Kota Surakarta

27
KOTA SURAKARTA Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km 2 . Kota dengan luas 44 km 2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan Mataram yang dipecah pada tahun 1755. Nama "Solo" atau "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II ketika akan mendirikan istana yang baru, setelah perang suksesi Mataram terjadi di Kartasura. Nama ini ternyata terus dipakai secara luas sampai sekarang, bahkan memiliki konotasi kultural. Nama "Surakarta", yang sekarang dipakai sebagai nama administrasi yang mulai dipakai ketika Kasunanan didirikan, sebagai kelanjutan monarki Kartasura. Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama Sala/Solo lebih umum penggunaannya. Kata sura dalam bahasa Jawa berarti "keberanian" dan karta berarti "sempurna"/"penuh". Dapat pula dikatakan bahwa nama Surakarta merupakan permainan kata dari Kartasura. Kata sala, nama yang dipakai untuk desa tempat istana baru dibangun, adalah nama pohon suci asal India, sala, yang bisa Couroupita guianensis atau Shorea robusta. Ketika Indonesia masih menganut Ejaan van Ophuysen, nama kota ini ditulis Soerakarta. Nama "Surakarta" diberikan sebagai nama "wisuda" bagi pusat pemerintahan baru ini. Namun, sejumlah catatan lama menyebut bentuk antara "Salakarta" SEJARAH Eksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat perpecahan wilayah kerajaan,

Transcript of Kota Surakarta

Page 1: Kota Surakarta

KOTA SURAKARTA

Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah kota yang terletak di provinsi Jawa

Tengah, Indonesia yang berpenduduk 503.421 jiwa (2010) dan kepadatan penduduk 13.636/km2. Kota

dengan luas 44 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah

utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten

Sukoharjo di sebelah selatan. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu

lagu keroncong, Bengawan Solo. Bersama dengan Yogyakarta, Solo merupakan pewaris Kerajaan

Mataram yang dipecah pada tahun 1755.

Nama "Solo" atau "Sala" adalah dusun yang dipilih oleh Sunan Pakubuwana II ketika akan mendirikan

istana yang baru, setelah perang suksesi Mataram terjadi di Kartasura. Nama ini ternyata terus dipakai

secara luas sampai sekarang, bahkan memiliki konotasi kultural. Nama "Surakarta", yang sekarang dipakai

sebagai nama administrasi yang mulai dipakai ketika Kasunanan didirikan, sebagai kelanjutan monarki

Kartasura.

Pada masa sekarang, nama Surakarta digunakan dalam situasi formal-pemerintahan, sedangkan nama

Sala/Solo lebih umum penggunaannya. Kata sura dalam bahasa Jawa berarti "keberanian"

dan karta berarti "sempurna"/"penuh". Dapat pula dikatakan bahwa nama Surakarta merupakan permainan

kata dari Kartasura. Kata sala, nama yang dipakai untuk desa tempat istana baru dibangun, adalah nama

pohon suci asal India, sala, yang bisa Couroupita guianensis atau Shorea robusta.

Ketika Indonesia masih menganut Ejaan van Ophuysen, nama kota ini ditulis Soerakarta. Nama

"Surakarta" diberikan sebagai nama "wisuda" bagi pusat pemerintahan baru ini. Namun, sejumlah catatan

lama menyebut bentuk antara "Salakarta"

SEJARAHEksistensi kota ini dimulai di saat Kesultanan Mataram memindahkan kedudukan raja dari Kartasura ke

Desa Sala, di tepi Bengawan Solo. Secara resmi, keraton mulai ditempati tanggal 17 Februari 1745. Akibat

perpecahan wilayah kerajaan, di Solo berdiri dua keraton: Kasunanan Surakarta dan Praja

Mangkunegaran, menjadikan kota Solo sebagai kota dengan dua administrasi.

Daerah Istimewa Surakarta

Kekuasaan politik kedua kerajaan ini dilikuidasi setelah berdirinya Republik Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945. Selama 10 bulan, Solo berstatus sebagai daerah setingkat provinsi, yang dikenal

sebagai Daerah Istimewa Surakarta.

Karesidenan Surakarta

Selanjutnya, karena berkembang gerakan antimonarki di Surakarta serta kerusuhan, penculikan, dan

pembunuhan pejabat-pejabat DIS, maka pada tanggal 16 Juni 1946 pemerintah RI membubarkan DIS dan

menghilangkan kekuasaan raja-raja Kasunanan dan Mangkunagaran. Status Susuhunan Surakarta dan

Page 2: Kota Surakarta

Adipati Mangkunegara menjadi rakyat biasa di masyarakat dan Keraton diubah menjadi pusat

pengembangan seni dan budaya Jawa. Kemudian Solo ditetapkan menjadi tempat kedudukan dari residen,

yang membawahi Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta) dengan luas daerah 5.677

km². Karesidenan Surakarta terdiri dari daerah-daerah Kota Praja Surakarta, Kabupaten

Karanganyar, Kabupaten Sukowati, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Klaten, Kabupaten Boyolali, sedangkan tanggal 16 Juni diperingati sebagai hari jadi Kota Solo era modern.

Kota Surakarta

Setelah Karesidenan Surakarta dihapuskan pada tanggal 4 Juli 1950, Surakarta menjadi kota di bawah

administrasi Provinsi Jawa Tengah. Semenjak berlakunya UU Pemerintahan Daerah yang memberikan

banyak hak otonomi bagi pemerintahan daerah, Surakarta menjadi daerah berstatus kota otonom.

GEOGRAFIS

Surakarta terletak di dataran rendah di ketinggian 105 m dpl dan di pusat kota 95 m dpl, dengan luas 44,1

km2 (0,14 % luas Jawa Tengah). Surakarta berada sekitar 65 km timur laut Yogyakarta dan 100 km

tenggara Semarang serta dikelilingi oleh Gunung Merbabu dan Merapi (tinggi 3115m) di bagian barat,

dan Gunung Lawu (tinggi 2806m) di bagian timur. Agak jauh di selatan terbentang Pegunungan Sewu.

Tanah di sekitar kota ini subur karena dikelilingi oleh Bengawan Solo, sungai terpanjang di Jawa, serta

dilewati oleh Kali Anyar, Kali Pepe, dan Kali Jenes. Mata air bersumber dari lereng gunung Merapi, yang

keseluruhannya berjumlah 19 lokasi, dengan kapasitas 3.404 l/detik. Ketinggian rata-rata mata air adalah

800-1.200 m dpl. Pada tahun 1890 – 1827 hanya ada 12 sumur di Surakarta. Saat ini pengambilan air

bawah tanah berkisar sekitar 45 l/detik yang berlokasi di 23 titik. Pengambilan air tanah dilakukan oleh

industri dan masyarakat, umumnya ilegal dan tidak terkontrol.

Sampai dengan Maret 2006, PDAM Surakarta memiliki kapasitas produksi sebesar 865,02 liter/detik. Air

baku berasal dari sumber mata airCokrotulung, Klaten (387 liter/detik) yang terletak 27 km dari kota Solo

dengan elevasi 210,5 di atas permukaan laut dan yang berasal dari 26 buahsumur dalam, antara lain

di Banjarsari, dengan total kapasitas 478,02 liter/detik. Selain itu total kapasitas resevoir adalah sebesar

Page 3: Kota Surakarta

9.140 m3.Dengan kapasitas yang ada, PDAM Surakarta mampu melayani 55,22% masyarakat Surakarta

termasuk kawasan hinterland dengan pemakaian rata-rata 22,42 m3/bulan.

Tanah di Solo bersifat pasiran dengan komposisi mineral muda yang tinggi sebagai akibat aktivitas

vulkanik Merapi dan Lawu. Komposisi ini, ditambah dengan ketersediaan air yang cukup melimpah,

menyebabkan dataran rendah ini sangat baik untuk budidaya tanaman pangan, sayuran, dan industri,

seperti tembakau dan tebu. Namun demikian, sejak 20 tahun terakhir industri manufaktur dan pariwisata

berkembang pesat sehingga banyak terjadi perubahan peruntukan lahan untuk kegiatan industri dan

perumahan penduduk.

Iklim dan topografi

Menurut klasifikasi iklim Koppen, Surakarta memiliki iklim muson tropis. Sama seperti kota-kota lain di

Indonesia, musim hujan di Solo dimulai bulan Oktober hingga Maret, dan musim kemarau bulan April

hingga September. Rata-rata curah hujan di Solo adalah 2.200 mm, dan bulan paling tinggi curah hujannya

adalah Desember, Januari, dan Februari. Suhu udara relatif konsisten sepanjang tahun, dengan suhu rata-

rata 30 derajat Celsius. Suhu udara tertinggi adalah 32,5 derajat Celsius, sedangkan terenda adalah 21,0

derajat Celsius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembaban udara 75%. Kecepatan

angin 4 Knot dengan arah angin 240 derajat.

[sembunyikan]Data iklim untuk Surakarta

Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des Tahun

Rata-rata tertinggi °C (°F)28.9

(84)

28.9

(84)

29.4

(85)

30.6

(87)

30

(86)

30

(86)

29.4

(85)

30

(86)

30.6

(87)

31.1

(88)

30

(86)

29.4

(85)

30

(86)

Rata-rata terendah °C

(°F)

22.2

(72)

22.2

(72)

22.2

(72)

22.2

(72)

22.2

(72)

21.1

(70)

20.6

(69)

20.6

(69)

21.7

(71)

22.2

(72)

22.2

(72)

22.2

(72)

21,7

(71)

Presipitasi mm (inches)350

(13.78)

330

(12.99)

210

(8.27)

210

(8.27)

120

(4.72)

80

(3.15)

40

(1.57)

20

(0.79)

30

(1.18)

90

(3.54)

220

(8.66

)

340

(13.39)

2.180

(85,83)

Sumber: http://www.weatherbase.com/weather/weather.php3?s=54869&refer==&units=metric

Batas-batas administrasi

Kota Surakarta terletak di antara 110 45` 15" - 110 45` 35" Bujur Timur dan 70` 36" - 70` 56" Lintang

Selatan dan berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara,

Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten Sukoharjo

di sebelah selatan. Di masing-masing batas kota terdapat gapura keraton yang didirikan sekitar tahun 1931

Page 4: Kota Surakarta

– 1932 pada masa pemerintahan Pakubuwono X di Kasunanan Surakarta. Gapura Kraton didirikan

sebagai pembatas sekaligus pintu gerbang masuk ibu kota Kerajaan Kasunanan (Kota Solo) dengan

wilayah sekitar. Gapura Kraton tidak hanya didirikan di jalan penghubung, namun juga didirikan di pinggir

sungai Bengawan Solo yang pada waktu itu menjadi dermaga dan tempat penyeberangan (di Mojo / Silir).

Ukuran Gapura Kraton terdiri dari dua ukuran yaitu berukuran besar dan kecil. Gapura Kraton ukuran besar

didirikan di jalan besar. Gapura Kraton ukuran besar bisa dilihat di Grogol (selatan), Jajar (barat), dan

Jurug (timur). Sedangkan Gapura Kraton ukuran kecil bisa dilihat di daerah RS Kandang Sapi (utara), jalan

arah Baki di Solo Baru (selatan), Makamhaji (barat), dan di Mojo / Silir. Gapura Kraton besar juga memiliki

prasasti pendiri dan waktu pendirian gapura.

Pembagian administratif

Kota Surakarta dan kabupaten-kabupaten

disekelilingnya, Karanganyar, Sukowati, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, secara kolektif masih sering

disebut sebagai eks-Karesidenan Surakarta. Surakarta dibagi menjadi 5 kecamatan yang masing-masing

dipimpin oleh seorang camat dan 51 kelurahan yang masing-masing dipimpin oleh seorang lurah. Kelima

kecamatan di Surakarta adalah:

Kecamatan Pasar Kliwon (57110): 9 kelurahan

Kecamatan Jebres (57120): 11 kelurahan

Kecamatan Banjarsari (57130): 13 kelurahan

Kecamatan Lawiyan (disebut juga Laweyan, 57140): 11 kelurahan

Kecamatan Serengan (57150): 7 kelurahan

Kota satelit

Surakarta dan kota-kota satelitnya (Kartasura, Solo Baru, Palur, Colomadu, Baki, Ngemplak) adalah

kawasan yang saling berintegrasi satu sama lain. Kawasan Solo Raya ini unik karena dengan luas kota

Surakarta sendiri yang hanya 44 km persegi dan dikelilingi kota-kota penyangganya yang masing-masing

luasnya kurang lebih setengah dari luas kota Surakarta dan berbatasan langsung membentuk satu

kesatuan kawasan kota besar yang terpusat.

Solo Baru (Soba) merupakan kawasan yang dimekarkan dari kota Solo. Solo baru selain sebagai salah

satu kota satelit dari Kota Surakarta juga merupakan kawasan pemukiman bagi para pekerja atau pelaku

kegiatan ekonomi di kawasan Kota Surakarta. Di Solo Baru banyak terdapat perumahan sedang dan

mewah, maka dari itu Solo Baru juga merupakan kawasan pemukiman elit. Di Solo Baru juga terdapat

Page 5: Kota Surakarta

pasar swalayan Carrefour. Pandawa waterboom yang merupakan waterboom terbesar di Jawa

Tengah dan Yogyakarta terdapat di kawasan ini. Meskipun termasuk dalam wilayah Kabupaten

Sukoharjo tetapi secara ekonomi dan politis Solo Baru lebih dekat ke Kota Surakarta, karena letak wilayah

kotanya yang langsung berbatasan dengan Kota Surakarta, bahkan pernah ada wacana tentang

penggabungan wilayah wilayah kota satelit di sekitar Surakarta termasuk Solo Baru untuk dimasukkan ke

dalam wilayahnya. Luas wilayah Kota Surakarta beserta wilayah-wilayah kota penyangganya saat ini

sekitar 150 km² dengan jumlah penduduknya sekitar 1 juta jiwa.

VISI MISI

Visi dan Misi Kota Surakarta berdasarkan

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2001

tanggal 13 Desember 2001 adalah :

Visi :

Terwujudnya Kota Sala sebagai Kota Budaya yang bertumpu pada potensi Perdagangan, Jasa ,

Pendidikan, Pariwisata dan Olah Raga.

Misi:

1. Revitalisasi kemitraan dan partisipasi seluruh komponen masyarakat dalam semua bidang

pembangunan , serta perekatan kehidupan bermasyarakat dengan komitmen cinta kota yang

berlandaskan pada nilai-nilai “Sala Kota Budaya”.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki kemampuan dalam pengusahaan dan

pendaya gunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, guna mewujudkan inovasi dan integrasi

masyarakat madani yan g berlandas kan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.

3. Mengembangkan seluruh kekuatan ekonomi Daerah, sebagai pemacu tumbuhan dan

berkembangnya ekonomi rakyat yang berdaya saing tinggi, serta mendaya gunakan potensi

pariwisata dan teknologi terapan yang akrab lingkungan.

4. Membudayakan peran dan fungsi hukum, pelaksanaan Hak Asasi Manusia dan demokratisasi

bagi seluruh elemen masyarakat, utamanya para penyelenggara pemerintahan

LAMBANGArti Lambang :

Warna hijau berarti hidup, warna-warna putih, kuning, merah, dan hitam melukiskan nafsu diantara

beberapa nafsu manusia. Semuanya berarti hidup harus dapat menguasai nafsunya.

Makna dari lukisan :

1. Perisai mewujudkan lambang perjuangan dan perlindungan.

2. Tugu lilin menyala melukiskan kebangunan dan kesatuan kebangsaan.

Page 6: Kota Surakarta

3. Keris melambangkan kejayaan dan kebudayaan.

4. Panah berarti selalu  waspada.

5. Jalur mendatar berombak berarti Bengawan Sala.

6. Bintang kanan kiri melukiskan bintang dilangit dan berarti kesejahteraan.

7. Bambu runcing menggambarkan perjuangan rakyat.

8. Kapas dan padi melukiskan pakaian dan makanan yang berarti : Do'a kearah kemakmuran

9. Jumlah 6 dari daun, bunga dan buah kapas berarti bulan 6, jumlah 16 dari buah padi berarti

tanggal 16

10. Kain adalah hasil kerajinan terpenting dari Kota Besar Surakarta dan Sidomukti mengandung arti

do'a keluhuran

Lukisan yang terdapat dalam lingkaran jorong merupakan surya sangkala memet:

1. Anak panah diatas busur dengan bergerak, berarti " rinaras" dan berwatak enam.

2. Air berarti "waudadi" atau "dadi" dan berwatak empat

3. Mulai pangkal panah sampai ujung tugu merupakan bentuk lurus berarti " terus " dan berwatak

sembilan

4. Tugu lilin berarti "manunggal" dan berwatak satu

Secara lengkap berbunyi :  "RINARAS DADI TERUS MANUNGGAL" yang berarti tahun 1946

Solo kedepan adalah Solo masa lalu

SLOGAN SURAKARTAKota Surakarta memiliki semboyan

 "Berseri" yang singkatannya: "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah" sebagai slogan pemeliharaan keindahan

kota

"Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa)" sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat

kebudayaan Jawa.

PEMERINTAHANSurakarta terletak di provinsi Jawa Tengah. Sebelum bergabung dengan Indonesia, Surakarta diperintah

oleh sultan. Semasa dikuasai oleh Belanda, Surakarta dikenal sebagai sebuah Vorstenland atau kerajaan.

Penguasa keraton Surakarta saat ini bergelar Pakubuwono XIII, yang saat ini masih diperebutkan antara

Pangeran Tedjowulan dan Pangeran Hangabehi. Selain keraton Surakarta, terdapat pula keraton

Mangkunegaran yang diperintah oleh Mangkunegara IX. Kedua raja ini tidak memiliki kekuasaan politik di

Surakarta.

Tanggal 16 Juni merupakan hari jadi Pemerintahan Kota Surakarta. Secara de facto tanggal 16

Juni 1946 terbentuk Pemerintah Daerah Kota Surakarta yang berhak mengatur dan mengurus rumah

tangganya sendiri, sekaligus menghapus kekuasaan Kerajaan Kasunanan dan Mangkunegaran.

Secara yuridis Kota Surakarta terbentuk berdasarkan Penetapan Pemerintah tahun 1946 Nomor 16/SD,

yang diumumkan pada tanggal 15 Juli. Dengan berbagai pertimbangan faktor-faktor historis sebelumnya,

tanggal 16 Juni 1946 ditetapkan sebagai hari jadi Pemerintah Kota Surakarta.

Page 7: Kota Surakarta

Wali kota

Wali kota Surakarta saat ini adalah F.X. Hadi Rudyatmo menggantikan Ir. Joko Widodo yang dilantik

menjadi gubernur DKI Jakarta tanggal 15 Oktober 2012. Pasangan wali kota dan wakil wali kota, yang

sering disebut sebagai Jokowi-Rudy, pertama kali terpilih sebagai wali kota Solo untuk masa bakti 2005-

2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara

lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015

Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Solo mengalami perubahan yang pesat. Para pedagang

barang bekas di Taman Banjarsari dapat direlokasi hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan

hijau terbuka. Investor diberi syarat untuk mau memikirkan kepentingan publik. Komunikasi langsung rutin

dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) diadakan secara rutin dengan masyarakat. Taman Balekambang,

yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Sebagai tindak

lanjut branding, Jokowi mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia

dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah

konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini. Sejak 1 Oktober 2012 Walikota Surakarta

Ir. Joko Widodo mengundurkan diri dari jabatan walikota setelah terpilih menjadi Gubernur DKI

Jakarta periode 2012 - 2017.

Julukan dan semboyan

Surakarta memiliki semboyan "Berseri", akronim dari "Bersih, Sehat, Rapi, dan Indah", sebagai slogan

pemeliharaan keindahan kota. Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Solo mengambil slogan

pariwisata Solo, The Spirit of Java (Jiwanya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Solo sebagai pusat

kebudayaan Jawa. Selain itu Kota Solo juga memiliki beberapa julukan, antara lain Kota Batik, Kota

Budaya, Kota Liwet. Penduduk Solo disebut sebagai wong Solo, dan istilah putri Solo juga banyak

digunakan untuk menyebut wanita yang memiliki karakteristik mirip wanita dari Solo.

KEPENDUDUKANSalah satu sensus paling awal yang dilakukan di wilayah Karesidenan Surakarta (Residentie Soerakarta)

pada tahun 1885 mencatat terdapat 1.053.985 penduduk, termasuk 2.694 orang Eropa dan 7.543 orang

Tionghoa. Wilayah seluas 5.677 km² tersebut memiliki kepadatan 186 penduduk/km². Ibukota karesidenan

tersebut sendiri pada tahun 1880 memiliki 124.041 penduduk

Jumlah penduduk kota Surakarta pada tahun 2010 adalah 503.421 jiwa, terdiri dari 270.721 laki-laki dan

281.821 wanita, yang tersebar di lima kecamatan yang meliputi 51 kelurahan dengan daerah seluas 44,1

km2. Perbandingan kelaminnya 96,06% yang berarti setiap 100 orang wanita terdapat 96 orang laki-laki.

Angka ketergantungan penduduknya sebesar 66%. Catatan dari tahun 1880 [15] memberikan cacah

penduduk 124.041 jiwa. Pertumbuhan penduduk dalam kurung 10 tahun terakhir berkisar 0,565 % per

tahun. Tingkat kepadatan penduduk di Surakarta adalah 11.370 jiwa/km2, yang merupakan kepadatan

tertinggi di Jawa Tengah (kepadatan Jawa Tengah hanya 992 jiwa/km2)

Page 8: Kota Surakarta

Jika dibandingkan dengan kota lain di Indonesia, kota Surakarta merupakan kota terpadat di Jawa Tengah

dan ke-8 terpadat di Indonesia, dengan luas wilayah ke-13 terkecil, dan populasi terbanyak ke-22 dari 93

kota otonom dan 5 kota administratif di Indonesia.

Daftar kecamatan di Surakarta

No

.Peta

Nama

kecamat

an

Kod

e

Pos

Lua

s

 %

lua

s

Pendud

uk

 %

pendud

uk

Kepadat

an

Laju

pertumbuh

an

1 Banjarsari 57130 14,8133,63

%157.438 31,45% 10.630/km2 0,25

2 Jebres 57120 12,5828,57

%138.624 27,69% 11.019/km2 0,88

3 Laweyan 57140 8,6419,62

%86.315 17,24% 10.002/km2 -0,21

4Pasar Kliwo

n57110 4,82

10,95

%74.145 14,80% 15.383/km2 -0,07

5 Serengan 57150 3,19 7,24% 44.120 8,81% 13.830/km2 -0,59

Kecamatan terpadat di Solo adalah Pasar Kliwon, yang luasnya hanya sepersepuluh luas keseluruhan

Solo, sedangkan Laweyan merupakan kecamatan dengan kepadatan terendah. Laju pertumbuhan

penduduk Solo selama 2000-2010 adalah 0,25%, jauh di bawah laju pertumbuhan penduduk Jawa Tengah

sebesar 0,46%.

Jika wilayah penyangga Surakarta juga digabungkan secara keseluruhan (Solo Raya: Surakarta,

Kartasura, Colomadu, Ngemplak, Baki, Grogol, Palur), maka luasnya adalah 130 km². Penduduknya lebih

dari 800.000 jiwa.

PENDIDIKANMenurut Data Pokok Pendidikan (Dapodik) pada tahun ajaran 2010/2011 terdapat 68.153 siswa dan

869 sekolah di Surakarta, dengan perincian: 308 TK/RA, 292 SD/MI, 97 SMP/MTs, 56 SMA/MA, 46 SMK,

54 PT, dan 16 sekolah lain. Di Solo terdapat dua universitas besar, yaitu Universitas Sebelas

Maret (UNS), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS),keduanya memiliki lebih dari 20.000

mahasiswa aktif dan termasuk katagori 50 universitas terbaik di Indonesia. Demikian pula terdapat Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta,Institut Seni Indonesia(ISI) Surakarta . Selain itu terdapat 52

universitas swasta lainnya seperti Unisri, Universitas Tunas Pembangunan, Universitas Setia Budi,

STIKES Muhammadiyah, Universitas Islam Batik, dll. Solo juga kini menjadi tempat tujuan studi para

lulusan SMA dari seluruh Indonesia

Page 9: Kota Surakarta

PEREKONOMIAN DAN PERDAGANGAN

Industri batik menjadi salah satu industri khas Solo. Sentra kerajinan batik dan perdagangan batik antara

lain di Laweyan dan Kauman. Pasar Klewerserta beberapa pasar batik tradisional lain menjadi salah satu

pusat perdagangan batik di Indonesia. Perdagangan di Solo berada di bawah naungan Dinas Industri dan

Perdagangan

Selain Pasar Klewer, Solo juga memiliki banyak pasar tradisional, di antaranya Pasar Gedhe (Pasar

Besar), Pasar Legi, dan Pasar Kembang. Pasar-pasar tradisional yang lain menggunakan nama-nama

dalam bahasa Jawa, antara lain nama pasaran (hari) dalam bahasa Jawa: Pasar Pon, Pasar Legi,

sementara Pasar Kliwon saat ini menjadi nama kecamatan dan nama pasarnya sendiri berubah menjadi

Pasar Sangkrah. Selain itu ada pula pasar barang antik yang menjadi tujuan wisata, yaitu Pasar Triwindu

(setiap Sabtu malam diubah menjadi Pasar Ngarsopuro) serta Pasar Keris dan Cenderamata Alun-Alun

Utara Keraton Solo.

Pusat bisnis kota Solo terletak di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Beberapa bank, hotel, pusat

perbelanjaan, restoran internasional, hingga tujuan wisata dan hiburan terletak di sepanjang jalan protokol

ini. Pada hari minggu pagi, jalanan Slamet Riyadi khusus ditutup untuk kendaraan bermotor (Solo Car Free

Day) sebagai bagian dari tekad pemda untuk mengurangi polusi. Beberapa mal modern di Solo antara

lain Solo Square, Solo Grand Mall (SGM), Solo Paragon, Solo Center Point (SCP), Singosaren Plaza,

Megaland Solo, Luwes.

Solo memiliki beberapa pabrik yang mempekerjakan karyawan dalam jumlah yang besar antara

lain Sritex, Konimex, dan Jamu Air Mancur. Selain itu masih ada banyak pabrik-pabrik lain di zona

industri Palur. Industri batik juga menjadi salah satu industri khas Solo.

KEBERAGAMAN

Page 10: Kota Surakarta

Bangunan ibadah bersejarah di Surakarta beragam, yang mencerminkan keberagaman kepercayaan yang

dianut oleh masyarakat Solo, mulai dari masjid terbesar dan paling sakral yang terletak di bagian barat

kota Surakarta, yaitu Masjid Agung Surakarta yang dibangun sekitar tahun 1727 atas prakarsa dari Paku

Buwono X, Masjid Mangkunegaran, masjid tertua di Solo, Masjid Laweyan, Gereja St. Petrus di Jl. Slamet

Riyadi, Gereja St. Antonius Purbayan, hingga Tempat Ibadah Tri Dharma Tien Kok Sie, Vihara Am Po

Kian, dan Sahasra Adhi Pura

Selain dihuni oleh suku Jawa, ada banyak pula penduduk beretnis Tionghoa, dan Arab yang tinggal di

Surakarta. Walaupun tidak ada data pasti berapa jumlah masing-masing kepercayaan maupun etnis

penduduk dalam sensus terakhir (2010), namun mereka banyak membaur di tengah-tengah warga Solo

pada umumnya.

Perkampungan Arab menempati tiga wilayah kelurahan, yaitu Kelurahan Pasar Kliwon, Semanggi dan

Kedung Lumbu di Kecamatan Pasar Kliwon. Penempatan kampung Arab secara berkelompok tersebut

sudah diatur sejak jaman dulu untuk mempermudah pengurusan bagi etnis asing di Surakarta dan demi

terwujudnya ketertiban dan keamanan. Etnis Arab mulai datang di Pasar Kliwon diperkirakan sejak abad

ke-19. Terbentuknya perkampungan di Pasar Kliwon, selain disebabkan oleh adanya politik pemukiman di

masa kerajaan, juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah kolonial. Warto dalam penelitiannya

menyebutkan pada tahun 1984, jumlah keturunan Arab adalah 1.877 jiwa, sementara jumlah warga

Tionghoa adalah 103 jiwa. Berdasarkan data monografi kelurahan Pasar Kliwon tahun 2005, menyebutkan

bahwa jumlah keturunan Arab adalah 1.775 jiwa, sedangkan keturunan Tionghoa adalah 135 jiwa. Dari

data tersebut dapat dilihat adanya penurunan jumlah penduduk keturunan Arab di Pasar Kliwon. Hal ini

disebabkan karena lahan di kelurahan Pasar Kliwon semakin sempit sehingga terjadi perpindahan di

daerah lain. 

Sementara itu perkampungan Tionghoa banyak terfokus di wilayah Balong, Coyudan, dan Keprabon. Hal

ini dapat dilihat dengan adanya bangunan-bangunan kelenteng dan tempat ibadah, seperti Kelenteng Tien

Kok Sie

LAYANAN PUBLIKBeberapa rumah sakit bersejarah antara lain RS Kadipolo dan Rumah Sakit Panti Kosala (Kandang Sapi).

Sementara rumah sakit lain dengan fasilitas UGD 24 jam antara lain RSUD Moewardi, RS PKU

Muhammadiyah, RS Islam Surakarta (Yarsis), RS Kustati, RS Kasih Ibu, RS Panti Waluyo, RS Brayat

Minulyo, dan RS Dr. Oen Solo Baru. RS Ortopedi Dr. Soeharso adalah salah satu pusat ortopedi

terkemuka di Indonesia yang pernah menjadi pusat rujukan tulang nasional.

Solo juga memiliki beberapa taman, antara lain Taman Balekambang, Taman Tirtonadi, Taman

Sekartaji, Taman Sriwedari, yang juga merangkap sebagai tempat hiburan, tempat pagelaran

Page 11: Kota Surakarta

musikdangdut dan wayang orang, tepatnya di Gedung Wayang Orang Sriwedari. Tempat ini menyajikan

seni pertunjukan daerah wayang orang yang menyajikan cerita wayang berdasarkan pada

ceritaRamayana dan Mahabarata. Pada kesempatan tertentu juga digelar cerita-cerita wayang orang

gabungan antara wayang orang sriwedari dengan wayang orang RRI Surakarta dan bahkan dengan

seniman-seniman wayang orang Jakarta, Semarang, ataupun Surabaya. Tempat hiburan umum lainnya

adalah Kebun Binatang Jurug (Taman Satwataru Jurug), yaitu salah satu dari kebun binatang terbesar dan

tertua di Indonesia.

Tempat pemakaman umum di Surakarta antara lain adalah TPU Purwoloyo, TPU Utoroloyo, TMP Kusuma

Bakti, TPU Pucang Sawit, dan pemakaman Tionghoa yang terletak di kecamatan Jebres, TPU Bonoloyo,

Astana Utara Nayu, dan Astana Bibis Luhur yang terletak di kecamatan Banjarsari, TPU Pracimoloyo

maupun TPU Daksinoloyo di perbatasan Kabupaten Sukoharjo. Karena jumlah lahannya yang terbatas,

saat ini banyak anggota masyarakat yang memilih untuk menguburkan orang yang sudah meninggal di

pemakaman-pemakaman yang terletak di luar batas kota Solo, misalnya pemakaman Kristen di

Jeruksawit, Karanganyar, kompleks pemakaman Delingan di Karanganyar, dll. Khusus bagi raja-raja

keraton Surakarta, bagi raja yang meninggal akan dimakamkan di pemakaman hereditas di Makam Imogiri

di puncak sebuah bukit 12 km di sebelah selatan Yogjakarta

Kode area untuk kota Solo adalah 271. Telepon umum koin/kartu jarang dijumpai, sebagai gantinya,

beberapa wartel tersebar di berbagai sudut kota. Selain itu mereka juga biasanya menjual pulsa

prabayar. Warnet juga banyak dijumpai di berbagai tempat, sedangkan beberapa tempat sudah mulai

menyediakan fasilitas Wi-Fi untuk para pengunjungnya.

OLAHRAGA

Kota Solo memiliki sejarah olahraga yang cukup lama. Tahun 1923 di Solo telah terbentuk klub sepak bola,

salah satu klub yang pertama di Indonesia yang kala itu masih bernama Hindia Belanda, yang

bernama Persis Solo. Persis Solo adalah raksasa sepak bola di Hindia Belanda yang masih eksis hingga

saat ini, Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali dan saat ini bermain di Divisi

Utama Liga Indonesia. Selain Persis Solo, tercatat beberapa klub sepak bola lain pernah hadir di Solo,

antara lain Arseto Solo, Pelita Solo, Persijatim Solo FC, dan terakhir adalah kontestan Liga Primer

Indonesia, Solo FC yang baru terbentuk pada tahun 2010. Kedua tim sepak bola yang masih eksis saat ini,

yaitu Persis Solo dan Solo FC, bermarkas di Stadion Manahan, sebuah stadion tipe Stadion Madya

Olimpiade kategori B+ dan salah satu stadion terbaik di Jawa Tengahyang pernah beberapa kali menjadi

tempat penyelenggaraan even olahraga tingkat nasional dan internasional. Di stadion yang memiliki

kapasitas 25.000 penonton ini antara lain pernah menjadi tempat pertandingan Liga Champions AFC

2007 karena Persik tidak punya stadion kandang memadai, final Piala Indonesia 2010, dan

pembukaan Liga Primer Indonesia musim pertama pada 15 Januari 2011.  Jika awalnya Manahan

merupakan tanah lapang tempat olah raga memanah, stadion ini beberapa kali berubah fungsinya, mulai

Page 12: Kota Surakarta

dari tempat balapan kuda (dengan kandang-kandang kuda di kampung Kestalan dan Setabelan, serta di

kompleks keraton), hingga saat ini difungsikan sebagai lapangan sepak bola dan ketika malam hari dan

hari Minggu berubah menjadi kawasan sosial bagi warga kota Solo. Kebudayaan serta olahraga memanah

dan pacuan kuda sendiri saat ini sudah sangat jarang ditemukan di kota Solo. 

Pada tahun 1948, Solo juga dipercaya untuk menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional yang pertama,

yang tanggal pembukaannya masih diperingati sebagai Hari Olahraga Nasional. Pada kejuaraan itu, Solo

yang berlaga mewakili Karesidenan Surakarta berhasil merebut gelar juara umum.

Sedangkan hingga tahun 2009, Solo juga memiliki satu-satunya klub basket profesional di Jawa Tengah,

yaitu Bhinneka Solo. Beberapa gelanggang olah raga di kota Solo antara lain Stadion

Manahan dan Stadion Sriwedari untuk olahraga sepak bola dan GOR Bhinneka, yang kini berganti nama

menjadi Stadion Sritex.

Pada tanggal 9 Juli 2011 di Solo diadakan Kongres Luar Biasa PSSI yang bertujuan memilih ketua dan

pengurus PSSI yang baru untuk menggantikan Nurdin Halid dan pengurus yang lama. Dalam kongres

ini Djohar Arifin Husein dan Farid Rahman akhirnya menjadi Ketua Umum dan Wakil Ketua PSSI periode

2011-2015.

TRANSPORTASIKota Surakarta terletak di pertemuan antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang

menjadikan posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur utara dan jalur selatan

Jawa juga terhubung di kota ini. Saat ini sebuah jalan tol – Jalan Tol Semarang-Solo – yang

menghubungkan ke Semarang sedang dalam proses pembangunan. Solo juga merupakan kota yang

terkurung daratan, sehingga tidak memiliki moda transportasi air.

Angkutan darat

Taksi adalah salah satu moda transportasi yang sering dijumpai. Dari bandara, turis dapat memesan tiket

dengan menyebutkan tujuannya dan membayar ongkos taksi di muka. Beberapa jasa pelayanan taksi

antara lain Aravia (636468), Solo Central Taksi (728728), Kosti (664504,856300), Mahkota Ratu (655666).

Sementara itu beberapa persewaan mobil juga dapat ditemu di bandara.

Jasa transportasi tradisional yang terkenal lainnya adalah becak, yang dikayuh dengan tenaga manusia.

Angkutan umum dalam kota yang lain mencakupbus kota, angkot, dan andong.

Bus

Page 13: Kota Surakarta

Terminal bus besar kota ini bernama Terminal Tirtonadi yang beroperasi 24 jam karena merupakan jalur

antara yang menghubungkan angkutan bus dari Jawa Timur (terutama Surabaya dan Banyuwangi)

dan Jawa Barat(Bandung). Selain Tirtonadi, terdapat pula dua terminal untuk angkutan lokal: Terminal

Harjodaksino di sisi selatan kota (dulu merupakan terminal bus antarkota) dan Terminal Tipes di sisi barat

kota. Selain itu, dua terminal penunjang terdapat pula di sekitar kota namun berada di luar pengelolaan

pemerintah kota, yaitu Terminal Kartasura di barat, yang terhubung ke Jakarta dan Surabaya, dan

Terminal Palur di timur kota.

Selain itu pada tahun 2010 diluncurkan angkutan umum massal bus Batik Solo Trans dengan satu rute. 

Kereta api

Stasiun kereta api utama bernama Stasiun Solo Balapan yang merupakan salah satu stasiun besar tertua

di Indonesia (dibangun 1873) yang menghubungkan Yogyakarta (barat), Semarang (utara),

dan Surabaya (timur), dan terletak berdekatan dengan terminal bus Tirtonadi, suatu hal yang jarang

dijumpai di Indonesia. Hubungan perjalanan dari setasiun ini cukup baik, mencakup semua kota besar

di Jawa secara langsung dan hampir dalam semua kelas. Di Kota Surakarta juga terdapat tiga stasiun

kereta api lain. Stasiun Solo Jebres dipakai sebagai stasiun perhentian untuk kereta-kereta api kelas

ekonomi atau kereta api relasi Semarang-Madiun. Stasiun Solo-Kota(Sangkrah) merupakan stasiun

perhentian untuk jalur KA Purwosari-Wonogiri. Stasiun Purwosari di tepi barat kota merupakan stasiun

cabang menujuWonogiri (selatan). Dulu Purwosari juga merupakan stasiun pemberhentian untuk

jurusan Boyolali (barat). Kereta api ekspres ke Jakarta memakan waktu tempuh 10 jam, sementara kereta

api ekspres ke Surabaya memakan waktu tempuh 5 jam. Kereta api ekspres yang melalui Solo antara

lain: Argo Lawu,Argo Dwipangga, Bima dan Gajayana (dari/ke Jakarta, dengan AC), Argo

Wilis dan Lodaya (dari/ke Bandung), Argo Wilis dan Sancaka (dari/ke Surabaya). Kereta bisnis

malam Senja Utama Solo juga melayani transportasi dari/ke Jakarta.

Selain itu transportasi Solo juga memiliki keunikan tersendiri karena merupakan satu-satunya kota di

Indonesia yang memiliki rel kereta api yang paralel dengan jalan raya, tepatnya di sepanjang jalan protokol

Slamet Riyadi. Di jalur ini terdapat rel Kereta api Feeder Wonogiri yang saat ini dialihfungsikan sebagai

Page 14: Kota Surakarta

kereta api wisata Sepur Kluthuk Jaladara yang berhenti di Loji Gandrung (kantor wali kota Solo) dan

Kampung Batik Kauman.

Pesawat terbang

Bandar udara internasional Adisumarmo (kode SOC, dulu bernama "Panasan", terletak 14 kilometer di

sebelah utara kota Solo. Secara administratif banda udara ini terletak di luar batas kota Solo, tepatnya di

perbatasan Kabupaten Karanganyar dan Boyolali. Bandara ini terhubung ke Jakarta (8 penerbangan

sehari), Kuala Lumpur, dan Singapura, serta Arab Saudi (pada musim haji). Waktu tempuh perjalanan

udara dengan Jakarta berlangsung sekitar satu jam. Beberapa operator penerbangan yang melayani rute

dari/ke kota Solo antara lain Garuda Indonesia, Sriwijaya Air,Lion Air, Batavia Air,Air Asia, Silk Air, dll.

Bandara Adisumarmo juga menjadi pusat pemberangkatan dan penerimaan haji dari Asrama Haji

Donohudan Boyolali Indonesia.

PARIWISATA

Solo juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar.

Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta dan candi Borobudur/Prambanan juga akan singgah di

Solo, atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Solo adalah Keraton Surakarta, Keraton Mangkunegaran,

dan pasar-pasar tradisionalnya.

Di Solo terdapat beberapa citywalk yang ditujukan untuk pejalan kaki dan pengendara sepeda, antara lain

di koridor Ngarsopuro, di sepanjang jalan Slamet Riyadi sepanjang 6-7 km dan selebar 3 m, dan di

sepanjang jalan Perintis Kemerdekaan. Tempat-tempat yang ditunjuk sebagai citywalk tidak boleh dilalui

oleh kendaraan bermotor.

Wisata alam

Wisata-wisata alam di sekitar Solo antara lain Tawangmangu (berada di timur kota Solo, di Karanganyar),

kawasan wisata Selo (berada di barat kota Solo, di Boyolali), agrowisata kebun teh Kemuning, Air Terjun

Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air terjun Segoro Gunung, Grojogan Sewu, dan lain-lain. Selain itu di

Kabupaten Karanganyar, tepatnya di lereng Gunung Lawu, terdapat beberapa candi peninggalan

kebudayaan Hindu-Buddha, seperti Candi Sukuh, Candi Cetho, Candi Monyet, dll. Selain itu tidak jauh dari

Solo juga dapat ditemui Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko, Candi Kalasan, dan di

Yogyakarta terdapat Candi Sambisari, Candi Kalasan, dan Candi Sari.

Page 15: Kota Surakarta

Festival dan perayaan

Setiap tahun pada tanggal-tanggal tertentu Keraton Surakarta mengadakan berbagai macam perayaan

yang menarik. Perayaan tersebut pelaksanaannya berdasarkan pada penanggalan Jawa. Perayaan-

perayaan tersebut antara lain:

Kirab Pusaka 1 Suro

Acara ini diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Puro Mangkunegaran pada malam hari menjelang

tanggal 1 Suro. Acara ini ditujukan untuk merayakan tahun baru Jawa 1 Suro. Rute yang ditempuh kurang

lebih sejauh 3 km yaitu Keraton - Alun-alun Utara - Gladak - Jl. Mayor Kusmanto - Jl. Kapten Mulyadi - Jl.

Veteran - Jl. Yos Sudarso - Jl. Slamet Riyadi - Gladak kemudian kembali ke Keraton lagi. Pusaka- pusaka

yang memiliki daya magis tersebut dibawa oleh para abdi dalem yang berbusana Jawi Jangkep. Kirap

yang berada di depan adalah sekelompok Kebo Bule bernama Kyai Slamet sedangkan barisan para

pembawa pusaka berada di belakangnya.

Sekaten

Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal

12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama

dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena

permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan

kembali acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama kali pada masa

pemerintahan Kerajaan Demak

Grebeg Sudiro

Grebeg Sudiro diadakan untuk memperingati Tahun Baru Imlek dengan perpaduan budaya Tionghoa-

Jawa. Festival yang dimulai sejak 2007 ini biasa dipusatkan di daerah Pasar Gedhe dan Balong (di

kelurahan Sudiroprajan) dan Balai Kota Solo

Grebeg Mulud

Diadakan setiap tanggal 12 Mulud untuk memperingati hari Maulud Nabi Muhammad SAW. Grebeg Mulud

merupakan bagian dari perayaan Sekaten. Dalam upacara ini para abdi dalem dengan berbusana "Jawi

Page 16: Kota Surakarta

Jangkep Sowan Keraton" mengarak Gunungan ( Pareden ) dari Keraton Surakarta ke Masjid Agung

Surakarta. Gunungan terbuat dari berbagai macam sayuran dan penganan tradisional. Setelah didoakan

oleh Ngulamadalem (Ulama Keraton), satu buah Gunungan kemudian akan diperebutkan oleh masyarakat

pengunjung dan satu buah lagi dibawa kembali ke Keraton untuk dibagikan kepada para abdi dalem.

Tinggalan Dalem Jumenengan

Diadakan setiap tanggal 2 Ruwah untuk memperingati hari ulang tahun penobatan raja. Dalam acara ini

sang raja duduk diatas dampar di Pendopo Agung Sasanasewaka dengan dihadap oleh para abdi dalem

keraton sambil menyaksikan tari sakral " Tari Bedoyo Ketawang " yang ditarikan oleh 9 remaja putri yang

belum menikah. Para penari terdiri dari para wayahdalem, santanadalem atau kerabat dalem lainnya atau

dapat juga penari umum yang memenuhi persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan.

Grebeg Pasa

Grebek ini diadakan untuk merayakan hari Raya Idul Fitri 1 Syawal. Acara ini berlangsung setelah

melakukan salat Ied. Prosesi acaranya sama dengan Grebeg Mulud yaitu para abdi dalem mengarak

Gunungan dari Keraton ke Mesjid Agung untuk didoakan oleh ulama keraton kemudian dibagikan kepada

masyarakat pengunjung.

Syawalan

Syawalan mulai diadakan satu hari setelah hari Raya Idul Fitri dan berlangsung di Taman Satwa Taru

Jurug di tepi Bengawan Solo. Pada puncak acara yaitu "Larung Getek Jaka Tingkir" diadakan pembagian

ketupat pada masyarakat pengunjung. Pada acara syawalan juga diadakan berbagai macam pertunjukan

kesenian tradisional.

Grebeg Besar

Berlangsung pada hari Idul Adha (tanggal 10 Besar). Upacara sama dengan prosesi Gunungan pada

Grebeg Pasa dan Grebeg Mulud.

Solo Batik Carnival

Karnaval Batik Solo atau Solo Batik Carnival adalah sebuah even tahunan yang diadakan oleh pemerintah

Kota Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta

karnaval akan membuat kostum karnaval dengan tema-tema yang di tentukan. Para peserta akan

mengenakan kostumnya sendiri dan berjalan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi. Karnaval

ini diadakan setiap tahun pada bulan Juni sejak tahun 2008.

Solo Batik Fashion

Demikian pula Solo Batik Fashion adalah sebuah peragaan busana batik tahunan yang diselenggarakan

oleh pemerintah di tempat-tempat terbuka supaya dapat dinikmati oleh segenap warga Solo. Peragaan

batik ini diadakan setiap tahun pada bulan Juli sejak tahun 2009.

Wisata kuliner

Page 17: Kota Surakarta

Solo terkenal dengan banyaknya jajanan kuliner tradisional. Beberapa makanan khas Surakarta antara

lain: nasi liwet, nasi timlo (racikansoun, jamur kuping, wortel, kacang kapri, kembang gayam / sosis

jawa dan terakhir disiram kuah timlo), nasi gudeg (lebih manis daripada gudeg Yogyakarta), nasi gudeg

cakar (gudeg dengan cakar ayam), pecel ndesa (bayam, kacang panjang, tauge dan kenikir yang direbus

dan ditambah sambel pecel yang terbuat dari wijen dan disantap dengan nasi merah), cabuk

rambak (ketupat yang diiris tipis-tipis dan diberi bumbu di atas setiap potongan ketupatnya kemudian

ditambah karak sebagai pelengkap), bestik Solo (bestik namun dengan kuah serupa dengan kuah semur,

dan mengandung mustard jawa yang diolah sendiri), selat Solo, bakso Solo, srabi

Solo, intip, tengkleng,bakpia Balong, roti mandarin toko kue Orion, sate buntel (sate daging kambing yang

dagingnya dicincang dan dibuat satu adonan besar lalu dimasak), sate kere (bahannya bukan berasal dari

daging namun dari tempe gembus, yaitu ampas tahu yang direbus)

Beberapa minuman khas Surakarta antara lain: wedang asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan,

wedang dawet gempol pleret(gempol terbuat dari sejenis tepung beras, sedangkan pleret terbuat dari

ketan dan gula merah), jamu beras kencur, yaitu jamu kesehatan yang berbeda dari jamu yang lain karena

rasanya yang manis, dll. Sementara itu, koridor Gladag setiap malam diubah menjadi pusat jajanan

terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo (Gladang Langen Bogan)

Arsitektur dan peninggalan sejarah

Karena sejarahnya, terdapat banyak bangunan bersejarah di Surakarta, mulai dari bangunan ibadah,

bangunan umum, keraton, hingga bangunan militer. Selain Keraton Surakarta (dibangun 1675) dan Pura

Mangkunagaran (dibangun 1757), terdapat pula Benteng Vastenburg peninggalan Belanda, dan Loji

Gandrung yang saat ini digunakan sebagai kediaman Walikota Surakarta. Sebelumnya, bangunan

peninggalan Kolonial yang sampai saat ini masih utuh kondisinya ini selain digunakan sebagi tempat

kediaman pejabat pemerintah Belanda, juga sering digunakan untuk dansa-dansi gaya Eropa dan

bangsawan Jawa, sehingga disebut sebagai “Gandrung”

Page 18: Kota Surakarta

Pada tahun 1997 telah didata 70 peninggalan sejarah di Solo yang meliputi tempat bersejarah, rumah

tradisional, bangunan kolonial, tempat ibadah, pintu gerbang, monumen, furnitur jalan, dan taman kota.

Lansekap kota Solo juga dikenal karena tidak memiliki bangunan pencakar langit. Namun sejak 2010, di

Solo terdapat sebuah apartemen pencakar langit, yaitu Solo Paragon.

Museum dan perpustakaan

Museum batik yang terlengkap di Indonesia, yaitu House of Danar Hadi, dan museum tertua di Indonesia,

yaitu Museum Radya Pustaka, terletak di jalan protokol Slamet Riyadi, Surakarta. Museum Radya Pustaka

yang dibangun pada tanggal 28 Oktober 1980 oleh Kanjeng Adipati Sosrodiningrat IV, Pepatih Dalem pada

masa pemerintahan Paku Buwono IX dan Paku Buwono X, memiliki artefak-artefak kuno kebudayaan

Jawa dan bertempat di kompleks Taman Wisata Budaya Sriwedari. Selain itu ada pula Museum Keraton

Surakarta (Museum Sasana Pustaka), Museum Pura Mangkunegaran (Museum Rekso Pustaka), Museum

Pers, Museum Sangiran, dan Museum Lukis Dullah.

Selain museum, terdapat pula sebuah situs budaya bernama Balai Sudjatmoko. Bangunan ini adalah

rumah Sudjatmoko yang di dalamnya masih bisa dilihat karya-karya dan peninggalan Sudjatmoko baik

dalam bentuk buku, kaca mata, toga, dan foto-foto asli dokumenter koleksi pribadi keluarga Sudjatmoko.

Balai Sudjatmoko difungsikan oleh pengelolanya sebagai pusat apresiasi baik pementasan, pertunjukan,

pameran, bedah buku dan sarasehan. Para seniman juga diberi kesempatan luas untuk memanfaatkan

Balai Sudjatmoko untuk melakukan apresiasi seni dalam bentuk pameran baik pameran lukisan, patung,

kriya sampai dengan pameran pendidikan. Di samping itu, Balai ini juga dapat dijadikan sebagai alternatif

wahana pembelajaran bagi orang non seni.

BUDAYA

Page 19: Kota Surakarta

Surakarta dikenal sebagai salah satu inti kebudayaan Jawa karena secara tradisional merupakan

salah satu pusat politik dan pengembangan tradisi Jawa. Kemakmuran wilayah ini sejak abad ke-19

mendorong berkembangnya berbagai literatur berbahasa Jawa, tarian, seni boga, busana, arsitektur,

dan bermacam-macam ekspresi budaya lainnya. Orang mengetahui adanya "persaingan" kultural

antara Surakarta dan Yogyakarta, sehingga melahirkan apa yang dikenal sebagai "gaya Surakarta"

dan "gaya Yogyakarta" di bidang busana, gerak tarian, seni tatah kulit (wayang), pengolahan batik,

gamelan, dan sebagainya.

BAHASA

Bahasa yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa Surakarta dialek Mataraman (Jawa

Tengahan) dengan varian Surakarta. Dialek Mataraman/Jawa Tengahan juga dituturkan di

daerah Yogyakarta, Magelang timur, Semarang, Pati, Madiun, hingga sebagian besar Kediri.

Meskipun demikian, varian lokal Surakarta ini dikenal sebagai "varian halus" karena penggunaan

kata-kata krama yang meluas dalam percakapan sehari-hari, lebih luas daripada yang digunakan di

tempat lain. Bahasa Jawa varian Surakarta digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan

internasional, seperti di Suriname). Beberapa kata juga mengalami spesifikasi, seperti pengucapan

kata "inggih" ("ya" bentuk krama) yang penuh (/iŋgɪh/), berbeda dari beberapa varian lain yang

melafalkannya "injih" (/iŋdʒɪh/), seperti di Yogyakarta dan Magelang. Dalam banyak hal, varian

Surakarta lebih mendekati varian Madiun-Kediri, daripada varian wilayah Jawa Tengahan lainnya.

Walaupun dalam kesehariannya masyarakat Solo menggunakan bahasa nasional bahasa Indonesia,

namun sejak kepemimpinan wali kota Joko Widodo maka bahasa Jawa mulai digalakkan kembali

penggunaannya di tempat-tempat umum, termasuk pada plang nama-nama jalan dan nama-nama

instansi pemerintahan dan bisnis swasta.

Solo juga berperan dalam pembentukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional Indonesia. Pada

tahun 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun Sumpah Pemuda, diselenggarakanKongres

Bahasa Indonesia I di Solo, Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan

Page 20: Kota Surakarta

terkemuka pada saat itu, seperti Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat, Prof. Dr. Poerbatjaraka, dan Ki

Hajar Dewantara.[47] Dalam kongres tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar

artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan tersebut, antara lain:

mengganti Ejaan van Ophuysen,

mendirikan Institut Bahasa Indonesia, dan

menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.

Pernikahan adat

Pernikahan adat Surakarta juga memiliki ciri-ciri yang khusus, mulai dari lamaran, persiapan

pernikahan, hingga upacara siraman dan midodaren.

Tarian

Solo memiliki beberapa tarian daerah seperti Bedhaya (Ketawang, Dorodasih, Sukoharjo, dll.) dan

Srimpi (Gandakusuma dan Sangupati). Tarian ini masih dilestarikan di lingkungan Keraton Solo.

Tarian seperti Bedhaya Ketawang secara resmi hanya ditarikan sekali dalam setahun untuk

menghormati Sri Susuhunan Pakoe Boewono sebagai pemimpin Kota Surakarta.

Batik

Batik adalah kain dengan corak atau motif tertentu yang dihasilkan dari bahan malam khusus (wax)

yang dituliskan atau di cap pada kain tersebut, meskipun kini sudah banyak kain batik yang dibuat

dengan proses cetak. Solo memiliki banyak corak batik khas, seperti Sidomukti dan Sidoluruh.

Beberapa usaha batik terkenal adalah Batik Keris, Batik Danarhadi, dan Batik Semar. Sementara

untuk kalangan menengah dapat mengunjungi pusat perdagangan batik di kota ini berada di Pasar

Klewer, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC), atau Ria Batik. Selain itu di

kecamatanLaweyan juga terdapat Kampung batik Laweyan, yaitu kawasan sentra industri batik yang

sudah ada sejak zaman kerajaan Pajang tahun 1546. Kampun batik lainnya yang terkenal untuk para

turis adalah Kampung Batik Kauman. Produk-produk batik Kampung Kauman dibuat menggunakan

bahan sutra alam dan sutra tenun, katun jenis premisima dan prima, rayon. Keunikan yang

ditawarkan kepada para wisatawan adalah kemudahan transaksi sambil melihat-lihat rumah produksi

tempat berlangsungnya kegiatan membatik. Artinya, pengunjung memiliki kesempatan luas untuk

Page 21: Kota Surakarta

mengetahui secara langsung proses pembuatan batik bahkan untuk mencoba sendiri mempraktekkan

kegiatan membatik

Batik Solo memiliki ciri pengolahan yang khas: warna kecoklatan (sogan) yang mengisi ruang bebas

warna, berbeda dari gaya Yogya yang ruang bebas warnanya lebih cerah. Pemilihan warna

cenderung gelap, mengikuti kecenderungan batik pedalaman. Jenis bahan batik bermacam-macam,

mulai dari sutra hingga katun, dan cara pengerjaannya pun beraneka macam, mulai dari batik

tulis hingga batik cap

Setiap tahunnya Solo juga mengadakan Karnaval Batik Solo dan mulai tahun 2010 pemerintah kota

Solo mengoperasikan bus yang bercorak batik bernama Batik Solo Trans.

Surakarta dalam budaya populer

Sungai Bengawan Solo menjadi inspirasi dari lagu yang diciptakan oleh Gesang pada tahun 1940-an.

Lagu ini menjadi populer di negara-negara di Asia. Selain itu, sungai ini pun telah menjadi judul tiga

film, yaitu dua film berjudul "Bengawan Solo" tahun 1949 dan 1971, serta satu film berjudul Di Tepi

Bengawan Solo (1951). Film-film lain yang mengambil tema Solo antara lain adalah:Putri Solo (1953)

dan Bermalam di Solo (1962).