KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA...

81
KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA PADA REMAJA Oleh: SITI ROFl'AH NIM. 102070026064 ' Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Psikologi ' FAKULTAS PSIKOLOGI UN!VERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1427 H / 2006 M

Transcript of KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA...

Page 1: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA DENGAN HUBUNGAN

INTERPERSONAL DALAM KELUARGA PADA REMAJA

Oleh:

SITI ROFl'AH

NIM. 102070026064

' Skripsi diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh

gelar Sarjana Psikologi '

FAKULTAS PSIKOLOGI UN!VERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1427 H / 2006 M

Page 2: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA DENGAN HUBUNGAN

INTERPERSONAL DALAM KELUARGA PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.)

Pembimbing I,

\hJ;t

Oleh:

SITI ROFl'AH

NIM. 102070026064

Di Bawah Bimbingan

Liany Luzvinda, M. Si.

FAKULTAS PSIKOLOGI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1427 H / 2006 M

Page 3: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

I

HALAMANPENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK

SEBAYA DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA

PADA REMAJA" telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakulfas

Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal

22 November 2006. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk

memperolel1 gelar Sarjana Psikologi (S. Psi.).

Jakarta, 22 November 2006

50215938

Ora. H'. Nett rtati. M. Si. NIP. 150 5938

Pembimbing I, \ '

t't.llt£.J-t

Sidang Munaqasyah

Anggota

M. Si.

Penguii 11,

-/~>-Bamb~ng krl;cii, Ph.D

NIP. 150326891

Page 4: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

MOTTO:

''Jrai orang-orang yang 6eriman, pefifiara(afi dirimu cfan k,§(uargamu dari api nerak,a yang 6afian 6akg,rnya acfa(afi

manusia cf an 6atu"

---- QS. At-Tahriim (66) : 6 ----

"Tiacfa suatu pem6erian pun yang (e6ifi utama dari orang tua k.§pacfa anak,nya, se(ain penclicfik,an yang 6aik,"

----- Hadist Riwayat Hakim ---

Page 5: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

,, L

7(}l<J(<Y"}I. I:NI

1(V<N/R,SP,<Jvl(]3Jl.'Kl(J1:N V:NTV1(

ill}l.<P}l.1(, IillV, SVJl.:MI el, Jl.:NJl.1.(J(V

.JI'TJl.S CI:Jfi'JI., 7(JlSIJ{ SJl.<Y"Jl.:N{j <DJl.:N<DV1(V:NqJl.:N

<YJl.:N q 'TI}I. <])JI. 'TJI. <.RJl

Page 6: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

(A) Fakultas Psikologi (B) November 2006 (C) SITI ROFl'AH

' !

ABSTRAK

(0) KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBA YA DENGAN HUBUNGAN INTERPERSONAL DALAM KELUARGA PADA REMAJA

(E) xviii + 97 halaman (F) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

konformitas kefompok sebaya dengan hubungan interpersonal dalam keluarga pada remaja.

Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan sebagai hasil nyata dari tekanan yang diberikan oleh kelompok dan juga bertingkah laku dalam hal berusaha memenuhi harapan dari kelompok dengan sedikit ataupun tanpa tekanan untuk melakukan tingkah laku tertentu. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjalin antara individu satu dengan individu lainnya, dengan menggunakan berbagai jenis pola interaksi.

lnstrumen pengumpul data yang digunakan adalah skala konformitas kelompok sebaya disusun berdasarkan aspek-aspek konformitas yang dikemukakan oleh Sears, dkk (1991) yaitu rasa takut terhadap penyimpangan, kekompakkan, kesetiakawanan, kepercayaan, penilaian diri. Skala hubungan interpersonal disusun berdasarkan aspek-aspek hubungan interpersonal yang dikemukakan oleh Heidt~r (dalam Sarwono, 2002) dan Gunarsa (1980) yaitu kesamaan, kedekatan, keterbukaan, sikap mendukung, sikap menghargai.

Validitas skala konformitas kelompok sebaya berkisar antara 0.2042 -0.4390 dan koefisien reliabilitas alpha = 0.791. Validitas skala hubungan interpersonal berkisar antara 0.2037 - 0.5640 dan koefisien reliabilitas alpha = 0.8490.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Jakarta yang berjumlah 1027 orang, dan sampel penelitian ini berjumlah 120 subyek yang diambil secara stratified proportional random sampling.

Page 7: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

Analisis data dengan kerelasi product-moment menunjukl<an hasil bahwa ada hubungan yang negatif antara konformitas l<elompok sebaya dengan hubungan interpersonal dalam l<eluarga pada remaja (r = -0.466 > p 0.01 ).

(G) Daftar bacaan: 35 buku (1980 - 2006), 4 Website, 1 Jurnal

Page 8: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

IUTA PENGANTAR (":!-'>..)\~)I.&\~\

Alhamdulillahirobbil 'aa/amiin, itulah kata-kata yang pertama kali terucap tatkala skripsi ini telah terselesaikan.

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatnya sehingga skripsi yang berjudul "Korelasi Antara Konformitas Kelompok Sebaya. Dengan Hubungan Interpersonal Dalam Keluarga Pada Remaja", merupakan tugas akhir yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) dapat tersusun tepat pada waktu yang telah ditentukan. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. karena Beliaulah kita bisa terangkat pada derajat yang lebih tinggi.

Skripsi ini dilatarbelakangi adanya kecenderungan remaja rnelakukan konformitas dengan teman-teman sebaya sehingga remaja lebih sering bersarna teman-temannya dari pada dengan keluarganya clan remaja yang lebih konfrom dengan teman-teman sebayanya akan menyebabkan hubungan interpersonal dalam keluarga menjadi renggang. Hubungan konformitas kelompok sebaya dengan hubungan interpersonal dalam keluarga dari hasil penelitian ini rnenunjukkan hubungan yang negatif.

Dengan terselesaikannya skripsi ini merupakan langkah awal menuju langkah-langkah selanjutnya untuk kehidupan yang sesungguhnya, dimana pada dunia ini mernpakan tempat untuk mengaktualisasikan diri. Diuji dan menguji, menuntut dan dituntut kesabaran dalarn menjalankan kehidupan ini. Kepasrahan dalam menerima semua kehendak dan ketentuan Allah. Penulis ucapkan terirna kasih atas do'a dan dukungannya, semoga rahmat dan karunia Allah senantiasa melimpahi kita.

Kelancaran pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini tidak lepas dari arahan, bimbingan, dorongan, dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, dengan hati yang tulus penulis rnengucapkan terima kasih yang setinggi­tingginya khususnya kepada :

1. Kedua orang tuaku tercinta H. Abdul Rosyid dan Hj. Siti Aminah yang telah mendidik dan membimbing kami dengan kasih sayang, perhatian yang tak terhingga.

Page 9: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2. Suamiku tercinta H. Achmad Sofyan yang telah memberikan semangat, dukungan dan perhatiannya. Semoga keluarga kita mencapai sukses dunia akhirat.

3. Oekan Fakultas Psikologi lbu Ora. Hj. Netty Hartati, M.Si, beserta dewan dekanat dan civitas akademika Psikologi yang tidak penulis sebutkan satu persatu.

4. Bapak Ors. Sulistiyono, M.Si., selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, ilmu, pengalaman dan semangat dalam memotivasi'penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

5. lbu liany Luzvinda, M.Si selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, ilmu, dan semangat dalam memotivasi penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini, semoga apa yang bapak dan ibu lakukan menjadi ·amal ibadah dihadapan Allah Swt.

6. Kepada teman-temanku yang berada di sekolah Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta terima kasih atas kesediaannya untuk menjadi subyek dalam penelitian ini, dan sahabat-sahabatku yang terbaik dikelas 0.

Penulis menyadari masih terdapat kelemahan dan kekurangan dalam skripsi ini untuk itu mohon dimaklumi karena tak ada gading yang tak retak. Semoga hasil penelitian ini memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada para pembaca.

Jaka1ia, November 2006 Penulis

Siti Rofi'ah

Page 10: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

DAFTAR ISi

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. .

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

MOTTO ............................................................................................................... iv

DEDIKASI ............................................................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KAT A PENGANT AR............................................................................................ viii

DAFT AR ISi ......................................................................................................... x

DAFT AR TAB EL .. ~............................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xvii

DAFT AR LAMPIRAN ........................................................................................... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1 - 10

1.1. Latar Belakang Masalah .. . .. .. .... .. . .. .. .. .. ... ... .. . .. ... .. ..... ... .. ... ... .. . .. . .. . 1

1.2. ldentifikasi Masalah ....................................................................... 6

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................... 7

1.3.1. Pembatasan masalah ......................................................... 7

1.3.2. Perumusan masalah ........................................................... 8

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................... 8

1.4.1. Tujuan penelitian ................................................................ 8

Page 11: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

1.4.2. Manfaat penelitian ... ... ......... .................. ..... ............ ..... ... ... . 8

1.5. Sistematika Penulisan.................................................................... 9

BAB 2 KAJIAN PUST AKA................................................................................. 11 - 48

2.1. Remaja... .. . . . . .. .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . .. ... .. . . . . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . . .. . . . . .. . .. . . 11

2.1.1. · Pengertian dan batasan usia remaja.... .. . . . . .. .. . . . . . . .. .. . . . . .. . .. . 11

2.1.2. Perkembangan masa remaja.............................................. 13

2.1.3. Kebutuhan Remaja ............................................................. 18

2.2. Kelompok Sebaya.. .. . .. . . . . . . . . . ... .. . ... .. . . . . . .. . . . .. . .. . . . ..... .. . .. ... . . . .. . . . . . . . . . . . 20

2.2.1. Pengertian kelompok sebaya.. .. . . . . . . . . . ... . .. .. . .. .. .. .. .. .. . .. . . . . .. . .. 20

2.2.2. Fungsi kelompok sebaya .................................................... 21

2.2.3. Struktur dalam kelompok sebaya........................................ 23

2.2.4. Faktor-faktor yang menyebabkan remaja diterima dan

ditolak dalam kelompok sebaya.......................................... 25

2.3. Konformitas.................................................................................... 27

2.3.1. Pengertian konformitas ....................................................... 27

2.3.2. Jenis konformitas................................................................ 30

2.3.3. Keadaan yang mendorong terjadinya konformitas ............. 32

2.4. Hubungan Interpersonal .................................................. .............. 36

2.4.1. Pengertian hubungan interpersonal.................................... 36

2.4.2. Keefektifan hubungan interpersonal................................... 37

2.4.3. Teori-teori hubungan interpersonal..................................... 38

Page 12: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2.4.4. Tahapan-tahapan hubungan interpersonal......................... 41

2.4.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan

·interpersonal . . . . .. . .. . .. . .. . . . . . . . . . . . . ... .. . .. . .. . .. . . .. . . . . .. . . . .. . .. .. . .. . .. . .. . 43

2.5. Kerangka Berpikir .......................................................................... 46

2.6. Hipotesis Penelitian .. .. .............................................. .................... 48

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN................................................................. 49- 67

3.1. Jen is Penelitian ......... ...... ............................................................... 49

3.1.1. Pendekatan penelitian .................. ...................................... 49

3.1.2. Metode penelitian ............................................................... 50

3.2. Variabel Penelitian .................................. ....................................... 50

3.2.1. Definisi konseptual.. .... .. ...... ... ... ...... .. ....... ......... .. ... .. ... .... .. .. 51

3.2.2. Definisi operasional variabel ............................................... 51

3.2.2.1. lndikator perilaku konformitas ... ............................ 52

3.2.2.2. lndikator hubungan interpersonal ......................... 53

3.3. Pengambilan Sampel..................................................................... 54

3.3.1. Populasi dan sampel .......................................................... 54

3.3.2. Teknik pengambilan sampel ............................................... 55

3.4. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 56

3.5. lnstrumen Penelitian ...................................................................... 57

3.5.1. Skala konformitas kelompok sebaya ............................... ... 57

3.5.2. Skala hubungan interpersonal............................................ 60

Page 13: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3.6. Teknik Uji lnstrumen ..... ........................................................ ......... 62

3.6.1. Uji validitas skala ................................................................ 62

3.6.2. Uji reliabilitas ska la ............................. .......... ......... .. .. ... . . .. . 63

3.7. Teknik Analisis Data...................................................................... 64

3.8. Prosedur Penelitian.......................................... ............................. 65

BAB 4 PRESENTASI DAN ANALISIS DATA .................................................... 68- 89

4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian............................................. 68

4.2. Presentasi dan Analisis Data......................................................... 83

4.2.1. Uji instrumen penelitian ...................................................... 83

4.2.2. Uji persyaratan .. .................................................................. 84

4.2.3. Uji hipotesis ····················································'··················· 88

4.2.4. Uji signifikansi ...... ... ...................................... ... ................... 89

BAB 5 KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN ................................................. 90 - 94

5.1. Kesimpulan .................................................... ..... ........................... 90

5.2. Diskusi .................................. ...................................... ................... 91

5.3. Saran ........ ................ .................................................. .. ................. 93

DAFTAR PUSTAKA-............................................................................................ 95 - 97

LAMPIRAN .......................................................................................................... 98 - 122

Page 14: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pengambilan sampel ........................................................................ 55

Tabel 3.2. Bobot nilai......................................................................................... 57

Tabel 3.3. Blue print skala konformitas kelompok sebaya................................. 58

Tabel 3.4. Blue print penelitian ska la konformitas kelompok sebaya ............ .... 59

Tabel 3.5. Blue print skala hubungan interpersonal......................................... 60

Tabel 3.6. Blue print penelitian skala hubungan interpersonal.......................... 61

Tabel 4.1. Gambaran subyek berdasarkan usia dan jenis kelamin ................ 68

Tabel 4.2. Gambaran subyek berdasarkan tingkatan kelas............................... 69

Tabel 4.3. Gambaran subyek berdasarkan urutan anak ................................... 69

Tabel 4.4. Gambaran subyek berdasarkan pekerjaan orang tua....................... 70

Tabel 4.5. Gambaran subyek berdasarkan jumlah teman kelompok................. 70

Tabel 4.6. Gambaran subyek berdasarkan aktivitas bersama teman

kelompok .......................................................................................... 71

Tabel 4.7. Statistik skor konformitas kelompok sebaya laki-laki ........................ 72

Tabel 4.8. lnterperetasi skor konformitas kelompok sebaya laki-laki................. 72

Tabel 4.9. Kategorisasi konformitas kelompok sebaya laki-laki......................... 73

Tabel 4.10. Statistik skor konformitas kelompok sebaya perempuan.................. 73

Tabel 4.11. lnterpretasi skor konformitas kelompok sebaya perempuan ............ 73

Tabel 4.12. Kategorisasi konformitas kelompok sebaya perempuan .................. 74

Page 15: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

Tabel 4.13. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

usia ................................................................................................... 74

Tabel 4.14. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

jenis kelamin ..................................................................................... 75

Tabel 4.15. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

tingkatan kelas.................................................................................. 75

Tabel 4.16. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

urutan anak.......................... ................................................... ... ... ... . 76

Tabel 4.17. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

pekerjaan orang tua.. .. . . . . . . . . . . . . .. . .. . . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . .. . . . .. . . . . . .. . .. . .. . . . . . . . 76

Tabel 4.18. Kategorisasi tingkat konformitas kelompok sebaya berdasarkan

jumlah teman dalam kelompok... ... . .. . .. ... . .. .. . . . . .. . . . . . .. . .. . . . .. .. . . . .. . . . . . . . . . 77

Tabel 4.19. Statistik skor hubungan interpersonal laki-laki...... ............... ... ..... ... .. 77

Tabel 4.20. lnterpretasi skor hubungan interpersonal laki-laki ................ ............ 78

Tabel 4.21. Kategorisasi hubungan interpersonal laki-laki .................................. 78

Tabel 4.22. Statistik skor hubungan interpersonal perempuan............................ 79

Tabel 4.23. lnterpretasi skor hubungan interpersonal perempuan ...................... 79

Tabel 4.24. Kategorisasi hubungan interpersonal perempuan ............................ · 80

Tabel 4.25. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan usia ......... .................................................................. ... 80

Tabel 4.26. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan jenis kelamin ................................................................ 81

Page 16: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

Tabel 4.27. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan tingkatan kelas............................................................. 81

Tabel 4.28. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan urutan anak...................... ... . . . .. . .. . .. ... . . .. . .. .. . .. ... .. . .. . . . . .. . 82

Tabel 4.29. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan pekerjaan orang tua ..................................................... 82

Tabel 4.30. Kategorisasi tingkat hubungan interpersonal dengan keluarga

berdasarkan jumlah teman dalam kelompok .................................... 83

Tabel 4.31. Hasil uji normalitas skala konformitas kelompok sebaya .......... ,....... 84

Tabel 4.32. Hasil uji normalitas skala hubungan interpersonal............................ 85

Tabel 4.33. Hasil uji homogenitas........................................................................ 87

Tabel 4.34. Hasil uji hipotesis.............................................................................. 88

Page 17: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

DAFTAR GAMBAR

Garn bar 4.1. Scatterplot ska la konformitas kelompok sebaya ........... ....... .......... 84

Gambar 4.2. Scatterplot ska la hubungan interpersonal...................................... 85

Page 18: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Inform consent............................................................................... 98

Lampiran 2. Petunjuk pengisian......................... .... .. .. .. .. ....... .... .. .. .. ... ...... .. .... .. .. 99

Lampiran 3. Skala konformitas kelompok sebaya ............................................. 100

Lampiran 4. Skala hubungan interpersonal....................................................... 102

Lampiran 5 Hasil uji coba (try out) ska!a konformitas kelompok sebaya .......... 104

Lampiran 6. Hasil uji coba (try out) skala hubungan interpersonal.................... 106

Lampiran 7. Data hasil try out skala konformitas kelompok sebaya .................. 108

Lampiran 8. Data hasil try out skala hubungan interpersonal............................ 109

Lampiran 9. Validitas skala konformitas kelompok sebaya................................ 110

Lampiran 10. Validitas skala hubungan interpersonal......................................... 112

Lampiran 11. Reliabilitas skala konformitas kelompok sebaya............................ 114

Lampiran 12. Reliabilitas skala hubungan interpersonal...................................... 115

Lampiran 13. Kategorisasi skala konformitas kelompok sebaya ......................... 116

Lampiran 14. Kategorisasi skala hubungan interpersonal ................................... 118

Lampiran 15. Uji normalitas .... ... .. .. .. .. ... .. .. .. .. .. ... ... .... .. .... .. ...... . .. . ..... .... . .. .. . ..... .. .. . 120

Lampiran 16. Uji homogenitas dan uji korelasi .................................................... 121

Lampiran 17. Surat keterangan penelitian ........................................................... 122

Page 19: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Masa remaja ini merupakan masa peralihan dari masa yang sangat

tergantung pada orang tua ke masa yang penuh tanggung jawab serta

keharusan untuk sanggup berdiri sendiri. Dalam memasuki masa ini seorang

remaja mengalami perubahan-perubahan fisik dan psikis yang mendekati

keadaan fisik dan psikis orang dewasa. Semua perubahan ini mempengaruhi

penampilan, sikap serta tingkah laku mereka.

Karakteristik perkembangan remaja menurut Turner dan Helms (1995) dapat

dilihat melalui tiga aspek perkembangan yaitu perkembangan fisik, mental

serta perkembangan sosial dan kepribadian. Pada masa remaja

perkembangan sosial dan kepribadian sangat berarti, karena pada masa ini

ada kebutuhan pada remaja untuk berbagi perasaan dan pengalaman,

terutama dengan teman sebaya. Pada masa ini, remaja berusaha untuk

menunjukkan ketidaktergantungan mereka pada keluarga, digantikan teman

sebaya yang memberikan dukungan dan perasaan aman serta model bagi

remaja yang sedang dalam tahap pencarian identitas.

Page 20: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2

Remaja menurut Debesse (dalam Monks, 2002) sebetulnya menonjolkan apa

yang membedakan dirinya dari orang dewasa, yaitu originalitasnya.

Originalitas merupakan sifat khas pengelompokkan anak-anak muda.

Meskipun usaha ke arah originalitas pada remaja tersebut satu pihak dapat

dipandang sebagai suatu pernyataan emansipasi sosial, yaitu pada waktu

remaja membentuk suatu kelompok dan melepaskan dirinya dari pengaruh

orang dewasa, pada lain pihak hal ini tidak lepas dari adanya bahaya

terutama bila mereka lalu bersatu membentuk kelompok. Dalam kelompok

dengan keterikatan (kohesi) yang kuat berkembanglah suatu iklim kelornpok

dan norma-norma kelompok tertentu. Para remaja biasanya membentuk

suatu kelompok atau istilah populernya "geng". Kelompok sebaya (peer

group) adalah sekelompok rernaja yang memiliki kesamaan karakteristik yaitu

usia, latar belakang, status sosial dalam masyarakat dan mengikuti kegiatan­

kegiatan yang dilakukan oleh remaja.

Hubungan dengan teman sebaya pada rnasa remaja rnerupakan awal dari

hubungan pada masa dewasa dalam hal hubungan sosial, pekerjaan dan

interaksi dengan jenis kelarnin yang berbeda. Remaja juga lebih tergantung

kepada teman sebayanya dibandingkan dengan kelompok usia sebelurnnya

!<arena keterikatan dengan orang tua juga berkurang seiring dengan tingkat

kemandirian remaja itu sendiri. Menurut Conger (1991) remaja percaya

bahwa teman dekat lebih memahami diri mereka dibandingkan orang tua

Page 21: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3

mereka sendiri. Mereka lebih merasa menjadi diri mereka sendiri ketika

berada bersama dengan teman. Karena teman sebaya memegang peranan

penting selama masa remaja, dorongan untuk memiliki kesamaan dalam nilai,

kebiasaan, dan trend seperti, mode pakaian, gaya rambut, musik dan cara

bertingkah laku menjadi begitu kuat sehingga remaja melakukan konformitas

terhadap kelompok sebayanya. Dimana tingkah laku konformitas itu sendiri

meningkat pada masa remaja awal. Begitu juga menurut Mappiare (1982)

pada masa remaja awal kebutuhan akan konformitas dengan teman-teman

sebaya sangat besar, sehingga remaja berusaha bersikap sesuai dengan

norma-norma kelompoknya.

Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan sebagai

hasil nyata dari teka~an yang diberikan oleh kelompok dan juga bertingkah

laku dalam hal berusaha memenuhi harapan dari kelompok dengan sedikit

ataupun tanpa tekanan untuk melakukan tingkah laku tertentu.

Remaja yang berada dalam sebuah kelompok sebaya tidak jarang akan

mengalami tekanan-tekanan untuk melakukan konformitas terhadap norma­

norma yang terdapat dalam kelompok tersebut. Biasanya tekanan tersebut

berupa percobaan terhadap bentuk tingkah laku dan peran baru dalam

kelompok. Pada masa remaja, konformitas dengan tekanan-tekanan

kelornpok sebaya dapat bersifat positif dan negatif.

Page 22: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

4

Fakta yang ada dalam surat kabar harian kompas (dalam www.kompas.com)

efek dari konformitas bergantung pada kelompok teman yang menjadi

anggota dalam kelompok tersebut. Kalau teman yang berada dalam

kelompok memiliki sikap, pendapat, dan perilaku positif, maka anggota

kelompok cenderung akan berperilaku dan berpandangan positif. Efek positif

akan membuat kita punya kemampuan dan keterampilan yang positif juga.

Sebaliknya, kalau teman yang berada dalam kelompok rnamiliki sikap,

pendapat, dan perilaku negatif, maka anggota kelornpok cenderung

berperilaku dan berpandangan negatif. Efek negatif konforrnitas adalah

kenakalan remaja seperti penyalahgunaan narkoba, perkelahian remaja,

membolos, berjudi, kebut-kebutan, mencoret-coret, merusak benda milik

umum, dan perilaku seksual yang tidak sehat. Remaja cenderung untuk

mengikuti norma-norma atau budaya-budaya kelompok agar remaja dapat

diterima di dalam kelompoknya.

Fenomena lainnya yang tak jarang dihadapi remaja dalam suatu kelompok

yaitu, dimana kelompok menginginkan rernaja untuk merokok. Padahal

sebelumnya rernaja tersebut tidak pernah merokok karena keluarganya tidak

mengizinkannya untuk melakukan hal tersebut. Tetapi agar dapat lebih

diterirna dan tidak terlihat berbeda dari anggota kelompok yang lain akhirnya

remaja tersebut ikut merokok. Yang mendasari konformitas seperti itu adalah

keinginan untuk disukai.

Page 23: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

5

Remaja yang cenderung konform terhadap kelompoknya menurut Hummel

(dalam http:l/www.valdosta.edu/, 2006) akan menyebabkan hubungan

interpersonal dengan keluarganya menjadi renggang, dikarenakan remaja

lebih banyak menghabiskan waktu dengan kelompoknya daripada dengan

keluarganya. Salah satu karakteristik dari hubungan interpersonal adalah

kemampuan menerima dan memberi dukungan. Jika seorang remaja yang

merasa tidal< diterima dalam keluarganya cenderung akan memisahkan diri

dari keluarga dan lebih konform terhadap kelompoknya karena ia

mendapatkan penerimaan dari kelompoknya. Hal tersebut dapat memberikan

dampak dalam hubungan interpersonal khususnya dengan keluarga. Karena

hubungan interpersonal menurut Chaplin (2001) adalah sesuatu yang

berlangsung antara dua pribadi, mencirikan proses-proses yang timbul

sebagai satu hasil dari interaksi individu dengan individu lain. Dalam hal

seperti ini, maka diperlukan perhatian dan pengertian orang tua.

Gunarsa (1991) mengemukakan ketika suatu hubungan antara anak dan

orang tua mengalami ketidaksamaan dalam hal keinginan, pandangan, atau

dari ketidakmengertian orang tua akan keinginan anak remajanya, sehingga

anak lebih banyak ke luar rumah menghabiskan waktu dengan teman

sebayanya dari pada tinggal di rumah. Misalnya, pada anak yang merasa

sering dimarahi, merasa kurang dimengerti, atau bahkan merasa kurang

Page 24: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

diperhatikan, dihargai dan dicintai. Maka, dalam hal seperti ini dapat

mengakibatkan hubungan antara anak dengan orang tua menjadi tidak baik.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang ingin dikaji di dalam

penelitian ini adalah apakah ada korelasi antara konformitas kelompok

sebaya dengan hubungan interpersonal dalam keluarga pada remaja ?

1.2. ldentifikasi Masalah

Berdasarkan pada latar belakang permasalahan di atas, maka penulis telah

mengidentifikasikan permasalahan yang ada menjadi :

i. Apakah ada korelasi antara konformitas kelompok sebaya dengan

hubungan interpersonal dalam keluarga pada remaja?

2. Apakah konformitas yang dilakukan remaja dapat menyebabkan

hubungan interpersonal dalam keluarga menjadi renggang?

3. Apakah terdapat perbedaan tingkat konformitas berdasarkan jenis

kelamin?

6

4. Apakah terdapat perbedaan tingkat hubungan interpersonal berdasarkan

jenis kelamin?

Page 25: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

1.3. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1. Pembatasan masalah

Masalah yang akan diteliti pada penelitian ini dibatasi pada :

1. Remaja adalah suatu masa peralihan dari masa kanak·-kanak

7

menuju masa dewasa. dimana individu mengalami pertumbuhan cepat di

segala bidang dan meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai

persiapan memasuki masa dewasa.

Dalam penelitian lni, penulis membatasi dari usia 15-1·1 tahun yang

termasuk dalam usia remaja awal (Hurlock, 1980), karena pada masa

remaja awal penyesuaian diri dengan kelompok sebaya tetap merupakan

hal yang penting bagi anak laki-laki dan anak perempuan.

2. kelompok sebaya adalah sekelompok remaja yang memiliki kesamaan

karakteristik yaitu usia, latar belakang, status sosial dalam masyarakat

dan mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh remaja.

3. Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan sebagai

hasil nyata dari tekanan yang diberikan oleh kelompok dan juga

bertingkah laku dalam ha! berusaha memenuhi harapan dari kelompok

dengan sedikit ataupun tanpa tekanan untuk melakukan tingkah laku

tersebut.

Page 26: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

4. Hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjalin antara individu

satu dengan individu lainnya, dengan menggunakan berbagai jenis pola

interaksi.

1.3.2. Perumusan masalah

Berdasarkan pada pengidentifikasian permasalahan di alas, maka penulis

merumuskan permasalahan tersebut sebagai berikut :

8

"Apakah ada korelasi antara konformitas kelompok sebaya dengan hubungan

interpersonal dalam keluarga pada remaja?"

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara

konformitas kelompok sebaya dengan hubungan interpersonal dalam

keluarga pada remaja.

1.4.2. Manfaat penelitian

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

khasanah ilmu pengetahuan khususnya di bidang psikologi sosial dan

dapat dipakai sebagai pedoman di dalam penelitian lebih lanjut terutama

Page 27: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

9

. untuk mengkaji variabel-variabel lain yang berkaitan dengan konformitas

dan hubungan interpersonal.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

remaja yang berada dalam suatu kelompok sebaya, dapat memberikan

masukan bagi para remaja yang berada dalam suatu kelompok, dapat

memberikan masukan bagi para orang tua yang memiliki anak remaja

serta dapat memberikan masukan pula bagi para pengajar atau pendidik.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada penelitian ini mengacu pada pedoman penulisan

standar APA (American Psychology Association) -Style dan pedoman

penyusunan dan penulisan skripsi Fakultas Psikologi Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulisan penelitian ini dibagi menjadi

beberapa bahasan seperti yang akan dijabarkan berikut ini :

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab pertama ini diulaskan secara jelas tentang latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab 2 Kajian pustaka

Pada bab dua ini dijabarkan secara rinci mengenai pengertian dan

batasan usia remaja, perkembangan masa remaja dan kebutuhan

Page 28: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

JO

remaja. Pengertian kelompok sebaya, fungsi kelornpok. sebaya,

struktur dalam kelompok sebaya, dan faktor-faktor yang menyebabkan

remaja diterima dan ditolak dalam kelompok sebaya. Pengertian

konformitas, jenis konformitas dan keadaan yang mendorong

terjadinya konformitas. Pengertian hubungan interpersonal, keefektifan

hubungan interpersonal, teori-teori hubungan interpersonal, tahap­

tahap hubungan interpersonal, dan faktor-faktor yang mempengaruhi

hubungan interpersonal.

Bab 3 Metodologi penelitian

Pada bab tiga ini diulaskan secara jelas tentang jenis penelitian yang

meliputi pendekatan dan metode penelitian, definisi konseptual dan

operasional variabel. Pengambilan sampel yang meliputi populasi dan

sampel pene1itian, tekhnik pengambilan sampel. Pengumpulan data

yang meliputi metode dan instrumen penelitian, tekhnik uji instrumen

penelitian. Tekhnik analisa data.

Bab 4 Presentasi dan analisis data

Pada bab empat ini diulaskan secara jelas mengenai gambaran

umum subyek penelitian, presentasi dan analisa data, dan

pembahasan hasil pengujian hipotesis.

Bab 5 Kesimpulan, diskusi, saran

Pada bab lima dijelaskan mengenai kesimpulan, diskusi dan saran.

Page 29: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2.1. Remaja

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1.1. Pengertian dan batasan usia remaja

Masa remaja merupakan masa yang penting dalam rentang kehidupan

manusia karena merupakan masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa

dewasa. Hurlock (1980 : 206) mengatakan istilah remaja atau adolescence

berasal dari kata latin adolescere (kata bendanya, adolescentia artinya

remaja), yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Saat ini istilah remaja

mempunyai arti yang cukup luas, mencakup kematangan mental, emosional,

sosial dan fisik. Jadi secara teoritis, pada masa remaja terjadi perubahan baik

secara fisik maupun psikologis. Organ tubuh remaja mulai berkembang

menuju kematangan dan dapat berfungsi sebagaimana orang dewasa.

Ada beberapa pengertian dan batasan usia remaja yang dikemukakan oleh

para tokoh.

Menurut Santrock (2002 : 23) masa remaja (adolescence) ialah periode

perkembangan transisi dari masa kanak-kanak hingga masa awal dewasa,

yang dimasuki pada usia kira-kira 10 hingga 12 tahun dan berakhir pada usia

Page 30: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

12

18 hingga 22 tahun. Begitu juga pendapat yang dikernukakan oleh Papalia &

Olds (1995 : 308) rnasa rernaja adalah rnasa perkernbangan transisi antara

rnasa kanak-kanak dan rnasa dewasa, rnasa rernaja biasanya ditandai

dengan usia yang dirnulai antara 12 atau 13 tahun dan diakhiri pada usia

belasan tahun atau sebelurn 20 tahun. Berbeda dengan pendapat rnenurut

Piaget (dalarn Hurlock, 1980: 206) bahwa: " ... masa remaja adalah usia di

mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana anak

tidak lagi merasa di bawah tingkatan orang-orang yang lebih tua melainkan

berada dalam tingkatan yang sama".

Begitu pula pendapat dari WHO 1974 (dalarn Sarwono, 2004: 9) rernaja

adalah suatu rnasa di rnana individu berkernbang dari saat pertarna kali ia

rnenunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya sarnpai saatia rnencapai

kernatangan seksual, individu rnengalarni perkernbangan psikologik dan pola

identifikasi dari kanak-kanak rnenjadi dewasa, dan terjadi peralihan dari

ketergantungan sosial-ekonorni yang penuh kepada keadaan yang relatif

lebih rnandiri. Batasan usia rernaja rnenurut Hurlock (1980 : 206) awal rnasa

rernaja berlangsung kira-kira dari 13-16 atau 17 tahun, dan akhir rnasa

rernaja berrnula dari usia 16 atau 17 tahun sarnpai 18 tahun, yaitu usia

rnatang secara hukurn, sedangkan rnenurut Monks (2002 : 262) batasan usia

rernaja adalah diantara 12-20 tahun. Narnun, rnasa rernaja rnerniliki ternpat

Page 31: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

13

yang tidak jelas dalam rangkaian proses perkembangan seseorang. Remaja

tidak termasuk golongan anak-anak, dan remaja tidak pula termasuk

golongan orang dewasa.

Jadi remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa,

dimana individu mengalami pertumbuhan cepat di segala bidang dan meliputi

semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa

dewasa.

2.1.2. Perkembangan masa remaja

Santrock (2002) mer.iyatakan bahwa ada enam perkembangan pada masa

remaja, yaitu :

1. Perkembangan Fisik

Perubahan fisik yang terjadi pada masa remaja merupakan karakteristik

utama yang terlihat pada perkembangan remaja. Pada periode ini ditandai

dengan perubahan yang sangat besar. Dimana, remaja mengalami tanda

tanda seks primer dan sekunder. Menurut Monks (2002 : 269) tanda­

tanda seks atau kelamin primer menunjukkan pada organ yang langsung

berhubungan dengan persetubuhan (organ reproduksi) dan proses

reproduksi. Tanda-tanda seks atau kelamin sekunder adalah tanda-tanda

jasmaniah yang tidak langsung berhubungan dengan persetubuhan dan

Page 32: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

14

proses reproduksi (perkembangan secara non-genital), namun

merupakan tanda-tanda yang khas perempuan dan khas laki-laki. Jika

tanda-tanda seks primer dan sekunder seseorang suclah matang berarti ia

memiliki kemampuan untuk bereproduksi.

2. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget (dalam Sarwono, 2004 : 81) perkembangan kognitif

remaja beracla pada tahap operasional formal (formal operasional stage)

yang merupakan'integrasi clari seluruh tahap sebelumnya. Pada tahap ini,

remaja melampaui dunia nyata, pengalaman-pengalaman konkret dan

berpikir secara abstrak dan lebih logis. Remaja meng~'mbangkan

gambaran keadaan yang ideal. Mereka dapat berpikir tentang seperti

apakah orang tua yang ideal clan membandingkan orang tua mereka

dengan standard ideal ini.

Menurut dinas pendidikan menengah dan tinggi DK! Jakarta (dalam modul

pelayanan bimbingan dan konseling, 2003) Pertumbuhan otak mencapai

kesempurnaan pada usia 12-20 tahun. Secara fungsional perkembangan

kognitif atau kemampuan berfikir remaja clapat digambarkan sebagai

berikut:

a. Pada tahap ini secara intelektual remaja mulai clapat berfikir rasional dan akan terus berkembang saat dewasa sejalan dengan banyaknya kondisi-kondisi yang menuntut kemampuan problem solving.

b. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.

Page 33: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

c. Memikirkan masa depan, perencanaannya, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya.

Setiap individu mempunyai sistem pengaturan dari dalam pada sistem

kognisinya. Sistem pengaturan ini terdapat sepanjang hidup seseorang dan

berkembang sesuai tlengan perkembangan aspek-aspek kognitif yaitu :

d. kematangan, yang merupakan perkembangan susunan syaraf sehingga misalnya fungsi-fungsi indera menjadi lebih sempurna

e. Pengalaman, yaitu hubungan timbal balik dengan lingkungannya f. Transmisi sosial, yaitu hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial

antara lain melalui pengasuhan dan pendidikan dari orang lain.

15

g. Ekuilibrasi, yaitu sistem pengaturan dalam diri anak itu sendiri yang mampu mempertahankan keseimbangan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

3. Perkembangan Emosi

Menurut Santrock (2002 : 7) perkembangan emosi remaja ditandai

dengan ketidakstabilan emosi atau mengalami puncak emosionalitas

rnerupakan karakteristik remaja sebagai akibat perkernbangan fisik dan

sosial selama masa pubertas. Remaja sering mengalami perasaan-

perasaan yang sifatnya kontradiktif.

Menurut dinas pendidikan menengah dan tinggi OKI Jakarta (dalam modul

pelayanan bimbingan dan konseling, 2003) remaja yang berkembang

dilingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnya

terhambat. Sehingga mengalami akses negatif berupa tingkah laku seperti

agresif (keras kepala, berkelahi), regresif atau lari dari kenyataan (suka

Page 34: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

16

melamun, meng~onsumsi obat penenang, minuman keras atau obat

terlarang). Remaja yang berkembang dilingkungan yang harmonis dan

kondusif dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi seperti :

adekuasi atau ketepatan emosi (kasih sayang, cinta, simpati, ramah, sikap

hormat dan menghargai orang lain), mengendalikan emosi (tidak mudah

tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, menghadapi frustasi secara

sehat dan bijak).

4. Perkembangan Moral

Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan

fisik saja, tetapi meningkat pada tataran psikologis (rasa diterima,

dihargai, dan penilaian positif dari orang lain). Menurut sarwono

(2004: 91) untuk remaja, moral merupakan suatu kebutuhan tersendiri

oleh karena mereka sedang dalam keadaan membutuhkan pedoman atau

petunjuk dalam rangka mencari jalannya sendiri. Pedoman atau petunjuk

ini dibutuhkan juga untuk menumbuhkan identitas dirinya.

5. Perkembangan Sosial

Monks (2002 : 276) menyatakan bahwa dalam perkembangan sosial

remaja dapat dilihat adanya dua macam gerak, yaitu memisahkan diri dari

orang tua dan menuju ke arah teman-teman sebaya. Remaja memilih

teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama

Page 35: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

dengan dirinya, misalnya kesamaan pada hobi, minat, sikap, dan nilai­

nilai.

17

Percepatan perkembangan dalam masa remaja yang berhubungan

dengan pemasakan seksualitas, juga mengakibatkan suatu perubahan

dalam perkembangan sosial remaja. Dengan menjadi lebih matang dan

memasuki masa remaja maka individu mulai membebaskan diri dari

banyak ikatan dalam rumah dan menjadi lebih terikat dengan bermacam­

macam kelompok sosial dan teman-teman di luar rumah.

Dalam masa ini individu menghadapi dunia yang lebih luas dan oleh

karena itu pada masa ini individu juga harus memperluas kemampuan

dan pandangan sosialnya. Salah satu wadah yang dapat menolong

remaja untuk mendapatkan pengalaman yang berguna dalam mencapai

tugas-tugas perkembangan pada masa ini adalah melalui kelompok

sebaya atau teman sebaya. Adapun pendapat yang dikemukakan oleh

Panuju (1999: 130) kelompok sebaya mempunyai peranan penting dalam

penyesuaian remaja, dan persiapan bagi kehidupannya di masa yang

akan datang dan juga berpengaruh terhadap perilaku dan pandangannya.

Masa remaja merupakan masa yang penting untuk mengembangkan

persahabatan dan menjadi anggota dari suatu kelompok sebaya. Pada

Page 36: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

18

masa ini, ketergantungan anak pada keluarganya menjadi berkurang dan

kebutuhan akan rasa aman, dan diterima diperoleh dari teman-teman

kelompok sebaya dengan kesamaan-kesamaannya.

6. Perkembangan Kepribadian

Erikson (dalam Gunarsa, 1997: 112) menyatakan bahwa remaja berada

pada tahap ident~tas dan kekaburan peran. Pada masa ini, remaja sedang

dalam proses pembentukan identitas diri, dimana seorang individu

berharap dapat mengetahui siapa dirinya, mengetahui kapan dan

bagaimana harus melakukan perannya dalam masyarakat, dan apa yang

dikehendakinya di masa mendatang. Tugas remaja pada masa ini adalah

mengintegrasikan semua pengetahuan yang ia peroleh tentang dirinya ke

dalam identitas diri.

2.1.3. Kebutuhan r~maja

Menurut Rice (1990 : 346) ada enam kebutuhan penting pada remaja yang

harus diperhatikan untuk memenuhi tugas perkembangan dan hubungan

sosial, yaitu :

1. Adanya kebutuhan untuk membangun hubungan yang penuh kasih

sayang penuh arti dan memuaskan.

Page 37: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2. Kebutuhan untuk diterima, rasa memiliki, dikenali dan status dalam

kelompok sosial merupakan hal yang dianggap pentin~1 pada masa

remaJa.

19

3. Kebutuhan remaja untuk memperluas hubungan pada masa kanak-kanak

melalui perkenalan dengan orang-orang baru yang berbeda latar

belakang, pengalaman dan idenya, di mana hal ini berguna untuk

memperluas wawasan dan pengalaman mereka.

4. Kebutuhan untuk menjalin pertemanan dan perhatian sosial yang lebih

heterogen sifatnya.

5. Remaja merasa perlu mengupayakan perkembangan pribadi dan sosial,

memilih teman dan perkawinan yang sukses kelak.

6. kebutuhan untuk·menemukan peran jenis kelamin maskulin atau feminim

yang dapat diterima oleh masyarakat di mana mereka berada dan

mempelajari perilaku yang sesuai dengan jenis kelaminnya.

Page 38: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

2.2. Kelompok Sebaya

2.2.1. Pengertian kelompok sebaya

Beberapa pengertian kelompok sebaya menurut para tokoh,

diantaranya :

20

Menurut Conger (1991 : 592) kelompok sebaya (peer groups) merupakan

individu-individu yang memiliki kesamaan dalam usia, tingkatan atau status

dalam kelompok masyarakat. Begitu juga pendapat yang dikemukakan oleh

Coleman, Newman, dkk (dalam Papalia & Olds, 1995: 395) bahwa kelompok

sebaya (peer group) adalah bersumber dari kasih sayang, simpati, dan saling

pengertian, sebuah wadah untuk melakukan sesuatu atau bereksperimen

dan mendorong keadaan untuk memperoleh kemandirian dan kebebasan

dari orangtua. Kelompok sebaya juga merupakan wadah untuk membangun

hubungan yang lebih akrab dengan orang lain.

Berbeda lagi menurut Encyclopedia (dalam www.wikipedia.org) kelompok

sebaya adalah kelompok dari individu-individu yang kurang lebih sama dalam

usia, status sosial dan kepentingan. Muss (dalam Utami, 1990) memberi

pengertian kelompok sebaya adalah kelompok individu-·individu dengan usia,

latar belakang, dan sikap yang sama dalam memilih jenis kegiatan sekolah

atau aktivitas waktu luang yang sejenis.

Page 39: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

21

Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok sebaya pada masa remaja

adalah sekelompok remaja yang memiliki kesamaan karakteristik yaitu usia,

latar belakang, status sosial dalam masyarakat dan mengikuti kegiatan­

kegiatan yang dilakukan oleh remaja.

2.2.2. Fungsi kelompok sebaya

Menurut Horrocks dan Benimoff (dalam Hurlock, 1980 : 2·14) fungsi kelompok

sebaya merupakan dunia nyata kawula muda yang menyiapkan panggung di

mana ia dapat menguji diri sendiri dan orang lain. Di dalam kelompok sebaya

ia merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya, di sinilah ia dinilai oleh

orang lain yang sejajar dengan dirinya dan yang tidak dapat memaksakan

sanksi-sanksi dunia dewasa yang justru ingin dihindari. Santrock (2002 : 268)

menyatakan bahwa salah satu fungsi kelompok teman sebaya yang paling

penting ialah menyediakan suatu sumber informasi dan perbandingan

tentang dunia di luar keluarga.

Di samping itu menl'.rut Panuju (1999 : 130) kelompok sebaya (peer groups)

mempunyai peranan yang sangat penting dalam penyesuaian diri remaja,

dan persiapan bagi kehidupannya dimasa yang akan datang dan juga

berpengaruh terhadap perilaku dan pandangannya. Sebabnya, adalah

karena remaja pada umur ini sedang berusaha untuk bebas dari keluarga

Page 40: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

22

dan tidak tergantung pada orang tua. Akan tetapi pada waktu yang sama ia

takut kehilangan rasa nyaman yang telah diperoleh pada rnasa kanak­

kanaknya. Ahmadi (2004: 193) menyatakan di dalam kelompok sebaya,

remaja berusaha menemukan dirinya. kelompok sebaya menyediakan suatu

lingkungan yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dengan

nilai yang berlaku, bukan dengan nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa

melainkan oleh teman seusianya. Kelompok sebaya juga memberikan

keuntungan psikologis bagi remaja, karena di dalamnya remaja belajar untuk

memahami individu lainnya.

Remaja pada umumnya menjalin suatu hubungan persahabatan, yaitu

hubungan yang lebih intim yang melibatkan keikhlasan untuk berbagi rasa

tentang diri sendiri, untuk berbagi masalah, dan mendapatkan saran dari

sahabatnya. Biasanya, persahabatan pada remaja terjadi di dalam struktur

sosial yang lebih besar yaitu kelompok sebaya. Pada kelompok sebaya ini

setiap remaja mempunyai peran yang harus dimainkan dan biasanya mereka

sadar akan statusnya dalam kelompok. Dalam persahabatan pribadi, remaja

mencari dorongan dan rasa aman, membincangkan perasaan mereka secara

bebas, bertukar informasi, membentuk suatu keyakinan dan perasaan melalui

pengungkapan kalimat dan mengembangkan pandangan yang baru dan

berbeda tentang diri mereka sendiri.

Page 41: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

23

Menurut Heaven, 1994 (dalam www.sturf.flinders.edu.su) hubungan melalui

kelompok sebaya dapat membentuk suatu kesempatan untuk

mengembangkan kemampuan sosial, emosional, identitas diri, dan

kemandirian.

2.2.3. Struktur dalam kelompok sebaya

Merujuk pada fungsinya bahwa kelompok sebaya merupakan wadah untuk

melakukan proses sosialisasi, maka tidak jarang remaja juga membangun

suatu hubungan yang lebih akrab seperti, persahabatan. Turner & Helms

(1995) menjelaskan bahwa dalam kegiatan-kegiatan remaja dapat diamati

pula adanya proses sosialisasi seperti :

persahabatan yang merupakan tipe terkecil dari suatu kelompok sebaya dan

membatasi hubungannya hanya pada dua individu yang sama watak dan

tempramennya. Biasanya persahabatan awal pada remaja didasarkan pada

minat dan aktivitas yang sama. Persahabatan pada remaja akhir akan

disertai dengan adanya suatu ikatan emosional dan komitmen psikologis

yang kuat dan bersifat timbal balik. Begitu juga menurut Santrock (2002 :

349) persahabatan memiliki enam fungsi yaitu kawan, pendorong, dukungan

fisik, dukungan ego, perbandingan sosial, dan keakraban atau afeksi.

Page 42: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

24

Kemudian Kelompok (crowd), Santrock (2002 : 46) menjelaskan bahwa

kelompok ialah kelompok-kelompok remaja yang terbesar dan kurang bersifat

pribadi. Menurut Dusek (1996: 316) crowd memberi kesempatan pada

remaja untuk belajar berinteraksi, belajar memahami dan beradaptasi dengan

orang lain yang memiliki nilai serta latar belakang yang berbeda. Adapun

menurut Turner dan Helms (1995) karakteristik dari kelompok adalah

interaksi heteroseksual yang tidak personal sifatnya, tanpa ikatan yang kuat

diantaranya, penekanan interaksi crowd adalah pada peristiwa-peristiwa

sosial seperti kontes atletik, konser, dan tari. Crowd tidak mempunyai aktifitas

yang direncanakan dan dapat ditemui di tempat-tempat umum. menurut

Dusek (1996: 312) Biasanya jumlah dalam kelompok terdiri atas 15-30

anggota, dengan rata-rata sekitar 20 orang.

Selain persahabatan, kelompok ada juga yang disebut dengan Klik (cligues).

Santrock (2002 : 46) menjelaskan bahwa klik ialah kelompok-kelompok yang

lebih kecil, memiliki l<edekatan yang lebih besar di antara anggota-anggota

dan lebih kohesif daripada kelompok. Klik sama seperti persahabatan, tetapi

jumlahnya lebih besar. Menurut B.B. Brown. Dunphy (dalam Dusek, 1996:

312) Klik biasanya terdiri dari tiga sampai sembilan anggota, dengan rata

jumlah anggota enam orang. Klik mempunyai dampak yang kuat pada

perkembangan' psikososial remaja, karena di dalam klik remaja belajar untuk

mengikuti aturan-aturan baru yang mereka dapatkan di dalam kelompok.

Page 43: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

Mereka mempunyai keinginan umum dan kekuatan emosi yang kuat di

antaranya, klik biasanya sangat ekslusif terdiri dari remaja yang latar

belakang sosial ekonomi sama, di mana ada kesamaan minat, sikap dan

kepercayaan.

25

Menurut Turner dan Helms (1995) umumnya anggota dari klik itu ada dalam

kontak sehari-hari, misalnya di sekolah atau lingkungan yang dekat. Fungsi

klik adalah membicarakan dan merencanakan aktifitas yang terjadi dalam

kelompok, informasi tentang kegiatan didalam kelompok serta membicarakan

kegiatan yang telah mereka lakukan.

2.2.4. Faktor-faktor yang rnenyebabkan remaja diterima dan ditolak

dalarn kelornpok sebaya

Hummel (dalam www.valdosta.edu, 2006) menyatakan bahwaremaja

biasanya lebih banyak menghabiskan waktu dengan kelompok sebaya

mereka dibandingkan dengan anggota keluarganya. Karena remaja lebih

banyak berada di luar rumah bersama dengan teman-teman sebaya sebagai

kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa pengaruh-pengaruh teman­

teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, penampilan, dan perilaku

lebih besar daripada· pengaruh keluarga. Misalnya, sebagian besar remaja

mengetahui bahwa bila mereka memakai model pakaian yang sama dengan

Page 44: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

i •

pakaian anggota kel?mpok yang populer, maka kesempatan baginya untuk

diterima oleh kelompok menjadi lebih besar.

Kelompok sebaya biasanya memiliki ciri-ciri yang tegas pada tingkah laku

yang ditampilkan oleh anggotanya, diantaranya mode pakaian, cara

26

bertingkah laku, gaya rambut, minat terhadap musik, sikap terhadap sekolah,

orangtua dan juga terhadap kelompok lainnya. Menurut Mappiare (1982 :

170) bahwa hal-hal pribadi yang membuat individu diterima dalam kelompok

sebaya menyarigkut.:

a. Penampilan (performance) dan perbuatan meliputi antara Jain ; tampang yang baik, atau paling tidak rapih serta aktif dalam urusan-urusan kelompok

b. Kemampuan pikir antara lain meliputi ; mempunyai inisiatif, banyak memikirkan kelompok dan mengemukakan buah pikirnya.

c. Sikap, sifat, perasaan antara lain meliputi ; bersikap sopan, memperhatikan orang lain, penyabar atau dapat menahan marah jika berada pada keadaan yang tidak menyenangkan dirinya, suka menyumbangkan pengetahuannnya pada orang lain terutarna anggota kelompok yang bersangkutan.

d. Pribadi meliputi ; jujur dan dapat dipercaya, bertanggung jawab dan suka menjalankan pekerjaannya, mentaati peraturan-peraturan kelompok, mampu menyesuaikan diri secara tepat dalam berbagai situasi dan pergaulan sosial.

e. Aspek meliputi ; pemurah atau tidak pelit, suka bekerja sama dan membantu anggota kelompok.

Faktor-faktor yang menyebabkan seorang remaja ditolak, karena kurangnya

dimiliki ciri-ciri tersebut oleh seorang remaja. Hal-hal yang membuat seorang

remaja ditolak oleh kelompok teman sebaya, menyangkut :

Page 45: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

27

a. Penampilan dan perbuatan antara lain; sering menantang, malu-malu dan senang menyendiri

b. Kemampuan pikir meliputi ; bodoh sekali. c. Sikap, sifat meliputi ; suka melanggar norma dan nilai-nilai kelompok,

suka menguasai anak lain, suka curiga dan melaksanakan kemauan sendiri.

2.3. Konformitas

2.3.1. Pengertian konformitas

Pengertian konformitas yang dikemukakan oleh beberapa tokoh,

diantaranya :

Menurut Wills (dalar:i sarwono,2002: 211) konformitas adalah keselarasan

dan gerak yang berkaitan dengan standar sosial yang objektif. Menurutnya

konformitas mengandung dua unsur yaitu, selaras dan gerak. Maksud

"selaras" ialah persetujuan atau kesamaan antara respon oleh individu

dengan respon yang secara sosia.1 dianggap "benar". Jadi, keselarasan

kurang lebih sama artinya dengan apa yang oleh pendapat umum disebut

konformitas. Satu unsur lagi yaitu "gerak". Gerak adalah perbuatan respon

dalam kaitannya dengan standar sosial. Jadi, konformitas harus tidak hanya

mengandung unsur keselarasan, tetapi juga harus mengandung unsur gerak,

yaitu perubahan respon. Tanpa perubahan respon maka keselarasan tidak

dapat dikatakan sebagai konformitas sedangkan, Chaplin (2001 : 105)

menyatakan bahwa konformitas adalah kecenderungan untuk

Page 46: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

28

memperbolehkan satu tingkah laku seseorang dikuasai oleh sikap dan

pendapat yang sudah berlaku, ciri pembawaan kepribadian yang cenderung

membiarkan sikap dan pendapat orang lain untuk menguasai dirinya. Begitu

pula menurut sarwono (1999: 285) istilah konformitas yaitu perubahan

perilaku seseorang dengan mengikuti tekanan-tekanan dari kelompok untuk

dapat menerima norma-norma kelompok.

Berbeda pendapat yang dikemukakan oleh Kiesler & Kiesler (dalam Myers,

1996 : 233) bahwa konformitas adalah suatu perubahan tingkah Jaku atau

kepercayaan akibat adanya tekanan dari suatu kelompok baik secara nyata

atau tidak. Begitu juga menurut Santrock (2001 : 186) konformitas terjadi

ketika individu-individu merubah sikap atau tingkah laku dari yang lain,

karena merasakan tekanan nyata atau dalam imajinasinya sedangkan

menurut Soloman Asch (dalam Sears, dkk, 1985 : 380) konformitas hanya

terjadi dalam situasi·yang ambigu, yaitu bila orang merasa amat tidak pasti

mengenai apa standar perilaku yang benar. Bila seseorang mampu melihat

suatu realitas dengan gamblang, dia akan mempercayai persepsinya sendiri

dan tetap teguh pada pendiriannya meskipun anggota kelompok yang lain

menentangnya.

konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan sebagai

Page 47: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

29

hasil nyata dari tekanan yang diberikan oleh kelompok dan juga bertingkah

laku. dalam hal berusaha memenuhi harapan dari kelompok dengan sedil<it

ataupun tanpa tekanan untuk melakukan tingkah laku tersebut. Dalam

konfonnitas ada tekanan dari kelompok dimana individu dapat merasakan

baik secara nyata ataupun tidak nyata atau dalam imajinasinya. Oleh sebab

itu, konformitas bukan hanya bertingkah laku seperti orang lain, tetapi

terpengaruh pula dengan cara kelompok itu bertindak.

Mappiare (1982: 166) menyatakan bahwa pada masa remaja awal

l<.ebutuhan akan konformitas dengan teman-teman sebaya sangat besar,

sehingga remaja berusaha bersikap sesuai dengan norma-norma

kelompoknya. lndividu dalam pertumbuhan dan perkembangannya

dipengaruhi oleh lingkungannya. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak hanya

berasal dari lingkungan keluarga melainkan dapat berasal dari kelompoknya

atau lingkungan sosial, dan pada umumnya remaja mudah terpengaruh oleh

kelompoknya. lndividu yang berada dalam sebuah kelompok sebaya tidak

jarang akan mengalami tekanan-tekanan untuk melakukan konformitas

terhadap norma-norma yang terdapat dalam kelompok tersebut. Biasar.ya

tekanan tersebut berL1pa percobaan terhadap bentuk tingkah laku dan peran

baru clalam kelompok. Pacla masa remaja, konformitas dengan tekanan­

tekanan kelompok sebaya clapat bersifat positif clan negatif.

Page 48: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

30

Menurut Camarena, ddk (dalam Santrock, 2002: 44) umumnya remaja

terlibat dalam semua bentuk perilaku konformitas yang negatif, seperti :

menggunal<an bahasa yang jorok, mencuri, merusak, dan mengolok-ngolok

orangtua dan guru. Tetapi banyak sekali konformitas kelompok sebaya yang

tidal< negatif dan terdiri atas keinginan untuk dilibatkan di dalam dunia teman

sebaya, seperti : mengumpulkan dana untuk kegiatan sosial, mengikuti

kegiatan karang taruna, dll. Jalaluddin Rahmat (1993 : 154) menyatakan

bahwa usia, jenis kelamin, stabilitas emosional, otoritarianisme, kecerdasan,

motivasi, dan harga diri erat kaitannya dengan konformitas. Pada umumnya,

makin tidak bergantung pada orang tua dan makin kurang kecenderungannya

untuk konformitas. Wanita lebih cenderung melakukan konformitas daripacla

pria.

2.3.2. Jenis konformitas

Jenis Konformitas menurut Myers (1996 : 233) ada dua jenis, yaitu :

1. Konformitas Compliance, adalah bentuk konformitas dimana individu

bertingkah laku sesuai dengan tekanan yang diberikan oleh kelompok

sementara secara pribadi ia tidak menyetujui perilaku tersebut.

Contoh : sehabis usai pelajaran di sekolah diingatkan oleh orangtuanya

agar bergegas pulang ke rumah karena akan ada acara keluarga, tetapi

teman-teman kelompoknya akan pergi jalan-jalan dahulu dan ia pun

Page 49: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

31

diajak untuk ikut oersama mereka. Kemudian remaja tersebut

kebingungan mau mengikuti yang mana. Kalau menolak ajakan teman

kelompoknya, ia merasa takut kalau seterusnya tidak boleh ikut lagi dan

teman sekelompoknya akan berkata yang menyakitkan, selain itu ia juga

merasa tidak enak terhadap mereka. Akhirnya ia memutuskan untuk ikut

saja ajakan teman-temannya dan mengorbankan niatnya semula.

2. Konformitas acceptance, adalah suatu bentuk konformitas dimana tingkah

laku maupun keyakinan individu sesuai dengan tekanan kelompok yang

diterimanya.

Contoh : Pada salah satu sekolah, ada siswa baru. Siswa baru ini tentu

saja belum mengetahui kebiasaan apa saja yang dilakukan teman­

temannya di sekolah tersebut. Dalam hal menyapa atau rnemanggil

teman-temannya. Maka, untuk beberapa waktu siswa baru tersebut,

hanya memperhatikan dan mencoba mempelajari kebiasaan-kebiasaan

tersebut. Setelah tahu maka selanjutnya siswa baru terseb.ut mengikuti

perilaku kebiasaan tersebut.

Remaja melakukan konformitas sesuai dengan norma yang ada, di mana

untuk menghindari penolakan dan diterima di dalarn kelompok. Sebisa

mungkin remaja menyesuaikan diri dengan kelompok sebayanya. Pada

dasarnya, individu menyesuaikan diri karena dua alasan. Pertama perilaku

Page 50: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

orang lain memberikan informasi yang bermanfaat. Kedua ingin diterima

secara sosial dan menghindari penolal<an atau ce/aan. Menurut Sears, dkk

(1985: 81) bahwa tingkatan konformitas yang didasarkan pada informasi

ditentukan oleh dua aspek situasi, yaitu sejauh mana mutu informasi yang

diberikan orang lain adalah benar dan sejauh mana kepercayaan diri kita

terhadap penilaian kita sendiri.

2.;3.3. Keadaan yang mendorong terjadinya konformitas

Menurut Sears, dkk (1991 : 82) keadaan yang mendorong terjadinya

konformitas, diantaranya :

a. Keadaan yang mendorang terjadinya konformitas compliance

1. Rasa takut terhadap Penyimpangan. Rasa takut dipandang

32

sebagai orang yang menyimpang merL1pakan faktor dasar hampir

dalam semua situasi sosial. lndiv1du ingin agar kelompok tempat

individu berada menyukai, rnenerima, dan memperlakukan kita dengan

baik. lndividu cenderung menyesuaikan diri dengan kelompoknya

untul< menghindari perselisihan paham. Rasa takut dipandang sebagai

orang yang menyimpang. lndividu yang tidal< mau mengikuti apa yang

berlaku di dalam kelompok akan menanggung resiko mengalami

akibat yang tidal< menyenangkan seperti ditolak oleh kelornpok atau

dikucilkan. Efek yang saling berkaitan antara kurangnya kepercayaan

Page 51: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

terhadap pendapat sendiri dan rasa takut menjadi orang yang

menyimpang membuat orang menyesuaikan diri.

2. Kekompakan Kelompok. Konformitas juga dipengaruhi oleh

33

eratnya hubungan antara individu dengan kelompoknya. Yang

dimaksud dengan kekompakkan itu sendiri adalah jumlah total

kekuatan yang menyebabkan orang tertarik pada suatu kelompok dan

yang membuat mereka ingin tetap menjadi anggotanya. Kekompakkan

yang tinggi menimbulkan konformitas yang semakin tinggi. Alasan

utamanya bahwa bila seseorang merasa dekat dengan anggota

kelompok yang lain, akan semakin menyenangkan bagi mereka untuk

mengakuinya dan semakin menyakitkan bila kelompok mencelanya.

Artinya, kemungkinan untuk menyesuail<an diri atau tidak

menyesuaikan diri akan semakin besar bila mempunyai keinginan

yang kuat untuk menjadi anggota kelompok tersebut.

f<onformitas akan semakin meningkat ketika melakukan sesuatu yang

berharga. Peningkatan konforrnitas ini terjadi karena 21nggotanya

enggan disebut sebagai orang yang menyimpang. Seperti yang telah

dijelaskan di atas, penyimpangan menimbulkan resiko ditolak.

3. Kesepakatan Kelompok. Seseorang yang dihadapkan pada keputusan

kelompok yang sudah bulat akan mendapat tekanan yang kuat untuk

Page 52: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

34

menyesuaikan pendapatnya. Namun, bila kelompok tidal< bersatu,

akan tampak adanya penurunan tingkat konformitas. Penurunan

konformitas yang drastis karena hancurnya kesepakatan disebabkan

oleh beberapa faktor pertama, tingkat kepercayaan terhadap

mayoritas akan menurun bila terjadi perbedaan pendapat, meskipun

orang yang berbeda pendapat itu sebenarnya kurang ahli bila

dibandingkan anggota lain yang membentuk mayoritas. Kedua, bila

anggota kelompok yang lain mempunyai pendapat yang sama,

keyakinan individu terhadap pendapatnya sendiri akan semakin kuat.

keyakinan yang kuat akan menurunkan konforrnitas. Pertimbangan

yang ketiga, ri1enyangkut keengganan untuk menjadi orang yang

menyimpang.

4. UkLm;in Kelompok. Beberapa eksperimen menunjukkan bahwa

konformitas akan meningkat bila ukuran mayoritas yang sependapat

juga meningkat. Di dalam eksperimen yang dilakukan oleh Asch, 1951

(Dalam Sears, dkk, 1985 : 88) disimpulkan bahwa untuk menghasilkan

tingkat konformitas yang paling tinggi, ukuran kelc1mpok yang optimal

adalah tiga atau em;iat orang. \Nilder, 1977 (dalam Sears, dkk, 1985:

90) menyimpulkan bahwa pengaruh ukuran kelompok terhadap tingkat

konformitas tidal< terlalu besar. Jumlah pendapat lepas (independent

opinion) dari kelompok yang berbeda atau dari inclividu, merupakan

pengaruh utama.

Page 53: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

b. Keadaan yang mendorong terjadinya konformitas acceptance

1. Kepercayaan terhadap kelompok. faktor utamanya adalah apakah

individu mempercayai informasi yang dimiliki oleh kelompok atau tidak.

Oleh karena itu, semakin besar kepercayaan individu terhadap

kelompok sebagai sumber informasi yang benar, semakin besar pula

kemungkinan untuk menyesuaikan diri terhadap kelompok. Bila

individu berpendapat bahwa kelompol< selalu benar, individu akan

mengikuti apapun yang dilakukan kelompok tanpa memperdulikan

pendapatnya sendiri. Demikian pula, bila kelompok mempunyai

informasi penting yang belum dimiliki, konformitas akan semakin

meningkat. Salah satu faktor penentu kepercayaan terhadap kelompok

adalah tingkat keahlian anggotanya.

2. Kepercayaan yang /emah terhadap penilaian sendiri. Sesuatu yang

meningkatkan kepercayaan inclividu terhadap penilaiannya sendiri

akan menurunkan konformitas. salah satu faktor yang sangat

mempengaruhi rasa percaya diri dan tingkat konformitas adalah tingkat

keyakinan orang tersebut pada kemampuannya sendiri untuk

menampilkan suatu reaksi. Konformitas dapat diturunkan dengan cara

membuat seseorang merasa lebih menguasai suatu persoalan. Salah

satu faktor yang mempengaruhi keyakinan individu terhadap

kecakapannya adalah tingkat kesulitan penilaian yang dibuat. Semakin

Page 54: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

I I '

36

sulit penilaian tersebut, semakin rendah rasa percaya yan~ dimiliki

individu dan semakin besar kemungkinan bahwa dia akan mengikuti

penilaian orang lain.

2.4. Hubungan Interpersonal

2.4.1. Pengertian hubungan interpersonal

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial. Di mana individu saling

berhubungan dengan individu lainnya, yang saling membutuhkan satu

dengan lainnya. Menurut Chaplin (2001 : 257) serbicara rnengenai

interpersonal berarti segala sesuatu yang berlangsung antara dua pribadi clan

mencirikan proses-proses yang timbul sebagai satu hasil dari interaksi

inclividu cjengan inclividu lain. Interpersonal yang berkaitan dengan diri

sendiri, ticl<1k lepas dari adanya komponen potensial dalam cliri yang akan

membangun hubungan melalui komunikasi, yaitu sumber, pesan, saluran

penerima clan balikan.

Begitu pula Menurut Mudjiran (1981) hubungan interpersonal adalail adanya

hubungan yang terjadi antara manusia dengan manusia. Berbeda lagi

pendapat dari Encyclopedia (dalam www.wikipedia,com, 2006) menyatakan

bahwa hubungan interpersonal adalah kesatuan sosial, hubungan atau

gabungan antara dua orang atau lebih. Mereka berubah dari perbedaan

Page 55: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

37

tingkatan dalam kerukukanan dan bagian, menyatakan secara tidak langsung

pendapat atau membuktikan dari dasar kebersamaan, dan mungkin menjadi

pusat lingkaran dari bagian dalam kebersamaan sedangkan menurut

Sarwono (1999 : 193) hubungan interpersonal yaitu hubungan yang terjadi di

dalam dua individu, melib<;itkan seluruh sikap dan perilaku masing-masing.

Hubungan dengan orang lain dimulai dari komunikasi yang efektif. Adapun

pt;lndapat dari Middlebrook (1980) di dalam hubungan interpersonal

diperlukan kemampuan interpersonal, orang yang kompeten dalam hubungan

interpersonal memungkinkan untuk menghadapi masalah-masalah hidup

yang menekan. Kekurangmampuan hubungan interpersonal dapat

mengganggu kehidupan sosial seseorang.

Jadi, hubungan interpersonal adalah hubungan yang terjalin antara individu

satu dengan individu lainnya, dengan menggunakan berbagai jenis pola

interaksi.

2.4.2. Keefektifan tiubungan interpersonal

Menurut Supratiknya (1995) keefektifan hubungan interpersonal yaitu

seberapa jauh akibat-akibat dari tin9kah laku kita sesuai dengan yang kita

harapkan. Bila kita berinteraksi dengan orang lain, biasanya kita ingin

menciptakan dampak tertentu, merangsang munculnya gagasan-gagasan

Page 56: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

38

tertentu, menciptakan kesan-kesan tertentu atau menimbulkan reaksi-reaksi

perasaan tertentu dalam diri orang lain tersebut. Kadang-kadang kita berhasil

mencapai semuanya itu, namun adakalanya kita gagal. Artinya, kadang­

kadang orang memberikan reaksi terhadap tingkah laku dengan cara yang

sangat berbeda dari yang kita harapkan. Menurut Sarwono (1999 : 200)

keefektifan kita dalam hubungan interpersonal ditentukan oleh kemampuar.

kita untuk mengkomunikasikan secara jelas apa yang kita sampaikan,

menciptakan kesan yang kita inginkan atau mempengaruhi orang lain sesuai

kehendak kita. Begitu juga menurut Supratiknya (1995) untuk meningkatkan

keefektifan dalam hubungan interpersonal yaitu dengan cara berlatih

mengungkapkan maksud keinginan kita (membuka diri atau keterbukaan),

menerima umpan balik tentang tingkah laku kita, dan memodifikasikan

tingkah laku kita sampai orang lain mempersepsikannya sebagaimana kita

maksudkan. Artinya; sampai akibat-akibat yang ditimbulkan oleh tingkah laku

kita dalam diri orang lain itu seperti yang kita maksudkan.

2.4.3. Teori - teori hubungan interpersonal

Coleman dan Hammen (dalam Rakhmat, 1993: 120) menyatakan bahwa ada

sejumlah model untuk menganalisa hubungan interpersonal yaitu, terdiri dari

empat bl,lah model.

Page 57: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

39

1. Model pertukaran sosial

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu transaksi

dagang. Orang berhubungan dengan orang lain karena mengharapkan

sesuatu yang memenuhi kebutuhannya. Thibault dan Kelley, dua orang

pemuka utama dari model ini, menyimpulkan model pertukaran sosial

sel:)agai berikut, "asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami

adalah bahwa setiap in::lividu seca;a sukarela memasuki dan tinggal

dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup

memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya. "ganjaran, biaya, laba,

2. Model peranan .

Model peranan memandang hubungan interpersonal sebagai panggung

sandiwara. Setiap 1ndividu harus memainkan perannya sesuai dengan

naskah yang telah dibuat masyarakat. Hubungan interpersonal

berkembang baik bila setiap individu bertindak sesuai dengan ekspedisi

peranan dan tuntutan peranan, memiliki keterampilan peranan, dan

terhindar dari konflik peranan dan kerancuan peranan.

3. Model permainan

Dalam model ini, orang-orang berhubungan dengan bermacam-macam

permainan. Yang mendasari permainan ini adalah tiga bagian kepribadian

manusia - orang tua, orang dewasa, dan anak. Orangtua adalah aspek

kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang kita terima dari

Page 58: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

' I •

40

orang tua kita atau orang yang kita anggap orang tua kita. Orang dewasa

adalah bagian kepribadian yang mengotah informasi secara rasional,

sesuai dengan situasi, dan biasanya berkenaan dengan masalah-masalah

penting yang memerlukan pengambilan keputusan secara sadar.

4. Model interaksional

Model ini memandang hubungan interpersonal sebagai suatu sistem.

Setiap sistem memiliki sifat-sifat struktural, integratif, dan medan. Semua

sistem terdiri dari subsistem-subsistem yang saling tergantung dan

bertindak bersama sebagai satu kesatuan. Untuk memahami sistem rnaka

harus melihat sistem. Selanjutnya, semua sistem mempunyai

kecenderungan untuk memelihara dan mempertahankan kesatuan. Bila

keseimbangan sistem terganggu, segera akan diambil tindakannya.

Hubungan interpersonal oapat dipandang sebagai sistem dengan sifat-

sifatnya. Untuk melihatnya, maka harus melihat pada karakteristik

individu-individu yang terlibat, sifat-sifat kelompok, dan sifat-sifat

lingkungan. Setiap hubungan interpersonal harus dilihat dari tujuan

bersama, metode komunikasi, ekspektasi dan pelaksanaan peranan,

serta permainan yang dilakukan. Singkatnya, model interaksionat

mencoba menggabungkan model pertukaran, peranan dan permainan.

Page 59: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

41

2.4.4. Tahap-tahap hubungan interpersonal

Rakhmat (1993: 124) menyatakan bahwa ada tiga tahap dalam hubungan

interpersonal, yaitu :

1. Tahap pembentukan hubungan interpersonal

Tahap ini disebut sebagai tahap perkenalan (acquaintance process).

Pada tahapan ini akan diuraikan prosesnya secara rinci dan fokus kita

ialah pada proses penyampaian dan penerimaan informasi dalam

pembentukan hubungan. Dalam karyanya Steve Duck 1976 (dalam

Rakhmat, 1993 :.125) menulis:

" ... acquaintance is a communication process whereby an individual transsmits (consciously) or conveys (sometimes unitentionally) information about his personality structure and conten to potential friends, usiang subtly different means at different stages of the friendship's development." (" ... Perkenalan adalah proses komunikasi di mana individu mengirimkan (secara sadar) atau menyampaikan (kadang-kadang tidak sengaja) informasi tentang struktur dan isi kepribadiannya kepada bakal sahabatnya, dengan menggunakan cara-cara yang agak berbeda pada bermacam-macam tahap perkembangan persahabatan.")

Beberapa peneliti menemukan hal-hal yang menarik dari proses

perkenalan. Fase pertama, "fase kontak yang permu/aan", ditandai

dengan usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi

kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya

identitas, sikap, dan nilai pihak yang lain. Bila mereka merasa ada

kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Bila mereka

Page 60: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

42

merasa berbeda, mereka akan berusaha menyembunyikan dirinya. dan

hubungan interpersonal mungkin diakhiri. Menurut William Brooks dan

Philip Emmert (dalam Rakhmat, 1993: 126) kesan pertama sangat

menentukan, karena itu hal-hal yang pertama kelihatan menjadi sangat

penting. Para psikologi sosial menemukan bahwa penampilan fisik, apa

yang diucapkan pertama, apa yang dilakukan pertama menjadi penentu

yang penting terhadap pembentukan citra pertama tentang orang itu.

2. Tahap peneguhan hubungan interpersonal

Hubungan interpersonal iidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah.

Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal diperlukan

tindakan-tindakan untuk mengembalikan keseimbangan (equilibriuJTl). Ada

empat faktor yang sangat penting dalam memelihara keseimbangan yaitu

a. Keal<raban, merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terpelihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang keakraban yang diperlukan.

b. kontrol, merupakan kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa. Kontrol disini untuk menghindari terjacJinya konflik, karena pada umumnya masing-masing individu ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.

c. respon yang tepat, atau ketepatan respons, artinya respon A harus diikuti oleh respon 8 yang sesuai. misalnya, dalam percakapan; pertanyaan han;s disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa.

d. dan nada emosional yang tepat, a tau keserasian suasana emosional ketika berlangsungnya komunikasi.

Page 61: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3. Pemutusan Hubungan Interpersonal

Menurut R.D. Nye (dalam Rakhmat, 1993 : 129) ada lima ha/ yang

menyebabkan hubungan interpersonal berakhir, yaitu dengan lima

sumber konflik diantaranya :

a. Kompetisi, di mana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain, misalnya menunjukkan kelebihan da/am bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.

b. Dominasi, di mana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak Jain sehingga orang itu merasakan hak-haknya dilanggar.

43

c. l<1Jgagalan, di mana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apaoila tujuan bersama tidak tercapai.

d. Perbedaan nilai, kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

2.4.5. Faktor-fakto~ yang mempengaruhi hubungan interpersonal

Menurut Heider (dalam Sarwono, 2002: 241) faktor-faktor yang membentuk

hubungan interpersonal diantaranya adalah :

a. Kesamaan (similarity); pada umumnya, seseorang cenderung menyukai

orang yang sama dengan orang Jain dalam sikap, minat, nilai, Jatar

belakang, dan kepribadian. Rubin (dalam Sears, dkk, 1985: 222)

menyatakan bahwa kesamaan biasanya mendatangkan ganjaran. Orang

yang mempunyai kesamaan dengan kita cenderung menyetujui gagasan

kita dan mendukung keyakinan kita tentang kebenaran pandangan kita.

Sebaliknya, akan tidak menyenangkan ketika menjumpai orang yang tidak

sependapat dengan kita, yang mencela keyakinan kita, dan yang

menentang selera serta penilaian kita.

Page 62: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

44

b. Kedekatan (proximity); ketika kedua pihak memiliki kesamaan, maka

d(:!ngan berjalannya proses akan terjalin kedekatan dan keakraban yang

akan menimbulkan rasa suka. Kedekatan sering berkaitan dengan

kesamaan. Dengan kedekatan biasanya meningkatkan keakraban, dan

orang yang dekat secara fisik lebih mudah didapat dari pada orang yang

jauh. Jadi, kita tidak dapat menyukai atau berteman dengan seseorang

yang tidak kita kenal, kita memilih teman-teman kita dari orang yang kita

kenal.

c. Menghargai (complementary), sikap saling menghargai antara sesama

manusia sangat diperlukan untuk kelancaran suatu hubungan. Dengan

menghormati pendapat yang dikemukakan orang lain atau lawan bicara

itu merupakan suatu sikap bahwa kita menghargainya, selain itu juga kita

juga harus tetap konsisten dengan perilaku kita yaitu perilaku positif,

dengan demikian kita menghargai diri sendiri dan juga orang lain.

Adapun faktor yang melandasi terwujudnya sebuah hubungan interpersonal

menurut teori Fundamental Interpersonal Relations Orientation (FIRO) yang

dikemukakan oleh Schutz (dalam Sarwono, 2002: 147) bahwa pada

dasarnya setiap orang mengorientasikan dirinya kepada orang lain dengan

cara. tertentu atau khas clan cara ini merupakan faktor utama yang

mempengaruhi perilakunya dalam hubungan antar pribadi. Sadangkan

menurut Sears, dkk (1985: 216) hubungan interpersonal dapat terjalin

Page 63: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

45

dengan baik ketika sebelumnya terdapat prinsip dasar dalam daya tari

interpersonal, yaitu :

a. Penguatan; artinya kita menyukai orang yang dengan satu atau lain cara memberi ganjaran sebagai penguatan dari tindakan atau sikap kita.

b. Pertukaran sosial; artinya bahwa rasa suka kita kepada orang lain didasarkan pada penilaian kita terhadap kerugian dan keuntungan yang diberikan seseorang kepada kita.

c. Asosiasi; artinya kita menjadi suka pada orang yang diasosiasikan atau dihubungkan dengan pengalaman yang baik dan bagus dan tidak suka pada orang yang diasosiasikan dengan pengalaman buruk dan jelek.

Adapun untuk menumbuhkan dan meningkatkan hubungan interpersonal

menurL1t Gunarsa (1980 : 106) diperlukan peningkatan dalam kualitas

komunikasi, dan faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal

diantaranya :

1. Diperlukan sikap·percaya, bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya

tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih

mudah membuka dirinya

2. Sikap mendukung, individu dapat rnemberikan dukungan emosional yang

salah satu bentuknya adalah empati. Dengan memiliki empati, individu

lebih mampu memahami orang lain dan lebih mudah melakukan

penyesuaian diri ketika berinteraksi dengan orang lain. Selain empati,

sikap hang at juga merupakan bentuk dukungan emosional. Sikap hangat

dapat memberikan perasaan nyaman kepada orang lain dan akan sangat

berarti ketika individu tersebut sedang dalam kondisi tertekan dan

bermasalah.

Page 64: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

46

3. Keterbukaan, individu dapat mengungkapkan informasi yang bersifat

pribadi mengenai dirinya dan memberikan perhatian kepada orang lain.

Dengan adanya keterbukaan, kebutuhan kedua belah pihak dapat

terpenuhi, yaitLJ dari pihak pertama kebutuhan untuk bercerita dan berbagi

rasa terpenuhi, dan di pihak kedua dapat muncul perasaan berharga dan

istimewa karena dipercaya untuk mendengarkan cerita yang bersifat

pribadi. Keterbukaan dalam suatu hubungan akan menguntungkan

masing-masing pihak, tetapi keterbukaan itu harus proposional artinya

disesuaikan dengan tingkat kedekatan dan tahap hubungan.

2.5. Kerangka Berpikir

Menurut Berndt & Perry, dkk (dalam Turner & Helms, ·J 995) remaja umumnya

tidal< ingin dianggap berbeda dengan orang lainnya. Akibatnya, mereka

cenderung melakukan konformitas dengan kelompok sebaya dengan

menciptakan aturan-aturan bagi kelompok mereka sendiri. Dengan keinginan

yang sangat besar u'ntuk diterima secara sosial, remaja sangat

memperhatikan hal-hal yang sedang rnenjadi mode saat itu, seperti gaya

rambut, gaya pakaian, dan kegiatan-kegiatan yang populer.

Remaja ingin diterima oleh kawan-kawannya dan merasa sedih jika

dikucilkan dari kelompok temannya. Karena itu ia meniru tingkah laku,

pakaian, sikap, dan tindakan teman-temannya dalam satu kelompok.

Page 65: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

47

Kadang-kadang remaja dihadapkan pada pilihan yang sangat berat, apakah

ia mematuhi orang tuanya dan meninggalkan pergaulannya dengan teman­

teman kelompoknya, ataukah hanyut dalam pergaulan yang menyenangkan

dan meninggalkan orang tuanya. Tidak jarang pilihannya jatuh pad a teman­

teman kelompoknya·jika hubungan dengan orang tua kurang serasi.

Remaja yang pilihannya jatuh pada teman-teman kelompoknya atau teman

pergaulannya, ia akan berusaha menyesuaikan diri dengan teman-teman

kelompoknya dan menyebabkan remaja mengikuti sikap, pendapat, dan

perilaku yang berlaku dalam kelompol~.

Penyesuaian diri dengan kelompok terjadi karena individu takut dan tidak

ma1,1 sendirian. penyesuaian dengan hal lain di luar individu namanya

konformitas. dan efek dari konformitas bergantung pada teman-teman yang

ada dalam kelompok tersebut. Konforrnitas mempunyai efek dalam hal

keyakinan, sikap dan tindakkan yang berakibat juga pada cara remaja

tersebut berpakaian, bertingkah laku, dan kebiasaan dalam hal seperti

alkohol serta obat-obatan.

Remaja dalam perkembangan sosialnya dapat dilihat dari dua macam gerak,

yaitu satu memisahkan diri dari orangtua dan kedua menuju ke arah teman­

teman sebaya. Menurut Hummel (dalam www.valdosta.edu. 2006) remaja

yang cenderung konform terhadap kelompoknya akan menyebabkan

Page 66: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

48

hubungan interpersonal dengan keluarganya menjadi renggang, dikarenakan

remaja lebih banyak menghabiskan waktu dengan kelompoknya daripada

dengan keluarganya. Salah satu karakteristik dari hubungan interpersonal

adalah kemampuan menerima dan memberi dukungan. ,Jika seorang remaja

yang merasa tidak diterima da:am keluarganya cenderung akan memisahkan

diri dari keluarga dan lebih konform terhadap kelompoknya karena ia

mendapatkan penerimaan dari kelompoknya. Hal tersebut dapat rnemberikan

dampak dalam hubungan interpersonal khususnya dengan keluarga atau

orang tua.

· 2.6. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan deskripsi teori di atas, penulis merumuskan hipotesis penelitian

sebagai berikut :

H1 ada korelasi antara konformitas kelompok sebaya dengan hubungan

interpersonal dalam keluarga.

Ho tidak ada korelasi antara konformitas kelompok sebaya dengan

hubungan interpersonal dalam keluarga.

Page 67: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

BAB3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelifian

3.1.1. Pendekatan penelitian

Pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan

i<LJantitatif dengan statistil< parametrik. Pendel<atan penelitian kuantitatif yaitu

penelitian yang menggunakan statistik dalam pembul<tiannya (Kountur, 2003)

Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menu rut Azwar (2004) menekankan

analisisnya pada data-data numerikal atau angl<a yang diolah dengan metode

statistika. Pada dasarnya, pendekatan kuantitatif dilal<ukan pada penelitian

inferensial (dalam rangka pengujian hipotesis) dan menyadarkan kesimpulan

hasilnya pad a suatll probabilitas kesalahan penolakan hipotesis nihil.

Dengan pendekatan l<uantitatif akan diperoleh signifikansi perbedaan

l<elompok atau signifikansi hubungan antar variabel yang diteliti.

49

Page 68: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

50

3.1.2. Metode penelitian

Metode penelitian yang digLmakan adalah metode deskriptif dengan jenis

penelitian korelasional. Menurut Sevilla et. al (1993 : 87), penelitian

korelasional dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variabel-variabel

yang berbeda dalam· suatu populasi, memastikan berapa besar yang

disebabkan oleh suatu variabel dalam hubungannya dengan variasi yang

disebabkan oleh variabel lain, dan untuk menentukkan besarnya arah

hubtmgan.

3.2. Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nitai atau

sifat yang berdiri sendiri-sendiri. Menu rut Sukandarrumidi (2004 : 10) variabel

terdiri dari dua, yaitu variabel bebas (independent variabel) adalah va1·iabel

yang mempengaruhi atau menjadi penyebab bagi variabel lain, dan variabel

terikat (deoendent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi atau

disebabkan oleh variabel lain.

1. Variabel bebas (Independent variable) : Konformitas

2. Variabel terikat (Dependent variable) : Hubungan interpersonal

Page 69: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

51

3.2.1. Definisi konseptual

1. Konformitas : dalam penelitian ini perilaku konformitas diartikan sebagai

suatu perubahan tingkah Jaku atau keyakinan sebagai hasil nyata dari

tekanan yang diberikan oleh kelompok dan juga bertingkah laku dalam hal

berusaha memenuhi harapan dari kelompok dengan sedikit ataupun tanpa

tekanan untuk melakukan tingkah laku tersebut.

2. Hubungan interpersonal : hubungan yang terjalin antara individu satu

dengan individu lainnya, dengan menggunakan berbagai jenis pola

interaksi.

3.2.2. Definisi operasional variabel

Skor yang diperoleh dari subyek penelitian tentang konformitas di ukur

dengan aspek yang dikemukakan oleh Sears, et.al (1984 : 81 ). Dan skor

yang diperoleh dari responden tentang hubungan interpersonal di ukur

dengan aspek yang dikemukakan oleh Heider (dalam Sarwono, 2002 : 241)

dan Gunarsa (1980 : 106). Adapun rincian aspek dan indikator yang

digunakan dalam pe'ngukuran, sebagai berikut :

Page 70: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3.2.2.1. lndikator perilaku konformitas

a. Rasa takut terhadap penyimpangan norma kelompok

Remaja dapat menyesuaikan diri dengan teman kelompok dalam

bersikap, berpendapat, bertingkah laku/bertindak, dan berusaha agar

dapat diterima, serta berusaha agar dapat disukai.

b. Kekompakkan

Rasa suka remaja terhadap teman kelompoknya, dan remaja menjalin

hubungan baik dengan teman kelompok; artinya ingin tetap kompak

dengan kelompok dan tetap ingin menjadi anggotanya.

c. Kesetiakawanan

52

Saling menjaga sesama anggota kelompok, dan berusaha menerima

teman kelompok; artinya sepakat dalam berpendapat, bertingkah laku dan

berpenampilan.

d. Kepercayaan

Remaja dapat membuka diri terhadap informasi dari teman kelompok, dan

menerima kebenaran informasi yang datang.

e. Penilaian diri

Remaja dapat mengenali diri sendiri, artinya remaja mengetahui

kemampuan diri dan potensi diri.

Page 71: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3.2.2.2. lndikator hubungan interpersonal

a. Kesamaan

Remaja dapat menerima setiap gagasan, dan mendukung keyakinan

tentang pandangan dari orang tua.

b. Kedekatan

Remaja dapat meningkatkan keakraban dengan orang tua, dan

melakukan kegiatan dengan keluarga.

c. Keterbukaan

Remaja dapat mengungkapkan infonnasi tentang dirinya, dan

memberikan perhatian kepada keluarga.

d. Sikap mendukung

53

Remaja ciapat bersikap empati kepada keluarga, dan berusaha bersikap

hangat pada keluarga.

e. Sikap menghargai

Remaja dapat mer.ghormati pendapat orang tua, dan menjaga tingkah

lakunya.

Karakteristik tingkah laku yang akan diteliti mengenai cara berpakaian, gaya

rambut, cara berbicara, selera terhadap musik, dan aktivitas waktu luang.

Dan tingkah laku ini akan dijadikan sebagai bahan materi angket.

Page 72: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

I. .

54

3.3. Pengambilan Sampel

3.3.1. Populasi dan sampel

Populasi adalah Keiompok keseluruhan orang atau obyek yang akan diteliti

(Sularso, 2003 : 67). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah

siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 Model Jakarta.

Sampel adalah bagian dari populasi yang diambil melalui cara-cara tertenlu

yang memiliki karakteristik yang dianggap bisa mewakili populasi. Menurut

Slovin dalam Sevilla et.al (1993 : 161) untuk menentukan ukuran sampel dari

populasi menggunakan rumus :

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi e = nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen kelonggaran

Ketidaktelitian karena kesalahan pengambi/an sampel populasi)

Dalam penelitian ini populasi sebanyak 1027 dan batas kesalahan yang

diinginkan adalah 10%. Jadi, Jumlah sampel yang direncanakan berjumlah

120 orang, yang terdiri dari 60 remaja putra dan 60 remaja putri. Sedangkan

karakteristik subyek penelitian adalah :

Page 73: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

55

1. Remaja yang berusia 15-17 tahun

2. Berpendidikan dan masih bersekolah di lembaga tersebut

3. Remaja yang memiliki teman kelompok dan biasa melakukan aktivitas

tertentu bersama.

3.3.2. Tekhnik pengambilan sampel

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tekhnik sampling acak berlapis

proportional (stratified proportional random sampling). Untuk mengambil

sampel penelitian yaitu membagi populasi (elemen populasi) dalam

kelompok-kelompok dengan proporsi sampel pada setiap kelompok sama

Sukandarrumidi (2004 : 62). Berikut ini merupakan proses pengambilan

sampel.

Tabel 3.1. Pengambilan sampel

Jenis kelamin Ke las Jumlah

Laki-laki Perempuan

1 21 21 42 --

2 20 19 39

3 19 20 39

Jumlah 60 60 120

Page 74: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

56

3.4. Tekhnik Pen_gumpulan Data

Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala

bentuk pernyataan. Bentuk skala yang digunakan dalam membuat

pernyataan dalam penelitian ini adalah model Liker!, yaitu dengan

menetapkan pensekoran 1 - 4 dengan alasan agar tidal< menyulitkan subyek.

Menurut Azwar (2004 : 33) tidak ada manfaatnya untuk memperbanyak

pilihan karena akan mengaburkan perbedaan jawaban yang diinginkan, di

samping itu subyek juga tidak cukup peka untuk jenjang yang lebih dari lima

tingkat.

Menurut lrawan Soehartono (1995 : 65) untuk menjawab pernyataan­

pernyataan penelitian, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data skala

sikap. Skala sikap adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan c)engan

menyertakan atau mengirimkan daftar pernyataan untuk diisi sendiri oleh

responden, yaitu orang yang memberikan tanggapan atau menjawab

pernyataan-pernyataan yang diajukan. Tiap pernyataan mempunyai 4

alternatif jawaban. Pembuatan pernyataan mengaju kepada 2 aspek, yaitu:

konformitas kelompok sebaya dan hubungan interpersonal da/am keluarga.

Adapun pembobotan untuk pernyataan-pernyataan tersebut adalah sebagai

berik,1t:

Page 75: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

Pilihan

Tabel 3.2. Bobet Nilai

Favourable

Sangat tidak setuju (STS) 1

Tidak setuju (TS) 2

Setuju (S) 3

$angat setuju (SS) 4

3.5. lnstrumen Penelitian

3.5.1. Skala konformitas kelompok sebaya

57

Unfavourable

4

3

2

1

Skala konformita5 kelompok sebaya ini digunakan untuk mengetahui sejauh

mana perilaku konformitas subyek yaitu dengan menggunakan penskalaan

model Liker!. Pembuatan item-item pernyataan skala konformitas kelompok

sebaya disusun berdasarkan aspek konformitas yang dikemukakan oleh

Sears, dkk (1991 : 82) yaitu : Rasa takut terhadap penyimpangan,

kekompakkan, kesetiakawanan, kepercayaan, penilaian diri. Berikut ini

adalah blue print skala konformitas kelompok sebaya.

Page 76: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

No

1

2

3

4

5

B ue orint s a a on ormitas ke ornook se Tabel 3.3.

k I k f Aspek lndikator Perilaku Favourable

Rasa takut • Menyesuaikan diri dengan 4,14,20 terhadap teman kelompok dalam penyimpangan bersikap, berpendapat norma kelompok dan bertingkah laku I

bertindak • Berusaha agar dapat 1

diterima • Berusaha agar dapat 2

disukai Kekompakkan • Rasa suka terhadap 10, 35, 39

teman kelompok • Menjalin hubungan bail< 24, 47

dengan teman kelomeok Kesetiakawanan • Saling menjaga sesama 9, 27

anggota • Berusaha menerima 15, 36, 48

teman kelompok Kepercayaan • Membuka diri terhadap 5, 28, 32

informasi dari kelompok • Menerima kebenaran 3,40

informasi Penilaian diri • Mengenali diri sendiri 19,23,31,

43, 44 Jumlah 25

58

b ava Unfavourable

11, 25, 41

16

45

7, 21

12,26,34

17, 37, 46

6, 22

13, 29

18, 38,49

8, 30, 33 42, 50

25

Berdasarkan hasil uji coba pada skala konformitas kelompok sebaya

diberikan kepada 100 siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Model

Jakarta dengan jumlah item 50, maka terdapat 31 item valid pada taraf

signifikansi 5%, dan 19 item lainnya tidak valid. Adapun nomor-nomor item

valid yang digunakan yaitu: 1, 2, 3, 6, 9, 10, 13, 14, 15, 16. 18, 20, 21. 22,

23, 28, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39,41,42,43,45,46,47,49. Berikutini

adalah blue print penelitian skala konformitas kelompok sebaya.

L;

6

2

2

5

5

5

5

5

5

10

-50

Page 77: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

59

Tabel 3.4. Bl . t ue prm rr k I I f "t k I k b pene 1 1an s a a mn ·orm1 as e ompo . se ava

No Aspek lndikator Perilaku Favourable Unfavourable 2:

1 Rasa takut • Menyesuaikan diri dengan 14, 20 41 3 terhadap teman kelompok dalam penyimpangan bersikap, berpendapat, norma kelompok bertingkah laku I bertindak

• Berusaha agar dapat 1 16 2 diterima

I • Berusaha agar dapat 2 45 2 disukai

2 Kekompakkan • Rasa suka terhadap 10, 35, 39 7. 21 5 teman kelompok

• Menjalin hubungan baik 47 34 2 denqan temankelompok -

3 Kesetiakawanan • Saling menjaga sesama 9 37,46 3 anggota

• Berusaha menerima 15, 36, 6, 22 4 teman kelompok

4 Kepercayaan • Membuka diri terhadap 28, 32 13 3 informasi dari kelompok

• Menerima kebenaran 3 18, 38 49 4 informasi

5 Penilaian diri • Mengenali diri sendiri 23,43 30,42 4 ,_

Jumlah 16 15 31

Uji reliabilitas skala konformitas kelompok sebaya dilakukan dengan

menggunakan Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh

koefisien sebesar O, 791. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa

instrL1men penelitian ini reliabel untuk digunakan.

Page 78: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

3.5.1.1. Skala hubungan interpersonal

Skala hubungan interpersonal ini digunakan untuk mengetahui apakah

hubungan subyek dengan keluarga menjadi renggang karena konforrnitas

yang dilakukan yaitu dengan menggunakan penskalaan model Likert.

Pembuatan item-item pernyataan skala hubungan interpersonal disusun

berdaswkan aspek hubungan interpersonal yang dikemukakan oleh

Heider (dalam Sarwono, 2002: 241) dan Gunarsa (1980: 106), yaitu:

Kesamaan, kedekatan, keterbukaan, sikap mendukung, sikap menghargai.

Berikut ini adalah blue print skala hubungan interpersonal.

No Aspek

1 Kesarnaan

2 Kedekatan

3 Keterbukaan

Bl Tabel 3.5.

t k I h b ue pnn s a a u lndikator

• Menyetujui gagasan orang tua

• Mendukung keyakinan atau pandangan orang tua

• Meningkatkan keakraban dengan orang tua

• Melakukan kegiatan dengan keluaroa

• Dapat rnengungkapkan inforrnasi tentang dirinya

• Mernberikan perhatian pada keluarga

. t un!lan in erpersona Favourable Unfavourabe

5, 25 12, 29, 36

22, 38 7, 17, 30

10, 33, 46 3, 11

2, 21,40 I 44,48

1, 9, ·13 18, 24, 32

16, 34 43,47

60

2,

5

5

I

5

5

6

4

Page 79: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

61

4 Sikap • Dapat bersikap empati 26, 3/',46 19, 31 5 mendukung pada keluarga

• Berusaha bersikap hanoat oada keluaroa 6, 14 23, 42, 49 5

5 Sikap • Dapat menghormati 15, 21', 39 4, 20 5 menghargai pendapat orang tua

• Meniaqa tinokah laku 28, 50 8, 35,41 5 Jumlah 25 25 50 -·

Berdasarkan hasil uji coba pada skala hubungan interpersonal diberikan

kepada 100 siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri 4 Model Jakarta dengan

jumlah item 50, maka terdapat 36 item valid pad a taraf signifikansi 5% dan14

item lainnya tidak valid. Adapun nomor-nomor item valid yang digunakan

yaitu: 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 21, 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 30, 3:1, 32, 36, 39, 42, 43, 44, 4;5, 46, 47, 49, 50. Berikut ini

adalah blue print penelitian skala hubungan interpersonal.

Tabel 3.6. Bl rr k 1 h b . t ue pnn pene 1 1an s a a LI . t ungan m erpersona

No Aspek lndikator Favourable Unfavourab e l: .

-

1 Kesamaan • Menyetujui gagasan 25 12, 36 3 orang tua

• Mendukung keyakinan 22 7, 30 3 atau pandangan orang tua

2 Kedekatan • Meningkatkan 10, 45 3, 11 3 keakraban dengan orang tua

• Melakukan kegiatan 2, 2·1 44 3 dengan keluarga

- __,

Page 80: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

62

3 Keterbukaan • Dapat 1, 9, 13 18, 24, 32 6 mengungkapkan

I informasi tentang dirinya

• Memberikan perhatian I

16 47 2 pada keluarqa

4 Sikap • Dapat bersikap empati 26,46 31 3 mendukung pada keluarga

• Berusaha bersikap hanqat pada kelwarga 6, 14 23, 42, 49 5

5 Sikap • Dapat menghormati 15, 27, 39 4 4 menghargai pendapat orang tua

• M_enjasia tinokah laku 28,50 8,35 4 f--·

Jumlah 19 17 36

Uji reliabilitas skala hubungan interpersonal dilakukan dengan menggunakan

Alpha Cronbach. Dari uji reliabilitas tersebut, diperoleh koefisien sebesar

0, 849. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian ini

reliabel untuk digunakan.

3.6. Tekhnik Uji lnstrumen

3.6.1. Uji validitas skala

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui aspek suatu skala psikologi

mampu menghasilkan data yang akurat dan sesuai dengan tujuan ukuran.

Validit13s skala sikap banyak disandarkan pada relevansi isi pernyataan yang

disusun berdasarkan rancangan yang tepat karena skala yang disusun

berdasarkan ukur ya·ng teridentifikasi dengan baik dan dibatasi dengan jelas

Page 81: KORELASI ANTARA KONFORMITAS KELOMPOK SEBAYA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/14555/1/SITI... · Konformitas adalah suatu perubahan tingkah laku atau keyakinan

63

secara teoritik akan valid. Untuk menguji validitas dari setiap item pernyataan

dilakukan analisis item, yaitu mengkorelasikan setiap item dengan skor total.

Koefisien korelasinya diperhitungkan sebagai validitas. Item-item yang

memiliki korelasi signifikan langsung dipilih sebagai skala final dan dihitung

sedangkan item yang tidak memiliki korelasi signifikan diabaikan.

Untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi,

penulis menggunakan rumus Product Moment Pearson (Syaifuddin Azwar,

2004 : 100) dengan rumL.1s :

Keterangan :

rxy - Angka indeks korelasi "r" Product Moment L_xy = Jumlah hasil perkalian antara skor item dan skor total L_x = Jumlah skor item l..Y = Jumlah skor total n = Jumlah subyek

3.S.2. Uji reliabilitas skala

Setelah pengujian validitas, selanjutnya dilakukan pengujian reliabilitas.

Tujuan utama pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui konsistensi atau

keteraturan hasil ukuran suatu instrumen apabila instrumen tersebut