Korek Kuping Raksasa untuk Disdik DKI - ftp.unpad.ac.id · sekolah dan komite sekolah,” ujar...

1
JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5 KOREK KUPING RAKSASA: Orang tua murid SMP 99 Jakarta, Yuslinarwati, bersama orang tua murid lainnya melakukan unjuk rasa dengan membawa replika korek kuping raksasa di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kemarin. LINTAS BERITA Warga Menolak Digusur PULUHAN warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin mendatangi Balai Kota DKI tempat Gubernur Fauzi Bowo berkantor. Warga meminta agar pihak pemprov membatalkan rencana penggusuran rumah mereka. Warga menuntut untuk bertemu Fauzi Bowo. Karena tuntutan tidak dipenuhi, mereka pun mendo- rong-dorong pagar besi balai kota yang dililiti beberapa kawat berduri. Namun anggota polisi dari Polsek Metro Gambir sigap menang- gapi reaksi pendemo. Aparat yang berjumlah 23 orang itu akhirnya bisa meredam aksi para pendemo sebelum mengarah pada tindak anarkistis. Para pendemo kemudian melakukan aksi teatrikal yang unik. Seekor bebek yang sedari awal sudah dipersiapkan dipotong le- hernya di depan pagar balai kota. Setelah dipo- tong, bebek itu dilemparkan ke dalam halaman balai kota. Bebek disimbolkan sebagai sosok penguasa yang selalu mencari makan tidak peduli di tempat kotor atau bersih. (*/E-3) Arus Kontainer Naik PELAYANAN 24 jam yang diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok terbukti meningkat- kan jumlah kontainer yang keluar dari kawasan itu. Pada Juni 2010 pengangkutan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok secara langsung ke berbagai negara mencapai 70% dari seluruh arus barang di pelabuhan itu. Barang itu tidak lagi singgah di Singapura atau Tanjung Pelepas se- bagai pelabuhan pengumpul. Pencapaian itu merupakan kenaikan signikan karena pada Juni 2009 angkanya hanya sebesar 40%. “Arti- nya Priok sudah jadi hubport (pelabuhan peng- umpul),” ungkap Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino di Jakarta, kemarin. Bahkan, dia men- catat arus kontainer yang berlabuh ke Singapura dan Tanjung Pelepas hanya sekitar 25%. Menu- rut dia, kenaikan signikan itu terjadi lantaran adanya penerapan jam kerja pelabuhan 24 jam 7 hari sehingga menguntungkan pengusaha kapal karena dapat menekan ongkos logistik. (DP/E-3) K OALISI Anti Korupsi Pendidikan (KAKP) kemarin mendatangi kantor Dinas Pen- didikan (Disdik) DKI Jakarta. Mereka didampingi aktivis In- donesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri untuk me- nyampaikan aspirasi beberapa orang tua siswa rintisan seko- lah bertaraf internasional (RSBI) SDN 12 Rawamangun dan SMPN 99 yang merasa terin- timidasi pihak sekolah dan pejabat Disdik. Aksi yang diikuti lima pe- serta itu juga memberikan hadiah berupa korek kuping berukuran raksasa karena Dis- dik DKI dinilai tidak peka me- nanggapi adanya intimidasi serta permasalahan seputar dana Bantuan Operasional Sekolah. “Kami memberikan korek kuping buat Disdik DKI agar mereka mau mendengarkan dan menanggapi intimidasi yang dialamatkan kepada kami,” kata Handaru Widjat- moko, orang tua murid SDN RSBI 012 Pagi Rawamangun. Handaru mengaku ia diin- timidasi Usman, Kepala Seksi Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang meminta mereka untuk tidak membongkar korupsi di sekolah tersebut. Ia juga mengatakan pernah dipaksa mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya terkait de- ngan praktik korupsi di sekolah tersebut. ‘‘Saat itu anak saya tidak boleh mengikuti ujian, jika belum mencabut laporan di Polda.’’ Peneliti senior ICW Febri Hendri mengatakan intimidasi yang dialami orang tua dan siswa dari pihak sekolah mau- pun oknum pejabat Disdik DKI merupakan ancaman yang se- rius terhadap pemenuhan hak- hak publik oleh sekolah dan dinas pendidikan. “Intimidasi ini dikhawatir- kan dapat menyurutkan lang- kah orang tua murid dan publik untuk lebih luas mengkritisi kebijakan sekolah dan pendi- dikan,” jelas Febri. Agar intimidasi yang dialami pihak orang tua murid dan anaknya tidak berdampak luas, KAKP memberikan rekomen- dasi kepada pejabat Disdik, yakni mencopot Usman sebagai Kasie Dikdas Kecamatan Pu- logadung karena melanggar UU Nomor 39 Tahun 1999 ten- tang HAM, menghentikan Iing Ilhamudin sebagai Kepala SMPN 99 Jakarta karena telah habis masa jabatannya. KAKP juga meminta Disdik DKI mengeluarkan surat edaran agar pihak sekolah tidak melakukan intimidasi dan menghormati kritik dari orang tua murid. Perwakilan orang tua murid ini kemudian diterima Kasie Pendataan Bidang Pendidikan Disdik DKI Budi Sulistyo. Budi mengatakan pihaknya akan menyampaikan keluhan orang tua murid kepada Kepala Dis- dik DKI Tauk Yudhi Mulyan- to. Menurut Budi, pencopotan Kepala SMPN 99 dan SDN RSBI 12 Rawamangun serta kasi Dikdas Pulo Gadung harus melalui mekanisme yang juga melibatkan Badan Kepegawai- an Daerah DKI. Sementara mengenai trans- paransi, Budi meminta setiap kepsek mengumumkan Ren- cana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) kepada orang tua murid dan masyarakat. “Sehingga orang tua murid bisa percaya kepada sekolah dan komite sekolah,” ujar Budi. Kepala Disdik DKI Taufik Yudhi Mulyanto menanggapi keresahan orang tua siswa itu dengan gamblang. Ia mengata- kan, untuk apa orang tua siswa mengadu ke sana-sini sejak Tahun 2003 sampai sekarang. “Kalau mereka merasa tidak nyaman di sekolah itu, dipin- dahkan saja ke sekolah lain,” ujarnya. Taufik mengungkapkan orang tua siswa itu juga me- langgar etika. “Mereka seha- rusnya mempertanyakan masalah pungutan yang diang- gap ada unsur korupsi itu ke- pada komite sekolah, bukan langsung ke manajemen seko- lah,” kritik Tauk. (J-2) [email protected] selamat@ mediaindonesia.com Disdik DKI dinilai tidak peka menanggapi adanya intimidasi di sekolah. Keluhan yang disampaikan hanya ditampung tanpa ada tindak lanjut. Korek Kuping Raksasa untuk Disdik DKI Fidel Ali Permana Selamat Saragih SATUAN Narkotika Direk- torat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil membekuk sindikat narkoba di lantai 28 Apartemen Mediterania, Tan- jung Duren, Jakarta Barat, Kamis (22/7). Dari lokasi ter- sebut polisi menangkap tiga dari lima pelaku yang ternyata buron dalam kasus narkoba yang digerebek di Apartemen Taman Palem, Jakarta Barat, dan Perumahan Villa Setia Budi di Bandung delapan bulan lalu. Kepala Bagian Analis Dit- narkoba PMJ, AKB Gembong Yudho, memaparkan bahwa saat menjadi buron, pelaku yang sebelumnya merupakan pemodal dalam sindikat pengedar sabu dan ekstasi justru membentuk sindikat baru. “Mereka rupanya tidak insyaf dan masih melakukan aktivitas,” ujar Gembong. Polisi menangkap tiga buron berinisial RL, RM, dan AL di kamar EJ lantai 27 Apartemen Mediterania yang dijadikan laboratorium klandestin narkoba. Di kamar tersebut polisi menemukan bahan baku narkoba, beberapa alat pem- buatnya, sabu 6,2 gram, dan aseton. Satu jam kemudian polisi menangkap RD selaku pemasok di lokasi yang sama. Polisi kemudian mengem- bangkan penyidikan dan mengetahui keberadaan MS alias NV sebagai pemegang jalur keuangan dalam sindikat tersebut. Polisi berhasil me- nangkap MD beberapa jam kemudian saat dirinya berada di pintu masuk Mal Emperium Pluit, Jakarta Utara. Barang bukti yang diaman- kan dari tiap-tiap TKP yakni sabu seberat 0,5 gram, ephed- rine 1,15 gram, 6,42 gram, dan belasan alat pembuat sabu. Menurut pengakuan tersang- ka, mereka sudah menjalankan produksi sabu selama dua bulan dan mampu menghasil- kan sabu sebanyak 2 kg setiap bulannya. “Berdasarkan pengakuan para tersangka, kami mem- perkirakan omzet sindikat ini mencapai Rp3 miliar tiap bu- lannya,” tutur Gembong. Atas perbuatannya, kelima pelaku terancam penjara seumur hidup atau lima tahun atau penjara paling lama 20 tahun, atau pidana mati. (FD/J-2) Buron Narkoba Dibekuk di Apartemen Kami memperkira- kan omzet sindikat ini mencapai Rp3 miliar setiap bulan- nya.” AKB Gembong Yudho Kepala Bagian Analis Ditnarkoba PMJ MI/RAMDANI

Transcript of Korek Kuping Raksasa untuk Disdik DKI - ftp.unpad.ac.id · sekolah dan komite sekolah,” ujar...

Page 1: Korek Kuping Raksasa untuk Disdik DKI - ftp.unpad.ac.id · sekolah dan komite sekolah,” ujar Budi. Kepala Disdik DKI Taufik Yudhi Mulyanto menanggapi keresahan orang tua siswa itu

JUMAT, 30 JULI 2010 | MEDIA INDONESIA Megapolitan | 5

KOREK KUPING RAKSASA: Orang tua murid SMP 99 Jakarta, Yuslinarwati, bersama orang tua murid lainnya melakukan unjuk rasa dengan membawa replika korek kuping raksasa di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta, kemarin.

LINTAS BERITA

Warga Menolak Digusur

PULUHAN warga Cempaka Putih, Jakarta Pusat, kemarin mendatangi Balai Kota DKI tempat Gubernur Fauzi Bowo berkantor. Warga meminta agar pihak pemprov membatalkan rencana penggusuran rumah mereka. Warga menuntut untuk bertemu Fauzi Bowo. Karena tuntutan tidak dipenuhi, mereka pun mendo-rong-dorong pagar besi balai kota yang dililiti beberapa kawat berduri. Namun anggota polisi dari Polsek Metro Gambir sigap menang-gapi reaksi pendemo. Aparat yang berjumlah 23 orang itu akhirnya bisa meredam aksi para pendemo sebelum mengarah pada tindak anarkistis. Para pendemo kemudian melakukan aksi teatrikal yang unik. Seekor bebek yang sedari awal sudah dipersiapkan dipotong le-hernya di depan pagar balai kota. Setelah dipo-tong, bebek itu dilemparkan ke dalam halaman balai kota. Bebek disimbolkan sebagai sosok penguasa yang selalu mencari makan tidak peduli di tempat kotor atau bersih. (*/E-3)

Arus Kontainer Naik

PELAYANAN 24 jam yang diterapkan di Pelabuhan Tanjung Priok terbukti meningkat-kan jumlah kontainer yang keluar dari kawasan itu. Pada Juni 2010 pengangkutan barang dari Pelabuhan Tanjung Priok secara langsung ke berbagai negara mencapai 70% dari seluruh arus barang di pelabuhan itu. Barang itu tidak lagi singgah di Singapura atau Tanjung Pelepas se-bagai pelabuhan pengumpul. Pencapaian itu merupakan kenaikan signifi kan karena pada Juni 2009 angkanya hanya sebesar 40%. “Arti-nya Priok sudah jadi hubport (pelabuhan peng-umpul),” ungkap Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino di Jakarta, kemarin. Bahkan, dia men-catat arus kontainer yang berlabuh ke Si ngapura dan Tanjung Pelepas hanya sekitar 25%. Menu-rut dia, kenaikan signifi kan itu terjadi lantaran adanya penerapan jam kerja pelabuhan 24 jam 7 hari sehingga menguntungkan pengusaha kapal karena dapat menekan ongkos logistik.(DP/E-3)

KOALISI Anti Korupsi Pendidikan (KAKP) kemarin mendatangi kantor Dinas Pen-

didikan (Disdik) DKI Jakarta. Mereka didampingi aktivis In-donesia Corruption Watch (ICW) Febri Hendri untuk me-nyampaikan aspirasi beberapa orang tua siswa rintisan seko-lah bertaraf internasional (RSBI) SDN 12 Rawamangun dan SMPN 99 yang merasa terin-timidasi pihak sekolah dan pejabat Disdik.

Aksi yang diikuti lima pe-serta itu juga memberikan hadiah berupa korek kuping berukuran raksasa karena Dis-dik DKI dinilai tidak peka me-nanggapi adanya intimidasi serta permasalahan seputar dana Bantuan Operasional Sekolah.

“Kami memberikan korek kuping buat Disdik DKI agar mereka mau mendengarkan dan menanggapi intimidasi yang dialamatkan kepada

kami,” kata Handaru Widjat-moko, orang tua murid SDN RSBI 012 Pagi Rawamangun.

Handaru mengaku ia diin-timidasi Usman, Kepala Seksi Pendidikan Dasar Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, yang meminta mereka untuk tidak membongkar korupsi di sekolah tersebut.

Ia juga mengatakan pernah dipaksa mencabut laporannya ke Polda Metro Jaya terkait de-ngan praktik korupsi di sekolah tersebut. ‘‘Saat itu anak saya tidak boleh mengikuti ujian, jika belum mencabut laporan di Polda.’’

Peneliti senior ICW Febri Hendri mengatakan intimidasi yang dialami orang tua dan siswa dari pihak sekolah mau-pun oknum pejabat Disdik DKI merupakan ancaman yang se-rius terhadap pemenuhan hak-hak publik oleh sekolah dan dinas pendidikan.

“Intimidasi ini dikhawatir-kan dapat menyurutkan lang-kah orang tua murid dan publik untuk lebih luas mengkritisi kebijakan sekolah dan pendi-dikan,” jelas Febri.

Agar intimidasi yang dialami

pihak orang tua murid dan anaknya tidak berdampak luas, KAKP memberikan rekomen-dasi kepada pejabat Disdik, yakni mencopot Usman sebagai Kasie Dikdas Kecamatan Pu-logadung karena melanggar UU Nomor 39 Tahun 1999 ten-tang HAM, menghentikan Iing Ilhamudin sebagai Kepala SMPN 99 Jakarta karena telah habis masa jabatannya.

KAKP juga meminta Disdik DKI mengeluarkan surat edaran agar pihak sekolah tidak melakukan intimidasi dan menghormati kritik dari orang tua murid.

Perwakilan orang tua murid ini kemudian diterima Kasie Pendataan Bidang Pendidikan Disdik DKI Budi Sulistyo. Budi mengatakan pihaknya akan menyampaikan keluhan orang tua murid kepada Kepala Dis-dik DKI Taufi k Yudhi Mulyan-to.

Menurut Budi, pencopotan Kepala SMPN 99 dan SDN RSBI 12 Rawamangun serta kasi Dikdas Pulo Gadung harus melalui mekanisme yang juga melibatkan Badan Kepegawai-an Daerah DKI.

Sementara mengenai trans-paransi, Budi meminta setiap kepsek mengumumkan Ren-cana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) kepada orang tua murid dan masyarakat. “Sehingga orang tua murid bisa percaya kepada sekolah dan komite sekolah,” ujar Budi.

Kepala Disdik DKI Taufik Yudhi Mulyanto menanggapi keresahan orang tua siswa itu dengan gamblang. Ia mengata-kan, untuk apa orang tua siswa mengadu ke sana-sini sejak Tahun 2003 sampai sekarang. “Kalau mereka merasa tidak nyaman di sekolah itu, dipin-dahkan saja ke sekolah lain,” ujarnya.

Taufik mengungkapkan orang tua siswa itu juga me-langgar etika. “Mereka seha-rusnya mempertanyakan masalah pungutan yang diang-gap ada unsur korupsi itu ke-pada komite sekolah, bukan langsung ke manajemen seko-lah,” kritik Taufi k. (J-2)

[email protected]@mediaindonesia.com

Disdik DKI dinilai tidak peka menanggapi adanya intimidasi di sekolah. Keluhan yang disampaikan hanya ditampung tanpa ada tindak lanjut.

Korek Kuping Raksasa untuk Disdik DKI

Fidel Ali PermanaSelamat Saragih

SATUAN Narkotika Direk-torat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya berhasil membekuk sindikat narkoba di lantai 28 Apartemen Mediterania, Tan-jung Duren, Jakarta Barat, Kamis (22/7). Dari lokasi ter-sebut polisi menangkap tiga dari lima pelaku yang ternyata buron dalam kasus narkoba yang digerebek di Apartemen Taman Palem, Jakarta Barat, dan Perumahan Villa Setia Budi di Bandung delapan bulan lalu.

Kepala Bagian Analis Dit-narkoba PMJ, AKB Gembong Yudho, memaparkan bahwa saat menjadi buron, pelaku yang sebelumnya merupakan pemodal dalam sindikat pengedar sabu dan ekstasi

justru membentuk sindikat baru. “Mereka rupanya tidak insyaf dan masih melakukan aktivitas,” ujar Gembong.

Polisi menangkap tiga buron berinisial RL, RM, dan AL di kamar EJ lantai 27 Apartemen Mediterania yang dijadikan laboratorium klandestin narkoba. Di kamar tersebut polisi menemukan bahan baku narkoba, beberapa alat pem-buatnya, sabu 6,2 gram, dan aseton. Satu jam kemudian polisi menangkap RD selaku pemasok di lokasi yang sama.

Polisi kemudian mengem-bangkan penyidikan dan mengetahui keberadaan MS alias NV sebagai pemegang jalur keuangan dalam sindikat

tersebut. Polisi berhasil me-nangkap MD beberapa jam kemudian saat dirinya berada di pintu masuk Mal Emperium

Pluit, Jakarta Utara.Barang bukti yang diaman-

kan dari tiap-tiap TKP yakni sabu seberat 0,5 gram, ephed-rine 1,15 gram, 6,42 gram, dan belasan alat pembuat sabu. Menurut pengakuan tersang-ka, mereka sudah menjalankan produksi sabu selama dua bulan dan mampu menghasil-kan sabu sebanyak 2 kg setiap bulannya.

“Berdasarkan pengakuan para tersangka, kami mem-perkirakan omzet sindikat ini mencapai Rp3 miliar tiap bu-lannya,” tutur Gembong. Atas perbuatannya, kelima pelaku terancam penjara seumur hidup atau lima tahun atau penjara paling lama 20 tahun, atau pidana mati. (FD/J-2)

Buron Narkoba Dibekuk di Apartemen

Kami memperkira-kan omzet sindikat ini mencapai Rp3 miliar setiap bulan-nya.”

AKB Gembong YudhoKepala Bagian Analis Ditnarkoba PMJ

MI/RAMDANI