Koran

4
i Boks 1. PENGUATAN KETAHANAN PANGAN DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Ketersediaan pangan merupakan hal penting dalam upaya pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, khususnya kebutuhan makanan sebagai kebutuhan dasar manusia. Seiring dengan perkembangan penduduk dan kondisi masyarakat, kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas semakin menjadi tuntutan. Oleh karena itu, peningkatan ketahanan pangan harus dilakukan secara terus menerus. Secara nasional, pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, yang difokuskan pada peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi serta percepatan penganekaragaman pangan sesuai karakteristik daerah. Pembangunan ketahanan pangan ini dilakukan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Di Provinsi Jambi, pembangunan ketahanan pangan juga menjadi salah satu prioritas pembangunan. Ketersediaan bahan makanan untuk konsumsi penduduk Provinsi Jambi bersumber dari daerah pasokan di luar provinsi dan cadangan pangan. Ketersediaan bahan pangan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk. Terkait dengan ketahanan pangan, ketersediaan pangan yang dimaksud adalah ketersediaan pangan untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang berasal. Tentu saja tidak semua produksi lokal digunakan untuk konsumsi, akan tetapi telah mempertimbangkan unsur pengurang seperti benih (khusus untuk padi dan palawija), remahan dan kebutuhan pakan. Berikut gambaran ketersediaan dan kemampuan dari produksi Provinsi Jambi yang didasarkan pada Pola Pangan Harapan (PPH).

description

Media online Post Jambi

Transcript of Koran

Page 1: Koran

i

Boks 1.

PENGUATAN KETAHANAN PANGAN

DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

Ketersediaan pangan merupakan hal penting dalam upaya pemenuhan

kebutuhan pangan masyarakat, khususnya kebutuhan makanan sebagai kebutuhan

dasar manusia. Seiring dengan perkembangan penduduk dan kondisi masyarakat,

kebutuhan akan ketersediaan pangan yang cukup, aman dan berkualitas

semakin menjadi tuntutan. Oleh karena itu, peningkatan ketahanan pangan harus

dilakukan secara terus menerus.

Secara nasional, pembangunan ketahanan pangan merupakan prioritas

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010-2014, yang difokuskan pada

peningkatan ketersediaan pangan, pemantapan distribusi serta percepatan

penganekaragaman pangan sesuai karakteristik daerah. Pembangunan ketahanan

pangan ini dilakukan melalui berbagai upaya dalam rangka meningkatkan

pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kemiskinan. Di Provinsi Jambi, pembangunan

ketahanan pangan juga menjadi salah satu prioritas pembangunan.

Ketersediaan bahan makanan untuk konsumsi penduduk Provinsi Jambi

bersumber dari daerah pasokan di luar provinsi dan cadangan pangan. Ketersediaan

bahan pangan harus dapat memenuhi kebutuhan konsumsi penduduk. Terkait dengan

ketahanan pangan, ketersediaan pangan yang dimaksud adalah ketersediaan

pangan untuk dikonsumsi oleh masyarakat yang berasal. Tentu saja tidak semua

produksi lokal digunakan untuk konsumsi, akan tetapi telah mempertimbangkan unsur

pengurang seperti benih (khusus untuk padi dan palawija), remahan dan kebutuhan

pakan. Berikut gambaran ketersediaan dan kemampuan dari produksi Provinsi Jambi

yang didasarkan pada Pola Pangan Harapan (PPH).

Page 2: Koran

ii

Tabel Kondisi Ketersediaan dan Kemampuan Produksi Prov. Jambi

Tk. Ketersediaan Tk. Konsumsi Tk. Ketersediaan Tk. Konsumsi1 Beras 368,400 297,729 264,590 240,536 376,030 324,459 271,830 247,118 2 Jagung 33,618 510 231 210 23,939 556 237 216 3 Kedelai 8,119 13,462 23,027 20,934 5,423 14,671 23,657 21,506 4 Kacang Tanah 1,951 510 2,280 2,073 1,761 556 2,342 2,129 5 Kacang Hijau 424 1,871 4,484 4,076 460 2,038 4,606 4,188 6 Ubi Kayu 38,447 26,074 63,461 57,692 38,677 28,415 65,197 59,270 7 Ubi Jalar 18,141 6,093 15,347 13,592 15,698 6,641 15,767 14,333 8 Daging 23,652 23,652 41,398 37,634 25,516 27,025 42,531 38,446

- Rumansia 6,787 6,787 6,498 5,907 7,518 7,907 6,676 6,069 - Non Rumanansia 16,931 16,931 34,800 31,727 17,998 19,119 35,855 32,595

9 Telur 6,053 21,200 20,662 18,784 6,223 23,103 21,228 19,298 10 Ikan 73,130 62,692 45,924 41,749 80,019 68,320 47,181 42,892

No KomoditasKetersedia

an

2009 2010Kebutuhan Berdasar PPH Kebutuhan Berdasar PPHKetersediaan Konsumsi

Penduduk

Konsumsi

Penduduk

Sumber : Badan Ketahanan Pangan Prov. Jambi

Berdasarkan tabel tersebut, konsumsi penduduk Jambi melebihi kebutuhan

berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) yang mengacu pada AKG di tingkat konsumsi

2.000 kkal/kap/hari. Apabila dilihat dari sisi jumlah yang telah dikonsumsi penduduk,

ketersediaan bahan pangan dari produksi 10 jenis komoditas, hanya 3 jenis komoditas

yang ketersediaannya belum dapat dipenuhi dari produksi lokal, yaitu kedelai, kacang

hijau dan telur ayam. Namun demikian, kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi

dari pasokan yang berasal dari luar Provinsi Jambi.

Langkah Operasional Dalam Upaya Penguatan Ketahanan Pangan

Sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan Provinsi, Pemerintah Daerah

melalui instansi terkait telah melakukan berbagai langkah operasional yang dianggap

dapat meningkatkan ketahanan pangan. Tentu saja hal ini tidak mudah, memerlukan

koordinasi dan kerjasama dengan berbagai instansi terkait lainnya. Beberapa langkah

operasional telah dan akan dilakukan oleh pemerintah daerah melalui dinas/instansi

terkait lainnya adalah:

1. Peningkatan Ketersediaan Pangan

Upaya menjamin ketersediaan pangan menjadi hal penting karena kondisi jumlah

pasokan ini sangat berpengaruh pada pembentukan harga komoditas pangan di

pasar. Kelangkaan komoditas, khususnya komoditas bahan makanan pokok akan

memicu peningkatan harga di pasar. Oleh sebab itu, pemerintah melalui beberpa

langkah operasional berusaha untuk meningkatkan ketersediaan pasokan bahan

makanan antara lain mendorong kemandirian pangan melalui swasembada

pangan untuk jenis komoditas strategis misalnya jagung, kedelai, gula, daging dan

Page 3: Koran

iii

beras; meningkatkan keragaman produksi melalui pemanfaatan lahan tanam

(tumpang sari dll); pemberdayaan lumbung pangan di masyarakat.

2. Peningkatan Sistem Distribusi yang Efektif dan Efisien

Lancar tidaknya jalur distribusi akan sangat berpengaruh terhadap jumlah pasokan

di suatu wilayah, yang pada akhirnya akan sangat berpengaruh pada pembentukan

harga pasar komoditas tertentu. Kondisi infrastruktur merupakan salah satu faktor

penunjang kelancaran distribusi. Sebagaimana diketahui, sebagian besar sarana

dan infrastruktur jalan penunjang kegiatan distribusi saat ini masih kurang layak.

Oleh sebab itu, dipandang penting untuk mulai melakukan perbaikan pada

infrastruktur yang mengalami kerusakan. Selain itu, agar kegiatan distribusi lebih

efektif dapat dilakukan upaya-upaya antara lain mengembangkan lembaga

Distribusi Pangan Masyarakat di daerah sentra produksi; melakukan pemantauan

harga pangan pada hari besar dan hari keagamaan dll.

3. Pembinaan Pola Konsumsi Masyarakat dan Keamanan Pangan

Sebagaimana terlihat pada tebel.1, bahwa konsumsi masyarakat Provinsi Jambi

pada sebagian besar komoditas ternyata melebihi standar konsumsi yang mengacu

pada pola pangan harapan, oleh sebab itu dianggap perlu untuk melakukan

pembinaan dan sosialisasi mengenai pola pangan harapan dan juga pentingnya

menjaga keamanan pangan. Langkah operasional yang telah dilakukan oleh dinas

dan instansi terkait antara lain: sosialisasi, promosi dan edukasi mengenai budaya

pangan beragam, bergizi dan berimbang; optimalisasi pemanfaatan lahan

pekarangan oleh kelompok wanita tani, mendorong pengembangan UKM industri

pangan; sosialisasi dan pembinaan keamanan pangan.

Beberapa langkah operasional tersebut diharapkan dapat memperkuat ketahanan

pangan Provinsi Jambi sehingga dapat menjaga stabilitas pasokan bahan pangan, yang

pada akhirnya dapat mendorong stabilitas harga bahan makanan.

Isu Strategis dalam Rangka Penguatan Ketahanan Pangan

Dalam rangka penguatan ketahanan pangan, pemerintah daerah Provinsi

Jambi telah menetapkan beberapa kebijakan daerah guna mengakselerasi penguatan

ketahanan pangan. Beberapa kebijakan tersebut tidak hanya bersifat teknis, namun

bersifat penguatan kepada masyarakat, antara lain: enterpreneurship

(pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha bagai para pelaku),

networking (pengembangan jejaring kerja melalui penciptaan dan penguatan jejaring

Page 4: Koran

iv

kerja baik secara internal provinsi, mauapun antar instansi, komunitas bisnis dan

kerjasama internasional; teknologi dan inovasi; empowering (pemberdayaan

masyarakat agar mampu menentukan pilihan yang terbaik dalam memanfaatkan

sumberdaya menuju kemandirian dan kesejahteraan); penguatan kelembagaan

kelompok masyarakat (penguatan kelompok masyarakat untuk dapat memanfaatkan

akses ekonomi, sosial, politik bagi peningkatan keSejahteraan masyarakat).

Beberapa kebijakan tersebut diharapkan dapat benar-benar ditindaklanjuti dengan

langkah riil untuk mendorong peningkatan kemampuan masyarakat, yang pada

akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.