FONOLOGI BAHASA ARAB (Tinjauan Deskriptif Fonem Bahasa Arab)
KORELASI PENGUASAAN KALIGRAFI (KHAT ARAB) DENGAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1554/1/Usman...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
260 -
download
1
Transcript of KORELASI PENGUASAAN KALIGRAFI (KHAT ARAB) DENGAN ...etheses.uinmataram.ac.id/1554/1/Usman...
i
KORELASI PENGUASAAN KALIGRAFI (KHAT ARAB) DENGAN
KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
DARUL MUHAJIRIN PUTRA PRAYA LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2016-2017
Oleh
USMAN
NIM.15.1.13.2.113
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
ii
KORELASI PENGUASAAN KALIGRAFI (KHAT ARAB) DENGAN
KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
DARUL MUHAJIRIN PUTRA PRAYA LOMBOK TENGAH TAHUN
PELAJARAN 2016-2017
Oleh
USMAN
NIM.15.1.13.2.113
SKRIPSI
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram untuk
melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S1) Bahasa
Arab
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
2017
iii
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
Gedung B Lantai I Kampus II UIN Mataram Jln Gajah Mada Jempong - Mataram
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING
Skripsi Usman, NIM. 15.1.13.2.113 yang berjudul “Korelasi Penguasaan
Kaligrafi (Khat Arab) Dengan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas
VII MTs Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016-
2017” telah diperiksa dan memenuhi syarat serta disetujui untuk di-munaqasyah-
kan.
Disetujui pada tanggal, 28 - 12 - 2017
Dibawah Bimbingan:
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd Muhammad Nurman, M.Pd
NIP. 197807032007101003 NIP. 197512312009121001
iv
NOTA DINAS
Hal : Munaqasyah
Mataram, 28 Desember 2017
Kepada
Yth. Rektor UIN Mataram
di-
Mataram
Asssalamu‟alaikum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbng dan
pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Usman, NIM
151.132113 yang berjudul “Korelasi Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab)
Dengan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Darul
Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016-2017” telah
memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasah skripsi Fakultas
Tarbiah dan Keguruan UIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu‟alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
Dr. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd Muhammad Nurman, M.Pd
NIP. 197807032007101003 NIP. 197512312009121001
vi
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Korelasi Penguasaan kaligrafi (Khat Arab) Dengan
Keterampilan Menulis bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Darul Muhajirin Putra
Praya Tahun Pelajaran 2016/2017” yang diajukan oleh Usman, NIM.
15.1.13.2.113, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram telah dimunaqasahkan pada hari jum‟at tanggal 21 Desember 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan.
Dewan Munaqasah:
1. Ketua Sidang : Dr. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd
Pembimbing I NIP. 197807032007101003
2. Sekertaris Sidang : Muhammad Nurman, M.Pd
Pembimbing II NIP. 197512312009121001
3. Penguji I :
NIP.
4. Penguji II :
NIP.
Mengetahui,
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram
Dr. Hj. Lubna, M.Pd
NIP. 1968123119993032008
vii
MOTTO
“sesungguhnya Allah SWT maha Indah menyukai
Keindahan”.1
Tetapi Allah menjadikan kamu 'cinta' kepada keimanan dan
menjadikan keimanan itu indah di dalam hatimu (QS. Al-Hujurat: 7).2
1 https://mubhar.wordpress.com 2 Al-Qur’an Al Kalimah “Tafsir, Perkata, Tajwid”, (Surakarta: Pustaka Al Hanan, 2016), h.
516.
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini ku persembahkan untuk:
1. Allah „Azza Wajalla
2. Kedua orang tuanku tercinta yang selalu eksis mendo‟akanku dengan
sepenuh jiwa dan raga serta kasih sayangnya untukku.
3. Kepada guru tercinta TGH.M.Najmuddin Makmun, TGH.Drs M.Usman
Najmuddin, TGH.M.Zainuri Najmuddin, SH.MH, Ust.Abdul Bari
Najmuddin, M.Ag, Bapak Humaidi Najmuddin BSc, pak Akhyar Ramli,
A.Md, pak Najmuddin, M.Si.
4. Sahabat-sahabatku M.Sukri, Hafifudin, Rabiatul Adawiyah, Novia Sri
Rahayu, Emi, Khairul Anam, M.Watoni, Udi Wahyudi semuanya (geng
Bowon), Ade Tirta Wijaya, Zainul Mujtahidin, dan M. Heriadi. Terima
kasih telah membuatku banyak belajar.
5. Adikku tercinta Moh.Alimudin yang sering membuatku geram namun
mengajariku arti kesabaran. dia yang menjadi alasanku tetap berjuang
menemukan kebaikan dan memberiku dukungan.
6. Semua orang yang disampingku yang membuatku tersenyum dan
menangis.
7. Buat Almamaterku Tercinta.
ix
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim…..
Alhamdulillahi robbil „alamiin, segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam
yang telah menganugerahkan nikmat kepada kita sekalian sehingga kita masih
mengenyam yang namanya nikmat Islam hingga sampai saat sekarang ini.
Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan keharibaan Rasulullah
tercinta Nabi Muhammad SAW, yang telah mengorbankan banyak harta dan raga
demi tegaknya agama Islam sehingga bisa sampai kepada kita sekalian‟
Dalam penyusunan proposal ini Peneliti menyadari bahwa dalam
penelitian proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, peneliti
mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat konstruktif (membangun) dari
semua pihak. Dengan selesainya penyusunan proposal ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti
menyampaikan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag. Selaku Rektor UIN Mataram.
2. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Tarbiah dan
Keguruan UIN Mataram.
3. Bapak Dr. H. Dedy Wahyudin, MA selaku ketua jurusan Pendidikan
bahasa Arab.
4. Bapak Dr. S. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd selaku pembimbing I dan
Bapak Muhammad Nurman, M.Pd selaku pembimbing II yang telah
banyak memberikan bimbingan dan masukan kepada peneliti dengan
kesabaran sehingga Proposal ini bisa terselesaikan.
x
5. Bapak/Ibu Dosen FTK UIN Mataram khususnya Dosen Pendidikan
Bahasa Arab, yang telah mengajarkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan. Semoga ilmu yang telah diajarkan dapat bermanfa‟at
bagi peneliti, masyarakat dan bangsa.
6. Kepada Orang Tua dan Wali peneliti yang selalu berdo.a dan
memberikan motivasi yang sangat luar biasa yang tidak dapat
diucapkan dengan kata-kata.
7. Bapak Riskan Ashari S.Pd, M.SI selaku kepala MTs Darul Muhajirin
Putra Praya Lombok Tengah.
8. Terima kasih juga kepada semua teman-teman yang telah ikut
berpartisifasi membantu proses penyusunan proposal ini, baik secara
moral maupun moril. Semoga Tuhan yang diatas sana membalasnya
dengan balasan yang sepantasnya.
Sekali lagi terima kasih kepada semua pihak yang telah berjasa membantu
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal ini meskipun pada hakikatnya
masih banyak kekuarangan dan jauh dari kata sempurna. Sekian yang dapat kami
sampaikan semoga proposal penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak dan
semoga Allah SWT, meridhoinya. Amin.
Mataram, 26 Desember 2017
Usman
NIM. 15.1.13.2.113
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................................. iii
HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................................. v
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. vi
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... x
DAFTAR TABEL................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
ABSTRAK .......................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan dan Batasan Masalah ................................................................... 5
1. Rumusan Masalah ................................................................................. 5
2. Batasan Masalah.................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................... 6
1. Tujuan Penelitian .................................................................................. 6
2. Manfaat Penelitian ................................................................................ 6
a. Manfaat Teoritis .............................................................................. 6
b. Manfaat Praktis ............................................................................... 7
D. Telaah pustaka ............................................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN .................... 11
xii
A. Kajian Teori
1. Kaligrafi Arab ..................................................................................... 11
a. Pengertian Kaligrafi ...................................................................... 11
b. Asal Usul Kaligrafi ....................................................................... 12
c. Dasar Pembelajaran Kaligrafi ....................................................... 13
d. Macam-macam Keterampilan kaligrafi......................................... 15
e. Teknik Dasar Pembelajaran Kaligrafi ........................................... 24
f. Memotong Kalam dan Memilih Pena ........................................... 25
g. Hal-hal Yang Penting Dalam Pembelajaran Kaligrafi .................. 28
2. Keterampilan Menulis ......................................................................... 29
a. Pengertian Keterampilan Menulis ................................................. 29
b. Strategi Pembelajaran Menulis .........................................................
B. Kerangka Fikir .......................................................................................... 26
C. Hipotesis Penelitian ................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian................................................................ 28
1. Pendekatan Penelitian ......................................................................... 28
2. Jenis Penelitian .................................................................................... 29
B. Populasi dan Sampel ................................................................................. 31
1. Populasi Penelitian .............................................................................. 31
2. Sampel/Teknik Sampling .................................................................... 31
C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 33
D. Desain Penelitian ....................................................................................... 33
E. Instrumen/ Alat dan Bahan Penelitian....................................................... 35
F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36
1. Metode Tes .......................................................................................... 36
a. Tes Kaligrafi.................................................................................. 37
2. Metode Observasi................................................................................ 40
3. Metode Wawancara ............................................................................. 40
4. Teknik Dokumentasi ........................................................................... 41
G. Teknik Analisis data .................................................................................. 41
1. Uji Validitas ........................................................................................ 42
2. Uji Realiabilitas ................................................................................... 43
3. Analisis Data ....................................................................................... 44
BAB IV PELAKSANNAN PENELITIAN ........................................................ 47
A. Validitas Instrumen ................................................................................... 47
1. Validitas Tes Instrumen ...................................................................... 47
xiii
2. Reliabilitas Instrumen ......................................................................... 50
B. Pengumpulan dan Penyajian Data ............................................................. 53
1. Pengumpulan Data .............................................................................. 53
a. Pengumpulan Data Dengan Observasi .......................................... 53
b. Pengumpulan Data Tes ................................................................. 54
c. Pengumpulan Data Dengan Dokumentasi .................................... 54
d. Pengumpulan Data Dengan Wawancara ....................................... 54
2. Penyajian Data .................................................................................... 55
a. Data Tes Hasil Penguasaan Kaligrafi ............................................ 55
b. Data Tes hasil Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa ........... 59
C. Analisis Data ............................................................................................. 62
1. Mengajukan Hipotesis Alternatif ........................................................ 63
2. Menyusun Tabel Kerja ........................................................................ 63
3. Uji Hipotesis........................................................................................ 64
D. Menarik Kesimpulan Dari Hasil Analisis ................................................. 65
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 67
A. Gambar Umum Sekolah ............................................................................ 67
1. Sejarah Pondok Pesantren Darul Muhajirin Praya
2. Letak Geografis MTs Darul Muhajirin Putra Praya ............................ 69
3. Keadaan Guru MTs Darul Muhajirin Putra Praya .............................. 69
4. Keadaan Siswa MTs Darul Muhajirin Putra Praya ............................. 70
5. Keadaan Sarana dan Prasarana............................................................ 71
6. Struktur Organisasi MTs Darul Muhajirin Putra Praya ...................... 74
B. Pembahasan
BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 78
A. Kesimpulan ............................................................................................... 78
B. Saran-Saran ............................................................................................... 79
Daftar Pustaka ..................................................................................................... 80
LAMPIRAN ......................................................................................................... 82
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Penguasaan Kaligrafi .............................
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Keterampilan Menulis Bahasa Arab
Siswa .......................................................................................................
Tabel 3,3
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 46
Tabel 4.1 Uji Validitas Butir Instrumen Penguasaan Kaligrafi ............................ 48
Tabel 4.2 Uji Validitas Butir Instrumen Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa
............................................................................................................. 49
Tabel 4.3 Data Tes Penguasaan Kaligrafi ............................................................. 55
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Variabel Penguasaan Kaligrafi ............................ 57
Tabel 4.5 Data Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa ........................... 59
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Variabel Keterampilan Menulis Bahasa Arab
Siswa ................................................................................................... 61
Tabel 4.7 Tabel Kerja Variabel Penguasaan Kaligrafi (X) dan Keterampilan
Menulis Bahasa Arab Siswa (Y) ......................................................... 63
Tabel 4.8 Interval Korelasi Penguasaan Kaligrafi Dengan Keterampilan Menulis
Bahasa Arab Siswa .............................................................................. 66
Tabel 5.1 Keadaan Siswa Di MTs Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah
Tahun Pelajaran 2016/2017................................................................. 71
Tabel 5.2 Keadaan Sarana Dan Prasarana MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017 ..................................... 72
Gambar 4.1 Grafik Histogram Penguasaan Kaligrafi ........................................... 58
Gambar 4.2 Grafik Histogram Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa.......... 62
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Format Tes ...................................................................................... 84
Lampiran 2. Uji Validitas Instrumen ......................................................................
Lampiran 3. Uji Reliabilitas Instrumen ...................................................................
Lampiran 4. Pedoman Dokumentasi .......................................................................
Lampiran 5. Soal-Soal Tes Kaligrafi ......................................................................
Lampiran 6. Soal-Soal Tes Bahasa Arab ................................................................
Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian UIN Mataram .....................................................
Lampiran 8. Kartu Konsultasi .................................................................................
xvi
KORELASI BELAJAR KALIGRAFI (KHAT ARAB) DENGAN
KETERAMPILAN MENULIS BAHASA ARAB SISWA KELAS VII MTs
DARUL MUHAJIRIN PUTRA PRAYA LOMBOK TENGAH
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Pembimbing 1 Dr. H. Ali Jadid Al Idrus, M.Pd
Pembimbing II Muhammad Nurman, M.Pd
ABSTRAK
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan
penguasaan kaligrafi (khat arab) dengan keterampilan menulis bahasa arab siswa
kelas VII MTs Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun pelajaran
2016/2017. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui
hubungan penguasaan kaligrafi (khat arab) dengan keterampilan menulis bahasa
arab siswa kelas VII MTs Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun
pelajaran 2016/2017. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII A dan VII B MTs
Darul Muhajirin Putra Praya dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berjumlah 25 siswa.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
ex post facto, dengan objek penelitian adalah siswa kelas VII A MTs Darul
Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah tahun Pelajaran 2016/2017. Metode
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode tes.
Sedangkan metode analisis data digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan rumus koefisien korelasi product moment.
Berdasarkan hasil analisis data dalam penelitian ini, diperoleh 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
sebesar 0,989, selanjutnya nilai tersebut dikonsultasikan dengan nilai 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙
product momen pada taraf signifikansi 5% dengan N= 25 diperoleh nilai sebesar
0,396. Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau
0,98> 0,396, maka hasil analisis data dalam penelitian ini dinyatakan signifikan.
Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima. Kesimpulan yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah ada hubungan penguasaan kaligrafi (khat Arab) dengan
keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VII MTs Darul Muhajirin Putra
Praya Lombok Tengah Tahun pelajaran 2016/2017.
Kata kunci : Kaligrafi (Khat Arab) dan Keterampilan Menulis Bahasa Arab.
xvii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi umat islam penguasaan terhadap bahasa Arab adalah sangat
penting karena bahasa Arab terkait langsung dengan agama, dimana ajaran
agama Islam umumnya menggunakan bahasa Arab disamping Al-Qur‟an
dan Al-Hadits yang merupakan pedoman hidup dan rujukan syari‟at
tertulis dalam bahasa Arab, begitu pula dengan kitab-kitab agama yang
ditulis dalam bahasa Arab. Karena itu untuk dapat mengerti dan
memahaminya dibutuhkan penguasaan bahasa Arab yang memadai/
mengetahui Imla‟ (dikte) dan khath (kaligrafi), yang mempelajari kaidah-
kaidah.
Seni kaligrafi Islam atau yang lebih dikenal dengan nama „seni
khat‟3 merupakan khazanah tertua yang masih dimiliki oleh umat Islam.
Perkembangan Islam yang terbesar diseluruh pelosok dunia menyebabkan
beragam pendapat dikemukakan tentang siapa yang mula-mula
menciptakan kaligrafi. Para pembawa berita berkebangsaan Arab mencatat
bahwa Nabi Adam AS adalah orang yang pertama kali mengenal kaligrafi,
pengetahuan itu datang dari Allah SWT sendiri melalui wahyu.4 Agaknya
inilah yang dimaksud: “Allah mengajarkan Adam tentang semua nama,”
seperti yang diterangkan dalam Al-Qur‟an surah Al-Baqarah, ayat 31.
3 D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3.
4 D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam (Jakarta:Amzah, 2016), h. 5.
2
“dan Dia mengajarkan kepada Adam Nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada Para Malaikat lalu
berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu
mamang benar orang-orang yang benar!"(QS. Al-Baqarah, Ayat 31),5
Para pakar sejarah mengatakan dahulu 300 tahun sebelum
wafatnya nabi Adam menulis di atas lempengan tanah yang selanjutnya
dibakar dan menjadi tembikar. Setelah bumi dilanda banjir bandang pada
zaman nabi Nuh AS dan air sudah surut,6 setiap bangsa atau kelompok
turunan mendapatkan tembikar bertuliskan tulisan tersebut. Dari sini
pulalah lahir anggapan bahwa setiap bangsa telah punya tulisannya
masing-masing.
Dalam sejarah Islam, kaligrafi menjadi faktor penting karena selain
sanggup mempersaudarakan umat muslim dalam rasa dan bahasa
keindahan. Juga secara dahsyat dapat memanifestasikan dirinya pada
seluruh pemikiran seni Islam yang berwujud lukisan-lukisan yang diikuti
oleh pameran-pameran atau pertunjukan yang meluas. Banyak istilah yang
menjabarkan tentang kaligrafi. Seperti menurut Yaqut Al-Mushta‟shimi,
kaligrafer kenamaan priode Turki Utsmani, menyebut bahwa kaligrafi
merupakan ilmu hitung ruhaniyah (bersifat ruhani) yang tampak dengan
alat jasmani. Ubaidillah Ibn Abbas menyebut kaligrafi sebagai “lisanul
5 Al-Qur,an dan Terjemahan Dijital
6 Kisah Banjir Besar Nabi Nuh selengkapnya dipaparkan dalam Surah Hud/ 11: 25-29.
Penjelasan singkat menegaskan bahwasanya kaum nabi Nuh melanggar apa yang telah
diperintahkan oleh nabi Nuh AS, sehingga Allah SWT memberikan azab berupa angin topan yang
kencang serta hujan badai dan air yang keluar dari tanah.
3
yadd” alias lidahnya tangan, karena dengan kaligrafilah tangan dapat
“berbicara”,7 menyampaikan sebuah ungkap an yang ditulis lewat media.
Adapun tujuan pembelajaran khat adalah agar para pelajarterampil
menulis huruf-huruf dan kalimat Arab dengan benar dan indah.8 Jadi
kaligrafi mengajarkan ilmu yang mengerjakan tata cara penulisan huruf-
huruf Arab dengan benar sesuai kaidah. Hal ini sebagaimana definisi
kaligrafi yang dijelaskan oleh Syekh Syamsudin Al-Afkani dalam kitabnya
“irsyad Al-Qasyid” sebagaimana di nukil oleh Didin Sirojuddin A.R.
sebagai berikut
Artinya: “khat/kaligrafi adalah suatu ilmu yang memperkenalkan
bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan cara-cara merangkainya
menjadi sebuah tulisan yang tersusun; atau apa pun yang ditulis di atas
garis, bagaimana cara menulisnya, menentukan mana yang tidak perlu
ditulis, mengubah ejaan yang perlu diubah, dan menentukan cara
bagaimana untuk mengubahnya.9
Kaligrafi dan menulis merupakan kegiatan berbahasa melalui
tulisan, dalam pembelajaran menulis di kelasa, menulis sangat berkaitan
dengan mata pelajaran seni kaligrafi. Dalam pelajaran kaligrafi di kelas
siswa belajar mengenal huruf-huruf hijaiyah dari huruf alif ( ا ) sampai
huruf ya‟ ( ي ), dalam menyampaikannya siswa juga harus mengetahui
cara menulikan nama-nama huruf tersebut.
Menurut Ustaz Razzaq yang dikutip oleh Didin Sirojuddin AR
dalam bukunya bahwa seni kaligrafi merupakan bagian dari keterampilan
menulis, yang membedakan bentuk-bentuk zukhrufah (hiasan) ataupun
7 D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam (Jakarta:Amzah, 2016), h. 3. 8 Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 153. 9 D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam (Jakarta:Amzah, 2016), h. 1.
4
model Thugara yang lazim dibuat para kaligrafer ahli dunia.10
Menurut
pakar lain mengatakan bahwa keterampilan itu ada beberapa hal
keterampilan yang perlu diperhatikan, keterampilan-keterampilan tersebut
terdiri dari keterampilan-keterampilan dasar (basic skill) dan keterampilan-
keterampilan terintegrasi (integrated skill).11
Kemahiran menulis (maharah al-kittabah/ writing skill) adalah
kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran,
mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada
aspek yang kompleks yaitu mengarang. Adapun keterampilan menulis
dalam pelajaran bahasa Arab menycakup tiga kategori yang tak
terpisahkan, yaitu imlak (al-imla‟), kaligrafi (al-khat), dan mengarang (al-
insya‟). Imlak (al-imla‟) merupakan kategori menulis yang menekankan
rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat;12
kaligrafi
(khat) merupakan kategori menulis yang tidak hanya menekankan
rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat, tetapi juga
menyentuh aspek-aspek estetika (al-jamal);13
sedangkan mengarang (al-
insya‟) merupakan kategori menulis yang berorientasi kepada
pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan, perasaan, dan sebagainya
10
Ibid, h. 14. 11
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2009),
h.140. 12
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 151. 13
Ibid, h. 153.
5
ke dalam bahasa tulisan, bukan visualisasi bentuk atau rufa huruf , kata,
atau kalimat saja.14
Dari uraian di atas penulis dapat memahami bahwasanya selain
kaligrafi memiliki hubungan yang sangat erat dengan keterampilan
menulis, kaligrafi juga merupakan bagian dari keterampilan menulis
bahasa Arab yang membedakan bentuk-bentuk zukhrufah (hiasan),
menerapkan kaidah-kaidah penulisan bahasa Arab dan menjadi dasar
pokok penulisan dalam meningkatkan keterampilan menulis bahasa Arab.
B. Rumusan Masalah Dan Batasan Masalah
1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka peneliti perlu
merumuskan masalah untuk selanjutnya dibahas dalam penelitian ini
yaitu: Apakah terdapat hubungan penguasaan kaligrafi (khat Arab)
dengan keterampilan menulis siswa kelas VII MTs Darul Muhajirin
Putra Praya” ?
2. Batasan Masalah
Agar masalah dalam penelitian ini terfokus dan tidak
menyimpang dari apa yang diteliti, penelitian ini dibatasi pada masalah
sebagai berikut:
a. Peneliti ini bertempat di MTs Darul Muhajirin Putra Praya kelas
VII A Tahun Pelajaran 2016/2017.
14 Ibid, h. 163.
6
b. Objek penelitian yang diteliti adalah Hubungan Penguasaan
Kaligrafi (Khat Arab) Dengan Keterampilan Menulis Pada Siswa
Kelas VII A MTs Darul Muhajirin Putra Praya Tahun Pelajaran
2016/2017.
c. Adakah yang dimaksud dengan kaligrafi
d. Adakah yang dimaksud dengan keterampilan menulis
e. Sedangkan siswa yang dimaksud adalah siswa yang berprestasi
tinggi
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui hubungan
Penguasaan kaligrafi Arab dengan keterampilan menulis bahasa Arab
pada siswa kelas VII MTs Darul Muhajirin Putra Praya Lombok
Tengah tahun pelajaran 2016/2017.
2. Manfaat Penelitian
Mengenai manfaat penelitian dalam hal ini di bagi menjadi dua
bagian yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
a. Manfaat Teoritis
1) Dapat bermanfaat bagi ilmuan dan guru dalam rangka
mengembangkan pemikiran yang diharapkan dapat
memperkaya khazanah ilmu pengetahuan.
7
2) Memberi sumbangan pemikiran bahwa pentingnya kaligrafi
sebagai salah satu materi pendorong mengetahi kaidah-kaidah
penulisan bahasa Arab dan sebagai bahan kelengkapan
wawasan ilmu pengetahuan dan keterampilan bagi peneliti.
b. Manfaat Praktis
1) Dapat bermanfaat bagi guru dalam meningkatkan keterampilan
para siswa dalam berkomunikasi bahasa Arab, memberikan
ransangan kepada peneliti lainnya dan dapat dijadikan pedoman
dalam melakukan penelitian yang lebih luas dan mendalam
terutama yang tidak terjangkau dalam penelitian ini.
2) Sebagai dasar pertimbangan bagi kepala sekolah dalam
mengambil langkah-langkah kebijakan dalam mengetahui
kebutuhan studi bagi siswa baik berupa fasilitas pendidikan
maupun layanan lainnya yang menunjang keberhasilan belajar
dan meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah.
D. Telaah pustaka
Telaah pustaka adalah penelusuran terhadap studi atau karya-karya
terdahulu yang terkait untuk menghindari plagiasi dan duplikasi untuk
menjamin orisinal dari skripsi itu sendiri. Sebagaimana yang dijelaskan
dalam pedoman penulisan skripsi IAIN Mataram bahwa telaah pustaka
dilakukan untuk menjelaskan posisi penelitian yang sedang dilaksanakan
(state of affairs) diantara hasil-hasil penelitian dan buku-buku terdahulu
yang bertopik senada (prior research on the topic). Tujuannya adalah
8
untuk menegaskan kebaruan, orisinalitas, dan urgensi penelitian bagi
pengembangan keilmuan terkait. Jadi, pustaka yang ditelaah harus
memiliki signifikasi dan relevansi dengan fokus penelitian.15
Berikut ini ada beberapa skripsi lain yang dipaparkan yang senada
sebagai sumber perbandingan dalam melihat penelitian yang berkaitan
dengan korelasi kaligrafi (Khat Arab) dalam meningkatkan keterampilan
menulis bahasa Arab adalah sebagi berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Dedi Musthofa dengan judul “Urgensi
Pembelajaran Seni Kaligrafi (Khat) Dalam Melatih Kemahiran
Menulis Bahasa Arab Kelas I Di Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung
Depok Sleman Tahun Ajaran 2012/2013.16
Berdasarkan dari judul tersebut, Dedi musthofa memfokuskan
kajian penelitian yang merumuskan tiga hal yaitu: bagaimana
pelaksanaan pembelajaran Kaligrafi di kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah
Sultan Agung, bagaimana kendala/kesulitan dalam proses
pembelajaran kaligrafi di Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung dan
bagaimana urgensi pembelajaran kaligrafi dalam melatih kemahiran
menulis bahasa Arab kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Dedi Musthofa, siswa
mengetahui urgensi seni kaligrafi dan dilatih dengan cara penulisan
kaligrafi sesuai dengan kaidah penulisan kaligrafi Arab.
15 IAIN Mataram, Pedoman Penulisan Skripsi (Mataram: 2015), h. 19.
16 Dedi Musthofa, “Urgensi Pembelajaran Seni Kaligrafi (Khat) Dalam Melatih
Kemahiran Menulis Bahasa Arab Kelas I Di Madrasah Ibtidaiyah Sultan Agung Depok Sleman “
(skripsi, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013).
9
Pada penelitian ini peneliti juga meneliti tentang Penguasaan
seni kaligrafi seperti halnya telah diteliti oleh Dedi Musthofa
dalampenelitiannya. Namun perbedaannya yaitu penelitian yang
dilakukan oleh Dedi Musthofa lebih mengedepankan pelatihan seni
kaligrafi sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti mengedepankan
hubungan kaligrafi dengan kemahiran menulis bahasa Arab.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Ilham Berlian dengan judul: peran
lembaga kaligrafi Al-Qur‟an (LEMKA) dalam dakwah melalui seni
kaligrafi Islam.17
Berangkat dari judul tersebut, Ilham Berlian memfokuskan
kajian penelitian yang merumuskan tiga hal yaitu: bagaimana peran
lembaga kaligrafi Al-Qur‟an (LEMKA) dalam makna fungsi,
bagaimana peran lembaga kaligrafi Al-Qur‟an (LEMKA) dalam makna
tugas dan bagaimana peran lembaga kaligrafi Al-Qur‟an (LEMKA)
dalam makna status.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ilhsm Berlian,
siswa mengetahui cara penulisan kaligrafi Arab. Sama halnya dengan
penelitian yang dilakukan oleh Ilhsm Berlian, peneliti juga meneliti
tentang cara penulisan kaligrafi Arab untuk kemahiran menulis bahasa
Arab.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Dian permatasari dengan judul
“Kaligrafi Dalam Estetika Islam Menurut Isma‟il Raji Al-Faruqi”.18
17
Ilham Berlian, “Peran Lembaga Kaligrafi Al-Qur‟an (Lemka) Dalam Dakwah Melalui
Seni Kaligrafi Islam” (Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2011).
10
Berangkat dari judul tersebut, Dian permatasari memfokuskan
kajian penelitian yang dirumuskan satu hal yaitu: bagaimana kaligrafi
dalam estetika islam menurut Isma‟il Raji al-Faruqi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dian Permatasari
sama-sama meneliti tentang keterampilan menulis kaligrafi Arab,
tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh Dian Permatasari lebih
condong ke penulisan kaligrafi saja. Sedangkan, penelitian yang
fokuskan oleh peneliti keterampilan menulis teks Arab dengan
penguasaan penulisan kaligrafi Arab.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Hariyani dengan judul “peran
ekstrakurikuler (kaligrafi Al-Qur‟an) dalam meningkatkan
keterampilan menulis Al-Qur‟an di MI Fathurrahman Jeringo Kec.
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat tahun pelajaran 2014/2015”.19
Berangkat dari judul tersebut, Hariyani memfokuskan kajian
penelitian yang dirumuskan dua hal yaitu: Bagaimanakah peran
ekstrakurikuler (kaligrafi Al-Qur‟an) dalam meningkatkan
keterampilan menulis Al-Qur‟an di MI Fathurrahman dan Apakah
kendala-kendala yang dihadapi pembina ekstrakurikuler (kaligrafi Al-
Qur‟an) dalam meningkatkan keterampilan menulis Al- Qur‟an di MI
Fathurrahman.
18
Dian Permatasari, Kaligrafi Dalam Estetika Islam Menurut Isma‟il Raji al-Faruqi
(Skripsi,UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2015). 19 Hariyani, Peran Ekstrakurikuler (Kaligrafi Al-Qur‟an) Dalam Meningkatkan
Keterampilan Menulis Al-Qur‟an Di MI Fathurrahman Jeringo Kec. Gunungsari Kabupaten
Lombok Barat tahun pelajaran” (Skripsi, IAIN Mataram: Mataram, 2015).
11
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hariyani sama-
sama meneliti tentang menulis kaligrafi Al-Qur‟an tetapi dalam
penelitian yang dilakukan oleh Hariyani lebih memfokuskan kendala-
kendala yang di alami dalam penulisanya. Sedangkan, penelitian yang
fokuskan oleh peneliti keterampilan menulis teks Arab dengan
penguasaan penulisan kaligrafi Arab.
12
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teoritis
1. Kaligrafi Arab
a. Pengertian Kaligrafi (Khat Arab)
Kata kaligrafi berasal dari bahasa Inggris yang
disederhanakan (calligraphy), diambil dari bahasa Latin, yaitu
“kallos” yang berarti indah dan kata “grafh” yang berarti tulisan
atau aksara. Arti keseluruhan kata kaligrafi berarti suatu
kepandaian menulis elok atau tulisan elok. Sehubungan dengan itu,
kata khatulistiwa diambil dari kata berbahasa Arab, yaitu khathth
al-istiwa yang artinya garis yang melintang elok membelah bumi
menjadi dua bagian yang indah.20
Definisi yang lebih lengkap tentang ahli ini di kemukakan
oleh Syekh Syamsuddin Al-Akfani didalam kitabnya, Irsyad Al-
Qashid, bab “Hasr Al-„Ulum” sebagai berikut.
المفردة، الحروف صىر منه تتعرف علم وهى
في منهب يكتب مب أو خطب، تركيبهب وكيفيت وأوضبعهب،
يبدل مب وإبدال يكتب، ال ومب يكتب أن سبيله كيف و السطىر،
. يبدل وبمبذا الهجبء في منهب
Artinya: “khath (kaligrafi) adalah suatu ilmu yang
memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-
letaknya, dan cara-cara merangkainya menjadi sebuah
tulisan yang tersusun; atau apa pun yang ditulis di atas
20 D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam, (Jakarta:Amzah, 2016), h. 1.
13
garis, bagaimana cara menulisnya, menentukan mana
yang tidak perlu ditulis, mengubah ejaan yang perlu
diubah, dan menentukan cara bagaimana untuk
mengubahnya.21
Selanjutnya menurut Yakut Al-Mushta‟shimi, kaligrafer
kenamaan dimasa Sultan Turki Usmani (ottonom) sebagaimana
diuraikan oleh Naji Zaynuddin dalam kitabnya Mushawar Al-
Khath Al-Aroby yang dikutip oleh Sirojuddin A.R menjelaskan
bahwa22
:
الخط هندسة روحانية ظهرت بآلة جسمانية
Artinya: “kaligrafi adalah seni arsitektur rohan yang lahir melalui
perangkat kebendaan.23
Kaligrafi (al-khath) atau disebut juga tahsin al-khath
(membaguskan tulisan) adalah kategori menulis yang tidak hanya
menekankan rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan
kalimat, tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika (al-jamal).
Maka tujuan pembelajaran khath adalah agar para pelajar terampil
menulis huruf-huruf dan kalimat arab dengan benar dan indah.24
b. Asal Usul Kaligrafi
Beragam pendapat dikemukakan tentang siapa mula-mula
yang menciptakan kaligrafi. Barangkali cerita-cerita keagamaan
adalah yang paling lambat dijadikan pegangan. Para pembawa
21 Ali Akbar, (Kaedah menulis dan Karta-karya Master Kaligrafi Islam (Jakarta: PT
Pustaka Firdaus, 1995), h. XV. 22
Ibid, h. 4. 23
D. Sirojuddin A.R., Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 3. 24
Ibid, h. 117.
14
berita berkebangsaan Arab mencatat bahwa Nabi Adam AS adalah
orang yang pertama kali mengenal kaligrafi. Pengetahuan itu
datang dari Allah SWT sendiri melalui wahyu.25
Dalam mempelajari kaedah ada dua kaedah yang sangat
erat dan tidak bisa dipisahkan yakni: imlak (imla‟iyah) dan
kaligrafi (khattiyah). Imlak merupakan kategori menulis yang
menekankan rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata dan
kalimat.26
Sedangkan kaligrafi adalah harta simpanan si fakir dan
hiasan sang pangeran. Betapa kerap kaligrafi benar-benar
menambah kejelasan dengan kekuatan mengelokkan tinta.27
c. Dasar Pembelajaran Kaligrafi
Dasar yang dimaksud disini adalah landasan, atau alasan
mengapa perlu belajar kaligrafi. Sehingga dengan alasan tersebut
terasa perlunya menekuni pembelajarannya. Kaligrafi sebagai salah
satu mata pelajaran yang memiliki disiplin ilmu tersendiri.
Menurut Azyumardi Azra, dasar pendidikan islam selain
Al-Qur‟an dan As-sunnah juga nilai-nilai sosial kemasyarakatan
yang tidak bertentangan dengan ajaran-ajaran Al-Qur‟an dan As-
sunnah atas prinsip mendatangkan kemanfaatan dan menjauhkan
kemudharatan bagi manusia.
25
Ibid, h. 5. 26
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 151. 27
Didin Sirojuddin, Disain Pelajaran Kursus Kaligrafi (Jakarta: Lemka, 1997), h. 2.
15
Rasulullah SAW menerima wahyu yang pertama turun, yaitu surah
Al-Alaq ayat 1-5
Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah,Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya. (QS. Al-Alaq (96): 1-5)28
Menurut Didin Sirojuddin AR dalam ayat tersebut
disamping mengandung perintah membaca (iqro‟) juga tersirat
perintah menulis, lebih jelasnya beliau berkata: “yang lebih
mengagumkan bahwa membaca dan menulis merupakan perintah
pertama dan wahyu permulaan Allah SWT yang disampaikan
kepada Nabi Muhammad SAW pada awal kenabiannya.29
Sehubungan dengan itu, alat-alat yang lazim mendapatkan
perhatian dalam peroses pembelajaran kaligrafi seperti pena, tinta,
dan kertas pun mendapat penegasan langsung dari Allah SWT
melalui firmannya dalam Al-Qur‟an:
28 Muinudinillah Basri, Al-Qur‟an “Tafsir, Perkata dan Tajwid” Al-Kalimah The
Wisdom(Surakarta: Pustaka Al-Hanan, 2016), h. 597. 29 Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 4.
16
Artinya: “Nun, perhatikan kalam (pena) dan apa saja yang mereka
tuliskan dengannya” (QS Al-Qalam: 1).30
Kata “nun” ada ulama yang menafsirkan sebagai dawat
(tinta) berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Abu Hatim dari
riwayat Abu Hurairah ra. Menyebutkan bahwa Nabi Muhammad
SAW pernah bersabda:
Artinya: “Allah telah menciptakan nun, yaitu dawat.31
(HR. Abu
Hatim dari Abu Hurairah)
Selain itu dalam hadits riwayat Ibnu Jarir dari Ibnu Abbas ra, Nabi
Muhammad SAW bersabda:
Artinya: “selain Allah SWT menciptakan nun, yaitu dawat, dan
telah menciptakan pula kalam, lantas Dia bertitah,
“Tulislah!” Kalam bertanya, “Ya Rabbi, apa yang
hamba tulis?” Jawab Allah, Tulislah semua yang ada,
sampai hari kiamat.”(Al-Hadits)32
Dua hadits tersebut memberi isyarat nyata bahwa kata nun
dalam ayat (QS. Al-Qalam (68): 1) tidak lain adalah dawat atau
wadah tinta, walaupun banyak ulama lain yang membuat tafsiran
yang tidaksama. Dawat sangat munasabah (cocok) untuk
menghubungkan ingatan kepada kalam atau pena dan tulisan yang
menjadi padanya.
d. Macam-macam Keterampilan Kaligrafi (Al-Khat)
Keterampilan kaligrafi (al-khat) atau disebut juga tahsin al-
khath (membaguskan tulisan) adalah kategori menulis yang tidak
30 Muinudinillah Basri, Al-Qur’an “Tafsir, Perkata dan Tajwid” Al-Kalimah The
Wisdom(Surakarta: Pustaka Al-Hanan, 2016), h. 564. 31
Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 244. 32 Ibid, h. 245.
17
hanya menekankan rupa/postur huruf dalam membentuk kata-kata
dan kalimat, tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika (al-jamal).
Maka tujuan pembelajaran khath adalah agar para pelajar trampil
menulis huruf-huruf dan kalimat arab dengan benar dan indah.
Melihat kepentingannya keterampilan kaligrafi, Salim Afifi (2002:
17) mengatakan bahwa kaligrafi Arab adalah salah satu saran
informasi dan cabang budaya yang bernilai estetika. Sebagai sarana
informasi, kaligrafi digunakan untuk menyampaikan informasi
baik informasi masa lalu maupun masa kini bahkan informasi dari
Tuhan sebagaimana tercantum dalam Al-Qur‟an.33
Tulisan Arab sebenarnya sudah dikenal sebelum
kedatangan Islam. Bentuk tulisan sebagian besar berkembang
setelah kedatangan Islam sejalan dengan tumbuh kembangnya
agama ini. Nama dan gayanya pun sangat banyak, namun setelah
melewati masa yang panjang dan banyak generasi, nama dan gaya
berkembang dewasa ini ada delapan. Nama dan aliran ini
berdasarkan ketentuan seni tulis Arab murni, yaitu: kufi, naskhi,
tsulutsi, faritsi, diwani, diwani jali, dan riq‟i.
1) Khat Kufi
Nama kufi diambil dari nama sebuah bandar yaitu al-
kufah yang terletak di Mesopotamia, karena gaya kufi populer
digunakan disana. Secara umum, ciri-ciri khath kufi adalah
33
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 153.
18
bersegi, tegak, dan bergaris lurus.34
Kufi termasuk gaya tulisan
paling dominan pada zaman dahulu. Tulisan ini dibuat setelah
berdirinya dua kota muslim, yaitu Basrah dan Kufah.
Khat tersebut sangat berkembang disana, sehingga
sampai ada lebih dari 70 macam. Ahli khat yang terkenal
memperindah khat ini adalah Hasyim al-bagdadi dari
Irak.kekhalusan tulisan ini adalah karena mempunyai bentuk
huruf yang profesional dan baku.35
Gambar 1.1 Contoh Khat Qufi
2) Khat Naskhi
Khat ini disebut naskhi karena tulisannya digunakan
untuk menaskahkan atau membukukan Al-Qur‟an dan berbagai
naskah ilmiah sejak kurun pertama Hijrah.36
Walaupun naskhi
tersebut diakarkan ke akhir abad VIII Mashi, tulisan itu tidak
34
Ibid, h. 154. 35
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: Diva
Press, 2012), hal. 125. 36
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 155.
19
menonjol pada banyak bentuk dan sistematika sampai
pengujung abad IX.37
Dikatakan pertama kali menggunakan khat ini adalah
Ali bin Abi Thalib. Tetapi, pendapat yang lebih rajih
menyebutkan bahwa yang menciptakannya adalah Ibnu
Muqillah, sejak abad ke 6 Hijriah, khat tersebut menggantikan
posisi khat kufi dalam penggunaannya. Diantara keistimewaan
khat naskhi adalah adanya harakat dan huruf-hurufnya bisa
dipanjangkan.38
Pendapat lain mengatakan bahwa nama naskhi
diberikan karena perannya menaskahkan yang artinya
menghapuskan atau menggantikan penggunaan khat kufi dalam
penulisan wahyu Allah yaitu Al-Qur‟an. Ciri utama khat naskhi
adalah bentuk kursif, yang bergerak memutar (mudawwar/
rounded) dan mudah dibaca.39
Gambar 1.2 Contoh Khat Naskhi
37
Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 95. 38
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: Diva
Press, 2012), hal. 133. 39
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 155.
20
3) Khat Tsulutsi
Khat tsuluts ini pertama kali dibuat pada abad ke-7 pada
zaman Khalifah Umayyah, tetapi baru dikembangkan pada
akhir abad ke-9.40
Istilah tsuluts memiliki arti 1/3 (sepertiga)
yang dinisbahkan kepada ukuran lebar huruf yaitu menyamai
1/3 mata pena. Pendapat lain mengatakan bahwa asalnya khat
ini ditulis menebal dengan 24 helaian buku kuda. Kemudian
ketika jenis ini ditulis dengan menggunakan 2/3 (dua pertiga)
mata pena, namanya sempat menjadi tsulutsain (2/3),
selanjutnya populer ditulis dengan menggunakan 1/3 dari 24
helai buku kuda. Maka jadilah nama tsukuts (1/3) yaitu 8 helain
buku kuda.41
Tulisan tsuluts lebih bersifat monumental karena
dipakai untuk dekorasi pada pelbagai manuskrip dan inskripsi,
sebagaimana sekarang banyak dipakai untuk menghias tembok-
tembok gedung.42
Gambar 1.3 Contoh Khat Tsulutsi
40
Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: Diva
Press, 2012), hal. 126 . 41 Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 155. 42
Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 93.
21
4) Khat Faritsi (Ta‟liq)
Istilah faritsi atau farsi berasal dari nama daerah, yaitu
persia. Sedangkan, penamaan ta‟liq dikaitkan dengan gaya
tulisanya yang terkesan menggantung. Ta‟liq artinya
menggantung.khat ini memiliki kemiripan dengan khat riq‟ah.
Khat farisi merupakan salah satu keunggulan seni dari
selain orang Arab. Para kritikus berpendapat bahwa khat ini
merupakan turunan dari khat Arab. Beberapa pakar khat ini
diantaranya adalah Sultan Ali al-Mahdi dan Mir „Imad al-
Husniy.43
Daerah ini terkenal dengan budaya seninya yang turun
temurun, termasuk seni menulis. Teradisi seni yang turun
temurun ini kemudian bersentuhan dengan ajaran Islam yang
membawa ajaran wahyu Allah yang tertulis dengan huruf Arab.
Berkembanglah sebuah gaya tulisan yang disebut faritsi. Khat
faritsi adalah sejenis khath yang memiliki postur agak condong
ke sebelah kanan, huruf-hurufnya sering memiliki ketebalan
yang tidak sama secara mencolok, maka diperlukan lebih dari
satu pena dalam penulisannya.44
43 Ulin Nuha, Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab (Jogjakarta: Diva
Press, 2012), hal. 127. 44
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 156.
22
Gambar 1.4 Contoh khat Faritsi
5) Khat Diwani
Kaht diwani diciptakan oleh Ibrahim Munif, penulis
khat pada zaman pemerintahan Turki Usmani. Khat ini dikenal
secara luas setelah negri Konstantinopel ditaklukan oleh Sultan
Usmani, Muhammad Al-Fatih pada tahun 857 Hijrah. Sebutan
diwani diambil dari kata diwan yang di dalam bahasa Indonesia
diistilahkan dengan dewan, kumpulan orang bekerja mengurusi
masalah-masalah kenegaraan.45
Ciri khas khat diwani adalah
lengkungan-lengkungan lentur, posturnya miring ke kiri secara
bersusun dengan corak hias yang menonjol menampakkan
keindahan.46
Gambar 1.5 Contoh Khat Diwani
45
Ibid, h. 157. 46
Ibid, h. 158.
23
6) Khat diwani jali
Khat ini diciptakan oleh Shahla Basya pada zaman
pemerintahan turki Usmani. Khat ini dianggap sebagai
kesinambungan dari khat diwani biasa. Dinamakan jail, yang
berarti jelas, karena terdapat kelainan yang jelas dari segi
bentuk tulisannya. Tujuan penggunaan awalnya ialah untuk
tulisan resmi kenegaraan dan surat-menyurat kepada negara
asing.
Ciri khas khat ini adalah bentuk hurufnya memenuhi
ruang kosong dan dihiasi oleh hiasan di sela-sela setiap huruf
secara padat sehingga membentuk satu ciptaan berupa geometri
yang tersusun indah. Penggunaan tulisan ini sekarang
umumnya sama dengan diwani.
Gambar 1.6 Contoh Khat Diwani Jali
7) Kaht Riq‟i
Khat riq‟i atau riq‟ah adalah khat hasil rekaan orang-
orang Turki pada zaman kekuasaan zaman Turki Utsmani
24
(850H). Khath ini diciptakan awalnya untuk menyeragamkan
tulisan dalam semua urusan resmi kenegaraan. Rika‟ bentuk
jamaknya adalah ruq‟ah yang artinya lembaran daun kecil yang
halus47
, istilah lain riq‟ah dalam bahasa Arab berarti lembaran
kertas yang ditulis. Karena saat itu lembaran-lembaran penting
terutama urusan kenegaraan seperti cetaan-cetaan hasil rapat,
berita, pengumuman, dan sebagainya menggunakan tulisan
riq‟ah, hingga muncullah istilah ini.
Ciri tulisan ini ialah bentuk huruf yang kecil, lebih
cepat dan mudah ditulis, jika dibandingkan dengan khat
nasakah. Khat ini umumnya digunakan dalam tulisan cepat
seperti notula, nota, surat, atau catatan-catatan yang
memerlukan kecepatan.48
Gambar 1.7 Contoh Khat Riq‟ah
47 Didin Sirojuddin, Seni Kaligrafi Islam (Jakarta: Amzah, 2016), h. 102. 48
Acep Hermawan, Metododologi Pembelajaran Bahasa Arab (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2013), h. 160.
25
e. Teknik-teknik Dasar Pembelajaran Kaligrafi
Ada beberapa teknik dasar pemelajaran khath/ kaligrafi
Arab, sebagai tahap awal, bagi pemula ada teknik-teknik sederhana
dalam belajar khath/ kaligrafi. Teknik-teknik tersebut adalah:
1) Menjeplak, yaitu memindahkan tulisan yang sudah ada dengan
menempelkan kertas yang transparan diatas tulisan yang sudah
jadi, lalu tulisan itu diikuti dengan pena yang memiliki ukuran
yang sama. tahap ini dilakukan secara berulang-ulang sampai
benar-benar tulisan itu dapat diikuti.
2) Meniru, yaitu mencontoh tulisan yang sudah ada dengan
memindahnya ke atas alas tulisan lain, bukan dengan
menjeplaknya. Tahap ini juga dilakukan dengan berulang-ulang
sampai benar-benar menyerupai tulisan yang ditiru tersebut.
3) Membuat sendiri, yaitu menciptakan tulisan dengan bekal
kemampuan yang sudah dilatih melalui jiplakan dan peniruan.
Tahap ini merupakan latihan mandiri yang tentu saja lebih sulit
dibandingkan dengan yang pertama dan kedua.
2. Keterampilan menulis
a. Pengertian Keterampilan Menulis
Berbicara tentang keterampilan dimana keterampilan itu
ada empat macam yaitu: keterampilan menyimak (مهارة اإلستما) ,
keterampilan berbicara (مهارة القراءة) keterampilan , (مهارة الكالم) ,
keterampilan menulis (مهارة الكتابة) .
26
Kemahiran menulis (maharah al-kittabah/ writing skill)
adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan
isi pikiran, mulai dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-
kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang.49
Dalam membicarakan keterampilan ada beberapa keterampilan
yang perlu diperhatikan, keterampilan-keterampilan tersebut terdiri
dari keterampilan-keterampilan dasar (basic skill) dan
keterampilan-keterampilan terintegrasi (integrated skill).50
Kemahiran menulis mencakup tiga hal, yaitu membentuk
alfabet, mengeja, menyatakan pikiran-perasaan melalui tulisan
yang lazim disebut mengarang (al-insya‟ at-thriry).
b. Strategi pembelajaran kittabah (menulis)
Pembelajaran menulis terpusat pada tiga hal, yaitu:
Kemampuan menulis dengan tulisan yang benar, memperbaiki
khat, dan kemampuan mengungkapkan pikiran secara jelas dan
detail. Di antara keterampilan-keterampilan berbahasa,
keterampilan menulis adalah keterampilan tertinggi dari empat
keterampilan berbahasa. Menulis merupakan salah satu sarana
berkomunikasi dengan berbahasa antara orang dengan orang
lainnya yang tidak terbatas oleh tempat dan waktu.
Di sini dapat dipahami bahwa proses pembelajaran
keterampilan menulis akan berbeda-beda sesuai dengan metode
49
Ibid, h. 151. 50
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: PT Reneka Cipta, 2009),
h.140.
27
pembelajaran yang digunakan. Apakah menggunakan metode
nahwu wa tarjamah atau menggunakan metode mubasyarah
dan atau metode sam‟iyah syafawiyah. Karena menggunakan
metode nahwu wa tarjamah, pembelajaran menulis bisa
dimulai sejak awal, sedangkan kalau menggunakan metode
mubasyarah atau sam‟iyah syafawiyah guru memulai
pembelajaran dengan keterampilan shautiyah setelah itu
kemudian memulai menulis.51
B. Kerangka Fikir
Peroses pemelajaran bahasa Arab tidak selalu berlangsung dengan
baik dan lancar. Dalam pelaksanaannya sering kita jumpai berbagai
hambatan. Hambatan-hambatan ini disebabkan oleh faktor atau komponen
pendidikan yang ada baik berasal dari guru maupun dari siswa atau
komponen pendidikan lainnya sehingga menyebabkan rendahnya kualitas
penulisan bahasa Arab.
Oleh karena itu, perlu bagi kita sebagai seorang calan kependidikan
untuk menguasai tentang berbagai cara atau pelaksanaan belajar kaligarafi
dalam meningkatkan keterampilan menulis serta mengetahui adakah
korelasi belajar kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa Arab
dengan cara penulisan kaidah bahasa Arab. Jika belajar kaligrafi ada
kaitannya dengan keterampikan menulis tentu siswa akan termotivasi
untuk belajar.
51
Bisri Mustafa Dan Abdul Hamid, Metode dan Strategi Pembelajaran Bahasa Arab
(Malang: Uin Malik Press, 2012), hal, 104.
28
Kaligrafi adalah tulisan indah, merupakan suatu ilmu ukur spiritual
yang memperkenalkan bentuk-bentuk huruf tunggal, letak-letaknya, dan
cara-cara merangkainya menjadi sebuah tulisan yang tersusun menjadikan
tulisan indah jadi untuk terampil dalam menulis huruf-huruf Arab dengan
benar dan elok tentu dengan menguasai gaya penulisan bahasa Arab
dengan kaidah-kaidah penulisan yang benar dan baik. Belajar kaligrafi
merupakan bagian dari keterampilan Bahasa Arab, karena belajar kaligrafi
untuk mengembangkan bakat dan keinginan seorang menjadi seniman atau
membuat keindahan dalam menulis bahasa Arab kehususnya.
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah kebenaranya dan
masih perlu dibuktikan kenyataannya. Hipotesis dapat diterima tapi dapat
juga ditolak, diterima apabila bahan penelitian membenarkan kenyataan
dan ditolak apabila menyangkal atau menolak kenyataan.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: terdapat hubungan
belajar kaligrafi dengan keterampilan menilis bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Darul Muhajirin Putra Praya Tahun Pelajaran 2016/2017.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Pendekatan adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti
dalam suatu penelitian tentang urutan-urutan bagaimana peneliti
dilakukan. Penelitian adalah suatu usaha menacari data yang akan
digunakan untuk menguji hipotesis dan untuk menjawab suatu
persoalan tertentu. Jadi, penelitian merupakan suatu kegiatan
ilmiah mengumpulkan pengetahuan-pengetahuan dari luar sumber-
sumber primer dengan tujuan menemukan prinsip-prinsip umum
dalam mengelola dan menganalisa data secara cermat serta
melukiskan adanya dengan bahan ilmiah yang baik dan
mengadakan percobaan sampel yang diselidiki dengan teknik yang
diteliti dengan sistematis.
Dalam penelitian ilmu sosial dan pendidikan setidaknya
kita mengenal ada dua pendekatan yang mengaruhi proses
penelitian, yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Setiap
pendekatan penelitian memiliki asumsi dasar yang berbeda.
Asumsi dasar yang ada pada penelitian kuantitatif bertolak
belakang dengan penelitian kualitatif. Asumsi dasar inilah yang
30
memengaruhi pada perbedaan dari cara pandang peneliti terhadap
fenomena dan juga proses penelitian secara keseluruhan.52
Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang bersifat atau
memiliki karektristik bahwa datanya dinyatakan dalam bentuk data
statistic yang bentuk angka. Penelitian kuantitatif merupakan
metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
hubungan antar variabel.53
Maka dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode
penelitian kuantitatif karena data yang diperoleh harus dihadapi
dengan angka-angka, serta harus membutuhkan hipotesis karena
data yang harus dijaring adalah menyangkut korelasi belajar
kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa Arab siswa.
Alasan peneliti menggunakan jenis pendekatan kuantitatif
ini adalah untuk mengetahui hubungan Penguasaan Kaligrafi
Dengan Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs
Darul Muhajirin Putra Praya Tahun Pelajaran 2016/2017.
b. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan deskriptif-
kuantitatif. Penelitian ini meneliti tentang hubungan penguasaan
kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VII
52
Bambang Prasetyo & Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada, 2011), h. 24-25. 53
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian “Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”
(Jakarta: Prenada Media Group, 2015), h. 38.
31
MTs Darul Muhajirin Putra Praya Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini mengumpulkan data berupa angka-angka dan nilai-
nilai dengan prosedur statistik, kemudian dijabarkan dan tersusun
sebagai data tertulis,54
yang menunjukkan hubungan antara dua
variabel, yaitu hubungan penguasaan kaligrafi sebagai variabel
bebas (independent variable) dan keterampilan menulis bahasa
Arab sebagai variabel terikat (dependent variable).
Penelitian ini termasuk penelitian expost facto karena
dalam penelitian ini berhubungan dengan variabel yang telah
terjadi dan tidak perlu memberikan perlakuan terhadap variabel
yang diteliti.55
Gay (1987) mengungkapkan bahwa penelitian
korelasional merupakan salah satu penelitian expost facto, karena
penelitian tidak memanipulasi keadaan variabel yang ada dan
langsung mencari keberadaan hubungan dan tingkat hubungan
variabel yang direfleksikan dalam koefesien korelasi.56
Penelitian ini berusaha mengkaji penguasaan kaligrafi
sebagai variabel bebas (X) dengan variabel keterampilan menulis
bahasa Arab sebagai variabel terikat (Y).
54
Sugiono, Metodologi Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D (Bandung: Alpabeta, 2008), h. 15. 55
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kopetensi dan Praktiknya (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), h. 15. 56
Skripsi Ade Destri Deviana, Studi Korelasi Kemampuan Bahasa Arab Mahasiswa PBA
Terhadap Pembelajaran Baca al-Qur‟an Ma‟had al-Jami‟ah (Banjarmasin, IAIN Antarsari
Banjarmasin), h. 54.
32
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif mengenai karaktristik
tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang
ingin dipelajari sifat-sifatnya.57
Definisi lain Populasi adalah
wilayah generasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.58
Berdasarkan pendapat di atas dapat dikatakan bahwa
yang dimaksud dengan populasi adalah keseluruhan objek
penelitian yang akan menjadi sumber pengambilan sampel
penelitian. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas VII
MTs Darul Muhajirin Putra Praya yang berjumlah 96 siswa yaitu
terdiri dari 3 kelas.
2. Sampel/Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah “Merupakan teknik pengambilan
sampel”.59
Pendapat lain juga mendefinisikan bahwa sampling
merupakan subyek yang diambil dari keseluruhan obyek
57
Irzani dan Rifa‟i, Pengantar Statistika Matematika (Yogyakarta: Mandiri Garaffindo
Press, 2009), h. 143. 58
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”
(Bandung: Alpabeta, 2008), h. 117. 59
Sugiyono, Statistic Untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 62.
33
penelitian dalam rangka menghemat dan mempermudah peneliti
dalam melaksanakan penelitian.60
Dari kedua pendapat di atas peneliti dapat memahami
bahwa tekhnik sampling merupakan suatu cara pengambilan
sampel yang subyeknya diambil dari keseluruhan obyek peneliti
untuk mempermudah suatu penelitian.
Untuk menentukan beberapa sampel yang akan diambil,
maka peneliti dapat menggunakan beberapa teknik pengambilan
sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan
menjadi dua yaitu: pertama Probability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota
sampel.61
Kedua Nonprobability Sampling adalah teknik
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan
yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel.62
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti di sini
mengambil sampel penelitian di kelas VII A, karena banyaknya
kelas yang membuat peneliti memfokuskan satu kelas saja.63
Dengan demikian maka peneliti memberi hak yang sama kepada
60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 81. 61
Sugiono, Statistik Untuk Penelitian, h. 63. 62
Ibid, h. 66. 63
Wawancara., Ustad Heri Sarmiono Guru Bidang Studi Seni Kaligrafi/Mulok dipondok
Pesantren Darul Muhajirin Praya.
34
setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi
sampel. Oleh karena itu hak setiap subjek sama, maka peneliti
terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan satu kelas saja untuk
dijadikan sampel.
Peneliti mengambil metode Sampling Area. Dimana
sampling area kelas yang digunakan untuk menentukan sampel bila
objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, untuk
menentukan sampel yang akan dijadikan sumber data, maka
pengambilan sampelnya berdasarkan kelas populasi yang telah
ditetapkan.64
Maka dari pengertian di atas peneliti mengambil
sampel sebagian dari jumlah populasi yang ada, peneliti
memfokuskan sampel dari kelas VII A MTs Darul Muhajirin Putra
Praya yang berjumlah 25 orang siswa.
C. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian yang diajukan oleh peneliti yang berjudul
“korelasi penguasaan kaligrafi (Khat Arab) dalam meningkatkan
keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VII MTs Darul
Muhajirin Putra Praya tahun pelajaran 2016/2017”
D. Desain Penelitian
Desain penelitian memaparkan strategi dalam mengatur
penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan
karektristik variabel dan tujuan penelitian. Menurut Kerlinger (Cooper,
64
Amirul Hadi, Metodologi Penelitian Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h.
203.
35
2008), desain penelitian diklasifikasikan sebagai rencana dan struktur
investigasi yang dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh jawaban
atas pertanyaan penelitian.65
Desain penelitian merupakan semua proses yang diperlukan
dalam merencanakan dan melakukan suatu penelitian, desain dinilai
dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian
yang akan dilakukan dengan merumuskan hipotesis, yang mana
hipotesis tersebut akan diterjemahkan ke dalam fenomena-fenomena
yang akan diamati dan metode atau data apa yang akan diperlukan
untuk menguji hipotesis tersebut sampai pada taraf ini. Penelitia akan
dihadapkan kepada penelitian metode yang akan dicapai yaitu
pendekatan kuantitatif.
Merujuk pada pendapat di atas maka penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif yang menyelidiki dua buah
gejala, hubungan kaligrafi dan keterampilan menulis (maharotul
kitabbah) bahasa Arab.
Gejala tersebut yang dikenal sebagai variabel. Adapun yang
dimaksut dengan variable adalah obyek penelitian atau apa yang
menjadi titik perhatian suatu penelitian.66
Variable terbagi menjadi
beberapa macam yaitu variable yang mempengaruhi atau variable yang
tergantung (dependen variable), ada juga variable bebas.67
65 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian “Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 108. 66
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013), h. 161 67
Margono, Metode Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 82.
36
Pada judul ini, yang menjadi variabel bebasnya adalah
Penguasaan Kaligrafi sedangkan variabel terikatnya adalah
keterampilan menulis bahasa Arab.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.68
Dengan
demikian peneliti menggunakan metode dan instrumen pengumpulan
data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas instrumen penelitian
berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan bertepatan cara-cara yang digunakan
untuk pengumpulan data.69
Pada umumnya suatu penelitian akan berhasil apabila banyak
menggunakan instrument, sebab data yang akan dipergunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis
diperoleh melalui instrument. Instrument merupakan alat atau fasilitas
yang akan dipergunakan olehpeneliti untuk mengumpulkan data
agar mudah untuk mendapatkan hasil yang lebih baik serta cermat
dan supaya mudah diolah.
Jadi menurut pengertian di atas instrumen adalah alat bantu
fasilitas atau sarana perlengkapan untuk mencari data di lapangan
dengan tujuan agar data penelitian tersebut mudah didapatkan dan
menghasilkan data yang lebih baik dan cermat. Ada beberapa macam
68
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”
(Bandung: Alpabeta, 2008), h. 148. 69
Ibid, h. 305
37
instrumen yang digunakan dalam penelitian kuantitatif ini yaitu: Tes,
Dokumentasi, Observasi dan Wawancara.
F. Teknik Pengumpulan Data/ Prosedur Penelitian
Sebelum mengumpulkan data, peneliti dituntut untuk
memahami cara untuk teknik pengumpulan data penelitian.
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, sebagai
sumber, dan berbagai cara.70
Dalam pengumpulan data, penyusun menggunakan metode
sebagai berikut:
1. Metode Tes
Metode tes adalah metode untuk mengetahui seberapa jauh
penguasaan kaligrafi terhadap keterampilan menulis bahasa Arab.
Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian
pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat
yang dimiliki oleh individu atau kelompok.71
Sebelum melakukan
tes ini penulis konsultasikan terlebih dahulu kepada guru bidang
studi Seni Kaligrafi dan Bahasa Arab untuk menjaga validitas dan
realibilitasnya. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan dan
kemampuan para siswa setelah mereka menerima proses belajar-
70
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”
(Bandung: Alpabeta, 2008), h. 193. 71
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru- Karyawan dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfabeta, 2013), h.76.
38
mengajar dari guru selama tertentu.72
Instrumen tes ini dibuat
sendiri oleh penulis dengan materi yang telah diajarkan. Adapun
tesnya terdiri dari 2 macam yaitu tes kaligrafi dan tes keterampilan
meulis bahasa Arab sebagai berikut:
a. Tes Kaligrafi (Khat)
Hasil dari tes kaligrafi diambil untuk mengetahui
penguasaan siswa dengan ilmu seni kaligrafi. Adapun tes
tersebut dilaksanakan dengan secara tertulis.
Isi dari tes ini berkaitan dengan materi yang telah
dipelajari sebelumnya yang diambil dari buku-buku Kaligrafi
yang digunakan oleh guru Kaligrafi.
Adapun kisi-kisi kaligrafi (khat) dan keterampilan menulis
bahasa Arab siswa sebagai berikut:
Tabel 1.3
Kisi-Kisi Tes Kaligrafi (X)
Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi Nomer
Soal
Jumlah
Butir Soal
6.1 Mengenal alat dan
bentuk tulisan
indah Al-qur‟an/
kaligrafi Islam
6.1.1 Siswa dapat
menulis huruf
dengan benar dan
baik
6.1.2 Siswa mampu
menempatkan
3, 4
5
2
1
72
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya (Jakarta:
Bumi Aksara,2003), h. 139.
39
baris huruf
dengan baik dan
benar
6.1.3 Siswa dapat
mengetahui jenis-
jenis khot
(kaligrafi)
1, 2
2
Adapun aspek penilaiannya sebagai berikut :
Tabel 2.3
Aspek Penilaian
No
Aspek Yang Dinilai
Tingkat Capaian Kinerja
1 2 3
1 Kesesuaian kaidah-kaidah Khat
2 Ketepatan menulis jawaban
3 Kejelasan tulisan jawaban
4 Kelancaran menulis huruf Arab
5 Kecermatan menentukan jenis khat
Jumlah Skor:
Berikut ini adalah standarisasi kategori nilai yang penyusun buat
untuk menginterpretasikan hasil rata-rata tes:
Kategori Nilai:
85-100 = sangat Baik
69-84 = baik
40
53-68 = cukup
37-52 = kurang
21-36 = sangat kurang
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa (Y)
Kompetensi Dasar Indikator Kompetensi Nomer Soal Jumlah
Butir Soal
4.1 Mengidentipikasi
arti bunyi kata,
frasa dan kalimat
bahasa Arab yang
diperdengarkan
4.2 Menyalin/tulisan
kembali bunyi
kata, frasa dan
kalimat bahasa
Arab yang
diperdengarkan
3.1.1 siswa dapat
mengartikan bunyi kata
yang di dengarkan
4.2.1 Dapat menulis
kembali kata, frasa
dan kalimat yang
di dengarkan oleh
siswa
4.2.2 Siswa mampu
menangkap bunyi
kata, frasa dan
kalimat yang di
perdengarkan
1
4
3,5
1
1
2
41
2. Metode Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau
cara mengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan
terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.73
Kegiatan tersebut
bisa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala
sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang
kepegawaian yang sedang apat dan sebagainya.
3. Wawancara
Pedoman wawancara ada dua macam yaitu berstruktur dan
tak berstruktur. Yang berstruktur dimaksud adalah jawaban telah
disediakan lebih dahulu, sedangkan responden tinggal memilih di
antara jawaban yang disediakan atau kalau berbeda, jawabannya
tidak terlalu jauh dari yang digunakan atau bisa dikategorikan pada
jawaban yang sudah disediakan. Sedangakan tidak berstruktur
adalah pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan bebas
sehingga memungkinkan responden untuk menjawab sesuai
dengan keinginannya.74
Dalam penelitian ini maka peneliti menggunakan pedoman
wawancara tidak berstruktur yang berarti bahwa peneliti akan
mengajukan pertanyaan bebas kepada responden atau mengenai
tentang data-data penelitian yang diketahuinya. Demikian Semoga
73
Ibid.,h.220. 74
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta,
2008), h. 137-140.
42
data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dianggap valid dan
reliable.
4. Teknik Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.75
Dalam
tehnik dokumentasi ini peneliti akan menggunakan arsip, catatan-
catatan dan semua dokumen yang berkaitan dengan data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun data-data atau informasi
yang akan peneliti cari adalah mengenai keadaan guru, jumlah
siswa, jumlah guru, struktur kelembagaan pondok pesantren,
kegiatan-kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Darul Muhajirin
Praya Lombok Tengah dan lain sebagainya.
Berangkat dari definisi di atas, maka metode ini peneliti
gunakan untuk memperoleh data tentang: (1) Data-data atau
gambaran umum tentang profil pesantren. (2) Keadaan sampel
penelitian. (3) Kondisi geografis dan lain-lain.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan cara menganalisis data
penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk digunakan
dalam penelitian. Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam teknik
analisis data yaitu: jenis analisis data, teknik statistik, rumus, kriteria
75
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2013), h. 274.
43
pengujian hipotesis, dan kemukakan pula apabila menggunakan
program komputer untuk mengolah data (Exsel, dan Minitab).76
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
statistik. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap
variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab
rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis
yang telah diajukan.77
1. Uji Validitas
Untuk mencari hubungan antara belajar kaligrafi (khat Arab)
dengan keterampilan menulis bahasa Arab menggunakan teknik
korelasi product moment.
𝑟ᵪᵪ=𝘕∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
[𝘕∑𝑥² − (∑𝑥)²][𝘕∑𝑦² − ∑𝑦)²]78
Keterangan:
r = koefisien korelasi
N = jumlah keseluruhan data
∑x i= jumlah nilai variabel x
∑y i= jumlah nilai variabel y
∑x ²i = jumlah niali kudrat variabel x
76
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian “Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah”
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 163. 77
Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”
(Bandung: Alpabeta, 2008), h. 207. 78
Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h. 127
44
∑y ²i = jumlah niali kudrat variabel y
∑xᵢyᵢ = jumlah hasil perkalian antara skor x dan y
Adapun dari rumus diatas penulis memilih rumus yang ke-3
Penggunaan rumus yang ketiga ini menguntungkan karena:
Tidak usah mencari (x -𝑧 ) dan (y - ȳ) yang berarti
menambah langkah. Hasil pengurangan (x - 𝑧 ) dan (y - ȳ)
umumnya merupakan bilangan pecahan sehingga walaupun
merupakan bilangan kecil, tapi dituliskan dalam pecahan desimal
yang terdiri dari dua sampai empat angka dibelakang koma.
Dengan rumus ke-3 atau disebut dengan rumus angka kasar, dapat
langsung dihitung dengan kalkulator. Pekerjaannya akan lebih
cepat. Jika menggunakan tabel hanya harus membuat 5 kolom nilai
yaitu X, Y, X2, Y2, dan XY. Bahkan kalau dengan kalkulator
statistik, hanya diperlukan kolom X DAN Y saja.79
2. Uji Realiabelitas
Realiabelitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa
indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat
dipercaya atau diandalkan.80
Untuk menguji realiabilitas
instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan rumus
Alfa dari Cronbach, yaitu:
79
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian “Suatu Pendekatan Praktik” (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2010), h. 314. 80
Dr. Juliansyah Noor, metodologi Penelitian “Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah”, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 130.
45
Realiabilitas Instrumen: 𝑟𝑖 =𝑛
𝑛−1 1 −
∑ 𝑠𝑖²
𝑠𝑠𝑡2 }
Keterangan:
𝑟𝑖 = Koefisien realiabilitas tes
n = Banyaknya butir item yang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstan
∑𝑆𝑖² = jumlah varian skor tiap-tiap butir item
𝑆ᵪ² = varian total
Alasan peneliti menggunakan rumus diatas karena untuk
mengetahui tinggi, sedang, rendahnya setiap skor pada item soal
sehingga dilakukan uji reanilitas dengan menggunakan rumus
tersebut.
3. Analisis Data
Setelah mendapatkan data langkah selanjutnya adalah
menganalisis data tersebut dengan menggunakan tekhnik analisis
yang sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan.
“analisis data merupakan peroses pengolahan, penyajian,
interpretasi dan analisis data yang diperoleh dari lapangan, dengan
tujuan agar dapat disajikan mempunyai makna, sehingga pembaca
dapat mengerahui hasil penelitian kita”.81
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus product
moment:
81
Nanang Margono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data
Sekunder (Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 127-128.
46
𝑟ᵪᵪ=𝑛∑𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥² − (∑𝑥)²][𝘕∑𝑦² − ∑𝑦)²]82
Keterangan:
𝑟𝑋𝑌 = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = Jumlah responden (Populasi)
∑x = Jumlah skor per item
∑y = Jumlah skor total
∑xy = Jumlah hasil kali skor per item dengan skor total
Y = Variabel independen yaitu penguasaan kaligrafi
Y = Variabel dependen yaitu keterampilan menulis bahasa
Arab siswa
Pelaksanaan analisis data dengan menggunakan teknik
tersebut dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan hipotesis nihil (𝐻𝑜)
b. Membuat tabel
c. Memasukkkan data kedalam rumus
d. Menguji signifikansi
e. Menarik kesimpulan
Untuk mengetahui seberapa kuat hubungan antara
penguasaan kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa
Arab dapat menggunakan pedoman tabel interpretasi
koefisien korelasi tersebut:83
82
Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h. 127 83 Sugiono, Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif (2014), h. 257.
47
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Inteval koefisien Tingkat hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
48
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validasi Instrumen
1. Validasi Tes Penelitian
Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-
tingkat kevalidan atau keshahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen
yang valid atau shahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Arikunto berpendapat bahwa “sebuah instrumen dikatakan valid
apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”.84
Suatu Instrumen dikatakan baik, jika instrumen tersebud valid.
Oleh karena itu perlu untuk menguji validitas instrumen. Untuk
mengetahui validitas instrumen dilakukan uji coba instrumen pada
siswa kelas VII A di MTs Darul Muhajirin Putra Praya sebanyak 25
siswa dengan jumlah 5 item soal untuk pelajaran kaligrafi dan 5 item
soal untuk pelajaran keterampilan menulis bahasa Arab.
a. Uji validitas untuk Tes Penguasaan Kaligrafi berikut contoh
perhitungan validitas butir no.1 untuk penguasaan kaligrafi.
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
85
𝑟𝑥𝑦 = 799750−794616
{205600− 204304 }{3128150−3090564}
84
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2006), h.168. 85
Purwanto, Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), h. 127
49
𝑟𝑥𝑦 = 5134
{1296}{37586}
𝑟𝑥𝑦 = 5134
48711456
𝑟𝑥𝑦 = 5134
6979,359283
𝑟𝑥 = 0,7360 Valid
Dari perhitungan uji validitas butir soal no.1 di atas
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 0,7360 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,396 (nilai keritis) ini berarti
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,73>0,39), maka soal no.1 valid. Berikut hasil
perhitungan uji validitas 5 butir instrumen penguasaan
kaligrafi.
Tabel 4.1
Uji Validitas Instrumen Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab)
No Aspek Penilaian 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Keterangan
1 0,73560 Valid
2 0,85925 Valid
3 0,86521 Valid
4 0,84815 Valid
5 0,85892 Valid
b. Uji validitas untuk Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab
Siswa. Berikut contoh perhitungan validitas butir no.1 untuk
keterampilan menulis bahasa Arab.
𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .31990− 452 .(1758 )
{25 .8224− (452)2}{25.125126−(17582)}
50
𝑟𝑥𝑦 = 25 .32024− 437 (1816 )
{25 .7865− 437 2}{25 .133190− 1816 2}
𝑟𝑥𝑦 = 800600−793592
{196625− 190969}{3329750−3297856}
𝑟𝑥𝑦 = 7008
{5656 .31894}
𝑟𝑥𝑦 = 7008
180392464
𝑟𝑥𝑦 = 7008
13431,02617
𝑟𝑥𝑦 = 0,52178
Dari perhitungan uji validitas butir soal no.1 di atas
𝑟ℎ𝑖Õ𝑢𝑛𝑔 = 0,5218 dan 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 = 0,396 (nilai keritis) ini berarti
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 (0,52>0,39), maka soal no.1 valid. Berikut hasil
perhitungan uji validitas 5 butir instrumen keerampilan menulis
bahasa Arab.
Tabel 4.2
Uji Validitas Instrumen Keterampilan Menulis Bahasa
Arab
No Aspek Penilaian 𝒓𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 Keterangan
1 0,73560 Valid
2 0,85925 Valid
3 0,86521 Valid
4 0,84815 Valid
5 0,85892 Valid
51
2. Reliabilitas Tes Penelitian
Untuk mengukur tingkat kepercayaan dan terukurnya instrumen dalam
penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menguji reliabilitas tes dengan
menggunakan rumus alpha, yakni sebagai berikut:
𝑟𝑖= 𝑛
(𝑛−1) 1 −
∑ 𝑠𝑖2
𝑆𝑠𝑡2
Keterangan:
𝑟11 = Koefisien reliabilitas tes
N = Banyaknya butir soalyang dikeluarkan dalam tes
1 = Bilangan konstan
ΣSi2 = Jumlah varian skor dari tiep-tiep butir soal.
St2 = Varian total
Berikut perhitungan reliabilitas tes instrumen dengan
menggunakan rumus-rumus berikut sesuai dengan langkah-langkah
yang sistematis :
a. Perhitungan reliabilitas tes penguasaan kaligrafi Arab.
S𝑖2=
∑𝑋𝑖 2−
(∑𝑋𝑖)2
𝑁
𝑁
= 8224
4522
25
25 =
8224 – 8172,16
25 =
51,84
25 = 2,07
Adapun perhitungan secara detail terlampir.
1) Mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan.
ΣSi2 = Si1
2 + Si2
2 + Si3
2 + Si4
2 + Si5
2
ΣSi2 = 2,07 + 5,94 + 4,79 + 4,72 + 2,32
ΣSi2 = 19,84
52
2) Menghitung varian total dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
S𝑖2=
∑𝑋𝑡 2−
(∑𝑋𝑡)2
𝑁
𝑁
S𝑖2=
125126− (1758 )2
25
25
= 125126 − 123622 ,56
25
= 1503,44
25 = 60,14
3) Menghitung koefisien reliabilitas instrumen dengan
menggunakan rumus alpha, yakni sebagai berikut:
𝑟11 = 𝑛
𝑛−1 1 −
𝛴𝑆ᵪ2
𝑆𝑡2
𝑟11 = 25
25−1 1 −
19,84
60,14
= (1,041) (1 – 0,329)
= (1,041) (0,671)
= 0,698
b. Perhitungan reliabilitas tes keterampilan menulis bahasa
Arab siswa.
4) Mencari (menghitung) varian dari skor item
menggunakan rumus sebagai berikut:
5) Mencari (menghitung) varian dari skor item
menggunakan rumus sebagai berikut:
S𝑖2=
∑𝑋𝑖 2−
(∑𝑋𝑖)2
𝑁
𝑁
53
= 7865
4372
25
25 =
7865 – 7638,76
25 =
226,24
25 = 9,04
Adapun perhitungan secara detail terlampir.
6) Mencari jumlah varian skor item secara keseluruhan.
ΣSi2 = Si1
2 + Si2
2 + Si3
2 + Si4
2 + Si5
2
ΣSi2 = 9,04+11,40+10,39+10,02+5,86
ΣSi2 = 44,71
7) Menghitung varian total dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
S𝑖2=
∑𝑋𝑡 2−
(∑𝑋𝑡)2
𝑁
𝑁
S𝑖2=
133190− (1816 )2
25
25
= 133190 − 131914 ,24
25
= 1275,76
25 = 51,0304
8) Menghitung koefisien reliabilitas instrumen dengan
menggunakan rumus alpha, yakni sebagai berikut:
𝑟11 = 𝑛
𝑛−1 1 −
𝛴𝑆𝑖2
𝑆𝑡2
𝑟11 = 25
25−1 1 −
46,71
51,03
= (1,041) (1 − 0,915)
= (1,041) (0,085)
= 0,088
54
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapatkan hasil
reliabilitas untuk variabel X (Penguasaan Kaligrafi) adalah = 0,69 hal
ini berarti sangat tinggi dan hasil reliabilitas untuk variabel Y
(Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa) adalah = 0,08 yang berarti
realibilitas sangat rendah.
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu teknik yang digunakan
oleh peneliti untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam
penelitian. Data yang dikumpulkan untuk mengetahui Korelasi
Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab) Dengan Keterampilan Menulis
Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Tahun Pelajaran 2016/2017, dengan langkah-langkah sebagai berikut.
a. Pengumpulan Data Dengan Observasi
Pengumpulan data dengan observasi dilakukan saat proses
pembelajaran mulai dari hari jum‟at 22 September 2017 dengan
mengamati secara langsung didalam kelas untuk melihat proses
pembelajaran, serta melihat prilaku siswa selama proses belajar
mengajar berlangsung dan pada saat diluar jam pelajaran.
Observasi juga dilakukan untuk mengetahui letak geografis lokasi
penelitian dan fasilitas yang tersedia untuk belajar.
55
b. Pengumpulan Data Tes
Dalam penelitian tes ini yang digunakan peneliti adalah
pengambilan nilai tes akhir siswa untuk memperoleh data tentang
Korelasi Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab) Dengan Keterampilan
Menulis Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Darul Muhajirin
Putra Praya. Penyebaran angket dilakukan pada tanggal 23
September 2017.
c. Pengumpulan Data Dengan Dokumentasi
Dengan metode dokumentasi yang diamati adalah benda
hidup dan benda mati. Adapun data yang diambil dengan metode
dokumentasi dalam penelitian ini yaitu, foto-foto pada kegiatan
proses pembelajaran, struktur organisasi Madrasah, daftar nama
guru, staf atau pegawai di MTs Darul Muhajirin Putra Praya, data
tentang keadaan atau jumlah siswa. Pengambilan data dengan
dokumentasi mulai tanggal 22 September sampai 26 september
2017.
d. Pengumpulan Data Dengan Wawancara
Dalam penelitian wawancara dilakukan waktu jam sitirahat
dan jenis wawancara digunakan peneliti wawancara tak terstruktur
dimana wawancara tak terstruktur adalah wawancara bebas dimana
peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
datanya. Untuk mendukung penelitian, maka yang menjadi sumber
56
data penelitian adalah Kepala Sekolah dan Guru Study yang
bersangkutan dengan Skripsi ini.
2. Penyajian Data
Setelah melakukan pengumpulan data, maka langkah
selanjutnya adalah penyajian data penelitian. Penyajian data meliputi
pemaparan hasil penelitian berupa hubungan penguasaan kaligrafi
(khat Arab) (X), dan keterampilan menulis bahasa Arab siswa (Y)
kelas VII di MTs Darul Muhajirin Putra Praya Tahun Pelajaran
2016/2017 jumlah sampel yang diteliti sebanyak 25 siswa yang
didapatkan dengan penyajian data dan analisis hasil penelitian yang
dilakukan peneliti di lapangan.
a. Data Hasil Tes Penguasaan Kaligrafi
Tabel 4.3
Data Tes Penguasaan Kaligrafi
No
Responden 1 2 3 4 5 Jumlah
1 18 16 15 15 14 78
2 18 12 11 13 12 66
3 20 15 14 14 13 76
4 18 14 12 10 10 64
5 17 14 15 17 10 73
6 20 15 12 11 11 69
7 16 12 12 10 10 60
8 18 14 11 10 10 63
9 16 16 12 12 11 67
10 19 17 12 13 12 73
11 19 17 13 13 11 73
12 18 18 14 12 14 76
13 18 18 13 11 11 71
14 20 20 17 16 14 87
15 17 13 11 11 10 62
16 20 15 14 14 11 74
17 17 12 12 10 10 61
57
18 19 15 14 14 13 75
19 18 12 12 10 10 62
20 20 20 17 17 14 88
21 17 14 14 10 11 66
22 20 18 13 14 14 79
23 18 18 14 12 11 73
24 15 14 11 11 10 61
25 16 12 12 11 10 61
ΣX¹ 452 381 327 311 287
Dari data diatas maka peneliti akan membuat dalam bentuk
tabel frekuensi skor, langkah yang ditempuh adalah:
Pengamatan kinerja keterampilan menulis bahasa Arab
siswa (Y) dengan sampel 25 responden, data dalam suatu
penelitian sebagai berikut:
78, 66, 76, 64, 73, 69, 60, 63, 67, 73, 73, 76, 71, 87, 62, 74, 61,
75, 62, 88, 66, 79, 73, 61, 61.
Sebelum menyusun distribusi frekuensi peneliti terlebih
dahulu menyusun angka dari data tersebut dari angka yang
terendah seperti di bawah ini.
60, 61, 61, 61, 62, 62, 63, 64, 66, 66, 67, 69, 71, 73, 73, 73, 73,
74, 75, 76, 76, 78, 79, 87, 88.
Cara menyusun distribusi frekuensi sebagai berikut:
1) Tentukan R = Data tertinggi – Data terendah (88 - 60 = 28).
2) Untuk menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi
digunakan aturan sturges yang menetapkan bahwa
banyaknya kelas sebagi berikut:
( k ) = (1 + 3,3 log n) = (1 + 3,3 log 25)
58
= 1 + 3,3 (1.39) = 5,58 dibulatkan menjadi 6 kelas
3) Panjang kelas (P) = R/k = 28/5,58 = 5,01 di bulatkan
menjadi 5.
Keterangan:
P = panjang kelas
K = banyak kelas
R = skor maksimum – skor minimum
Dari perhitungan tersebut membuatkan tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.6
Distrbusi Frekuensi Variabel Penguasaan Kaligrafi
No Interval Kelas Jumlah Responden (Fr)
1 60 – 64 8
2 65 – 69 4
3 70 – 74 6
4 75 – 79 5
5 80 – 84 0
6 85- 88 2
Jumlah 25
Beberapa istilah dalam distribusi frekuensi, berdasarkan
tabel tersebut sebagi berikut:
1. Batas kelas (class limit) dibagi dua bagian yaitu:
a. Batas kelas atas adalah 64, 69, 74, 79, 84, dan 88.
59
b. Batas kelas bawah adalah 60, 65, 70, 75, 80, dan 85.
2. Nilai pertengahan antara batas bawah dan batas atas suatu
kelas sebelum dan sesudahnya di sebut class boundary,
sebagai berikut:
Class boundary atas kelas I sama dengan class boundary
bawah kelas II, yaitu (64 + 65)/2 = 64,5. Class boundary
atas kelas III sama dengan class boundary bawah kelas IV,
yaitu (69 + 70)/2 = 69,5. Frekuensi adalah jumlah data
masing-masing kelas yaitu: frekuensi kelas berturut-turut:
8, 4, 6, 5, 0, 2.
3. Visualisasi data dalam grafik penguasaan kaligrafi, ada dua
yang sering digunakan, yakni grafik histogram dan poligon.
Peneliti menggunakan grafik histogram berbentuk grafik
batang sebagai berikut:
Gambar 4.7
Grafik Histrogram Penguasaan Kaligrafi
10
8
8
6
6 5
4
4
2
2 0 0
60,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5 88,5
60
Histogram adalah suatu gambar untuk menjelaskan
distribusi frekuensi yaang frekuensi masing-masing kelasnya
dinyatakan dalam bentuk segi empat.86
b. Data Hasil Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa
Tabel 4.6
Data Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa
No
Responden 1 2 3 4 5 TOTAL
1 20 20 12 15 14 81
2 18 19 16 17 12 82
3 20 19 15 12 11 77
4 18 12 15 18 10 73
5 17 14 20 14 11 76
6 20 7 16 13 9 65
7 16 19 14 8 10 67
8 18 16 12 10 9 65
9 16 19 15 16 11 77
10 19 17 16 16 14 82
11 20 12 10 15 11 68
12 18 13 13 11 14 69
13 18 17 16 9 11 71
14 20 19 11 17 12 79
15 15 15 16 19 9 74
16 20 20 9 16 11 76
17 11 18 10 12 9 60
18 9 16 19 18 9 71
19 18 19 11 9 10 67
20 11 11 8 12 11 53
21 17 19 12 17 11 76
22 19 12 11 18 20 80
23 20 19 11 11 8 69
24 20 19 13 14 12 78
25 19 16 20 16 9 80
ΣX 437 407 341 353 278
Dari data diatas maka peneliti akan membuat dalam bentuk
tabel frekuensi skor, langkah yang ditempuh adalah:
86 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, h. 191.
61
Pengamatan kinerja keterampilan menulis bahasa Arab siswa
(X) dengan sampel 25 responden, data dalam suatu penelitian
sebagai berikut:
81, 82, 77, 73, 76, 65, 67, 65, 77, 82, 68, 69, 71, 79, 74, 76, 60,
71, 67, 53, 76, 80, 69, 78, 80.
Sebelum menyusun distribusi frekuensi peneliti terlebih
dahulu menyusun angka dari data tersebut dari angka yang
terendah seperti di bawah ini.
53, 60, 65, 65, 67, 67, 68, 69, 69, 71, 71, 73, 74, 76, 76, 76, 77,
77, 78, 79, 80, 80, 81, 82, 82.
Cara menyusun distribusi frekuensi sebagai berikut:
4) Tentukan R = Data tertinggi – Data terendah (82-53 = 29).
5) Untuk menyajikan data dalam bentuk distribusi frekuensi
digunakan aturan sturges yang menetapkan bahwa
banyaknya kelas sebagi berikut:
( k ) = (1 + 3,3 log n) = (1 + 3,3 log 25)
= 1 + 3,3 (1.39) = 5,58 dibulatkan menjadi 6 kelas
6) Panjang kelas (P) = R/k = 29/5,58 = 5,1 di bulatkan
menjadi 5.
Keterangan:
P = panjang kelas K = banyak kelas
R = skor maksimum – skor minimum
62
Dari perhitungan tersebut membuatkan tabel distribusi
frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.4
Distrbusi Frekuensi Variabel Keterampilan Menulis
Bahasa Arab Siswa
No Interval Kelas Jumlah Responden (Fr)
1 53 – 57 1
2 58 – 62 1
3 63 – 67 4
4 68 – 72 5
5 73 – 77 7
6 78- 82 7
Jumlah 25
Beberapa istilah dalam distribusi frekuensi, berdasarkan
tabel tersebut sebagi berikut:
4. Batas kelas (class limit) dibagi dua bagian yaitu:
c. Batas kelas atas adalah 57, 62, 67, 72, 77, dan 82.
d. Batas kelas bawah adalah 53, 58, 63, 68, 73 dan 78.
5. Nilai pertengahan antara batas bawah dan batas atas suatu
kelas sebelum dan sesudahnya di sebut class boundary,
sebagai berikut:
Class boundary atas kelas I sama dengan class boundary
bawah kelas II, yaitu (57 + 58)/2 = 57,5. Class boundary
atas kelas III sama dengan class boundary bawah kelas IV,
63
yaitu (72 + 73)/2 = 72,5. Frekuensi adalah jumlah data
masing-masing kelas yaitu: frekuensi kelas berturut-turut:
1, 1, 4, 5, 7, 7.
6. Visualisasi data dalam grafik keterampilan menulis bahasa
Arab siswa. Ada dua yang sering digunakan, yakni grafik
histogram dan poligon. Peneliti menggunakan grafik
histogram berbentuk grafik batang sebagai berikut:
Gambar 4.5
Grafik Histrogram Keterampilan Menulis Bahasa Arab
Siswa
10
8 7 7
6 5
4
4
2 1 1 0
53,5 57,5 62,5 67,5 72,5 77,5 82,5
Histogram adalah suatu gambar untuk menjelaskan
distribusi frekuensi yaang frekuensi masing-masing kelasnya
dinyatakan dalam bentuk segi empat.87
C. Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu syarat utama yang digunakan
dalam mengolah data hasil penelitian, setelah semua data dari responden
terkumpul. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengujian terhadap
87 Ibid, h. 191.
64
hipotesis yang telah diajuakan dalam penelitian. Adapun prosedur yang
ditempuh dalam analisis data sebagai berikut :
1. Mengajukan hipotesis alternativ (Ha) yang artinya “Ada Hubungan
Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab) Dengan Keterampilan Menulis
Bahasa Arab Siswa Kelas VII di MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Tahun Pelajaran 2016/2017”.
2. Menyusun Tabel Kerja
Adapun tabel kerja yang dibutuhkan sesuai dengan r product
moment adalah sebagai berikut :
Tabel 4.8
Tabel Kerja Variabel Penguasaan Kaligrafi (X) dan Keterampilan Menulis
Bahasa Arab Siswa (Y)
No N x y X.Y x^2 y^2 XY^2
1 Ahmad Syafiq Khairu Mustofa 78 81 6318 6084 6561 39917124
2 Alfian Alfandi 66 82 5412 4356 6724 29289744
3 Eko Praditia 76 77 5852 5776 5929 34245904
4 Fauzul Amin 64 73 4672 4096 5329 21827584
5 Febrian Akbar 73 76 5548 5329 5776 30780304
6 Hafiz Wadi 69 65 4485 4761 4225 20115225
7 Handi Pariadi 60 67 4020 3600 4489 16160400
8 Haris Fahrozi 63 65 4095 3969 4225 16769025
9 Hendra Praditia 67 77 5159 4489 5929 26615281
10 Heriawan 73 82 5986 5329 6724 35832196
11 Jaka Putra Sambara 73 68 4964 5329 4624 24641296
12 Lalu Yusuf Najma Asasaki 76 69 5244 5776 4761 27499536
13 M Alan Budi Kusuma 71 71 5041 5041 5041 25411681
14 M Habib Setiawan 87 79 6873 7569 6241 47238129
15 M Lutfi Mahyudin 62 74 4588 3844 5476 21049744
16 M Nauval Alfian 74 76 5624 5476 5776 31629376
17 Muhamad Qusayyi Dimassiki 61 60 3660 3721 3600 13395600
18 Muhamad Zidan Rizki 75 71 5325 5625 5041 28355625
19 Muhammad Syahril Habib 62 67 4154 3844 4489 17255716
20 Muhammad Zul Fhatoni 88 53 4664 7744 2809 21752896
21 Restu Aria 66 76 5016 4356 5776 25160256
22 Syaid Abdul Sani 79 80 6320 6241 6400 39942400
65
23 Suhaili 73 69 5037 5329 4761 25371369
24 Surya Suratman 61 78 4758 3721 6084 22638564
25 Usman Najamudin 61 80 4880 3721 6400 23814400
jumlah 1758 1816 127695 125126 133190 666709375
Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti terlebih dahulu
adalah uji persyaratan analisis hipotesis, yaitu:
3. Uji Hipotesis
Data hasil tes penguasaan kaligrafi (khat Arab) dengan
keterampilan menulis bahasa Arab siswa yang didapatkan selanjutnya
akan dianalisis menggunakan rumus product moment.
𝑟𝑥𝑦= 𝛴𝑋𝑌
𝛴𝑋2 . 𝛴𝑌2
𝑟 − 𝑥𝑦 = 127695
125126 . 133190
𝑟𝑥𝑦= 127695
1.666553194
𝑟𝑥𝑦= 127695
129095,05
𝑟𝑥𝑦= 0,989
Nilai 𝑟𝑥𝑦 diperoleh sebagai hasil analisis data dalam penelitian
ini adalah sebesar 0.989 selanjutnya hasil analisis data tersebut
dikonsultasikan dengan nilai r product moment dengan N = 25 pada
taraf signifikan 5%. Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan N = 25
ternyata batas angka perolehan hipotesis nihil adalah 0,396. Ini berarti
𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0.989 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,396 (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0.989 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=
0,396) yang berarti hasil penelitian ini adalah signifikan. Dengan
66
demikian berarti pula hipotesis Nol (𝐻𝑜) ditolak, sedangkan hipotesis
alternatif (𝐻𝑎) diterima.
D. Menarik Kesimpulan Dari Hasil Analisis
Karena nilai penelitian berada diatas angka batas penolakan (𝐻𝑜),
maka hipotesis n0l (𝐻𝑜) yang berbunyi : tidak ada hubungan penguasaan
kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa Arab di MTs Darul
Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017,
ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (𝐻𝑎) berbunyi : Ada hubungan
penguasaan kaligrafi dengan keterampilan menulis bahasa Arab di MTs
Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017,
diterima.
Karena dalam penelitian ini hipotesis alternatif (𝐻𝑎) diterima, maka
dapat dipahami bahwa : Ada hubungan penguasaan kaligrafi dengan
keterampilan menulis bahasa Arab di MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
Selanjutnya untuk mengetahui seberapa kuat korelasi/hubungan
antar variabel dapat digunakan pedoman untuk memberikan interpretasi
koefesien korelasi. Dari tabel pedoman interpretasi koefesien korelasi
dapat dipahami bahwa korelasi/ hubungan atar variabel X yaitu
penguasaan kaligrafi dengan variabel Y yaitu keterampilan menulis bahasa
Arab siswa sangat kuat, dilihat dari 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh adalah 0.989.
67
Tabel 4.9
Tabel interval korelasi penguasaan kaligrafi dengan keterampilan
menulis bahasa arab
Interval Koefesien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,000
Sanget Rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat Kuat
68
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Sekolah
1. Sejarah Pondok Pesantren Darul Muhajirin Praya
Pondok Pesantren Darul Muhajirin terletak di kota Praya,
ibukota kabupaten Lombok Tengah dan berjarak sekitar 30 km ke arah
timur dari Kota Mataram, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Sebagai lembaga berbadan hukum, pondok pesantren ini resmi
berdiri pada hari Rabu, tanggal 22 Rabi‟ul Awwal 1318 H atau
bertepatan dengan tanggal 14 Juli 1971. Melalui Akta Notaris No. 87
tertanggal 2 Februari 1985, pengelolaan pondok pesantren
dipercayakan kepada Yayasan Darul Muhajirin. Meskipun tergolong
muda, Darul Muhajirin sebagai sebuah lembaga pendidikan
sebenarnya telah dirintis sejak lama yaitu sejak tahun 1943 oleh Tuan
Guru Haji Muhammad Najmuddin Makmun, sekembalinya beliau dari
tugas mulia menuntut ilmu di Madrasah Darul „Ulum Mekkah.
Lembaga pendidikan yang dirintis Tuan Guru Haji Muhammad
Najmuddin Makmun saat itu bernama perguruan Nurul Yakin atau
populer dengan sebutan Sekolah Arab Bawa‟ Mundah yang terletak di
kampung Karang Lebah, Praya. Di perguruan Nurul Yakin itulah,
beliau bersama-sama dengan keluarga besarnya mendidik para santri
dengan penuh keikhlasan dan dedikasi yang tinggi.
69
Yayasan Pondok Pesantren Darul Muhajirin didirikan oleh
Almagfurullah Tuan Guru Haji Muhammad Najmuddin Makmun dan
saat ini dikelola secara kolektif oleh sebagai pengasuh dan dibantu
oleh beberapa pengurus yayasan lainnya.
Penasehat : Drs. H. Lalu Ma'ruf Misbah
Majlis Tuan Guru : TGH. Lalu Sam‟an Misbah
Ketua Umum : Drs. H. Syamsul Rijal
Ketua : Drs. H. Lalu Suhaimi Ismy
Ketua : DR. H. Asnawi Abdul Manaf, M.A.
Ketua : Drs. H. M. Usman Najmuddin
Sekretaris Umum : M. Bajuri Najmuddin
Sekretaris : Akhmad Zainuri, SH,MH.
Bendahara : M. Humaidi Najmuddin, B.Sc
Bidang kepengurusan yayasan dibagi menjadi bidang
pendidikan, bidang sosial, bidang kepemudaan dan wanita, bidang
ekonomi, dan bidang dakwah.
Lembaga Pendidikan yang dikelola :
1. Madrasah Tsanawiyah Puteri (terakreditasi B)
2. Madrasah Tsanawiyah Putera (terakreditasi B)
3. Madrasah Aliyah (terakreditasi B)
4. Madrasah Tafhimul Ulumuddiniyyah
5. Madrasah Qismut Takhassus
6. Sekolah Menengah Pertama (diakui)
70
7. Sekolah Menengah Atas (terakreditasi B)
Alamat Pondok Pesantren Darul Muhajirin Praya
Jl.Diponegoro 40 Praya Lombok Tengah NTB.
2. Letak Geografis MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Gedung MTs Darul Muhajirin Putra Praya berlokasi di Praya,
Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Berada di pinggir jalan
raya dan sangat strategis karena berada di pinggir jalan utama
transportasi. Letak yang sangat strategis ini dapat diperjelas dengan
keterangan berikut:
a. Sebelah Utara : Lapangan Muhajirin
b. Sebelah Timur : SMPN 1 Praya
c. Sebelah Selatan : Jalan Raya
d. Sebelah Barat : Perpustakaan Umum Daerah (PUSDA)
3. Keadaan Guru MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Guru merupakan orang yang bertanggug jawab atas
keberhasilan proses belajar mengajar, guru berkewaajiban menjelaskan
materi pelajaran, membimbing dan mengarahkan siswa ke arah
pencapaian tujuan pengajaran yang direncanakan. Dalam hal ini sangat
dibutuhkan kemampuan dan keprofesionalan guru dalam menjalankan
tugasnya sehingga lebih mudah mencapai tujuan yang diinginkan.
Oleh karena itu kapasitas dan kualitas guru merupakan faktor yang
tidak bisa diabaikan.
71
Berdasarkan data yang telah ada, tenaga pengajar yang dimiliki
oleh MTs Darul Muhajirin Putra Praya talah mampu memenuhi
kebutuhan dalam pelaksanaan pendidikan sesuai dengan keberadaan
lembaga. Disamping itu keberadaan tata usaha juga merupakan faktor
yang tidak bisa diabaikan dari sebuah lembaga sekolah karena tata
usaha juga sebagai penunjang berhasil atau tidaknya lembaga tersbut,
kedua faktor tersebut (guru dan tata usaha) berkaitan erat dalam
menghasilkan sekolah yang bermutu.
4. Keadaan Siswa MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Dalam proses belajar mengajar siswa merupakan tolok ukur
dalam sebuah pendidikan di suatu lembaga karena berhasil atau
tidaknya proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil prestasi yang
diraih oleh siswa tersebut. Dalam hal ini siswa menduduki peran yang
sangat penting untuk menentukan keberhasilan suatu lembaga, di
samping itu siswa juga merupakan sasaran tujuan lembaga pendidikan
dalam pelaksanaan berbagai program pengajaran dan pendidikan.
Adapun keadaan siswa di MTs Darul Muhajirin Putra Praya dapat
dilihat dalam tabel berikut.
72
TABEL 5.1
Keadaan Siswa di MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.88
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 96 - 96
2 VIII 94 - 94
3 IX 81 - 81
Jumlah 274 - 271
Dari tabel di atas terlihat bahwa jumlah siswa MTs Darul
Muhajirin Putra secara keseluruhan sebanyak 274 orang. Kelas VII
terdiri dari tiga kelas, kelas VIII terdiri dari tiga kelas dan juga kelas
IX terdiri dari tiga kelas, yang menjadi objek penelitian adalah kelas
VII.A sebanyak 25 orang.
5. Keadaan Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana dalam suatu lembaga merupakan faktor
yang sangat penting dalam menunjang suatu keberhasilan proses
belajar mengajar disamping adanya faktor siswa dan guru, MTs Darul
Muhajirin Putra Praya di bangun dengan cukup sederhana yang terdiri
dari beberapa ruang dan memiliki peralatan atau media dengan rincian
seperti yang tertera dalam tabel berikut ini.
88 . Buku Laporan Bulanan MTs DM Pa Praya, Dokumentasi tanggal 16 Mei
2014
73
TABEL5.2
Keadaan sarana dan prasarana MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Lombok Tengah tahun pelajaran 2016/2017.89
No
NAMA
BARANG/ALAT
JLH
KONDISI
LOKASI Keterangan
B RR RB
1 Ruang Kepala
Sekolah
1 Kantor
Baik
2 Ruang TU 1 1 - - Kantor
3 Ruang Guru 1 1 - - Kantor
4 Ruang Belajar 11 11 - - Ruangan
5 Ruang Perpustakaan 1 1 - - Perpustakaan
6 Ruang BP/BK 1 1 - - Kantor
7 Papan Tulis 22 22 - - Ruangan
8 Papan Absen Kelas 11 7 2 2 Ruangan
9 Meja Baca Siswa Perpustakaan
10 Kursi Baca Siswa Perpustakaan
11 Kursi Tamu 5 5 - - Kantor
12 Kursi Plastik 100 100 - - Kantor &
Gudang
13 Komputer 5 5 - - Ruang TU,
BP, R.Kep &
Kantor
89
. Buku Laporan Bulanan MTs DM Pa Praya, Dokumentsi tanggal 10 Mei 2014
74
14 Printer 3 3 - - R.TU, BP &
Kantor
15 TV 2 1 1 - Kantor
16 Parabola 1 1 - - Kantor
17 Digital Parabola 1 1 - - Kantor
18 Kursi Siswa 220 205 5 10 Ruangan
19 Meja Siswa 220 200 7 13 Ruangan
20 Meja Guru 66 66 - - Ruangan &
Kantor
21 Kursi Guru 66 66 - - Ruangan &
Kantor
22 Almari 8 8 - - Kantor
23 Kamar Mandi/WC 2 2 - - Samping
Kantor
Melihat data sarana dan prasarana yang ada di MTs Darul
Muhajirin Putra Praya dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana
yang dimiliki cukup memadai sebagai alat penunjang keberhasilan
proses belajar mengajar, disamping itu juga dapat diketahui bahwa
keadaan bangunan MTs Darul Muhajirin Putra Praya masih dalam
keadaan baik sehingga kondisi ini akan sangat menunjang proses
belajar mengajar yang lebih efektif apabila dipergunakan dengan
semaksimal mungkin.
75
Untuk mencapai hasil belajar serta aktivitas belajar mengajar
yang maksimal dalam proses belajar mengajar tentu saja membutuhkan
pemeliharaan serta perawatan yang baik terhadap sarana dan prasarana
yang sudah dimiliki serta penambahan sarana dan prasarana.
6. Struktur Organisasi MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Dalam suatu lembaga pendidikan, struktur organisasi juga
merupakan salah satu factor penunjang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan, keberhasilan suatu lembaga pendidikan tidak terlepas dari
sebuah organisasi yang terstruktur dan terorganisir secara baik. Dengan
organisasi yang sudah terstruktur dan terorganisir dengan baik maka
siswa akan termotivasi dalam belajar serta proses pembelajaran akan
berjalan dengan lancer.
Adanya struktur organisasi yang baik dalam sebuah lembaga akan
membantu menumbuhkan semangat siswa dalam belajar dan mampu
menjadikan suasana ruangan menjadi lebih indah. Disamping itu juga akan
mempermudah orang lain atau orang asing mengetahui jajaran
kelembagaan yang ada di sekolah tersebut.
76
STRUKTUR ORGANISASI
MTs DARUL MUHAJIRIN PUTRA PRAYA
LOMBOK TENGAH-NTB
KETUA YAYASAN
Drs. TGH. SAMSUL RIJAL
KEPALA MADRASAH
RISKAN ASHARI, S.Pd, M.Si
WAKA KURIKULUM
JALALUDIN RAIS, S.Pd.I
WAKA KESISWAAN
MULYADI, S.Pd.I
WAKA HUMAS
Drs. TGH. USMAN N
WALI KELAS VII-A,B,C,D
WALI KELAS VIII-A,B,C,D
WALI KELAS IX-A,B,C
KOMITE
L. WIRE BAKTI, S.Pd.
GURU BIDANG STUDI
KEPALA TU
PESERTA DIDIK/SISWA
ORANG TUA/WALI SISWA
77
B. Pembahasan
Sebagaimana yang telah dipaparkan pada bab I bahwa tujuan dari
penelitian ini adalah mengetahui hubungan Penguasaan kaligrafi (khat
Arab) dengan keterampilan menulis bahasa Arab siswa kelas VII A MTs
Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian ex post facto, dimana
dalam memperoleh data penelitian hanya menyebarkan dua jenis tes (tes
penguasaan kaligrafi (khat Arab) dengan keterampilan menulis bahasa
Arab siswa) kepada hubungan korelasi bahasa Arab) kepada responden.
Alasan menilai memilih sekolah MTs Darul Muhajirin Putra Praya. Ini
adalah karena ada hubungan Penguasaan kaligrafi dengan keterampilan
menulis bahasa Arab siswa, dengan belajar kaligrafi itu membiasaakan
siswa dalam menulis bahasa Arab baik dari segi huruf, baris dan titiknya
sehingga dilihat indah dalam menulis teks-teks Arab. Dengan adanya
kaligrafi ini siswa terampil juga dalam mengetahui ilmu imla‟, tajwid dan
nahwu, dimana siswa mempelajari letak barisnya dan wa‟ofnya.
Nilai 𝑟𝑥𝑦 diperoleh sebagai hasil analisis data dalam penelitian ini
adalah sebesar 0.989 selanjutnya hasil analisis data tersebut
dikonsultasikan dengan nilai r product moment dengan N = 25 pada taraf
signifikan 5%. Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan N = 25 ternyata
batas angka perolehan hipotesis nihil adalah 0,396. Ini berarti 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔=
0.989 lebih besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,396 (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0.989 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,396) yang
berarti hasil penelitian ini adalah signifikan.
78
Karena dalam penelitian ini hipotesis alternatif (𝐻𝑎) diterima, maka
dapat dipahami bahwa : Ada hubungan penguasaan kaligrafi dengan
keterampilan menulis bahasa Arab di MTs Darul Muhajirin Putra Praya
Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2016/2017.
79
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian kuantitatif yang dilakukan pada kelas VII A MTs
Darul Muhajirin Putra Praya Lombok Tengah, berdasarkan dari hasil
penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa adanya
hubungan signifikan antara Penguasaan kaligrafi (khat Arab) sebagai
variabel independen dengan keterampilan menulis bahasa Arab siswa
sebagi variabel dependen.
Ada hubungan Penguasaan kaligrafi dengan keterampilan menulis
bahasa Arab siswa, di karenakan dengan belajar kaligrafi siswa
membiasaakan diri dalam menulis bahasa Arab baik dari segi huruf, baris
dan titiknya sehingga dilihat indah dalam menulis teks-teks Arab. Dengan
adanya kaligrafi ini siswa terampil juga dalam mengetahui ilmu imla‟,
tajwid dan nahwu, dimana siswa mempelajari letak barisnya dan wa‟ofnya.
Adapun hasil analisis dalam penelitian ini hasil perhitungan Nilai
𝑟𝑥𝑦 diperoleh sebagai hasil analisis data dalam penelitian ini adalah
sebesar 0.989 selanjutnya hasil analisis data tersebut dikonsultasikan
dengan nilai r product moment dengan N = 25 pada taraf signifikan 5%.
Berdasarkan taraf signifikan 5% dengan N = 25 ternyata batas angka
perolehan hipotesis nihil adalah 0,396. Ini berarti 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0.989 lebih
besar dari 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,396 (𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 0.989 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙= 0,396) yang berarti hasil
penelitian ini adalah signifikan. Dari tabel pedoman interpretasi koefesien
80
korelasi dapat dipahami bahwa korelasi/ hubungan atar variabel X yaitu
penguasaan kaligrafi dengan variabel Y yaitu keterampilan menulis bahasa
Arab siswa sangat kuat, dilihat dari 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 yang diperoleh adalah 0.989.
B. Saran-saran
Berdasarkan dari hasil penelitian yang diperoleh, maka saran yang
dapat diperoleh sebagai berikut:
1. Dalam proses belajar mengajar, hendaknya guru bahasa Arab jangan
bersifat monoton, guru sebaiknya aktif mencari metode-metode serta
media yang dapat membuat siswa yang lebih aktif dan kreatif dalam
belajar supaya tidak cepat bosan dan dapat memotivasi belajar siswa.
2. Bagi siswa: diharapkan senantiasa lebih meningkatkan kualitas cara
belajarnya, khususnya pada bidang studi bahasa Arab erat kaitannya
dengan kehidupan nyata.
3. Bagi guru: hendaknya mampu menciptakan suasana yang tidak
membosankan dalam pembelajaran sehingga dalam proses belajar
menjadi lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan keaktifan
belajar siswa.
4. Bagi peneliti: diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak dan bagi peneliti sendiri serta dapat dijadikan sebagai
bahan acuan dalam melakukan penelitian selanjutnya di bidang ilmu
pengetahuan dan pendidikan sehingga diperoleh wawasan yang lebih
luas.
81
DAFTAR PUSTAKA
Muinudinillah Basri. Al-Qur‟an “Tafsir, Perkata dan Tajwid” Al-Kalimah
The Wisdom. Surakarta: Pustaka Al-Hanan, 2016
Didin Sirojuddin AR. Seni Kaligrafi Islam. Jakarta: Amzah, 2016.
Didin Sirojuddin AR. Disain Pelajaran Kursus Kaligrafi. Jakarta: Lemka,
1997.
Didin Sirojuddin AR. Khat Naskhi Untuk Kebutuhan Primer Baca Tulis.
Jakarta: Lemka, 1997.
Acep Hermawan. Metodologi Bahasa Arab. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2013.
Juliansyah Noor. Metodologi penelitian (Skripsi, Tesis, Disertasi, dan
Karya Ilmiah). Jakarta: Prenadamedia Group, 2015.
Ulin Nuha. Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab.
Jogjakarta: DIVA Press, 2012.
Irzani dan Rifa‟i. Pengantar Statistik Matematika. Yogyakarta: Mandiri
Gaffindo Press, 2009
Nana Sudjana. Dasar-Darar Peroses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar
Baru Algasindo, 1989.
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif). Bandung: Alfabeta, 2008.
Suharsimi Arikunto. ProsedurPenelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta, 2010.
82
Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif dan
Kualitatif). Bandung: Alfabeta, 2009.
Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:
Pustaka setia, 2005.
Mardalis. Metode Penelitian “ Suatu Pendekatan Proposal”. Jakarta: PT
Bumi Aksara. 2009.
Purwanto. Instrumen Penelitian Sosial dan Pendidikan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 2010.
Bisri Mustafa dan Abdul Hamid. Metode dan Strategi Pembelajaran
Bahasa Arab. Malang: Uin Malik Press, 2012.
Lalu Muhammad Azhar. Proses Belajar Mengajar Pola CBSA. Surabaya:
Usaha Nasional, 1993.
Ali Akbar. Kaedah menulis dan Karta-karya Master Kaligrafi Islam.
Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1995.
Dimyati dan Mudjiono. Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta,
2009.
Joni Iskandar. Pengaruh Penggunaan Phonetic Method Terhadap
Keterampilan Membaca Bahasa Arab. Mataram: 2015.
Ahmad Asy ari, dkk. Pedoman Penulisan Skripsi. Mataram: IAIN
Mataram, 2015.
83
L A M P I R A N
84
Soal Tes Penguasaan Kaligrafi (Khat Arab)
1. Apa yang kalian ketahui tentang kaligrafi ?
2. Sebutkan 8 macam khat yang kalian ketahui ?
3. Ada beberapakah titik ukuran “alif” khat Naskhi ?
4. Salinlah potongan ayat di bawah ini sesuai dengan kaidah khat Naskhi ?
5. Tulislah huruf-huruf yang turun dari di bawah garis dari potongan ayat di
atas ?
85
Soal Tes Keterampilan menulis bahasa Arab Siswa
: أجب عه األسئلت اآلتيت
.
.
.
.
86
.
87
Lampiran 4
Penghitungan validitas item soal nomor 2-5 penguasaan kaligrafi
2) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .27198− 381 (1758 )
{25 .5955− 381 2}{25 .125126− 1758 2}
𝑟𝑥𝑦 = 679950−669798
{122775− 116281 }{3128150−3090564}
𝑟𝑥𝑦 = 10152
{3714}.{ 37586}
𝑟𝑥𝑦 = 10152
139594404
𝑟𝑥𝑦 = 10152
11815,00758
𝑟𝑥𝑦 = 0,85925
3) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .23275− 327 (1758 )
{25 .4347− 327 2}{25 .125126− 1758 2}
𝑟𝑥𝑦 = 581875−574866
{108675− 106929}{3128150−3090564}
𝑟𝑥𝑦 = 7009
{1746}.{ 37586}
𝑟𝑥𝑦 = 7009
65625156
𝑟𝑥𝑦 = 7009
8100,935502
𝑟𝑥𝑦 = 0,86521
88
4) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .22227− 311 (1758 )
{25 .3987− 311 2}{25 .125126− 1758 2}
𝑟𝑥𝑦 = 555675−546738
{99675− 96721}{3128150−3090564}
𝑟𝑥𝑦 = 8937
{2954}.{ 37586}
𝑟𝑥𝑦 = 8937
111029044
𝑟𝑥𝑦 = 8937
10537,03203
𝑟𝑥𝑦 = 0,84815
5) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .20436− 287 (1758 )
{25 .3353− 287 2}{25 .125126− 1758 2}
𝑟𝑥𝑦 = 510900−504546
{83825− 82369}{3128150−3090564}
𝑟𝑥𝑦 = 6354
{1456}.{ 37586}
𝑟𝑥𝑦 = 6354
54725216
𝑟𝑥𝑦 = 6354
7397,649356
𝑟𝑥𝑦 = 0,85892
89
Lampiran 4
Penghitungan validitas item soal 2 sampai 5 keterampilan menulis bahasa
Arab siswa
2) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .29806− 407 (1816 )
{25 .6911− 407 2}{25 .133190− 1816 2}
𝑟𝑥𝑦 = 7451500 −739112
{172775− 165649 }{3329750−3297856}
𝑟𝑥𝑦 = 6038
{7126} .{ 31894}
𝑟𝑥𝑦 = 6038
227276644
𝑟𝑥𝑦 = 6038
15075,69713 = 0,40051
3) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .25004− 341 (1816 )
{25 .4911− 341 2}{25 .133190− 1816 2}
𝑟𝑥𝑦 = 625100−619256
{122775− 116281 }{3329750−3297856}
𝑟𝑥𝑦 = 5844
{6494}.{ 31894}
𝑟𝑥𝑦 = 5844
207119636
𝑟𝑥𝑦 = 5844
14391,65161 = 0,40607
4) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .25969− 353 (1816 )
{25 .5235− 353 2}{25 .133190− 1816 2}
𝑟𝑥𝑦 = 649225−641048
{130875− 124609 }{3329750−3297856}
90
𝑟𝑥𝑦 = 8177
{6266}.{ 31894}
𝑟𝑥𝑦 = 8177
199847804
𝑟𝑥𝑦 = 8177
14136,75366 = 0,57842
5) 𝑟𝑥𝑦 = 𝑛∑𝑥𝑦−(∑𝑥)(∑𝑦)
[𝑛∑𝑥²−(∑𝑥)²][𝘕∑𝑦²−∑𝑦)²]
𝑟𝑥𝑦 = 25 .20387− 278 (1816 )
{25 .3238− 278 2}{25 .133190− 1816 2}
𝑟𝑥𝑦 = 509675−504848
{80950− 77284 }.{3329750−3297856}
𝑟𝑥𝑦 = 4827
{3666}.{ 31894}
𝑟𝑥𝑦 = 4827
116923404
𝑟𝑥𝑦 = 4827
10813,1126 = 0,44640
91
Lampiran 5
Perhitungan Realibilitas Tes Penguasaan Kaligrafi
1. S𝑖12
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖12
= 8224
4522
25
25 =
8224 – 8172,16
25 =
51,84
25 = 2,07
2. S𝑖22
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖22
= 5955
3812
25
25 =
5955 – 5806,44
25 =
148,56
25 = 5,94
3. S𝑖32
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖32
= 4347
3272
25
25 =
4347– 4277,16
25 =
119,84
25 = 4,79
4. S𝑖42
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖42
= 3987
3112
25
25 =
3987 – 3868,84
25 =
118,16
25 = 4,72
5. S𝑖52
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖52
= 3353
2872
25
25 =
3353 – 3294,76
25 =
58,24
25 = 2,32
92
Lampiran 5
Penghitungan Realibilitas Tes Keterampilan Menulis Bahasa Arab Siswa
1. S𝑖12
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖12
= 7865
4372
25
25 =
7865 – 7638,76
25 =
226,24
25 = 9,04
2. S𝑖22
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖22
= 6911
4072
25
25 =
6911 – 6625,96
25 =
285,04
25 = 11,40
3. S𝑖32
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖32
= 4911
3412
25
25 =
4911 – 4651,24
25 =
259,76
25 = 10,39
4. S𝑖42
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖42
= 5235
3532
25
25 =
5235 – 4984,36
25 =
250,64
25 = 10,02
5. S𝑖52
= ∑𝑋𝑖
2− (∑𝑋𝑖)
2
𝑁
𝑁
S𝑖52
= 3238
2782
25
25 =
3238 – 3091,36
25 =
146,64
25 = 5,86
93
Lampiran. Pedoman Dokumentasi
Pada saat mewawancara guru kaligrafi
Ketika mewawancara guru bahasa Arab
94
Foto guru kaligrafi saat menerangkan soal tes
Pada saat siswa sedang mengerjakan tes kaligrafi
95
Foto siswa sedang mengerjakan tes kaligrafi
96
Ketika siswa bertanya pada peneliti
97
Foto ketika peneliti menjawab pertanyaan siswa
Pada saat siswa sedang mengerjakan soal tes bahasa Arab
98
Foto bersama siswa kelas VII A
99
100
101