Koran Tempo 03/04/2017, Hal. 17 Menggaet Kalangan Aparat ... Berita AAJI - 3 April 2017.pdf ·...

17
Koran Tempo – 03/04/2017, Hal. 17 Menggaet Kalangan Aparat Sipil Negara

Transcript of Koran Tempo 03/04/2017, Hal. 17 Menggaet Kalangan Aparat ... Berita AAJI - 3 April 2017.pdf ·...

Koran Tempo – 03/04/2017, Hal. 17 Menggaet Kalangan Aparat Sipil Negara

Media Indonesia – 01/04/2017, Hal. 14 Cigna Targetkan Premi Dua Digit

Koran Sindo – 03/04/2017, Hal. 19 Cigna Targetkan Pendapatan Dua Digit

Harian Kontan – 03/04/2017, Hal. 24 Produk Baru Asuransi Cigna

Suara Pembaruan – 31/03/2017, Hal. 11 2017, Cigna Targetkan Pendapatan Dua Digit

31/03/2017 Bidik Pertumbuhan Dua Digit, Cigna Intensif Garap Asuransi Kesehatan Keluarga http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/03/30/214144226/bidik.pertumbuhan.dua.digit.cigna.intensif.garap.asuransi.kesehatan.keluarga

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) menargetkan pertumbuhan premi baru sebesar dua digit tahun ini. Untuk mencapai target tersebut, Cigna Indonesia terus melakukan inovasi produk asuransi kesehatan. "Walaupun kondisi perekonomian belum begitu baik, tetapi kami tetap harus optimistis. Kami yakin Cigna bisa meraih pendapatan double digit," ujar Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto di sela-sela peluncuran produk inovasi terbaru Family Care Optima di Jakarta, Kamis (30/3). Herlin menjelaskan, pihaknya belum dapat merilis kinerja 2016. Namun, secara garis besar, Cigna bisa mempertahankan kinerja positif. Pada 2016, manajemen Cigna juga menargetkan pertumbuhan dua digit. Sesuai hasil survei Cigna, mayoritas masyarakat Indonesia sangat mementingkan ksehatan keluarganya. "Makanya, produk asuransi kesehatan akan menjadi fokus layanan Cigna di Indonesia. Terutama produk perlindungan kesehatan keluarga," papar dia. Menurut Herlin, salah satu kekhawatiran terbesar masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berusia 30 - 40 tahun, adalah biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat. Berbagai survei melaporkan adanya tren peningkatan biaya perawatan kesehatan dari tahun ke tahun yang dipicu oleh inflasi. Peningkatan biaya perawatan kesehatan tersebut, kata Herlin, membuat masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya memiliki asuransi kesehatan. "Masyarakat juga semakin sadar bahwa masih ada kesenjangan antara perlindungan kesehatan yang mereka dapatkan dan biaya perawatan kesehatan yang harus mereka keluarkan saat mereka atau anggota keluarga mereka jatuh sakit," tutur dia. Cigna Indonesia juga mengadakan riset untuk menggali apa yang nasabah butuhkan dari asuransi kesehatan. Selain manfaat, premi yang terjangkau, dan proses mendapatkan asuransi yang mudah, nasabah juga menyebutkan pengembalian premi sebagai salah satu kebutuhan mereka. “Sebagai perusahaan asuransi yang fokus pada perlindungan kesehatan, Cigna Indonesia berkomitmen untuk proaktif mengenali kebutuhan masyarakat dan berinovasi guna memenuhi kebutuhan tersebut. Family Care Optima kami rancang khusus untuk memberikan manfaat optimal sesuai dengan kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia yang berorientasi pada keluarga,” kata Herlin. Pengembalian Premi Marketing Director Cigna Indonesia Ben Furneaux menjelaskan, produk Family Care Optima merupakan produk terobosan Cigna. Produk ini merupakan asuransi kesehatan yang melindungi suami-istri dan tiga orang anak dalam satu keluarga hanya dengan satu premi. Manfaat tersebut dapat diperoleh nasabah dengan premi yang terjangkau, mulai dari Rp 16.000 per hari untuk satu keluarga, nasabah dapat memperoleh total manfaat maksimal Rp 100 juta selama setahun. Selain itu, ada pengembalian premi sebesar 30 persen setiap lima tahun, ada atau pun tidak ada klaim.

Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim menilai, meskipun perekonomian global di tahun 2017 masih lesu, industri asuransi jiwa dapat terus bertumbuh. Ia memperkirakan, pertumbuhannya sekitar 10 - 30 persen. "Asuransi jiwa akan tetap tumbuh dalam kondisi apapun. Dalam kondisi ekonomi terjelek tahun 2015, asuransi jiwa masih bisa tumbuh 10 persen," ujar dia. M Fajar Marta

31/03/2017 Cigna Indonesia Hadirkan Family Care Optima http://mediaasuransinews.co.id/2017/03/31/cigna-indonesia-hadirkan-family-care-optima/ PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) kembali menghadirkan inovasi produk perlindungan kesehatan untuk keluarga, yakni Family Care Optima. Dengan fitur terbaru pengembalian premi, ada atau tidak ada klaim, Family Care Optima hadir untuk memenuhi kebutuhan biaya perawatan kesehatan keluarga Indonesia. Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto dalam keterangan resminya Kamis, 30 Maret 2017 mengatakan, “Sebagai perusahaan asuransi yang focus pada perlindungan kesehatan, Cigna Indonesia berkomitmen untuk proaktif mengenali kebutuhan masyarakat dan berinovasi guna memenuhi kebutuhan tersebut. Family Care Optima kami rancang khusus untuk memberikan manfaat optimal sesuai dengan kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia yang berorientasi pada keluarga.” Family Care Optima merupakan produk asuransi kesehatan yang melindungi suami-istri dan tiga orang anak dalam satu keluarga hanya dengan satu premi. Produk ini memberikan manfaat lengkap termasuk santunan harian rawat inap, ICU, biaya operasi, dan biaya rawat jalan pasca rawat inap. Manfaat tersebut dapat diperoleh nasabah dengan premi yang terjangkau, mulai dari Rp 16.000 per hari untuk satu keluarga nasabah dapat memperoleh total manfaat sebesar maksimal Rp 100 juta selama setahun. Manfaat dan keunggulan Family Care Optima lainnya adalah pengembalian premi sebesar 30 persen setiap lima tahun. Family Care Optima juga menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah. Mulai dari proses kepesertaan yang mudah tanpa pertanyaan maupun pemeriksaan kesehatan dan fasilitas cashless di mana nasabah bisa mendapatkan perawatan kesehatan di lebih dari 700 rumah sakit di seluruh Indonesia hanya dengan menunjukkan kartu. Ken

02/04/2017 Cigna Luncurkan Asuransi Kesehatan Satu Premi Per Keluarga http://finansial.bisnis.com/read/20170402/215/642009/cigna-luncurkan-asuransi-kesehatan-satu-premi-per-keluarga

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Cigna (Cigna Indonesia) meluncurkan Family Care Optima, yang dilengkapi dengan fitur terbaru pengembalian premi, ada atau tidak ada klaim, untuk memenuhi kebutuhan biaya perawatan kesehatan keluarga Indonesia. “Survei Skor Kesejahteraan Cigna pada 2015 menunjukkan keluarga adalah hal yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia. Survei yang sama juga mengungkapkan bahwa salah satu kekhawatiran terbesar masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang berusia 30-40 tahun, adalah biaya perawatan kesehatan yang terus meningkat,” ujar Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto dalam siaran pers, Minggu (2/4/2017). Dikatakan, berbagai survei telah melaporkan adanya tren peningkatan biaya perawatan kesehatan dari tahun ke tahun yang dipicu oleh inflasi. Peningkatan biaya perawatan kesehatan tersebut membuat masyarakat Indonesia semakin menyadari pentingnya memiliki asuransi kesehatan. Lebih dari itu, masyarakat juga semakin menyadari bahwa masih ada kesenjangan antara perlindungan kesehatan yang mereka dapatkan dan biaya perawatan kesehatan yang harus mereka keluarkan saat mereka atau anggota keluarga mereka jatuh sakit. Cigna Indonesia juga mengadakan riset untuk menggali apa yang nasabah butuhkan dari asuransi kesehatan. Selain manfaat, premi yang terjangkau, dan proses mendapatkan asuransi yang mudah, nasabah juga menyebut pengembalian premi sebagai salah satu kebutuhan mereka. “Family Care Optima kami rancang khusus untuk memberikan manfaat optimal sesuai dengan kebutuhan perlindungan kesehatan masyarakat Indonesia yang berorientasi pada keluarga,” imbuh Herlin. Dia memaparkan Family Care Optima merupakan produk asuransi kesehatan yang melindungi suami-istri dan tiga orang anak dalam satu keluarga hanya dengan satu premi. Produk ini memberikan manfaat lengkap termasuk santunan harian rawat inap, ICU, biaya operasi, dan biaya rawat jalan pasca rawat inap. Manfaat tersebut dapat diperoleh nasabah dengan premi yang terjangkau, mulai dari Rp16.000 per hari untuk satu keluarga nasabah dapat memperoleh total manfaat sebesar maksimal Rp100 juta selama setahun. Manfaat dan keunggulan Family Care Optima lainnya adalah pengembalian premi sebesar 30 persen setiap lima tahun. “Jika umumnya fitur pengembalian premi diberikan jika tidak ada klaim, tapi untuk produk Family Care Optima, kami akan memberikan pengembalian premi meskipun nasabah pernah mengajukan klaim,” ujar Herlin. Family Care Optima juga menawarkan berbagai kemudahan bagi nasabah. Mulai dari proses kepesertaan yang mudah tanpa pertanyaan maupun pemeriksaan kesehatan dan fasilitas cashless di mana nasabah bisa mendapatkan perawatan kesehatan di lebih dari 700 rumah sakit di seluruh Indonesia hanya dengan menunjukkan kartu. Oleh :Wike Dita Herlind

Media Indonesia – 03/04/2017, Hal. 26 (Berita Photo) Asuransi Pemain Dan Ofisial Persib

ZONA PELANGGAN RSS FEED

02/04/2017 (Berita Photo) Asuransi Pemain dan Official Persib http://www.antarafoto.com/olahraga/v1491131401/asuransi-pemain-dan-official-persib

Pewarta: Dadang | Editor: Audy Mirza Alwi President Director FWD Life Rudi Kamdani (kanan) secara simbolis menyerahkan perlindungan asuransi kepada Manager Persib Bandung Umuh Muchtar (kedua kiri), disaksikan Direktur Persib Glenn Sugita (kiri) dan dua oarang pemain pada peringatan HUT Persib, di Stadion Siliwangi, Bandung, Jawa barat, Minggu (2/4). FWD Life merupakan perusahaan asuransi jiwa yang pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan asuransi kesehatan dengan menyediakan manfaat rawat inap kepada para pemain sepak bola profesional. . ANTARA FOTO/HO/Dadang/ama/17.

01/04/2017 Investasi Perusahaan Asuransi Rp 809 T, Mayoritas di SBN https://finance.detik.com/moneter/d-3462534/investasi-perusahaan-asuransi-rp-809-t-mayoritas-di-sbn

Bogor - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat investasi industri asuransi sepanjang 2016 mencapai Rp 809,3 triliun. Menurut Deputi Direktur Pengawasan Asuransi II OJK, Kristanto Andi Handoko, mengatakan, dari total investasi industri asuransi, sebagian besar masuk ke Surat Berharga Negara (SBN). "Dari total portofolio investasi Rp 809,3 triliun, 27,6% ke SBN," kata Andi saat acara Pelatihan dan Media Gathering OJK di Hotel Aston, Bogor, Sabtu (1/4/2017). Tingginya porsi investasi perusahaan asuransi di SBN juga telah diatur oleh Peraturan OJK (POJK) Nomor 1 Tahun 2016 tentang Investasi SBN bagi Lembaga Jasa Keuangan Non Bank. Dalam beleid tersebut juga mewajibkan perusahaan asuransi jiwa setidaknya melakukan investasi sebesar 30% di SBN pemerintah, dan untuk asuransi umum berkewajiban investasi di SBN pemerintah sebanyak 20 persen dari total investasi perusahaan. Selanjutnya, lembaga penjamin syariah diwajibkan investasi 20% di SBN, sedangkan lembaga dana pensiun memiliki porsi kewajiban sebanyak 30% dari seluruh jumlah investasi dana pensiun pemberi kerja. Guna memenuhi kewajibannya, Andi mengungkapkan, OJK tengah menyediakan upaya agar perusahaan asuransi dapat memenuhi kewajibannya dalam investasi di SBN. "Selain SBN memungkinkan beli obligasi BUMN di sektor infrastruktur, BUMN karya, PLN, artinya itu bisa dianggap untuk pemenuhan aturan SBN," ujarnya. Total investasi industri asuransi yang mencapai Rp 809,3 triliun, selain ke SBN, ke saham sebesar Rp 23,4%, reksadana 16,8%, deposito 16,0%, sukuk atau obilgasi 2,5% dan lainnya 3,8%. (hns/hns) Hendra Kusuma

Sosok Lokal Di Puncak Korporasi Global Koran Sindo – 03/04/2017, Hal. 19

02/04/2017 Rata-rata Belanja Asuransi Masyarakat Indonesia Capai Rp 1,29 Juta per Tahun http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2017/04/02/171500726/rata-rata.belanja.asuransi.masyarakat.indonesia.capai.rp.1.29.juta.per.tahun

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan industri asuransi di Indonesia terbilang cukup positif. Dari segi aset, terjadi pertumbuhan signifikan dalam lima tahun terakhir. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan pada 2012 total aset industri asuransi mencapai Rp 584,02 triliun. Pada akhir 2016, asetnya lompat menjadi Rp 968,92 triliun. Penetrasi dan densitas asuransi juga makin tinggi. Penetrasi asuransi menggambarkan perkembangan asuransi jika dibandingkan dengan perkembangan produk domestik bruto (PDB). Sedangkan densitas menggambarkan pengeluaran rata-rata penduduk Indonesia untuk asuransi dalam setahun. Deputi Direktur Pengawasan Asuransi 2, Direktorat Pengawasan Asuransi dan BPJS Kesehatan, OJK Kristianto Andi Handoko menuturkan, per Januari 2017 penetrasi industri asuransi mencapai 2,87 persen dari PDB. "Sementara densitasnya, rata-rata pengeluaran penduduk Indonesia untuk asuransi sebesar Rp 1,29 juta per tahun," kata Kristanto dalam seminar Perkembangan Industri Keuangan Non-Bank, di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (1/4/2017). Angka penetrasi dan densitas itu mengalami sedikit peningkatan dibandingkan posisi kuartal-III 2016, yang masing-masing sebesar 2,63 persen dan Rp 1,2 juta per tahun. Namun, penetrasi ini masih lebih rendah dibandingkan negara-negara kawasan seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand yang sudah di level 5 persen. Kristianto mengatakan, per Februari 2017 total jumlah perusahaan asuransi di Indonesia mencapai 138 perusahaan. "Paling banyak adalah asuransi umum sebanyak 76 perusahaan (55 persen)," kata dia. Setelahnya asuransi jiwa sebanyak 52 perusahaan (38 persen), reasuransi sebanyak 5 perusahaan, dan asuransi wajib dan sosial masing-masing tiga dan dua perusahaan. Estu Suryowati