg meliputi upaya kesehatan da

sumber daya.sumber daya.

b.Penjangkau perkembangan yg makin komb.Penjangkau perkembangan yg makin kom

pleks yang akan terjadi dalam kurun waktupleks yang akan terjadi dalam kurun waktu

mendatang.mendatang.

c.Pemberi kepastian dan perlindungan hukuc.Pemberi kepastian dan perlindungan huku

terhadap pemberi dan penerima jasa pelaterhadap pemberi dan penerima jasa pela

yanan kesehatan.yanan kesehatan.

Sistematika UU KesehatanSistematika UU Kesehatan

Secara keseluruhan, bahwa undang – undangSecara keseluruhan, bahwa undang – undangini terdiri dari 12 Bab, yaitu :ini terdiri dari 12 Bab, yaitu :Bab IBab I Ketentuan UmumKetentuan UmumBab IIBab II Asas dan TujuanAsas dan TujuanBab IIIBab III Hak dan KewajibanHak dan KewajibanBab IVBab IV Tugas dan Tanggung JawabTugas dan Tanggung JawabBab VBab V Upaya KesehatanUpaya KesehatanBab VIBab VI Sumber Daya KesehatanSumber Daya KesehatanBab VIIBab VIIPeran serta MasyarakatPeran serta MasyarakatBab VIIIBab VIII Pembinaan dan PengawasanPembinaan dan PengawasanBab IXBab IX PenyidikPenyidikBab XBab X Ketentuan PidanaKetentuan PidanaBab XIBab XI Ketentuan PeralihanKetentuan PeralihanBab XIIBab XIIKetentuan PenutupKetentuan Penutup

Beberapa Pebgertian dalam Beberapa Pebgertian dalam Ketentuan UmumKetentuan Umum

1.Kesehatan adalah sejahtera dari badan, ji1.Kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yg memungkinkan setiap owa dan sosial yg memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekorang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.nomis.

2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan 2.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan utk memelihara dan meningkatkan kesehautk memelihara dan meningkatkan kesehatan yg dilakukan oleh pemerintah dan tan yg dilakukan oleh pemerintah dan atauataumasyarakat.masyarakat.

3.Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yg3.Tenaga Kesehatan adalah setiap orang ygmengabdikan diri dalam bidang kesehatan mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau ketraserta memiliki pengetahuan dan atau ketrapilan melalui pendidikan di bidang kesehapilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yg utk jenis tertentu memerlukan kewetan yg utk jenis tertentu memerlukan kewenangan utk melakukan upaya kesehatan.nangan utk melakukan upaya kesehatan.

4. Sarana kesehatan adalah setiap tempat 4. Sarana kesehatan adalah setiap tempat yg di gunakan utk menyelenggarakan upayg di gunakan utk menyelenggarakan upaya kesehatan.ya kesehatan.

5.Transplantasi adalah tindakan medis utk5.Transplantasi adalah tindakan medis utk

memindahkan organ atau jaringan tubuhmemindahkan organ atau jaringan tubuh

manusia yg berasal dari tubuh orang lainmanusia yg berasal dari tubuh orang lain

atau tubuh sendiri dalam rangka pengobaatau tubuh sendiri dalam rangka pengoba

tan utk menggantikan organ dan atau jaritan utk menggantikan organ dan atau jari

ngan tubuh yg tidak berfungsi dg baik.ngan tubuh yg tidak berfungsi dg baik.

6.Implan adalah bahan berupa obat dan a6.Implan adalah bahan berupa obat dan a

tau alat kesehatan yang ditanamkan ke datau alat kesehatan yang ditanamkan ke da

lam jaringan tubuh untuk tujuan pemelihalam jaringan tubuh untuk tujuan pemeliha

raan kesehatan,pencegahan dan penyemraan kesehatan,pencegahan dan penyem

buhan penyakit, pemulihan kesehatan,danbuhan penyakit, pemulihan kesehatan,dan

atau kosmetika.atau kosmetika.

7.Pengobatan Tradisional adalah pengobata7.Pengobatan Tradisional adalah pengobata

dan atau perawatan dg cara obat, dan pedan atau perawatan dg cara obat, dan pe

ngobatannya yg mengacu kepada pengalangobatannya yg mengacu kepada pengala

man dan ketrampilan turun temurun,dan diman dan ketrampilan turun temurun,dan di

terapkan sesuai dg norma yang berlaku daterapkan sesuai dg norma yang berlaku da

lam masyarakat.lam masyarakat.

8.Kesehatan matra adalah upaya kesehatan 8.Kesehatan matra adalah upaya kesehatan

yg dilakukan untuk meningkatkan kemamyg dilakukan untuk meningkatkan kemam

puan fisik dan mental guna menyesuaikanpuan fisik dan mental guna menyesuaikan

diri terhadap lingkungan yg berubah secadiri terhadap lingkungan yg berubah seca

ra bermakna baik lingkungan darat,udara,ra bermakna baik lingkungan darat,udara,

angkasa,maupun air.angkasa,maupun air.

Beberapa Kutipan dari Beberapa Kutipan dari Undang-Undang Kesehatan Undang-Undang Kesehatan

Asas ( Pasal 2 )Asas ( Pasal 2 )Pembangunan Kesehatan diselenggarakan Pembangunan Kesehatan diselenggarakan berasaskan perikemanusiaan yg berdasarberasaskan perikemanusiaan yg berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, manfaat,kan Ketuhanan Yang Maha Esa, manfaat,usaha bersama dan kekeluargaan,adil danusaha bersama dan kekeluargaan,adil danmerata,perikehidupan dalam merata,perikehidupan dalam

keseimbangan,keseimbangan,serta kepercayaan akan kemampuan diri seserta kepercayaan akan kemampuan diri sediri.diri.

Tujuan Pembangunan Kesehatan Tujuan Pembangunan Kesehatan

( Pasal 3 ) ( Pasal 3 ) Pembangunan Kesehatan bertujuan Pembangunan Kesehatan bertujuan

untukuntuk

meningkatkan kesadaran,kemauan meningkatkan kesadaran,kemauan dan kedan ke

mampuan hidup sehat bagi setiap mampuan hidup sehat bagi setiap orang aorang a

gar terwujud derajat kesehatan gar terwujud derajat kesehatan masyarakamasyaraka

yg optimal.yg optimal.

Hak dan Kewajiban Hak dan Kewajiban ( Pasal 4 dan 5 )( Pasal 4 dan 5 )

Setiap orang mempunyai hak yg sama daSetiap orang mempunyai hak yg sama da

lam memperoleh derajat kesehatan yg oplam memperoleh derajat kesehatan yg op

timal.timal.Setiap orang berkewajiban utk ikut serta Setiap orang berkewajiban utk ikut serta

dalam memelihara dan meningkatkan dedalam memelihara dan meningkatkan de

rajat kesehatan perorangan,keluarga danrajat kesehatan perorangan,keluarga dan

lingkungan.lingkungan.

Upaya KesehatanUpaya Kesehatan

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yg Untuk mewujudkan derajat kesehatan yg optimal bagi mastarakat, diselenggarakan optimal bagi mastarakat, diselenggarakan upaya kesehatan dg pendekatan pemelihaupaya kesehatan dg pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan ( promotif ),raan, peningkatan kesehatan ( promotif ),pencegahan penyakit ( preventif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyempenyembuhan penyakit ( kuratif ), dan pemulihan buhan penyakit ( kuratif ), dan pemulihan kesehatan ( rehabilitatif ) yg dilakukan sekesehatan ( rehabilitatif ) yg dilakukan secara menyeluruh,terpadu,dan berkesinamcara menyeluruh,terpadu,dan berkesinambungan ( pasal 10 ).bungan ( pasal 10 ).

Penyelenggara Upaya Kesehatan sebagaiPenyelenggara Upaya Kesehatan sebagai

mana dimaksud dalam pasal 10 dilaksanamana dimaksud dalam pasal 10 dilaksana

kan melalui ( pasal 11 ) :kan melalui ( pasal 11 ) :

a. Kesejahteraan keluargaa. Kesejahteraan keluarga

b. Perbaikan gizib. Perbaikan gizi

c. Pengamanan makanan dan minumanc. Pengamanan makanan dan minuman

d. Kesejahteraan lingkungan d. Kesejahteraan lingkungan

e. Kesejahteraan Kerjae. Kesejahteraan Kerjaf. Kesehatan Jiwaf. Kesehatan Jiwag. Pemberantasan Penyakitg. Pemberantasan Penyakith. Penyembuhan penyakit dan h. Penyembuhan penyakit dan pemulihanpemulihan kesehatan.kesehatan. i. Penyuluhan kesehatani. Penyuluhan kesehatan j. Pengamanan sediaan farmasi dan alat j. Pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan.kesehatan.

k. Pengamanan zat adiktifk. Pengamanan zat adiktif

l. Kesehatan sekolahl. Kesehatan sekolah

m. Kesehatan olah ragam. Kesehatan olah raga

n. Pengobatan tradisionaln. Pengobatan tradisional

o. Kesehatan matra.o. Kesehatan matra.

Kepastian Hukum dan Kepastian Hukum dan Perlindungan HukumPerlindungan Hukum

Tiga Pasal di bawah ini, dikutip agar Tiga Pasal di bawah ini, dikutip agar kalakala

ngan kesehatan mengetahui bahwa ngan kesehatan mengetahui bahwa UU Kesehatan ini memberikan UU Kesehatan ini memberikan perlindungan perlindungan

hukum,baik kepada pemberi maupun hukum,baik kepada pemberi maupun pepe

nerima pelayanan kesehatan.nerima pelayanan kesehatan.

Pasal 53Pasal 53

1.Tenaga kesehatan berhak memperoleh pe1.Tenaga kesehatan berhak memperoleh pelindungan hukum dalam melaksanakan tulindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dg profesi.gas sesuai dg profesi.

2.Tenaga kesehatan dalam melakukan tugas2.Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasberkewajiban utk mematuhi standar profesiberkewajiban utk mematuhi standar profesidan menghormati hak pasien.dan menghormati hak pasien.

3.Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pem3.Tenaga kesehatan, untuk kepentingan pembuktian,dapat melakukan tindakan medis terbuktian,dapat melakukan tindakan medis terhadap seseorang dg memperhatikan kesehahadap seseorang dg memperhatikan kesehatan dan keselamatan yg bersangkutan.tan dan keselamatan yg bersangkutan.

4.Ketentuan mengenai standar profesi 4.Ketentuan mengenai standar profesi dan hak - hak pasien sebagaimana dan hak - hak pasien sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan dg peraturan pedg peraturan pe

merintah.merintah.

Pasal 54Pasal 54

1.Terhadap tenaga kesehatan yg melakukan1.Terhadap tenaga kesehatan yg melakukan kesalahan atau kelalaian dalam melaksakesalahan atau kelalaian dalam melaksa nakan profesinya dapat dikenakan tindanakan profesinya dapat dikenakan tinda kan disiplin.kan disiplin.

2. Penentuan ada tidaknya kesalahan atau 2. Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud ayat (1)kelalaian sebagaimana dimaksud ayat (1) ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga ditentukan oleh Majelis Disiplin Tenaga Kesehatan.Kesehatan.

Pasal 55Pasal 55

1.Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat1.Setiap orang berhak atas ganti rugi akibat

kesalahan atau kelalaian yang dilakukan okesalahan atau kelalaian yang dilakukan o

leh tenaga kesehatan.leh tenaga kesehatan.

2.Ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1)2.Ganti rugi sebagaimana dimaksud ayat (1)

dilaksanakan sesuai dengan peraturan pedilaksanakan sesuai dengan peraturan pe

rundang-undangan yang berlaku.rundang-undangan yang berlaku.

Sanksi PidanaSanksi Pidana

Sebagai contoh tentang sanksi hukum bagiSebagai contoh tentang sanksi hukum bagipenyelenggaraan pelayanan kesehatan yg penyelenggaraan pelayanan kesehatan yg melanggar ketentuan yang telah digariskanmelanggar ketentuan yang telah digariskanterlihat sbb :terlihat sbb :

Pasal 15Pasal 151.Dalam keadaan darurat sebagai upaya utk1.Dalam keadaan darurat sebagai upaya utk

menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau jamenyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,dapat dilakukan tindakan medis terninnya,dapat dilakukan tindakan medis tertentu.tentu.

2.Tindakan medis tertentu sebagaimana da2.Tindakan medis tertentu sebagaimana dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan :lam ayat (1) hanya dapat dilakukan :a.berdasarkan indikasi medis yang menga.berdasarkan indikasi medis yang meng haruskan diambilnya tindakan tersebut.haruskan diambilnya tindakan tersebut.b.oleh tenaga kesehatan yang mempunyai b.oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai dg tanggung jawab prodilakukan sesuai dg tanggung jawab pro fesi serta berdasarkan pertimbangan timfesi serta berdasarkan pertimbangan tim ahli.ahli.

c.dengan persetujuan ibu hamil yang berc.dengan persetujuan ibu hamil yang ber

sangkutan atau suami atau keluarganya.sangkutan atau suami atau keluarganya.

d.pada sarana kesehatan tertentu.d.pada sarana kesehatan tertentu.

3.Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan 3.Ketentuan lebih lanjut mengenai tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud damedis tertentu sebagaimana dimaksud da

lam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dg pelam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dg pe

raturan Pemerintah.raturan Pemerintah.

Pasal 80Pasal 80

1.Pelanggaran terhadap pasal 15 1.Pelanggaran terhadap pasal 15 ayat (1) ayat (1)

dan (2), pidana penjara selama 15 dan (2), pidana penjara selama 15 tahuntahun

dan pidana denda paling banyak dan pidana denda paling banyak

Rp.500.000.000,-Rp.500.000.000,-

Hak dan Kewajiban PasienHak dan Kewajiban Pasien

Hak-hak Pasien :Hak-hak Pasien :1.Hak untuk hidup,hak atas tubuhnya sendiri1.Hak untuk hidup,hak atas tubuhnya sendiri dan hak untuk mati secara wajar.dan hak untuk mati secara wajar.2.Memperoleh pelayanan kedokteran yg ma2.Memperoleh pelayanan kedokteran yg ma nusiawi sesuai dg standar profesi kedoktenusiawi sesuai dg standar profesi kedokte ran.ran.3.Memperoleh penjelasan tentang diagnosis3.Memperoleh penjelasan tentang diagnosis dan terapi dari dokter yg mengobatinya.dan terapi dari dokter yg mengobatinya.

4.Menolak prosedur diagnosis dan terapi yg 4.Menolak prosedur diagnosis dan terapi yg

direncanakan, bahkan dapat menarik diri direncanakan, bahkan dapat menarik diri dari kontrak terapeutik.dari kontrak terapeutik.

5.Memperoleh penjelasan tentang riset kedo5.Memperoleh penjelasan tentang riset kedo

teran yg akan diikutinya.teran yg akan diikutinya.

6.Menolak atau menerima keikutsertaannya 6.Menolak atau menerima keikutsertaannya

dalam riset kedokteran.dalam riset kedokteran.

7.Dirujuk kepada dokter spesialis kalau dipe7.Dirujuk kepada dokter spesialis kalau dipe

lukan,dan dikembalikan kepada dokter yg lukan,dan dikembalikan kepada dokter yg

merujuknya setelah selesai konsultasi amerujuknya setelah selesai konsultasi a

tau pengobatan untuk memperoleh peratau pengobatan untuk memperoleh pera

watan atau tindak lanjut.watan atau tindak lanjut.

8.Kerahasian dan rekam mediknya atas hal8.Kerahasian dan rekam mediknya atas hal

pribadi.pribadi.

9.Memperolah penjelasan tentang peraturan9.Memperolah penjelasan tentang peraturanperaturan Rumah sakit.peraturan Rumah sakit.

10.Berhubungan dg keluarga,penasihat atau10.Berhubungan dg keluarga,penasihat atau rohaniwan dan lain-lainnya yg diperlukanrohaniwan dan lain-lainnya yg diperlukan selama perawatan di Rumah Sakit.selama perawatan di Rumah Sakit.

11.Memperoleh penjelasan tentang perinci11.Memperoleh penjelasan tentang perinci an biaya rawat inap,obat,pemeriksaab laan biaya rawat inap,obat,pemeriksaab la boratorium,Rontgen,USG,CT-Scan,MRI,boratorium,Rontgen,USG,CT-Scan,MRI, kamar bedah,kamar bersalin,imbalan jakamar bedah,kamar bersalin,imbalan ja sa dokter dll.sa dokter dll.

Kewajiban PasienKewajiban Pasien

1.Memeriksa diri sedini mungkin pd dokter.1.Memeriksa diri sedini mungkin pd dokter.

2.Memberikan informasi yg benar dan leng2.Memberikan informasi yg benar dan leng

kap tentang penyakitnya.kap tentang penyakitnya.

3.Mematuhi nasehat dan petunjuk okter3.Mematuhi nasehat dan petunjuk okter

4.Menandatangani surat-surat PTM,surat ja4.Menandatangani surat-surat PTM,surat ja

minan dirawat di Rumah Sakit dll.minan dirawat di Rumah Sakit dll.

5.Yakin pada dokter,dan yakin akan sembuh5.Yakin pada dokter,dan yakin akan sembuh

6.Melunasi biaya perawatan dirumah 6.Melunasi biaya perawatan dirumah sakit,bisakit,bi

aya pemeriksaan dan pengobatan aya pemeriksaan dan pengobatan serta serta

honorarium dokter.honorarium dokter.

Kewajiban DokterKewajiban Dokter

Dokter yg membaktikan hidupnya utk periDokter yg membaktikan hidupnya utk perikemanusiaan tentulah akan selalu lebih kemanusiaan tentulah akan selalu lebih mengutamakan kewajiban diatas hak-hakmengutamakan kewajiban diatas hak-hakataupun kepentingan pribadinya.ataupun kepentingan pribadinya.

Dalam menjalankan tugasnya, bagi dokterDalam menjalankan tugasnya, bagi dokterberlaku “berlaku “Aegroti Salus Lex SupremaAegroti Salus Lex Suprema” yang” yangberarti keselamatan pasien adalah hukumberarti keselamatan pasien adalah hukumyg tertinggi ( yang utama ).yg tertinggi ( yang utama ).

Hak DokterHak Dokter

1.Melakukan Praktek dokter setelah mempe1.Melakukan Praktek dokter setelah memperoleh SID dan SIP.roleh SID dan SIP.

2.Memperoleh informasi yg benar dan leng2.Memperoleh informasi yg benar dan lengkap dari pasien/keluarga tentang penyakitkap dari pasien/keluarga tentang penyakitnya.nya.

3.Bekerja sesuai standar profesi3.Bekerja sesuai standar profesi4.Menolak melakukan tindakan medik yg ber4.Menolak melakukan tindakan medik yg ber

tentangan dg etika,hukum,agama dan hatitentangan dg etika,hukum,agama dan hatinuraninya.nuraninya.

5.Mengakhiri hubungan dg pasien,jika menu5.Mengakhiri hubungan dg pasien,jika menurut penilaiannya kerjasama pasien dg nyarut penilaiannya kerjasama pasien dg nyatdk ada gunanya lagi,kecuali dalam keadatdk ada gunanya lagi,kecuali dalam keadaan gawat darurat.an gawat darurat.

6.Menolak pasien yg bukan bidang spesiali6.Menolak pasien yg bukan bidang spesialisasinya,kecuali dalam keadaan darurat asasinya,kecuali dalam keadaan darurat atau tidak ada dokter lain yg mampu menatau tidak ada dokter lain yg mampu menanganinya.nganinya.

7.Hak atas “Privacy” dokter7.Hak atas “Privacy” dokter

8.Ketentraman bekerja8.Ketentraman bekerja

9.Mengeluarkan surat-surat keterangan 9.Mengeluarkan surat-surat keterangan dokdok

ter.ter.

10.Menerima imbalan jasa.10.Menerima imbalan jasa.

11.Menjadi anggota perhimpunan profesi.11.Menjadi anggota perhimpunan profesi.

12.Hak membela diri.12.Hak membela diri.