KORIOKARSINOMA

16
KORIOKARSINOMA March 29, 2010 BAB I PENDAHULUAN Neoplasia trofoblas gestasional (GTN), mencakup spektrum Penyakit dengan berbagai potensi neoplastik dan merupakan salah satu penyakit keganasan padat yang langka pada manusia yang dapat disembuhkan bahkan saat sudah tersebar secara luas. Alasan untuk keberhasilan ini yaitu suatu penanda sensitif, beta-human chorionic gonadotropin (β-hCG), dan kepekaan terhadap berbagai agen dan kemoterapi modalitas lain seperti pembedahan dan radiasi. Penyakit trofoblastik gestasional (GTD) bisa jinak atau ganas. Secara histologis diklasifikasikan ke dalam mola hidatidosa, mola invasif (chorioadenoma destruens), koriokarsinoma, dan site plasenta trofoblastik tumor (PSTT). Mereka yang menyerang secara lokal atau metastasis secara kolektif dikenal sebagai neoplasia trofoblas gestasional (GTN). Mola hidatidosa adalah bentuk paling umum GTN. Sementara mola invasif dan koriokarsinoma adalah ganas, bentuk Molahidatidosa dapat bersifat ganas atau jinak. Pada tahun 1983, WHO, kelompok ilmiah pada penyakit trofoblas gestasional menerbitkan rekomendasi spesifik mengenai 1. Kks obgyn RSUD Djoelham Lusy Indranita-unmal

Transcript of KORIOKARSINOMA

Page 1: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

BAB I

PENDAHULUAN

Neoplasia trofoblas gestasional (GTN), mencakup spektrum Penyakit dengan berbagai

potensi neoplastik dan merupakan salah satu penyakit keganasan padat yang langka pada

manusia yang dapat disembuhkan bahkan saat sudah tersebar secara luas. Alasan untuk

keberhasilan ini yaitu suatu penanda sensitif, beta-human chorionic gonadotropin (β-hCG), dan

kepekaan terhadap berbagai agen dan kemoterapi modalitas lain seperti pembedahan dan

radiasi. Penyakit trofoblastik gestasional (GTD) bisa jinak atau ganas.

Secara histologis diklasifikasikan ke dalam mola hidatidosa, mola invasif

(chorioadenoma destruens), koriokarsinoma, dan site plasenta trofoblastik tumor (PSTT).

Mereka yang menyerang secara lokal atau metastasis secara kolektif dikenal sebagai neoplasia

trofoblas gestasional (GTN). Mola hidatidosa adalah bentuk paling umum GTN. Sementara mola

invasif dan koriokarsinoma adalah ganas, bentuk Molahidatidosa dapat bersifat ganas atau

jinak.

Pada tahun 1983, WHO, kelompok ilmiah pada penyakit trofoblas gestasional menerbitkan

rekomendasi spesifik mengenai terminologi definisi, klasifikasi, dan stadium dari penyakit

trofoblastik. Pada dasarnya, penyakit trofoblas gestasional dapat dibagi ke mola hidatidosa dan

tumor trofoblastik gestasional. Istilah neoplasia trofoblas gestasional tidak lagi digunakan

karena mola invasif tidak sebetulnya suatu neoplasia.

Koriokarsinoma adalah suatu bentuk kanker yang tumbuh cepat yang terjadi dalam

rahim wanita (rahim). Merupakan sel yang abnormal dalam jaringan yang biasanya menjadi

plasenta, organ yang berkembang selama kehamilan untuk memberi makan janin.

1.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 2: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

Koriokarsinoma adalahsuatu bentuk dari PTG yang sifatnya ganas. Koriokarsinoma merupakan

kanker pada manusia yang seringkali dapat diatasi dengan pemberian kemoterapi dan tidak

jarang pasiennya dapat sembuh sekalipun penyakitnya sudah menyebar secara

luas.Koriokarsinoma dapat tumbuh dari berbagai bentuk konsepsi baik kehamilan normal

aterm, abortus, KET, kematian intrauterin, dan mola hidatidosa. Peluang terjadinya

koriokarsinoma pascamola sekitar 1000 kali lebih besar dari pada sesudah suatu kehamilan

normal.

2.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 3: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Definisi

Tumor ganas yang berasal dari jaringan yang mengandung trofoblas, seperti: lapisan

trofoblas ovum yang sedang tumbuh, vili dari plasenta, gelembung mola, dan emboli sel-sel

trofoblas dimanapun di dalam tubuh. Keganasan yang terjadi paskakehamilan mola atau non

mola, ditandai dengan adanya sel sito dan sel sinsitiotrofoblas yang atipik, tanpa vili korialis di

uterus atau jaringan lain.

II.2 Epidemiologi

Koriokarsinoma sangat jarang di amerika serikat dimana insidensnya hanya 1:40.000

kehamilan, tetapi dapat juga tinggi sekitar 1:114 di sebagian Asia. Koriokarsinoma telah

dilaporkan sebanyak 1 dalam 500-600 di India, ke 1 dari 50.000 kehamilan di Meksiko,

Paraguay, dan Sweden.Usia Insiden koriokarsinoma meningkat dengan usia dan 5-15 kali lebih

tinggi pada wanita 40 tahun dan lebih tua daripada yang lebih muda.

II.3 Etiologi

Penyebab dari koriokarsinoma belum diketahui secara pasti.Koriokarsinoma merupakan

suatu trofoblas normal yang cenderung menjadi invasif dan menyebabkan erosi pada pembuluh

darah yang berlebihan. Metastase sering terjadi lebih dini dan biasanya sering melalui

pembuluh darah, jarang melalui getah bening. Tempat metastase yang paling sering adalah

pada paru-paru dan kemudian vagina. Padabeberapa kasus metastase dapat terjadi pada vulva,

ovarium, hepar, ginjal, dan otak.

3.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 4: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

II.4 Patofisiologi

Koriokarsinoma adalah merupakan tumor ganas yang dapat timbul dari jaringan

trofoblastik beberapa minggu sampai beberapa tahun setelah semua jenis kehamilan.

walaupun 50% pasien yang mengenai koriokarsinoma mempunyai kehamilan mola sebelumnya,

25% mengenai penyakit setelah jangka nornal kehamilan. aborsi, atau kehamilan ektopik.

Koriokarsinoma trofoblastik menginvasi dinding uterus, menyebabkan kerusakan pada jaringan

rahim, nekrosis, dan perdarahan. Tumor ini sering bermetastasis dan biasanya secara

hematogen menyebar ke paru-paru, vagina, pelvis, otak, hati, usus, dan ginjal. Koriokarsinoma

adalah aneuploid dan dapat heterozigot tergantung pada jenis kehamilan dari mana

koriokarsinoma muncul. Jika mola hidatidosa mendahului koriokarsinoma, kromosom berasal

dari paternal. Kromosom maternal dan paternal hadir jika suatu istilah koriokarsinoma

mendahului kehamilan. Dari koriokarsinoma, 50% adalah didahului dengan molahidatidosa,

25% oleh aborsi, 3% oleh kehamilan ektopik, dan yang lain 22% dengan jangka penuh

kehamilan.

II.5 Gambaran Klinis

Sebagian besar kasus koriokarsinoma didiagnosis ketika kadar hCG serum meningkat

tinggi atau pasien yang diamati setelah diagnosa mola hidatidosa. Jika metastasis telah ada,

tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan penyakit metastasis, seperti hemoptisis,

sakit perut, hematuria, dan gejala neurologis, telah ada. Perdarahan yang tidak teratur setelah

berakhirnya suatu kehamilan dan dimana terdapat subinvolusio uteri, juga pendarahan dapat

terus menerus atau intermitten dengan pendarahan mendadak dan terkadang masif. Pada

pemeriksaan ginekologis ditemukan uterus membesar dan lembek.Lesi metastase di vagina

atau organ lain. Pemeriksaan fisis pada pasien dengan koriokarsinoma telah memiliki tand-

tanda metastase termasukn pembesaran uterus, masa pada vagina, dan tanda-tanda

neurologis.

4.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 5: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

II.6 Diagnosis

Penegakan diagnosis didasarkan atas :

Kriteria HBEs dari Acosta Sison yg berarti ;

H = having expelled a product of conception

B = bleeding.

Es = enlargement and softness of the uterus.

Maksud criteria Acosta Sison diatas adalah : pada semua wanita yg pernah mengeluarkan hasil

kehamilan, apapun jenisnya, kemudian mengalami perdarahan pervaginam, yg disertai dengan

adanya subinvolusi uterus, maka wanita itu patut dicurigai menderita koriokarsinoma.

a) Anamnesis

Perdarahan yang terus menerus setelah evakuasi mola/kehamilan sebelumnya

Bila terjadi perforasi uterus, ditemukan adanya keluhan nyeri perut.

Bila ada lesi metastasis, maka dapat ditemukan gejala hemoptoe, melena, sakit kepala,

kejang dan hemiplegia.

b) Pemeriksaan fisis

Uterus besar dan ireguler

Dapat terlihat adanya lesi metastasis di vagina/organ lain.

Ditemukan kista lutein bilateral yang persisten.

c) Pemeriksaan penunjang

Ditemukan kadar β-hCG yang menetap atau meninggi , sebaiknya dilakukan

pemeriksaan kadar T3,T4 dan TSH sehubungan dengan penyulit tirotoksikosis.

5.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 6: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

USG Uterus tampak massa kompleks disertai neovaskularisasi, terkadang gambaran USG

dapat menunjukkan adanya ancaman perforasi atau adanya perforasi pada uterus.

Pada foto toraks dapat terlihat adanya lesi metastasis ke paru-paru.

USG pelvis, hati dan ginjal untuk melihat adanya metastasis.

Bila ada metastasis di hati maka dapat ditemukan gangguan fungsi hati

CT-Scan kepala bila ada indikasi kelainan saraf.

Pemeriksaan PA : gambaran PA menunjukkan adanya sel-sel trofoblas yg atipik, tanpa

vili khorealis, disertai hemoragi dan nekrosis.

II.7 Stadium

Stadium I : Bila proses masih terbatas di uterus.

Stadium II : Bila sudah ada metastase ke pelvis dan vagina.

Stadium III : Bila sudah ada metastase ke paru-paru.

6.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 7: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

Stadium IV : Bila sudah ada metastase ke otak, hati, saluran pencernaan dan ginjal.

Penanganan penyakit trofoblast ganas tergantung stadium dan hasil scoring (risiko rendah,

sedang dan tinggi) Berdasarkan penentuan stadium diatas, maka stadium I dianggap sebagai

kelompok risiko rendah, dan stadium 4 sebagai risiko tinggi.Stadium II dan III ditentukan apakah

tergolongrisiko rendah, sedang dan berat berdasarkan skoring. Untuk menghitung apakah

penderita tergolong risiko rendah, sedang atau tinggi.Lihat tabel scoring dibawah ini :

FIGO Risk Factor Scores (Skor Faktor Risiko FIGO) diukur sbb:

a. Age

- < 40 years: score 0

- > 40 years: score 1

b. Antecedent pregnancy

- mole: score 0

- Abortion: score 1

- Term: score 2

c. Interval months from index pregnancy

- <4: score 0

- 4-6: score 1

- 7-12: score 2

- > 13: score 4

d. Pretreatment serum hCG (lU/mL)

- < 1000: score 0

- 1000-10.000: score 1

- > 10.000-100.000: score 2

- > 100.000: score 4

e. Largest tumour size (including uterus)

- 3-4 cm: score 1

- > 5 cm: score 2

7.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 8: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

f. Site of metastases

- Lung: score 0

- spleen/kidney: score 1

- gastrointestinal tract: score 2

- Brain/liver: score 4

g. Number of metastases (identified)

- 0: score 0

- 1-4: score 1

- 5-8: score 2

- > 8: score 4

h. Previous failed chemotherapy

- single drug: score 2

- two or more drugs: score 4

FIGO: International Federation on Gynecology and Obstetrics

< 4 = risiko rendah

5-7 = risiko sedang

>8 = risiko tinggi

Ienis koriokarsinoma terbagi menjadi villosum dan non villosum. Jenis yg terganas adalah yg

nonvillosum.

II.8 Gambaran Histologis

Pemeriksaan histology tumor merupakan adanya sheets (lembaran) atau foci (titik

pusat/poin) trofoblas dengan background (latar belakang) hemorrhage (perdarahan) dan

nekrosis (kematian sel) namun tidak disertai vili.

8.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 9: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

II.9 Diagnosis Banding

Diferensial diagnosis akan bergantung pada apakah atau tidak metastasis telah terjadi

dan pada organ apa.Kehamilan Intrauterine yang normal perlu dikecualikan jika kadar hCG

serum mulai meningkat pada pasien yang diamati setelah evakuasi dari mola hidatidosa.

II.10 Penatalaksanaan

1. kemoterapi diberikan atas indikasi :

Besar uterus dibawah 14minggu

Tidak ada tanda-tanda ancaman perforasi atau perforasi

Wanita muda dengan paritas (kelahiran) rendah, atau yg masih menginginkan anak

Protocol terapi disesuaikan menurutskor factor resiko FIGO

Contoh obat-obat kemoterapi : methotrexat, actinomycin D, etoposid, oncovin dsb

2. Operasi :

Operasi bukanlah terapi utaman dari koriokarsinoma, melainkan hanya tindakan adjuvant. Pada

prinsipnya , fungsi reproduksi haruslah dipertahankan. Namun bila bersifat life saving, maka

operasi tidak dapat dihindari.

a. Histerektomi dibagi oleh Soper menjadi histerektomi primer (bila dilakukan sebelum

pemberian kemoterapi) dan histerektomi sekunder (bila kemoterapi pertama dianggap

gagal). Histerektomi dilakukan berdasarkan :

Indikasi absolute :

Perdarahn pervagina yg tidak terkontrol dengan obat

9.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 10: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

Perforasi uterus, terutama jika disertai acute abdomen

Indikasi relative

Kegagalan kemoterapi

Ancaman perforasi uterus berdasarkan gambaran USG

Uterus lebih besar dari 14 minggu

Jumlah anak cukup.

b. Reseksi parsial uterus

Dilakukan jika massa tumor di uterus tidak terlalu besar, soliter, jelas berkapsul dan

penderita masih menginginkan fungsi reproduksinya.

c. Ekstirpasi pada metastasis vulva atau vagina

Teknik yg umum dilakukan adalah dengan membuat pullstring ligation pada dasar

tangkai, lalu memotong tangkai diatas ikatan tadi. Teknik ini efektif pada tangkaiyg tidak

terlalu besar namun sukar dilakukan pada metastase vagina yg berdasar lebar.

d. Lobektomi atau kraniotomi

Dilakukan jika telah bermetastase ke paru-paru dan otak yg resisten terhadap

kemoterapi.

3. Radiasi

setelah diagnosis ditegakkan, whole brain irradiation dengan dosis 3000cGy haruslah segera

diberikan dalam 10x fraksi.

II.11 Prognosis

Tiga sampai empat decade yg lalu, wanita dengan koriokarsinoma hamper selalu diikuti

kematian, apalagi jika disertai dengan metastase jauh dan multiple, seperti ke otak dan

hepar.

Saat ini di Negara-negara maju, 90% kasus koriokarsinoma dapat diobati secara tuntas.

10.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 11: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

BAB III

KESIMPULAN

Koriokarsinoma adalah Tumor ganas yang berasal dari jaringan yang mengandung

trofoblas. Usia Insiden koriokarsinoma meningkat dengan usia dan 5-15 kali lebih tinggi pada

wanita 40 tahun dan lebih tua daripada yang lebih muda. Penyebab dari koriokarsinoma belum

diketahui secara pasti.Koriokarsinoma merupakan suatu trofoblas normal yang cenderung

menjadi invasif dan menyebabkan erosi pada pembuluh darah yang berlebihan. Koriokarsinoma

trofoblastik menginvasi dinding uterus, menyebabkan kerusakan pada jaringan rahim, nekrosis,

dan perdarahan. Tumor ini sering bermetastasis dan biasanya secara hematogen menyebar ke

paru-paru, vagina, pelvis, otak, hati, usus, dan ginjal.

Jika metastasis telah ada, tanda-tanda dan gejala yang berhubungan dengan penyakit

metastasis, seperti hemoptisis, sakit perut, hematuria, dan gejala neurologis, telah ada.

Perdarahan yang tidak teratur setelah berakhirnya suatu kehamilan dan dimana terdapat

subinvolusio uteri, juga pendarahan dapat terus menerus atau intermitten dengan pendarahan

mendadak dan terkadang masif. Diagnosis dapat ditegakkan dari anamnesa yg didapatkan

keluhan pendarahan sampai keluhan dari metastase organ lain, pemeriksaan fisik dapat

ditemukan uterus yg membesar, lesi divagina karna metastase ataupu kista lutein bilateral. Dari

pemeriksaan penunjang dilakukan pengukuran kadar β-HCG yg meningkat, pemeriksaan TSH

bila ada penyulit tirotoksikosis, foto toraks, USG ginjal, hati untuk melihat adanya metastase,

serta USG uterus tampak massa yg neovaskuler, dan pemeriksaan PA.

11.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal

Page 12: KORIOKARSINOMA

koriokarsinoma March 29, 2010

Penatalaksanaan dapat dilakukan dengan kemoterapi dengan beberapa indikasi, dapat

juga dengan cara operasi bila fungsi reproduksi tidak dapat dipertahankan lagi, atau dengan

cara radiasi. Prognosis penyakit koriokarsinoma Saat ini di Negara-negara maju, 90% kasus

koriokarsinoma dapat diobati secara tuntas.

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar rustam, synopsis obstetri,edisi 2, EGC.jakarta.1998

2. Sastrawinata R. sulaeman, obstetric patologi, bagian obgyn dan ginekologi

FK Universitas Padjadjaran.bandung.

3. http://www.hmole-chorio.org.uk

http://en.wikipedia.org/wiki/Choriocarcinoma

http://www.cancer.gov/Templates/db_alpha.aspx?CdrID=46753

http://drrushdanoor.tripod.com/id17.html

4. http://www.korek-obgin.blogspot.com/2010/03/penyakit-trofoblas-

ganas.html

5. http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/001496.htm

12.Kks obgyn RSUD DjoelhamLusy Indranita-unmal