Koreksi elektrolit.docx

2
Koreksi elektrolit a. Hiponatremia (<135mEq/L) ↓Na berat (<120mEq/L) Berdasarkan awitan : Akut ( <48jam) = gej . > berat seperti kesadaran, kejang, edema serebri, herniasi otak, koma, kematian Kronis (>24jam) = gej. ringan seperti lemas, mual, muntah, letargi, disorientasi, confusion Etiologi : - Hipovolemi Na urin >20mmol/L : >> diuretik, def. Mineralokortikoid, ketonuria Na urin <10mmol/L : muntah, diare, luka bakar, pankreatitis, trauma - Euvolemik Hipotiroid, stress, synd. Antidiuretik hormone secretion (keganasan, obat) - Hipervolemi Na urin >20mmol/L : GGA, GGK Na urin <10mmol/L : SN,CH, GGK, CH Tatalaksana : - ↓Na asimtomatik Lar. Na isotonik IV (NaCl 0,9%) dengan kecepatan ≤0,5mEq/L/jam - ↓Na akut Lar. Na hipertonik IV (NaCl 3%). Kadar Na plasma ditingkatkan sebanyak 5mEq/L dari kadar Na awal dalam 1 jam. Setelah itu ditingkatkan sebesar 1 mEq/L setiap 1 jamsampai mencapai 130mEq/L. - ↓Na kronis Koreksi perlahan dgn kecepatan 0,5-1 mEq/L/jam. Total koreksi maks 10- 20mEq/24jam dan <18mEq/ 48jam pertama untuk menghindari sindrom demielinasi osmotik NaCl 3% = 513 mEq/L NaCl 0,9% = 154 mEq/L RL = 130 mEq/L Rumus kebutuhan koreksi : Na = 0,5 BB(kg) x (target [Na] – konsentrasi [Na] awal) Rumus kadar Na serum pasca koreksi : Delta Na serum = (kandungan Na cairan infus – kadar Na serum)/ (jumlah air tubuh+1) Jumlah air tubuh = BBx 0,6 (laki- laki) atau 0,5 (perempuan) Jika cairan mengandung K Delta Na serum = ((kandungan Na cairan infus = kandungan K cairan infus) – kadar Na serum)/ (jumlah air tubuh+1) b. Hipernatremia (>145mEq/L) Etiologi : hilangnya cairan tubuh (demam, luka bakar, latihan fisik) DI, penggunaan manitol, dll Manifestasi klinis : kelemahan, defisit neurologisfokal, penurunan kesadaran, kejang, poliuria, >> haus, Tatalaksana: 1. Defisit air : Estimasi jumlah total cairan tubuh : 50-60% x BB Defisit air : ([Na plasma – 140]/140)/x jumlah total air dalam tubuh Hasil defisit air diberikan dalam 48-72 jam untuk menghindari komp. Neuro 2. Ongoing water loss(OWL) Bersihan air = vol. Urin [ 1-(kadar Na urin +kadar K urin/Na serum)] 3. Insensible water loss (IWL) : 5- 10ml/kgBB/hari 4. Jumlah OWL dan IWL diberikan / setiap hari Pemberian cairan peroral / NGT Bila iv : salin hipotonik (NaCl 0,45% atau dextrosa 5%) c. Hipokalemia (<3,5mEq/L) ↓K ringan : (3-3,5mEq/L) asimtomatis ↓K sedang : (2-3mEq/L) lemas, mialgia, konstipasinekrosis otot,aritmia ↓K berat : (<2mEq/L) paralisis asending, gang. otot pernapasan Tatalaksana:

description

koreksi

Transcript of Koreksi elektrolit.docx

Page 1: Koreksi elektrolit.docx

Koreksi elektrolit

a. Hiponatremia (<135mEq/L)↓Na berat (<120mEq/L)Berdasarkan awitan :Akut ( <48jam) = gej . > berat seperti ↓ kesadaran, kejang, edema serebri, herniasi otak, koma, kematianKronis (>24jam) = gej. ringan seperti lemas, mual, muntah, letargi, disorientasi, confusionEtiologi :- Hipovolemi

Na urin >20mmol/L : >> diuretik, def. Mineralokortikoid, ketonuriaNa urin <10mmol/L : muntah, diare, luka bakar, pankreatitis, trauma

- Euvolemik Hipotiroid, stress, synd. Antidiuretik hormone secretion (keganasan, obat)

- HipervolemiNa urin >20mmol/L : GGA, GGKNa urin <10mmol/L : SN,CH, GGK, CH

Tatalaksana :- ↓Na asimtomatik

Lar. Na isotonik IV (NaCl 0,9%) dengan kecepatan ≤0,5mEq/L/jam

- ↓Na akut Lar. Na hipertonik IV (NaCl 3%). Kadar Na plasma ditingkatkan sebanyak 5mEq/L dari kadar Na awal dalam 1 jam. Setelah itu ditingkatkan sebesar 1 mEq/L setiap 1 jamsampai mencapai 130mEq/L.

- ↓Na kronisKoreksi perlahan dgn kecepatan 0,5-1 mEq/L/jam. Total koreksi maks 10-20mEq/24jam dan <18mEq/ 48jam pertama untuk menghindari sindrom demielinasi osmotik

NaCl 3% = 513 mEq/LNaCl 0,9% = 154 mEq/LRL = 130 mEq/L

Rumus kebutuhan koreksi : Na = 0,5 BB(kg) x (target [Na] – konsentrasi [Na] awal)

Rumus kadar Na serum pasca koreksi : Delta Na serum = (kandungan Na cairan infus – kadar Na serum)/ (jumlah air tubuh+1)Jumlah air tubuh = BBx 0,6 (laki-laki) atau 0,5 (perempuan)

Jika cairan mengandung K Delta Na serum = ((kandungan Na cairan infus = kandungan K cairan infus) – kadar Na serum)/ (jumlah air tubuh+1)

b. Hipernatremia (>145mEq/L)

Etiologi : hilangnya cairan tubuh (demam, luka bakar, latihan fisik) DI, penggunaan manitol, dllManifestasi klinis : kelemahan, defisit neurologisfokal, penurunan kesadaran, kejang, poliuria, >> haus, Tatalaksana: 1. Defisit air :

Estimasi jumlah total cairan tubuh : 50-60% x BB Defisit air : ([Na plasma – 140]/140)/x jumlah total

air dalam tubuh Hasil defisit air diberikan dalam 48-72 jam untuk

menghindari komp. Neuro2. Ongoing water loss(OWL)

Bersihan air = vol. Urin [ 1-(kadar Na urin +kadar K urin/Na serum)]

3. Insensible water loss (IWL) : 5-10ml/kgBB/hari 4. Jumlah OWL dan IWL diberikan / setiap hari

Pemberian cairan peroral / NGTBila iv : salin hipotonik (NaCl 0,45% atau dextrosa 5%)

c. Hipokalemia (<3,5mEq/L)↓K ringan : (3-3,5mEq/L) asimtomatis↓K sedang : (2-3mEq/L) lemas, mialgia, konstipasinekrosis otot,aritmia↓K berat : (<2mEq/L) paralisis asending, gang. otot pernapasanTatalaksana: Sediaan: - KCl (mengandung ion kalium 20mEq)- KPO4 (digunakan bila + kehilangan fosfat)- KHCO3 (digunakan bila dengan asidosis metabolik)

Pemberian 40-60 mEq KCl (2-3tab) = ↑ K 1-1,5 mEq/L. Pemberian 135-160 mEq = ↑ K 2,5-3,5 mEq/L

Pada pemberian IV = larutkan dalam NaCl:- vena besar / sentral= 20mEq dalam 100ml NaCl 0,9%- Vena perifer : maks 60mEq dalam 100ml NaCl 0,9%

Kecepatan pemberian 10-20mEq/jam. Pada paralisis/ aritmia, kecepatan 40-100 mEq/jam vena sentral

Perhatikan: - terlalu cepat/ pekat = sklerosis vena- jika + dekstrosa = >> hipokalemi karena sekresi insulin- harus diiringi dengan EKG dan pemeriksaan neuromuskular

d. Hiperkalemia (<5mEq/L)Etiologi :asidosis metabolik bukan karena asidosis organik (ketoasidosis, asidosis laktat), def. Insuin, obat beta bloker, hemolisis,gagak ginjal, hipoaldosteronismeManifestasi: Kelemahan otot, hipoventilasi bila kena otot pernapasan, kardiotoksisTatalaksana:

Page 2: Koreksi elektrolit.docx

1. Hiperkalemia berat (>7,5mEq/L)- Stabilisasi miokardium Ca gloconas 10 mL dalam lar 10% selama 2-3 menit. Dapat diulang 5-10 bila tidak ada perubahan EKG.

- Memindahkan K ekstracel ke intracelInsulin regiular 10-20IU + glukosa 25-50 gr. Bila pasien GGK dengan AM, NaHCO3 iv 50-150 mEq / 3 ampulInhalasi agonis beta (albuterol) 20mg dalam 4 mL cairan salin normal selama 10 menit

2. Untuk meningkatkan buangan K:Diuretik furosemid ≥40mgNa polistiren sulfonat 20-50 g dicamur 100mL sorbitol 20% mencegah konstipasiHemodialisis bila ps. gagal ginjal atau hiperkalemia yang tidak berespon.

Koreksi anemia

Indikasi transfusi Rumus GFR/CCT

Cockcroft dan Gault:

GFR : (Cr urin x vol. Urin) / [Cr plasma]