KOPERASI SYARIAH

6
BAB I A. Latar Belakang Seiring berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, berkembang pula lembaga keuangan mikro syariah dgn sarana pendukung yg lebih lengkap. Ketersedian infrastruktur baik berupa Peraturan Mentri, Keputusan Mentri, S0P, SOM, IT, Jaringan dan Asosiasi serta perhatian perbankan khususnya perbankan syariah mempermudah masyarakat mendirikan BMT. Belajar dari 15 th perkembangan BMT, ternyata BMT yg gugur dan BMT yg tumbuh pesat sangat di pengaruhi oleh SDM, Modal Kerja, Sistem. SDM sebagai poin pertama menjadi pondasi utama BMT. Apabila BMT berisi SDM yg memiliki integritas tinggi, kapable di bidangnya, semangat kerja dan kinerja yg baik maka BMT akan bergerak dan tumbuh dengan dinamis. Namun pergerakan dan pertumbuhannya akan terhambat ketika modal kerja yg dimiliki tidak memadai. Modal kerja sangat dibutuhkan untuk mengembangkan BMT. Jumlah pendapatan yang ditargetkan tidak mungkin tercapai jika target pembiayaan (yang menjadi core business BMT)tidak tercapai.Salah satu faktor pendukung besarnya volume pembiayaan yang dapat dikeluarkan adalah modal kerja. Sehebat apapun SDM yang dimiliki BMT, jika tidak didukung oleh modal kerja yang memadai maka SDM yang baik pun akan goyah karena dihadapkan oleh perolehan pendapatan yang minim yang tentu juga dikhawatirkan berdampak pada penghasilan mereka dan kepastian masa depannya.Maka timbulah berbagai masalah di BMT terkait SDM. Pengunduran diri karyawan terlatih adalah hal yang sering muncul karena masalah kesejahteraan. Yang terberat adalah karyawan menjadi tidak amanah, dana anggota diselewengkan. Maka tinggalah pengurus BMT menanggung akibatnya. Jika BMT memiliki SDM yang baik dan modal kerja yang cukup kita bisa lebih berharap kepada BMT dengan kondisi seperti ini. Namun BMT dengan kondisi seperti ini pun tidak selamanya terbebas dari masalah.BMT tumbuh menjadi lembaga keuangan yang terus berkembang menjadi besar. Namun suatu saat BMT ini tersadar ketika proses audit dilakukan. Ternyata angka-angka pada neraca tidak memiliki data pendukung yang memadai. Terjadi banyak

description

Tugas observasi akuntansi syariah

Transcript of KOPERASI SYARIAH

Page 1: KOPERASI SYARIAH

BAB I

A. Latar BelakangSeiring berkembangnya perbankan syariah di Indonesia, berkembang pula

lembaga keuangan mikro syariah dgn sarana pendukung yg lebih lengkap. Ketersedian infrastruktur baik berupa Peraturan Mentri, Keputusan Mentri, S0P, SOM, IT, Jaringan dan Asosiasi serta perhatian perbankan khususnya perbankan syariah mempermudah masyarakat mendirikan BMT. Belajar dari 15 th perkembangan BMT, ternyata BMT yg gugur dan BMT yg tumbuh pesat sangat di pengaruhi oleh SDM, Modal Kerja, Sistem. SDM sebagai poin pertama menjadi pondasi utama BMT. Apabila BMT berisi SDM yg memiliki integritas tinggi, kapable di bidangnya, semangat kerja dan kinerja yg baik maka BMT akan bergerak dan tumbuh dengan dinamis. Namun pergerakan dan pertumbuhannya akan terhambat ketika modal kerja yg dimiliki tidak memadai.

Modal kerja sangat dibutuhkan untuk mengembangkan BMT. Jumlah pendapatan yang ditargetkan tidak mungkin tercapai jika target pembiayaan (yang menjadi core business BMT)tidak tercapai.Salah satu faktor pendukung besarnya volume pembiayaan yang dapat dikeluarkan adalah modal kerja. Sehebat apapun SDM yang dimiliki BMT, jika tidak didukung oleh modal kerja yang memadai maka SDM yang baik pun akan goyah karena dihadapkan oleh perolehan pendapatan yang minim yang tentu juga dikhawatirkan berdampak pada penghasilan mereka dan kepastian masa depannya.Maka timbulah berbagai masalah di BMT terkait SDM. Pengunduran diri karyawan terlatih adalah hal yang sering muncul karena masalah kesejahteraan. Yang terberat adalah karyawan menjadi tidak amanah, dana anggota diselewengkan. Maka tinggalah pengurus BMT menanggung akibatnya.

Jika BMT memiliki SDM yang baik dan modal kerja yang cukup kita bisa lebih berharap kepada BMT dengan kondisi seperti ini. Namun BMT dengan kondisi seperti ini pun tidak selamanya terbebas dari masalah.BMT tumbuh menjadi lembaga keuangan yang terus berkembang menjadi besar. Namun suatu saat BMT ini tersadar ketika proses audit dilakukan. Ternyata angka-angka pada neraca tidak memiliki data pendukung yang memadai. Terjadi banyak selisih data, yang pada akhirnya menimbulkan biaya baru. BMT ini pun kesulitan melakukan evaluasi terhadap kinerja keuangan, kinerja marketing dan resiko yang sedang dihadapinya. Banyak BMT besar yang runtuh karena hal ini. Akar masalah dari hal tersebut adalah tidak adanya atau tidak dijalankannya sistem. Banyak sistem yang harus dijalankan oleh BMT. Sistem Operasional Prosedur, Sistem Informasi (IT), Sistem Marketing, Sistem Operasional Manajemen dan sistem-sistem lainnya

B. BMT MaslahahKoperasi BMT (Baitul Maal wat Tamwil) MASLAHAH adalah sebuah

lembaga keuangan mikro berbasis usaha mandiri dan terpadu bermasyarakat yang berlandaskan syariah kaidah Islam. Dalam kegiatannya tak lain guna mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas perekonomian pengusaha kecil, mendorong kegiatan menabung dan menunjang kegiatan ekonomi

Page 2: KOPERASI SYARIAH

masyarakat; Dasar-dasar mula berdirinya Koperasi BMT MASLAHAH yang berkantor pusat di Jalan Raya Sidogiri No. 10 Kraton Pasuruan dan didirikan Tanggal 17 Juli 1997 atau 12 Robiul Awwal 1418 H ini, yakni mengacu dari bentuk keprihatinan adanya perilaku praktik tindakan di bidang muamalah yang tidak memperhatikan syariah-syariah kaidah Islam. Bahkan lebih cenderung maraup keuntungan ekonomi yang ribah dan jelas dilarang oleh agama. Koperasi BMT MASLAHAH yang telah memiliki 97 anak cabang yang tersebar di kabupaten dan kota besar di Jawa Timur, dengan besaran jumlah nasabah sebanyak 60 ribu lebih anggota di seluruh Indonesia, dengan asumsi perputaran perhari mencapai 6 miliar ditambah ketersediaan Rp. 1,106 triliun, kini hadir di tengah masyarakat sebagai tempat mengatasi solusi keuangan baik dalam prospek peminjaman nominal maksimal mencapai Rp. 50 juta, serta transaksi menabung, investasi dan lain-lain dalam bentuk kaidah syariah Islam tanpa ribah. Saat ini BMT telah kembali melebarkan cabang-cabang barunya memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini dibuktikannya dengan sukses berdirinya pembukaan cabang koperasi BMT MASLAHAH di Kabupaten Malang yang baru-baru ini diresmikan, diantaranya bertempat di jl.Raya PakisAji No.140, wilayah Kecamatan Sumberpucung, Wonosari, Kromengan dan Kecamatan Singosari dengan perincian total yakni 19 anak cabang Malang. Sukses berdirinya anak cabang di Malang ini tidak lepas dari kerjasama dengan usaha mikro kecil menengah (UMKM) desa. Kehadiran BMT MASLAHAH diharapkan kedepannya dapat membantu masyarakat 7 desa yang tersebar di wilayah Kecamatan Sumberpucung. Salah satu contoh di Desa Jatiguwi, disana terdapat banyak home industry pembuatan tahu dan tempe, yang setiap harinya membutuhkan 10 ton kedelai yang nantinya tak lepas mengalami kendala permodalan usaha. Pembukakan BMT MASLAHAH ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan efektifitas mengembangkan masyarakat kecil yang sejahtera. Peran serta dalam keanggotaan BMT MASLAHAH sangatlah penting dilakukan, tentu saja sebagai upaya untuk mewujudkan sistem keuangan yang adil dan cepat. Oleh karenanya, Koperasi BMT MASLAHAH perlu mendapat dukungan dari segenap lapisan masyarakat dan kembali memanjahkan pemaksimalan pelayanannya terhadap masyarakat dan menunjukkan cara-cara transaksi syariah yang terkait dengan hukum-hukum Islam. Koperasi BMT MASLAHAH senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut andil bergabung dalam keluarga besar Bank penuh Syariah yang telah berdiri di berbagai daerah di Jawa Timur, yakni Pasuruan, Surabaya, Probolinggo, Mojokerto, Gresik, Situbondo, Lumajang, Ngawi, Jombang dan Kabupaten Malang. Untuk lebih detail keingintahuan Bank Syariah ini, masyarakat juga bisa mengakses profil lengkap di website , facebook maupun twiter di BMT MASLAHAH dengan tlp. pusat (0343) 419273 Faks (0343) 414734. [gn]

C. Hasil SurveySurvey dilakukan pada hari Sabtu tanggal 12 Desember 2015 pukul 09.00 dengan mendatangi kantor cabang BMT Maslahah yang berlokasi di Jl. Raya PakisAji No.140. survey dilakukan dengan melakukan wawancara kepada salah satu karyawan BMT Maslahah cabang PakisAji yang bernama hafidz.Di karenakan BMT Maslahah

Page 3: KOPERASI SYARIAH

tidak memiliki banyak waktu luang, kelompok kami tidak begitu banyak mendapatkan informasi mengenai BMT Maslahah. Adapun hasil wawancara yang kami dapat adalah sebagai berikut:“BMT Maslahah memiliki kantor yang berpusat di Jalan Raya Sidogiri No. 10 Kraton Pasuruan. Produk pembiayaan yang biasa kami praktekan disini yaitu Murobahah, Wadi’ah, Rahn dan Mudharobah. Tapi dalam keseharian akad mudhorabah sangat jarang kami lakukan. Sedangkan yang paling banyak diminati masyarakat adalah murabahah. Jaminan yang biasa kami terima dari nasabah adalah BPKB dan untuk realisasi pinjaman biasanya kami maksimal memberikan 60%. Untuk produk tabungan yang kami tawarkan kepada masyarakat ada 7, yaitu tabungan syariah, tabungan pendidikan tabungan haji syariah, deposito syariah tabungan kurban, tabungan ziaroh tabungan aqiqah. Untuk penjelasan lebih jelas anda bisa melihat di website BMT Malahah www.bmtmaslahah.co.id”

Page 4: KOPERASI SYARIAH

BAB II

Ilustrasi Transaksi BMT Maslahah

Page 5: KOPERASI SYARIAH

BAB IIIAnalisis hasil laporan keuangan